Anda di halaman 1dari 3

C.

PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT PENDAFTARAN

Begitu pasien masuk ke gedung puskesmas, maka yang pertama kali harus
dikunjunginya adalah tempat pendaftaran, dimana terdapat loket untuk mendaftar .
mereka akan tinggal beberapa saat di tempat pendaftaran itu sampai petugas
selesai mendaftar . setelah pendaftaran selesai barulah mereka satu demi satu
diarahkan ke tempat yang sesuai dengan pertolongan yang diharapkan.

Kontak awal dengan puskesmas ini perlu disambut dengan promosi


kesehatan . sambutan itu berupa salam hangat yang dapat membuat mereka
merasa tenteram berada dipuskesmas. Dengan salam hangat dan sedikit
informasi tentang puskesmas diharapkan mereka lalu merasa berada di tempat
yang benar .

Adapun media informasi yang digunakan di ruangan ini sebaiknya


berupa poster atau neon box yang memuat foto dokter atau perawat yang
ramah disertai kata-kata ‘’selamat Datang, kami siap untuk Menolong Anda’’
atau yang sejenis . akan lebih baik bila poster atau neon box juga dilengkapi
dengan suara rekaman yang mengucapkan salam.

D. PROMOSI KESEHATAN DI PELYANAN MEDIS

Promosi kesehatan bagi pasien pelayanan medis atau pengobatan ( rawat


jalan ) berpegangan kepada strategi dasar promosi kesehatan, yaitu
pemberdayaan yang didukung oleh bina suasana dan Adovkasi .

1 . Pemberdayaan

Pemberdayyan seyogianya dilakukan terhadap setiap pasien .


Dokter atau perawat yang memberikan pelayanan medis harus
menyediakan waktu untuk menjawab pertanyan-

Oleh karna itu, banyak sekali tersedia peluang untuk melaksanakan


promosi kesehatan oleh puskesmas. Secara umum peluang itu dapat
dikategorikan sebagai berikut.

1. Di Dalam Gedung
Di dalam gedung puskesmas,promosi kesehatan dilaksanakan
sering dengan pelayanan yang diselenggarakan puskesmas.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa di dalam gedung,
terdapat peluang-peluang :
a.) Promosi kesehatan di tempat pendaftaran , yaitu di tempat
pasien / klien harus melapor / mendaftar sebelum mendapat
kan pelayanan puskesmas.
b.) Promosi kesehatan dalam pelayanan medis di poliklinik, di
pelayanan KIA & KB , dan di ruangan perawatan ( untuk
puskesmas dengan tempat perawatan )
c.) Promosi kesehatan dalam pelayanan penunjang medis , yaitu
di kamar obat/ apotik dan dilaboratorium.
d.) Promosi kesehatan dalam pelayanan klinik-klinik khusus
seperti klinik sanitasi.
e.) Promosi kesehatan di tempat pembayaran rawat inap, yaitu di
ruangan di mana pasien rawat inap harus menyelesaikan
pembayaran biyaya rawat inap,sebelum meninggalkan
puskesmas ( untuk puskesmas dengan tempat perawatan ).
f.) Promosi kesehatan di lingkungan puskesmas , yaitu di tempat
parkir, halaman,dinding,kantin /kios , tempat ibadah ,dan pagar
halaman puskesmas.
2. Di masyarakat
Banyak tatanam di mana puskesmas dapat melakukan promosi
kesehatan di masyrakat, yakni:
a.) Tatanam rumah tangga, yaitu di permukiman penduduk,
misalnya di kompleks-kompleks perumahan, dasalisama, rukun
tetangga/rukun warga, dan lain-lain.
b.) Tatanan sarana pendidikan, yaitu di sekolah-sekolah, madrasa,
pondok pesantren, kursus-kursus, perguruan tinggi, dan lain-
lain jenis.
3. Adofokasi
Adofokasi bagi kepentingan penderita rawat jalan umumya di
perlukan jika penderita tersebut miskin. Biaya pengobatan dengan
rawat jalan bagi penderita miskin memang sudah di bayar melalui
program jaminan kesehatan masyrakat (jamkesmas). Akan tetapi bagi
penderita miskin, tuntasnya pengobatan dengan rawat jalan tidak
dapat di jamin jika mereka tidak memiliki biaya untuk transportasi
dari tempat tinggalnya ke puskesmas. Atau tidak memiliki dana untuk
membangun jamban di rumahnya. Atau tidak memiliki dana untuk
menyemen lantai dan memasang genting kaca rumahnya agar
rumahnya tidak lembab. Oleh karna itu akan sangat membantu jika
puskesmas dapat menyediakan uang pengganti ongkos transport,
membuat jamban, menyemen lantai, dan lain-lain bagi penderita
miskin. Mereka bisah menggunakan uang belanja terlebih dulu atau
mungkin meminjam kepada orang lain, dan setelah itu puskesmas
akan menggantikannya. Untuk itu tentu di perlikan suatu pengaturan
khusus guna mencegah penyalagunaan.
Agar mampu melakukan upaya membantu penderita miskin
tersebt, puskesmas dapat melakukan adfokasi keberbagai pihak,
misalnya kepada para pengusaha sukses, untuk menyumbangkan
dana. Dana ini selanjutnya di kelolah secara khusus dengan
manajamen yang transparan dan akuntabel, sehingga siapapun yang
dapat turut mengawasi penggunaannya. Pengelolaannya bisa melalui
pembentukan yayasan atau lembaga fungsional lain di bawah kendali
dari kepala puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai