BLOK 9 LBM 3
KELOMPOK 1
Di susun oleh :
1. Aliefah rahmi purwaningrum
2. Anggriani
3. Isna amalia khoiriyah
4. Kummairoh
5. Latifatun aziza
6. Sefti puji rahayu
7. Tika sifaul jannan
8. Yuna silviana
4993311880
4993311882
4993311895
4993311898
4993311899
4993311910
4993311916
4993311925
Prodi D3 Kebidanan
Fakultas kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung
Semarang
T.A 2015-2016
Skenario
Seorang perempuan P1A0, 25 tahun, dengan riwayat persalinan spontan
ditolong oleh dukun 1 minggu yang lalu. Saat ini mengeluh badan panas
tinggi, nyeri pinggang disertai dengan cairan vagina berwarna hijau
kekuningan. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan:
-
STEP 1
1. Lochea purulenta :
- Terjadi infeksi keluar cairan seperti nanah dan berbau busuk, cairan
yang keluar bertahap/ semakin banyak.
2. Nyeri goyang portio:
- Nyeri yang dirasakan saat portio di gerakkan atau di goyangkan pada
saat pemeriksaan VT.
STEP 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
STEP 3
1. Apa pengertian dari infeksi pada masa nifas?
- Peradangan yang terjadi karena masuknya kuman pada organ genitalia
saat proses persalinan atau saat nifas.
2. Sebutkan tanda dan gejala infeksi pada masa nifas!
- Suhu badan meningkat >38 C berturut-turut selama 2 hari
- Nadi meningkat
- Lochea bertambah dan berbau
- Uterus mengalami subinvolusi, lembek dan nyeri
- Warna kulit daerah genitalia berubah ( lebih merah dari normal)
- Bengkak dan luka
- Demam
- Menggigil
- disfungsi organ genitalia
- nyeri pinggang
3.
-
4.
-
STEP 4
Konsep map
Post partum 1
Dukun
Keluhan
(tanda dan gejala)
Deteksi dini
Pemeriksaan
Penatalaksanaan
Bidan
STEP 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
b.
c.
d.
e.
infeksi
lain yaitu pneumonia, penyakit jantung dan sebagainya.
Proses persalinan bermasalah seperti partus lama/macet terutama
dengan
ketuban pecah lama, korioamnionitis, persalinan traumatik,
kurang
baiknya proses pencegahan infeksi dan manipulasi yang
berlebihan.
Tindakan obstetrik operatif baik pervaginam maupun
perabdominam.
Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah
dalam
rongga rahim.
Episiotomi atau laserasi.
d)Endometritis
Jenis infeksi yang paling sering adalah endometritis. Kuman-kuman
memasuki endometrium, biasanya pada luka bekas insersio plasenta,
dan dalam waktu singkat mengikutsertakan seluruh endometrium.
Pada infeksi dengan kuman yang tidak seberapa patogen, radang
terbatas pada endometrium. Jaringan desidua bersama-sama dengan
bekuan darah menjadi nekrotis dan mengeluarkan getah berbau dan
terdiri atas keping-keping nekrotis serta cairan. Pada batas antara
daerah yang meradang dan daerah sehat terdapat lapisan terdiri atas
leukosit-leukosit. Pada infeksi yang lebih berat batas endometrium
dapat dilampaui dan terjadilah penjalaran.
e)Septikemia dan piemia
Ini merupakan infeksi umum yang disebabkan oleh kuman-kuman yang
sangat patogen biasanya Streptococcus haemolilyticusgolongan A.
Infeksi ini sangat berbahaya dan merupakan 50% dari semua kematian
karena infeksi nifas. Adanya septicemia dapat dibuktikan dengan jalan
pembiakan kuman-kuman dari darah. Pada piemia terdapat dahulu
tromboflebitis pada vena-vena di uterus serta sinus-sinus pada bekas
implantasi plasenta. Tromboflebitis ini menjalar ke vena uterina, vena
hipogastrika dan/atau vena ovarii. Dari tempat-tempat trombus itu
embolus kecil yang mengandung kuman-kuman dilepaskan. Tiap kali
dilepaskan, embolus masuk ke dalam peredaran darah umum dan
dibawa oleh aliran darah ke tempat-tempat lain, diantaranya paru,
ginjal, otak, jantung, dan mengakibatkan terjadinya abses-abses di
tempat-tempat tersebut. Keadaan ini dinamakan piemia
f)Peritonitis
Infeksi nifas dapat menyebar melalui pembuluh limfe di dalam uterus
langsung mencapai peritonium dan menyebabkan peritonitis atau
melalui jaringan di antara kedua lembar ligamentum latum yang
menyebabkan parametritis ( selulitis pelvika).
g)Parametritis (selulitis pelvika)
Peritonitis dapat pula terjadi melalui salpingo-ooforitis atau selulitis
pelvika. Peritonitis mungkin terbatas pada rongga pelvis saja
(pelvioperitonitis)atau menjadi peritonitis umum. Peritonitis umum
merupakan komplikasi yang berbahaya dan merupakan sepertiga dari
sebab kematian kasus infeksi.
h)Mastitis dan abses
Mastitis
adalah infeksi payudara. Meskipun dapat terjadi pada setiap wanita,
mastitis semata-mata komplikasi padawanita menyusui. Mastitis harus
i.
11.
STEP 7
1. Apa pengertian dari infeksi pada masa nifas?
Masuknya secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat. Infeksi ini biasanya
eksogen (ditularkan dari penderita lain, alat-alat yang tidak suci hama, tangan
penolong, infeksi tenggorokan orang lain).
2)
Staphylococcus aureus
Masuknya secara eksogen, infeksinya sedang, banyak ditemukan sebagai penyebab
infeksi di rumah sakit dan dalam tenggorokan orang-orang yang nampaknya sehat.
Kuman ini biasanya menyebabkan infeksi terbatas, walaupun kadang-kadang
menjadi sebab infeksi umum.
3)
Escherichia Coli
Sering berasal dari kandung kemih dan rektum, menyebabkan infeksi terbatas pada
perineum, vulva, dan endometriurn. Kuman ini merupakan sebab penting dari
infeksi traktus urinarius
4)
Clostridium Welchii
Kuman ini bersifat anaerob, jarang ditemukan akan tetapi sangat berbahaya. Infeksi ini
lebih sering terjadi pada abortus kriminalis dan partus yang ditolong oleh dukun dari
luar rumah sakit.
Cunningham F G, MD.2007. Puerperal Infection dalam Williams Obstetrics twentysecond edition. The McGraw-Hill Companies.
f)Peritonitis
Infeksi nifas dapat menyebar melalui pembuluh limfe di dalam uterus langsung mencapai
peritonium dan menyebabkan peritonitis atau melalui jaringan di antara kedua lembar
ligamentum latum yang menyebabkan parametritis ( selulitis pelvika).
g)Parametritis (selulitis pelvika)
Peritonitis dapat pula terjadi melalui salpingo-ooforitis atau selulitis pelvika. Peritonitis
mungkin terbatas pada rongga pelvis saja (pelvioperitonitis)atau menjadi peritonitis
umum. Peritonitis umum merupakan komplikasi yang berbahaya dan merupakan
sepertiga dari sebab kematian kasus infeksi.
h)Mastitis dan abses
Mastitis
adalah infeksi payudara. Meskipun dapat terjadi pada setiap wanita, mastitis semata-mata
komplikasi padawanita menyusui. Mastitis harus dibedakan dari peningkatan suhu
transien dan nyeri payudara akibat pembesaran awal karena air susu masuk ke dalam
payudara. Organisme yang biasa menginfeksi termasukS. aureus, streptococci dan
H.parainfluenzae.
Cedera payudara mungkin Karena memar karena manipulasi yang kasar, pembesaran
payudara, stasis air susu ibu dalam duktus, atau pecahnya puting susu
i)Salfingitis
Salfingitis adalah peradangan dari adneksa. Terdiri dari salfingitis akut dan kronik.
Diagnosa dan gehala klinis hampir sama dengan parametritis. Bila infeksi berlanjut dapat
terjadi piosalfing
6.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Saifuddin, A. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiro Harjo
Jelaskan cara mendeteksi infeksi pada masa nifas!
Perdarahan pervaginam >500 ml
Infeksi masa nifas
Sakit kepala, nyeri epigastrik, penglihatan kabur eklamsi
Pembengkakan di wajah dan ektremtremitas
Demam, muntah, rasa sakit waktu berkemih
Payudara yang berubah menjadi merah, panas dan terasa sakit
Kehilangan nafsu makan dalam waktu lama kelelahan persalinan
Rasa sakit, merah, lunak dan pembengkakan di kaki
Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya sendiri
Diagnosa banding : Radang saluran pernapasan (bronkitis, pneumonia,
dan sebagainya), pielonefritis, dan mastitis
Bila lochea bernanah dan berbau busuk, disertai nyeri perur bagian bawah
kemungkinan diagnosanya adalah metritis. Metritis adalah infeksi uterus
setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian
ibu. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi abses
pelvik, peritonitis, syok septik
Sumber: Ambarwati. 2008. Asuhan kebidanan nifas. Yogyakarta: mitra
cendikia
b. Selama Persalinan
Usaha-usaha pencegahan terdiri atas membatasi sebanyak mungkin
masuknya
kuman-kuman dalam jalan lahir :
Hindari partus terlalu lama dan ketuban pecah lama / menjaga
supaya persalinan tidak berlarut-larut.
Menyelesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin.
C. Selama Nifas
Luka-luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi, begitu
pula alat-alat dan pakaian serta kain yang berhubungan dengan alat
kandungan harus steril.
10.
Apa saja pemeriksaan laboratorium/ penunjang terkait
infeksi pada masa nifas?
- Sepsis puerperalis Apusan (swab) vagina bagian atas dapat
dilakukan.
- Mastitis diambil sempel ASI dan harus segera dikirim untuk
pemeriksaaan bakteriologis
- Infeksi saluran kemih periksa specimen urine yang bersih.
Perhatikan: warna, reaksi, bau, protein, darah, pus
- Tromboflebitis untuk melakukan tes diperlukan keterampilan
tingkat lanjut dan teknologi yang mahal. Tes tersebut meliputi:
Ultrasound dengan menggunakan efek dopler untuk
mempelajari aliran bunyi dalam vena normal.
Venografi yang mencakup X-ray setelah injeksi radio opoque
dye
Perpustakaan nasional: katalog Dalam Terbitan (KDT).Safe motherhood:
sepsis puerperalis materi pendidikan kebidanan. Jkakarta: EGC. 2002
11.
Bagaimana penatalaksanaan infeksi pada masa nifas?
- Pengobatan infeksi nifas
a. Sebaiknya segera dilakukan pembiakan ( kultur) dan sekret vagina
dari luka operasi dan darah serta uji kepekaan untuk mendaptkan
antibiotik yang tepat dalam pengobatan.
b. Lalu berikan dosis yang cukup dan adekuat.
c. Karena pemeriksa memberikan waktu lama berikan antibiotika
spektrum luas ( blood spectrum )
d. Pengobatan yang dapat mempertinggi daya tahan tubuh penderita
(infus, transfusi darah).
- Pengobatan kemoterapi dan antibiotic
a. Kemasan sulfonamide