Disusun Oleh:
Kelompok 1
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengaruh El-Nino dan La-Nina terhadap Wilayah Indonesia” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen mata kuliah Oseanografi Fisika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan kami sekaligus pembaca mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan El-Nino dan La-Nina di wilayah Indonesia.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Baharuddin, S.Kel, M.Si., Ibu
Ira Puspita Dewi, S.Kel, M.Si, dan Bapak Ulil Amri, S.Pi, M.Si. selaku dosen
pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai bidang yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagikan
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Kami selaku penyusun makalah mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah yang lebih baik dikemudian hari.
Semoga makalah Oseanografi Fisika kami yang berjudul “Pengaruh El-Nino dan
La-Nina terhadap Wilayah Indonesia” ini dapat memberi manfaat bagi semua
pihak, khususnya pembaca pada umumnya. Demikian yang dapat kami
sampaikan, sekali lagi, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................. 1
1.3. Tujuan dan Manfaat........................................................... 2
BAB 2. PEMBAHASAN....................................................................... 3
2.1. Pengertian El-Nino dan La-Nina........................................ 3
2.2. Pengertian Sirkulasi Walker............................................... 4
2.3. Faktor Penyebab dan Proses El-Nina dan La-Nino............ 6
2.4. Dampak El-Nino dan La-Nina terhadap Wilayah
Indonesia............................................................................ 8
BAB 3. PENUTUP................................................................................. 11
3.1. Kesimpulan........................................................................ 11
3.2. Saran................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Sirkulasi Zonal Ekuatorial dalam Tahun-Tahun non El-Nino....... 4
2.2. Sirkulasi Zonal Ekuatorial dalam Tahun-Tahun El Nino............... 5
2.3. Bagan Sirkulasi Dasar dalam Tahun El Nino................................. 6
2.4. Proses Terjadinya El Nino (1).......................................................... 7
2.5. Proses Terjadinya El Nino (2).......................................................... 8
2.6. Proses Terjadinya La-Nina............................................................... 8
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Adapun tujuan serta manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian El Nino dan La Nina.
2. Untuk mengetahui pengertian Sirkulasi Walker.
3. Untuk mengetahui faktor penyebab dan proses El Nino dan La Nina.
4. Untuk mengetahui dampak El Nino dan La Nina terhadap wilayah Indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN
3
selanjutnya diberi nama La-Nina (juga bahasa Spanyol) yang berarti “anak
perempuan”(Ahrens,C.Donald,
3
4
1982). El Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut di pantai
barat Peru-Equador (Amerika Selatan), yang mengakibatkan gangguan iklim
secara global. Biasanya suhu air permuakaan laut didaerah dingin, karena adanya
”upwelling” arus dari dasar laut menuju permukaan.
La Nina merupakan kebalikan El Nino. La Nina menurut bahasa penduduk
lokal (Amerika Latin) berarti bayi perempuan. Peristiwa ini dimulai ketika El
Nino mulai melemah, dan air laut yang panas di pantai Peru-Equador kembali
begerak ke arah barat, air laut di tempat itu suhunya kembali seperti semula
(dingin), dan up-welling muncul kembali, atau kondisi cuaca menjadi normal
kembali. Dengan kata lain La Nina adalah kondisi cuaca yang normal kembali
setelah terjadinya El Nino.
Peristiwa El Nino ditandai oleh indeks osilasi selatan (IOS) negatif. IOS
dihitung dari beda tekanan atmosfer di atas Tahiti dan di atas Darwin. keduanya
terletak di belahan bumi selatan. IOS bernilai negatif artinya tekanan atmosfer di
atas Darwin (Australia) lebih besar dibandingkan tekanan atmosfer di atas Tahiti.
ENSO menyebabkan variasi iklim tahunan. Ketika terjadi peristiwa ENSO,
sirkulasi zonal di atas Indonesia menyebar, sehingga terjadi subsidensi udara atas
yang lebih kering. Divergensi massa udara mengakibatkan awan-awan yang
terbentuk bergeser ke Pasifik bagian tengah dan timur, sehingga di atas wilayah
Indonesia terjadi defisiensi curah hujan bahkan dapat terjadi bencana alam
kekeringan. Keterlambatan musim tanam padi terjadi pada tahun-tahun ENSO
dibandingkan dalam kondisi normal. Tanpa bantuan irigasi maka produksi
pangan akan turun. Tahun ENSO juga mengakibatkan musim kemarau panjang
atau musim hujan pendek (Tjasyono HK, 2009).
El-Nino (Gambar 2.4) akan terjadi apabila perairan yang lebih panas
di Pasifik tengah dan timur meningkatkan suhu dan kelembaban pada
atmosfer yang berada di atasnya. Kejadian ini mendorong terjadinya
pembentukan awan yang akan meningkatkan curah hujan di sekitar
Kawasan tersebut. Bagian barat Samudra Pasifik tekanan udara meningkat
7
wilayah Indonesia terjadi penurunan curah hujan yang jauh dari normal (Gambar
2.5).
musim penghujan akan tiba lebih awal dari biasanya. Naiknya tekanan udara di
pasifik tengah dan timur saat El-Nino, menyebabkan pembentukan awan yang
intensif. Hal ini yang menjadikan curah hujan yang tinggi di kawasan pasifik
tengah dan timur. Sedangkan sebaliknya, di daerah pasifik barat terjadi
kekeringan yang jauh dari normal.
Turunnya tekanan udara di pasifik tengah dan timur saat La-Nina,
menjadi hambatan terbentuknya awan di daerah ini, sehingga mengalami
kekeringan. Sedangkan sebaliknya, di daerah pasifik barat curah hujan
sangat tinggi. Hal ini menimbulkan banjir yang parah di Indonesia.
Meningkatnya suhu permukaan laut yang biasanya dingin di perairan ,
mengakibatkan perairan yang tadinya subur akan ikan menjadi sebaliknya.
Hal ini menyebabkan nelayan kesulitan mendapatkan ikan di perairan.
Selama El-Nino dicatat telah terjadi korban meninggal dunia
karena sesak nafas akibat kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap
berkepanjangan bahkan ancaman kabut asap iyu sampai ke Negara
tetangga,,adanya perjangkitan terbatas penyakit kolera diseluruh wilayah
indonesia akibat pengaruh kekeringan terhadap ketersediaan air bersih.
Fenomena El-Nino menyebabkan penurunan jumlah curah hujan jauh di
bawah normal untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi sebaliknya
terjad musim hujan yang berkepanjangani pada saat fenomena La-nina
berlangsung, yang mendakibatkan terjadinya ancaman banjir dan longsor.
Cuaca dan iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan
dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi.
El-Nino menyebabkan hujan Sulit diprediksi Menurut beberapa
ahli telah terjadi perubahan iklim yang salah satu indikasinya adalah
perubahan pola hujan. Indonesia sebagai rangkaian kepulauan di
khatulistiwa yang diapit oleh dua benua dan dua lautan, memiliki cuaca
dan iklim yang dapat dikatakan sebagai superposisi dari berbagai macam
sirkulasi atmosfer di atasnya yang disebabkan oleh letak geografis
tersebut. Gangguan pada salah satu sistem sirkulasi ini akan memberi
dampak terhadap cuaca dan musim di Indonesia terutama terhadap curah
hujan yang merupakan elemen cuaca dominan. Evaluasi yang dilakukan
9
3.1. Kesimpulan
1. El-Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut di pantai barat
Peru-Equador (Amerika Selatan), yang mengakibatkan gangguan iklim secara
global. Biasanya suhu air permuakaan laut didaerah dingin, karena adanya
”upwelling” arus dari dasar laut menuju permukaan. La-Nina merupakan
kebalikan El Nino Peristiwa ini dimulai ketika El-Nino mulai melemah, dan
air laut yang panas di pantai Peru-Equador kembali begerak ke arah barat, air
laut di tempat itu suhunya kembali seperti semula (dingin), da up-welling
muncul kembali, atau kondisi cuaca menjadi normal kembali.
2. Sirkulasi atmosfer dalam bentuk sirkulasi Walker menandai adanya gerak
massa udara pada arah zonal barat-timur. Pemicu gerak ini adalah tekanan
udara di sekitar ekuator di atas wilayah Indonesia yang relatif hangat sehingga
densitasnya rendah. Hal ini menyebabkan mengalirnya massa udara dari arah
timur dan barat ekuator yang merupakan lautan dengan densitas udara lebih
tinggi. Dampaknya menyebabkan pertumbuhan awan dan hujan yang lebih
besar. Sirkulasi walker ini sering dikaitkan dengan aktivitas El-Nino dan La-
Nina.
3. Faktor penyebab terjadinya El-Nino dan La-Nina adalah anomali suhu yang
mencolok di perairan Samudera Pasifik, melemahnya angin passat (trade
winds) di selatan Pasifik, kenaikan daya tampung lapisan atmosfer yang
disebabkan oleh pemanasan dari perairan panas dibawahnya, adanya
perbedaan arus laut di perairan Samudra Pasifik, dan kenaikan suhu global
yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas buang dan radiasi balik dari
bumi, serta penyimpangan-penyimpangan kondisi cuaca rata-rata harian,
bulanan, hingga tahunan. Adapun prosesnya dimulai dari adanya peningkatan
suhu di perairan pasifik bagian timur dan tengah yang menyebabkan
peningkatan suhu kelembabab pada atmosfer yang berada di atas perairan
yang menyebabkan pembentukan awan dan peningkatan curah hujan.
11
Akibatnya bagian barat samudera pasifik mengalami
..peningkatan .tekanan .udara .yang .menyebabkan
11
12
3.2. Saran
Kejadian El-Nino dan La-Nino memperngaruhi pola iklim yang ada di di
dunia, termasuk di wilayah Indonesia. Akibatnya, pada musim-musim terjadimya
El-Nino dan La-Nina wilayah Indonesia menjadi sangat rwan oleh bencana alam
dan kekeringan. Oleh karena itu, ada baiknya pihak BMKG mampu memprediksi
dan membuat mitigasi bencana untuk menyikapi dampak buruk dari terjadinya El-
Nino dan La-Nina di wilayah Indonesia dan mengedukasi masyarakat, khususnya
masyarakat pesisir untuk waspada mengenai pemasalahan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Isna Uswatun Khasanah, Ahmad Ridho Sastra. Pengaruh Fenomena El-Nino dan
La-Nina terhadap Perairan Sumatera Barat (The Effect of El-Nino and
La-Nina Phenomenon towards The Waters Bodies of West Sumatera).
Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4 Tahun 2017