Anda di halaman 1dari 21

Makalah

“Fenomena El nino dan La nina, Dampaknya Pada Pertanian”

Dosen pengampu :

Dr. Ir. Yul Harry Bahar


Titis Pury Purboningtyas, M. Si
Intan Kusuma Wardani, S.TP.,M.Sc

DISUSUN OLEH
Hasannudien
(02.11.20.078)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
BOGOR 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur semoga selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas
rahmat dan hidayahnya nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
lancar shalawat serta salam tidak lupa kita curahkan kepada nabi Muhammad SAW ,
kepada keluarganya, sahabatnya juga kita semua sebagai umatnya hingga akhir zaman.

Makalah yang saya susun ini berjudul " Fenomena Elnino dan Lanina,
Dampaknya Pada Pertanian " dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa
masih banyak keterbatasan ilmu pengetahuan Saya hingga makalah ini masih jauh dari
kata baik. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun sebagai bekal tambahan bagi saya di masa yang akan datang.
Namun alhamdulillah dari keterbatasan yang saya miliki saya masih mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca juga saya selaku
penulis agar ilmu dan kemampuan kita bisa selalu meningkat, dan juga semoga makalah
ini dapat menjadi amal ibadah bagi kita semua terkhusus bagi penulis amin

Cirebon , 07 Oktober 2021

( Hasannudien )

I
Daftar isi

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................I
Daftar isi...............................................................................................................................................II
Daftar tabel.........................................................................................................................................III
Daftar lampiran..................................................................................................................................IV
Daftar Gambar....................................................................................................................................V
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDALUAN......................................................................................................................................1
1.1. Latar belakang.....................................................................................................................1
1.2. Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................3
2.1. El Nino dan La nina.............................................................................................................3
2.2. Pola Kejadian El Nino dan La Nina...................................................................................6
2.3. Proses terjadinya El Nino dan La Nina..............................................................................7
2.4. Dampak fenomena El Nino dan La Nina pada kehidupan masyarakat..........................8
2.4.1. Dampak sosial..............................................................................................................8
2.4.2. Dampak terhadap sektor pertanian...........................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................12
Simpulan dan saran...........................................................................................................................12
3.1. kesimpulan..............................................................................................................................12
3.2. saran........................................................................................................................................12
Daftar Pustaka...................................................................................................................................13
LAMPIRAN.......................................................................................................................................14

II
Daftar tabel
Tabel 1. Kejadian El Nino dan La Nina ……………………………………………...4

III
Daftar lampiran

Lampiran 1. dampak El Nino dan La Nina terhadap Indonesia………………………….14

Lampiran 2. efek fenomena El Nino dan La Nina………………………………………..14

IV
Daftar Gambar

Gambar 1. Gambaran fenomena La nina dan El Nino…………..……………………………3

Gambar 2. Dampak Fenomena El Nino dan La Nina…………………………………………7


Gambar 3. Dampak El Nino ………………………………………………………………….9
Gambar 4. Dampak La Nina …………………………...……………………………………10

V
BAB I

PENDALUAN
1.1. Latar belakang
Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang sangat penting, namun
keberadaannya secara spasial dan temporal masih sulit diprediksi. Selain sifatnya yang
dinamis, proses fisis yang terlibat juga sangat kompleks. Ketidakpastian hujan ini
semakin besar ketika terjadi anomali iklim berupa El Nino dan La Nina. El Nino dan La
Nina adalah merupakan dinamika atmosfer dan laut yang mempengaruhi cuaca di sekitar
laut Pasifik. selain fenomena menghangatnya suhu permukaan laut, terjadi pula fenomena
sebaliknya yaitu mendinginnya suhu permukaan laut akibat menguatnya upwelling. El
Nino dan La Nina adalah merupakan dinamika atmosfer dan laut yang mempengaruhi
cuaca di sekitar laut Pasifik. Ketika El nino berlangsung, musim kemarau menjadi sangat
kering serta permulaan musim hujan yang terlambat. Sedangkan ketika La nina, musim
penghujan akan tiba lebih awal dari biasanya.
Fenomena super El Nino terjadi pada tahun 2015, menyebabkan beberapa daerah
di Indonesia mengalami kekeringan. Menurut Deputi Meteorologi BMKG Yunus
Subagyo Swarinoto, hasil monitoring perkembangan El Nino sampai dengan awal Juni
2015 menunjukkan kondisi El Nino 5 dan perpeluang untuk menguat (Tribunnews,2017).
Sedangkan untuk fenomena super La Nina terjadi pada tahun 2016 yang
menyebabkan musim hujan lebih lama daripada musim kemarau. Sehingga menyebabkan
bencana banjir dibeberapa daerah di Indonesia. Menurut Kepala Pusat Data Informasi
dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kenaikan curah hujan diperkirakan akan naik
200 persen. Selain Sumatera dan Jawa, daerah Sulawesi bagian timur, Papua bagian
tengah dan Kalimantan juga terkena imbas fenomena ini (Wartakota,2017).
Indonesia terletak pada belahan bumi dengan iklim Monsoon tropis yang sangat
sensitif terhadap anomali iklim ENSO. Selain menyebabkan terjadinya fenomena El
Nino, ENSO juga menyabkan terjadinya fenomena La Nina. Fenomena El Nino dan La
Nina juga mempengaruhi wilayah Indonesia, salah satunya Provinsi Jawa Barat yang
terkena dampak La Nina kering selama tahun 2016 dibeberapa daerah. Akibat lebih lanjut
adalah terjadinya musim kemarau yang semakin panjang dan musim hujan. La Nina
ditandai dengan intensitas curah hujan yang tinggi pada suatu wilayah yang sedang
memasuki masa musim penghujan, mengingat pada masa tersebut potensi untuk
terjadinya hujan memang cukup besar

1
1.2. Tujuan
tujuan dibuatnya makalah ini yaitu ;
1. Mencari tahu apa itu fenomena Elnino dan Lanina.
2. Apa penyebab terjadinya terjadinya fenomena Elnino dan Lanina.
3. Apa dampak negatif dan positif bagi bidang pertanian.
4. Bagaimana persiapan masyarakat dalam menghadapi fenomena Elnino dan
Lanina.
1.3. Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini yaitu ;
1. Kita bisa mengetahui ap aitu fenomena Elnino dan Lanina.
2. Kita juga bisa mengetahui apa sebab dan akibat dari fenomena Elnino dan Lanina.
3. Kita dapat mengetahui dampak fenomena Elnino dan Lanina pada bidang pertanian.
4. Kita juga mengetahui bagaimana masyarakat menghadapi fenomena Elnino dan
Lanina.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. El Nino dan La nina

Sumber Netray’s blog


Gambar 1. Gambaran fenomena La nina dan El Nino
Fenomena El Nino diartikan sebagai fenomena adanya perbedaan positif antara suhu
muka laut yang teramati dibandingkan keadaan normalnya di wilayah Samudera Pasifik
ekuatorial. El Nino merupakan fenomena lautan-atmosfer skala global (Philander, 1990
dalam Septicorini, E. P. 2009). Kondisi demikian terjadi secara berulang dalam setiap
periode 3-8 tahun dan biasanya berkaitan dengan indeks osilasi selatan yang bernilai
negatif.

El Nino La Nina
Tahun Periode Durasi Nilai Tahun Periode Durasi Nilai
kejadian kejadian (bulan) SOI kejadian kejadian (bulan) SOI
1877/78 07/77-03/77 9 -13,6 1878/79 08/78-10/79 15 14,9
1888/89 03/88-04/89 14 -12,8 1886/87 08/86-03/87 8 12,0
1896/97 04/96-05/97 14 -18,1 1889/90 10/89-03/90 6 15,9
1905 02/05-12/05 11 -20,5 1903/04 12/03-05/04 6 14,4
1911 06/11-09/11 4 -11,4 1906 08/06-12/06 5 13,3
1912 02/12-05/12 4 -13,9 1910 06/10-12/10 7 14,6
1914/15 05/14-04/15 12 -12,6 1916/18 11/16-3/18 17 18,2
1940/41 04/40-12/41 21 -14,6 1938 05/38-09/38 5 13,7
1946 05/46-09/46 5 -10,0 1950/51 01/50-01/51 13 15,4

3
1953 04/53-09/53 6 -10,6 1955/56 06/55-07/56 14 13,5
1965 06/65-10/65 5 -14,0 1970/71 10/70-05/71 8 14,4
1972 05/72-09/72 5 -13,1 1973/74 07/73-04/74 10 16,0
1977/78 04/77-03/78 12 -12,2 1975/76 03/75-02/76 12 15,5
1982/83 05/82-04/83 12 -22,1 1988/89 08/88-06/89 11 13,9
1986/87 12/86-09/87 10 -15,7 1998 07/98-03/99 9 11,9
1991/92 09/91-05/92 9 -14,7 1999/00 11/99-4/00 6 10,7
1993 08/93-01/94 6 -12,6
1994 03/94-11/94 9 -14,3
1997/98 03/97-04/98 14 -18,0
Tabel 1. Kejadian El Nino dan La Nina yang Berlangsung Selama 4 Bulan atau Lebih dan Memiliki Nilai
SOI Sangat Ekstrim, 1875-2000

Fenomena La Nina La Nina tidak dapat dilihat secara pasifik, periodenya pun tidak
tetap. Rata-rata La Nina terjadi secara 3 tahun hingga 7 tahun sekali. Dan dapat
berlangsung 12 bulan hingga 36 bulan, La Nina tidak mempunyai periode yang tetap
sehingga semua diperkirakan kejadiannya pada 6 bulan hingga 9 bulan sebelumya. Pada
saat kondisi La Nina, suhu muka laut di Pasifik Ekuator Timur lebih rendah dari pada
kondisi normalnya. Sedangkan suhu muka laut di wilayah Indonesia menjadi lebih hangat.
Sehingga terjadi banyak konveksi dan mengakibatkan massa udara berkumpul di wilayah
Indonesia, termasuk massa udara dari Pasifik Ekuator Timur. Hal tersebut menunjang
pembentukan awan dan hujan. Sehingga fenomena La Nina sering mengakibatkan curah
hujan jauh di atas normal yang bisa menimbulkan banjir dan tanah longsor, bahkan sering
diikuti angin kencang (Avia, L. Q. dan Hidayati, R.,2001).

Iklim berperan penting dalam aktifitas pertanian baik melalui perencanaan jangka
panjang, jangka pendek maupun pada kegiatan sehari-hari. Dengan kondisi iklim yang
sesuai maka akan dapat mendukung keberhasilan pertanian secara umum, baik itu
kualitas maupun kuantitas. Namun pada saat ini timbul masalah penting yang
berkaitan dengan hal tersebut yaitu dengan terjadinya penyimpangan iklim atau iklim
ekstrim. Hal tersebut merupakan resiko pertanian yang sangat perlu diperhatikan dan
dianalisis. Iklim ekstrim atau penyimpangan iklim dari keadaan normal dapat
menyebabkan bencana alam kekeringan dan banjir. Bencana alam, kekeringan dan
banjir diberbagai wilayah Indonesia dipengaruhi oleh faktor fisiografi, dipengaruhi
pula oleh faktor iklim terutama distribusi atau sifat curah hujan keadaan ini dapat
dikaitkan dengan gejala alam El-Ninodan La-Nina(Zubaida, 2004).

Salah satu peyebab penyimpangan iklim adalah fenomena ENSO (El Nino and
Southern Oscilition). Peristiwa El-Nino akan berasosiasi dengan kejadian kemarau

4
panjang atau kekeringan. Peristiwa La-Nina akan beriasosiasi dengan kejadian banjir
atau hujan besar. Penyimpangan iklim yang terjadi akan membawa dampak yang tidak
diinginkan (Rajiman, 2005)

El-Nino merupakan proses interaksi fisika laut dan atmosfer yang dikenal dengan
istilah ENSO. El-Ninoadalah fenomena laut sedangkan Southern Oscillation
merupakan fenomena atmosfer. Fenomena El-Ninotersebut menjadi salah satu
penyebab kekeringan di Indonesia, yang mempengaruhi curah hujan dan debit air
sungai (Hutagalung, 2003).Curah hujan di Indonesia secara umum dipengaruhi oleh
banyak faktor diantaranya adalah fenomena ENSO (El-Nino Southern Oscillation) di
Samudera Pasifik yang berkaitan erat dengan kejadian iklim ekstrim. Selain itu
interkasi lautan-atmosfer di Samudera Atlantik yang dikenal dengan Indian Ocean
Dipole(IOD) juga berpengaruh terhadap kejadian kekeringan di Indonesia. Berbagai
studi menggambarkan terjadinya fenomena ENSO berdampak besar terhadap kondisi
iklim dunia. Wilayah Indonesia dan Asia umumnya mengalami musim kering yang
lebih panjang dari normal pada saat terjadinya El-Ninodan sebagian kecil wilayah
seperti Madras-India, suhu di musim hujan menjadi agak panas dari normal,
sementara. Besarnya penurunan dan peningkatan hujan akibat ENSO cukup beragam
antar wilayah (Rahayu, 2007).

La-Nina adalah penampakan suhu permukaan laut yang lebih rendah dari
normalnya di wilayah ekuator bagian timur dan tengah yang memberi dampak
musim hujan deras terus menerus di Indonesia. Anomali iklim La-Ninaumumnya terjadi
pada musim hujan dan menimbulkan peningkatan curah hujan. Meskipun kejadian
La-Nina dapat menimbulkan banjir dan merangsang peningkatan

Reynold SST (Sea Surface Temperature) Beberapa variabel yang dapat digunakan
untuk memahami interaksi antara laut dengan atmosfer salah satunya adalah suhu
permukaan laut (SST). Menurut Reynold dkk, 2007, dua produk analisis permukaan laut
dengan resolusi tinggi (SST) telah dikembangkan dengan menggunakan interpolasi
optimal (OI). Analisis memiliki resolusi grid spasial 0,25° dan resolusi temporal 1 hari.
Satu produk menggunakan data SST satelit Infrared High Resolution Radiometer
(AVHRR). Yang lainnya menggunakan AVHRR dan Advanced Microwave Scanning
Radiometer (AMSR) pada data satelit SST Earth Observing System. Kedua produk
tersebut juga menggunakan data situ dari kapal dan pelampung dan mencakup

5
penyesuaian bias satelit skala besar berkenaan dengan data in situ. Karena cakupan near-
all-weather AMSR, ada peningkatan varians sinyal OI saat AMSR ditambahkan ke
AVHRR.

Curah Hujan Curah hujan mempunyai variabilitas yang besar dalam ruang dan
waktu. Pada skala waktu keragaman curah hujan dibagi atas tipe harian, bulanan dan
tahunan. Variasi curah hujan harian lebih dipengaruhi oleh faktor lokal, variasi bulanan
dipengaruhi oleh angin darat dan angin laut, aktivitas konveksi, arah aliran udara di
permukaan serta variasi sebaran daratan dan lautan. Variasi curah hujan tahunan
dipengaruhi oleh perilaku atmosfir global, siklon tropis dan lain-lain (Prasetya, 2011
dalam Tongkurut.S)

2.2. Pola Kejadian El Nino dan La Nina

Sumber geografi lingkungan


Gambar 2. Dampak Fenomena El Nino dan La Nina
Fenomena El Nino dan La Nina merupakan fenomena alam yang sangat
mempengaruhi kehidupan manusia kerena fenomena ini bisa menjadi suatu penyebab
terjadinya suatu permasalahan seperti kondisi atau iklim cuaca yang ekstrem. Contoh dari
dampak fenomena El Nino dan La Nina yaitu seperti terjadinya suatu kekeringan yang

6
berlebihan atau terjadinya suatu kondisi hujan yang berlebihan yang bisa menyababkan
terjadinya suatu permasalahan seperti banjir, longsor, dan lain sebagainya.
Penyebab dari Fenomena El Nino dan La Nina yaitu disebabkan oleh pemanasan
global dan terganggunya keseimbangan iklim di dunia. Beberapa faktor penyebab
terjadinya El Nino dan La Nina diantaranya yaitu anomali suhu yang mencolok di
perairan samudera pasifik, melemahnya angin passat (trade winds) di selatan pasifik yang
menyebabkan pergerakan angin jauh dari normal, kenaikan daya tampung lapisan
atmosfer yang disebabkan oleh pemanasan dari perairan panas dibawahnya. Hal ini
terjadi di perairan peru pada saat musim panas, serta adanya perbedaan arus laut di
perairan samudera pasifik (Tjasyono, 2002).
El Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut di pantai barat
PeruEquador (Amerika Selatan), yang mengakibatkan gangguan iklim secara global.
Biasanya suhu air permuakaan laut di daerah dingin, karena adanya ”up welling” arus
dari dasar laut menuju permukaan.
2.3. Proses terjadinya El Nino dan La Nina
Proses Terjadinya El Nino,Pada saat-saat tertentu air laut yang panas dari
perairan Indonesia bergerak ke arah timur menyusuri equator, hingga sampai ke pantai
barat Amerika Selatan (Peru-Bolivia). Pada saat yang bersamaan, air laut yang panas dari
pantai Amerika Tengah bergerak ke arah selatan, hingga sampai ke pantai barat Peru
Equador. Akhirnya akan terjadilah pertemuan antara air laut yang panas dari Indonesia
dengan air laut yang panas dai Amerika Tengah di pantai barat Peru-Equador, dan
berkumpulan massa air laut panas dalam jumlah yang besar dan menempati daerah yang
luas.
Permukaan air laut yang panas tersebut, kemudian menularkan panasnya pada
udara di atasnya, sehingga udara di daerah itu memuai ke atas (konveksi), dan
terbentuklah daerah bertekanan rendah, di pantai barat PeruEquador. Akibatnya angin
yang menuju Indonesia hanya membawa sedikit uap air, sehingga terjadilah musim
kemarau yang panjang.
La Nina merupakan kebalikan El Nino. La Nina menurut bahasa penduduk lokal
(Amerika Latin) berarti bayi perempuan. Peristiwa ini dimulai ketika El Nino mulai
melemah, dan air laut yang panas di pantai Peru-Equador kembali begerak ke arah barat,
air laut di tempat itu suhunya kembali seperti semula (dingin), dan up-welling muncul
kembali, atau kondisi cuaca menjadi normal kembali. Dengan kata lain La Nina adalah
kondisi cuaca yang normal kembali setelah terjadinya El Nino.

7
Proses Terjadinya La Nina,Perjalanan air laut yang panas ke arah barat tersebut
akhirnya akan sampai ke wilayah Indonesia. Akibatnya wilayah Indonesia akan berubah
menjadi daerah bertekanan rendah (minimum) dan semua angin di sekitar Pasifik Selatan
dan Sumadera Hindia akan bergerak menuju Indonesx5-ia. Angin tersebut banyak
membawa uap air, sehingga di Indonesia akan sering terjadi hujan lebat. Itulah sebabnya
penduduk Indonesia diminta untuk waspada, karena hujan yang lebat dapat menyebabkan
banjir.
2.4. Dampak fenomena El Nino dan La Nina pada kehidupan masyarakat
2.4.1. Dampak sosial
Dampak El nino dan La nina Terhadap Kehidupan Masyarakat di Indonesia, ketika
fenomena El nino berlangsung, musim kemarau menjadi sangat kering serta permulaan
musim hujan yang terlambat. Sedangkan ketika La nina, musim penghujan akan tiba
lebih awal dari biasanya.
Naiknya tekanan udara di pasifik tengah dan timur saat El Nino, menyebabkan
pembentukan awan yang intensif. Hal ini yang menjadikan curah hujan yang tinggi di
kawasan pasifik tengah dan timur. Sedangkan sebaliknya, di daerah pasifik barat terjadi
kekeringan yang jauh dari normal.
Turunnya tekanan udara di pasifik tengah dan timur saat La Nina, menjadi
hambatan terbentuknya awan di daerah ini, sehingga mengalami kekeringan. Sedangkan
sebaliknya, di daerah pasifik barat curah hujan sangat tinggi. Hal ini menimbulkan banjir
yang parah di Indonesia.
Meningkatnya suhu permukaan laut yang biasanya dingin di perairan ,
mengakibatkan perairan yang tadinya subur akan ikan menjadi sebaliknya. Hal ini
menyebabkan nelayan kesulitan mendapatkan ikan di perairan.
Selama fenomena elnino dicatat telah terjadi korban meninggal dunia karena sesak
nafas akibat kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap berkepanjangan bahkan
ancaman kabut asap itu sampai ke Negara tetangga seperti Malaysia dan
singapura,adanya perjangkitan terbatas penyakit kolera diseluruh wilayah indonesia
akibat pengaruh kekeringan terhadap ketersediaan air bersih.
Fenomena El-Nino menyebabkan penurunan jumlah curah hujan jauh di bawah
normal untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi sebaliknya terjad musim hujan yang
berkepanjangani pada saat fenomena La-nina berlangsung, yang mendakibatkan
terjadinya ancaman banjir dan longsor. Cuaca dan iklim muncul setelah berlangsung
suatu proses fisik dan dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi. El Nino

8
menyebabkan hujan Sulit diprediksi Menurut beberapa ahli telah terjadi perubahan iklim
yang salah satu indikasinya adalah perubahan pola hujan.
Indonesia sebagai rangkaian kepulauan di khatulistiwa yang diapit oleh dua benua
dan dua lautan, memiliki cuaca dan iklim yang dapat dikatakan sebagai superposisi dari
berbagai macam sirkulasi atmosfer di atasnya yang disebabkan oleh letak geografis
tersebut. Gangguan pada salah satu sistem sirkulasi ini akan memberi dampak terhadap
cuaca dan musim di Indonesia terutama terhadap curah hujan yang merupakan elemen
cuaca dominan.
Evaluasi yang dilakukan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika terhadap curah
hujan menyatakan bahwa el nino mempunyai dampak yang paling buruk terhadap
kehidupan masyarakat Indobesia. Sedangkan bila el nino kembali menjadi la nina pada
musim kemarau Indonesia akan mengalami kemarau besar dan pada musim hujan terjadi
hujan diatas normal yang sering disertai oleh bencana banjir dan longsor.
2.4.2. Dampak terhadap sektor pertanian
2.4.2.1. Kekeringan

sumber republika.co.id
gambar 3. Dampak El Nino

Akibat fenomena El Nino, curah hujan di wilayah Indonesia umumnya mengalami


penurunan dibawah curah hujan normal. Sehingga hal tersebut sangat berpengaruh sekali
terhadap sektor pertanian , kerena sektor pertanian di Indonesia Sebagian besar masih
sangat bergantung terhadap curah hujan sebagai sumber utama dalam budidaya
pertanian. Oleh kerena itu dampak dari fenomena El Nino pada sektor pertanian sangat
besar sekali.

9
Kekeringan pada saat fenomena El Nino terjadi sangat berpengaruh terhadap waktu
musim tanam dan juga keberhasilan dalam budidaya. Kekeringan menjadikan salah satu
kendala untuk petani dalam melaksanakan budidaya pertanian kerena jika sudah
waktunya petani melakukan penanaman tetapi kondisi lingkungan yang masih musim
kemarau maka mau tidak mau petani akan memundurkan waktu tanam dalam budidaya
pertanian, hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap keterlambatan waktu tanam dan
kerterlambatan waktu panen dan akan mengakibatkan terjadinya kehilangan pasokan
hasil budidaya pada waktu tertentu .

Selain dari waktu tanam yang terganggu kekeringan juga berpengaruh terhadap
tumbuh dan berkembangnya suatu tanaman dan bahkan berpengaruh sekali dengan hasil
panen nantinya. Jika kekeringan terjadi pada saat petani sedang melakukan budidaya
tanaman yang secara otomatis tanaman tersebut akan kekurangan sumber air untuk
memenuhi kebutuhan tubuh tanaman tersebut maka hal tersebut akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman tersebut dan bahkan jika kekeringan terjadi pada saat
akan menjelang waktu panen maka bisa saja tanaman tersebut akan gagal panen yang
disebabkan oleh kekurangan air sehingga tanaman tidak mampu untuk menghasilkan
buah atau biji.

2.4.2.2. Banjir

Sumber mandalapos.co.id
Gambar 4. Dampak La Nina
Dampak fenomena La Nina yaitu terjadinya curah hujan yang terlalu berlebihan
yang mengakibatkan dampak pada sektor pertanian yaitu terjadinya banjir yang

10
diakibatkan oleh curah hujan yang sangat tinggi . curah hujan yang sangat tinggi
sangat berpengaruh terhdap kondisi lingkungan dan pertumbuhan tanaman .
Pada saat kondisi lingkungan yang mempunyai curah hujan yang sangat tinggi
terlebih lagi dalam sektor pertanian maka pertumbuhan atau adanya hama bagi
tanaman tersebut akan sangat banyak. Kerena kondisi tersebut sangat mendukung
bagi hama untuk berkembang biak .
Selain dari perkembangan hama kondisi lingkungan yang basah maka hal
tersebut akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Kerena jika
kondisi lingkungan yang basah maka hal tersebut akan sangat mendukung
pertumbuhan jamur yang akan mengakibatkan tanaman yang dibudidayakan terserang
jamur yang bisa mengakibatkan pembusukan dan bahkan bisa membuat tanaman
tersebut mati .
2.4.2.3. Iklim ekstream
Iklim EkstrimIklim berperan penting dalam aktifitas pertanian baik melalui
perencanaan jangka panjang, jangka pendek maupun pada kegiatan sehari-hari.
Dengan kondisi iklim yang sesuai maka akan dapat mendukung keberhasilan
pertanian secara umum, baik itu kualitas maupun kuantitas. Namun pada saat
ini timbul masalah penting yang berkaitan dengan hal tersebut yaitu dengan
terjadinya penyimpangan iklim atau iklim ekstrim. Hal tersebut merupakan
resiko pertanian yang sangat perlu diperhatikan dan dianalisis. Iklim ekstrim
atau penyimpangan iklim dari keadaan normal dapat menyebabkan bencana
alam kekeringan dan banjir. Bencana alam, kekeringan dan banjir diberbagai
wilayah Indonesia dipengaruhi oleh faktor fisiografi, dipengaruhi pula oleh
faktor iklim terutama distribusi atau sifat curah hujan keadaan ini dapat
dikaitkan dengan gejala alam El-Ninodan La-Nina

11
BAB III

Simpulan dan saran


3.1. kesimpulan

Fenomena El Nino dan La Nina adalah fenomena alam yang terjadi akibat
pemanasan global dan terganggunya keseimbangan iklim di dunia. Beberapa faktor
penyebab terjadinya El Nino dan La Nina diantaranya yaitu anomali suhu yang mencolok
di perairan samudera pasifik, melemahnya angin passat (trade winds) di selatan pasifik
yang menyebabkan pergerakan angin jauh dari normal, kenaikan daya tampung lapisan
atmosfer yang disebabkan oleh pemanasan dari perairan panas dibawahnya. Hal ini terjadi
di perairan peru pada saat musim panas, serta adanya perbedaan arus laut di perairan
samudera pasifik.

Fenomena El Nino dan La Nina mengakibatkan terganggunya iklim yang ada di


dunia seperti terjadinya kekeringan yang berlebihan dan terjadinya curah hujan yang
berlebihan. Sehingga membuat dampak terhadap berbagai sektor, contohnya sektor
pertanian yaitu terjadinya kekeringan terhadap lahan pertanian atau bahkan terjadinya
banjir pada lahan pertanian yang menyebabkan terganggunnya proses budidaya atau
bahkan terjadinya kegagalan dalam proses budidaya tanaman .

3.2. saran

Pentingnya mempelajari Fenomena El Nino dan La Nina dalam pembelajaran kerena


bagi kami mahasiswa pertanian yang akan terjun langsung di bidang pertanian kita
membutuhkan ilmu yang sangat banyak dalam bidang pertanian baik itu ilmu budidaya,
ilmu mekanisasi , dan ilmu tentang iklim . kerena tiga ilmu tersebut akan sangat berperan
penting pada saat kita akan terjun langsung untuk melakukan budidaya tanaman. Sehingga
kita juga sudah bisa mempersiapkan segalanya untuk menghadapi Fenomena El Nino dan
La Nina dalam bidang pertanian .

12
Daftar Pustaka

Nabilah, Farras, Yudo Prasetyo, and Abdi Sukmono. "Analisis pengaruh fenomena el nino dan la nina
terhadap curah hujan tahun 1998-2016 menggunakan indikator oni (Oceanic Nino Index)
(Studi Kasus: Provinsi Jawa Barat)." Jurnal Geodesi Undip 6.4 (2017): 402-412.

Safitri, Sani. "El Nino, La Nina Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Di Indonesia." Criksetra: Jurnal
Pendidikan Sejarah 4.2 (2015).

Irawan, Bambang. "Fenomena anomali iklim El Niño dan La Niña: Kecenderungan jangka panjang
dan pengaruhnya terhadap produksi pangan." (2006).

Budiman, B. A. (2017). tinjauan pustaka . DOCPLAYER, https://docplayer.info/43006802-Bab-ii-


tinjauan-pustaka.html. Retrieved from https://docplayer.info/43006802-Bab-ii-tinjauan-
pustaka.html

13
LAMPIRAN

Sumber : Bambang harianto

Lampiran 1. dampak El Nino dan La Nina terhadap Indonesia

Sumber : wahananews.co

14
Lampiran 2. efek fenomena El Nino dan La Nina

15

Anda mungkin juga menyukai