BENCANA TSUNAMI
DI KOTA PALU, PROVINSI SULAWESI TENGAH
Disusun Oleh:
Alwiyandari
KATA PENGANTAR
Gambar 2.5. Zona Kerentanan Tsunami Kota Palu (sumber: Rahmat Aris
P & Iwan Rudiarto, 2013)
Gambar 2.6. Zona Resiko Tsunami Kota Palu (sumber: Rahmat Aris P &
Iwan Rudiarto, 2013)
Gambar 2.7. Lokasi Rawan dan Lokasi Evakuasi Bencana Tsunami Kota
Palu (sumber: Rahmat Aris P & Iwan Rudiarto, 2013)
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari studi kasus ini yaitu:
1. Pulau Sulawesi terletak pada zona pertemuan diantara tiga pergerakan
lempeng besar yaitu pergerakan lempeng Hindia Australia dari selatan
dengan kecepatan rata 7 cm/tahun, lempemg Pasifik dari timur dengan
kecepatan sekitar 6 cm/tahun dan lempeng Asia bergerak relatif pasif
ke tenggara. Posisi Sulawesi yang berada pada kawasan lempeng
tektonik microplate sangat rawan terhadap gerakan dan benturan
ketiga lempeng bumi tersebut yang akan menimbulkan fenomena
geologi dan dampak merugikan pada kehidupan manusia, terutama
ancaman gempa dan tsunami yang disetiap saat dapat terjadi.
2. Kerawaan gempabumi dan tsunami daerah ini sudah dibuktikan
dengan beberapa catatan sejarah gempabumi dan tsunami yang
berlangsung sejak tahun 1927, seperti Gempabumi dan Tsunami Palu
1927, Gempabumi dan Tsunami Parigi 1938 dan Gempabumi dan
Tsunami Tambu 1968.
3. Untuk menilai sejauh mana potensi yang dimiliki oleh Kota Palu
terhadap bencana tsunami, maka dibuatlah beberapa permodelan
zonasi wilayah yang bahaya terhadap tsunami. Hasil dari permodelan
ini dapat dijadikan masukan secara langsung untuk mendeliniasi
wilayah yang bahaya terhadap tsunami. Tindakan yang dilakukan
sebagai implikasi terhadap bentuk mitigasi bencana tsunami di Kota
Palu adalah mitigasi pasif atau non fisik yaitu berupa kajian
kebencanaan meliputi analisa kawasan bahaya tsunami, kawasan
rentan tsunami, kawasan resiko bencana tsunami, dan penentuan
lokasi evakuasi berdasarkan ketentuan building code serta penentuan
rute evakuasi.
4. Terdapat beberapa kegiatan mitigasi bencana tsunami yang telah
dilaksanakan di Kota Palu, yaitu telah dibuat membuat rambu-rambu
evakuasi yang dipasang di sejumlah jalan yang berada di sekitar Teluk
Palu. Rambu persegi panjang berwarna cokelat itu bertuliskan jalur
evakuasi disertai gambar ombak dan tanda panah yang mengarahkan
ke titik aman. Selain itu, Kota Palu telah memiliki satu unit sirene
peringatan dini bencana tsunami berdaya jangkau 3 kilometer.
Pemerintah bekerjasama dengan seniman lokal guna membuat lagu
atau syair menggunakan bahasa yang mudah dipahami masyarakat dan
juga memanfaatkan kearifan lokal sebagai sarana peringatan dini, dan
juga menggunakan radio sebagai sarana peringatan dini bencana.
3.2. Saran
Berikut dibawah ini terdapat beberapa saran yang penulis cantumkan
bertujuan untuk pengembangan mitigasi bencana Kota Palu selanjutnya:
1. Menambah beberapa unit sirine peringatan dini bencana tsunami
2. Melakukan sosialisasi atau penyuluhan mengenai ancaman tsunami,
serta cara menghadapi tsunami kepada masyarakat
3. Membangun shelter yang terpilih sebagai bangunan evakuasi berada
di wilayah yang tidak beresiko tsunami.
4. Mengutamakan pengintegrasian tindakan mitigasi bencana tsunami di
Kota Palu ke dalam bentuk dokumen tata ruang seperti Dokumen
Peraturan Daerah (Perda) RTRW Kota Palu, RDTRK, izin lokasi, dan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sesuai dengan karakteristik potensi
bencana tsunami di Kota Palu.
.
PENUTUP
Sekian studi literatur yang telah saya penulis selesaikan dengan tujuan
mengetahui bencana tsunami serta implikasinya dan sistem mitigasi bencana di
Kota Palu, semoga dapat bermanfaat untuk para pembaca. Penulis mohon maaf
apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas.
Kesan yang didapati selama penulisan ini yaitu disiplin, karena membantu
mahasiswa menjadi mandiri dengan menerapkan penjelasan dari dosen dan
mencari studi kasus dari materi kuliah, dan memacu mahasiswa untuk mencari
tahu lebih dalam mengenai tugas yang diberikan.
Pesan yang penulis miliki yaitu agar para dosen atau pengajar tetap
mempertahankan pola pengajaran seperti ini agar menerapkan kedisiplinan kepada
mahasiswa.
Kelebihan selama penulisan yaitu untuk mencari pustaka dapat
menggunakan internet dan menanyakan kesalah satu teman yang sedikit tahu
mengenai mitigasi di Kota Palu.
Kekurangan dalam mengerjakan penulisan ini yaitu minimnya data yang
penulis dapatkan dari internet mengenai sistem mitigasi apasaja yang sudah
terlaksana di Kota Palu.
DAFTAR PUSTAKA
• Aris Pratomo, Rahmat., & Rudiarto, Iwan. (2013). Permodelan Tsunami dan
Implikasinya Terhadap Mitigasi Bencana di Kota Palu. Biro Penerbit
Planologi Undip Vol. 9(2):174-18. Diakses 25 Maret 2018, pukul 18:44,
(https://www.researchgate.net/publication/317074396_Permodelan_Tsunami
_dan_Implikasinya_Terhadap_Mitigasi_Bencana_di_Kota_Palu)
• Daryono. 2011. “Tataan Tektonik dan Sejarah Kegempaan Palu, Sulawesi
Tengah. Artikel Kebumian. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika”.
Diakses 10 April, pukul 13:44,
(https://www.facebook.com/notes/wwwbmkggoid/tataan-tektonik-dan-
sejarah-kegempaan-palu-sulawesi-tengah/494939305788/)
• Dikmansyah, Dwi. (2017). Cara Pushidrosal Antisipasi Bencana Tsunami
TNI AL Kembangkan Pangkalan di Teluk Ratai Lampung dan Teluk Palu
Sulawesi Tengah. Diakses 26 Aril 2017, pukul 19:47
(http://www.siagaindonesia.com/171460/cara-pushidrosal-antisipasi-bencana-
tsunami.html)
• Ilmu Dasar. (2017). “Tsunami: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Proses”.
Diakses 10 April 2018, pukul 19:24,
(https://www.ilmudasar.com/2017/04/Pengertian-Dampak-Proses-Terjadi-
dan-Penyebab-Tsunami-adalah.html)
• Lageni, Nursang., Al Saban, M.I., Tarmizin., Pujiasih, Tri., Belafista.,
Israwati. (2015). Tektonik Pulau Sulawesi. Tugas Geologi Indonesia. Diakses
10 April, pukul 13:57,
(http://uchanklageni.blogspot.co.id/2015/11/tektonik-pulau-sulawesi.html)
• Maruto, Riski. (2012). Kota Palu Sudah Harus Miliki "shelter". Antara
Sulteng. Diakses 26 April 2018, pukul 19:22,
(https://sulteng.antaranews.com/berita/5218/kota-palu-sudah-harus-miliki-
shelter-oleh-riski-maruto)
• Noor, Djauhari. (2014). Pengantar Mitigasi Bencana Geologi. Yogyakarta:
Deepublish.
• Wikipedia. (2016). “Sistem Peringatan Dini Tsunami”. Diakses 10 April
2018, pukul 19:07,
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_peringatan_dini_tsunami)