Anda di halaman 1dari 18

PROSES TERJADINYA GEMPA, SKALA DAN UKURAN GEMPA,

DAN ALAT PENCATAT GEMPA

MAKALAH DINAMIKA DAN REKAYASA GEMPA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

BAGAS BUDIARTO (1320121005)


FACHRIZAL RAMADHAN (1420121029)
YAPNER MARANTE (1520123004)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS FAJAR
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “PROSES TERJADINYA GEMPA,
SKALA DAN UKURAN GEMPA, DAN ALAT PENCATAT GEMPA” untuk
memenuhi kewajiban tugas mingguan mahasiswa Teknik Sipil Universitas Fajar.
Dan juga kami ucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Erniati,ST.,MT selaku dosen mata kuliah dinamika dan rekayasa gempa
yang telah banyak memberikan wawasan materi perkuliahan serta
memberikan tugas perkulliahan.
2. Kedua orang tua yang telah berkontribusi banyak kepada kami baik
dukungan materi maupun motivasi.
3. Teman-teman kelompok yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan
makalah ini.

Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi


sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Penulis menyadari bahawa
dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.

Makassar, 15 April 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 5

A. Latar Belakang ............................................................................................... 5

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6

I. Bagaimana proses terjadinya Gempa? .................................................... 6

II. Bagaimana cara menentukan percepatan permukaan tanah, skala


kerusakan akibat gempa, dan skala intensitas ? ...................................... 6

III. Alat-alat apa saja yang digunakan dalam mencatat gempa dan
bagaimana proses cara kerjanya?............................................................ 6

C. Tujuan............................................................................................................ 6

I. Untuk mengetahui proses terjadinya gempa. ........................................... 6

II. Untuk mengetahui cara menentukan percepatan permukaan tanah, skala


intensitas, skala kerusakan akibat gempa. ............................................... 6

III. Untuk mengetahui Alat-alat yang digunakan dalam mencatat gempa dan
proses cara kerjanya. ............................................................................... 6

BAB IIISI PEMBAHASAN .................................................................................... 7

A. Proses Terjadinya Gempa ............................................................................. 7

B. Menentukan Percepatan Permukaan Tanah, Skala Intensitas, Skala


Kerusakan Akibat Gempa .............................................................................. 8

I. Percepatan Permukaan Tanah................................................................. 8

II. Skala Kerusakan Akibat Gempa............................................................... 9

III. Skala Intensitas ...................................................................................... 13

C. Alat yang Digunakan Untuk Mencatat Terjadinya Gempa dan Proses Cara
Kerjanya ...................................................................................................... 14

I. Seismograf Horizontal ............................................................................ 14

3
II. Seismograf Vertikal ................................................................................ 14

BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 15

A. Kesimpulan .................................................................................................. 15

I. Proses Terjadinya Gempa ...................................................................... 15

II. cara menentukan percepatan permukaan tanah, skala intensitas, skala


kerusakan akibat gempa. ....................................................................... 16

III. Alat pengukur Gempa dan Cara Kerjanya .............................................. 17

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 18

4
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bumi yang kita tempati memiliki banyak rahasia alam yang tidak
kita ketahui. Kita tidak pernah mengetahui kejadian-kejadian yang akan
terjadi di muka bumi ini. Banyak kejadian-kejadian alam yang
mendatangkan pertanyaan bagi manusia. Salah satu kejadian alam yang
sudah tidak asing di telinga masyarakat yaitu gempa bumi.
Gempa bumi merupakan suatu peristiwa yang sangat sering
terjadi di muka bumi ini. Salah satunya di Indonesia. Indonesia adalah
salah satu negara yang memiliki tingkat rawan bencana alam yang sangat
tinggi. Indonesia sendiri memiliki titik-titik gempa yang tersebar diseluruh
wilayah di Indonesia.
Gempa bumi sudah menghancurkan sebagian dari wilayah
Indonesia. Dan sudah banyak sekali korban-korban yang berjatuhan
akibat bencana tersebut. Berarti gempa bumi sudah menjadi suatu
ancaman bagi masyarakat di muka bumi ini. Dan banyak dari masyarakat
tidak mengerti akan apa sebenarnya yang terjadi di muka bumi ini. Maka
sangatlah perlu bagi mereka untuk tahu dan mengerti serta memahami
peristiwa-peristiwa gempa bumi yang terjadi.

5
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah :

I. Bagaimana proses terjadinya Gempa?

II. Bagaimana cara menentukan percepatan permukaan tanah, skala


kerusakan akibat gempa, dan skala intensitas ?

III. Alat-alat apa saja yang digunakan dalam mencatat gempa dan
bagaimana proses cara kerjanya?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah menjawab semua permasalahan diatas yaitu :

I. Untuk mengetahui proses terjadinya gempa.

II. Untuk mengetahui cara menentukan percepatan permukaan tanah, skala


intensitas, skala kerusakan akibat gempa.

III. Untuk mengetahui Alat-alat yang digunakan dalam mencatat gempa dan
proses cara kerjanya.

6
BAB III ISI PEMBAHASAN

A. Proses Terjadinya Gempa

Terdapat dua teori yang menyatakan proses terjadinya atau asal


mula gempa yaitu pergeseran sesar dan teori kekenyalan elastis. Gerak
tiba2 sepanjang sesar merupakan penyebab yang sering terjadi.
Gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang bersifat alamiah,
yang terjadi pada lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan.
Getaran pada bumi terjadi akibat dari adanya proses pergeseran secara
tiba-tiba (sudden slip) pada kerak bumi. Pergeseran secara tiba-tiba
terjadi karena adanya sumber gaya (force) sebagai penyebabnya, baik
bersumber dari alam maupun dari bantuan manusia (artificial
earthquakes).

Selain disebabkan oleh sudden slip, getaran pada bumi juga bisa
disebabkan oleh gejala lain yang sifatnya lebih halus atau berupa
getaran kecil-kecil yang sulit dirasakan manusia. Getaran tersebut
misalnya yang disebabkan oleh lalu-lintas, mobil, kereta api, tiupan angin
pada pohon dan lain-lain.

Getaran seperti ini dikelompokan sebagai mikroseismisitas


(getaran sangat kecil). Dimana tempat biasa terjadinya gempa bumi
alamiah yang cukup besar, berdasarkan hasil penelitian, para peneliti
kebumian menyimpulkan bahwa hampir 95 persen lebih gempa bumi
terjadi di daerah batas pertemuan antar lempeng yang menyusun kerak
bumi dan di daerah sesar atau fault.

7
B. Menentukan Percepatan Permukaan Tanah, Skala Intensitas, Skala Kerusakan Akibat Gempa

I. Percepatan Permukaan Tanah

Gambar I. Wilayah Gempa Indonesia dengan Percepatan Batuan Dasar dengan Periode Ulang 500 Tahun

8
Wilayah Prcepatan Puncak Percepatan Puncak Muka Tanah Ao (‘g’)
Gempa Batuan Dasar (‘g’) Tanah Tanah Tanah
Keras Sedang Lunak Diperlukan
1 0.03 0.03 0.04 0.08 Evaluasi
2 0.12 0.12 0.15 0.23 Khusus
3 0.18 0.18 0.22 0.30 di setiap
4 0.24 0.24 0.28 0.34 lokasi
5 0.29 0.29 0.33 0.36
6 0.33 0.33 0.36 0.36

Perecepatan gerakan permukaan tanah atau batuan dasar dapat diliat


pada tabel I dan disesuaikan pula pada kondisi tanah. Sedangkan garis
lempengan atau titik bergesernya dasar tanah penyebab gempa dapat diliat pada
gambar I. Besaran percepatan permukaan tanah ‘g’ pada tabel adalah hasill
penelitian yang dapat dijadikan sebagai acuan khususnya wilayah zona gempa
indonesia., tetapi masih diperlukan evaluasi khusus di setiap lokasi

II. Skala Kerusakan Akibat Gempa

II.1 Intensitas I
 Tidak begitu terasa adanya getaran
 Air dalam wadah bergoyang sedikit.

II.2 Intensitas II
 Sedikit terasa adanya getaran
 Dirasakan oleh beberapa individu yang berada dalam ruangan.
 Benda yang digantung bergoyang lemah
 Air tenang di dalam wadah bergoyang lemah

9
II.3 Intensitas III

 Getaran terasa tetapi lemah.

 Dirasakan oleh banyak orang di dalam ruangan, terutama di


lantai atas sebuah bangunan.

 Benda yang digantung bergoyang agak kuat.

 Air tenang bergoyang agak kuat.

II.4 Intensitas IV

 Getaran terasa agak kuat


 Dirasakan oleh orang yang berada di dalam ruangan dan juga di
luar ruangan. Membangunkan orang tidur. Getaran yang
dirasakan seperti dilewati truk besar.
 Benda yang digantung bergoyang agak kuat. Piring, gelas,
jendela dan pintu bergetar. Lantai dan dinding dari kayu
berderak. Mobil yang diparkiri bergetar sedikit.
 Air di dalam wadah bergoyang kuat.
 Suara keras mungkin terdengar.

II.5 Intensitas V

 Terasa adanya getaran yang kuat


 Dirasakan oleh banyak orang baik di dalam maupun di luar
ruangan. Banyak orang tidur yang terbangun. Beberapa orang

10
menjadi ketakutan, dan lari keluar ruangan. Getaran dan
goyangan kuat dirasakan di seluruh bangunan.
 Benda yang digantung bergoyang kencang. Peralatan
makan berbunyi dan bergetar, beberapa pecah. Obyek kecil
ringan dan tidak stabil mungkin jatuh dan terbalik.
 Air dalam wadah tumpah.
 Daun dan dahan pohon terlihat bergoyang.

II.6 Intensitas VI

 Getaran terasa sangat kuat


 Banyak orang yang merasa ketakutan, dan banyak yang berlari
keluar ruangan. Beberapa orang kehilangan kesimbangan.
Pengendara motor merasa menyetir dengan ban kempes.
 Benda berat dan furnitur bergerak atau bergeser.Lonceng kecil
di geraja atau menara mungkin berbunyi. Plester dinding banyak
yang retak. Rumah tua atau bangunan sederhana dan struktur
buatan manusia akan mengalami kerusakan sedikit.
 Beberapa batuan besar di perbukitan atau gunung akan jatuh
menggelinding.
 Pohon besar akan bergoyang.

II.7 Intensitas VII

 Getaran merusak lingkungan fisik sekitar


 Banyak orang yang merasa ketakutan dan berlari keluar. Sulit
untuk berdiri tegak di atas lantai. Benda berat dan furnitur
terbalik.Lonceng besar gereja mungkin berbunyi.
 Bangunan tua dan sederhana akan banyak mengalami
kerusakan.
 Keretakan mungkin akan terlihat di bendungan, kolam ikan,
permukaan tanah, atau dinding yang terbuat dari batako.

11
 Dapat diamati terjadinya likuifaksi (liquefaction), penyebaran
tanah dan tanah longsor. Adapun yang dimaksud dengan
likuifaksi yaitu proses dimana tanah kehilangan kekuatan karena
gempa bumi sehingga mengalir seperti cairan.
 Pohon bergoyang cukup keras

II.8 Intensitas VIII

 Getaran yang terjadi sangat merusak


 Orang-orang panik dan sulit berdiri meskipun di luar ruangan.
 Banyak bangunan kokoh rusak parah. Bendungan dan
jembatan hancur atau terbalik akibat perubahan tanah. Rel
kereta bengkok atau rusak.
 Batu nisan mungkin berubah tempat, atau terbalik. Pos
pengawas, menara dan monumen mungkin miring atau
terjatuh. Pipa cair dan pembuangan akan bengkok,
terpelintir atau rusak.
 Penyebaran tanah mengakibatkan bangunan buatan
manusia menjadi tenggelam, miring dan jatuh.
 Banyak tanah longsor dan batu yang jatuh di daerah bukit atau
pegunungan.
 Dapat dilihat adanya celah di tanah, pohon bergoyang dengan
keras, air keluar dari bendungan atau penampungan air.

II.9 Intensitas IX

 Lingkungan fisik hancur. Kebanyakan bangunan rusak


parah. Jembatan dan bangunan beton yang berada di atas
tanah hancur, patah dan terbalik.
 Manusia terlempar ke tanah.
 Banyak pos pengawas, menara dan monumen miring,
hancur atau terbalik. Pipa air dan pembuangan bengkok,
terpelintir ataupun pecah.

12
 Banyak terjadi tanah longsor dan likuifaksi dengan
penyebaran tanah dan lapisan pasir. Tanah menjadi tidak rata.
 Air sungai menyiprat dengan kuat, air di bendungan atau
reservoir menyembur keluar..

II.10 Intensitas IX

 Lingkungan fisik hancur total


 Hampir semua bangunan hancur
 Adanya tanah longsor yang besar, likuifaksi skala besar
dan terangkatnya tanah, banyak terdapat celah di tanah.
 Banyak pohon yang tercabut, patah atau terbalik.

III. Skala Intensitas

Secara Umum ada dua ukuran untuk mengukur besaran terjadinya gempa :

 skala magnitude/kekuatan. Skala magnitude dihitung


berdasarkan energi yang dilepaskan oleh gempa, caranya
dengan menghitung secara matematis dari hasil pengukuran
seismograf (alat pencatat getaran bumi).
 skala intensitas diturunkan dari getaran yang terasa di
permukaan bumi, misalnya dari akibat gempa itu sendiri
terhadap manusia dan alam sekitarnya.

13
C. Alat yang Digunakan Untuk Mencatat Terjadinya Gempa dan Proses
Cara Kerjanya

I. Seismograf Horizontal

Seismograf horizontal, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi


pada arah horizontal.

II. Seismograf Vertikal

Seismograf vertical, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada


arah vertical. Seismometer ini menggunakan sebuah beban, pegas dan
sebuah pena.

14
BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan pada makalah ini adalah sebagaimana tujuan dari


penyusunan makalah ini antara lain :

I. Proses Terjadinya Gempa

Gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang bersifat alamiah,


yang terjadi pada lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan.
Getaran pada bumi terjadi akibat dari adanya proses pergeseran secara
tiba-tiba (sudden slip) pada kerak bumi. Pergeseran secara tiba-tiba
terjadi karena adanya sumber gaya (force) sebagai penyebabnya, baik
bersumber dari alam maupun dari bantuan manusia (artificial
earthquakes).
Getaran seperti ini dikelompokan sebagai mikroseismisitas
(getaran sangat kecil). Dimana tempat biasa terjadinya gempa bumi
alamiah yang cukup besar, berdasarkan hasil penelitian, para peneliti
kebumian menyimpulkan bahwa hampir 95 persen lebih gempa bumi
terjadi di daerah batas pertemuan antar lempeng yang menyusun kerak
bumi dan di daerah sesar atau fault.

15
II. cara menentukan percepatan permukaan tanah, skala intensitas, skala
kerusakan akibat gempa.

Data besaran percepatan permukaan tanag pada wilayah gempa


di indonesia Berdasarka pada kondisi tanahnya.

Wilayah Percepatan Puncak Percepatan Puncak Muka Tanah Ao (‘g’)


Gempa Batuan Dasar (‘g’) Tanah Tanah Tanah
Keras Sedang Lunak Diperlukan
1 0.03 0.03 0.04 0.08 Evaluasi
2 0.12 0.12 0.15 0.23 Khusus
3 0.18 0.18 0.22 0.30 di setiap
4 0.24 0.24 0.28 0.34 lokasi
5 0.29 0.29 0.33 0.36
6 0.33 0.33 0.36 0.36

Adapun Skala Intensitas gempa dapat diukur dengan dua skala atau cara :

 skala magnitude/kekuatan. Skala magnitude dihitung berdasarkan energi


yang dilepaskan oleh gempa, caranya dengan menghitung secara
matematis dari hasil pengukuran seismograf (alat pencatat getaran
bumi).
 skala intensitas diturunkan dari getaran yang terasa di permukaan
bumi, misalnya dari akibat gempa itu sendiri terhadap manusia dan alam
sekitarnya.

Sementara Intensitas Kerusakan Akibat Gempa yaitu ada


Intensitas I sampai dengan Intensitas X. Semakin rendah intensitas
kerusakan faktor keamanan relatif tidak perlu dikhawatirkan, dan semakin
tinggi intensitas kerusakan akibat gempa menandakan bahwa kerusakan
alam dan bangunan semakin besar dan sangat membahayakan bagi

16
kelangsungan hidup serta berpotensi munculnya bencana susulan seperti
tsunami dan gunung meletus.

III. Alat pengukur Gempa dan Cara Kerjanya

Untuk mengetahui Alat-alat yang digunakan dalam mencatat gempa


dan proses cara kerjanya ada dua yaitu :

 Seismograf horizontal, yaitu seismograf yang mencatat getaran


bumi pada arah horizontal.
 Seismograf vertical, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi
pada arah vertical. Seismometer ini menggunakan sebuah beban,
pegas dan sebuah pena.

17
DAFTAR PUSTAKA

Erniati. (2017). Dinamika Dan Struktur Gempa Pertemuan I. Bahan Ajar


Perkuliahan Dinamika Dan Rekayasa Gempa. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Fajar. Makassar.
Erniati. (2017). Dinamika Dan Struktur Gempa Pertemuan II. Bahan Ajar
Perkuliahan Dinamika Dan Rekayasa Gempa. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Fajar. Makassar.
Erniati. (2017). Dinamika Dan Struktur Gempa Pertemuan III. Bahan Ajar
Perkuliahan Dinamika Dan Rekayasa Gempa. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Fajar. Makassar.
Yulianty, Ria Catur. (20__). Rekayasa Gempa. Makalah Pembagian Jalur
Gempa. Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB. Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana. Jakarta.
Balitbang Depdiknas, (2008). Gempa Bumi dan Tsunami. Materi Bahan Ajar.
Balai Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai