DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
ISI PEMBAHASAN
3
Menurut segel at al (1994) “ Semen portland adalah semen hidrolis yang terutama
terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidraulis bersama bahan-bahan
tambahan yang biasa digunakan yaitu gypsum”. Sedangkan Nawy (1990)
memberikan pengertian semen portland (PC) adalah semen portland dibuat dari
serbuk halus mineral kristalin yang komposisi utamanya adalah kalsium atau batu
kapur (CaO), Alumunium (Al2O3), Pasir Silikat (SiO2), dan bahan biji besi
(FeO2), dan senyawa-senyawa MgO dan SO3, Penambahan air pada mineral ini
akan menghasilkan suatu pasta yang jika mengering akan mempunyai kekuatan
seperti batu.
4
B.2. Kehalusan butiran partikel semen
5
semakin tinggi pemuaian yang terjadi dan semakin tidak tahan terhadap
serangan sulfat.
C. Jenis-jenis Semen
6
berat yang ditandai adanya kolom-kolom yang terendam dalam
air.
Tipe III (High Early Strength) : Semen portland yang dalam
penggunaanya memerlukan kekuatan yang tinggi pada tahap
permulaan setelah pengikatan terjadi. Beton yang dibuat
dengan menggunakan semen portland tipe III ini dalam waktu 24
jam kekuatanya menyamai kekuatan semen portland tipe I dalam
waktu 3 hari.
Tipe IV (Low Heat of Hydration) : Semen portland yang dalam
penggunaanya memerlukan panas hidrasi rendah. Penggunaan
semen ini banyak ditujukan untuk struktur beton massive dan
dengan volume yang besar, seperti bendungan, dam.
Tipe V (Sulfat Resistance Cement) : Semen portland yang dalam
penggunaanya memerlukan ketahanan tinggi terhadap sulfat.
Semen jenis ini cocok digunakan untuk pembuatan beton pada
daerah yang tanah dan airnya mempunyai kandungan garam
sulfat tinggi seperti air laut, daerah tambang, dsb.
Water proofed cement adalah campuran yang homogen antara semen portland
dengan “ water proofing agent” dalam jumlah yang kecil seperti Calcium,
Alumunium atau sejenis logam lainya. Semen ini banyak dipakai untuk
konstruksi beton yang berfungsi menahan tekanan hidrostatis, misalnya tangki
penyimpanan cairan kimia.
Semen putih dibuat untuk tujuan dekoratif, bukan untuk tujuan konstruktif.
Pembuatan semen ini membutuhkan persyaratan bahan baku dan proses
7
pembuatan yang khusus dan mengandung bahan mentah oksida besi dan oksida
manganese dibawah 1%.
Semen anti bakteri adalah campuran yang homogen antara semen portland
dengan “ anti bacterial agent” seperti germicide. Bahan tersebut ditambahkan
pada semen portland untuk “ self desinfectant” beton terhadap serangan bakteri
dan jamur yang tumbuh. Penggunaan semen anti bakteri antara lain: kamar
mandi, kolam-kolam, lantai industri makanan, keramik, bangunan dimana
terdapat jamur pathogenic dan bakteri.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi semen portland merupakan campuran dari komponen bahan baku utama
yang mengandung :
Batu Kapur (CaO) = 60 – 67 %
Pasir Silika (SiO2) = 17 – 25 %
Alumunia (Al2O3) = 0,3 – 0,8 %
Tanah Liat (Al2O3) = 0,3 – 0,8 %
Magnesia (MgO) = 0,3 – 0,8 %
Sulfur (SO3) = 0,3 – 0,8 %
9
DAFTAR PUSTAKA
https://maulhidayat.wordpress.com/2012/10/23/komposisi-kimia-semen/
http://civilkitau.blogspot.com/2014/03/hidrasi-pada-semen-portland.html
http://j4ngandibuk4.blogspot.com/p/komposisi-senyawa-bahan-kimia-dalam.html
https://shinqueena.wordpress.com/semen-dan-proses-pembuatannya/
https://rdianto.wordpress.com/2010/01/03/jenis-jenis-semen/
10