Bahan perekat hidrolis adalah suatu bahan yang apabila dicampur dengan air akan membentuk pasta
kemudian mengeras dan setelah mengeras tidak larut kembali dalam air. Bahan pengikat hidrolis
merupakan bahan pengikat yang bersifat sebagai perekat apa bila ber hubungan dengan air, serta
menghasilkan produk yang tahan air
Semen adalah material plastis yang dapat memberikan sifat perekat antara batu-batuan (bata, batako)
dalam konstruksi bangunan.
Pozolan adalah bahan alami ataupun buatan yang terdiri dari unsur silikat dan aluminat yang reaktif.
Pozolan tidak memiliki sifat semen, tetapi jika dicampur dengan kapur padam dan air dalam suhu kamar
lama-kelamaan akan mengeras menjadi padat dan sukar larut dalam air.
Gips merupakan batuan sedimen, yang terbentuk dari proses kimia di alam dengan bantuan kapur dan
sulfat, maka terjadi senyawa baru yang membentuk CaSO4. umumnya bewarna putih, namun terdapat
warna lain tergantung kepada mineral pengontrolnya.
Secara garis besar, ada 4 (empat) senyawa kimia utama yang menyusun semen portland, yaitu:
Senyawa tersebut menjadi kristal-kristal yang saling mengikat/ mengunci ketika menjadi klinker.
Trikalsium Aluminat murni bereaksi dengan air dan menghasilkan pengikatan dalam waktu
yang cepat, disertai dengan pengeluaran panas yang besar, yaitu sekitar 850 joule/gram.
Pada udara lembab, sebagian besar kekuatan di dapatkan dalam satu atau dua hari, tetapi
kekuatannya relative rendah. Kandungan C3A di dalam semen Portland biasa bervariasi
antara 7 – 15 %.
c. Hidrasi Tertrakalsium Aluminoferrit (C4AF)
Pada tahap awal, Tertrakalsium Aluminoferrit (C4AF) akan bereaksi dengan gypsumndan
kalsium hidroksida yang akan menghasilkan kalsium sulfo-aluminat hidrat dan kalsium
sulfo-ferrit hidrat yang kristalnya berbentuk jarum.
Tetrakalsium-aluminoferrit bereaksi dengan air secara cepat dan menghasilkan pengikatan
dalam beberapa menit, dengan mengeluarkan panas hidrasi sekitar 420 joule/gram.
Kandungan C4AF dalam semen bervariasi sekitar 5 – 10 %, rata – rata 8%.
4CaO.Al2O3.Fe2O3 + 10H2O + 2Ca(OH)2 6CaO.Al2O3.FeO3.12H2O
tetrakalsium alumina-ferrit + air + kalsium hidroksida kalsium aluminoferrit hidrat
JENIS SEMEN PORTLAND YANG ADA DI INDONESIA DAN KEGUNAANNYA
1. Semen Portland Type I (Ordinary Portland Cement)
Semen Portland Type I dikenal sebagai Ordinary Portland Cement (OPC), merupakan
semen hidrolis yang digunakan secara luas untuk konstruksi umum, seperti: perumahan,
gedung, dan jalan raya. Semen ini ada beberapa jenis pula, misalnya semen putih yang
kandungan feri oksidanya lebih kecil, semen sumur minyak, semen cepat keras, dan
beberapa jenis lain untuk penggunaan khusus.
2. SEMEN Portland Type II (Moderate Sulfat Resistance)
Semen Portland Type II adalah semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan
panas hidrasi sedang. Digunakan untuk daerah yang memiliki cuaca dengan suhu yang
cukup tinggi seperti bangunan pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, beton
massa, bendungan, dan landasan berat yang di tandai adanya kolom-kolom dan di mana
proses hidrasi rendah juga merupakan pertimbangan utama.
3. Semen Portland Type III (High Early Strength Portland Cement)
Semen Portland Type III, semen ini merupakan semen yang dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan kekuatan awal yang tinggi setelah
proses pengecoran dilakukan dan memerlukan penyelesaian secepat mungkin. Semen ini
mengandung trikalsium silikat (C3S) yang lebih banyak daripada semen Portland type I.
Hal ini disamping kehalusannya menyebabkan semen ini lebih cepat mengeras dan cepat
mengeluarkan kalor. Contoh penggunaan untuk pembuatan jalan raya, bangunan tingkat
tinggi, dan bandar udara.
4. Semen Portland Type IV (Low Heat of Hydration)
Semen Portland Type IV, memiliki panas hidrasi rendah. Digunakan untuk keperluan
konstruksi yang memerlukan jumlah dan kenaikan panas harus diminimalkan. Biasanya
cocok digunakan untuk daerah yang bersuhu panas.
5. Semen Portland Type V (Sulfat Resistance Cement)
Semen Portland Type V, semen yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan
tinggi terhadap sulfat. Cocok untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah atau air
yang mengandung sulfat tinggi dan untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi
dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir
JENIS JENIS KAPUR BERDASARKAN KEMURNIANNYA
1. Batu Kapur Kalsium (CaCO3), mempunyai unsur kemurnian yang tinggi apabila
unsur bahan kimia yang lain kurang dari 15 %
2. Batu Kapur Magnesium(CaCO3MgCO3), apabila mengandung unsur magnesium
karbonat diantara 5-20%.
3. Batu Kapur Dolomite, mengandung unsur magnesium karbonat lebih dari 30% dan
kurang dari 44%.
4. Batu Kapur Hidrolis, mengandung senyawa lain lebih dari 5 % yang terdiri dari
alumunium,besi dan silika.
5. Batu Kapur Mergel, merupakan batu kapur campuran dengan tanah liat.
6. Batu Kapur padar dan marmer, merupakan batu kapur yang mengandung beberapa
unsur senyawa yang mengalami metamorf.
http://ilmukuliahteknik.blogspot.com/2015/06/penjelasan-semen-dan-klasifikasinya.html