Anda di halaman 1dari 20

HALAMAN SAMPUL

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

IDENTIFIKASI ARSITEKTUR
PADA PURA KAYU SAKTI DI DESA ADAT BASANGALAS

BIDANG KEGIATAN :
PKM –ARTIKEL ILMIAH

Diusulkan Oleh :
I Made Eka Subagiyasa ; 1662121037 ; 2016
Esterlino Da Costa Tilman ; 1662121005 ; 2016
Leandra Nogueira ; 1762121133 ; 2017

UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2018

i
ii

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-ARTIKEL ILMIAH

1. Judul Kegiatan : Identifikasi Arsitektur Pada Pura Kayu Sakti di


Desa Adat Basangalas
2. Bidang Kegiatan : PKM-AI
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : I Made Eka Subagiyasa
b. NIM : 1662121037
c. Jurusan : Teknik Arsitektur
d. Universitas : Universitas Warmadewa Denpasar
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan PB. Sudirman VII H/74/12, Denpasar.
No. Telp. 083119049868
f. Alamat email : Ekasubagiyasa@gmail.com
4. Anggota Pelaksana : 2 Orang
Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : I Wayan Wirya Sastrawan, S.T., M.Sc.
b. NIDN : 230700247
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jln. Suwung Batan Kendal No.21, Sesetan.
No. Telp. 081239173866

6. Biaya Kegiatan Total


a. Kemristekdikti :
b. Sumber lain (sebutkan) :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan :

Menyetujui,
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Denpasar, 21 November 2017
Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Ir. I Nyoman Warnata, MT)


NIP/NIK. 230700157 (I Made Eka Subagiyasa)
NIM. 1662121037

ii
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping,

(Dr.Ir. I Wayan Parwata, MT.) DAFTAR ISI


(I Wayan Wirya Sastrawan, S.T., M.Sc.)
NIP/NIK. 230700204 NIDN. 0811066201

Agus Kurniawan, S.T.,M.T.


NIP/NIK. 230700234

iii
1

IDENTIFIKASI ARSITEKTUR
PADA PURA KAYU SAKTI DI DESA ADAT BASANGALAS
I Made Eka Subagiyasa 1662121037
Esterlino Da Costa Tilman 1662121005
Universitas Warmadewa

ABSTRAK
Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu tentu saja memiliki
begitu banyak Pura yang tersebar di setiap daerah di Pulau Bali. Tidak sedikit dari
Pura-Pura tersebut yang memiliki nilai sejarah seperti Pura Kayu Sakti Yang
terletak di Desa Adat Basangalas, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten
Karangasem, Provinsi Bali. Di Desa Adat Basangalas ini terdapat beberapa
peninggalan tradisi megalitik yang terdapat di tiga Pura salah satunya adalah Pura
Kayu Sakti. Tradisi megalitik atau disebut juga kebudayaan megalitikikum adalah
bentuk-bentuk praktik kebudayaan yang dicirikan oleh pelibatan monumen atau
struktur yang tersusun dari batu-batu besar (megalit) sebagai penciri utamanya.
Dengan demikian warga setempat bisa menangkap peluang pariwisata Bali pada
masa kini ataupun masa yang akan datang jika warga setempat mau menjaga
kelestarian Pura Kayu Sakti.
Kata Kunci : Pura, Peninggalan, Pariwisata
ABSTRACT
Bali, the majority of which is Hindu, of course has so many temples
scattered in every area on the island of Bali. Not a few of these temples have
historical values such as Kayu Sakti Yang Temple located in the Basangalas
Traditional Village, Tribuana Village, Abang District, Karangasem Regency, Bali
Province. In the Basangalas Traditional Village, there are several legacies of the
megalithic traditions found in three temples, one of which is the Kayu Sakti
Temple. Megalithic tradition, also called megalithic culture, is a form of cultural
practice characterized by the involvement of monuments or structures composed
of large stones (megaliths) as the main characteristic. Thus local residents can
capture Bali's tourism opportunities in the present or in the future if local residents
want to preserve the Kayu Sakti Temple.
Keywords: Temple, Heritage, Tourism
2

1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara yang terkaya akan budayanya dari Sabang
sampai Merauke dimana banyak terdapat suku, adat istiadat, agama dan terlebih
rumah-rumah tradisional yang dimiliki masing masing daerah yang memiliki ciri
khas yang berdeda beda dimana bentuk dan fungsinya pun disesuaikan dengan
daerah masing-masing seperti rumah tradisional Bali. Selain rumah terdapat
bermacam-macam tempat suci yang sesuai dengan agamanya dan dengan bentuk
yang sesuai dengan budaya di daerah masing-masing misalnya Pura yang ada di
Bali.
Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu tentu saja memiliki
begitu banyak Pura yang tersebar di setiap daerah di Pulau Bali. Tidak sedikit dari
Pura-Pura tersebut yang memiliki nilai sejarah seperti Pura Kayu Sakti Yang
terletak di Desa Adat Basangalas, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten
Karangasem, Provinsi Bali.
Di Desa Adat Basangalas ini terdapat beberapa peninggalan tradisi
megalitik yang terdapat di tiga Pura salah satunya adalah Pura Kayu Sakti. Tradisi
megalitik atau disebut juga kebudayaan megalitikikum adalah bentuk-bentuk
praktik kebudayaan yang dicirikan oleh pelibatan monumen atau struktur yang
tersusun dari batu-batu besar (megalit) sebagai penciri utamanya.

Permasalahan
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
• Bagaimana sebuah Bangunan Pura Kayu Sakti dapat diidentifikasi sebagai
bangunan bersejarah?
• Bagaimana Karakteristik bahan yang di gunakan di Bangunan Pura Kayu
Sakti?
3

2. TUJUAN
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui kriteria/tolak ukur dalam menentukan bangunan
bersejarah. Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan masalah
yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penelitian ini diharapkan memiliki
manfaat yaitu :
-Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai Bangunan Pura
Kayu Sakti dan memberikan sumbangan atau kontribusi sebagai pedoman dalam
meneliti Bangunan Pura Kayu Sakti. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu
peneliti lain dalam melakukan penelitian yang serupa yang ingin mempelajari
keunikan Bangunan Kori agung peninggalan bersejarah.
-Memberikan masukan bagi kepentigan masyarakat khususnya warga setempat
dalam upaya menjaga eksistensi Pura dengan menangkap peluang pariwisata
Bali pada masa kini ataupun masa yang akan datang

3. METODE
• Tahapan Penelitian
Pada penelitian ini akan dibagi menjadi 5 tahap. Tahap pertama adalah tahap
persiapan, tahap yang kedua yaitu tahap pemilihan sampel penelitian, tahap yang
ketiga yaitu tahap pelaksanaan penelitian, tahap yang keempat yaitu analisis data,
dan yang kelima yaitu penyusunan laporan.
a. Persiapan PKM penelitian
Mencari data primer dengan mengadakan survey di lingkungan Pura Kayu
Sakti Desa Adat Basangalas. Mencari data sekunder melalui media internet
maupun buku terkait bangunan Pura Kayu Sakti. Mempersiapkan alat – alat
yang akan digunakan dalam penelitian.
b. Pelaksanaan penelitian
Dilakukan wawancara kepada warga sekitar yang memiliki informasi mengenai
Pura Kayu Sakti tersebut.
c. Analisis data
Pengumpulan hasil data penelitian, kemudian dilakukan analisa terhadap data
dan mencocokan dengan tujuan utama dari penelitian ini.
4

d. Penyusunan laporan
Laporan disusun setelah analisi data selesai dilakukan.

• Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
a. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari narasumber warga
sekitar yang memiliki informasi mengenai Pura Kayu Sakti. Dimana data yang
yang diperoleh yaitu struktur halaman Pura, fasilitas utama dan fasilitas penunjang
pada Pura Kayu Sakti.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan foto
pada sampel, dilakukan pengukuran terhadap sampel.
c. Studi literatur
Studi literatur digunakan untuk mendapatkan data sekunder berupa pemahaman
tentang bangunan Pura Kayu Sakti dari media internet maupun buku.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


• Bangunan Bersejarah
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan sejarah dan budaya,
maka tentu memiliki berbagai warisan budaya baik yang terlihat maupun tidak
terlihat yang merupakan campuran antara budaya di masa lalu, sekarang maupun
masa depan yang dapat menjadi sumber inspirasi dan kreativitas. Warisan budaya
atau biasanya disebut pusaka tidak hanya berbentuk artefak namun dapat berupa
bangunan-bangunan, situs-situs, sosial budaya maupun bahasa hingga beragam
seni yang dapat berskala kecil hingga dimensi yang sangat luas contohnya pusaka
kota sejarah. Secara spesifik, warisan budaya diatur ke dalam enam kategori: 1
daerah atau kabupaten, 2bangunan tradisional, 3 bangunan kolonial, 4 rumah
ibadah, 5 gerbang, monumen, jembatan dan furnitur jalan, dan 6) taman dan ruang
terbuka publik.
5

Bangunan bersejarah adalah bangunan yang didirikan atau dibangun


namun didalamnya terkandung nilai-nilai sejarah, budaya tertentu yang tercipta
pada masa tertentu dan juga merupakan saksi bisu dari kejadian atau peristiwa
yang terjadi pada masa lampau serta bagian dari perkembangan suatu kawasan.
Menurut Feiden (2015 : 2), bangunan bersejarah merupakan sesuatu yang
memberikan kita rasa ingin mengetahui lebih banyak mengenai orang-orang dan
kebudayaan yang menghasilkan bangunan tersebut.

• Bangunan Pura Kayu Sakti


1. Pengenalan Bangunan Pura Kayu sakti
Bangunan Pura Kayu Sakti adalah salah satu dari tiga pura yang
memiliki nilai sejarah kebudayaan megalitik. Pura Kayu Sakti terlettak di
Desa Adat Basangalas, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten
Karangasem.

Gambar Pura Kayu Sakti

2. Karakteristik Bangunan Pura Kayu Sakti


Kawasan Pura ini memilki luas 21 x 17 meter. Pola halaman Pura
terdiri dari satu halaman (eka mandala) pembatas mandala dibatasi tembok
keliling batu, tembok keliling membentuk persegi empat. Pintu masuk dari
dua arah, selatan dan barat. Pada mandala utama berserakan batu-batu
alam dahulunya sebelum memakai tembok batu-batu ini berfungsi sebagai
pembatas antara halaman utama dengan halaman luar. Bangunan utama,
empat buah tahta batu dari batu serpih dan sebuah bangunanfasilitas
penunjang, antara lain :
6

a. Tahta batu yang berfungsi sebagai media pemujaan leluhur warga


pasek gelgel dengan manifestasi Anglurah Sakti
b. Tahta batu sebagai media pemujaan Panca Dewata
c. Tahta batu sebagai media pemujaan Bhatara bagus Subandar
d. Tahta batu sebagai media pemujaan Hyang Jaya Sakti
e. Batu dakon berlubang satu
f. Sebuah bangunan Pesamuan sebagai fasilitas penunjang di dalam
upacara
Pura Kayu Sakti termasuk ke dalam golongan pura geneologis bagi
warga Pasek Gelgel yang bermukim di Desa Adat Basang Alas. Tahta batu
di Pura Kayu Sakti, terdapat di bawah pohon beringin. Tahta batu yang
terdiri atas lima ruang ini oleh penduduk setempat disebut Pelinggih Kayu
Sakti. Palinggih ini merupakan penghayatan Bhatara Lempuyang karena
terletak di bawah sebelah selatan dari Gunung Lempuyang. Pelinggih tahta
batu ini merupakan medium penghormatan terhadap para dewa dan leluhur
yang berstana di Gunung Lempuyang untuk memohon kesejahteraan dan
keselamatan bagi masyarakat desa Basangalas.
7

5. KESIMPULAN
Situs Pura Kayu Sakti di Desa Adat Basangalas, Kecamatan Abang,
Kabupaten Karangasem ini memiliki peluang dalam bidang pariwisata karena
bangunan ini merupakan peningggalan dari tradisi megalitik. Selain itu Pura
Kayu Sakti ini memiliki keunikan pada tampilan atau arsitekturnya yang
hanya menggunakan batu-batu yang disusun sedemikian rupa.

6. UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME. yang memiliki


keistimewaan dan pemberian segala kenikmatan besar, baik nikmat iman,
kesehatan dan kekuatan didalam penyusunan proposal ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Prof.
Dr. Ir. I Wayan Runa, M.T. Selaku Dosen Pengampu mata kuliah Konservasi
Arsitektur, yang telah memberikan petunjuk, dorongan, saran dan arahan sejak
rencana penelitian hingga selesainya penulisan proposal PKM ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada I Made Anom selaku
nara sumber, yang telah mendukung dan membantu penulis dengan penuh
kesabaran membina penulis hingga penulis dapat menyelesaikan studi.
8

7. DAFTAR PUSTAKA

Feilden, M. B. 2015. Conservation of Buildings. Jurnal Konservasi Bangunan


Tua .Oxford: Butterworth-Heinemann.

Nurisjah dan Pramukanto. 2014. Konservasi Perencanaan Kota.Jurnal


Konservasi Tinjauan Teori Bangunan Tua. vol 2 (1) : 3. ISSN 2089-855X.
Jurusan Teknik Arsitektur Itenas

Nurmala. 2013. Panduan Pelestarian Bangunan Tua di Kawasan Pecinaan Pasar


Baru Bandung. Jurnal Pelestarian Bangunan Tua. Vol 1 : 2. ISSN 3679-
5435X.Universitas Khairun Ternate

Mahendra,P. 2014. Tinjauan Kori Agung. Jurnal tentang pengertian Kori Agung.
Denpasar. vol 1(3) : 2. ISSN: 1975-3545 PPI Rektorat Universitas
Merdeka Malang.

Triwulan,V.2014. Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurnal Perencanaan Wilayah


dan Kota. Edisi 6. Bandung.

Disbud. Karangasem/Pura Kayu Sakti/ Basangalas


Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap I Made Eka Subagiyasa
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Arsitektur
4 NIM 1662121037
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pesedahan, 17 Maret 1998
6 E-mail Ekasubagiyasa@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 083119049868
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN 1 SMAN 1
Nama Institusi SMPN 1 Manggis
Pesedahan Manggis
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
No.
Seminar Ilmiah Tempat
1
2
10

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun

1 Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
Denpasar, 21 November 2017
Pengusul,

(I Made Eka Subagiyasa)


Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Esterlino Da Costa Tilman
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Arsitektur
4 NIM 1662121005
5 Tempat dan Tanggal Lahir Aileu Timor-Leste,01/Maret/1997
6 E-mail extratilman@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 089513395283
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
No. 8 Babulo SMP 4 SMA 4
Nama Institusi
UNAMET UNAMET

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Lulus 2007-2010 2010-2013 2013-2016


C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan

1 Seminar Ilmiah Tempat


2
12

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun


Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
Denpasar, 21 November 2017
Pengusul,

(Esterlino Da Costa Tilman)


Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. Ir. I Wayan Runa, M.T.
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Jabatan Guru Besar (Konservasi Arsitektur)
4 NIP/NIK/Identitas Lainnya 230 70 0047
5 NIDN 0811066201
6 Tempat dan Tanggal lahir Karangasem / 11 Juni 1962
7 E-mail sarwagunawayan@gmail.com
8 No Telp / HP (0361) 462831 / (0361) 235073 / 08174775043
9 Alamat Kantor Jalan Terompong 24 Tanjung Bungkak
Denpasar 80235.
10 No Telp / Faks. 0361 223858/235073
11 Lulusan yang telah dihasilkan S1 = 100 orang, S2 = 10 orang
12 Mata kuliah yang diampu Metode Penelitian 1 dan Lanjutan (2006 -
sekarang), @ 3 SKS.
Konservasi Arsitektur, (2005 - sekarang), 3
SKS.
Studio Perancangan Arsitektur 4 (2005 -
sekarang), 8 SKS.
Studio Perancangan Arsitektur 5 (2005 -
sekarang), 8 SKS
14

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Universitas Gadjah Universitas Gadjah
Udayana Mada Mada
Denpasar
Bidang Ilmu Teknik Arsitektur Teknik Arsitektur Teknik Arsitektur
Tahun Masuk -Lulus 1981-1986 1991-1993 1999-2004
Judul Skripsi/Tesis/ Pusat Kegiatan Perubahan Rumah Sistem Spasial
Disertasi Mahasiswa Univ. Tinggal Tradisional Desa Pegunungan
Udayana di Bukit Desa Adat di Bali, Dalam
Jimbaran Tenganan Perspektif Sosial
Pagringsingan Budaya
Nama Pembimbing / Ir. I Wayan Dr. Ir. Ardi Prof. Dr. Ir. Sri
Promotor Diartika Pardiman Parimin Harto Br., Dip.H.
(Alm)
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti


SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : I Made Eka Subagiyasa
Nim : 1662121037
Program Studi : Arsitektur
Fakultas : Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM ini sesuai dengan bidang saya
dengan judul Identifikasi Bahan Pada Bangunan Bangunan Kori Agung Di Puri
Agung Jro Kuta Denpasar Bali yang diusulkan untuk tahun anggaran 2018 adalah
hasil karya kami yang belum pernah di biayai oleh lembaga atau sumber dana
lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Denpasar, 7 Januari 2019

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Yang Menyatakan,

(Dr.Ir. I Wayan Parwata, MT.) (I Made Eka Subagiyasa)


NIP/NIK. 230700204 NIM: 1662121037

Agus Kurniawan, S.T.,M.T.


NIP/NIK. 230700234
16

Anda mungkin juga menyukai