Anda di halaman 1dari 3

Adapun tugas yang harus diselesaikan yaitu jelaskan beberapa hal sebagai berikut :

1.Unsur – unsur perusahaan

2. Organ perseroan (RUPS, Direksi, dan Komisaris)

Jawab ;

1. Unsur-Unsur Perusahaan

Beberapa unsur yang terdapat di dalam perusahaan atau company adalah sebagai berikut:

1. Badan Usaha

Setiap perusahaan memiliki bentuk tertentu, apakah berbadan hukum atau bukan badan hukum.
Contoh: Usaha dagang, CV, PT, Koperasi, dan lain-lain.

2. Kegiatan di Bidang Ekonomi

Meliputi bidang perindustrian, perdagangan, jasa, dan pembiayaan.

3. Terus-menerus

Artinya, kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan sebagai mata pencaharian, dilakukan secara terus
menerus dan bukan kegiatan insidentil.

4. Bersifat Tetap

Kegiatan usaha yang dilakukan tidak berubah dalam waktu singkat, namun dapat berubah dalam waktu
panjang.

5. Diketahui Publik

Artinya, usaha yang dijalankan diketahui dan ditujukan untuk publik secara umum, diakui dan dibenarkan
oleh undang-undang Republik Indonesia.

6. Mendapatkan Laba

Tujuan dari usaha tersebut adalah untuk mendapatkan keuntungan dari setiap kegiatan usaha.

7. Pembukuan

Sebuah perusahaan harus melakukan pencatatan tentang hak dan kewajiban yang berhubungan dengan
aktivitas usaha.

2. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)


Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 98 ayat (4) juncto Pasal 1 angka (4) UUPT ditegaskan bahwa RUPS
bukan pemegang kedaulatan tertinggi dalam perseroan, keputusan RUPS tidak dapat mengurangi, atau
menambah, atau mengambil alih kewenangan Direksi dan Dewan Komisaris yang telah diberikan baik
oleh UUPT maupun anggaran dasar perseroan. Dalam hal RUPS ingin memutuskan sesuatu yang
bertentangan dengan yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar, RUPS harus terlebih dahulu
mengubah ketentuan dalam RUPS sesuai kewenangan RUPS untuk mengubah anggaran dasar
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 19 ayat (1) UUPT.

RUPS mewakili kehendak dari pemegang saham secara keseluruhan, baik sebagai akibat putusan dengan
musyawarah maupun putusan hasil pemungutan suara yang sesuai dan sejalan dengan ketentuan UUPS
dan/atau anggaran dasar. Jadi RUPS tidak mewakili kepentingan dari hanya salah satu atau lebih
pemegang saham, melainkan seluruh pemegang saham PT. Terdapat 2 (dua) jenis RUPS, yaitu RUPS
Tahunan, dan RUPSLB.

B. DIREKSI

Keberadaan Direksi dalam suatu perseroan merupakan suatu keharusan atau dengan kata lain perseroan
wajib memiliki Direksi karena perseroan sebagai artificial person tidak dapat berbuat apa-apa tanpa
adanya bantuan dari anggota Direksi sebagai natural person.[3] Otonomi Direksi ini dibatasi oleh asas
kepantasan. Sepanjang Direksi telah menjalankan kepengurusan secara pantas, maka ia dikatakan tidak
menyalahgunakan atau melanggar otonomi yang diberikan.[4] Perihal kepantasan ini dapat disimpulkan
bahwa ukuran pantas secara yuridis adalah tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan,
tidak melanggar asas itikad baik dan asas kepatutan, kebiasaan atau undang-undang serta tidak
melakukan perbuatan melawan hukum.

Menurut Pasal 1 angka 5 UUPT, Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab
penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan
perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar. Selanjutnya dalam Pasal 92 ayat (1) UUPT menentukan bahwa direksi menjalankan
pengurusan tersebut sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat, dalam batas yang ditentukan dalam
UUPT dan/atau anggaran dasar.

C. DEWAN KOMISARIS
Berdasarkan Pasal 108 ayat (1) UUPT, ruang lingkup tugas Dewan Komisaris dibatasi hanya : (i)
melakukan pengawasan, (ii) memberi nasihat kepada Direksi. Dengan demikian Dewan Komisaris tidak
boleh memberikan nasihat yang bertentangan dengan kepentingan perseroan, misalnya untuk
kepentingan pribadi atau untuk kepentingan pihak ketiga. Dewan Komisaris tidak dapat mengawasi dan
memberikan nasihat berkenaan dengan perilaku anggota Direksi yang tidak terkait dengan pelaksanaan
tugasnya sebagai anggota Direksi, kecuali apabila perilaku tersebut dapat merugikan kepentingan
Perseroan, termasuk menyangkut nama baik Perseroan. Apabila Dewan Komisaris melakukan kegiatan
yang melampaui tugas dan kewenangannya, secara hukum Dewan Komisaris dianggap telah melakukan
perbuatan yang ultra vires dan yang melawan hukum, sehingga dapat digugat oleh pihak-pihak yang
dirugikan akibat perseroan mengalami kerugian atau dipailitkan.

Berbeda dari Direksi yang memungkinkan setiap anggota Direksi bertindak sendiri-sendiri dalam
menjalankan tugas Direksi, setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri dalam
menjalankan tugas Dewan Komisaris kecuali berdasarkan keputusan Dewan Komisaris

Ari sutrisno

030780101

Anda mungkin juga menyukai