Anda di halaman 1dari 7

TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS DAN DEWAN

DIREKSI

DISUSUN OLEH :

RATIH HARDIA TININGTIAS (2002126822)


FIDELA RANIAH SAWITY (2002112672)
JANNATUL AZZAHRA (2002110973)
DELVI PEBRIANTI (2002110085)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

TAHUN 2021
1. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui di dalam suatu Perseroan Terbatas (“Perseroan”) terdapat organ-organ
di dalamnya yang memegang wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Organ-organ
tersebut terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), Direksi dan Dewan Komisaris.
Pasal 1 angka 4, angka 5 dan angka 6 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT”) mengatur definisi yang dimaksud dengan ketiga organ tersebut. RUPS
memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
Sedangkan Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan, serta mewakili Perseroan, baik di dalam
maupun di luar pengadilan, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Kemudian, yang dimaksud
dengan Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara
umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasehat kepada Direksi.

1.1 Tanggung jawab Dewan Komisaris


Seperti yang kita ketahui di dalam suatu Perseroan Terbatas (“Perseroan”) terdapat organ-organ
di dalamnya yang memegang wewenang dan tanggung jawab masing-masing.Organ-organ
tersebut terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), Direksi dan Dewan Komisaris.
Pasal 1 angka 4, angka 5 dan angka 6 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT”) mengatur definisi yang dimaksud dengan ketiga organ tersebut. RUPS
memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris.Sedangkan Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas
pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan, serta mewakili Perseroan, baik di
dalam maupun di luar pengadilan, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.Kemudian, yang
dimaksud dengan Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan
pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasehat
kepada Direksi.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan melalui supervise,
pemberian panduan dan nasihat kepada Direksi. Setiap anggota Dewan Komisaris bertindak
mandiri dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya kepada Perseroan.Tidak satupun
komisaris mempunyai hubungan keluarga, keuangan, manajemen dan/atau kepemilikan saham
dengan anggota Dewan Komisaris lainnya ataupun dengan anggota Direksi.Dewan Komisaris
bertanggung jawab kepada pemegang saham.

1.1.1 Struktur dan Keanggotaan


Sesuai peraturan pasar modal, Dewan Komisaris mempunyai dua Komisaris Independen (salah
satunya adalah Presiden Komisaris) dari keseluruhan lima Komisaris, yang sesuai persyaratan
bahwa setidaknya 30% dari anggota harus independen, sebagaimana disebutkan oleh Surat
Edaran Ketua BAPEPAM No. SE-03/PM/2000 tertanggal 5 Mei 2000; dan Peraturan BEI No I-
A tertanggal 19 Juli 2004.Dengan dikeluarkannya Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014
mengenai Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Publik tertanggal 8 Desember 2014,
Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.6 tertanggal 7 Desember, 2012 tidak lagi berlaku.
Pengangkatan, susunan, tugas, tanggung jawab dan proses Dewan Komisaris sudah mematuhi
peraturan baru yang berlaku.Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 16 ayat 7, anggota
Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, efektif sejak
tanggal ditetapkan dalam RUPS yang mengangkat mereka sampai pada penutupan RUPS
tahunan ketiga sesudah tanggal pengangkatan, dan dapat diangkat kembali untuk periode
berikutnya, tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. Pada tanggal
11 April 2014, Pemegang Saham menerima pengunduran diri Roy Kuan dari Dewan Komisaris
dan mengangkat Sigit Prasetya sebagai Komisaris.

1.1.2 Tugas dan Tanggung Jawab


Sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan dan UU no 40/2007 tentang Perseroan
Terbatas, Dewan Komisaris mengawasi dan memberikan panduan kepada Direksi dan secara
kolektif bertanggung jawab untuk setiap penyimpangan yang dilakukan Direksi dalam
melaksanakan tugasnya. Dalam kapasitasnya ini, Komisaris memantau dan mendukung
implementasi tata kelola Perseroan yang baik dan pemenuhan kewajiban dan komitmen
tanggung jawab sosial Perseroan. Mereka juga mempunyai peran penting dalam memberikan
nasehat dan menyetujui rencana strategis Perseroan serta implementasi rencana strategis oleh
Direksi dalam mencapai tujuan usaha.

1.1.3 Rapat Dewan Komisaris


Dewan Komisaris mengadakan rapat setiap kuartal dan rapat interim yang dianggap perlu, untuk
memastikan dialog rutin antara anggota-anggotanya. Rapat Dewan yang dijadwalkan untuk
tahun 2014 dan 2015 telah ditetapkan dan didistribusikan kepada anggota-anggota oleh
Sekretaris Perusahaan (atas nama Ketua) masing-masing pada tanggal 29 Oktober 2013 dan 29
Oktober 2014. Untuk rapat-rapat lainnya, pemberitahuan diberikan oleh Ketua Dewan Komisaris
atau oleh dua Komisaris lain. Rapat dewan gabungan dipimpin oleh Ketua atau salah satu
Komisaris yang dipilih oleh anggota laindalam rapat. Kuorum tercapai jika lebih dari 50%
anggota Dewan Komisaris hadir, atau untuk rapat gabungan, jika lebih dari 50% anggota Dewan
Komisaris dan Direksi hadir. Setiap anggota Dewan mempunyai satu suara dan diperbolehkan
untuk mewakili seorang anggota lainnya melalui surat kuasa jika diinstruksikan. Rapat dipimpin
oleh salah satu Komisaris, dengan satu anggota lainnya bertanggung jawab untuk mencatat isi
rapat. Rata-rata kehadiran dalam rapat tahun 2013 mencapai lebih dari 95%, sehingga kuorum
tercapai pada semua rapat.

1.2      Tanggung jawab Dewan Direksi


Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
kepengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan
perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar.
1.2.1 Pengangkatan Direksi
a) Direksi diangkat oleh RUPS
b) Direksi Perseroan terdiri atas 1 (satu) orang anggota Direksi atau lebih
c)  Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang cakap
melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau dihukum karena
merugikan negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.

1.2.2 Tugas Direksi


Direksi dalam menjalankan perseroan memiliki, tugas-tugas, yaitu :
a) Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas
pengurusan   Perseroan dengan tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan seluruh
pihak yang berkepentingan dengan aktivitas Perseroan
b) Direksi wajib tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
Anggaran   Dasar dan keputusan RUPS dan memastikan seluruh aktivitas Perseroan
telah sesuai dengan ketentuan peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku,
Anggaran Dasar, keputusan RUPS serta peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh
Perseroan.
c) Direksi dalam memimpin dan mengurus Perseroan semata-mata hanya untuk
kepentingan dan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan
efektivitas Perseroan.
d) Direksi senantiasa memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan secara amanah dan
transparan. Untuk itu Direksi mengembangkan system pengendalian internal dan system
manajemen resiko secara terstruktural dan komprehensif.
e) Direksi akan menghindari kondisi dimana tugas dan kepentingan Perseroan berbenturan
dengan kepentingan pribadi.

1.2.3 Pertanggungjawaban Pribadi Direksi


 Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan
apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya.
  Dalam hal Direksi terdiri atas 2 (dua) anggota Direksi atau lebih, tanggung jawab
berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Direksi.
 Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian apabila dapat
membuktikan:
 kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;
 telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk
kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
 tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung
atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan
 telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian
tersebut.
1.3      Tanggung jawab Komisaris Independen
keberadaan Komisaris Independen adalah sangat diperlukan. Secara langsung keberadaan
Komisaris Independen menjadi penting, karena didalam praktek sering ditemukantransaksi yang
mengandung benturan kepentingan yang mengabaikan kepentingan pemegang saham publik
(pemegang saham minoritas) serta stakeholder lainnya, terutama pada perusahaan di Indonesia
yang menggunakan dana masyarakat.

1.3.1 Tanggung Jawab Komisaris Independen


Komisaris Independen memiliki tanggung jawab pokok untuk mendorong diterapkannya
prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) di dalam
perusahaan melalui pemberdayaan Dewan Komisaris agar dapat melakukan tugas
pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi secara efektif dan lebih memberikan
nilai tambah bagi perusahaan.
Dalam upaya untuk melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik maka Komisaris
Independen harus secara proaktif mengupayakan agar Dewan Komisaris melakukan
pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi yang terkait dengan, namun tidak
terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
a. Memastikan bahwa perusahaan memiliki strategi bisnis yang efektif, termasuk di
dalamnya memantau jadwal, anggaran dan efektifitas strategi tersebut.
b. Memastikan bahwa perusahaan mengangkat eksekutif dan manajer-manajer
profesional.
c. Memastikan bahwa perusahaan memiliki informasi, sistem pengendalian, dan sistem
audit yang bekerja dengan baik.
d. Memastikan bahwa perusahaan mematuhi hukum dan perundangan yang berlaku
maupun nilai-nilai yang ditetapkan perusahaan dalam menjalankan operasinya.
e. Memastikan resiko dan potensi krisis selalu diidentifikasikan dan dikelola dengan
baik.
f. Memastikan prinsip-prinsip dan praktek Good Corporate Governancedipatuhi dan
diterapkan dengan baik.

1.3.2 Tugas Komisaris independen


Sebagaimana yang dimaksud  antara lain berupa:
a) Menjamin transparansi dan keterbukaaan laporan keuangan perusahaan.
b) Perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas danstakeholder yang lain.
c) Diungkapkannya transaksi yang mengandung benturan kepentingan secara wajar
dan adil.
d) Kepatuhan perusahaan pada perundangan dan peraturan yang berlaku.
e) Menjamin akuntabilitas organ perseroan.

1.3.3  Wewenang Komisaris Independen


a) Komisaris independen mengetuai komite audit dan komite nominasi.
b) Komisaris independen berdasarkan pertimbangan yang rasional dan kehati-hatian
berhak menyampaikan pendapat yang berbeda dengan anggota dewan komisaris
lainnya yang wajib dicatat dalam Berita Acara Rapat Dewan Komisaris dan pendapat
yang berbeda yang bersifat material, wajib dimasukkan dalam laporan tahunan.

1.5   Contoh kasus tanggung jawab dewan komisaris dan dewan direksi , komisaris independen,
struktur pengawasan terhadap Pt Kereta Api Indonesia.
Salah satu contohnya adalah kasus audit umum yang dialami oleh PT. Kereta Api
Indonesia (PT. KAI). Kasus ini menunjukkan bagaimana proses tata kelola yang
dijalankan dalam suatu perusahaan, dan bagaimana peran dari tiap-tiap organ pengawas
didalam memastikan penyajian laporan keuangan tidak salah saji dan mampu
menggambarkan keadaan keuangan perusahaan yang sebenarnya. Sebagai perusahaan
BUMN yang bergerak di bidang pelayanan public, PT KAI memiliki business
environment yang berbeda dengan perusahaan swasta lainnya dan merupakan
pembelajaran yang menarik bagi perusahaan lainnya terutama mengenai bagaimana
membangun pengawasan yang efektif.
Kasus ini juga dapat menjadi pembelajaran bagi departemen teknis maupun
Kementrian BUMN sebagai wakil pemegang daham untuk menerapkan public
governance Kasus PT KAI  bermuara pada perbedaan pandangan antara manajemen dan
komisaris, khususnya komisaris yang merangkap sebagai ketua komite audit diaman
komisaris tersebut menyetujui dan mendatangani laporan keuangan yang telah diaudit
oleh Auditor eksternal. Dan Komisaris meminta untuk dilakukan audit ulang agar laporan
dapat disajikan secara transparan dan sesuai dengan fakta yang ada.
_________________________________________
http://fekool.blogspot.com/2016/05/corporate-governance-tanggung-jawab.html

Anda mungkin juga menyukai