DIREKSI
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS RIAU
TAHUN 2021
1. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui di dalam suatu Perseroan Terbatas (“Perseroan”) terdapat organ-organ
di dalamnya yang memegang wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Organ-organ
tersebut terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), Direksi dan Dewan Komisaris.
Pasal 1 angka 4, angka 5 dan angka 6 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT”) mengatur definisi yang dimaksud dengan ketiga organ tersebut. RUPS
memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
Sedangkan Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan, serta mewakili Perseroan, baik di dalam
maupun di luar pengadilan, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Kemudian, yang dimaksud
dengan Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara
umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasehat kepada Direksi.
1.5 Contoh kasus tanggung jawab dewan komisaris dan dewan direksi , komisaris independen,
struktur pengawasan terhadap Pt Kereta Api Indonesia.
Salah satu contohnya adalah kasus audit umum yang dialami oleh PT. Kereta Api
Indonesia (PT. KAI). Kasus ini menunjukkan bagaimana proses tata kelola yang
dijalankan dalam suatu perusahaan, dan bagaimana peran dari tiap-tiap organ pengawas
didalam memastikan penyajian laporan keuangan tidak salah saji dan mampu
menggambarkan keadaan keuangan perusahaan yang sebenarnya. Sebagai perusahaan
BUMN yang bergerak di bidang pelayanan public, PT KAI memiliki business
environment yang berbeda dengan perusahaan swasta lainnya dan merupakan
pembelajaran yang menarik bagi perusahaan lainnya terutama mengenai bagaimana
membangun pengawasan yang efektif.
Kasus ini juga dapat menjadi pembelajaran bagi departemen teknis maupun
Kementrian BUMN sebagai wakil pemegang daham untuk menerapkan public
governance Kasus PT KAI bermuara pada perbedaan pandangan antara manajemen dan
komisaris, khususnya komisaris yang merangkap sebagai ketua komite audit diaman
komisaris tersebut menyetujui dan mendatangani laporan keuangan yang telah diaudit
oleh Auditor eksternal. Dan Komisaris meminta untuk dilakukan audit ulang agar laporan
dapat disajikan secara transparan dan sesuai dengan fakta yang ada.
_________________________________________
http://fekool.blogspot.com/2016/05/corporate-governance-tanggung-jawab.html