Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAKALAH

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

1.TALITAH KINASIH SAWITY


2.JOVITA NATALIA
3.ANUGRAH
4.GABRIEL FRANS
5.ROMEL BRYAN
BUDI UTOMO SEBAGAI KEBANGKITAN NASIONAL
A.makna kebangkitan nasional dalam perjuangan kemerdekaan
Kebangkitan nasional adalah peristiwa bangkitnya semangat persatuan,
kesatuan, dan nasionalisme yang kemudia diikuti kesadaran dari bangsa Indonesia
untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Perlawanan daerah-daerah yang
selalu gagal menyadarkan tokoh perjuangan abad XX bahwa perjuangan melawan
penjajahan memerlukan perubahan dan pembaharuan. Kesadaran itu melahirkan
semangat baru berupa kebangkitan nasional pada awal abad XX.
Karena pengaruh-pengaruh tersebut, para pejuang pun menyadari bahwa
perjuangan merebut kembali kemerdekaan Indonesia harus dilakukan dengan alat
organisasi modern, baik perjuangan dibidang pendidikan, politik maupun sosial
budaya. Maka, pada tanggal 20 Mei 1908 lahirlah organisasi modern pertama “Budi
Utomo”.
Kelahiran Budi Utomo merupakan awal kebangkitan rakyat Indonesia dan
timbulnya kesadaran bahwa perjuangan dan perlawanan dengan cara-cara yang
pernah ditempuh tidak akan berhasil. Agar berhasil, tujuan perjuangan harus jelas
dan pandangan luas.

B.0rganisasi Budi Utomo


Organisasi Budi Utomo (juga disebut Boedi Oetomo) merupakan sebuah
organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA
yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908. yang
Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. sejatinya organisasi ini Dipelopori
oleh pemuda-pemuda dari STOVIA, Sekolah Peternakan dan Pertanian Bogor,
Sekolah Guru Bandung, Sekolah Pamong Praja Magelang dan Probolinggo serta
Sekolah Sore untuk Orang Dewasa di Surabaya.
Pergerakan Budi Utomo bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak
bersifat politik. Berdirinya organisasi ini menjadi awal gerakan yang bertujuan
mencapai kemerdekaan Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini hanya
ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa. dimasa sekarang tanggal berdirinya
Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei).
C. Pendiri Budi Utomo
Wahidin Sudirohusodo (1852-1917) merupakan Penggagas Budi Utomo. Pada
tanggal 20 Mei 1908, Sutomo dan kawan-kawannya (Salah satunya adalah
Mangoenkoesoemo dan Soeraji) mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama
Budi Utomo. Inilah organisasi modern pertama yang lahir di Indonesia.
D.Sejarah Budi Utomo
Istilah Budi Utomo terdiri atas, kata budi yang berarti perangai atau tabiat dan
utomo yang berarti baik atau luhur. Jadi istilah Budi Utomo dapat diartikan sebagai
perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkan keluhuran budi, kebaikan
perangai atau tabiat.
Pada hari Minggu, tanggal 20 Mei 1908, pada pukul 9 pagi, bertempat di
STOVIA, Sutomo menjelaskan gagasannya. Dia menyatakan bahwa hari depan
bangsa dan Tanah Air ada di tangan mereka. Maka lahirlah Boedi Oetomo (Budi
Utomo). Namun, para pemuda juga menyadari bahwa tugas mereka sebagai
mahasiswa kedokteran masih banyak, di samping harus berorganisasi. Oleh karena
itu, mereka berpendapat bahwa "kaum tua" yang harus memimpin Budi Utomo,
sedangkan para pemuda sendiri akan menjadi motor yang akan menggerakkan
organisasi itu.
Sepuluh tahun pertama Budi Utomo mengalami beberapa kali pergantian
pemimpin organisasi. Kebanyakan memang para pemimpin berasal kalangan
"priayi" atau para bangsawan dari kalangan keraton, seperti Raden Adipati
Tirtokoesoemo, mantan Bupati Karanganyar (presiden pertama Budi Utomo), dan
Pangeran Ario Noto Dirodjo dari Keraton Pakualaman
E.Tujuan Budi Utomo
. Tujuan Budi Utomo adalah memperoleh kemajuan yang harmonis bagi nusa
dan bangsa Jawa dan Madura. Pada waktu itu ide persatuan seluruh Indonesia
belum dikenal. Karena itu yang dikehendaki Budi Utomo, hanyalah perbaikan
sosial yang meliputi Jawa dan Madura, juga kata kemerdekaan sama sekali belum
disebut. Untuk melaksanakan tujuan tersebut ditempuh beberapa usaha:

 Memajukan pengajaran sesuai dengan apa yang dicita citakan dr. Wahidin.
Ini merupakan usaha pertama untuk mencapai kemajuan bangsa;
 Memajukan pertanian, peternakan, perdagangan. Jadi sudah dimengerti
bahwa kemajuan harus juga meliputi bidang perekenomian;
 Memajukan teknik dan industri, yang berarti bahwa ke arah itu sudah
menjadi cita-cita;
 Menghidupkan kembali kebudayaan.
F.Perkembangan Organisasi Budi Utomo
Budi Utomo mengalami fase perkembangan penting saat kepemimpinan
Pangeran Noto Dirodjo. Saat itu, Douwes Dekker, seorang Indo-Belanda yang
sangat pro terhadap perjuangan bangsa Indonesia, dengan terus terang mewujudkan
kata "politik" ke dalam tindakan yang nyata. Berkat pengaruhnya pengertian
mengenai "tanah air Indonesia" makin lama makin bisa diterima dan masuk ke
dalam pemahaman orang Jawa. Maka muncullah Indische Partij yang sudah lama
dipersiapkan oleh Douwes Dekker melalui aksi persnya. Perkumpulan ini bersifat
politik dan terbuka bagi semua orang Indonesia tanpa terkecuali. Baginya "tanah air
api udara" (Indonesia) adalah di atas segala-galanya.
Pada tanggal 3-5 Oktober 1908, Kongres yang pertama Budi Utomo di
selenggarakan di Yogyakarta. Saat diadakannya kongres yang pertama ini, Budi
Utomo telah memiliki tujuh cabang di beberapa kota, yakni Batavia, Bogor,
Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Ponorogo. Pada kongres di
Yogyakarta ini, diangkatlah Raden Adipati Tirtokoesoemo (mantan bupati
Karanganyar) sebagai presiden Budi Utomo yang pertama. Semenjak dipimpin oleh
Raden Adipati Tirtokoesoemo, banyak anggota baru Budi Utomo yang bergabung
dari kalangan bangsawan dan pejabat kolonial, sehingga banyak anggota muda yang
memilih untuk menyingkir dan anggota Budi Utomo saat itu banyak dari golongan
priayi dan pegawai negeri.
Dengan demikian, sifat protonasionalisme dari para pemimpin yang tampak pada
awal berdirinya Budi Utomo terdesak ke belakang. Strategi perjuangan Budi Utomo
pada dasarnya bersifat kooperatif.
Hasil Kongres I Budi Utomo di Yogyakarta adalah sebagai berikut:

 Budi Utomo tidak berpolitik.


 Kegiatan Budi Utomo ditujukan pada bidang sosial, budaya, dan pendidikan.
 Ruang gerak Budi Utomo terbatas pada Jawa dan Madura.
 Tirto Kusumo, Bupati Karanganyar, dipilih sebagai ketua Budi Utomo pusat.
G.Sruktur Organisasi Budi Utomo
Organisasi itu rmerupakan organisasi modern, karena memiliki susunan pengurus
lengkap dan tujuan organisasi jelas yang dituangkan dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BUDI UTOMO. Adapun kepengurusan BUDI UTOMO
saat berdirinya adalah sebagai berikut.
Ketua : R. Soetomo
Wakil Ketua : M. Soelaiman
Sekretaris I : Soewarno I (condo Soewarno)
Sekretaris II : M. Goenawan
Bendahara : R. Angka
Komisaris : M. Soeradji, M. Moh. Saleh, Soewarno II (M. Soewarno) dan RM.
Goembrek.
Pada tanggal 3-5 Oktober 1908, Budi Utomo mengadakan Kongres I di
Yogyakarta. Dalam. Kongres tersebut Budi Utomo menghasilkan susunan Pengurus
Besar Budi Utomo, AD/ART Budi Utomo, dan menentukan Kantor Pusat Budi
Utomo. Selanjutnya, para pendiri Budi Utomo yang terdiri dari para pelajar
STOVIA tersebut di atas, merupakan pengurus Budi Utomo cabang Betawi.
Sedangkan Kantor Pengurus Besar Budi Utomo, berada di Yogyakarta, dengan
dipimpin (Ketua) oleh RTA. Tirto Kusumo dan dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai
wakil ketua.
H.Kongres Budi Utomo di Yogyakarta
Pada tanggal 3 – 5 Oktober 1908 Budi Utomo mengadakan Kongresnya di
Yogyakarta. Kongres ini dihadiri oleh cabang-cabang Budi Utomo. Adapun cabang-
cabang itu adalah Batavia, Bogor, Bandung, Yogya I, Yogya II, Magelang,
Surabaya, dan Probolinggo. Tujuan kongres adalah untk merealisasikan konsep
gagasan untuk membentuk sebuah organisasi umum di kalangan pendidikan
bumiputera. Penganjur diadakannya Kongresini adalah Budi Utomo cabangBatavia.
Oleh sebab itu segera diadakan hubngan dengan priyayi-priyayi atasan dan pe;ajar-
pelajar yang maju di seluruh Jawa dan ditekankan pentingnya persatuan.
Kongres Budi Utomo di Yogyakarta ini merupakan Kongres Bangsa Indonesia
yang pertama. Kongres ini dibuka oleh Dokter Wahidin Soediro Husodo dan
dihadiri oleh kurang lebih 300 orang, diantaranya 20 orang wanita Jawa.

Anda mungkin juga menyukai