Anda di halaman 1dari 38

SEJARAH

INDONESIA
BIRO HUMAS, PROMOSI
DAN PROTOKOL
PERJUANGAN UNTUK

01 PENDAHULUAN
04 MEMPERTAHANKAN
KEMERDEKAAN
PERGERAKAN
02
DEMOKRASI
NASIONAL
05 LIBERAL 1950-1959 07 MASA ORDE BARU

MASA PENDUDUKAN

03 JEPANG SAMPAI
INDONESIA 06
MASA DEMOKRASI
TERPIMPIN 1959 – 08
MASA ORDE
REFORMASI
MERDEKA 1965
01. PENDAHULUAN
Sejarah adalah rekonstruksi peristiwa masa lampau untuk
memperjelas kekinian dalam rangka menatap masa depan. Dengan
mempelajari sejarah diharapkan kita dapat memahami arti kehidupan
manusia di masa lampau.

Dengan demikian mempelajari Sejarah Perjuangan Indonesia


adalah suatu keharusan agar dapat memilih dan menganalisis
peristiwa-peristiwa sekarang untuk menentukan tindakan-tindakan pada
masa yang akan datang.

Materi ini berisi perkembangan Sejarah Perjuangan Indonesia dari


masa Pergerakan Nasional sampai masa Orde Reformasi.
Dengan berusaha menitikberatkan pada perkembangan ekonomi di
Indonesia, agar para peserta lebih mengetahui bahwa sejak awal
bangsa Indonesia tidak hanya berjuang di bidang politik saja tetapi juga
di dalam bidang ekonomi.
02. PERGERAKAN NASIONAL
PERIODISASI SEJARAH BANGSA INDONESIA

 Masa Praaksara.
 Masa Hindu-Budda (abad ke 5 hingga 15 Masehi),
 Masa Islam (abad ke 12 hingga 16)
 Masa Penjajahan Belanda (dari tahun 1605 hingga
1942),
 Masa Penjajahan Jepang (tahun 1942 hingga 1945),
 Masa Kemerdekaan (1945 hingga sekarang) masa
kemerdekaan dibagi menjadi sub periode:

a. Masa Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan


pada masa Orde Lama (1945 – 1949),
b. Masa Demokrasi Liberal atau di Orde lama (1949-
1959),
c. Masa Demokrasi Terpimpin atau di Orde Lama
(1959-1967),
Masa Penjajahan Belanda
(dari tahun 1605 hingga 1942)
Perjanjian Kalijati merupakan hasil perundingan antara pihak Jepang dan Belanda yang ditandatangani
tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Isi Perundingan Kalijati mengawali sejarah
berakhirnya era pemerintah kolonial Belanda di Indonesia, digantikan oleh pendudukan militer Jepang.

Jepang terlibat langsung dalam Perang Dunia II, khususnya di kawasan Asia Pasifik atau yang disebut juga
sebagai Perang Asia Timur Raya. Perang Dunia II dimulai ketika Jerman yang dikuasai Nazi pimpinan Adolf
Hitler meyerang Polandia pada 1 September 1939.

Selanjutnya, tanggal 10 Mei 1940, Jerman menyerang Belanda yang membuat pemerintahannya goyah.
Situasi terbaru ini membuka wacana terkait kedudukan Belanda di wilayah-wilayah koloninya, termasuk
Hindia Belanda atau Indonesia.

Dikutip dari Sejarah Pergerakan Nasional: Dari Budi Utomo Sampai Proklamasi 1908-1945 (2001) karya
Suhartono, pertemuan dilangsungkan di Kalijati pada 8 Maret 1942. Disepakati bahwa angkatan perang
Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
PERGERAKAN NASIONAL
SEJARAH PERJUANGAN MERAIH KEMERDEKAAN

Kata “Pergerakan Nasional“


Masa Pergerakan Nasional
mengandung suatu
ditandai dengan munculnya Gerakan yang mereka
pengertian yang khas yaitu
organisasi-organisasi modern lakukan memang tidak
merupakan perjuangan yang
antara lain Budi Utomo (BU), hanya terbatas untuk
dilakukan oleh organisasi
Sarekat Islam (SI), dan memperbaiki derajat bangsa
secara modern ke arah
Indische Partij (IP) dalam tetapi juga meliputi gerakan
perbaikan taraf hidup
memperjuangkan perbaikan di berbagai bidang
bangsa Indonesia yang
nasib bangsa. Kaum terpelajar pendidikan, kebudayaan,
disebabkan karena rasa
melalui organisasi-organisasi keagamaan, wanita dan
tidak puas terhadap keadaan
memotori munculnya pemuda.
masyarakat yang ada.
pergerakan nasional Indonesia.
SEJARAH PERJUANGAN MERAIH KEMERDEKAAN
Budi Utomo menjadi Budi Utomo menjadi
penanda kebangkitan Kebangkitan nasional
nasionalisme di diperingati setiap
Indonesia. Dan dikenal tanggal 20 Mei.
sebagai pelopor Organisasi Budi Utomo
organisasi pemuda menggelar kongres
pertama pada Oktober
1908, di Yogyakarta.
Tujuan didirikannya
Budi Utomo didirikan organisasi Budi Utomo
pada 20 Mei 1908 oleh ini tercetus di dalam
Dr. Soetomo dan para ORGANISASI BUDI UTOMO
Budi Utomo adalah sebuah organisasi kongres pertama ini.
mahasiswa STOVIA, tujuannya adalah untuk
pada awal dari pergerakan yang terjadi di
yaitu Goenawan menjadi kehidupan
Indonesia. Budi Utomo adalah organisasi
Mangoenkoesoemo dan sebagai bangsa yang
modern pertama yang berdiri di Indonesia.
Soeraji atas gagasan Dr. terhormat. Fokus dari
Pendiri organisasi Budi Utomo didirikan
Wahidin Sudirohusodo. pergerakan organisasi ini
oleh pelajar dari STOVIA atau School tot
Opleiding van Inlandsche Artsen. dalam bidang pengajaran,
pendidikan, dan
kebudayaan.
SEJARAH PERJUANGAN MERAIH KEMERDEKAAN
PPI mempelopori penyelenggaraan Kongres
Pemuda II. Dalam Kongres Pemuda II yang
diselenggrakan pada tanggal 27-28 Oktober
1928 berbagai organisasi pemuda seperti Jong
Java, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun,
Pasundan, Jong Selebes, Pemuda Kaum
Betawi. Kongres ini berusaha mempertegas
kembali makna persatuan dan berhasil
mencapai suatu kesepakatan yang kemudian
dikenal sebagai Sumpah Pemuda, yaitu:
Pertama, kami Putra dan Putri Indonesia
mengaku bertumpah darah yang satu, tanah
Indonesia.
Kedua, Kami Putra dan Putri Indonesia
mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
Ketiga, Kami Putra dan Putri Indonesia
menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa
Indonesia.
SEJARAH PERJUANGAN MERAIH KEMERDEKAAN

Dalam penutupan kongres itu pula untuk


pertama kali dikumandangkan lagu Indonesia
Raya dan Bendera Merah Putih dikibarkan
untuk mengiringi lagu tersebut.

Suasana haru yang sangat mendalam


memenuhi hati para pemuda yang hadir saat
itu.

Sebagai tindak lanjut Sumpah Pemuda pada


tanggal 31 Desember 1930 di Surakarta
dibentuk organisasi Indonesia Muda, yang
merupakan penyatuan dari berbagai
organisasi pemuda, yaitu Jong Java, Jong
Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong
Celebes, Sekar Rukun dan Pemuda Indonesia.
Kedatangan Jepang di Masa pendudukan
Indonesia Jepang kali Jepang di Indonesia
pertama mendarat di berlangsung selama
Indonesia melalui lebih kurang 3,5 tahun.
Tarakan, Kalimantan Jepang mulai
Timur, pada 11 menduduki Indonesia
Januari 1942. Jepang setelah Belanda
yang sedang terlibat menyerah tanpa syarat
dalam Perang Pasifik, pada 8 Maret 1942.
datang ke Tarakan Masa pendudukan
untuk mendapatkan Jepang pun berakhir
cadangan logistik dan setelah Indonesia
bahan industri perang, Kedatangan Jepang Belanda menyerah tanpa memproklamasikan
seperti minyak bumi kemudian memukul syarat pada 8 Maret kemerdekaan pada
dan alumunium. mundur pasukan Hindia 1942. Belanda 17 Agustus 1945.
Belanda yang kala itu menyatakan menyerah
juga pergi ke Tarakan kepada Jepang dalam
untuk mengeruk sumber sebuah perundingan yang
daya alam. Setelah itu, terjadi di rumah dinas
Jepang juga menduduki seorang perwira di
wilayah-wilayah lain di kawasan Landasan Udara
Indonesia, lantas meluas Kalijati, Subang.
hingga ke Jawa.
Salah satu langkah Jepang
untuk memenuhi janji Sementara itu, di
kemerdekaan adalah dengan Indonesia, pada 7 Agustus
membentuk BPUPKI pada 1 1945, BPUPKI telah
Maret 1945. Serangan demi menyelesaikan tugasnya
serangan terus diterima dan sebagai gantinya
Jepang dari Sekutu, hingga dibentuklah PPKI untuk
puncaknya bom atom mempersiapkan
dijatuhkan di Hiroshima dan kemerdekaan.
Nagasaki oleh Amerika
Serikat pada 6 dan 9 Dampak pendudukan Jepang di Indonesia
Agustus 1945. Selama 3,5 tahun menduduki Indonesia, Kabar menyerahnya
Jepang membawa banyak perubahan bagi Jepang dari Sekutu pun
kehidupan rakyat pribumi. Jepang dikenal tidak disia-siakan para
Jatuhnya dua bom atom itu sebagai penjajah yang kejam karena tokoh bangsa Indonesia
membuat kondisi Jepang melaksanakan kerja paksa atau romusha, untuk memproklamasikan
semakin terpuruk. Jepang menyiksa, serta membuat rakyat Indonesia kemerdekaan pada 17
pun menyerah tanpa syarat kelaparan dan sengsara. Meski begitu, ada juga Agustus 1945.
kepada Sekutu pada 14 dampak positif dari pendudukan Jepang di
Agustus 1945. Indonesia.
Akibat pendudukan Jepang di Indonesia, para
pemuda Indonesia diberi pelatihan militer.
BPUPKI diumumkan pada
Jepang melakukan upaya
1. Sidang BPUPKI Pertama 1 Maret 1945 oleh Jendral
untuk mengambil hati
Kumakichi Harada, dan
bangsa Indonesia setelah
diresmikan pada 29 April
posisinya terjepit oleh
1945. Sidang pertama
sekutu pada Perang Dunia
BPUPKI dilakukan pada 29
Kedua.
Mei - 1 Juni 1945 untuk
merumuskan asas dan dasar
Pada 7 September 1944,
negara. Hal ini diikuti
perdana Menteri Jepang,
dengan pembentukkan
Jenderal Kuniaki Koiso
Panitia Sembilan pada 22
menyebut bahwa Indonesia
Juni 1945. Sidang kedua
akan diberikan
BPUPKI dilanjutkan pada
kemerdekaan jika Jepang
10-16 Juli 2022 untuk
mencapai kemenangan
membahas tentang
dalam perang Asia Timur
rancangan Undang-Undang
Raya. Janji mewujudkan
Dasar, termasuk
kemerdekaan ini
pembukaan dan batang
diwujudkan dengan
tubuh. Setelah
membentuk Badan Usaha
menyelesaikan tugasnya,
Persiapan Kemerdekaan
BPUPKI kemudian
Indonesia (BPUPKI) atau
dibubarkan pada 7 Agustus
"Dokuritsu Junbi Cosakai".
1945.
PERISTIWA PENTING SEBELUM KEMERDEKAAN RI
2. Pembentukkan PPKI

Hasil sidang BPUPKI kemudian


ditindaklanjuti dengan pembentukan
Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu
Junbi Inkai. PPKI diresmikan pada
tanggal 9 Agustus 1945 di Kota Ho
CHi Minh, Vietnam oleh Jenderal
Terauchi.

Peresmian berdirinya PPKI dihadiri


oleh Ir. Soekarno, Drs. Mohammad
Hatta dan Dr. Radjiman
Wedyodiningrat.
PERISTIWA PENTING SEBELUM KEMERDEKAAN RI
3. PEMBOMAN HIROSHIMA DAN NAGASAKI
Peristiwa pemboman Hiroshima dan Nagasaki
oleh sekutu menjadi faktor eksternal yang
memengaruhi peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan. Pada 6 Agustus 1945 bom
pertama jatuh di Hiroshima, dan tiga hari
kemudian pada 9 Agustus 1945 bom kedua
jatuh di Nagasaki. Dua kota penting yang
dihancurkan tersebut membuat kekalahan
Jepang atas sekutu sudah di depan mata.
Ditambah lagi, pada tanggal 14 Agustus 1945
Jepang secara resmi menyerah tanpa syarat
kepada Sekutu di kapal USS Missouri.
Informasi ini berhasil terdengar oleh salah satu
tokoh Golongan Muda, yaitu Sutan Sjahrir dan
menjadi alasan menuntut agar proklamasi
kemerdekaan segera dilakukan.
PERISTIWA PENTING SEBELUM KEMERDEKAAN RI
4. PERISTIWA RENGASDENGKLOK
Menyerahnya Jepang kepada Sekutu menimbulkan tekanan Golongan
Muda agar Golongan Tua segera mempercepat proklamasi kemerdekaan.

Namun kedua tokoh Golongan Tua yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad
Hatta memilih untuk menunggu keputusan Jepang dan hasil sidang PPKI.

Hingga tanggal 16 Agustus 1945 dini hari, Golongan Muda yaitu


Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng
31" menculik dan membawa Soekarno serta Hatta ke Rengasdengklok.

Tujuan penculikan ini tak lain adalah agar Ir. Soekarno dan Mohammad
Hatta mau untuk segera proklamasi kemerdekaan saat itu juga.
Perundingan yang alot berujung pada kesepakatan Golongan Muda
dan Golongan Tua untuk melaksanakan proklamasi pada tanggal 17
Agustus 1945
PERISTIWA PENTING SEBELUM KEMERDEKAAN RI
5. PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI
Penyusunan Naskah Proklamasi Penyusunan
naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
kemudian disusun pada tanggal 16 Agustus
1945 sekembalinya Ir. Soekarno dan
Mohammad Hatta dari Rengasdengklok.
Peristiwa penyusunan naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia ini terjadi di rumah
Laksamana Muda Maeda Tadashi di Jl. Imam
Bonjol no. 1, Jakarta Pusat.

Sayuti Melik menjadi sosok yang bertugas


mengetik naskah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Sementara di hari bersejarah
tersebut, bendera merah putih yang dikibarkan
dijahit sendiri oleh Ibu Fatmawati.
Masa Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan
pada masa Orde Lama (1945 – 1949)

Republik Indonesia dimulai dengan masuknya Sekutu kempris


diboncengi oleh Belanda dalam hal ini Nederlandsch Indië Civiele
Administratie (NICA) ke berbagai wilayah Indonesia setelah kekalahan
Jepang, dan diakhiri dengan penyerahan kedaulatan kepada Indonesia
pada tanggal 27 Desember 1949.

Terdapat banyak sekali peristiwa sejarah pada masa itu, pergantian


berbagai posisi kabinet, Aksi Polisionil oleh Belanda, berbagai
perundingan, dan peristiwa-peristiwa sejarah lainnya.
Masa Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan
pada masa Orde Lama (1945 – 1949)

1945
Kembalinya Belanda bersama Sekutu Sesuai dengan perjanjian Wina
pada tahun 1942, negara-negara sekutu bersepakat untuk
mengembalikan wilayah-wilayah yang kini diduduki Jepang pada pemilik
koloninya masing-masing bila Jepang berhasil diusir dari daerah
pendudukannya.

Mendaratnya Inggris diwakili AFNEI Berdasarkan Civil Affairs


Agreement, pada 24 Agustus 1945 pihak Inggris dan Belanda menyutujui
kesepakatan untuk mengkolonialisasi kembali Indonesia.
Masa Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan
pada masa Orde Lama (1945 – 1949)
1945
Pertempuran melawan Inggris dan NICA
Terdapat berbagai pertempuran yang terjadi pada saat masuknya Tentara Inggris dan NICA ke
Indonesia, yang saat itu baru menyatakan kemerdekaannya.
1.Pertempuran Bojong Kokosan, di Bojong Kokosan, Sukabumi pada 9 Desember 1945, dipimpin Letkol (TKR) Eddie Sukardi.
2.Pertempuran Lima Hari, di Semarang pada 15–19 Oktober 1945 (melawan Jepang).
3.Peristiwa 10 November, di daerah Surabaya pada 10 November 1945, dipimpin Kolonel (TKR) Sungkono.
4.Pertempuran Medan Area, di daerah Medan dan sekitarnya pada 10 Desember 1945 hingga 10 Agustus 1946, dipimpin oleh Kolonel
(TKR) Achmad Tahir.
5.Palagan Ambarawa, di daerah Ambarawa, Semarang pada 12–15 Desember 1945, dipimpin Kolonel (TKR) Sudirman.
6.Pertempuran Lengkong, di daerah Lengkong, Serpong pada 25 Januari 1946, dipimpin oleh Mayor (TKR) Daan Mogot.
7.Bandung Lautan Api, di daerah Bandung pada 23 Maret 1946, atas perintah Kolonel (TRI) A.H. Nasution.
8.Pertempuran Selat Bali, di Selat Bali pada April, dipimpin oleh Kapten Laut (TRI) Markadi.
9.Pertempuran Margarana, di Margarana, Tabanan, Bali pada 20 November 1946, dipimpin oleh Letkol (TRI) I Gusti Ngurah Rai.
10.Pembantaian Westerling, di Sulawesi Selatan pada 11 Desember 1946 hingga 10 Februari 1947, akibat dari perburuan terhadap
Wolter Monginsidi.
11.Pertempuran Lima Hari Lima Malam, di Palembang pada 1–5 Januari 1947, dipimpin oleh Kolonel (TRI) Bambang Utojo.
12.Pertempuran Laut Cirebon, di Cirebon pada 7 Januari 1947, dipimpin oleh Kapten Laut (TRI) Samadikun.
13.Pertempuran Laut Sibolga, di Sibolga pada 12 Mei 1947, dipimpin oleh Letnan II Laut (TRI) Oswald Siahaan.
14.Agresi Militer I pada 21 Juli hingga 5 Agustus 1947.
15.Pembantaian Rawagede di Rawagede, Karawang pada 9 Desember 1947, akibat dari perburuan terhadap Kapten (TNI) Lukas
Kustarjo.
16.Agresi Militer II pada 19–20 Desember 1948.
17.Serangan Umum 1 Maret 1949, di Yogyakarta pada 1 Maret 1949, dipimpin oleh Letkol (TNI) Suharto.
18.Serangan Umum Surakarta, di Surakarta pada 7–10 Agustus 1949, dipimpin oleh Letkol (TNI) Slamet Rijadi.
Masa Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan
pada masa Orde Lama (1945 – 1949)
1945
Perubahan Sistem Pemerintahan
Pernyataan Van Mook untuk tidak berunding dengan Soekarno adalah salah satu faktor
yang memicu perubahan sistem pemerintahan dari presedensial menjadi parlementer.
Gelagat ini sudah terbaca oleh pihak Republik Indonesia, karena itu sehari sebelum
kedatangan sekutu, tanggal 14 November 1945, Soekarno sebagai kepala Pemerintahan
Republik republik diganti oleh Sutan Sjahrir yang seorang sosialis dianggap sebagai figur
yang tepat untuk dijadikan ujung tombak diplomatik, bertepatan dengan naik daunnya
partai sosialis di Belanda.

Terjadinya perubahan besar dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia (dari


sistem Presidensil menjadi sistem Parlementer) memungkinkan perundingan
antara pihak RI dan Belanda. Dalam pandangan Inggris dan Belanda, Sutan
Sjahrir dinilai sebagai seorang moderat, seorang intelek, dan seorang yang telah
berperang selama pemerintahan Jepang.
Masa Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan
pada masa Orde Lama (1945 – 1949)

1946 Ibu kota pindah ke Yogyakarta


Menjelang berakhirnya tahun 1945 situasi keamanan ibu kota Jakarta (saat itu
masih disebut Batavia) makin memburuk dengan terjadinya saling serang antara
kelompok pro-kemerdekaan dan kelompok pro-Belanda. Ketua Komisi Nasional
Jakarta, Mr. Mohammad Roem mendapat serangan fisik. Demikian pula, Perdana
Menteri Syahrir dan Menteri Penerangan Mr. Amir Sjarifuddin juga nyaris dibunuh
simpatisan Belanda (NICA).

Pada tanggal 3 Januari 1946 diputuskan bahwa Presiden Soekarno dan Wakil
Presiden Hatta beserta beberapa menteri/staf dan keluarganya meninggalkan
Jakarta dan pindah ke Yogyakarta sekaligus pula memindahkan ibu kota;
meninggalkan Perdana Menteri Sutan Syahrir dan kelompok yang bernegosiasi
dengan Belanda di Jakarta. Perpindahan dilakukan menggunakan kereta api
berjadwal khusus, sehingga disebut sebagai KLB (Kereta Luar Biasa).
Masa Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan
pada masa Orde Lama (1945 – 1949)

Konferensi Meja Bundar


Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan antara pemerintah Republik Indonesia dan
Belanda yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda dari 23 Agustus hingga 2 November 1949.
Yang menghasilkan kesepakatan:

• Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat.


• Irian Barat akan diselesaikan setahun setelah pengakuan kedaulatan.

Penyerahan Kedaulatan oleh Belanda

Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949, selang empat tahun
setelah proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Pengakuan ini dilakukan
ketika soevereiniteitsoverdracht (penyerahan kedaulatan) ditandatangani di Istana Dam,
Amsterdam.
Masa Demokrasi Liberal atau di Orde lama (1949-1959),
Masa Demokrasi Terpimpin atau di Orde Lama (1959-1967)

Republik Indonesia dimulai dengan masuknya Sekutu kempris


diboncengi oleh Belanda dalam hal ini Nederlandsch Indië Civiele
Administratie (NICA) ke berbagai wilayah Indonesia setelah kekalahan
Jepang, dan diakhiri dengan penyerahan kedaulatan kepada Indonesia
pada tanggal 27 Desember 1949.

Terdapat banyak sekali peristiwa sejarah pada masa itu, pergantian


berbagai posisi kabinet, Aksi Polisionil oleh Belanda, berbagai
perundingan, dan peristiwa-peristiwa sejarah lainnya.
Masa Demokrasi Liberal atau di Orde lama (1949-1959),
Masa Demokrasi Terpimpin atau di Orde Lama (1959-1967)

Pada 1949 hingga 1959, Indonesia menjalani Demokrasi Liberal.


Konsep liberalisme yang berkembang saat itu diadopsi demi dijalankannya
demokrasi yang bebas di Indonesia. Sayangnya, model demokrasi itu tak berhasil
karena sangat beragamnya pandangan dan aspirasi masyarakat Indonesia saat itu.

Berikut penjelasannya seperti dilansir dari Demokrasi Liberal (1950-1959) dan Demokrasi Terpimpin
(1959-1966) (2018).
Masa Demokrasi Liberal atau di Orde lama (1949-1959),
Masa Demokrasi Terpimpin atau di Orde Lama (1959-1967)
1. Demokrasi Parlementer (liberal)
Demokrasi ini dipraktekan pada masa berlakunya
UUD 1945 periode pertama (1945-1949) kemudian
dilanjutkan pada berlakunya Konstitusi Republik
Indonesia Serikat (UUD RIS) 1949 dan UUDS 1950.
Demokrasi ini secara yuridis resmi berakhir pada tanggal 5
Juli 1959
Bersamaan dengan pemberlakuan kembali UUD 1945.
Pada masa berlakunya demokrasi parlementer (1945-1959),
kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil, sehingga
DEKRIT PRESIDEN
program dari suatu pemerintahan tidak dapat dijalankan
5 JULI 1959
dengan baik dan berkesinambungan. Timbulnya perbedaan
pendapat yang sangat mendasar diantara partai politik yang
ada pada saat itu.
Masa Demokrasi Liberal atau di Orde lama (1949-1959),
Masa Demokrasi Terpimpin atau di Orde Lama (1959-1967)

2. Demokrasi Terpimpin

Mengapa lahir demokrasi terpimpin?

Yaitu lahir dari keinsyafan, kesadaran, dan keyakinan terhadap keburukan yang
diakibatkan oleh praktik demokrasi parlementer (liberal) yang melahirkan
terpecahnya masyarakat, baik dalam kehidupan politik maupun dalam tatanan
kehidupan ekonomi.
Secara konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat
mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Masa Demokrasi Liberal atau di Orde lama (1949-1959),
Masa Demokrasi Terpimpin atau di Orde Lama (1959-1967)

2. Demokrasi Terpimpin
Mengapa lahir demokrasi terpimpin? Yaitu lahir dari keinsyafan, kesadaran, dan keyakinan terhadap
keburukan yang diakibatkan oleh praktik demokrasi parlementer (liberal) yang melahirkan terpecahnya
masyarakat, baik dalam kehidupan politik maupun dalam tatanan kehidupan ekonomi.
Secara konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat mengatasi permasalahan yang
dihadapi masyarakat.

Hal itu dapat dilihat dan ungkapan Presiden Soekarno ketika memberikan amanat kepada konstituante tanggal
22 April 1959 tentang pokok-pokok demokrasi terpimpin, antara lain;
•Demokrasi terpimpin bukanlah diktator.
•Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan dasar hidup bangsa
Indonesia.
•Demokrasi terpimpin adalah demokrasi disegala soal kenegaraan dan kemasyarakatan yang meliputi bidang
politik, ekonomi, dan sosial.
•Inti daripada pimpinan dalam demokrasi terpimpin adalah permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan.
•Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun diharuskan dalam demokrasi
terpimpin.
Masa Demokrasi Liberal atau di Orde lama (1949-1959),
Masa Demokrasi Terpimpin atau di Orde Lama (1959-1967)

3. Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Baru


Demokrasi Pancasila mengandung arti bahwa dalam menggunakan hak-hak demokrasi haruslah disertai rasa
tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat manusia, haruslah menjamin persatuan dan
kesatuan bangsa, mengutamakan musyawarah dalam menyelesaian masalah bangsa, dan harus dimanfaatkan
untuk mewujudkan keadilan sosial hingga menjadi identitas nasional.

Demokrasi Pancasila berpangkal dari kekeluargaan dan gotong royong. Semangat kekeluargaan itu sendiri
sudah lama dianut dan berkembang dalam masyarakat Indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan.

Mengapa lahir demokrasi Pancasila?

Munculnya demokrasi Pancasila adalah adanya berbagai penyelewengan dan permasalahan yang di alami oleh
bangsa Indonesia pada berlakunya demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin.
Kedua jenis demokrasi tersebut tidak cocok diterapkan di indonesia yang bernapaskan kekeluargaan dan
gotong royong.
Masa Demokrasi Liberal atau di Orde lama (1949-1959),
Masa Demokrasi Terpimpin atau di Orde Lama (1959-1967)

4. Demokrasi Pancasila Pada Masa Era Orde Reformasi


Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap demokrasi pancasila. Namun perbedaanya terletak pada
aturan pelaksanaan.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan praktik pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanaan
demokrasi pancasila dari masa orde baru pelaksanaan demokrasi pada masa orde reformasi sekarang ini yaitu:

•Pemilihan umum lebih demokratis.


•Partai politik lebih mandiri.
•Lembaga demokrasi lebih berfungsi.
•Konsep trias politika (3 Pilar Kekuasaan Negara) masing-masing bersifat otonom penuh.

Adanya kehidupan yang demokratis, melalui hukum dan peraturan yang dibuat berdasarkan kehendak rakyat, ketentraman
dan ketertiban akan lebih mudah diwujudkan. Tata cara pelaksanaan demokrasi Pancasila dilandaskan atas mekanisme
konstitusional karena penyelenggaraan pemerintah Negara Republik Indonesia berdasarkan konstitusi.
KISI - KISI UJIAN DINAS
1. Organisasi Pemuda Pertama (Budi Utomo, Insidche Partij, Serikat Islam dan Lainnya)
2. Masa Penjajahan Belanda dan Masa Penjajahan Jepang
3. Perlawanan Terhadap Masa penjajahan oleh Pahlawan Nasional di Daerah
4. Peristiwa penting dalam Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia
5. Dekrit Presiden
6. Indische Partij dan Sarekat Islam
7. Strategi Pergerakan Nasional Indonesia pada masa kebangkitan nasional
8. Peristiwa detik-detik Proklamasi RI 1945
9. Sumpah Pemuda
10. Hak Oktrovoi VOC
11. Fungsi dan kedudukan DPR pada masa awal kemerdekaan sempet diganti menjadi KNIP. Tugas
KNIP ?
12. Perjanjian-Perjanjian penting bagi Sejarah Indonesia
13. Pengaruh PKI bagi sikap politik luar negeri Indonesia
14. Surat Perintah Sebelas Maret
15. Pada Masa Pemerintah Orde Baru Indonesia kembali menjadi anggota PBB
16. Presiden Republik Indonesia
17. Dampak Tragedi Trisakti
18. Badan Pengusahaan Batam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai