INDONESIA
BIRO HUMAS, PROMOSI
DAN PROTOKOL
PERJUANGAN UNTUK
01 PENDAHULUAN
04 MEMPERTAHANKAN
KEMERDEKAAN
PERGERAKAN
02
DEMOKRASI
NASIONAL
05 LIBERAL 1950-1959 07 MASA ORDE BARU
MASA PENDUDUKAN
03 JEPANG SAMPAI
INDONESIA 06
MASA DEMOKRASI
TERPIMPIN 1959 – 08
MASA ORDE
REFORMASI
MERDEKA 1965
01. PENDAHULUAN
Sejarah adalah rekonstruksi peristiwa masa lampau untuk
memperjelas kekinian dalam rangka menatap masa depan. Dengan
mempelajari sejarah diharapkan kita dapat memahami arti kehidupan
manusia di masa lampau.
Masa Praaksara.
Masa Hindu-Budda (abad ke 5 hingga 15 Masehi),
Masa Islam (abad ke 12 hingga 16)
Masa Penjajahan Belanda (dari tahun 1605 hingga
1942),
Masa Penjajahan Jepang (tahun 1942 hingga 1945),
Masa Kemerdekaan (1945 hingga sekarang) masa
kemerdekaan dibagi menjadi sub periode:
Jepang terlibat langsung dalam Perang Dunia II, khususnya di kawasan Asia Pasifik atau yang disebut juga
sebagai Perang Asia Timur Raya. Perang Dunia II dimulai ketika Jerman yang dikuasai Nazi pimpinan Adolf
Hitler meyerang Polandia pada 1 September 1939.
Selanjutnya, tanggal 10 Mei 1940, Jerman menyerang Belanda yang membuat pemerintahannya goyah.
Situasi terbaru ini membuka wacana terkait kedudukan Belanda di wilayah-wilayah koloninya, termasuk
Hindia Belanda atau Indonesia.
Dikutip dari Sejarah Pergerakan Nasional: Dari Budi Utomo Sampai Proklamasi 1908-1945 (2001) karya
Suhartono, pertemuan dilangsungkan di Kalijati pada 8 Maret 1942. Disepakati bahwa angkatan perang
Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
PERGERAKAN NASIONAL
SEJARAH PERJUANGAN MERAIH KEMERDEKAAN
Namun kedua tokoh Golongan Tua yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad
Hatta memilih untuk menunggu keputusan Jepang dan hasil sidang PPKI.
Tujuan penculikan ini tak lain adalah agar Ir. Soekarno dan Mohammad
Hatta mau untuk segera proklamasi kemerdekaan saat itu juga.
Perundingan yang alot berujung pada kesepakatan Golongan Muda
dan Golongan Tua untuk melaksanakan proklamasi pada tanggal 17
Agustus 1945
PERISTIWA PENTING SEBELUM KEMERDEKAAN RI
5. PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI
Penyusunan Naskah Proklamasi Penyusunan
naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
kemudian disusun pada tanggal 16 Agustus
1945 sekembalinya Ir. Soekarno dan
Mohammad Hatta dari Rengasdengklok.
Peristiwa penyusunan naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia ini terjadi di rumah
Laksamana Muda Maeda Tadashi di Jl. Imam
Bonjol no. 1, Jakarta Pusat.
1945
Kembalinya Belanda bersama Sekutu Sesuai dengan perjanjian Wina
pada tahun 1942, negara-negara sekutu bersepakat untuk
mengembalikan wilayah-wilayah yang kini diduduki Jepang pada pemilik
koloninya masing-masing bila Jepang berhasil diusir dari daerah
pendudukannya.
Pada tanggal 3 Januari 1946 diputuskan bahwa Presiden Soekarno dan Wakil
Presiden Hatta beserta beberapa menteri/staf dan keluarganya meninggalkan
Jakarta dan pindah ke Yogyakarta sekaligus pula memindahkan ibu kota;
meninggalkan Perdana Menteri Sutan Syahrir dan kelompok yang bernegosiasi
dengan Belanda di Jakarta. Perpindahan dilakukan menggunakan kereta api
berjadwal khusus, sehingga disebut sebagai KLB (Kereta Luar Biasa).
Masa Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan
pada masa Orde Lama (1945 – 1949)
Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949, selang empat tahun
setelah proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Pengakuan ini dilakukan
ketika soevereiniteitsoverdracht (penyerahan kedaulatan) ditandatangani di Istana Dam,
Amsterdam.
Masa Demokrasi Liberal atau di Orde lama (1949-1959),
Masa Demokrasi Terpimpin atau di Orde Lama (1959-1967)
Berikut penjelasannya seperti dilansir dari Demokrasi Liberal (1950-1959) dan Demokrasi Terpimpin
(1959-1966) (2018).
Masa Demokrasi Liberal atau di Orde lama (1949-1959),
Masa Demokrasi Terpimpin atau di Orde Lama (1959-1967)
1. Demokrasi Parlementer (liberal)
Demokrasi ini dipraktekan pada masa berlakunya
UUD 1945 periode pertama (1945-1949) kemudian
dilanjutkan pada berlakunya Konstitusi Republik
Indonesia Serikat (UUD RIS) 1949 dan UUDS 1950.
Demokrasi ini secara yuridis resmi berakhir pada tanggal 5
Juli 1959
Bersamaan dengan pemberlakuan kembali UUD 1945.
Pada masa berlakunya demokrasi parlementer (1945-1959),
kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil, sehingga
DEKRIT PRESIDEN
program dari suatu pemerintahan tidak dapat dijalankan
5 JULI 1959
dengan baik dan berkesinambungan. Timbulnya perbedaan
pendapat yang sangat mendasar diantara partai politik yang
ada pada saat itu.
Masa Demokrasi Liberal atau di Orde lama (1949-1959),
Masa Demokrasi Terpimpin atau di Orde Lama (1959-1967)
2. Demokrasi Terpimpin
Yaitu lahir dari keinsyafan, kesadaran, dan keyakinan terhadap keburukan yang
diakibatkan oleh praktik demokrasi parlementer (liberal) yang melahirkan
terpecahnya masyarakat, baik dalam kehidupan politik maupun dalam tatanan
kehidupan ekonomi.
Secara konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat
mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Masa Demokrasi Liberal atau di Orde lama (1949-1959),
Masa Demokrasi Terpimpin atau di Orde Lama (1959-1967)
2. Demokrasi Terpimpin
Mengapa lahir demokrasi terpimpin? Yaitu lahir dari keinsyafan, kesadaran, dan keyakinan terhadap
keburukan yang diakibatkan oleh praktik demokrasi parlementer (liberal) yang melahirkan terpecahnya
masyarakat, baik dalam kehidupan politik maupun dalam tatanan kehidupan ekonomi.
Secara konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat mengatasi permasalahan yang
dihadapi masyarakat.
Hal itu dapat dilihat dan ungkapan Presiden Soekarno ketika memberikan amanat kepada konstituante tanggal
22 April 1959 tentang pokok-pokok demokrasi terpimpin, antara lain;
•Demokrasi terpimpin bukanlah diktator.
•Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan dasar hidup bangsa
Indonesia.
•Demokrasi terpimpin adalah demokrasi disegala soal kenegaraan dan kemasyarakatan yang meliputi bidang
politik, ekonomi, dan sosial.
•Inti daripada pimpinan dalam demokrasi terpimpin adalah permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan.
•Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun diharuskan dalam demokrasi
terpimpin.
Masa Demokrasi Liberal atau di Orde lama (1949-1959),
Masa Demokrasi Terpimpin atau di Orde Lama (1959-1967)
Demokrasi Pancasila berpangkal dari kekeluargaan dan gotong royong. Semangat kekeluargaan itu sendiri
sudah lama dianut dan berkembang dalam masyarakat Indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan.
Munculnya demokrasi Pancasila adalah adanya berbagai penyelewengan dan permasalahan yang di alami oleh
bangsa Indonesia pada berlakunya demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin.
Kedua jenis demokrasi tersebut tidak cocok diterapkan di indonesia yang bernapaskan kekeluargaan dan
gotong royong.
Masa Demokrasi Liberal atau di Orde lama (1949-1959),
Masa Demokrasi Terpimpin atau di Orde Lama (1959-1967)
Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan praktik pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanaan
demokrasi pancasila dari masa orde baru pelaksanaan demokrasi pada masa orde reformasi sekarang ini yaitu:
Adanya kehidupan yang demokratis, melalui hukum dan peraturan yang dibuat berdasarkan kehendak rakyat, ketentraman
dan ketertiban akan lebih mudah diwujudkan. Tata cara pelaksanaan demokrasi Pancasila dilandaskan atas mekanisme
konstitusional karena penyelenggaraan pemerintah Negara Republik Indonesia berdasarkan konstitusi.
KISI - KISI UJIAN DINAS
1. Organisasi Pemuda Pertama (Budi Utomo, Insidche Partij, Serikat Islam dan Lainnya)
2. Masa Penjajahan Belanda dan Masa Penjajahan Jepang
3. Perlawanan Terhadap Masa penjajahan oleh Pahlawan Nasional di Daerah
4. Peristiwa penting dalam Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia
5. Dekrit Presiden
6. Indische Partij dan Sarekat Islam
7. Strategi Pergerakan Nasional Indonesia pada masa kebangkitan nasional
8. Peristiwa detik-detik Proklamasi RI 1945
9. Sumpah Pemuda
10. Hak Oktrovoi VOC
11. Fungsi dan kedudukan DPR pada masa awal kemerdekaan sempet diganti menjadi KNIP. Tugas
KNIP ?
12. Perjanjian-Perjanjian penting bagi Sejarah Indonesia
13. Pengaruh PKI bagi sikap politik luar negeri Indonesia
14. Surat Perintah Sebelas Maret
15. Pada Masa Pemerintah Orde Baru Indonesia kembali menjadi anggota PBB
16. Presiden Republik Indonesia
17. Dampak Tragedi Trisakti
18. Badan Pengusahaan Batam
TERIMA KASIH