BUDI UTOMO
Dilatar belakangi situasi ekonomi yang buruk di pulau Jawa karena eksploitasi
penjajah Belanda, menyebabkan banyak anak priyayi rendahan yang pandai tapi tidak
dapat meneruskan sekolah karena tidak ada biaya di samping jumlah sekolah yang
terbatas. Kesadaran akan adanya ketimpangan ini membuat Dr.Wahidin untuk
melancarkan suatu aksi untuk mengumpulkan dana yang akan di gunakan sebagai
beasiswa. Untuk itu ia mendirikan Studiefonds (beasiswa).
1
Ricklef, M. C. 2005. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta. Gajah Mada University Press. Hal 248
2
‘de stootgever’ bahasa Belanda yang artinya pendorong atau pengagas. Dr.Wahidin hanya sebagai
pendorong dalam pendirian Budi Utomo, bukan yang mendirikannya. Yang mendirikannya adalah
Dr.Sutomo. (Susanto tirtoprodjo, 1988. Hal:11).
2
Budi Utomo melakukan pengajaran bagi orang Jawa dan berusaha untuk
membangkitkan kembali budaya Jawa, Jadi pendidikan barat dipadukan dengan tradisi
dan budaya Jawa. Adapun yang tercantum dari tujuan dari Budi Utomo adalah “de
harmonische ontwikkeling vand land en volk van java en madura”, yang artinya
“kemajuan yang harmonis untuk Jawa dan Madura”. Dilihat dari tujuannya organisasi
ini bersifat kedaerahan. Ingatlah pada waktu itu, ide Indonesia dan persatuan Indonesia
itu belum ada di kalangan bangsa. Itulah sebabnya Budi Utomo pada waktu itu yang
dikehendakinya itu hanya meliputi Jawa dan Madura saja, dan sama sekali belum
disebutkan kemerdekaan.
Walaupun tujuan Budi Utomo masih samar-samar yaitu kemajuan bagi Hindia,
tetap menarik perhatian masyarakat, hanya dalam waktu enam bulan jumlah anggota
Budi Utomo sudah mencapai ribuan orang dan cabang-cabangnya tersebar di kota-kota
besar pulau Jawa tapi anggota Budi Utomo terbatas hanya dari suku Jawa dan Madura.
Dalam waktu satu tahun Budi Utomo berhasil menarik 10.000 anggaran yang berasal
dari 40 cabang, seperti Yogyakarta, Madura, Bandung, Surabaya, Jakarta, dll.
Sesuai pekembangan zaman BU akhirnya juga terjun dalam kegiatan politik, hal
ini terbukti ketika terjadi Perang dunia 1 pada tahun 1915, Budi Utomo turut
memikirkan cara mempertahankan Indonesia dari serangan BU mengusulkan kepada
pemerintah untuk membentuk Indiandsche Militie (Milisi untuk Bumiputera) untuk
mempertahankan Indonesia dari serangan yang dikemukakan dalam rapat umum di
Bandung pada tanggal 5-6 Agustus di Bandung. Menurut BU, untuk tujuan itu harus
dibentuk dewan perwakilan rakyat terlebih dahulu. Atas usulan BU tersebut maka pada
akhir Perang dunia 1 dibentuklah Volksraad. Ketika dibentuk Volksraad (Dewan
Rakyat), wakil-wakil Budi Utomo duduk di dalamnya dalam jumlah yang cukup
banyak.
Tahun-tahun berikutnya usaha untuk memajukan organisasi ini tidak begitu berhasil
karena mulai muncul organisasi-organisasi baru sebagai saingannya yang harus
nasionalis dan lebih progres. Pada tahun 1935 Budi Utomo berfungsi atau bergabung
dengan Partai Indonesia Raya (Parindra).
Walaupun kegiatan Budi Utomo lebih bersifat sosial kultural, tapi kelahiran Budi
Utomo merupakan pelopor pergerakan nasional Indonesia pertama, sehingga tanggal
berdirinya ditetapkan sebagai hari kebangkitan nasional Indonesia. Secara politik dapat
dikatakan Budi Utomo kurang begitu pentingnya akan tetapi pergerakan inilah yang
menyebar lebih semangat nasionalisme untuk pertama kalinya.
Sebagai suatu organisasi yang baik, Budi Utomo memberikan usulan kepada
pemerintah Hidia Belanda sebagaimana berikut ini : 5
5
.<http://www.wikipedia >. Diakses pada tanggal 9 September 2011.
5
memiliki status badan hukum sendiri, otomatis berhak mengatur urusan finansial,
tuntutan akan lahan dan tenaga kerja dari kaum penjajah telah mengubah peranan
ini terdiri atas pengusaha dan cendekiawan kehidupan kota. Kaum bangsawan
6
Suradi, Haji Agus Salim dan Konflik Politik dalam Sarekat Islam, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997),
hal. 9
7
pandangan masyarakat. Tapi hanya mereka yang siap memainkan peranan baru
yang didiktekan oleh kelas menengah baru, bertahan dalam kedudukan itu,
selebihnya yang tak siap, kehilangan pamor dan hilang dari peredaran. Akhirnya
ikut berkecimpung dalam banyak usaha bersama yang tumbuh selama dasawarsa
dimulai dengan bangkitnya Sarekat Islam (SI) sebelum Perang Dunia II yang
Islam bukanlah suatu kebetulan dalam sejarah yang tidak dilatar belakangi oleh
kesadaran yang dalam dan panjang. Kelahiran Sarekat Islam dapat dikatakan
sebagai suatu keharusan sejarah bagi perjalanan politik umat Islam Indonesia.
sehingga berhasil dalam menarik rakyat bawah yakni petani dan buruh pabrik.
bentuk solidaritas yang efektif dan mencakup aktifitas golongan. Pada waktu
hidupnya, keadaan ini berlangsung selama tiga setengah abad lamanya. Bangsa
7
Kuntowijoyo,ParadigmaIslamInterpretasiUntukAksi,(Bandung:Mizan,1991),hal.78.
8
perkembangan kelas yang berlaku ini telah menunjukkan dengan jelas akan
untuk melemahkan kekuatan Islam disatu sisi, sementara disisi lain Belanda
dipandang oleh Belanda sebagai suatu kekuatan dan momok bagi kelanggengan
pada kesadaran baru sebagai masyarakat yang berada di tingkat nasional. Hal ini
akhirnya direspon oleh organisasi Islam yang pertama di Indonesia yaitu Sarekat
mewujudkan kemerdekaan.
pendidikan. Elit-elit baru yang dilahirkan oleh kebijakan politik etis-lah yang
9
Sarekat Dagang Islam (SDI) merupakan salah satu imbas dari kebijakan
Islam sebagai alat bela diri terhadap kekuasaan kolonial yang terlihat monolitis
oleh perasaan tidak suka kepada orang Cina, bangsawan, pejabat, mereka yang
tidak menjadi anggota Sarekat dagang Islam, dan khususnya pada Belanda.
yang sangat pesat dapat di capai oleh orang-orang Cina dalam hal perdagangan
10
sehubungan dengan revolusi Sun Yat Sen tahun 1911 yang menimbulkan
perasaan tinggi hati mereka, dan tak lupa, keahlian mereka dalam memonopoli
pada tahun 1900 di Jakarta yang bergerak dibidang pendidikan serta membentuk
pada tahun 1901. Keberhasilan tersebut telah menjadikan sikap angkuh penduduk
Islam.
seorang saudagar batik dari desa Laweyan, kabupaten Solo yang bernama H.
Samanhoedi, pada tahun 1911 dengan nama awal Sarekat Dagang Islam.
Laweyan adalah salah satu pusat terpenting kerajinan batik Indonesia, suatu
industri yang dalam abad kesembilan belas berhasil menyaingi kerajinan tekstil
Eropa. Suatu sebab penting keberhasilan ini adalah ditemukannya metode cap,
dengan metode ini dapat tercapai banyak sekali peningkatan hasil produksi.
Selain itu, berdasarkan selera, rakyat Indonesia tetap lebih menyukai batik
8
RoeslanA. Ghani, Politik dan Ilmu, ( Yayasan Prapanca: Jakarta, 1902 ),
hal.44.
11
cap terjadi pula perubahan dalam sifat perusahaan batik. Sebelumnya, usaha ini
baku kepada produsen yang bekerja di rumah dan menerima hasil akhir dengan
pembayaran upah untuk setiap potong batik. Sesudah dipergunakan cara baru,
lakilaki. Hanyalah jenis batik yang mahal-mahal tetap dilukis dengan tangan dan
Penulis I : Sumowardojo
Penulis II : Sukir
9
A.P.EKorver,Sarekat Islam, hal. 12.
10
Sudiyo, Pergerakan Nasional Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan,
cet 1,(Jakarta: Bulan Bintang, 1984), hal. 27.
12
Pembantu : Martodikoro
Pembantu : Hardjosumarto
Pembantu : Wirjotirto
Pembantu : Suwandi
Pembantu : Suropranoto11
11
Muljono, Haji Saman hudi, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1980), hal.39.