Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Singkat Budi Utomo: Organisasi Pertama di Indonesia

Budi Utomo (bisa juga ditulis Boedi Oetomo) tanggal berdirinya Budi Utomo sebagai Hari
adalah organisasi pertama di Indonesia yang Kebangkitan Nasional pada tahun 1948 silam.
bersifat modern dan nasional. Soekarno Budi Utomo sendiri pertama kali dibentuk
menganggap jika organisasi ini tonggak awal pada 20 Mei 1908 di Batavia (Jakarta).
bangkitnya nasionalisme dan gerakan rakyat Organisasi ini didirikan oleh beberapa
Indonesia dalam melawan para penjajah. Maka siswa School tot Opleiding van Indische
tidak heran jika Presiden Soekarno menjadikan Artsen (STOVIA) dan berdasarkan gagasan dr.
Wahidin Soedirohoesodo.
Latar Belakang Sejarah Berdirinya Budi Utomo

Menjelang berakhirnya abad ke-19, kondisi Utomo terbentuk, ia mengajak beberapa


Indonesia yang saat itu masih bernama mahasiswa STOVIA untuk mengadakan suatu
Hindia-Belanda mengalami seiring dengan pertemuan pada 1907. Pada pertemuan yang
diterapkannya Politik Balas Budi alias Politik dihelat di gedung STOVIA itu, dr. Wahidin
Etis. Penerapan sistem politik itu membuat menyampaikan ide-idenya terkait untuk
banyak orang Belanda di Hindia-Belanda mencerdaskan bangsa.
membuat kebijakan yang berpihak kepada Menurut dr. Wahidin, bangsa Indonesia akan
bumiputera alias rakyat Indonesia, dimana bebas dari pengaruh penjajah dan adu domba
kebijakan tersebut harus mencakup aspek jika rakyatnya sudah cerdas dan berwawasan
pendidikan, irigasi, dan emigrasi. luas. Ide-idenya itu lantas disambut baik oleh
Salah satu bentuk nyata dari kebijakan para mahasiswa STOVIA yang hadir pada
tersebut adalah mulai banyaknya bumiputera pertemuan tersebut.
yang mengenyam pendidikan tinggi, sehingga Soetomo dan M. Soeradji yang merupakan
banyak bermunculan kalangan terpelajar di beberapa mahasiswa STOVIA yang
Indonesia. Para kaum terpelajar itu nantinya menghadiri pertemuan dengan dr. Wahidin
akan memegang peranan penting dalam menginginkan terbentuknya suatu organisasi
pergerakan nasional di awal abad ke-20. yang bisa mengangkat derajat negara dan
Salah satu kaum terpelajar tersebut adalah dr. bangsa, serta selaras dengan ide-ide dr.
Wahidin Soedirohoesodo. Sebelum Budi Wahidin.
Dua mahasiswa STOVIA itu lantas mengajak mahasiswa STOVIA lainnya untuk mengadakan
pertemuan khusus untuk mendirikan suatu organisasi. Singkat cerita, organisasi Budi Utomo
pun resmi terbentuk pada 20 Mei 1908.

Tokoh-Tokoh Penting Budi Utomo

Dr. Wahidin Soedirohoesodo, R. Soetomo, dan M. Soeradji Tirtonegoro adalah tiga tokoh yang
paling terkemuka di Budi Utomo. Dr. Wahidin berperan sebagai  mastermind untuk Budi
Utomo, sedangkan Soetomo dan Soeradji adalah motor penggerak berdirinya organisasi
tersebut.
Selain tiga nama itu, ada juga nama-nama seperti Goenawan Mangoenkoesoemo, Gondo
Soewarno, Mohammad Soelaiman, Raden Ongko Prodjosoedirdjo, Mochammad Saleh, Raden
Mas Goembrek, Soewardi Soerjaningrat, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Tirto Adhi Soerjo..
Seiring berkembangnya Budi Utomo, banyak anggota organisasi ini yang hengkang dan
membentuk perhimpunan lainnya. Misalnya: Soewardi Soerjaningrat dan Tjipto
Mangoenkoesoemo yang mendirikan Indische Partij (IP), serta Tirto Adhi Soerjo yang
mendirikan Sarekat Dagang Indonesia (SDI).

Peranan Organisasi Budi Utomo

Budi Utomo memiliki peranan penting bagi pergerakan nasional di Indonesia, terutama di
aspek pendidikan yang merupakan fokus utama organisasi ini. Setidaknya ada dua peranan
penting dari organisasi Budi Utomo, yaitu:

 Memajukan dan menyetarakan pendidikan di Indonesia, sehingga semua bumiputera di


Indonesia bisa mendapatkan pendidikan yang baik dan setara.
 Menyediakan studiefonds alias program beasiswa yang diperuntukkan untuk anak-anak
bumiputera yang kurang mampu. Program ini masih diberlakukan hingga sekarang walaupun
Budi Utomo sudah tidak ada.

Budi Utomo pun juga berperan dalam aspek politik. Peranan ini sudah mereka lakoni sejak
Perang Dunia I meletus pada 1914 silam. Adapun peranan-peranan Budi Utomo dalam aspek
politik (khususnya di Indonesia) adalah:

 Melancarkan berbagai isu politik, salah satunya adalah “mempertahankan bangsa sendiri jauh
lebih penting daripada serangan dari bangsa lain”.
 Memperbolehkan anggota Budi Utomo untuk berpartisipasi dalam Volksraad (Dewan
Rakyat). Saat bergabung dalam Volksraad, para anggota Budi Utomo turut terlibat dalam
membentuk Komite Nasional untuk menghadapi pemilihan anggota Volksraad.
 Mendukung gagasan wajib militer bagi para bumiputera.

Sayangnya, eksistensi Budi Utomo harus berakhir pada 1935 setelah organisasi ini melebur ke
dalam Partai Indonesia Raya (Parindra) pimpinan Soetomo.

Anda mungkin juga menyukai