Kita sebagai pelajar, pasti sudah tidak asing dengan organisasi Budi Utomo.
Budi utomo merupakan
organisasi pertama yang memulai pergerakan nasional. Pergerakan nasional merupakan perjuangan bangsa Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan, tetapi melalui pemikiran pemikiran cerdas untuk melawan penjajah. Tahun 1908 menjadi awal mula masa pergerakan nasional, karena pada masa itu perjuangan yang dilakukan rakyat mulai masuk dalam kategori bervisi nasional dari sebelumnya kedaerahan. Dan Pada Tahun 1908 Budi Utomo didirikan, oleh karena itu Budi Utomo termasuk dalam Organisasi pada periode awal pergerakan. Latar belakang berdirinya Budi Utomo, dimulai dengan pemikiran dr. Wahidin Sudirohusodo yang merupakan tamatan sekolah STOVIA. Saat mengunjungi almamaternya dan bertemu dengan pelajar pelajar stovia pada tahun 1907, ia melontarkan gagasan agar para mahasiswa segera mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan derajat bangsa. Gagasannya mendapat tanggapan yang bersemangat dari para mahasiswa. Banyak diskusi yang dilakukan sebelum berdirinya Perkumpulan Budi Utomo oleh Pelajar STOVIA, dan dengan semangat untuk memerdekakan bangsa oleh generasi penerus Bangsa, maka pada tanggal 20 Mei 1908 berdiri organisasi non politik untuk memerdekakan bangsa yaitu Budi Utomo Pemikirannya itu pun disambut baik oleh para pelajar yang berasal dari STOVIA dan Batavia, khususnya oleh Soeradji, Goenawan, dan Soetomo. Namun, sebelum R. Soetomo mendirikan perkumpulan Budi Utomo, dr. Wahidin Sudirohusodo bersama dengan R. Soetomo dan M. Soeradji terlebih dahulu melakukan sebuah pertemuan pada akhir tahun 1907 di gedung STOVIA. Dalam pertemuan tersebut dr. Wahidin mengemukakan sejumlah ide-ide untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui "st udiefonds" (dana pendidikan). Menurut dr. Wahidin, jika suatu bangsa sudah cerdas, maka akan banyak wawasan yang timbul sehingga bangsa Indonesia tidak akan mudah diadu domba dan diatur oleh pihak penjajah. Gagasan itu disambut baik oleh R. Soetomo dan kawan-kawan yang memiliki misi dan keinginan yang sama. Pihak R. Soetomo dan para pelajar STOVIA yang telah banyak mengetahui perjuangan di negara- negara lain dan telah tertanam rasa nasionalisme dalam dirinya, menginginkan kehadiran suatu organisasi yang dapat mengangkat derajat bangsa dan negara.Selanjutnya, Soetomo bersama dengan M. Soeradji mengadakan pertemuan dengan mahasiswa STOVIA yang lain untuk melanjutkan pembicaraan mengenai pendirian organisasi yang telah dibahas dalam pertemuan sebelumnya bersama dr Wahidin. Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Anatomi milik STOVIA tersebut, dibentuklah sebuah organisasi yang diberi nama 'Perkumpulan Budi Utomo'. Tujuan Budi Utomo adalah memajukan pengajaran dan kebudayaan dengan bidang-bidang meliputi: Pengajaran, Pertanian, peternakan dan perdagangan, Teknik dan industri, Kebudayaan. Dilihat dari tujuannya Budi Utomo bukan merupakan organisasi politik melainkan organisasi pelajar dengan pelajar pelajar stovia sebagai penggeraknya Adapun kepengurusan Budi Utomo saat berdirinya Perkumpulan Budi Utomo adalah sebagai berikut: Ketua: R. Soetomo, Wakil Ketua: M. Soelaiman, Sekretaris I: Soewarno I (Gondo Soewarno), Sekretaris II: M. Goenawan, Bendahara: R. Angka, Komisaris: M. Soeradji. M, Moh. Saleh, Soewarno II (M. Soewarno), dan R.M Goembrek Selama Budi Utomo pernah sekali mengadakan kongres pada tahun 1908 yaitu pada Tanggal 3 – 5 Oktober di tempat tinggal penggagasnya, Wahidin Sudirohusodo. Yang hadir dalam kongres ini 300 peserta yang terdiri dari erdiri dari priyayi, dokter, jaksa, guru, pelajar, pejabat Belanda, wartawan, wakil-wakil golongan Belanda dan Tionghoa, dan wanita dan golongan rakyat tidak bergelar. Banyak permasalahan yang dibahas selama kongres yang dilaksanakan selama 3 hari tersebut , masalah yang dominan dibahas adalah mengenai pengajaran. Di mana menurut mereka, pengajaran di Indonesia membutuhkan biaya besar yang sulit dijangkau kebanyakan orangtua. Kemudian, dalam pengajaran harus ada hasrat untuk mengembangkan diri pada setiap setiap masyarakatnya. Oleh sebab itu, Budi Utomo bertujuan untuk secara kolektif dan koperatis mengusahakan kemajuan pengajaran di Indonesia. Ada 9 usulan kemajuan pengajaran yang dibahas selama kongres, dan yang menjadi hasil putusan kongres terdapat 5 poin. Pada tahun 1912 Budi Utomo ikut mendukung pembentukan volkstraad. volkstraad adalah dewan rakyat atau semacam perwakilan rakyat Hindia Belanda. Melalui dewan ini, aspirasi rakyat Indonesia disuarakan melalui wakil-wakilnya yang duduk di dewan ini. Kemunduran Budi Utomo diawali dengan banyaknya kehadiran golongan tua semenjak Budi Utomo dipimpin oleh Raden Adipati Tirtokusumo yang merupakan tokoh dari kalangan Priyayi yang membuat kalangan bangsawan serta pejabat colonial. Dan alasannya lainnya sejak berdirinya Sarekat Islam pada 1917 menjadi partai politik dan semakin populer, maka mulai saat itu Budi Utomo mengalami kemunduran. Selain itu kemunduran Boedi Oetomo dikarenakan faktor tekanan dari pemerintah Belanda. Faktor lain yang juga banyak mempengaruhi kemunduran Boedi Oetomo adalah masih adanya sifat mempertahankan kedaerahan. Terbentuknya Organisasi Budi Utomo juga membawa dampak yang baik pada saat itu. Terbukanya pemikiran bangsa Indonesia, untuk melawan penjajajh dengan pemikiran pemikiran kritis dan mengutamakan perjuangan nasional daripada kedaerahan. Budi Utomo juga memunculkan organisasi pemuda pemuda modern yang berpikiran lebih terbuka, dan yang paling berdampak hiingga saat ini yaitu kemajuan Pendidikan bangsa dimana Budi Utomo mengajarkan pentingnya Pendidikan bagi bangsa Indonesia, Tanggal 20 Mei merupakan berdirinya Budi Utomo dan juga tanggal yang memperingati hari kebangkitan nasional. Hari kebangkitan nasional diperingati pada tanggal tersebut karena Budi Utomo merupakan organisasi awal yang memulai titik awal bagi Bangsa Indonesia untuk bangkit dan memiliki jiwa nasionalisme, rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi. Serta merupakan langkah awal untuk rakyat Indonesia memiliki kesadaran agar mampu memperjuangkan Indonesia untuk merdeka