Anda di halaman 1dari 17

Kel .

7
Apa sih kebangakitan nasional itu ?
Kebangkitan Nasional adalah masa dimana bangkitnya rasa dan
Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran
untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia yang
sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan
Jepang. Kebangkitan nasional Indonesia ditandai dengan berdirinya
organisasi Budi Utomo.
Kenapa bisa terjadi kebankitan nasional ?
Tahun 1908 menjadi awal pergerakannasional. Ada beberapa factor
yang menyebabkan namun yang paling utama adalah karena
munculnya kaum terpelajarnya Indonesia akibat politik etis yang
diterapkan. Selain itu ada 2 factor lain yaitu factor internal & factor
eksternal.
Faktor internal ( dalam negri) :
1. Adanya tekanan dan penderitaan yang berkelanjutan.
2. Rakyat Indonesia harus melawan penjajah.
3. Adanya rasa senasib yang hidup dalam cengkraman penjajah dan
timbul semangat bersatu membentuk negara.
4. Adanya rasa kedasaran nasional dan harga diri, menyebabkan
kehendak untuk memiliki tanah air serta hak menentukan nasib
sendiri. 
Faktor eksternal (luar negri) :
1. Masuk nya paham liberalis dan humanist
2. Diterapkannya pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan Politik Etis pada 1902
3. Kemenangan Jepang terhadap Rusia tahun 1905 yang membangkitkan rasa
percaya diri bagi rakyat Asia-Afrika dan bangkit melawan penjajah.
4. Gerakan Turki Muda pada 1896-1918 yang bertujuan untuk menanamkan dan
mengembangkan nasionalisme Turki.
5. Gerakan Pan-Islamisme yang ditumbuhkan oleh Djamaluddin Al-Afgani yang
mematahkan dan melenyapkan imperialisme barat.
6. Pergerakan nasional di Asia, seperti gerakan nasionalisme di India, Tiongkok, dan
Filipina. 
Selain dari factor factor tadi masa pergerakan nasional di tandai juga
dengan munculnya organisasi organisasi terkenal,dan pada masa ini
dibagi menjadi 2 tahap :
• Masa Pembentukan (1908-1920)
Berdiri nya ornganisasi : Budi utomo,sarikat islam,Indesch Partij

• Masa radikal atau non-kooperasi (1920-1931)


Berdiri nya organisasi : perhimpunan Indonesia,PKI,PNI Partindo,dll
Budi Utomo
Kata Budi Utamo (Budi Utomo) diambil oleh Soadji secara tidak sengaja
dari kata-kata Soetomo kepada Dr. Wahidin, yaitu “Punika Satu
nggaling padameulan sae sarta nelakakeun budi utami.” Budi Utomo
membawa kesadaran rakyat setempat yang diciptakan dalam wadah
organisasi modern dalam arti bahwa organisasi ini mempunyai
pemimpin, ideologi yang jelas, dan anggota. Yang menarik dari Budi
Utomo adalah sejak berdirinya organisasi (20 mei 1908) ini banyak
organisasi lain yang berdiri sehingga mulailah terjadi perubahan-
perubahan sosio-politik .
Latar belakang
• Pada akhir tahun 1907, dr. Wahidin bertemu dengan Sutomo, seorang
pelajar dari STOVIA (School tot Opleiding Van Indlandsche Artsen) di
Jakarta. Berdasar pertemuan itu, Sutomo menceritakan kepada
teman-temannya di STOVIA maksud dan tujuan dr. Wahidin. Yang
akhirnya membangkitkan semangat para pelajar STOVIA dengan
terbentuknya Budi Utomo pada tahun 1908.
• Berdirinya organisasi ini dimotori oleh para pelajar STOVIA atau
sekolah dokter pribumi di Batavia (sekarang Jakarta), yaitu Dr.
Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Goembreg, Mohammad
Saleh, Soelaeman dan Soeraji.
Tujuan budi utomo
• Mendirikan suatu dana pelajar, diperluas dengan jangkauan yang akhirnya
menjadi berdirinya organisasi Budi Utomo
• Memajukan pengajaran sesuai dengan apa yang dicita citakan dr. Wahidin.
Ini merupakan usaha pertama untuk mencapai kemajuan bangsa.
• Memajukan pertanian, peternakan,perdagangan. Jadi sudah dimengerti
bahwa kemajuan harus juga meliputi bidang perekenomian.
• Memajukan teknik dan industri, yang berarti bahwa ke arah itu sudah
menjadi cita-cita.
• Menghidupkan kembali kebudayaan.
Perkembangan Budi Utomo
• Organisasi ini fokus kepada gerakan Sosial, ekonomi, dan Kebudayaan.
Namun gerakan ini tidak fokus kepada gerakan politik, karena saat itu
gerakan politik dilarang oleh pemerintah Hindia-Belanda. Namun
dalam pergerakan Budi Utomo ini hanya meliputi wilayah Pulau Jawa
dan Madura.
• Pad tanggal 3-5 oktober 1908 mengadakan konger pertama budi
utomo di Yogyakarta menghadirkan sekitar 300 orang yang mayoritas
golongan priyayi.
Hasil kongres 1
• Pada hari kedua kongres tersebut, tepatnya tanggal 4 Oktober 1908 telah disusun Anggaran
Dasar organisasi serta membentuk anggota pengurus Boedi Oetomo yang terdiri dari 9 orang.
Dengan susunan kepengurusan sebagai berikut :
Ketua : Tirtokusumo (Bupati Karanganyar)
Wakil Ketua : R. Wahidin Sudirohusodo (dokter Jawa)
Sekretaris : Dwidjosewojo
: Osrosugondo (keduanya guru di Kweekschool Yogyakarta);
Bendahara : Gondoatmodjo (Opsir Legiun Pakualaman);
Komisaris : Suryodiputro (Jaksa Kepala Bondowoso),
: Djojosubroto (Wedana Kota Bandung),
: Gondosubroto (Jaksa Kepala Surakarta) dan
: dr. Tjipto Mangunkusumo (dokter di Demak).
Namun sayang nya pada tahun 1935 organisasi budi utomo runtuh di
sebabkan karena adanya tekanan terhadap pergerakan nasional dari
pemerintah kolonial membuat Budi Utomo kehilangan wibawa,
sehingga terjadi perpisahan kelompok moderat dan radikal dalam
pengaruh Budi Utomo makin berkurang. Pada tahun 1935 organisasi ini
bergabung dengan organisasi lain menjadi Parindra.
Sarekat islam
• Organisasi Serikat Islam pada awalnya merupakan perkumpulan
pedagang-pedagang Islam. Organisasi ini dirintis oleh R.M. Tirto Adi
Suryo pada tahun 1909 dengan tujuan untuk melindungi hak-hak
pedagang pribumi Muslim dari monopoli dagang yang dilakukan
untuk pedagang-pedagang besar Tionghoa. Namun pada tahun 1911
di Solo, Haji Samanhudi (seorang pengusaha batik) mendirikan sebuah
perkumpulan bernama Sarekat Dagang Islam. Lahirnya sarekat
Dagang Islam ini didorong oleh faktor ekonomi dan agama.
Tujuan sarikat islam
• Memajukan perdagangan
• Memberikan pertolongan kepada anggotanya yang mengalami
kesukaran dalam bidang usaha
• Memajukan kepentingan jasmani dan rohani penduduk asli
• Memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya
derajat rakyat.
• Memajukan kehidupan beragama
• Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama Islam.
Perkembangan sarikat islam
Serikat Dagang Islam didirikan pada tanggal 27 Maret 1909 di rumah
Tirto Adhi Soerjo di Bogor dengan keluarga Badjenet, namun baru
mendapat peresmian dari pihak pemerintah Hindia-Belanda pada
tanggal 5 April 1909. Namun pada tanggal 9 November 1911 yang di
ketuai oleh Haji Samanhoedi nama organisasinya pun berubah menjadi
Sarikat Islam Sejak itulah organisasi ini mulai mengubah langkah
pergerakannya dari bidang ekonomi ke arah bidang politik
Struktur pengurus sarikat islam
• Presiden                      : Sjech Achmad bin Abdoelrachman Badjenet
• Wakil Presiden           :dr. Mohamad Dagrim
• Komisaris                    : Sjech Achmad bin Said Badjenet
Sjech Galib bin Said Tebe.
Sjech Mohamad bin Badjenet,
Mas Railoes,
Haji Mohamad Arsad
• Kasir                            : Sjech Said bin Abdurrachman Badjenet
• Secretaries-Adviseur: R.M. Tirto Adhi Soerjo

Anda mungkin juga menyukai