Anda di halaman 1dari 2

Budi Utomo menyelenggarakan kongres.

Untuk keperluan itu, mereka mempersiapkan segala


sesuatunya atas usaha sendiri. Dr. Wahidin berkampanye keliling daerah untuk mendapatkan
dukungan dan bantuan dari semua pihak. Kongres Budi Utomo yang pertama berhasil
diselenggarakan pada tanggal 5 Oktober 1908 di Yogyakarta. Dalam kongres dihasilkan beberapa
keputusan penting, seperti:

1. Merumuskan tujuan utama Budi Utomo, yaitu kemajuan yang selaras untuk negara
dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, perdagangan,
teknik dan industri, ilmu pengetahuan dan seni budaya bangsa Indonesia.
2. Kedudukan pusat perkumpulan berada di Yogyakarta.
3. Menyusun kepengurusan dengan Ketua R.T. Tirtokusumo, Bupati Karanganyar
(Jawa Tengah).
4. Kegiatan Budi Utomo terutama ditujukan pada bidang pendidikan dan kebudayaan.
5. Wilayah gerakannya difokuskan di Jawa dan Madura.
6. BU tidak ikut mengadakan kegiatan politik.Penyerahan pimpinan pusat organisasi
oleh Sutomo kepada kaum tua mempunyai tujuan strategis berikut:

 Menghargai kaum tua yang lebih berpengalaman.


 Mengajak kaum tua untuk ikut memikirkan dan memajukan pendidikan rakyat lewat Budi
Utomo.
 Sutomo dan kawan-kawannya masih harus menyelesaikan pendidikannya lebih dahulu di
STOVIA, Jakarta.

Pada tahun awal berkembangnya Budi Utomo dapat menjadi tempat penyaluran keinginan rakyat
yang ingin maju dan tempat mengabdi tokoh-tokoh terkemuka bangsanya. Oleh karena pemimpin
Budi Utomo umumnya berasal dari kaum bangsawan, banyaklah dana yang disumbangkan untuk
kemajuan pengajaran. Dengan demikian, lahirlah badan bantuan pendidikan atau studiefonds yang
diberi nama Darma Wara. Hal inilah yang dicita-citakan oleh dr. Wahidin. Sejak tahun 1908 hingga
tahun 1915, Budi Utomo hanya bergerak di bidang sosial dan budaya terutama pada bagian
pengajaran. Namun, setelah tahun 1925 itu Budi Utomo ikut terjun ke dunia politik. Tujuan Budi
Utomo berpolitik adalah untuk mendapat bagian dalam pemerintahan yang akan dipegang oleh
golongan pelajar pribumi. Kegiatan Budi Utomo dalam bidang politik, antara lain sebagai berikut.

1. Budi Utomo ikut duduk dalam komite Indie Weerbaar yang dikirim ke Negeri Belanda
untuk membahas pertahanan Hindia Belanda pada tahun 1916–1917.
2. Budi Utomo juga mengusulkan pembentukan Volksraad (Dewan Rakyat) bagi
penduduk pribumi, ketika wakilnya dalam Comite Indie Weerbaar (Panitia Ketahanan Hindia
Belanda) berangkat ke Negeri Belanda.
3. Budi Utomo berpartisipasi dalam pembentukan Komite Nasional untuk menghadapi
pemilihan anggota Volksraad.
4. Budi Utomo berpartisipasi aktif sebagai anggota Volksraad, bahkan menempati dua
dalam hal jumlah anggota di antara anggota pribumi.
5. Budi Utomo mencanangkan program politiknya berupa keinginan mewujudkan
pemerintahan parlementer yang berasas kebangsaan.
6. Pada tahun 1927, Budi Utomo memprakarsai dan bergabung dalam Permufakatan
Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) .
7. Dokter Sutomo banyak mendirikan studieclub yang dalam praktiknya juga dapat
membahas soal-soal politik.
Pada tahun 1928, Budi Utomo masuk menjadi anggota PPPKI (Permufakatan Perhimpunan-
Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia), suatu federasi partai-partai politik Indonesia yang
terbentuk atas prakarsa PNI Sukarno. Jika dilihat dari keanggotaannya, Budi Utomo sebenarnya
adalah sebuah perkumpulan kedaerahan Jawa. Namun sejak konggres di Batavia tahun 1931,
keanggotaan Budi Utomo dibuka untuk semua orang Indonesia. Budi Utomo juga membuktikan diri
sebagai sebuah organisasi yang bersifat nasional dengan cara bergabung di PBI (Persatuan
Bangsa Indonesia). Penggabungan inilah yang kemudian membentuk sebuah organisasi baru
bernama PARINDRA (Partai Indonesia Raya).

Meskipun pada masanya Budi Utomo tidak memiliki pamor seterang organisasi-organisasi
pergerakan nasional lain seperti Sarekat Islam (SI) atau Indiche Partij (IP). Namun BU tetap memiliki
andil yang besar dalam perjuangan pergerakan nasional karena telah menjadi pelopor organisasi
kebangsaan. Itulah mengapa hari kelahiran Budi Utomo, 20 Mei diperingati sebagai Hari
Kebangkitan Nasional

Pada tahun 1935 Indonesisch Studie Club di Surabaya bergabung dengan Sarekat Madura menjadi
Persatuan Bangsa Indonesia (PBI), kemudian PBI digabung dengan Budi Utomo menjadi Partai
Indonesia Raya (Parindra). Budi Utomo dalam bidang politik meskipun kalah progresif jika
dibandingkan dengan Sarekat Islam, Indische Partij, dan PNI, tetaplah sebagai pembuka jalan dan
pelopor Pergerakan Nasional Indonesia. Karena peranan dan jasanya yang besar itulah, tanggal
kelahiran Budi Utomo, 20 Mei, ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional dan diperingati setiap
tahun oleh bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai