Anda di halaman 1dari 14

Konsep Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Dewan

Direksi Struktur Pengawasan

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan


Dosen Pengampu : Ferdy Putra, S.E, M.Ak

Disusun Oleh:

Arief Riva’i Marwan (2002112854)


Bunga Mulia (2002126427)
Nur Azizah (2002112877)

Tata Kelola Perusahaan (G)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI dan Bisnis
UNIVERSITAS RIAU
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami curahkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga aktivitas hidup yang kita
jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini
lebih- ebih lagi pada kehidupan akhirat kelak sehingga semua cita-cita serta
harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat. Tidak
lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Ferdy Putra yang telah
memberikan tugas sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan dan kami memperoleh banyak pengetahuan tentang “Tanggung Jawab
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Struktur Pengawasan”.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Tidak semua
materi dapat dimuat dengan sempurna dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman sebagai batu
loncatan yang dapat memperbaiki makalah ini dimasa mendatang. Harapan yang
paling besar dari penyusunan makalah ini ialah mudah-mudahan apa yang kami
susun ini bermanfaat untuk pribadi, teman-teman serta orang lain yang ingin
memperoleh dan menyempurnakan lagi atas mengambil hikmah dari makalah ini
sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Pekanbaru, 2 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah..............................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Tanggung Jawab Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
Independen...........................................................................................................3
2.1.1 Dewan komisaris.....................................................................................3
2.1.2 Dewan Direksi.........................................................................................4
2.1.3 Dewan Komisaris Independen.................................................................4
2.1.4 Tanggung jawab menurut OECD............................................................5
2.2 Tugas Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
Independen...........................................................................................................7
2.2.1 Dewan komisaris.....................................................................................7
2.2.2 Dewan Direksi.........................................................................................7
2.2.3 Dewan Komisaris Independen.................................................................8
2.3 Pengawasan di Dalam Suatu Perusahaan......................................................8
2.3.1 Keanggotaan Dewan Pengawas...............................................................9
2.3.2 Kinerja Dewan Pengawas........................................................................9
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................10

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang kita ketahui di dalam suatu Perseroan Terbatas terdapat
organ-organ di dalamnya yang memegang wewenang dan tanggung jawab
masing-masing. Organ-organ tersebut terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), Direksi dan Dewan Komisaris.
RUPS memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada direksi
dan dewan komisaris. Sedangkan direksi adalah organ Perseroan yang
bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan
tujuan perseroan, serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar
pengadilan, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Kemudian, yang dimaksud
dengan dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan
pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta
memberi nasehat kepada direksi. Selain itupula di dalam suatu perusahaan
keberadaan komisaris independen sangatlah penting dalam suatu perusahaan agar
nantinya perusahaan tersebut tidak mengalami konflik kepentingan dalam suatu
perusahaan itu. Dalam rangka memberdayakan fungsi pengawasan dewan
komisaris keberadaan komisaris independen di pandang sangatlah penting, agar
stakeholder dapat mempercayai perusahaan tersebut.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan pembuatan makalah ini adalah


sebagai berikut:
1. Bagaimana Tanggung jawab dewan komisaris, dewan direksi dan
dewan komisaris independen.
2. Bagaimana tugas dewan komisaris, dewan direksi dan dewan komisaris
independen.
3. Bagaimana struktur pengawasan di dalam suatu perusahaan.

1.3 Tujuan

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk mengetahui:
1. Untuk Mengetahui Tanggung jawab dewan komisaris, dewan direksi
dan dewan komisaris independen.
2. Untuk Mengetahui tugas dewan komisaris, dewan direksi dan dewan
komisaris independen.
3. Untuk Mengetahui struktur pengawasan di dalam suatu perusahaan.

2
BAB II
PEMBAHASA
N

2.1 Tanggung Jawab Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Dewan


Komisaris Independen
2.1.1 Dewan komisaris
Komisaris merupakan organ perusahaan yang memegang fungsi
pengawasan. Dalam praktek ini terdiri dari beberapa orang, sehingga lebih dikenal
dengan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang
bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan
Anggaran Dasar serta memberi nasehat kepada Dewan Direksi.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan
jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perusahaan maupun usaha
perusahaan dan memberi nasehat kepada Direksi. Maksud dan tujuan perusahaan
ini menjadi dasar kewenangan dan batasan bagi Dewan Komisaris dalam
menjalankan tugasnya dibidang pengawasan.
Dewan Komisaris perusahaan dalam fungsinya sebagai pengawas,
menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan
perusahaan oleh Direksi. Laporan pengawasan Dewan Komisaris disampaikan
pada RUPS untuk memperoleh persetujuan dari para pemegang saham.
Pertanggungjawaban Dewan Komisaris pada RUPS merupakan perwujudan
akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan
prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Dewan Komisaris Perusahaan bertugas dan bertanggungjawab secara
majelis atau kolektif dalam mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Dewan Direksi dan memberikan nasihat kepada Dewan Direksi serta memastikan
perusahaan melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris, termasuk Presiden
Komisaris adalah setara. Tugas Presiden Komisaris adalah mengkoordinasikan
kegiatan Dewan Komisaris.

3
2.1.2 Dewan Direksi
Dewan Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung
jawab penuh atas pengelolaan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan
perusahaan, serta mewakili perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
a. Menyusun pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan dalam bentuk
laporan tahunan yang memuat antara lain laporan keuangan, laporan
kegiatan perusahaan dan laporan pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG).
b. Persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan
serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris dilakukan oleh
RUPS.
c. Memberikan pertanggungjawaban Dewan Direksi kepada RUPS
merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan dalam
rangka pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG).

2.1.3 Dewan Komisaris Independen


Dalam rangka memberdayakan fungsi pengawasan Dewan Komisaris,
keberadaan Komisaris Independen adalah sangat diperlukan. Secara langsung
keberadaan Komisaris Independen menjadi penting, karena didalam praktek
sering ditemukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan yang
mengabaikan kepentingan pemegang saham publik (pemegang saham minoritas)
serta stakeholders lainnya, terutama pada perusahaan di Indonesia yang
menggunakan dana masyarakat didalam membiayai usahanya. Dalam upaya untuk
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik maka Komisaris Independen harus
secara proaktif mengupayakan agar Dewan Komisaris melakukan pengawasan
dan memberikan nasehat kepada Dewan Direksi, disamping itu, Komisaris
Independen memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Memastikan bahwa perusahaan memiliki strategi bisnis yang efektif,
termasuk didalamnya memantau jadwal, anggaran dan efektifitas
strategi tersebut.

4
b. Memastikan bahwa perusahaan mengangkat eksekutif dan manajer-
manajer profesional.
c. Memastikan bahwa perusahaan memiliki informasi, sistem
pengendalian, dan sistem audit yang bekerja dengan baik.
d. Memastikan bahwa perusahaan mematuhi hukum dan perundangan
yang berlaku maupun nilai-nilai yang ditetapkan perusahaan dalam
menjalankan operasinya.
e. Memastikan resiko dan potensi krisis selalu diidentifikasikan dan
dikelola dengan baik.
f. Memastikan prinsip-prinsip dan praktek Good Corporate Governance
(GCG) dipatuhi dan diterapkan dengan baik.

2.1.4 Tanggung jawab menurut OECD


Sedangkan menurut OECD, Indonesia menganut sistem two tier boards, di
mana dewan dibedakan menjadi dua, yaitu dewan komisaris “supervisory board”
dan dewan direksi “management board”.
OECD Principle menyatakan bahwa tanggung jawab dewan komisaris dan direksi
adalah sebagai berikut:
1. Anggota dewan komisaris dan direksi harus bertindak secara transparan
untuk kepentingan perusahaan dan pemegang saham.
2. Keputusan dari dewan komisaris dan direksi bisa saja mempengaruhi suatu
kelompok pemegang saham berbeda dengan kelompok pemegang saham
lain, oleh karena itu dewan komisaris dan direksi harus memperlakukan
seluruh pemegang saham secara adil.
3. Dewan komisaris dan direksi harus menerapkan standar etika yang tinggi
yang memperhatikan kepentingan stakeholders.
4. Fungsi-fungsi utama dari dewan komisaris:
a. Meninjau dan mengarahkan strategi perusahaan, rencana utama,
kebijakan mengenai resiko, anggaran tahunan dan rencana usaha;
mempersiapkan sasaran kinerja, memonitor penerapan dan kinerja

5
perusahaan, serta memantau belanja modal yang besar, akuisisi
dan divestasi.
b. Memonitor efektifitas dari praktik tata kelola perusahaan dan
membuat perubahan yang diperlukan.
c. Menyeleksi, memberikan kompensasi, memonitor, dan
mengganti manajemen serta mengawasi perencanaan
penggantian manajemen.
d. Menyelaraskan remunerasi manajemen dan dewan komisaris
dengan kepentingan jangka panjang dari perusahaan dan
pemegang saham.
e. Memastikan proses nominasi dan pemilihan anggota secara
formal dan transparan.
f. Memonitor dan mengelola potensi konflik kepentingan dari
manajemen, anggota dewan komisaris, serta pemegang saham,
termasuk penyalahgunaan aset perusahaan dan penyelewengan
dalam transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa.
g. Memastikan integritas sistem pelaporan akuntansi dan
keuangan perusahaan, termasuk audit independen, dan
memastikan bahwa sistem pengendalian yang tepat telah
diterapkan, khususnya sistem manajemen risiko, pengendalian
keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan
perundangan dan standar yang berlaku.
h. Mengawasi proses pengungkapan dan komunikasi.
5. Dewan komisaris harus dapat melakukan penilaian yang obyektif
dan independen mengenai pengurusan perusahaan.
6. Dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya, anggota dewan
komisaris harus memiliki akses terhadap infomasi yang akurat,
relevan dan tepat waktu.

6
2.2 Tugas Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
Independen.

2.2.1 Dewan Komisaris


Tugas Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebagai pengawas dan
penasihat Direksi dan dilaksanakan dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
untuk kepentingan perusahaan, yang meliputi antara lain:
a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam
melaksanakan kepengurusan perusahaan, fungsinya antara lain
mencakup tindakan pencegahan, perbaikan hingga pemberhentian
sementara anggota Direksi.
b. Melakukan pengawasan atas risiko usaha perusahaan dan upaya
manajemen melakukan pengendalian internal.
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG) dalam kegiatan usaha perusahaan.
d. Memberikan nasihat kepada Direksi berkaitan dengan tugas dan
kewajiban Direksi.
e. Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan dan rencana
pengembangan strategis perusahaan yang diajukan Direksi.
f. Memastikan bahwa Direksi telah memperhatikan kepentingan
stakeholders.
g. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris perusahaan tidak
boleh turut serta dalam pengambilan keputusan operasional.
Keputusan Dewan Komisaris mengenai hal yang diatur dalam
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan dilakukan dalam
fungsinya sebagai pengawas, sehingga keputusan kegiatan operasional
tetap menjadi tanggung jawab Direksi.

2.2.2 Dewan Direksi


Tugas Dewan Direksi adalah dengan itikad baik dan bertanggung jawab
penuh memimpin dan mengelola perusahaan untuk mencapai maksud dan tujuan
perusahaan, yang meliputi antara lain:

7
a. Mengelola perusahaan sesuai dengan kewenangan dan
tanggungjawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar,
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG).
b. Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis perusahaan
dalam bentuk rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis
(business plan).
c. Menyelenggarakan Rapat Direksi perusahaan secara berkala dan
dengan waktu yang memadai.
d. Menetapkan struktur organisasi perusahaan lengkap dengan rincian
tugas setiap divisi dan unit usaha.
e. Mengendalikan sumber daya yang dimiliki perseroran secara efektif
dan efisien.

2.2.3 Dewan Komisaris Independen


Tugas Dewan Komisaris Independen meliputi antara lain :
1. Menjamin transparansi dan keterbukaaan laporan keuangan perusahaan.
2. Perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas dan
stakeholders yang lain.
3. Diungkapkannya transaksi yang mengandung benturan kepentingan
secara wajar dan adil.
4. Kepatuhan perusahaan pada perundangan dan peraturan yang berlaku.
5. Menjamin akuntabilitas organ perusahaan.

2.3 Pengawasan di Dalam Suatu Perusahaan


Dewan Pengawas (Komisaris) bertanggung jawab mengawasi Dewan
Direksi dalam menjalankan tugasnya dengan secara teratur memantau efektivitas
pelaksanaan kebijakan dan pengambilan keputusan yang di lakukan oleh Dewan
Direksi termasuk pelaksanaan strategi untuk mencapai target yang diharapakan
pemilik modal.

8
2.3.1 Keanggotaan Dewan Pengawas
1. Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Pengawas dilakukan oleh
RUPS.
2. Dalam hal bertindak selaku RUPS penganggakatan dan pemberhentian
Dewan Pengawas ditetapkan oleh Menteri sesuai dengan mekanisme dan
peraturan perundang-undangan.
3. Agar Dewan Pengawas dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka
perlu ditetapkan kebijakan tentang kriteria Dewan Pengawas yang sesuai
kebutuhan.
4. Pemilik modal mengangkat Dewan Pengawas melalui melanisme fitand
proper test berdasarkan pertimbangan.
5. Masa jabatan anggota Dewan Pengawas ditetapkan 5 tahun dan dapat
diangkat kembali selama satu kali masa jabatan.
6. Pengangkatan anggota Komisaris tidak bersamaan waktunya dengan
pengangkatan anggota Direksi, kecuali pengangkatan untuk pertama
kalinya pada waktu pendirian.
7. Anggota Dewan Pengawas sewaktu-waktu dapat dihentikan.
Berdasarakan keputusan Menteri dengan menyebutkan alasannya.

2.3.2 Kinerja Dewan Pengawas


Kinerja Dewan Pengawas akan dievaluasi setiap tahun oleh pemilik modal
dalam RUPS. Secara Umum, kinerja Dewan Pengawas ditentukan berdasarkan
tugas kewajiban yang termaktub dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku bagi Perum Perumnas, amanat Pemilik Modal, dan proses pemenuhan
tanggung jawab tersebut. Kriteria evaluasi disampaikan kepada Dewan Pengawas
sejak pengangakatannya.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dewan Komisaris perusahaan bertanggung jawab mengawasi dan


menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan
perusahaan oleh Direksi. Laporan pengawasan Dewan Komisaris disampaikan
pada RUPS untuk memperoleh persetujuan dari para pemegang saham.
Pertanggungjawaban Dewan Komisaris pada RUPS merupakan perwujudan
akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan
prinsip Good Corporate Governance (GCG). Sedangkan Dewan Direksi
berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan perusahaan untuk
kepentingan dan tujuan perusahaan, serta mewakili perusahaan, baik di dalam
maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Dewan
Komisaris Independen bertanggung jawab mengatur dan mengupayakan secara
proaktif agar Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan nasehat
kepada Dewan Direksi.
Tugas Dewan Komisaris perusahaan adalah sebagai pengawas dan
penasihat Direksi dan dilaksanakan dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
untuk kepentingan perusahaan, yang meliputi melakukan pengawasan terhadap
kebijakan direksi, melakukan pengawasan atas risiko usaha perusahaan,
memberikan nasihat kepada direksi berkaitan dengan tugas dan kewajiban direksi.
Sedangkan tugas dewan direksi adalah memimpin dan mengelola perusahaan
untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan, yang meliputi antara lain
mengelola perusahaan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya,
menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis perusahaan dalam
bentuk rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis (business plan),
menetapkan struktur organisasi perusahaan lengkap dengan rincian tugas setiap
divisi dan unit usaha. Tugas Dewan Komisaris Independen adalah menjamin
transparansi dan keterbukaaan laporan keuangan perusahaan, memperlakukan

10
pemegang saham minoritas secara adil, dan menjamin akuntabilitas organ
perusahaan.

Dewan Pengawas (Komisaris) bertanggung jawab mengawasi dewan


direksi dalam menjalankan tugasnya dengan secara teratur memantau efektivitas
pelaksanaan kebijakan dan pengambilan keputusan yang di lakukan oleh dewan
direksi termasuk pelaksanaan strategi untuk mencapai target yang diharapakan
pemilik modal. Kinerja dewan pengawas akan dievaluasi setiap tahun oleh
pemilik modal dalam RUPS.

11

Anda mungkin juga menyukai