Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH GOOG CORPORATE GOVERNANCE

“KomisarisIndependen”

DosenPengampuh :Dr.Muntaha, MM

DI SUSUN OLEH :

1. JUNAIDI : (11915101)
2. WULANDARI : ( 11915095)
3. KHOLIF GUNAWAN : ( 11915126)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIPONTIANAK

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

KELAS/SEMESTER : MBS A/6

2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji Dan Syukur Kami PanjatkanKehadiratAllah Swt Yang


TelahMemberikanRahmatNya Sehingga Kami DapatMenyelesaikanMakalahIniDenganBaik Dan
Tepat Waktu.SholawatSerta Salam SemogaSenantiasaTercurahkanKepadaJunjunganBesar Kita,
Nabi Muhammad Saw.
PenulisSangatBersyukur Karena DapatMenyelesaikanMakalahGood Corporate Governance
Di SampingItu, Kami Mengucapkan Banyak TerimakasihKepadaSemuaPihak Yang
TelahMembantu Kami DalamPembuatanMakalahIniSehinggaDapatTerselasaikan.
PenulisTentuMenyadariBahwaMakalahIni Masih Jauh Dari Kata Sempurna Dan Masih
Banyak TerdapatKekuranganDidalamnya. UntukItuPenulisMengharapkanKritik Dan Saran.
Demikian, SemogaMakalahIniBermanfaat.
 

Pontianak, 1Juni 2022
 
 
                                               
Kelompok 7,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
1. Apa pengertian komisaris independen?...........................................................................4
2. Apa tugas dan fungsi komisaris independen?..................................................................4
3. Apa kriteria komisaris independen ?................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan.............................................................................................................4
1. Untuk mengetahui pengertian komisaris independen....................................................4
2. Untuk mengetahui tugas dan fungsi komisaris independen...........................................4
3. Untuk mengetahui kriteria komisaris independen..........................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A.Pengertian Komisaris Independen.......................................................................................5
B. Tugas Dan Fungsi Komisaris Independen..........................................................................5
C.Kriteria Komisaris Independen............................................................................................6
BAB III PENUTUP........................................................................................................................7
KESIMPULAN..............................................................................................................................7
SARAN............................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Menurut Fama (1980) dalam penelitian Wang, et.al (2015), komisaris independen adalah
sistem pengendalian internal inti untuk tata kelola perusahaan. Banyak penelitian
mengidentifikasi komisaris independen sebagai organisasi yang bertujuan untuk memecahkan
masalah keagenan yang timbul karena pemisahan kepemilikan dan hak manajerial. Komisaris
independen juga merupakan institusi penting untuk mengawasi dan menyeimbangkan
perusahaan di tingkat manajerial. Reformasi BUMN Indonesia mencakup implementasi
reformasi kepemilikan campuran. Salah satu inti reformasi ini adalah memperbaiki tata kelola
BUMN. Untuk mencapai tujuan ini, langkah pertama adalah meminta keterlibatan aktif dewan
komisaris dalam kinerja perusahaan. Namun, fungsi komisaris independen tidak bisa diabaikan.
Komisaris independen pada BUMN menjadi penting karena independensi dan
profesionalismenya. (Wang, et.al, 2015)
Di Indonesia, reformasi perusahaan BUMN tertulis dalam Undang-Undang No. 19
Tahun 2003 dan mulai berlaku sejak tanggal 19 Juni 2003. Dalam ketentuan umum Undang-
Undang tersebut, dewan komisaris bertanggung jawab penuh atas pengawasan BUMN untuk
kepentingan dan tujuan BUMN. Dewan komisaris juga wajib melaksanakan prinsip-prinsip
profesionalisme, kemandirian, transparansi, efisiensi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan
kewajaran. Reformasi BUMN mencakup restrukturisasi dewan komisaris dalam rangka
penyehatan BUMN. Restrukturisasi dewan komisaris dilakukan agar dapat memperbaiki kondisi
internal perusahaan guna memperbaiki kinerja keuangan perusahaan.
Reformasi BUMN dikatakan berhasil jika dapat menerapkan Good Corporate Governance
(GCG) dengan baik dan membuktikannya kepada para 3 pemegang saham sehingga para
pemegang saham akan kembali menanamkan modalnya baik melalui pasar saham, obligasi
maupun dalam sektor riil. Penerapan GCG tidak terlepas dari keberadaan komisaris independen.
Keberadaan komisaris independen sangat diperlukan untuk memberdayakan fungsi pengawasan
dewan komisaris. Untuk mengidentifikasi apakah komisaris independen telah menyelesaikan
tugasnya dengan baik, perlu untuk menganalisis latar belakang mereka. Hal ini disebabkan
independensi dan profesionalisme komisaris independen terkait erat dengan latar belakang
mereka. Latar belakang komisaris independen merupakan latar belakang professional dari
komisaris independen (Wang, et.al, 2015)
Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak memilikI
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham atau hubungan keluargadengan anggota
Dewan Komisaris, anggota Direksi atau pemegang saham pengendalian atau dengan perusahaan
yang mungkin menghalangi atau menghambat posisinya untuk bertindak independen sesuai
dengan prinsip-prinsip GCG. Komisaris Independen bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan dan juga mewakili kepentingan Pemegang Saham minoritas.
Pengangkatan Komisaris Independen diatur dalam Peraturan OJK Nomor
33/POJK.04/2014 tentangDireksi dan Dewan KomisarisEmitenatau Perusahaan
PublikatauRegulasi Bursa Efek Indonesia dalamPeraturanBapepam- LK Nomor IX.I.5 dan Bursa
Efek Indonesia Nomor IA Kep- 305/ BEJ/07-2004.
B. RumusanMasalah
1. Apapengertiankomisarisindependen?
2. Apatugas dan fungsikomisarisindependen?
3. Apakriteriakomisarisindependen?
C. TujuanPembahasan
1. Untukmengetahuipengertiankomisarisindependen
2. Untukmengetahuitugas dan fungsikomisarisindependen
3. Untukmengetahuikriteriakomisarisindependen
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komisaris Independen


Menurut UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Dewan Komisaris adalah
organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai
dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada direksi sesuai kepentingan Perseroan dan
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. KNKG (2006) menyatakan bahwa, tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris adalah untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada direksi untuk memastikan bahwa perusahaan telah melaksanakan praktik Good Corporate
Governance (GCG). KNKG memisahkan dewan komisaris menjadi 2, dewan komisaris
independen dan dewan komisaris non-independen. Dewan komisaris independen adalah anggota
dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya,
dan pemegang saham mayoritas, serta bebas dari hubungan bisnis dan/atau hubungan lainnya
yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau semata-mata demi
kepentingan perusahaan (KNKG, 2006). Jumlah komisaris independen harus dapat menjamin
agar mekanisme pengawasan berjalan secara efektif dan sesuai dengan perundang-undangan.
Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki
hubungan Keuangan,Kepengurusan,Kepemilikan saham atau hubungan keluarga dengan anggota
dewan komisaris, anggotaDireksi atau pemegang saham Pengendali atau dengan perusahaan
yang mungkin menghalangi atau menghambat posisinya untuk bertindak Independen sesuai
dengan prinsip-prinsip GCG. Komisaris Independen bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan dan juga mewakili kepentingan pemegang saham minoritas.
Pengangkatan komisaris independen diatur dalam peraturan OJK Nomor
33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau perusahaan Publik atau
Regulasi Bursa Efek Indonesia dalam peraturan Bapepam- LK Nomor IX.I.5 dan Bursa Efek
Indonesia Nomor IA Kep- 305/ BEJ/07-2004.
B. Tugas Dan Fungsi Komisaris Independen
Komisaris independen memiliki tanggung jawab pokok untuk mendorong diterapkannya
prinsip tata kelolah perusahaan yang baik (good corporate governance). Hal itu dilakukan
dengan cara mendorong anggota dewan komisaris yang lain agar dapat melakukan tugas
pengawasan dan pemberian nasihat kepada para direktur secara efektif dan dapat memberikan
nilai tambah bagi perusahaan. paling tidak hal-hal yang dapat dilakukan seorang komisaris
independenadalah:

 Memastikanbahwaperusahaanmemilikistrategibisnis yang efektif, termasuk di


dalamnyamemantaujadwal, anggaran dan efektivitasstrategi.
 Memastikanbahwaperusahaanmengangkateksekutif dan manajer-manajer professional.
 Memastikan bahwaperusahaan memiliki informasi, sistem pengendalian, dan sistem audit
yang bekerja secara baik.
 Memastikan bahwa perusahaan mematuhi hukum dan perundangan yang berlaku maupun
nilai-nilai yang diterapkan perusahaan dalam menjalankan operasinya.
 Memastikan risiko dan potensi krisis selalu di identifiksikan dan dikelola secara baik.
 Memastikan prinsip-prinsip dan praktik tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance) dipatuhi dan diterapkan secara baik.

Berkaitandengan tata kelolaperusahaan yang baik (good corporate governance),


makatugaskomisarisindependenadalah:

 Menjamin transparansi dan keterbukaan laporan keuangan perusahaan.


 Mengusahakan perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas dan pemangku
kepentingan (stakeholders) yang lain.
 Diungkapkannya transaksi yang mengandung benturan kepentingan secarawajar dan adil.
 Mengusahakan kepatuhan perusahaan pada perundangan dan peraturan yang berlaku.
 Menjamin akuntabilitas organ perseroan (organ perseroan misalnya rapat umum
pemegang saham).

Dalam menjalankan tugasnya, Komisaris Independen mengetuai komite audit dan komite
nominasi. Komite audit adalah komite yang bertugas melakukan audit terhadap organisasi.
Sementara komite nomina sipertugas membuat sistem penilaian dan memberikan rekomendasi
tentang berapa jumlah komisaris independen. Berdasarkan pertimbangan yang rasional dan
kehati-hatian, seorangkomisarisindependenberhakmenyampaikanpendapat yang berbeda dengan
anggota dewan komisaris lain dan pendapatnya dicatat di dalam berita acara rapat Dewan
Komisaris dan apabila pendapatnya berbeda secara material maka hak litu wajibdimasukkan
kedalam LaporanTahunan.

 Fungsi komisaris independen adalah komisaris independen tidak boleh memiliki hubungan
atau terafiliasi dengan pemegang saham mayoritas ataupun dengan Direksi perusahaan.
Komisaris Independen berfungsi mengawasi Direksi dalam melakukan pengelolaan perusahaan,
sehingga dapat melindungi kepentingan investor, stakeholders dan perusahaan itu sendiri. Sesuai
dengan analisa hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa Komisaris Independen dapat
dimintai pertanggungjawaban apabila dapat dibuktikan telah melanggar fiduciary duties. Namun
keberadaan Komisaris Independen yang belum diatur secara jelas dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku sekarang mengakibatkan pertanggungjawaban Komisaris Independen
tersebut sematamata tergantung pada putusan hakim.

C. KriteriaKomisarisIndependen
Keberadaan komisaris independen yang ada di Perseroan senan tiasa menjamin
mekanisme pengawasan berjalan secara efektif dan sesuai dengan peraturan Perundang-
undangan.
1. Adapun kriteria penentuan komisaris independen perseroan sesuai dengan Pojk nomor
33/Pojk.04.2014 yaitu:
bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan
dalam waktu enam bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai
komisaris independen perseroan pada periode berikutnya;
2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada perseroan;
3. Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi atau pemegang saham utama perseroan;
4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
dengan kegiatan usaha perseroan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Menurut UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Dewan Komisaris adalah organ
perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan
anggaran dasar serta memberi nasihat kepada direksi sesuai kepentingan Perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan. KNKG (2006) menyatakan bahwa, tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris adalah untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada
direksi untuk memastikan bahwa perusahaan telah melaksanakan praktik Good Corporate
Governance (GCG).
Dewan komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi
dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya, dan pemegang saham mayoritas, serta
bebas dari hubungan bisnis dan/atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen atau semata-mata demi kepentingan perusahaan
(KNKG, 2006). Jumlah komisaris independen harus dapat menjamin agar mekanisme
pengawasan berjalan secara efektif dan sesuai dengan perundang-undangan.
Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki
hubungan Keuangan,Kepengurusan,Kepemilikan saham atau hubungan keluarga dengan anggota
dewan komisaris, anggotaDireksi atau pemegang saham Pengendali atau dengan perusahaan
yang mungkin menghalangi atau menghambat posisinya untuk bertindak Independen sesuai
dengan prinsip-prinsip GCG. Komisaris Independen bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan dan juga mewakili kepentingan pemegang saham minoritas.
Pengangkatan komisaris independen diatur dalam peraturan OJK Nomor
33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau perusahaan Publik atau
Regulasi Bursa Efek Indonesia dalam peraturan Bapepam- LK Nomor IX.I.5 dan Bursa Efek
Indonesia Nomor IA Kep- 305/ BEJ/07-2004.

SARAN
DemikianMakalahkelompok kami tentang “komisarisindependen” yang telah kami
paparkan. Kami menyadaribahwasanyamakalah yang kami buatinijauhdari kata sempurna, oleh
karenaitukritikdari para pembacasangat kami harapkanuntukperbaikanmakalahini.
Harapanpemakalah, semogamakalahinidapatmemberipengetahuanbaru yang bermanfaatbagi
kami.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.indocement.co.id/Tata-Kelola/Pedoman-Dewan-Komisaris/Komisaris-Independen
https://www.google.com/search?q=fungsi+komisaris+independen&client=firefox-b-
d&ei=HWmWYtqDArOXseMPhpmH6Aw&oq=fungs&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAEYADIECAAQ
QzIECAAQQzIECAAQQzIECAAQQzIECAAQQzIECAAQQzIECAAQQzIICAAQsQMQgwEyBAg
AEEMyBAgAEEM6BwgAEEcQsAM6BQgAEIAEOgYIABAeEBY6FAgAEOoCELQCEIoDELcDE
NQDEOUCOhEILhCABBCxAxCDARDHARDRAzoLCAAQgAQQsQMQgwE6DgguEIAEELED
EIMBENQCOggIABCABBCxA0oECEEYAEoECEYYAFDrCVjqJmD6Q2gCcAF4AoABXogBww
6SAQIzNZgBAKABAbABCsgBCMABAQ&sclient=gws-wiz

Anda mungkin juga menyukai