Anda di halaman 1dari 26

1.

IDENTITAS PROYEK
A. Judul Proper
Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Untuk Mendongkrak Koperasi
Simpan Pinjam Menjadi Lembaga Koperasi Yang Kuat, Tangguh, Profesional
Dan

Mandiri

Dalam

Penyediaan

Layanan

Simpan

Pinjam

Pada

Anggota/Masyarakat Pada Umumnya.


B. Diskripsi
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Grobogan
merupakan salah satu SKPD di jajaran Pemerintah Kabupaten Grobogan yg
bertanggung jawab dalam pemberdayaan
dalam

pelaksanaan

tugasnya

Koperasi dan UMKM, dimana

mendasarkan

pada

PERATURAN

BUPATI

GROBOGAN NO 34 tahun 2008 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, UraianTugas,


Jabatan dan Tata Kerja Organisasi, hal tersebut dijabarkan dalam Visi dan Misi
Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Grobogan .
VISI : Mewujudkan lembaga pemerintah yang berkualitas dan efektif serta
dinamis dalam memberdayakan koperasi, usaha mikro kecil dan menengah
guna meningkatkan prodoktifitas, daya saing dan kemandirian.
MISI : Salah satu dari beberapa misinya diantaranya adalah memberdayakan
koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah menjadi pelaku ekonomi yang
tangguh

dan

professional

dengan

dilandasi

semangat

kerakyatan,

kemartabatan, kemandirian, otonomi daerah dan nilai modal.


Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut perlu kami lakukan proyek
perubahan yang konkrit yaitu Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
Untuk Mendongkrak Koperasi Simpan Pinjam Menjadi Lembaga Koperasi Yang
Kuat, Tangguh, Profesional Dan Mandiri dengan prinsip kehati-hatian dalam
Penyediaan

Layanan

Simpan

Pinjam

Pada

Anggota/Masyarakat

Pada

Umumnya.
C. Sponsor
1. Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten
Grobogan
2. Kepala Bidang Bina Usaha Koperasi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Kabupaten Grobogan
D. Proyek Leader
3. Eko Priyanto, SE, Selaku Kasi Usaha Simpan Pinjam Koperasi pada
Koperasi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten
Grobogan
E. Sumber Daya Tim
1. Kepala Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Grobogan, sebagai penasehat
dan pengarah
2. Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Grobogan, sebagai
1

penasehat dan pengarah


3. Kabid Bina Usaha Koperasi, sebagai pengarah sekaligus sebagai mentor
4. Kepala Seksi Usaha Simpan Pinjam, sebagai Leader Proyek/ ketua tim
5. Kabid Pengawasan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Grobogan,
sebagai anggota tim pelaksana
6. Kabid Kelembagaan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Grobogan,
sebagai anggota tim pelaksana
7. Kepala Seksi Din. Kop, sebagai Anggota Tim Pelaksana
8. Kepala-kepala seksi pada Dinas Koperasi UMKM Kab. Grobogan, sebagai Anggota Tim
Pelaksana
9. Staf Dinas Koperasi, sebagai Anggota Tim Pelaksana
10. Mentor, sebagai Atasan Langsung
11. Coach, sebagai Fasilitator&WI Badiklat
2. LATAR BELAKANG (Burning Platform)
Dalam kehidupan manusia baik secara pribadi maupun organisasi praktek
kerja rutin / kebiasaan yang berulang dan dilakukan terus-menerus setiap hari
akan menjadi pengalaman yang mengenakkan bahkan menjadi budaya yang
sulit untuk dirubah. Keadaan seperti ini membuat pribadi maupun organisasi
akan menjadi statis. Dalam kondisi semacam itu ide perubahan dipandang
sebagai pribadi yang aneh yang akan menentang tatanan yang sudah ada,
neko-neko bahkan mungkin bisa dikatakan sebagai orang gila yang tidak
rasional cara berpikirnya. Sering ada celetuk sudah aman, tentram dan
nyaman mengapa harus berubah? dari orang yang tidak mau berubah dengan
kenyamanan yang ada.

Itulah tantangan berat yang harus dihadapi oleh

seorang pemimpin perubahan apabila ingin dinamis dalam organisasinya.


Sebab apabila kenyaman ini dinikmati begitu saja maka perkembangan kinerja
organisasi akan mengalami keterlambatan bahkan keterpurukan.
Padahal berubah sebenarnya adalah suatu hal yang pasti bagi manusia.
Perubahan positif adalah yang bergerak maju, menyesuaikan kondisi eksternal
maupun internal sehingga bisa mengikuti dan tidak tergerus oleh perubahan
zaman.
Perubahan seperti ini membutuhkan perencanaan yang baik. Tidak bisa
berjalan begitu saja ibarat air mengalir dari hulu ke hilir. Masalahnya tidak
semua orang ingin merubah pola pikir dan kebiasaan mereka. Memaksakan
kebiasaan baru juga bukan pendekatan yang selalu disarankan. Banyak
organisasi yang memaksa karyawannya untuk mengubah kebiasaan lama dan
gagal dalam implementasinya. Banyak penyebabnya, bisa karena kebijakan
perubahan yang tidak tepat, perubahan yang menentang arus zaman,
perkembangan lingkungan dan lain-lain, tetapi yang selalu muncul adalah
2

karena individu sudah terlalu nyaman dengan keadaan seperti saat ini.
Perubahan dalam organisasi tidak bisa dilakukan secara mudah, karena
lebih sulit untuk merubah sebuah organisasi yang eksis daripada menciptakan
sistem kinerja baru di dalam organisasi baru. Jika organisasi akan berubah,
orang harus melepaskan nilai-nilai lama, asumsi dan perilaku sebelum mereka
belajar yang baru. Ada hal-hal penting yang harus dipertimbangkan, agar
proses perubahan tersebut berjalan sesuai rencana. Setiap individu dituntut
kemampuannya untuk menerjemahkan perubahan dalam lingkungan eksternal
maupun lingkungan internal organisasi. Budaya organisasi merupakan system
makna bersama terhadap nilai-nilai primer yang dianut bersama dan dihargai
organisasi, yang berfungsi menciptakan perbedaan yang jelas antara satu
organisasi dan organisasi lainnya, menciptakan rasa identitas bagi para
anggota koperasi, mempermudah timbulnya komitmen bersama terhadap
organisasi, meningkatkan kemantapan sistem social, serta menciptakan
mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu membentuk sikap
dan perilaku para anggota organisasi.
Dalam upaya melakukan perubahan menuju kondisi yang ideal, beberapa
hal yang perlu dilakukan antara lain adalah pengenalan terhadap masalah,
kemudian dapat dilakukan beberapa alternative tindakan perubahan yang
diharapkan bisa menjadi solusi untuk memecahkan masalah tersebut menuju
kondisi yang lebih baik.
Untuk selanjutnya, karena Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten
Grobogan merupakan salah satu SKPD di jajaran Pemerintah Kabupaten Grobogan yg bertanggung
jawab dalam pemberdayaan

Koperasi dan UMKM, dimana dalam pelaksanaan tugasnya

mendasarkan pada PERATURAN BUPATI GROBOGAN NO 34 tahun

2008 Tentang Tugas

Pokok, Fungsi, Uraian, Tugas, Jabatan dan Tata Kerja Organisasi, yang susunan organisasinya
dapat kami jabarkan sebagai berikut ;
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris, membawahkan :
a. Sub Bagian Perencanaan
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Umum
3. Bidang Bina Lembaga Koperasi, membawahkan :
a. Seksi Kelembagaan Koperasi
b. Seksi Peningkatan Sumber Daya Manusia
c. Seksi Tata Laksana dan Hukum
4. Bidang Bina Usaha Koperasi, membawahkan :
a. Seksi Usaha Pertanian
b. Seksi Usaha Non-pertanian
c. Seksi Usaha Simpan Pinjam
5. Bidang Bina Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, membawahkan :
3

a. Seksi Pembinaan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah


b. Seksi Penumbuhan Iklim Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
c. Seksi Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
6. Bidang Pengawasan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, membawahkan :
a. Seksi pengawasan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pertanian
b. Seksi pengawasan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Non Pertanian
c. Seksi Pengawasan Kegiatan Simpan Pinjam
Untuk mendukung VISI dan MISI Bupati Grobogan, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah siap melaksanakan tugas melalui program kerja yang dituangkan dalam Visi dan Misi
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah sebagaimana yang tertuang pada PERBUB NO. 34
Tahun 2008 sebagai berikut ;
VISI : Mewujudkan lembaga pemerintah yang berkualitas dan efektif serta dinamis dalam
memberdayakan koperasi, usaha mikro kecil dan menengah guna meningkatkan prodoktifitas, daya
saing dan kemandirian.
Dan MISI-nya :
1. Memberdayakan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah menjadi pelaku ekonomi
yang tangguh dan professional dengan dilandasi semangat kerakyatan, kemartabatan,
kemandirian, otonomi daerah dan nilai modal.
2. Melaksanakan pengawasan, pemantauan, monitoring,

evaluasi,

pengendalian,

perlindungan, hukum, bagi koperasi dan anggotanya serta bagi usaha mikro, kecil dan
menengah agar tidak menyimpang dari ketentuan hukum yang berlaku.
3. Mewujudkan tumbuhnya koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah yang berkualitas
dan mampu memberikan layanan yang baik kepada anggota dan masyarakat.
4. Mewujudkan wirausaha baru di kalangan usaha mikro, kecil dan menengah dalam
rangka

mencapai

peningkatan

pada

potensi

penyerapan

tenaga

kerja

dan

penanggulangan kemiskinan.
5. Menumbuhkan iklim usaha yang kondusif kepada koperasi, usaha mikro, kecil dan
menengah dalam rangka memanfaatkan potensi sumber daya ekonomi
produktif guna pengembangan usahanya.
6. Meningkatkan kerja sama dan peran aktif masyarakat dan dunia
usaha dalam rangka meningkatkan produktivitas, daya saing dan
kemandirian koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah secara
sistematis serta berkelanjutan.
Untuk mewujudkan VISI dan MISI SKPD Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
sebagaimana di atas, maka Bidang Bina Usaha Koperasi melalui Seksi Usaha Simpan Pinjam kami
sebagai projek leader melakukan proyek perubahan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam
dengan tujuan untuk mendongkrak Koperasi Simpan Pinjam bisa menjadi lembaga Koperasi yang
Kuat, Tangguh, Profesional dan Mandiri dalam pelayanan Simpan Pinjam dengan harapan kedepan
setelah pengurus, pengawas dan pengelola/manajer bisa memahami aturan-aturan dan ketentuanketentuan dalam pengelolaan simpan pinjam koperasi.
4

Adapun kondisi koperasi simpan pinjam kelembagaannya dapat kami gambarkan sebagai
berikut:
a. Bentuk organisasi
Usaha simpan pinjam dilaksanakan oleh :
1) Koperasi simpan pinjam atau,
2) Unit simpan pinjam koperasi.
b. Pola pelayanan
Usaha simpan pinjam koperasi memiliki pola pelayanan :
1) Konvensional
: KSP, USP-Koperasi dan Koperasi Kredit (Kopdit)
2) Syariah : KJKS, UJKS Koperasi
Untuk pelaksanaan rencanaan perubahan yang dimaksud Seksi Usaha Simpan Pinjam memiliki
peran yang penting di dalam melaksanakan keberhasilan proyek perubahan kedepan karena Kepala
Seksi Usaha Simpan Pinjam mempunyai tugas pokok :
Menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis koordinasi,
pembinaan, pemantauan dan evaluasi di bidang bina usaha koperasi. Begitu juga untuk tugas lain
sebagaimana yang diuraian pada tugas pokok dan fungsi yang tercantum dalam uraian jabatan
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menyusun program kerja dan rencana kegiatan
usaha seksi simpan pinjam yang berdiri sendiri
maupun sebagai unit usaha berdasarkan kegiatan
tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan.
2. Melaksanakan bimbingan usaha pengembangan
jaringan kegiatan usaha simpan pinjam pola
konvensional maupun syariah.
3. Melaksanakan manajemen kegiatan usaha koperasi
simpan pinjam.
4. Melaksanakan fasilitasi

pembiayaan

kegiatan

simpan pinjam
5. Melaksanakan koordinasi dengan seksi lain yang
terkait dalam penyelenggaraan pembinaan simpan
pinjam
6. Memfasilitasi penyelesaian kasus yang terjadi di
usaha koperasi simpan pinjam pola konvensional
atau syariah
7. Melaksanakan penilaian kesehatan simpan pinjam
sebagai tolok ukur kinerja.
8. Memberikan penilaian kepada staf dengan DP.3
untuk mengetahui prestasi dan dedikasi staf
9. Melaporkan pelaksanaan tugas berdasarkan
5

kegiatan yang telah dilaksanakan kepada atasan


sebagai pertanggungjawaban
10. Menyampaikan saran dan masukan kepada atasan
sebagai

bahan

pertimbangan

atasan

dalam

pengambilan keputusan
11. Menyusun telaah staf bidang tugasnya
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Bina Usaha Koperasi sesuai dengan
bidang tugasnya.
Karena proyek perubahan ini melekat pada tugas Kepala Seksi Usaha Simpan Pinjam
selaku proyek leader, kami mengharapkan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat
mendukung keberhasilan proyek perubahan ini dimaksud dengan baik.
A. PERMASALAHAN YANG ADA
Melihat perkembangan dan pertumbuhan banyaknya koperasi simpan pinjam, koperasi yang
ada belum banyak yang bisa mencerminkan koperasi sebagai lembaga keuangan koperasi yang
bisa memberikan pelayanan simpan pinjam secara optimal terhadap anggota maupun masyarakat
sekitarnya sebagaimana aturan dan ketentuan yang ada.
B. PENYEBAB PERMASALAHAN
Permasalahan yang ada disebabkan oleh hal-hal berikut:
-

Mendirikan koperasi hanya semata-mata untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Adanya perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan kesulitan dalam koperasi
yang bersangkutan.

Adanya campur tangan pihak di luar koperasi/ kerjasama yang tidak dilaksanakan dengan
baik.

Melakukan kegiatan usaha koperasi tanpa mencatat pembukuan dengan baik dalam
administrasi koperasi.

Rekayasa pembuktian / window dressing dalam pembukuan sehingga mengakibatkan koperasi


bermasalah.
Hal ini yang menjadi dasar latar belakang kami untuk melakukan Proyek Perubahan
yaitu : Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Untuk Mendongkrak Koperasi
Simpan Pinjam Menjadi Lembaga Koperasi Yang Kuat, Tangguh, Profesional Dan Mandiri
Dalam Penyediaan Layanan Simpan Pinjam Pada Anggota/Masyarakat Pada Umumnya.
Proyek perubahan ini diharapkan bisa membawa perubahan koperasi yang lebih baik, untuk
menjadi lembaga keuangan koperasi sebagai pelaku ekonomi yang tangguh, kuat, mandiri dan
6

professional dalam melayani usaha simpan pinjam terhadap anggota maupun masyarakat
sekitarnya. Mengingat koperasi simpan pinjam adalah lembaga koperasi yang melakukan
kegiatan usaha penghimpunan dana dan penyaluran dana dari, dan, atau anggotanya yang perlu
dikelola secara profesional sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
C. PERUMUSAN MASALAH DAN ANALISIS
Semenjak diberlakukan UU otonomi daerah UU No.22/1999 tentang
pemerintahan daerah dan UU No.25/1999 tentang perimbangan keuangan
antara

pusat

dan

daerah.

Kedua

adalah

UU

No.32/2004

tentang

pemerintahan daerah dan UU No.33/2004 tentang perimbangan keuangan


pusat dan daerah.
Maka untuk menyikapi UU tersebut ketika desentralisasi menjadi pilihan
dalam pelaksanaan pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan
pemerintah

daerah

maka

implikasinya

mempersiapkan

dengan

penyelenggaran

pemerintahan.

menjadikan

cara

untuk

pemerintah

sebaik-baiknya
Dengan

dapat

daerah

harus

dalam

melaksanakan

demikian,

desentralisasi

menghantarkan

kepada

administrasi

pemerintah yang mudah disesuaikan, karena pemerintah dapat memiliki


peluang untuk membuat inovasi serta berkreativitas khususnya di bidang
kemajuan koperasi. Untuk itu perlu dilakukan kebijakan-kebijakan strategis
demi kemajuan sesuai potensi daerah yang dimilikinya.
Melihat perkembangan koperasi yang ada di wilayah Kabupaten Grobogan,
dapat dilihat pada data sebaran sebagai berikut:
DATA SEBARAN
KOPERASI PER KECAMATAN TH. 2015
KABUPATEN GROBOGAN
N

Kecamatan

Jumlah
Koperas
i
(Unit)

(1)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

(2)

Status
Suda
Belu
h
RAT

m
RAT

Anggota
Laki Perempuan
Laki

Brati
Gabus
Geyer
Godong
Grobogan
Gubug
Karang

(3)
10
17
12
32
17
38
16

(4)
2
8
6
15
5
15
7

(5)
8
9
6
17
12
23
9

(6)
4533
2055
6173
5120
5755
9139
2750

(7)
622
916
975
1774
1455
1205
539

Rayung
Kedung Jati
Klambu
Kradenan

11
9
27

7
3
10

4
6
17

3176
1768
7047

615
289
1370

11
12
13
14
15
16
17
18
19

Ngaringan
Penawangan
Pulokulon
Purwodadi
Tanggungharjo
Tawangharjo
Tegowanu
Toroh
Wirosari
Jumlah

12
11
19
126
14
10
14
41
25
461

6
2
11
66
7
6
5
16
16
213

6
9
8
60
7
4
9
25
9
248

1892
5334
5319
15025
2364
1848
3133
7339
3591
93361

417
1471
610
5492
336
751
482
1139
1077
21597

Melihat keberadaan kondisi koperasi sebagaimana data sebaran di atas


menjadi suatu tantangan tersendiri untuk melakukan proyek perubahan
penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam untuk mendongkrak koperasi simpan
pinjam menjadi lembaga koperasi yang kuat, tangguh, profesional dan mandiri dalam
penyediaan layanan simpan pinjam pada anggota/masyarakat pada umumnya. Untuk itu perlu
dipersiapkan pembekalan SDM, Skill, ilmu pengetahuan tentang pengelolaan koperasi terhadap
pengurus maupun pengelola koperasi simpan pinjam.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak sesuai di atas perlu dilakukan perubahan pada
proyek perubahan ini metode analisa yang digunakan adalah leavitts model ( 1965 ), yang mana
model ini memberikan pendekatan baru untuk memotret kondisi riil permasalahan utama yang
ada

pada

bagian

pengolahan

data

Sekretariat

Daerah

Kabupaten

Grobogan

dalam

mengembangkan sistem dan aplikasi komputer di pemerintahan desa se-kecamatan Purwodadi


yaitu setiap organisasi terdiri dari 4 elemen interaktif yang saling berkaitan yaitu: pople (SDM),
Task (tugas), Structure (struktur), dan Technology (teknologi).
Diagram model Leavitts dapat disajikan sebagai berikut:

Leavit menekankan perubahan apapun di salah satu elemen organisasi tersebut akan memiliki
dampak langsung terhadap elemen lain, sehingga elemen yang lain juga harus berubah menyesuaikan
perubahan yang ada.

Tabel Analisis Models Levit


Indikat

Kondisi

or

Sekarang

Structure

Kondisi
yang

Permasalah
an

diharapkan
Pegawai sudah Pegawai sudah Keterbatasan
memahami
tugas

Penyebab
Masih

Pembentukan

memahami tugas personil pegawai melibatkan

pokok pokok

dan fungsinya

dan untuk

fungsinya

tim

personil

semua Semua

melaksanakan

pegawai di luar koperasi

penilaian

bidang

personil Banyak
pegawai

anggotanya
antar

personil Seringnya

bidang
Mengajukan

yang terjadi

alih usulan personil

memiliki tugas

untuk mengikuti

pegawai

pegawai

diharapkan

memiliki

memiliki keahlian sertifikat keahlian pekerjaan

keahlian menilai menilai kesehatan dalam

yang

meliputi

personil

bisa tidak

penilai

kesehatan

kesehatan
Tidak

Inovasi

di diklat penilaian

menilai luar SKPD

kesehatan yang

kesehatan

koperasi Simpan kesehatan

diselenggarakan

koperasi

Pinjam

oleh

koperasi

Dinas

Koperasi UMKM
Provinsi

yang

bekerjasama
dengan
Technolog

Banyak

koperasi

diklat Semarang
Banyak pengurus, Belum pernah Sosialisasi

Diharapkan
yang semua

koperasi pengawas

dan mengikuti

dalam

dalam

pengelola

yang bimbingan

pencatatan

mengadministrasi-

masih

administrasinya

kan

masih

badan

sudah teknologi

secara menggunakan

manual

aplikasi software

Banyak

Semua

koperasi

yang perkembangan

belum

bisa usaha

gagap teknis

administrasi
pada

gerakan

koperasi

untuk

pengoperasian

dapat

teknologi

menggunakan

lapop/kompute

aplikasi software

r
Banyak pengurus, Belum pernah Sosialisasi
pengawas

dan mengikuti

dan pengelola

yang bimbingan

melaporkan

pelaksanaan hasil masih

perkembangan

RAT

koperasi teknologi
9

gagap teknis
pengoperasian

pembuatan
laporan

dan

pengiriman
laporan melalui

usaha

dan dapat dilaporkan

pelaksanaan

People

Task

ke Dinas Koperasi

teknologi

gerakan

internet

koperasi

untuk

hasil RAT ke melalui teknologi

dapat

Dinas Koperasi internet online

menggunakan

melalui

teknologi

teknologi

internet online

internet online
Kurangnya skill, Diharapkan dalam Terbatasnya skill Kurangnya

Memanfaatkan

SDM

tenaga honorer

yang pengelolaan data yang memadai

memiliki

usaha

simpan

kompetensi

pinjam

memiliki

dalam

programer

personil

untuk

dididik

dan

dilatih

dalam

pengelolaan

pengelolaan

data

data

usaha

simpan pinjam
Banyak

Semua pengurus, Skill,

pengurus,

pengawas,

pengawas,

pengelola

mengikuti

yang pengawas

dan bimbingan

pengelola

belum

memahami aturan memiliki

memahami

dan

aturan

dan pengelolaan
usaha

pengelolaan

pinjam koperasi

simpan

tidak teknis

dalam
usaha

teknis

untuk

penilaian

usaha simpan kesehatan


pinjam

simpan pengelolaan

bimbingan

dalam pemahaman

bekal pengelolaan

ketentuan pengetahuan

ketentuan
usaha

simpan pinjam
SDM, Belum pernah Diadakan

pengurus,

pengelola yang diharapkan

koperasi

koperasi simpan
pinjam

simpan

pinjam koperasi

pinjam koperasi
Berdasarkan hasil diagnosis kebutuhan organisasi dengan matrik sederhana ini, area
perubahan terletak pada semua people, technology dan task. Dengan demikian pada proyek
perubahan ini diambil judul Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Untuk Mendongkrak
Koperasi Simpan Pinjam Menjadi Lembaga Koperasi Yang kuat, Tangguh, Profesional Dan
Mandiri Dalam Penyediaan Layanan Simpan Pinjam Pada Anggota/Masyarakat Pada Umumnya.
3. TUJUAN
Pemahaman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam diberikan
kepada gerakan koperasi dengan harapan pengurus, pengawas dan pengelola
10

usaha simpan pinjam dapat mengelola usaha simpan pinjam dengan baik,
berdasarkan

prinsip pengelolaan koperasi secara profesional, prinsip kehati-

hatian dan kesehatan, sehingga koperasi dapat meningkatkan kepercayaan


dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota maupun
masyarakat pada umumnya.
Adapun sasaran penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam adalah ;
a. Terwujudnya pengelola Koperasi Simpan Pinjam

yang sehat dan mantap

sesuai dengan jati diri koperasi.


b. Terwujudnya pengelolaan Koperasi Simpan Pinjam yang efektif, efisien dan
profesional.
c. Terciptanya pelayanan prima kepada anggota, colon anggota, koperasi lain
dan masyarakat pada umumnya.

Adapun tahapan proyek perubahan ini tujuan secara luas dapat kami
jabarkan sebagai berikut ;
A. Tujuan Jangka Pendek ;
-

Koperasi dapat mengetahui kondisi, tingkat / derajat kesehatan Koperasi


melalui pelatihan penilaian kesehatan koperasi.

Koperasi mampu menganalisa dan menentukan langkah-langkah yang


diperlukan terhadap hasil penilaiankesehatan koperasi.

B. Tujuan Jangka Menengah ;


-

Koperasi mampu meningkatkan penguasaan ketrampilan untuk menilai


kesehatan koperasi secara mandiri dengan menggunakan Aplikasi Penilaian
Kesehatan Koperasi yang diajarkan oleh Tim Penilai Kesehatan Koperasi
Simpan Pinjam.

Koperasi mempu membangun kemitraan dan menjalin kerjasama dengan


Lembaga Pengelola Dana Bergulir ( LPDB ) sebagai sarana akses
permodalan dalam mengembangkan usahanya.

C. Tujuan Jangka Panjang ;


-

Menjadikan koperasi sebagai salah satu lembaga keuangan yang tangguh,


kuat, mandiri dan profesional dengan semangat kerakyatan, kemartabatan,
11

kemandirian dalam memberikan pelayanan yang memuaskan pada anggota


dan masyarakat pada umumnya.
4. MANFAAT
Bahwa proposal proyek perubahan ini akan banyak memberikan manfaat antara lain ;
A. Manfaat bagi Organisasi
Proyek Perubahan merupakan wadah untuk membuktikan kompetensi
kepemimpinan dari peserta diklatpim yang mencakup ketajaman diagnostic reading,
kreativitas dan inovasi, pembentukan tim efektif, networking, koordinasi dan
kolaborasi, problem solving and decision making, time management, mitigasi risiko, dan
kemampuan persuasi serta presentasi. Dengan Proyek Perubahan tersebut, peserta akan
menemukan jalan yang tepat untuk melibatkan diri dan mempengaruhi serta melibatkan
stakeholder dalam melakukan perubahan dan peningkatan kinerja organisasi. Penyusunan
Rancangan Proyek Perubahan merupakan tugas individual dalam Diklatpim Tingkat IV.
Peserta Diklatpim Tingkat IV melakukan diagnostic reading terhadap permasalahan di
kantor masing-masing untuk mengidentifikasi kebutuhan perubahan organisasi. Setelah
melalui serangkaian bimbingan maka peserta perlu menyusun Rancangan Proyek Perubahan
yang diseminarkan dan menjadi panduan melaksanakan perubahan di kantor masingmasing
sebagai laboratorium kepemimpinan. Hasil dari pelaksanaan Rancangan Proyek Perubahan
tersebut dituangkan dalam Laporan Proyek Perubahan. Panduan ini telah memberikan
gambaran yang diharapkan mampu dimanfaatkan oleh peserta sebagai alat bantu
menyusun Rancangan Proyek Perubahan.

B. Manfaat bagi Stakeholder


-

Dengan Proyek Perubahan tersebut, peserta akan menemukan


jalan

yang

tepat

untuk

memberikan

solusi

permasalahan

yang

dihadapi

oleh

stakeholder/koperasi,
-

koperasi akan mampu meningkatkan penguasaan ketrampilan untuk menilai kesehatan koperasi
secara mandiri dengan menggunakan aplikasi penilaian kesehatan yang diajarkan oleh tim
penilai.

Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pengurus dan manajer koperasi dalam melayani
12

kebutuhan dana kepada anggota maupun masyarakat dalam pembiayaan usaha mikro maupun
makro.
-

Meningkatkan kepercayaan publik bahwa koperasi juga merupakan salah satu lembaga
keuangan yang dapat membiayai segala usaha.

Terciptanya peningkatan perekonomian ditingkat pedesaan.

C. Manfaat bagi Pemerintah


Dengan keberhasilan proyek perubahan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam untuk
mendongkrak koperasi simpan pinjam menjadi lembaga koperasi yang kuat, tangguh,
profesional dan mandiri dalam penyediaan layanan simpan pinjam pada anggota/masyarakat
pada umumnya tentunya koperasi simpan pinjam bisa dijadikan sebagai tolok ukur lembaga
keuangan yang dapat mendukung perkembangan pertumbuhan ekonomi daerah.\

D. Manfaat bagi masyarakat


Dengan adanya keberadaan koperasi simpan pinjam yang dapat melayani pembiayaan usaha
pada anggota maupun masyarakat pada umumnya akan sangat membantu tingkat
perkembangan usaha yang dibiayai sekaligus dapat membantu peningkatan hasil pendapatan
masyarakat di sekitarnya.

5. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup proyek perubahan dalam rangka pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam untuk mendongkrak koperasi simpan pinjam menjadi lembaga koperasi yang kuat, tangguh,
profesional dan mandiri dalam penyediaan layanan simpan pinjam pada anggota/masyarakat pada
umumnya di wilayah Kabupaten Grobogan.
Untuk mendukung hal tersebut kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi
tahapan sebagai berikut:
1) Rapat Koordinasi penjelasan umum tahapan kegiatan Proyek perubahan
2) Merencanakan kegiatan dan menyiapkan Surat Keputusan Kepala Dinas
Koperasi dan UMKM Kabupaten Grobogan
3) Rapat Penyusunan Tim Pelaksana
4) Pendataan koperasi simpan pinjam di wilayah Kabupaten Grobogan
5) Mempersiapkan kertas kerja sebagai bahan penilaian
6) Membuat blangko sertifikat untuk penuangan hasil penilaian kesehatan
7) Sosialisasi bimbingan teknis pelaksanaan penilaian kesehatan
8) Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan
9) Pelaksanaan uji coba penilaian kesehatan
10)
Membangun MoU dengan Pihak III
11)
Pembuatan sertifikat sebagai hasil bukti penilaian kesehatan koperasi
13

simpan pinjam
12)
Pembuatan laporan proyek perubahan
6. PENTAHAPAN (MILESTONES)
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan agar tepat waktu sesuai dengan tahapan
yang telah ditentukan maka perlu dibuat perencanaan untuk mewujudkan
gagasan proyek perubahan. Perencanaan tersebut dituangkan dalam milestone
sebagai berikut :

14

NO

TAHAP DAN CAPAIAN

OUTPUT

WAKTU

UTAMA
1

A. JANGKA PENDEK
Rapat Koordinasi penjelasan Tersampaikan

Minggu

umum

Mei 2016

tahapan

kegiatan maksud gagasan

Proyek perubahan
perubahan
Merencanakan kegiatan dan Draft
SK
menyiapkan

Dinas

Surat Koperasi

Keputusan

Kepala

Koperasi

dan

Dinas Tim

tentang

Efektif

IV

Minggu V Mei
2016

dan

UMKM Pembagian Pokja

Kabupaten Grobogan
Rapat
Penyusunan

Pelaksana
efektif
Pendataan koperasi simpan Terdatanya koperasi

2016
Minggu II Juni

pinjam

2016

di

Tim Terbitnya

tim

wilayah simpan pinjam

Kabupaten Grobogan
Mempersiapkan kertas kerja Tersedianya
sebagai bahan penilaian

SK

kertas

kerja untuk bahan

Minggu

Juni

Minggu III Juni


2016

penilaian kesehatan
Membuat blangko sertifikat Tersedianya blangko

Minggu IV Juni

untuk

2016

penuangan

hasil sertifikat

penilaian kesehatan
Sosialisasi bimbingan teknis Terlaksananya

Minggu V Juni

pelaksanaan

2016

penilaian gagasan

kesehatan

tentang

pelaksanaan
penilaian kesehatan

Menyusun

jadwal Terjadwalnya

pelaksanaan kegiatan
9

Pelaksanaan

Membangun

uji

11

Pihak III
Pembuatan

MoU

secara

sistematis
coba Terlaksananya

penilaian kesehatan
10

kegiatan

Minggu V Juni

kegiatan

uji

Minggu I s/d III


coba

penilaian kesehatan
dengan Terbentuknya
kerjasama
sertifikat Untuk pembuktian
15

2016

Juli 2016
Minggu IV Juli
2016
Minggu

Juli

sebagai hasil bukti penilaian hasil

penilaian

2016

kesehatan koperasi simpan kesehatan


12

pinjam
Pembuatan laporan proyek
perubahan

Terlaksananya

Minggu

laporan kegiatan

Agustus 2016

B. JANGKA MENENGAH
TAHAP DAN CAPAIAN
NO
1

OUTPUT
UTAMA
Terlaksananya
Bimbingan Pengelola

koperasi 6

teknis penilaian kesehatan simpan


bagi

gerakan

WAKTU

pinjam Agustus

koperasi mampu

simpan pinjam

bulan,

s/d

2016
Januari

menjalankan sistem 2017


penilaian kesehatan

C. JANGKA PANJANG
NO
1

TAHAP DAN CAPAIAN


koperasi

UTAMA
simpan pinjam

OUTPUT

dapat Koperasi

WAKTU
akan

tahun,

menjadi lembaga koperasi yang mudah

Pebruari

2017

kuat,

s/d

tidak

tangguh,

profesional

dan mengembangkan

mandiri dalam penyediaan layanan usaha dan mudah

terhingga

simpan

(seterusnya)

pinjam

pada untuk

menjalin

anggota/masyarakat pada umumnya kemitraan


dan dapat dipercaya oleh lembaga kerjasama
keuangan yang lain

dengan

usaha
lembaga

keuangan yang lain


7. Identifikasi Stakeholder
Dari hasil analisa, Proyek Perubahan

akan

melibatkan

beberapa stakeholder diantaranya :


Stakeholder Eksternal
Stakeholder
Internal

Pemerintah

Non-Pemerintah

1. Kepala Dinas Koperasi 1. Lembaga Pengelola 1.


UMKM Kab. Grobogan,
sebagai penasehat dan

dana bergulir
2. Bank BRI
16

Gerakan
koperasi Simpan
Pinjam
2.
Dekopinda

dengan

3. Bank BPD
Usaha 4. Bank Mandiri

pengarah
2. Kabid
Bina
Koperasi,

sebagai

pengarah

sekaligus

sebagai mentor
3. Kepala Seksi Din. Kop,
sebagai

Anggota

Pelaksana
4. Kepala Seksi

Tim

(Dewan Koperasi
Daerah)
3.
PKPRI
(Pusat Koperasi
Pegawai Negeri)
4.
Anggota
Koperasi/
Masyarakat
umum

Usaha

Simpan Pinjam, sebagai


Leader Proyek/ ketua tim
5. Kepala-kepala
seksi
pada

Dinas

Koperasi

UMKM Kab. Grobogan,


sebagai

Anggota

Pelaksana
6. Staf Dinas
sebagai

Tim

Koperasi,

Anggota

Tim

Pelaksana
Gambar.1
Tata Kelola Proyek Perubahan

Mentor
Sri Utami Budi Hastuti, SE
Kepala Bidang Bina Usaha
Koperasi

Coach
Drs. S. Jaka
1.
Purnama,
Apt, M.Kes

Project Leader
Eko Priyanto, SE.

Pokja I

Pokja II

Deskripsi dan penjelasan peran masing-masing dalam project perubahan :


17

No

Struktur Organisasi

Mentor
Kepala Bidang Bina Usaha
Koperasi
Kabupaten Grobogan

Dekskripsi Peran dan


Organising
Peran :
1. Pembimbing
peserta
berdasar
sikap
profeisonalisme.
2. Memberikan
dukungan
penuh
kepada
peserta
dalam
mempersiapkan
proposal proyek perubahan
yang akan dilakukan.
3. Memberikan bimbingan dan
arahan
kepada
peserta
dalam merumuskan atau
mengidentifiaksi
permasalan
krusial
organisasi
yang
memerlukan terapi melalui
proyek perubahan
4. Membantu peserta dalam
memetakan agenda project
perubahan
yang
akan
dilaksanakan dan rencana
jadwal
pertemuan
yang
akan dilaksanakan.
5. Bertindak
sebagai
pembimbing dan pengawas
peserta secara profesional
serta
berperan
sebagai
inspirator.
6. Menjelaskan
kontrak
penyelesaian tugas kepada
peserta diklat
7. Memberikan
dukungan
penuh
kepada
peserta
dalam mngimplementasikan
proyek perubahan.
8. Memberikan
dukungan
kepada peserta diklat dalam
mendayagunakan
seluruh
potensi sumberdaya yang
diperlukan
dalam
melakukan
implementasi
proyek perubahan
9. Memberikan
bimbingan
kepada
peserta
dalam
mengatasi kendala yang
muncul
selama
proses
implementasi berlangsung.
10. Menjadi inspirator bagi
peserta
diklat
dalam
melakukan
inovasi-inovasi
18

yang diperlukan
2

Project Leader

Peran :

Kepala Seksi Usaha

Penanggungjawab

Simpan Pinjam

pengendali

dan
pelaksanaan

proyek perubahan
Peran :

Coach
Drs. S. Jaka Purnama, Apt,
1. Memberikan
arahan,
M.Kes
bimbingan, petunjuk dan
persetujuan.
2. Melakukan

diskusi

memberikan

dan

masukan

dalam

menyusun

Rancangan

Proyek

Perubahan.
3. Memonitor kegiatan peserta
selama

tahap

Ownwership

Taking

dan

tahap

Laboratorium
Kepemimpinan.
4. Melakukan Intervensi
peserta

bila

mengalami

permasalahan

sebatas

kewenangan Coach.
5. Melakukan

komunikasi

dengan

Mentor

kegiatan
tahap
dan

peserta

Taking
tahap

terkait
selama

Ownwership
Laboratorium

Kepemimpinan.
4

Pokja I Pelaksana/teknis

1. Melaksanakan koordinasi
teknis dengan pokja
adminsitrasi dan
Stakeholder.
2. Melaksanakan pendataan
dan inventarisasi serta
19

menyusun kepegawaian
3. Mengolah data yang
diperoleh dari stakeholder
eksternal.
4. Menyusun draft sistem
aplikasi kepegawaian
5. Melaporkan laporan teknis
kegiatan
5

Pokja II Administrasi

kepada

leader
1. Menyiapkan
proyek

project

administrasi

perubahan

seperti

membuat undangan rapat,


surat

permintaan

seluruh

pns,

data

menyiapakan

agenda rapat dan lain-lain,


2. Menyiapkan
kebutuhan
perlengkapan
kelancaran

untuk
tugas

teknis
3.
Melaksanakan

pokja

koordinasi

dengan pokja teknis.


4. Membuatlaporan
kegiatan
kepada

project

leaderdan

mentor.

Peran dan Pengaruh Stake holder Internal dalam proyek perubahan

Stake holder Internal


Stakeholder
Peran
Kepala
Dinas Sebagai Kepala SKPD dan

Koperasi
pengguna anggaran
Sekertaris Dinas Sebagai
Koordinator

+ ++

koperasi
Kepala

+++

No

Bina

organisasi pada SKPD


Bidang Sebagai Mentor,
Pokja I
Usaha

koperasi
20

Pengaruh

+++

Kepala

Bidang Pokja I

+++

kelembagaan
5

koperasi
Kepala

Bidang Pokja II

+++

pengawasan
6

koperasi
Kasubag

Pokja II

++

Kasubag umum
Pokja I
Staf
bagian Pokja I

++
++

perencanaan
7
8

pengolahan data

Peran dan Pengaruh Stake holder Stake holder Eksternal dalam proyek perubahan
No
1

Stake holder Eksternal Pemerintah


Stake holder
Peran
Pengaruh
Lembaga
lembaga
keuangan
+++
Pengelola
bergulir

dana yang

bisa

kerjasama

bermitra
dengan

koperasi simpan pinjam


dalam perkuatan modal
2

Bank BRI

koperasi
lembaga
yang

keuangan

bisa

kerjasama

+++

bermitra
dengan

koperasi simpan pinjam


dalam perkuatan modal
3

Bank BPD

koperasi
lembaga
yang

keuangan

bisa

kerjasama

+++

bermitra
dengan

koperasi simpan pinjam


dalam perkuatan modal
4

Bank Mandiri

koperasi
lembaga
yang

keuangan

bisa

kerjasama

bermitra
dengan

21

+++

koperasi simpan pinjam


dalam perkuatan modal
koperasi
No
1

Stake holder Eksternal Non Pemerintah


Stake holder
Peran
Pengaruh
Gerakan
koperasi Memberikan
kepercayaan
++
Simpan Pinjam

publik

dalam

pembiayaan

usaha simpan pinjam


(Dewan Memberikan
kepercayaan

Dekopinda
Koperasi Daerah)

PKPRI
Koperasi
Negeri)

publik

dalam

pembiayaan

usaha simpan pinjam


(Pusat Memberikan
kepercayaan
Pegawai

publik

dalam

++

++

pembiayaan

usaha simpan pinjam


4

Anggota
Koperasi/
Masyarakat umum

Menambah anggota koperasi

Keterangan:
(+++)
= Sangat Berpengaruh
(++)
= Berpengaruh
(+)
= Pengaruh Kecil

22

8. TIM EFEKTIF DAN STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN


A. gambaran struktur tim efektif dan struktur organisasi pelaksanaan :

KEPALA DINAS
KOPERASI DAN UMKM

PROYEK LEADER

B. Peran dan tugas tim adalah sebagai berikut:


TIM POKJA I
TIM POKJA II
TIM
Pokja
Pelaksana/teknis

TUGAS
I 1. Melaksanakan koordinasi

MASA BERLAKU
Masa berlaku tim mulai

teknis dengan pokja

tanggal penerbitan SK

adminsitrasi dan

Tim Pokja berakhir

Stakeholder.
2. Melaksanakan

sampai 30 Desember
2016

pendataan dan
inventarisasi serta
menyusun kepegawaian
3. Mengolah data yang
diperoleh dari
stakeholder eksternal.
4. Menyusun draft sistem
aplikasi kepegawaian
5. Melaporkan
laporan
teknis kegiatan kepada
Pokja II Administrasi

project leader
1. Menyiapkan administrasi

Masa berlaku tim mulai

proyek perubahan seperti

tanggal penerbitan SK

membuat

Tim

undangan

Pokja

berakhir

rapat, surat permintaan

sampai 30 Desember

data

2016

seluruh

menyiapakan

pns,
agenda

rapat dan lain-lain,


2. Menyiapkan kebutuhan
23

perlengkapan

untuk

kelancaran tugas pokja


teknis
3.

Melaksanakan
koordinasi dengan pokja

teknis.
4. Membuatlaporan
kegiatan kepada project
leader dan mentor.
C. Sebagai alat bantu untuk memonitoring dan evaluasi yang digunakan untuk
kegiatan penilaian kesehatan adalah buku RAT tahun buku 2015 dari gerakan
Koperasi Simpan Pinjam yang akan dipergunakan sebagai bahan kajian
untuk melakukan tindak lanjut penilaian kesehatan.
D. Etika Dan Mekanisme Kerja Tim
1. Dalam pelaksanaan tugas, tim mengacu jadwal yang telah dikeluarkan oleh
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM
2. Dalam pelaksanaan tugas tim harus menerapkan budaya kerja dengan
perilaku kerja yang tercermin antara lain kerja keras, ulet, disiplin, produktif,
tanggung jawab, kreatif, respon terhadap permasalahan yang dihadapi.
3. Dalam pelasanaan tugas, tim kerja melakukan rapat koordinasi minimal satu
minggu sekali untuk membahas progres proyek perubahan juga hambatan
dan kendala di lapangan yang dihadapi.
4. Laporan progres proyek perubahan tim dibuat satu minggu sekali
5. Tim kerja saling koordinasi dan komunikasi sehingga terjalin keharmonisan
kerja sesuai dengan tahapan (milestone)
6. Apabila membutuhkan biaya untuk mendukung proyek perubahan, tim kerja
akan koordinasi dengan proyek leader, yang selanjutnya akan dilaksanakan
dengan tata kelola keuangan yang ada.
E. Alat Monef
Seluruh pekerjaan akan dilakukan monitoring melalui beberapa media sebagai
1.
2.
3.
4.
5.

berikut:
Kunjungan ke lokasi proyek perubahan
Laporan berkala dari masing-masing Pokja
Rapat koordinasi yang dilakukan minimal setiap satu minggu sekali
Melalui hasil liputan yang dilakukan baik oleh media maupun Pokja
Hasil dari seluruh monitoring tersebut akan digunakan untuk bahan evaluasi guna

penyempurnaan pelaksanaan proyek perubahan


9. SUMBERDAYA
Sumber daya yang ada pada satuan organisasi SKPD Dinas Koperasi adalah
bagian dari satuan tim kerja untuk melaksanakan jalannya kegiatan proyek perubahan
selama kegiatan berlangsung adapun alat dan metode yang akan digunakan selama
24

pelaksanaan proyek perubahan diantaranya buku RAT tahun buku 2015 sebagai bahan
kajian untuk selanjutnya dikaji dan analisa menggunakan kertas kerja penilaian
kesehatan.
10. IDENTIFIKASI MASALAH / KENDALA DAN SRATEGI MENGATASI
KENDALA
Kemungkinan Masalah yang

Strategi Mengatasi Kendala

Terjadi
1. Ada

Pemberitahuan tertulis untuk

sebagian

melaksanakan RAT

Koperasi
Simpan
Pinjam
yang
belum
melaksana
kan RAT
2. Ada

Diwajibkan

sebagian

untuk

membeli

sarana komputer/laptop

koperasi
yang
pencatatan
administra
si

masih

mengguna
kan
pencatatan
manual
3. Ada

Harus ada pemisahan laporan

sebagian

keuangan dari masing-masing

koperasi

unit usaha

dalam
pembuatan
laporan
keuangan
dari
berbagai
usaha
25

yang
dimiliki
masih
dijadikan
satu
laporan
neracanya
11. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
1. Bimbingan teknis pemahaman penilaian kesehatan koperasi sehingga pengurus
dapat mengetahui tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam yang dikelolanya.
2. Pengelola atau manajer mempunyai basic pengalaman dan kemampuan dalam
pengelolaan simpan pinjam yang dapat dibuktikan dengan sertifikat keahlian.
3. Koperasi bisa mendapatkan kepercayaan publik kalau koperasi dapat mencerminkan
sebagai lembaga keuangan yang kuat, tangguh, mandiri dan profesional dalam
penyediaan layanan simpan pinjam terhadap anggota maupun masyarakat.
4. Koperasi bisa membangun kemitraan kerjasama dengan lembaga keuangan lain
guna perkuatan modal usaha.
12. RENCANA KEGIATAN (TIME SCHEDULE) PELAKSANAAN PROYEK
PERUBAHAN
No
1

Kegiatan
Sosialisasi
dalam
bentuk
undangan
bersama
kepada 20
koperasi
Penilaian
kesehatan
koperasi
Simpan
Pinjam pada
20 Koperasi

Pelaksana/Penanggung
jawab
Proyek leader

Output
Terlaksananya sosialisasi

Waktu
Juni 2016

bimtek Kepada 20
koperasi

Proyek leader

Tercapainya hasil
penilaian kesehatan 20
koperasi

26

Juni-Juli 2016

Anda mungkin juga menyukai