Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO

“MODEL INDEKS TUNGGAL”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Investasi dan Manajemen Portofolio

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. Enos Parlindungan Nainggolan


2. Rifal Kurniawan
3. Raihan Maulana

DOSEN PENGAMPU: Dr. Enni Savitri, SE., MM, Ak, CA

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah Investasi dan Manajemen
Portofolio ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Model Indeks Tunggal”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha kita. Amin.

Pasaman Barat, 24 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 3
2.1 Model Indeks Tunggal dan Komponen Returnnya ............................................................ 3
2.2 Asumsi-asumsi ................................................................................................................. 5
2.3 Varian Return Sekuritas Model Indeks Tunggal................................................................ 6
2.4 Kovarian Return Antara Sekuritas Model Indeks Tunggal ................................................ 7
2.5 Parameter-parameter Input untuk Model Markowitz ......................................................... 8
2.6 Analisis Portofolio Menggunakan Model Indeks Tunggal ................................................. 9
2.6.1 Return Ekspektasian Portofolio .............................................................................. 9
2.6.2 Risiko Portofolio .................................................................................................... 9
2.7 Model Pasar ..................................................................................................................... 10
2.8 Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal ................................................... 11

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 13


3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 13
3.2 Saran ................................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Investasi merupakan kegiatan untuk mendapatkan return dengan cara menanamkan modal
berupa sekuritas pada suatu perusahaan. Ada dua cara untuk berinvestasi, yaitu aktiva tunggal
dan portofolio. Aktiva tunggal adalah cara menanamkan modal hanya pada satu perusahaan saja.
Sedangkan portofolio merupakan cara menanamkan modal di beberapa perusahaan yang lebih
dari satu. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko dari suatu sekuritas. Karena pada
hukumnya apabila kita menginginkan return yang tinggi, maka risiko yang kita dapatkan juga
tinggi. Sehingga seorang investor harus memikirkan cara untuk meminimalisir risiko dan
investasinya.

Investasi di pasar modal atau Bursa Efek Indonesia (BEI) harus dapat menganalisis dengan
baik secara teknikal, fundamental, maupun faktor-faktor lain yang mungkin saja dapat
memengaruhi pasar modal seperti faktor psikologis pasar. Karena kondisi pasar saat ini
mempunyai pengaruh yang besar, maka alat analisis yang dipilih perlu mempertimbangkan
faktor pasar. Dalam hal ini alat analisis yang sesuai adalah model Indeks Tunggal.

William Sharpe (1963) mengembangkan model yang disebut dengan model indeks tunggal
(single-index model). Model ini dapat digunakan untuk menyederhanakan perhitungan di model
Markowitz dengan menyediakan parameter-parameter input yang dibutuhkan di dalam
perhitungan model Markowitz. Di samping itu, model indeks tunggal dapat juga digunakan
untuk menghitung return ekspektasian dan risiko portofolio.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu model indeks tunggal?
2. Apa saja komponen return dari model indeks tunggal?
3. Bagaimana varian return sekuritas dan kovarian return sekuritas model indeks tunggal?
4. Bagaimana penganalisisan portofolio menggunakan model indeks tunggal?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu model indeks tunggal.
2. Untuk mengetahui komponen return dari model indeks tunggal.

1
3. Untuk mengetahui varian return sekuritas dank ovarian return sekuritas dari model
indeks tunggal.
4. Untuk mengetahui analisis portofolio dengan menggunakan model indeks tunggal.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Model Indeks Tunggal dan Komponen Returnnya


Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas
berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan
saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik. Kebalikannya juga
benar, yaitu jika indeks harga saham turun, kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Hal
ini menyarankan bahwa return-return dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi
umum (common respone) terhadap perubahan-perubahan nilai pasar. Dengan dasar ini, return
dari suatu sekuritas dan return dari indeks pasar yang umum dapat dituliskan sebagai hubungan:
𝑅𝑖 = 𝑎𝑖 + 𝛽𝑖 . 𝑅𝑀
Notasi:
𝑅𝑖 = return sekuritas ke-i,
𝑎𝑖 = suatu variabel acak yang menunjukan komponen dari return sekuritaske-i yang independen
terhadap kinerja pasar,
𝛽𝑖 = Beta (dibahas di bab 10) yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan 𝑅𝑖 akibat
dari perubahan 𝑅𝑀
𝑅𝑀 = tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu variabel acak.

Variabel 𝑎𝑖 merupakan komponen return yang tidak tergantung dari return pasar. Variabel 𝑎𝑖
dapat dipecah menjadi nilai yang diekspektasi (expected value) 𝑎𝑖 dan kesalahan residu (residual
error) 𝑒𝑖 sebagai berikut:
𝑎𝑖 = 𝛼𝑖 + 𝑒𝑖
Subtitusikan persamaan di atas ke dalam rumus sebelumnya, maka akan didapatkan persamaan
model indeks tunggal sebagai berikut:
𝑅𝑖 = 𝑎𝑖 + 𝛽𝑖 . 𝑅𝑀 + 𝑒𝑖
Notasi:
𝑎𝑖 = nilai ekspektasian dari return sekuritas yang independen terhadap return pasar,
𝑒𝑖 = kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan nilai ekspektasiannya sama
dengan nol atau E(𝑒𝑖) = 0.

3
Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke dalam dua komponen, yaitu
sebagai berikut ini.
1. Komponen return yang unik diwakili oleh 𝛼𝑖 yang independen terhadap return pasar.
2. Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili oleh . 𝑅𝑀

Bagian return yang unik (𝑎 ) hanya berhubungan dengan peristiwa mikro (micro event) yang
mempengaruhi perusahaan tertentu saja, tetapi tidak mempengaruhi semua perusahaan-
perusahaan secara umum. Contoh dari peristiwa-peristiwa mikro misalnya adalah pemogokan
karyawan, kebakaran, penemuan-penemuan penelitian dan lain sebagainya. Bagian return yang
berhubungan dengan return pasar ditunjukan oleh Beta (𝛽𝑖) yang merupakan sensitivitas return
suatu sekuritas terhadap return dari pasar. Secara konsensus, return pasar mempunyai Beta
bernilai 1. Suatu sekuritasyang mempunyai Beta bernilai 1,5 misalnya mempunyai arti bahwa
perubahan return pasar sebesar 1% akan mengakibatkan perubahan return dari sekuritas tersebut
dengan arah yang sama sebesar 1,5%.

Model indeks tunggal dapat juga dinyatakan dalam bentuk return ekspektasi (expected
return). Return ekspektasi dari model ini dapat diderivasi dari model sebagai berikut:
E(𝑅𝑖 ) = E(𝛼𝑖 + 𝛽𝑖 . 𝑅𝑀 + 𝑒𝑖 ),
Atau:
E(𝑅𝑖 ) = E(𝛼𝑖 ) + E(𝛽𝑖 . 𝑅𝑀) + E(𝑒𝑖 ).
Dari property ke-2 di bab 6 diketahui bahwa nilai ekspektasi dari suatu konstanta adalah bernilai
konstanta itu sendiri, maka E(𝛼𝑖 ) = 𝛼𝑖 dan E(𝛽𝑖 . 𝑅𝑀) = 𝛽𝑖 . (𝑅𝑀) 4 dan secara konstruktip
(lihat contoh 9.2) nilai E(𝑒𝑖 ) = 0, maka return ekspektasi model indeks tunggal dapat dinyatakan
sebagai:
E(𝑅𝑖 ) = 𝛼𝑖 + 𝛽𝑖 . E( 𝑅𝑀).

Contoh 10.1:
Misalnya return ekspektasi dari indeks pasar E( 𝑅𝑀) adalah sebesar 20%, bagian dari return
ekspektasi suatu sekuritas yang independen terhadap pasar (𝛼𝑖 ) adalah sebesar 4% dan 𝛽𝑖 adalah
sebesar 0,75. Mod3l indeks tunggal mengestimasi besarnya return ekspektasi untuk sekuritas ini
sebesar.
E(𝑅𝑖 ) = 4% + 0,75 . 20% = 19%

4
Sedang besarnya nilai return realisasi berdasarkan model indeks tunggal untuk sekuritas ini
adalah sebesar:
𝑅𝑖 = 19% + 𝑒𝑖
Dari contoh ini terlihat bahwa nilai return realisasi merupakan nilai return ekspektasi
ditambah dengan kesalahan residu. Jika ternyata nilai return realisasi nantinya sama dengan nilai
return yang diharapkan, berarti investor mengestimasi nilai return ekspektasi tanpa kesalahan.
Jika ternyata nilai return realisasi sebesar misalnya 21%, maka besarnya kesalahan estimasi (𝑒𝑖)
adalah sebesar 21% - 19% = 2%.

2.2 Asumsi-asumsi
Model Indeks tunggal menggunakan asumsi-asumsi yang merupakan karakteristik model ini
sehingga menjadi berbeda dengan model-model yang lainnya. Asumsi utama dari model indeks
tunggal adalah kesalahan residu dari sekuritas ke-i tidak berkovari dengan kesalahan residu
sekuritas ke-j atau 𝑒𝑖 tidak berkovari (berkorelasi) dengan 𝑒j untuk semua nilai dari i sampai j.
Asumsi ini secara otomatis dapat juga dituliskan sebagai:
Cov(𝑒𝑖,𝑒j) = 0
Karena secara konstruktif bahwa E(𝑒𝑖) dan E(𝑒j) adalah sama dengan nol sehingga asumsi
kesalahan residu untuk sekuritas ke-i tidak mempunyai korelasi dengan kesalahan residu untuk
sekuritas ke-j dapat juga ditulis:
E(𝑒𝑖,𝑒j) = 0

Return indeks pasar (RM) dan kesalahan residu untuk tiap-tiap sekuritas (𝑒𝑖) merupakan
variabel-variabel acak. Oleh karena itu, diasumsikan bahwa 𝑒𝑖 tidak berkovari dengan return
indeks pasar RM. Asumsi kedua ini dapat dinyatakan secara matematis sebagai:
Cov(𝑒𝑖, RM) = 0
Persamaan di atas dapat diuraikan lagi sehingga asumsi kedua dari model indeks tunggal dapat
dituliskan sebagai:
E(𝑒𝑖.[ RM – E(RM)]) = 0

Asumsi-asumsi dari model indeks tunggal mempunyai implikasi bahwa sekuritas-sekuritas


bergerak bersama-sama bukan karena efek di luar pasar (misalnya efek dari industry atau

5
perusahaan-perusahaan itu sendiri), melainkan karena mempunyai hubungan yang umum
terhadap indeks pasar. Asumsi-asumsi ini digunakan untuk menyederhanakan masalah.

2.3 Varian Return Sekuritas Model Indeks Tunggal

Secara umum, varian return dari suatu sekuritas dapat dinyatakan sebagai berikut:
σi2 = βi2 . σM2 . σei2
Risiko varian return sekuritas yang dihitung berdasarkan model ini terdiri dari dua bagian: risiko
yang berhubungan dengan pasar (market related risk) yaitu βi2 . σM2 dan risiko unik masing-
masing perusahaan (unique risk) yaitu σei2.

Contoh 10.2:
Retrun saham PT.A dan return indeks pasar selama 7 periode dan ratarata aritmatikanya
adalah sebagai berikut:

Periode ke-t Return saham PT ‘A’ (RA) Return Indeks Pasar (RM)
1 0,060 0,040
2 0,077 0,041
3 0,095 0,050
4 0,193 0,055
5 0,047 0,015
6 0,113 0,065
7 0,112 0,055
Rata-rata aritmatika 0,09957 0,04586

Diketahui αi dan βi adalah konstan dari waktu ke waktu. Dan βA untuk sekuritas PT.A adalah
1,7. Hitunglah,
1. Nilai ekspektasian PT.A (αA)
2. Nilai ekspektasian dari kesalahan residu E(eA)
3. Varian dari kesalahan residu
4. Varian dari retrun pasar
5. Total resiko berdasarkan model indeks tunggal dan varian retrun sekuritas
Jawab:

6
1. E(RA) = αA + βA . E(RM)
0,09957 = αA + 1,7 . (0,04586)
αA = 0,0216

Periode ke-t EA,t = RA,t - αA – βA . RM,t)


1 eA,1 = 0,060 - 0,0216 - (1,7 . 0,040) = - 0,0296
2 eA,2 = 0,077 - 0,0216 - (1,7 . 0,041) = - 0,0143
3 eA,3 = 0,095 - 0,0216 - (1,7 - 0,050) = - 0,0116
4 eA,4 = 0,193 - 0,0216 - (1,7 - 0,055) = 0,0779
5 eA,5 = 0,047 - 0,0216 - (1,7 - 0,015) = 0,0001
6 eA,6 = 0,113 - 0,0216 - (1,7 - 0,065) = - 0,0191
7 eA,7 = 0,112 - 0,0216 - (1,7 - 0,055) = - 0,0031

2. E(eA) = (-0,0296 – 0,0143 – 0,0116 + 0,0779 + 0,0001 – 0,0191 – 0,0031) / (7 – 1) = 0


3. σeA2 = ((−0,0296 − 0) 2 + (−0,0143 − 0) +(-0,0116-0) 2 + (0,0779 − 0) 2 +(0,0001-0) 2 +
(−0,0191 − 0) 2 +(-0,0031-0) 2 ) / (7 − 1) = 0,0068/6 = 0,00128
4. σM2 = ((0,040 – 0,04586)2 + (0,041 – 0,04586)2 + (0,050 – 0,04586)2 + (0,0055 –
0,04586)2 + (0,015 - 0,04586)2 + (0,065 - 0,04586)2 + (0,055 - 0,04586)2) / (7 - 1) =
0,00156 / 6 = 0,00026
5. a.total resiko berdasarkan model indeks tunggal
𝜎A2 = 𝛽A2 . 𝜎M2 + 𝜎𝑒A2 = (1,7)2 . 0,00026 + 0,00128 = 0,002
b. Total resiko berdasarkan varian retrun sekuritas
𝜎A2 = [(0,060 − 0,09957)2 + (0,077 − 0,09957)2 + (0,095 − 0,09957)2 + (0,193 −
0,09957)2 + (0,047 − 0,09957)2 + (0,113 − 0,09957)2 + (0,112 − 0,09957)2] / (7 − 1) =
0,002.
2.4 Kovarian Return Antara Sekuritas Model Indeks Tunggal
Secara umum, kovarian return antara dua sekuritas i dan j dapat dirumuskan:
𝜎ij = 𝛽i2 . Bi . 𝜎M2
Contoh 10.3:
Dua buah sekuritas A dan B masing-masing mempunyai Beta yaitu 𝛽A = 1,7 dan 𝛽B = 1,3.
Varian return dari indeks pasar diketahui sebesar 0,00026. Kovarian antara sekuritas A dan B
adalah :

7
𝜎ij = 𝛽i2 . Bi . 𝜎M2 = 1,7 . 1,3 . 0,00026 = 0,00057

2.5 Parameter-parameter Input untuk Model Markowitz


Model indeks tunggal dapat digunakan untuk menghitung return ekspektasian (E(R i)), varian
dari sekuritas (𝜎i2) dan kovarian antar sekuritas (𝜎ij) yang merupakan parameter-parameter input
untuk analisis portofolio menggunakan model Markowitz. Maksudnya adalah bahwa hasil dari
model indeks tunggal ini yaitu E(Ri) dari rumus E(𝑅𝑖 ) = 𝛼𝑖 + 𝛽𝑖 . E( 𝑅𝑀), 𝜎i2 dari rumus di σi2 =
βi2 . σM2 . σei2 dan 𝜎ij dari rumus 𝜎ij = 𝛽i2 . Bi . 𝜎M2 dapat digunakan sebagai input untuk
menghitung return ekspektasian dan risiko portofolio menggunakan model Markowitz.
Contoh 10.4:
Periode ke-t Return saham PT ‘A’ Return saham PT Return Indeks Pasar
(RA) ‘A’ (RB) (RM)
1 0,060 0,15 0,040
2 0,077 0,25 0,041
3 0,095 0,30 0,050
4 0,193 0,40 0,055
5 0,047 0,27 0,015
6 0,113 0,15 0,065
7 0,112 0,55 0,055
Rata-rata 0,09957 0,2957 0,04586

Setelah perhitungan seperti contoh 10.2, diketahui:


𝛽A = 1,7 𝜎A2 = 0,02 𝜎M2 = 0,00026
𝛽B = 1,3 𝜎B2 = 0,01998 WA.B = 0,5
Hitunglah :
a. Kovarian antara return PT A dan PT B
b. Risiko portofolio berdasarkan model indeks tunggal
Jawab:
a. 𝜎A.B = 𝛽A . 𝛽B . 𝜎M2 = 1,7 . 1,3 . 0,00026 = 0,00057
b. 𝜎p2 = WA2 . 𝜎A2 + WB2 . 𝜎B2 + 2 . WA .WB . 𝜎AB = (0,5)2 . 0,002 + (0,5)2 . 0,01998 + 2 . 0,5
. 0,5 . 0,00057 = 0,0035

8
2.6 Analisis Portofolio Menggunakan Model Indeks Tunggal
Selain hasil dari model indeks tunggal dapat digunakan sebagai input analisis portofolio,
model indeks tunggal dapat juga digunakan secara langsung untuk analisis portofolio. Analisis
portofolio menyangkut perhitungan return ekspektasian portofolio dan risiko portofolio dengan
menggunakan hasil indeks tunggal sebagai input perhitungan Model Markowitz.
2.6.1 Return Ekspektasian Portofolio
Return ekspektasian dari suatu portofolio selalu merupakan rata-rata tertimbang dari
return ekspektasian individual sekuritas:
n

E(Rp) = Σ w . E(R )
i i
i=1

Dengan mensubtitusikan E(Ri) menggunakan nilai pada E(𝑅𝑖 ) = 𝛼𝑖 + 𝛽𝑖 . E( 𝑅𝑀), return


ekspektasian portofolio menjadi:
n n

E(Rp) = Σ w . 𝛼 + Σ w . 𝛽 . E(R
i I i i M)
i=1 i=1

Model indeks tunggal mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut.


1. Beta dari portofolio (𝛽p) merupakan rata-rata tertimbang dari Beta masing-masing
sekuritas (𝛽i):
n

𝛽p = Σ w .𝛽 i i
i=1

2. Alpha dari portofolio (𝛼p) juga merupakan rata-rata tertimbang dari alpha tiap-tiap
sekuritas (𝛼i):
n

𝛼p = Σ w .𝛼 i i
i=1

Dengan mendistibusikan karakteristik ini, yaitu 𝛽p dan 𝛼p ke dalam persamaan return


ekspektasian portofolio, maka return ekspektasian portofolio yang baru akan menjadi:
E(Rp) = 𝛼p + 𝛽p . E(RM)

2.6.2 Risiko Portofolio

9
Varian dari suatu sekuritas yang dihitung berdasarkan model indeks tunggal telah
diuraikan dan dapat dilihat di persamaan varian return. Varian dari sekuritas ini adalah
sebagai berikut:
σi2 = βi2 . σM2 . σei2
Varian dari portofolio adalah sebesar:
n n

σp2 = ( Σ w . 𝛽)
i i
2
. σM2 + ( Σ w.σ ) i ei
2
i=1 i=1

Dengan menggunakan karakteristik Beta, maka varian dari portofolio selanjutnya dapat
dituliskan:
n

σp2 = 𝛽p2 . σM2 + ( Σ w.σ ) i ei


2
i=1

Salah satu kegunaan model indeks tunggal adalah untuk menyederhanakan perhitungan
model markowitz. Untuk menghitung return dan risiko portofolio, model Markowitz
membutuhkan parameter- parameter input berupa return ekspektasian masing-masing
sekuritas, varian masing-masing sekuritas dan kovarian antara sekuritas-sekuritas. Untuk
menghitung risiko portofolio yang terdiri dari n-buah aktiva, model Markowitz membutuhkan
perhitungan sebanyak n-buah varian dan (n . (n-1)) buah kovarian. Perhitungan kovarian
dapat dihitung setengahnya saja karena bentuknya yang simetri. Dengan demikian jumlah
perhitungan yang dibutuhkan untuk menghitung risiko portofolio model Markowitz adalah
sebanyak n + (n . (n-1) / 2). Dengan menggunakan model indeks tunggal perhitungan risiko
portofolio hanya membutuhkan (2 . n) + 1 perhitungan, yaitu 𝛽I untuk masing-masing
sekuritas ke-i sebanyak n-buah, σei2 juga untuk masing-masing sekuritas ke-i sebanyak n-buah
dan sebuah varian return dari market indeks (σM2).

2.7 Model Pasar


Model pasar (market model) merupakan bentuk dari model indeks tunggal dengan batasan
yang lebih sedikit. Model pasar bentuknya sama dengan model indeks tunggal. Perbedaanya
terletak di asumsinya. Di model indeks tunggal, di asumsikan bahwa kesalahan residu masing-
masing sekuritas tidak berkovari satu dengan yang lainnya atau Cov(e i,ej) = 0. Di model pasar,
asumsi ini tidak digunakan atau kesalahan residu masing-masing sekuritas dapat berkorelasi.

10
Kenyataannya bahwa sekuritas berkovari atau berkorelasi satu dengan yang lainnya membuat
model pasar lebih realistis. Model pasar ini banyak digunakan oleh peneliti-peneliti pasar modal
untuk menghitung abnormal return. Bentuk model pasar yang sama dengan bentuk model indeks
tunggal mempunyai return dan return ekspektasian sebagai berikut:
Ri = 𝛼i + 𝛽i . RM + ei
dan
E(Ri) = 𝛼i + 𝛽i . E(RM)

2.8 Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal


Perhitungn untuk menentukan portofolio optimal akan sangat dimudahkan jika hanya
didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan apakah suatu sekuritas dapat dimasukkan
ke dalam portofolio optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara akses return dengan
Beta (excess return to beta ratio). Rasio ini adalah:

Notasi:
ERBi = excess return to beta sekuritas ke-i
E(Ri) = return ekspektasian berdasarkan model indeks tunggal untuk sekuritas ke-i
RBR = return aktiva bebas risiko
𝛽I = Beta sekuritas ke-i

Excess return didefenisikan sebagai selisih return ekspektasian dengan return aktiva bebas
risiko. Excess return to beta berarti mengukur kelebihan return relatif terhadap satu unit risiko
yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan Beta. Rasio ERB ini juga menunjukkan
hubungan antara dua faktor penentu investasi, yaitu return dan risiko.

Portofolio yang optimal akan berisi dengan aktiva-aktiva yang mempunyai nilai rasio ERB
yang tinggi. Aktiva-aktiva dengan rasio ERB yang rendah tidak akan dimasukkan ke dalam
portofolio optimal. Dengan demikian diperlukan sebuah titik pembatas (cut-off point) yang
menentukan batas nilai ERB berapa yang dikatakan tinggi. Besarnya titik pembatas ini dapat
ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut ini:

11
1. Urutkan sekuritas-sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai ERB terkecil.
Sekuritas-sekuritas dengan nilai ERB terbesar merupakan kandidat untuk dimasukkan ke
portofolio optimal.
2. Hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing sekuritas ke-i sebagai berikut:

dan

Notasi:
σei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i yang juga merupakan risiko unik atau risiko
tidak sistematik.

3. Hitung nilai Ci

Ci adalah nilai C untuk sekuritas ke-i yang dihitung dari kumulasi nilai-nilai A1 sampai
dengan Ai dan nilai- nilai B1 sampai dengan Bi. Misalnya C3 menunjukan nilai C untuk
sekuritas ke-3 yang dihitung dari kumulasi A1, A2, A3 dan B1, B2, dan B3.
Menentukan besarnya proporsi sekuritas ke-i:

Dengan nilai Zi adalah sebesar:

Notasi:
wi = proporsi sekuritas ke-i
k = jumlah sekuritas di portofolio optimal
𝛽I = Beta sekuritas ke-i
σei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i
ERBi = excess return to Beta sekuritas ke-i
C* = nilai cut-off point yang merupakan nilai Ci terbesar

12
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Model indeks tunggal (single-index model) didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari
suatu sekuritas berfluktasi searah dengan indeks harga pasar. Model indeks tunggal
dikembangkan untuk menyederhanakan perhitungan pada model Markowitz dengan
menyediakan parameter-parameter input yang dibutuhkan. Model ini juga dapat digunakan untuk
menghitung return ekspektasian, varian dari sekuritas, dan kovarian antar sekuritasyang
merupakan parameter-parameter input untuk analisis portofolio menggunakan model Markowitz.
Selain dapat digunakan sebagai input analisis portofolio, model indeks tunggal dapat juga
digunakan secara langsung untuk analisis portofolio. Analisis portofolio menyangkut
perhitungan return ekspektasian portofolio dan risiko portofolio. Model indeks tunggal
menggunakan asumsi-asumsi yang merupakan karakteristik model ini sehingga menjadi berbeda
dengan model-model lainnya. Asumsi-asumsi ini digunakan untuk menyederhanakan masalah.
Bentuk lain dari model indeks tunggal tetapi dengan batasan yang lebih sedikit yaitu Model
Pasar (market model), yang mana perbedaannya yaitu pada asumsinya.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
masukan serta saran daripara pembaca sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan
tersebut. Dengan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca mengenai model
indeks tunggal yang telah dibahas pada makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto H.M (JO). 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keempatbelas.

BPFE UGM Yogyakarta.

http://staffnew.uny.ac.id/upload/198702042014041002/pendidikan/model-indeks-tunggal.pdf

https://www.academia.edu/28219119/MODEL_INDEKS_TUNGGAL

14

Anda mungkin juga menyukai