MAKALAH
Oleh:
Andri Goklas
55120120165
Pembimbing
Dr. Sudjono, M.Acc.
MAGISTER MANAGEMENT
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2022
ABSTRAK
Proses Monte Carlo adalah merupakan suatu model yang digunakan dalam analisis
pergerakan harga saham. Kesulitan menyelesaikan secara analitik sebuah model
biasanya disebabkan adanya komponen yang berupa variabel random. Dalam
simulasi, variabel random dinyatakan dalam distribusi probabilitas, sehingga
sebagian besar model simulassi adalah model probabilistik. Berdasarkan hasil
penelitian sebelumnya, bahwa simulasi monte carlo merupakan suatu metode yang
tepat dalam memperoleh nilai portofolio saham. Pergerakan harga saham memiliki
fluktuasi yang tinggi sehingga cukup sulit untuk dilakukan peramalan. Dari hasil
simulasi yang telah dilakukan bahwa hasil simulasi yang dilakukan diperoleh sesuai
dengan nilai aktualnya dengaan tingkat kesalahan yang kecil. Sehingga simulasi
monte carlo dapat dipergunakan dalam memperhitungkan pergerakan harga saham.
ii
ABSTRACT
The Monte Carlo process is a model used in the analysis of stock price movements.
Difficulty in solving analytically a model is usually caused by the presence of
components in the form of random variables. In simulation, random variables are
expressed in probability distributions, so most simulation models are probabilistic
models. Based on the results of previous studies, that the Monte Carlo simulation
is an appropriate method in obtaining the value of a stock portfolio. Stock price
movements have high fluctuations so that it is quite difficult to forecast. From the
simulation results that have been carried out, the simulation results obtained are in
accordance with the actual value with a small error rate. So that the Monte Carlo
simulation can be used to calculate stock price movements.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
2. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan dorongan moril dan
materil.
Penulisan makalah tak luput dari kesalahan, maka dari itu diperlukan kritik dan
saran yang membangun sehingga makalah ini akan lebih baik lagi. Akhir kata
ilmu pengetahuan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
2.1.3 Portofolio............................................................................. 6
v
4.1 Kesimpulan .................................................................................... 17
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
dilakukan oleh seorang investor. Pasar modal telah memberikan banyak manfaat
ditanamkan melalui saham dan obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan guna
yang akan berinvestasi di dalam pasar modal khususnya saham harus mampu
memahami risiko yang ada, karena seperti investasi pada umumnya akan
Pengetahuan tentang risiko merupakan suatu hal yang penting dimiliki oleh
setiap investor maupun calon investor. Investor yang rasional sebelum mengambil
yang diharapkan (expected return) dan risiko (risk) yang terkandung dari alternatif
investasi yang dilakukannya. Dalam banyak penelitian yang telah dilakukan ada
sehingga bagaimana investor itu mampu memilih motode atau bidang apa yang
akan diambil apakah dalam satu tempat atau satu saham atau dengan cara
melakukan portofolio, akan tetapi semua itu akan menghadapi risiko dimasa depan
(Jogiyanto, 2000).
1
Konsep risiko dan return dikembangkan oleh Harry Markowitz dengan
menulis paper tentang teori portofolio modern. Inti dari teori tersebut adalah untuk
Penggunaan (aplikasi) dari teori portofolio modern tersebut ada dalam Mean-
return positif. Tetapi fakta membuktikan bahwa distribusi dari return saham
menghadapi loss dan gain tidak simetris. Pada kondisi tersebut pilihan pada mean-
Proses Monte Carlo adalah merupakan suatu model yang digunakan dalam
sehingga sebagian besar model simulassi adalah model probabilistik. Arti istilah
Monte Carlo sering dianggap sama dengan simulasi probabilistik. Namun Monte
Carlo Sampling secara lebih tegas berarti teknik memilih angka secara random dari
simulasi, melainkan suatu teknik yang digunakan untuk simulasi (Alvares, 2021).
2
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis memilih judul
berikut :
saham.
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini antara lain :
3
2. Dapat dijadikan sebagai tambahan informasi bagi peneliti yang hendak
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
suatu model deterministik yang melibatkan bilangan acak sebagai salah satu input.
Metode ini sering digunakan jika model yang digunakan cukup kompleks, non
linear atau melibatkan lebih dari sepasang parameter tidak pasti. Sebuah simulasi
Monte Carlo dapat melibatkan 10.000 evaluasi atas sebuah model, suatu pekerjaan
di masa lalu hanya bisa dikerjakan oleh sebuah software komputer (Alvarez, 2021).
merupakan suatu model pendekatan yang diketahui dengan pasti sedangkan model
2.1.2 Saham
perusahaan. Saham juga dapat didefinisikan sebagai kertas yang tercantum dengan
jelas nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang
kelas saham saja, maka saham ini dinamakan sebagai saham biasa (common stock).
5
Untuk menarik investor dalam menanamkan modalnya, maka perusahaan juga bisa
mengeluarkan kelas lain dari saham yang disebut dengan saham preferen (preferred
atau disebut juga dengan 1 lot. Saham pecahan (tidak bulat 500 lembar) juga dapat
diperjualbelikan secara over the counter. Pemegang saham diberikan hak khusus
tergantung dari jenis saham, termasuk hak untuk memberikan suara (biasanya satu
suara per saham yang dimiliki), seperti untuk keperluan pemilihan dewan direksi,
perusahaan, dan hak terhadap aset perusahaan pada saat likuidasi perusahaan.
2.1.3 Portofolio
Chicago yang telah memperoleh Nobel Prize di bidang ekonomi pada tahun 1990.
dimulai dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian atas efek di masa depan dapat
linear antara risiko dan pengembalian. Dalam hal ini, semakin besar risiko atas
investasi atau pinjaman, maka semakin besar pula tingkat pengembalian yang
6
Teori portofolio berkaitan dengan estimasi investor tehadap ekspektasi
risiko dan return, yang diukur secara statistik untuk membuat portofolio
dengan kata lain mereka membentuk portofolio. Dalam kenyataannya, kita akan
sulit membentuk portofolio yang terdiri dari semua kesempatan investasi, karena
itu biasanya dipergunakan suatu wakil yang terdiri dari sejumlah besar saham atau
indeks pasar.
kerugian nilai aset atau portofolio berisiko selama periode tertentu untuk interval
kepercayaan tertentu. Ada tiga pendekatan dasar yang digunakan untuk menghitung
Value at Risk, meskipun ada banyak variasi dalam setiap pendekatan. Ukuran
tersebut dapat dihitung secara analitis dengan membuat asumsi tentang distribusi
pengembalian untuk risiko pasar, dan dengan menggunakan varians dan kovarians
di seluruh risiko ini. Hal ini juga dapat diperkirakan dengan menjalankan portofolio
hipotetis melalui data historis atau dari simulasi Monte Carlo (Jorion, 2001).
sama akan tetapi objek, waktu dan hasil yang diperoleh akan berbeda. Penelitian
7
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
8
karena pada simulasi ke-
6000 dan seterusnya nilai
rata-rata yang dihasilkan
sama dengan hasil
simulasi ke-5000
3. Makbul Berdasarkan hasil dan
Muflihunallah, pembahasan yang telah
Komang Dharmawan, diuraikan, estimasi nilai
Ni Made Asih (2018) Implied Volatility saham
Estimasi Nilai Implied menggunakan simulasi
Volatility Monte Carlo pada data
Menggunakan historis harga saham
Simulasi Monte Carlo penutupan PT.
Telekomunikasi
Indonesia periode 22
November 2016 sampai
21 November 2017
dengan langkah awal
yaitu menghitung tingkat
pengembalian (return).
Kemudian
mensimulasikan harga
saham untuk mencari
nilai opsi yang dijadikan
acuan dengan
menentukan nilai rataan
opsi dari masingmasing
simulasi. Sehingga dapat
diestimasikan nilai
Implied Volatility dengan
melihat hasil output yang
diperoleh selama proses
simulasi sebanyak 3000
kali yaitu 19.04%.
Semakin tinggi nilai
Implied Volatility akan
mengakibatkan harga
opsi menjadi mahal
karena Implied Volatility
merupakan cara untuk
mengukur harga opsi
saham tanpa harus
menganilis harga opsi
saham sebenarnya.
4. Hadi Ismanto (2016) Value at risk Dari hasil penelitian
menunjukkan return yang
9
Analisis Value At Risk lebih besar akan
Dalam Pembentukan memberikan tingkat
Portofolio Optimal risiko yang lebih besar
(Studi Empiris Pada pula, hal ini terlihat dari
Saham-Saham Yang nilai return dan VaR dari
Tergabung Dalam masing-masing
LQ45) portofolio. Dimana
portofolio 1 memiliki
return yang lebih besar
dibandingkan dengan
portofolio 2, dan
portofolio 1 juga memilki
tingkat risiko yang lebih
besar dari pada prtofolio
2. Sesuai dengan
pernyataan dalam
investasi “semakin tinggi
keuntungan maka
semakin tinggi pula risiko
yang dihadapi”.
5. Syariah dan Noviana Value at Risk Dari analisis Model
Pratiwi (2020) Indeks Tunggal
Pengukuran Value At didapatkan bahwa
Risk (VaR) Portofolio proporsi yang
Optimal Pada dialokasikan untuk saham
Investasi Saham Bank BBRI.JK sebesar 28%,
Badan Usaha Milik BMRI.JK sebesar 46%
Negara (BUMN) dan BBNI.JK sebesar
Menggunakan Metode 24% dengan metode
Varian Covarian Dan varian kovarian untuk
Metode Simulasi tingkat kepercayaan 95%
Monte Carlo diperoleh hasil Value at
Risk (VaR) masing-
masing saham BBRI.JK
3.31%, BMRI.JK 3.58%,
BBNI.JK 3.91% dan
portofolio 3.10%
sedangkan dengan
metode simulasi monte
carlo diperoleh hasil rata-
rata Value at Risk (VaR)
dengan tiga belas kali
simulasi untuk masing-
masing saham BBRI.JK -
3.3% BMRI.JK -3.5%
BBNI.JK -3.7% dan
10
portofolio -2.2%.
Berdasarkan uji
backtesting nilai VaR
Portofolio kedua metode
tidak akurat.
6. Zulfiqar Busrah, Berdasarkan hasil
Budyanita Asrun penelitian diperoleh
(2016) bahwa perubahan harga
Simulasi Monte Carlo saham dari waktu ke
Pada Penentuan waktu mengalami
Perubahan Harga fluktuasi. Selain itu,
Saham ADHI.JK diperoleh bahwa dengan
Melalui Pendekatan menggunakan fungsi Log
Proses Wiener Dan Normal, sebaran harga
Lemma Itô saham pada hari ke-30
juga membentuk kurva
lognormal, sedangkan log
harga saham berdistribusi
normal. Semakin banyak
percaobaan yang
dilakukan akan
memberikan kurva log
normal dan kurva normal
yang semakin mulus.
Selisih hasil nilai
expected return dan
volatilitas berdasarkan
teori dan simulasi
bergantung pada jumlah
percobaan yang
dilakukan, dan bilangan
acak yang dibangkitkan.
7. Adilla Chandra, Value At Risk Hasil penelitian yang
Johannes Kho, didapatkan, perhitungan
Musraini M (2014) VaR portofolio lebih
besar nilainya tanpa
menggunakan simulasi
Monte Carlo. Pada
dasarnya perhitungan
VaR dengan metode
simulasi Monte Carlo
memberikan hasil yang
tidak berbeda jauh antara
satu dengan yang lainnya
karena return
dibangkitkan dengan
11
parameter yang sama.
Maka untuk menentukan
hasil akhir dari VaR
simulasi adalah dengan
menghitung ratarata VaR
hasil simulasi.
12
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan
Berdasarkan hasil dari tinjauan pustaka baik dari kajian teori maupun hasil
dari penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan, maka perlu dibahas analisis
portofolio harga saham menggunakan simulasi monte carlo. Secara singkat bahwa
pergerakan harga saham dapat dianalisa menggunakan simulasi monte carlo dengan
besarnya fluktuasi harga saham PT. Astra Agro Lestari Tbk mulai dari tanggal 6
Juni 2016 sampai 31 Mei 2017 sebesar 0,2752 dan perbandingan pergerakan harga
saham historis dengan rata-rata hasil 20 kali simulasi dengan metode Monte Carlo
menunjukkan pola pergerakan yang sangat baik dengan mengikuti pola pergerakan
data harga saham sebenarnya dengan nilai MAPE (Mean Absolute Percentage
dilakukan maka semakin akurat nilai rata-rata harga saham yang diperoleh sehingga
dari setiap simulasi yang interval nilai opsi semakin kecil. Jika rata-rata nilai opsi
kekonvergenan nilai opsi jual dan opsi beli tampak pada simulasi ke-5000, karena
pada simulasi ke-6000 dan seterusnya nilai rata-rata yang dihasilkan sama dengan
13
Muflihunallah et. al (2018), estimasi nilai Implied Volatility saham
menggunakan Monte Carlo pada data historis harga saham PT. Telekomunikasi
diestimasikan nilai Implied Volatility dengan melihat hasil output yang diperoleh
selama proses simulasi sebanyak 3000 kali yaitu 19.04%. Semakin tinggi nilai
Implied Volatility akan mengakibatkan harga opsi menjadi mahal karena Implied
Volatility merupakan cara untuk mengukur harga opsi saham tanpa harus
Ismanto (2016), Dari hasil penelitian menunjukkan return yang lebih besar
akan memberikan tingkat risiko yang lebih besar pula, hal ini terlihat dari nilai
return yang lebih besar dibandingkan dengan portofolio 2, dan portofolio 1 juga
memilki tingkat risiko yang lebih besar dari pada prtofolio 2. Sesuai dengan
pernyataan dalam investasi “semakin tinggi keuntungan maka semakin tinggi pula
perubahan harga saham dari waktu ke waktu mengalami fluktuasi. Selain itu,
diperoleh bahwa dengan menggunakan fungsi Log Normal, sebaran harga saham
pada hari ke-30 juga membentuk kurva lognormal, sedangkan log harga saham
memberikan kurva log normal dan kurva normal yang semakin mulus. Selisih hasil
nilai expected return dan volatilitas berdasarkan teori dan simulasi bergantung pada
14
Chandra et. al (2014), Hasil penelitian yang didapatkan, perhitungan VaR
portofolio lebih besar nilainya tanpa menggunakan simulasi Monte Carlo. Pada
dasarnya perhitungan VaR dengan metode simulasi Monte Carlo memberikan hasil
yang tidak berbeda jauh antara satu dengan yang lainnya karena return dibangkitkan
dengan parameter yang sama. Maka untuk menentukan hasil akhir dari VaR
merupakan suatu metode yang tepat dalam memperoleh nilai portofolio saham.
Pergerakan harga saham memiliki fluktuasi yang tinggi sehingga cukup sulit untuk
dilakukan peramalan. Dari hasil simulasi yang telah dilakukan bahwa hasil
simulasi yang dilakukan diperoleh sesuai dengan nilai aktualnya dengaan tingkat
kesalahan yang kecil. Sehingga simulasi monte carlo dapat dipergunakan dalam
Carlo diperoleh hasil yang tidak akurat. Syariah dan Noviana (2020), berdasarkan
penelitiannya didapatkan bahwa proporsi yang dialokasi kan untuk saham BBRI.JK
sebesar 28%, BMRI.JK sebesar 46% dan BBNI.JK sebesar 24% dengan metode
varian kovarian untuk tingkat kepercayaan 95% diperoleh hasil Value at Risk (VaR)
portofolio 3.10% sedangkan dengan metode simulasi monte carlo diperoleh hasil
rata-rata Value at Risk (VaR) dengan tiga belas kali simulasi untuk masing-masing
saham BBRI.JK -3.3% BMRI.JK -3.5% BBNI.JK -3.7% dan portofolio -2.2%.
Berdasarkan uji backtesting nilai VaR Portofolio kedua metode tidak akurat.
15
Hasil yang tidak akurat dapat disebabkan oleh beragam faktor. Faktor yang
1. Apabila distribusi yang tidak seragam, perkiraan yang dihasilkan akan buruk.
2. Jika distribusi data terlalu banyak, hasil perkiraan umumnya buruk akan tetapi
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
monte carlo dalam mengatur pergerakan portofolio harga saham dapat diandalkan.
Metode ini memiliki tingkat kesalahan yang relatif kecil. Tetapi dalam beberapa
kasus apabila data yang dimiliki kurang seragam dapat mengakibatkan hasil
perhitungan yang kurang akurat yang berdampak pada hasil perhitungan harga
4.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, A., Kho, J., Musraini, M., & others. (2014). Perhitungan Value at Risk
Portofolio Saham Menggunakan Metode Simulasi Monte Carlo. Riau
University.
Jorion, P. (2001). Value At Risk: The New Benchmark for Managing Financial Risk.
New York: McGraw Hill.
Lusiana, S. M., Rizki, S. W., & others. (2018). Simulasi Pergerakan Harga Saham
Menggunakan Pendekatan Metode Monte Carlo. Bimaster: Buletin Ilmiah
Matematika, Statistika Dan Terapannya, 7(2).
Syariah, & Pratiwi, N. (2020). Pengukuran Value at Risk (VaR) Portofolio Optimal
Pada Investasi Saham Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
18
Menggunakan Metode Varian Covarian dan Metode Simulasi Monte Carlo.
Jurnal Statistika Industri Dan Komputasi, 5(01), 1–10.
19