Disusun Oleh :
PARAMITA 1610111058
2019
KATA PEGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Esa, kiranya pantaslah penulis
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Manajemen Portofolio yang berjudul "Risiko dan Tingkat Pengembalian (Risk
and Return) serta Beta" dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi syarat mata kuliah
Manajemen Portofolio dan untuk memenuhi kewajiban mengikuti aktivitas
perkuliahan.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan baik dalam metode penulisan maupun
dalam pembahasan materi. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan
penulis. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Makalah ini dapat hadir seperti sekarang tak lepas dari bantuan banyak
pihak. Untuk itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan rasa terima kasih atas
semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota kelompok yang
telah berkontribusi dalam proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.
Terakhir penulis berharap, makalah ini dapat memberikan informasi yang
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan Masalah. ................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penulisan ................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Risiko (Risk) ........................................................................... 4
2.2 Definisi Return ..................................................................................... 4
2.3 Definisi Risk and Return dan Hubungannya ........................................ 6
2.4 Expected Return. .................................................................................. 10
2.5 Sumber-Sumber Risiko yang Mempengaruhi Besarnya Risiko
Suatu Investasi .................................................................................... 10
2.6 Systematic Risk, Unsystematic Risk, dan Total Risk. ........................... 11
2.7 Mengelola Risiko. ................................................................................ 12
2.8 Perhitungan Risiko ............................................................................... 13
2.9 Perhitungan Covariance ....................................................................... 14
2.10 Perhitungan Keuntungan yang Diharapkan pada Portofolio ................ 15
2.11 Perhitungan Rata-Rata Return.............................................................. 16
2.12 Menghitung Return dari Suatu Sekuritas yang Diharapkan ................. 17
2.13 Hubungan Karakteristik dengan Risk and Return ................................ 18
2.14 Risk Free Lending and Borrowing Rate .............................................. 20
2.15 Porofolio Dua Saham dengan Expected Return dan Standar
Deviasi yang Berbeda .......................................................................... 22
2.16 Dana Pinjaman dan Expected Return ................................................... 23
2.17 Risk and Return pada Tiga Sektor Bisnis yang Berbeda...................... 24
2.18 Pergerakan Aset pada Risiko yang Semakin Tinggi ............................ 26
2.19 Pengambilan Keputusan Dalam Berbagai Kondisi .............................. 27
ii
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Kasus Perhitungan Saham PT Akasha Wira Internasional Tbk ........... 29
3.2 Contoh Soal 1 ....................................................................................... 32
3.3 Contoh Soal 2 ....................................................................................... 34
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................... 37
4.2 Saran ..................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 38
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui definisi risiko (risk).
b. Untuk mengetahui definisi return.
c. Untuk mengetahui definisi risk and return dan hubungannya.
d. Untuk mengetahui expected return.
e. Untuk mengetahui sumber-sumber risiko yang mempengaruhi
besarnya risiko suatu investasi.
f. Untuk mengetahui systematic risk, unsystematic risk, dan total risk.
g. Untuk mengetahui mengelola risiko.
h. Untuk mengetahui perhitungan risiko.
i. Untuk mengetahui perhitungan covariance.
j. Untuk mengetahui perhitungan keuntungan yang diharapkan pada
portofolio.
k. Untuk mengetahui perhitungan rata-rata return.
l. Untuk mengetahui menghitung return dari suatu sekuritas yang
diharapkan.
m. Untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan risk and return.
n. Untuk mengetahui risk free lending and borrowing rate.
o. Untuk mengetahui porofolio dua saham dengan expected return dan
standar deviasi yang berbeda.
p. Untuk mengetahui dana pinjaman dan expected return.
q. Untuk mengetahui risk and return pada tiga sektor bisnis yang
berbeda.
r. Untuk mengetahui pergerakan aset paa risiko yang semakin tinggi.
s. Untuk mengetahui pengambilan keputusan dalam berbagai kondisi.
2
1. Manfaat untuk penulis ialah mengetahui seluk beluk tentang (risk and
return) dan beta dan mendalami tentang definisi (risk and return) dan
beta berserta cara pengambilan keputusan dalam perhitungan (risk
and return) dan beta yang benar.
2. Bagi kalangan umum penulisan ini mampu memperkaya wawasan
serta berguna bagi pengembangan penelitian selanjutnya.
3. Bagi investor atau calon investor penelitian ini juga berguna bagi
pihak eksternal dan internal perusahaan untuk mengetahui secara
pasti tentang perhitungan (risk and return) dan beta.
3
BAB II
TIJAUAN TEORI
4
Ada beberapa pengertian return yang umum dipakai dalam dunia
investasi, yaitu :
a. Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan
besrsih dibagi ekuitas pemegang saham.
b. Return of capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas
yang tidak kena pajak kepada pemegang saham yang mewakili imbal
hasil modal yang di investasikan dan bukannya distribusi dividen.
Investor mengurangi biaya investasi dengan jumlah pembayaran.
c. Return on investment atau imbal hasil atas investasi merupakan membagi
pendapatan sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka
yang mencerminkan hubungan antara investasi dan laba.
d. Return on invested capital atau imbal hasil atas modal investasi
merupakan pendapatan bersih dan pengeluaran bunga perusahaan dibagi
total kapitalisasi perusahaan.
e. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi.
f. Return on net work atau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan
pemegang saham dapat menentukan imbal hasilnya dengan
membandingkan laba bersih setelah pajak dengan kekayaan bersihnya.
g. Return on sales atau imbal hasil atas penjualannya merupakan untuk
menentukan efisiensi operasi perusahaan, seseorang dapat
membandingkan persentase penjualan bersihnya yang mencerminkan laba
sebelum pajak terhadap variabel yang sama dari periode sebelumnya.
Persentase yang menunjukkan tingkat efisiensi operasi ini bervariasi antar
industri.
h. Return ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan
akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.
i. Return total (total return) merupakan return keseluruhan dari suatu
investasi dalam suatu periode yang tertentu.
j. Return realisasi portofolio (portfolio realized return) merupakan rata-rata
tertimbang dari return-return realisasi masing-masing sekuritas tunggal di
dalam portofolio tersebut.
5
k. Return ekspektasi portofolio (portfolio expected return) merupakan rata-
rata tertimbang dari return-return ekspektasi masing-masing sekuritas
tunggal di dalam portofolio.
Pada gambar 10.2 terlihat bahwa risiko terendah adalah yang paling
berdekatan dengan RF (risk free/bebas risiko), dan yang risiko yang tertinggi
berda pada posisi kontrak “future” dan ekuitas internasional, dan jika kita
perhatiakn secara seksama bahwa risiko rendah tersebut terjadinya karena
perlindungan untuk mengusahakan risiko yang rendah telah diterapkan
dengan sangat baik. Semakin besar reserve (cadangan) yang dimiliki oleh
sebuah institusi maka semakin besar pula kemampuan institusi tersebut untuk
menjamin bebas risiko tersebut.
6
Pada gambar 10.3 hubungan risiko dan expected return dapat kita jelaskan
mengenai posisi “government protection” yaitu;
Pertama, SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dianggap oleh banyak investor
sebagai risk free atau bebas risiko. Terutama karena SBI diterbitkan oleh
lembaga yang sangat credible yaitu Bank Indonesia atau bank sentral.
Kedua, obligasi pemerintah pusat dan obligasi pemerintah daerah adalah
dianggap memiliki jaminan kuat karena dilindungi oleh pemerintah yang
memiliki otoritas kuat di tempat tersebut.
Ketiga, obligasi pemerintah asing merupakan obligasi yang diterbitkan
oleh pemerintah asing dan dijual di negara lain. Misalnya pemerintah
Swedia menerbitkan obligasi dan menjualnya ke beberapa negara, maka
tentu obligasi tersebut dijamin oleh pemerintah Negara Swedia.
Keempat, Time deposit dan saving adalah dijamin oleh pemerintah dalam
jumlah tertentu yang dimaksud. Penjamin dana nasabah oleh pemerintah
ini merupakan bukti perhatian pemerintah secara konsisten dalam
melindungi dan bertanggung jawab terhadap berbagai kepemilikan dana
nasabah yang berada di bank, dan juga memberi sinyal positif ke pasar
dalam negeri dan luar negeri bahwa kondisi ekonomi dan moneter
Indonesia tetap dalam keadaan stabil dan terkendali dengan baik.
Jika gambar 10.3 diatas ingin dilihat atau ditafsirkan secara jauh lebih
jelas, dan semua itu dilihat pembagian hingga memberikan pembuktian
mengapa valas menduduki posisi tertinggi dalam perspektif risk and return.
Maka bagi seorang investor semua itu dapat dibuktikan pada gambar dibawah
ini, dan yang harus diingat investor sering melihat setiap keputusan investasi
7
dari berbagai sudut perspektif namun secara umum ada 4 perspektif yang
sering dijadikan rujukan, yaitu;
a. Produk investasi tersebut memberi keuntungan yang tinggi dan risiko
yang rendah. Walau daalm kenyataan risk dan return selalu bersifat
linear.
b. Menginginkan setiap keputusan analisis juga dilihat dari segi perspektif
capital gain, yaitu membeli pada harga rendah dan menjual pada harga
tinggi.
c. Melakukan keputusan investasi yang bersifat sustainable (berkelanjutan),
dengan maksud perolehan keuntungan terus bisa diperoleh setiap
waktunya.
d. Tempat ia berinvestasi adalah jelas dan dapat dipertanggung jawabkan
dari segi legalitas hukum.
Pada gambar 10.4 terlihat bahwa pergerakan time deposit berada pada
posisi dengan garis trend bersifat stabil yaitu pada 5,5%. Artinya expected
return yang diterima pada posisi rata-rata 5,5%. Jika ada beberapa lembaga
perbankan menaikkan ke posisi 6% maka di waktu yang lain dalam kondisi
tertentu menurunkan kembali ke posisi 5,5% atau bahkan ke posisi 5,2% dan
secara realita memang menyimpan uang di bank dalam bentuk deposito (time
deposit) adalah cenderung memiliki tingkat risk yang tidak fluktuatif dan
bersifat perolehan keuntungan dalam bentuk persentase bunga adalah stabil.
Adapun untuk melihat bagaimana pergerakan valas atau forewing
currency (mata uang asing) dalam bentuk technical dan mengapa valas
8
memiliki sudut pandang risk and return yang lebih tinggi daripada time
deposit (deposito) dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.
9
Serikat, maka kita harus mengamati berbagai kondisi ekonomi, politik,
sosial, dan lainnya serta siapa dan bagaimana karakteristik yang
menduduki posisi-posisi penting pengambil keputusan.
10
Daya beli masyarakat pada saat inflasi terjadi penurunan, namun pada saat
inflasi stabil atau rendah maka daya beli masyarakat akan terjadi
peningkatan.
d. Risiko Bisnis
Perkembangan dalam bidang trend, mode, dan dinamika lainnya telah
mampu mempengaruhi berbagai keputusan public dalam melaukan
pembelian.
e. Risiko Finansial
Memakai utang dalam membiayai perusahaan, maka akanmenyebabkan
utang terjadi peningkatan hingga berefek pada risiko yang ikut meningkat
juga sehingga otomatis ririko financial akan ikut meningkat.
f. Risiko Likuiditas
Menyangkut kemampuan likuiditas perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan jangka pendeknya, sperti membayar gaji karyawan, teknisi,
membayar listrik, telepon, dan operasional lainnya.
g. Risiko nilai tukar mata uang
Naik turunnya nilai mata uang suatu negara saat dikonversikan dengan
mata uang Negara lainnya, seperti dengan dollar, yen, euro, dan lainnya.
Apalagi saat itu ada berbagai perusahaan membutuhkan mata uang asing
dalam setiap transaksi bisnisnya.
h. Risiko Negara
Ini menyangkut dengan kerusuhan politik, kudeta militer, dan
pemberontak lainnya. Contohnya apa yang terjadi di Negara Irak, dan
Afganistan, Thailand, Myanmar.
11
sekali perusahaan yang bangkrut dan meningkatnya angka pengangguran.
Selain itu terjadi pula pada tahun 2008 yaitu saat dunia dilanda krisis
finansial yang salah satunya disebabkan oleh kredit subrime mortgage di
Amerika Serikat (tahun 2008) yang sudah terlalu tinggi, dan ternyata tidak
bisa diatasi lagi.
b. Unsystematic Risk (Risiko Tidak Sistematis)
Unsystematic Risk disebut juga dengan resiko spesifik atau resiko
yang dapat didiversifikasikan. Resiko yang tidak sistematis yaitu hanya
membawa dampak pada perusahaan yang terkait saja. Jika suatu
perusahaan mengalami Unsystematic Risk maka kemampuan untuk
mengatasinya masih akan bisa dilakukan, karena perusahaan bisa
menerapkan berbagai strategi untuk mengatasinya. Contohnya jika harga
sekuritas perusahaan jatuh, maka perusahaan menerapkan berbagai strategi
investasi.
c. Total Risk
Total Risk adalah gabungan atau penjumlahan antara Systematic Risk
dan Unsystematic Risk.
12
Keputusan mengalihkan risiko adalah dengan cara risiko yang kita terima
tersebut kita alihkan ke tempat lain sebagian, seperti dengan keputusan
keputusan mengasuransikan bisnis guna menghindari terjadinya risiko
yang sifatnya tidak diketahui kapn waktunya.
c. Mengontrol Risiko
Keputusan mengontrol risiko adalah dengan cara melakuka kebijakan
mengantisipasi terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu terjadi.
Kebijakan seperti ini biasanta dilakukan dengan memasang alat pengaman
atau pihak penjaga keamanan pada tempat-tempat yang dianggap bital.
Seperti memasang alarm pengaman pada obil, alarm kebakaran pada
rumah dan menempatkan satpam pada siangatau malam hari.
d. Pendanaan Risiko
Keputusan pendanaan risiko adalah menyangkut dengan menyediakan
sejumlah dana sebagai reserve (cadangan) guna mengantisipasi timbulnya
risiko di kemudian hari. Seperti perubahan terhadap nilai tukar dollar di
pasaran maka kebijakan sebuah perbankan adalah harus memiliki
cadangan dalam bentuk mata uang dolar sehingga sejumlah perkiraan akan
terjadi kenaikan atau perubahan tersebut.
13
Dalam pendekatan matematis untuk menghitung varians dan standar
deviasi dapat dipergunakan rumus sebagai berikut :
Varians return = ² = [Ri – E(R)]²pri
Standar deviasi = = (²)½
Keterangan :
² = varians return
= standard deviasi
E(R) = return yang diharapkan dari suatu surat berharga
Ri = return ke-i yang mungkin terjadi
Pri = probabilitas kejadian return ke-i
Keterangan:
Cov(RaRb) = Covarian return saham a dan return saham b
Rai = Return saham a
Rbi = Return saham b
E(Ra) = Expected return saham a
E(Rb) = Expected return saham b
Pri = Probablitias terjadinya masa depan untuk kondisi ke i
14
n = Totalitas atau jumlah dari kondisi-kondisi yang diperkirakan
untuk masa yang akan datang dengan berbagai tafsiran
perkiraan yang ada.
2.10 Perhitungan Keuntungan yang Diharapkan pada Portofolio
Adapun pengertian dari portofolio adalah sebuah bidang ilmu yang
khusus mengkaji tentang bagaimana cara yang dilakukan oleh seorang
investor untuk menurunkan risiko dalam berinvestasi secara seminimal
mungkin, termasuk salah satunya dengan penganekaragaman risiko
tersebut.
Diketahui seorang investor memiliki dana sebesar Rp 2.000.000.000,-
dan melakukan keputusan investasi pada portofolio A dan B.
𝐸 𝑅𝑃 = 𝑋𝐴 . 𝐸 𝑅𝐴 + 𝑋𝐵 . 𝐸 (𝑅𝐵 )
Keterangan :
E(RP) = expected return portofolio
E(RA) = expected return A
E(RB) = expected return B
XA = uang yang diinvestasikan pada saham A
XB = uang yang diinvestasikan pada saham B
15
E(RP) = [(800.000.000) (0,10) : 2.000.000.000] + [(1.200.000.000) (0,07):
2.000.000.000]
= 0,04 +0,042
= 0,082
Hasil hitungan dengan persentase akan memperlihatkan tingkat
keuntungan untuk portofolio dengan modal yang dimiliki oleh investor
tersebut adalah sebesar Rp 2.000.000.000,- yaitu ia memperoleh 0,082%.
𝑁
E (Ri) = 𝐽 =1 𝑅𝑖1n + R12 + …. + Rin
Dimana :
R1 = Return pada .Jika Ri1 artinya return pada i yang 1 dan jika R2
artinya return pada i yang ke 2 dan seterusnya
Contoh Soal
Periode Return
1 12
2 13
16
3 10
4 12
Jawab :
Maka berdasarkan data diatas kita dapat menghitungnya dengan
menerapkan formula sebagai berikut.
𝑁
E (Ri) = 𝐽 =1 𝑅𝑖1n + R12 + …. + Rin
E (Ri) = 47%
Keterangan:
E ( R ) = Expected return atau return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Ri = Return ke-i yang mungkin terjadi
Pri = Probabilitas kejadian retrun ke-i
N = Banyaknya return yang mungkin terjadi
17
2.13 Hubungan Karakteristik dengan Risk and Return
Karakteristik pengambilan keputusan secara umum dapat dibagi menjadi
tiga yaitu:
a. Takut pada Risk Avoider
Karakter risk avoider dianggap menempati posisi yang aman dan
jauh dari risiko. Sehingga mereka yang menempatkan diri dengan
kepemilikan karakteristik ini cenderung memiliki asset yang terjaga,
karena ia tidak pernah ingin memasuki wilayah spekulasi.
b. Hati-hati pada Risiko atau Risk Indifference
Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat
hati-hati atau begitu mengitung terhadap segala dampak yang akan
terjadi jika keputusan tersebut dilakukan. Sikap netral terhadap risiko
sebenarnya sebetulnya merupakan sikap antara dua sikap yang ekstrim
yaitu sikap penghindar dan pencari risiko.
c. Suka pada risiko atau Risk Seeker atau Risk Lover
Risk seeker adalah sikap seseorang yang begitu berani untuk
mengambil risiko. Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu
suka pada risiko. Karena bagi dia semakin tinggi risiko maka semakin
tinggi pula tingkat keuntungan yang akan diperolehnya. Prinip seperti
ini cenderung begitu menonjol dan memperngaruhi besar terhadap
setiap keputusan yang ia ambil, mereka terbiasa dengan spekulasi dan
itu pula yang membuat mereka penganut karakteristik ini selalu saja
ingin menjadi pemimpin dan cenderung tidak ingin menjadi pekerja
dan kalaupun berada pada posisi sebagai pekerja maka itu pun tidak
akan berlangsung lama.
Jika kita ingin melihat secara lebih jelas bagaimana bentuk dari ketiga
karakteristik tersebut dalam satubentuk gambar dapat kita lihat di bawah
ini.
18
Gambar 10:12 Bentuk Penggabungan Tiga Perbedaan Pengambilan
Keputusan
Sumber: Barry Render and Ralph M
19
Dari gambar diatas kita bisa memperhatikan bagaimana perubahan
dan pergerakan titik tersebut pada tiga karakteristik pengambilan
keputusan.Dimana terlihat risk seeker akan terus naik ke atas semntara
risk avoider akan terus bergerak turun ke bawah, dengan begitu jika
risk avoider ingin bisa naik ke atas ia harus berani melakukan sikap
tegas dan berani mengambil risiko pada saat-saat yang sulit, sebagai
bentuk gambaran seorang pebisnis yang memiliki reputasi sebagai
seorang yang berani menghadapi tantangan.
Dari ketiga karakteristik ini mungkin karakter risk seeker adalah
yang paling begitu mendominasi jika dilihat dari segi kedekatan
dengan risiko, namun tentunya bukan berarti mereka yang lain tidak
memiliki kelebihan tapi jika dikaitkan dengan ruang lingkup aktivitas
bisnis maka mereka dengan latar belakang mental risk seeker
cenderung lebih berani dan tegas daripada yang lain, tentunya tidak
terlepas dari muatan keputusan yang dihasilkan yaitu focus pada
sasaran penuh perhitungan bukan hanya sekedar spekulasi saja.
20
Gambar 10.14: Risk Free Lending and Borrowing Rate
Padatitik M terciptanya optimal portofolio
Pada gambar risk free leanding and borrowing rate terlihat bahwa
pada saat investor memiliki dana dari hasil meminjam maka ia akan
menginvestasikan dana diatas M yaitu di posisi C2. Ini dilakukan karena ia
ingin mengambil keuntungan yang tinggi agar mampu mengembalikan
pinjaman. Adapun risiko tinggi yang menyertainya dalam sesuatu yang
biasa bagi investor tersebut, karena ia sudah mengawalinya dari sikap
berani meminjam yang otomatis ia juga memiliki kewajiban untuk berani
mengembalikan pinjaman secara tetap dan tepat pada waktunya, jika tidak
jaminannya akan diambil dan risiko itu adalah semakinbesar, karena dalam
prinsip dan konsep kredit nilai jaminan adalah harus selalu lebih besar
dari angka pinjaman kredit.
Sedangkan pada saat investor tersebut memiliki dana dari
simpanan pribadi atau tidak meminjam maka ia akan menginvestasikannya
pada titik C1. Ini dilakukan karena investor dengan kepemilikan dana
pribadi akan merasa sangat hati-hati atau bahkan kepemilikan dana pribadi
tersebut akan kehilangan karena ia salah dalam menempatkannya. Karena
bagi investor tersebut ia kumpulkan dengan susah payah dan terjadi dalam
proses waktu yang lama.
Gambaran kondisi psikologis ini memberikan masukan secara
sederhana pada kita bahwa investor penghindar risiko dan pencinta risiko
adalah sangat dipengaruhi oleh proses darimana ia memperoleh kekayaan
21
itu. Tentunya umumnya mereka yang mendapatkan kekayaan dari hasil
kerja keras yang memakan waktu lama sangat merasa akan susah dan
payahnya ia memperoleh kekayaan itu dan kehati-hatiannya dalam
menempatkan dana tersebut akan sangat ia perhitungkan.
Jika ia salah dalam menempatkan dana dan kemudian mengalami
kebangkrutan maka ia kembali berada pada posisi awal yang tidak
memiliki dana harus berjuang dari awal kembali untuk kemudian perlahan-
lahan mengumpulkan kekayaan tersebut. Sehingga dengan begitu
semangatnya untuk berspekulasi dan menempatkan keberanian dalam
usaha memperoleh keuntungan yang tinggi adalah tidak mengalami tempat
yang kuat. Apalagi jika dana itu semuanya diperoleh dari posisinya
sebagai seorang pekerja (worker) selama bertahun-tahun. Ini mungkin
semua ini bebeda jika kekayaan itu diperoleh dari hasil warisan atau hibah,
tanpa ada keterlibatan kerja keras secara langsung.
22
8 Titik 𝐶8 650 80
23
bahwa keuntungan yang diharapkan atau expected return adalah lebih
besar dari beban suku bunga pinjaman maka project tersebut akan
dilaksanakan.
2.17 Risk and Return pada Tiga Sektor Bisnis yang Berbeda
Untuk memahami risk and return pada tiga sektor bisnis yang berbeda
kita dapat memperhatikan pada gambar dibawah ini dnegan asumsi dengan
tiga sektor bisnis yang saling tidak berhubungan atau bersifat tidak searah,
yaitu sektor A = food and beverage, B = travel dan perhotelan, dan C =
real estate.
24
2. Produk yang disajikan / dijual memiliki turnover yang tinggi.
3. Produk memiliki tingkat kadaluarsa yang cepat.
4. Memiliki banyak saingan.
5. Barang di jual di banyak tempat mulai dari perkotaan hingga ke
pedesaan.
6. Barang mentah berasal dari dalam negeri atau bisa diperoleh di
dalam negeri, karena bisa dikatakan semua bahan mentah berasal
dari sektor pertanian, perikanan, kelautan, dan peternakan.
7. Sangat mengtamakan kepuasan kepada konsumen.
8. Riset dan penciptaan produk baru harus selalu diciptakan agar
memiliki variasi di pasaran dan juga untuk menghindari kebosanan
di kalangan konsumen.
25
c. Sektor bisnis real estate
1. Membutuhkan modal yang besar untuk melaksanakan bisnis ini,
seperti pada bisnis penerbangan dibutuhkan dana yang besar untuk
membeli pesawat terbang.
2. Sangat berhubungan dengan kondisi inflasi di luar negeri.
3. Naik turunnya harga minyak di pasaran internasional sangat
mempengaruhi harga tiket yang akan dibeli oleh konsumen .
4. Sangat mengutamakan kepuasan dan pelayanan yang maksimal
kepada para konsumen.
5. Beberapa bahan baku yang tidak bisa dihasilkan dari dalam negeri
harus didatangkan dari luar negeri.
6. Model dan trend yang berlaku di pasaran harus selalu diikuti.
26
2.19 Pengambilan Keputusan Dalam Berbagai Kondisi
Ada berbagai kondisi yang sering muncul dalam pengambilan
keputusan namun secara umum dapat dibagi menjadi tiga saja, yaitu:
a. Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti
Dalam kondisi pasti proses pengambilan keputusan yang dilakukan
adalah berlangsung tanpa ada banyak alternatif, keputusan yang
diambil sudah jelas pada fokus yang dituju.
b. Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Tidak Pasti
Pada kondisi seperti ini proses lahirnya keputusan lebih sulit atau
lebih kompleks dalam artian keputusan yang dibuat belum diketahui
nilai probabilitas atau hasil yang mungkin diperoleh. Situasi seperti ini
dimungkinkan sekali terjadi dikarenakan minimnya informasi yang
diperoleh baik informasi yang sifatnya hasil penelitian maupun
rekomendasi lisan yang bisa dipercaya.
c. Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Konflik\
Ada pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang memiliki
perbedaan atau secara istilah “different thinking, different opinion,
different analysis, and too different action.” Dan perbedaan itu terjadi
karena dilatarbelakangi oleh berbagai sebab, seperti latar belakang
experience, reference, keluarga, pendidikan, organisasi, dan lain
sebagainya. Dimana perbedaan ini secara langsung dan tidak langsung
telah melahirkan konflik.
Kondisi pengambilan keputusan dalam kondisi konflik di banyak
literatur bisa kita persamakan dengan kondisi keputusan yang
berisiko. Ini seperti yang dikemukakan oleh Kamluddin yaitu,
“Kadangkala pengambilan keputusan di hadapkan pada masalah
dengan situasi atau kondisi masa depan tidak pasti, tetapi ia bisa
membuat perkiraan-perkiraan (probabilitas) kemungkinan terjadinya
kondisi tersebut. Kemungkinan terjadinya suatu kondisi dapat
diperoleh karena seringnya suatu peristiwa tersebut terjadi atau bisa
jadi pengambilan keputusan mempunyai pengalaman terhadap
27
masalah yang dihadapi secara berulang-ulang. Terhadap kondisi
demikian dikatakan bahwa, pengembalian keputusan dalam keadaan
berisiko.”
28
BAB III
PEMBAHASAN
Tahun 2014
Kode Bulan Tahun Open Close Change(Rp) Change(%) Volume
ADES Januari 2014 2000 2000 0 0 0
ADES Februari 2014 2110 2080 -30 -1.42 158700
ADES Maret 2014 2065 2070 5 0.24 337200
ADES April 2014 1910 1935 25 1.31 231400
ADES Mei 2014 1875 1880 5 0.27 164300
ADES Juni 2014 1550 1565 15 0.97 24700
ADES Juli 2014 1700 1685 -15 -0.88 222000
ADES Agustus 2014 1675 1665 -10 -0.6 26600
ADES September 2014 1555 1550 -5 -0.32 8900
ADES Oktober 2014 1390 1375 -15 -1.08 44300
ADES November 2014 1380 1375 -5 -0.36 19600
ADES Desember 2014 1375 1375 0 0 17900
Total 20585 20555 -30 -1.87 1255600
Rata-Rata 1715 3162 -5 0 193169
Tahun 2015
Kode Bulan Tahun Open Close Change(Rp) Change(%) Volume
ADES Januari 2015 1390 1370 -20 -1.44 114800
ADES Februari 2015 1375 1380 5 0.36 31700
ADES Maret 2015 1370 1375 5 0.36 20100
ADES April 2015 1370 1370 0 0 144800
ADES Mei 2015 1400 1405 5 0.36 6800
ADES Juni 2015 1395 1395 0 0 104100
ADES Juli 2015 1400 1400 0 0 29400
ADES Agustus 2015 1150 1125 -25 -2.17 6100
ADES September 2015 1050 1060 10 0.95 5000
ADES Oktober 2015 1015 1025 10 0.99 5600
29
ADES November 2015 1030 1165 135 13.11 414300
ADES Desember 2015 1020 1015 -5 -0.49 51700
Total 14965 15085 120 12.03 934400
Rata-Rata 1247 2321 18 2 143754
Tahun 2016
Kode Bulan Tahun Open Close Change(Rp) Change(%) Volume
ADES Januari 2016 1015 1005 -10 -0.99 2100
ADES Februari 2016 1020 1035 15 1.47 700
ADES Maret 2016 1055 1050 -5 -0.47 3800
ADES April 2016 1025 1035 10 0.98 2100
ADES Mei 2016 1035 1045 10 0.97 48900
ADES Juni 2016 1260 1290 30 2.38 5200
ADES Juli 2016 1400 1385 -15 -1.07 58800
ADES Agustus 2016 1390 1380 -10 -0.72 3100
ADES September 2016 1300 1300 0 0 5000
ADES Oktober 2016 1210 1205 -5 -0.41 1000
ADES November 2016 1120 1120 0 0 34000
ADES Desember 2016 1010 1000 -10 -0.99 87100
Total 13840 13850 10 1.15 251800
Rata-Rata 1153 2131 2 0 38738
Tahun 2017
Kode Bulan Tahun Open Close Change(Rp) Change(%) Volume
ADES Januari 2017 1070 1050 -20 -1.87 20600
ADES Februari 2017 1080 1080 0 0 500
ADES Maret 2017 1190 1170 -20 -1.68 4770
ADES April 2017 1220 1195 -25 -2.05 73800
ADES Mei 2017 1075 1070 -5 -0.47 4100
ADES Juni 2017 1090 1080 -10 -0.92 2900
ADES Juli 2017 985 985 0 0 31500
ADES Agustus 2017 1020 1020 0 0 0
ADES September 2017 990 980 -10 -1.01 100
ADES Oktober 2017 1010 1010 0 0 500
ADES November 2017 965 970 5 0.52 1400
ADES Desember 2017 875 885 10 1.14 9900
Total 12570 12495 -75 -6.34 150070
Rata-Rata 1048 1922 -12 -1 23088
30
Tahun 2018
Kode Bulan Tahun Open Close Change(Rp) Change(%) Volume
ADES Januari 2018 910 910 0 0 20600
ADES Februari 2018 925 930 0.54 3600
ADES Maret 2018 925 910 -5 -1.62 700
ADES April 2018 910 910 10 0 10200
ADES Mei 2018 935 935 10 0 114400
ADES Juni 2018 915 950 30 3.83 107500
ADES Juli 2018 925 935 -15 1.08 1300
ADES Agustus 2018 915 910 -10 -0.55 800
ADES September 2018 925 920 0 -0.54 39500
ADES Oktober 2018 895 890 -5 -0.56 12400
ADES November 2018 910 910 0 0 11000
ADES Desember 2018 910 920 -10 1.1 3000
Total 11000 11030 5 3.28 325000
Rata-Rata 917 1697 1 1 50000
31
3.2 Contoh Soal 1
Perhatikan data dibawah ini, yaitu ada tiga perusahaan yang otomatis memiliki
saham yang berbeda
Berdasarkan data di atas maka selanjutnya hitunglah covarian ,varians, dan beta
Jawaban
32
Untuk covarian SA,KP yaitu :
= 0,15825
= -0,09075
= -0,148122
= -0,097622
33
Adapun untuk covarian SC,KP yaitu:
= -0,422211
= -0,022211
Maka berdasarkan hitungan di atas yang terkecil risiko pasarnya terletak pada
saham A, artinya layak untuk dipilih.
34
Berdasarkan data diatas maka hitunglah :
Jawaban
= 2.2719,926
= 958,514
35
Berdasarkan hitungan diatas maka kita dapat menyimpulkan sebagai
berikut:
Untuk expected cash flow maka investasi B lebih tinggi nilainya
disbanding A
Untuk risiko maka investasi B lebih kecil risikonya disbanding A
Untuk Certainty Equivalent maka investasi B lebih layak dibanding
A
Maka secara rata rata dapat disimpulkan bahwa nilai investasi B lebih
layak dibanding investasi A
36
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar
risiko (risk) yang ditanggung, semakin besar pengembalian (return)
yang harus dikompensasikan. Sebaliknya, semakin kecil return yang
diharapkan, semakin kecil risiko yang ditanggung.
2. Model perhitungan risiko yang paling sering dipergunakan khususnya
dalam investasi, yaitu secara standar deviasi dan varian.
3. Tingkat pengembalian faktor yang perlu diperhatikan adalah seperti
harga saham, dividen yang perlu.
4. Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:
a. Bersifat linear atau searah.
b. Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula
risiko.
c. Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi
maka semakin besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.
Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan tentang Risiko dan
Tingkat Pengembalian (Risk and Return) serta Beta. Dalam penulisan
makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
kesalahan, maka dari itu demi terciptanya sebuah karya tulis yang
bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan yang terus menerus
mengalami perkembangan yang sangat cepat, kami dengan senang hati
menerima kritik dan saran serta masukan-masukan yang bersifat
membangun dari semua pihak demi perbaikan makalah ini di masa yang
akan datang.
37
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham. 2015. Pengantar Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori dan
Soal Jawab. Bandung: Alfabeta
https://www.academia.edu/19695364/Manajemen_Risk_and_Return
38