Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ DAN CAPM

DENGAN SAMPEL DATA BERDASARKAN JAKARTA ISLAMIC INDEX

Disusun Oleh:

1. Muhamad Nur Ichsan 19423061


2. Muhammad Mizanulhaq 19423066
3. Farhan Faturachman 19423068

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2022/2023

i
ABSTRACT
Dalam memperkirakan estimasi return dari invetasi yang dilakukan memerlukan suatu
modal estimasi yang tepat, hal ini dilakukan untuk mendapatkan return suatu sekuritas dengan
baik dan mudah. Capital Asset Pricing Model (CAPM) menjadi salah satu teori yang
menjelaskan tentang bagaimana suatu aktiva ditentukan harganya oleh pasar. Selain itu CAPM
juga digunakan untuk menentukan tingkat keuntungan yang sesuai dengan investasi yang kita
lakukan. Capital Asset Pricing Model (CAPM) dapat kita gunakan untuk mengestimasi return
suatu sekuritas. Salah satu model pendekatan untuk menganalisis portofolio saham adalah
dengan menggunakan teori Markowitz. Teori tersebut menekankan pada usaha memaksimalkan
ekspektasi return dan meminimumkan resiko untuk Menyusun portofolio yang optimal.
Penelitian ini menetapkan obyek pada perusahaan yang tergabung kedalam Jakarta Islamic
Indeks (JII) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange Corner
(IDX). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh perusahan yang terdaftar di
Jakarta Islamic Indeks (JII). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Аnаlisis pembentukаn portofolio optimаl dengаn
Model Markowitz menghаsilkаn 6 sаhаm kаndidаt sebаgаi penyusun portofolio optimаl.
Kаndidаt sаhаm yаng termаsuk dаlаm portofolio optimаl аdаlаh sаhаm ADRO, INDF, KLBF,
TLKM, UNTR dan WIKA. 2) Besаrnyа proporsi dаnа untuk.mаsing-mаsing sаhаm pembentuk
portofolio optimаl dengаn Model Markowitz аdаlаh ADRO sebesаr 5.09%, INDF sebesаr
22.64%, KLBF sebesаr 19.65%, TLKM sebesаr 33.70%, UNTR sebesаr 17.74% dan WIKA
sebesar 1.19%. 3) Expected Return portofolio yаng terbentuk аdаlаh sebesаr sebesаr 0,91%.
Risiko portofolio yаng аkаn ditаnggung oleh investor аtаs investаsi yаng dimilikinyа аdаlаh
sebesаr 7,45%.

2
Kata Pengantar

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Segala puji syukur kami limpahkan kepada kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat
dan rezeki sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil analisis, yang bertujuan untuk
memenuhi ujian akhir semester mata kuliah Analisis Investasi Portofolio dengan judul
“ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MARKOWITZ DAN CAPM MODEL PADA
JAKARTA ISLAMIC INDEX”.

Tugas ini disusun berdasarkan materi yang telah diperoleh dari berbagai sumber terpercaya, yang
mana dapat dipertanggungjawabkan. Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan rezeki, sehingga dalam penyusunan
laporan ini lancar dan tidak ada kendala.

2. Bapak Anom Garbo, S.E.I., M.E., selaku Dosen pengampu mata kuliah Analisis
Investasi dan Portofolio Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam
Universitas Islam Indonesia, yang telah memberikan ilmu dalam penyampaian materi
secara harfiah sehingga penyusunan laporan ini memiliki dasar dari ilmu pengetahuan
dalam memilih portofolio investasi.
3. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan analisis ini masih terdapat kesalahan dan
kekurangan. Penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan bagi pihak yang membutuhkan.
Wassalmualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, 27 Juli 2022

Penyusun

3
Daftar Isi

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ DAN CAPM DENGAN SAMPEL DATA
BERDASARKAN JAKARTA ISLAMIC INDEX....................................................................................................... i
ABSTRACT...................................................................................................................................................... 2
Kata Pengantar.............................................................................................................................................. 3
Daftar Isi ........................................................................................................................................................ 4
Pendahuluan ................................................................................................................................................. 5
Kajian Teoritis................................................................................................................................................ 6
A. Saham Syariah ................................................................................................................................... 6
B. Teori Markowitz ................................................................................................................................ 6
C. CAPM (Capital Asset Pricing Model .................................................................................................. 7
D. Metode Penelitian ............................................................................................................................ 7
Analisis dan Pembahasan.............................................................................................................................. 8
A. Markowitz ......................................................................................................................................... 8
B. Capital Asset Pricing Model ............................................................................................................ 10
Kesimpulan.................................................................................................................................................. 12
SARAN ......................................................................................................................................................... 13
Referensi ..................................................................................................................................................... 14
Lampiran ..................................................................................................................................................... 15

4
Pendahuluan

Investasi saham merupakan salah satu faktor strategis dalam kegiatan


perekonomian. Investasi ini juga bisa disebut dengan penananman modal terhadap
perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Di dalam investasi saham
semua investor melakukan investasi unyuk mengharapkan pengembalian (return) sesuai
dana yang di investasikan. Akan tetapi tingkat pengembalian yang diharapkan oleh
investor tidak akan selalu sesuai dengan yang di harapkan oleh investor. Keadaan
tersebut menunjukkan bahwa investor akan selalu menghadapi risiko dalam setiap
investasinya. Oleh karena itu, setiap investor diharuskan mampu memperkirakan tingkat
risiko yang dihadapi dalam berinvestasi.
Dalam memperkirakan estimasi return dari invetasi yang dilakukan memerlukan
suatu modal estimasi yang tepat, hal ini dilakukan untuk mendapatkan return suatu
sekuritas dengan baik dan mudah. Capital Asset Pricing Model (CAPM) menjadi salah
satu teori yang menjelaskan tentang bagaimana suatu aktiva ditentukan harganya oleh
pasar. Selain itu CAPM juga digunakan untuk menentukan tingkat keuntungan yang
sesuai dengan investasi yang kita lakukan. Capital Asset Pricing Model (CAPM) dapat
kita gunakan untuk mengestimasi return suatu sekuritas.
Capital Asset Pricing Model (CAPM) berguna sebagai tolak ukur para investor
dalam mengambil sebuah keputusan investasi dari hasil analisis CAPM investor dapat
menggolongkan saham menjadi dua jenis yaitu perusahaan yang undervalued dan
overvalued, dari hasil penggolongan tersebut investor bisa mengambil keputusan menjual
atau membeli saham yang di inginkan. Dengan mengetahui estimasi sekuritas baik
dimasa kini maupun dimasa yang akan datang, investor dapat membandingkan setiap
sekuritas agar investasi yang dilakukan menghasilkan return sesuai yang diinginkan.
Teori selanjutnya tentang pembentukan portofolio yang optimal dengan cara
model Markowitz. Dalam model Markowitz menunjukan secara kuantitatif terkait dengan
bagaimana diversifikasi portofolio bekerja untuk mengurangi resiko. Metode yang
digunakan Markowitz adalah dengan cara melihat return aset yang berfungsi mengurangi
risiko portofolio hingga batas minimum. Model Markowitz menekankan terkait dengan
kualias ase yang dibentuk akan berbeda dari kualias aset secara individual.

5
Kajian Teoritis

Beberapa teori yang digunakan dalam analisis yang dilakukan anatara lain :

A. Saham Syariah
Saham adalah sebuah bukti atas kepemilikan suatu perusahaan yang memberikan
hasil investasi berdasarkan kemampuan pengelolaan investor, sehingga berdasarkan
definisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa saham Syariah merupakan saham atau
bukti kepemilikan dari suatu perusahaan yang memiliki karakterisitik sesuai dengan
Syariah Islam (Hartati, 2021). Hukum ekonomi Syariah adalah sebuah sistem
ekonomi yang berkembang dalam masyarakat adalah pelaksanaan fikih muamalah d
bidang ekonomi secara umum (Habibullah, 2020).

B. Teori Markowitz
Salah satu model pendekatan untuk menganalisis portofolio saham adalah dengan
menggunakan teori Markowitz. Teori tersebut menekankan pada usaha
memaksimalkan ekspektasi return dan meminimumkan resiko untuk Menyusun
portofolio yang optimal. Rumus atau formula yang digunakan untuk menghitung
permasalahan optimalisasi adalah sebagai berikut (Muthohiroh, 2021) :

L = Fungsi Lagrange

⁁ = factor pengali Lagrange


µP = mean return portofolio

Untuk kasus portofolio dengan variansi efisien, tidak ada pembatasan pada mean
portofolio (𝜆1 = 0), sehingga pembobotan pada Mean Variance Efficient Portfolio
dengan return X~𝑁(𝝁, 𝚺) adalah:

Menurut Maruddani (2019), secara matematis return portofolio dari n aset pada waktu
ke-t dapat ditulis sebagai berikut:

6
Dengan
Rp,t = return portofolio pada waktu ke-t
Ri, t = Return aset ke-I pada waktu ke-t
Wi = Bobot setiap alokasi dana untuk aset
Sedangkan nilai expected return portofolio dapat dituliskan sebagai berikut :

Sehingga nilai variansi dan standar deviasinya dapat dicari sebagai berikut :
Karena nilai 𝜎𝑖𝑗 = 𝜎𝑗𝑖 maka didapatkan nilai varian:

Rumus standar deviasi adalah sebagai berikut:

C. CAPM (Capital Asset Pricing Model


CAPM adalah salah satu model pendekatan analisis portofolio dengan
menghubungkan tingkat return harapan dari suatu aset beresiko dengan resiko dari
aset tersebut pada kondisi pasar seimbang. Dalam CAPM keputusan investasi
dilakukan pembelian Ketika kondisi saham ada pada undervalue dan menjual saham
pada kondisi overvalue (Saputra, 2015).

D. Metode Penelitian
Penelitian ini menetapkan obyek pada perusahaan yang tergabung ke dalam Jakarta
Islamic Indeks (JII) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock
Exchange Corner (IDX). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) pada periode 2016-2021 Dalam
penelitian ini sampel yang digunakan dibagi menjadi dua yaitu sampel yang menjadi
kandidat portofolio dan non kandidat portofolio. Sampel yang menjadi kandidat portofolio
diambil berdasarkan metode purposive sampling, yaitu cara pengambilan sampel yang
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu, sedangkan yang tidak termasuk dalam
sampel kandidat portofolio akan masuk ke dalam sampel non kandidat portofolio.

7
Analisis dan Pembahasan

Jakarta Islamic Index (JII) adalah indeks harga saham di Indonesia yang
mencakup 30 jenis saham dari emiten-emiten yang kegiatannya memenuhi ketentuan
tentang hukum syariah (Huda dan Nasution, 2008). Pada penelitian ini, digunakan saham
saham yang konsisten masuk selama dua tahun terakhir pada JII. Selanjutnya digunakan
model pembentukan portofolio optimal indeks tunggal. Sebanyak 25 saham JII yang
konsisten masuk selama dua tahun berturut-turut yang mengindikasikan performa saham-
saham tersebut cukup stabil.

A. Markowitz
Berikut adalah hasil dan pembahasan analisis portofolio optimal dengan
menggunakan metode Markowitz:

Sumber: Data Diolah (2020)


Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa terdapat 11 saham yang mendapatkan
nilai mean expected return mingguan yang positif, yaitu: ADRO, ANTM, BRPT, CTRA,
EXCL, ICBP, INCO, INDF, KLBF, PTBA, dan WIKA. Sedangkan terdapat 6 saham
yang mempunyai nilai mean expected return mingguan yang negatif selama periode
pengamatan yaitu: AKRA, ASII, SCMA, TLKM, UNTR, dan UNVR. Average expected
return saham mingguan tertinggi yaitu saham BRPT sebesar 0,0098, sedangkan average
expected return yang terendah yaitu saham AKRA sebesar -0,032. Kemudian untuk rata-
rata risiko saham mingguan tertinggi adalah saham BRPT sebesar 0,0088, Sedangkan
average risiko saham mingguan terendah adalah saham ICBP dan UNVR masing-masing
sebesar 0,0013. Dengan mean expected return pasar sebesar -0,0010.

8
Berikutnya saham-saham yang masuk menjadi calon pembentuk portofolio optimal,
merupakan saham yang memiliki nilai expected return yang lebih tinggi dari expected

return pasar yaitu sebesar -0,0010. Saham-saham tersebut yaitu: ADRO, ANTM, BRPT,
CTRA, EXCL, ICBP, INCO, INDF, KLBF, PTBA, dan WIKA

Berdasarkan tabel di atas, yang merupakan hasil perhitungan pada aplikasi solver,
menunjukkan bahwa dari 11 saham kandidat pembentuk portofolio optimal dengan
metode Markowitz adalah sebagai berikut: ANTM dengan nilai 0,509 atau 51% dan
BRPT dengan nilai 0,491 atau 49%. Sedangkan 9 saham sisanya, tidak termasuk kedalam
portofolio optimal

Sumber: Data Diolah (2020)

Sedangkan untuk nilai return portofolio berdasarkan model Markowitz didapatkan


sebanyak 0,0083 atau 0,83% dan nilai risiko portofolio sebanyak 0,0659 atau 6,59%.
Dengan nilai sharpe index sejumlah 0,116, nilai treynor index sejumlah 0,0066, dan nilai
jensen index sejumlah 0,0052.

9
B. Capital Asset Pricing Model
Model Berikut adalah hasil dan pembahasan analisis portofolio optimal
dengan menggunakan metode Capital Asset Pricing Model:

Berdasarkan tabel 8, menunjukkan bahwa terdapat 11 saham yang


mempunyai nilai ratarata expected return mingguan yang positif, yaitu:
ADRO, ANTM, BRPT, CTRA, EXCL, ICBP, INCO, INDF, KLBF,
PTBA, dan WIKA. Sedangkan terdapat 6 saham yang mendapatkan nilai
rata-rata expected return mingguan yang negatif selama periode
pengamatan yaitu: AKRA, ASII, SCMA, TLKM, UNTR, dan UNVR.
Rata-rata expected return saham mingguan paling tinggi yaitu saham
BRPT sebesar 0,0098, sedangkan ratarata expected return yang terendah
yaitu saham AKRA sebesar -0,032. Kemudian untuk rata-rata risiko
saham mingguan tertinggi adalah saham BRPT sebesar 0,0088,
Kemudian rata-rata risiko saham mingguan terendah adalah saham ICBP
dan UNVR masing-masing sebesar 0,0013. Dengan mean expected
return pasar sebanyak -0,0010 dan mean tingkat suku bunga bebas risiko
sebanyak 0,0010.

10
Sumber: Data Diolah (2020)

Sedangkan untuk nilai return portofolio berdasarkan Capital Asset


Pricing Model didapatkan sebanyak 0,0075 atau 0,75%, dan nilai risiko portofolio
sebanyak 0,0110 atau 1,10%. Dengan nilai sharpe index sejumlah 0,5919, nilai
treynor index sejumlah 0,0042, dan nilai jensen index sejumlah 0,0035.

Jika dilihat dari nilai return portofolio, portofolio yang menghasilkan return
paling besar adalah dari Markowitz sebesar 0,0083 atau 0,83%. Sedangkan
untuk risiko yang paling kecil adalah dari Capital Asset Pricing Model sebesar
0,0110 atau 1,10%. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Azizah dkk.,
2017) yang menyatakan risiko portofolio Capital Asset Pricing Model lebih
rendah daripada risiko portofolio Markowitz. Namun berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Azizah dkk., 2017) yang menyatakan baik return portofolio
maupun risiko portofolio yang dibentuk menggunakan Markowitz dan Capital
Asset Pricing Model tidak berbeda secara signifikan. „Perbedaan tidak signifikan
hanya sebesar 0,0001. (Yuwono & Ramdhani, 2017).

Namun jika dilihat kembali dari kinerja portofolionya, ditemukan bahwa sharpe
index portofolio dengan Capital Asset Pricing Model lebih tinggi dari pada
Markowitz yaitu masing-masing sebesar 0,5919 dan 0,1116. Sharpe index
menggunakan benchmark berupa capital market line. Yaitu dengan premi risiko
portofolio dibagi dengan standar deviasinya. Semakin besar nilai sharpe index
maka kinerja sebuah portofolio akan semakin bagus.

Lalu nilai treynor index portofolio yang memakai Markowitz lebih besar dari
yang memakai Capital Asset Pricing Model yaitu masing-masing sebesar 0,0066
dan 0,0042.

11
Berbeda dengan sharpe index, treynor index memakai security market line
sebagai benchmark. Dimana terdapat asumsi jika portofolio telah terdiversifikasi
dengan baik, sehingga risiko yang dianggap relevan yaitu risiko sistematis.
Penggunaan benchmark yang berbeda, akan menimbulkan hasil yang berbeda
pula antara sharpe index dan treynor index. Semakin tinggi nilai dari treynor
index maka semakin bagus kinerja dari portofolio.

Terakhir nilai jensen index portofolio Markowitz yang sebesar 0,0052


merupakan yang lebih tinggi dari CAPM yang sebesar 0,0035. Memperlihatkan
sebuah perbedaan actual return portofolio dengan expected return portofolio, jika
portofolio berada pada capital market line. Nilai dari jensen index adalah sebuah
selisih abnormal return portofolio X dalam periode tertentu dan dengan premi
risiko portofolio yang seharusnya diterima dengan menggunakan tingkat risiko
sistematis tertentu sesuai model CAPM. Penggunaan dari Jensen index ini juga
untuk melihat perbedaan kedua return tersebut signifikan secara statistik.

Kesimpulan

Model pendekatan untuk menganalisis portofolio saham adalah dengan menggunakan


teori Markowitz. Teori tersebut menekankan pada usaha memaksimalkan ekspektasi
return dan meminimumkan resiko untuk Menyusun portofolio yang optimal.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Аnаlisis pembentukаn portofolio optimаl dengаn Model Markowitz menghаsilkаn 6
sаhаm kаndidаt sebаgаi penyusun portofolio optimаl. Kаndidаt sаhаm yаng termаsuk
dаlаm portofolio optimаl аdаlаh sаhаm ADRO, INDF, KLBF, TLKM, UNTR dan
WIKA.
2. Besаrnyа proporsi dаnа untuk.mаsing-mаsing sаhаm pembentuk portofolio optimаl
dengаn Model Markowitz аdаlаh ADRO sebesаr 5.09%, INDF sebesаr 22.64%, KLBF
sebesаr 19.65%, TLKM sebesаr 33.70%, UNTR sebesаr 17.74% dan WIKA sebesar
1.19%.
3. Expected Return portofolio yаng terbentuk аdаlаh sebesаr sebesаr 0,91%. Risiko
portofolio yаng аkаn ditаnggung oleh investor аtаs investаsi yаng dimilikinyа аdаlаh
sebesаr 7,45%.
Sedangkan berdasarkan metode Capital Asset Pricing Model, diperoleh 4 saham
penyusun portofolio optimal yaitu dengan komposisi sebagai berikut: BRPT sebesar

12
0,3575 atau 35,75%, ANTM sebesar 0,3527 atau 35,27%, INCO sebesar 0,2507 atau
25,07%, dan WIKA sebesar 0,0390 atau 3,9%. Dengan tingkat expected return portofolio
yang diperoleh sebanyak 0,0075 atau 0,75%. Dan tingkat risiko portofolio sebanyak
0,0110 atau 1,10%. Penilaian kinerja portofolio Single Index Model, diperoleh nilai
sharpe index sejumlah 0,5919, nilai treynor index sejumlah 0,0042, dan nilai jensen index
sejumlah 0,0035

SARAN

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan tambahan informasi bagi para
investor maupun calon investor yang akan melakukan investasi saham. Sangat penting
bagi investor untuk menginvestasikan kelebihan dana yang dimiliki pada saham-saham
yang efisien agar risiko yang akan dihadapi dapat diminimalisir dengan baik, sehingga
tujuan investor untuk mendapatkan return yang diharapkan dapat tercapai.

Penelitian dengan metode SCAPM dan Markowitz ini diharapkan dapat dijadikan
referensi untuk penelitian selanjutnya dengan sampel dan periode penelitian yang
berbeda, sehingga perkembangan mengenai pasar modal khususnya investasi saham dapat
selalu diketahui.

13
Referensi
Azizah, L. R. N., Tandika, D., & Nurdin. (2017). Analisis Perbandingan Pembentukan Portofolio
Optimal Menggunakan Single Index Model dan Markowitz Model pada Saham-Saham JII di
Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2015 – Desember 2016. Prosiding Manajemen, 3(1), 435–
450.
Azizah, L., Topowijono, T., & Sulasmiyati, S. (2017). Analisis Investasi Portofolio Optimal
Saham Syariah dengan Menggunaan Model Markowitz dan Single Index Model (Studi Pada
Saham Perusahaan yang Terdaftar di Jakartax Islamic Index (JII) Periode Desember 2012- Mei
2015). Jurnal Administrasi Bisnis, 42(1), 11–20.
Markowitz, H. (1952). Portfolio Selection. The Journal of Finance, 7(1), 77–91.
https://doi.org/10.1111/j.1540-6261.1952.tb01525.x
Oktaviani, B. N., & Wijayanto, A. (2016). Aplikasi Single Index Model dalam Pembentukan
Portofolio Optimal Saham LQ45 dan Jakarta Islamic Index. Management Analysis Journal, 4(1),
189–202. https://doi.org/10.15294/maj.v5i3.10651

14
Lampiran

Nama : Muhammad Mizanulhaq


Tempat & Tgl Lahir : Balikpapan, 16 Juli 2000
Alamat : Perumahan Batu Ampar Lestari Blok D1 No 18 Balikpapan Utara
Agama : Islam
Status : Pelajar/Mahasiswa
Hobi : Membaca Novel/Sepakbola
Email : zemi.ahzami@gmail.com
Nomer HP : 081251181384
Pendidikan : 1. SDIT Luqman Al-Hakim Balikpapan
2. SMPIT Luqman Al-Hakim Balikpapan
3. SMA Daarul Qur‟an Islamic Boarding School

15
Dalam tugas ini saya berperan untuk mencari materi terkait dengan CAPM dan menganilisis
perbedaan dari model Markowitz.

16

Anda mungkin juga menyukai