Anda di halaman 1dari 3

CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN KEPUTUSAN INVESTASI

Ulfiati Rosyidah

Institut Pesantren KH. Abdul Chalim, Mojokerto, Indonesia

Ulfiatirosyidah644@gmail.com

Abstrac

Capital asset pricing model (CAPM) is a method used as the basis for making stock
investment decisions. This method is used to determine the level of expected return of
risky investment. In this study, CAPM is applied to determine stock investment decisions
ini banking sub-sector. The stages of determining stock investment decisions using the
CAPM method consist of calculating individual stock returns,calculating market returns,
calculating the systematic risk beta of each stock, and calculating the CAPM expected return.

Keywords : Stock investment, CAPM, Beta systematic risk, Return, Efficient Stock

Abstrak

Capital asset pricing model (CAPM) merupakan suatu metode yang digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan investasi saham. Metode ini digunakan untuk menentukan
besarnya tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dari investasi beresiko.
Pada penelitian ini, CAPM diaplikasikan untuk menentukan keputusan investasi saham
pada perusahaan. Tahapan penentuan keputusan investasi saham dengan metode CAPM
terdiri dari menghitung return saham individu, menghitung return pasar, menghitung
resiko sistematis beta masing-masing saham, dan menghitung expected return CAPM.

Kata Kunci: Investasi saham, CAPM, Resiko sistematis beta, Return, Saham Efisien.
PENDAHULUAN

Investasi merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan nilai aset pada
masa depan sehingga dengan melakukan investasi, penurunan daya beli dapat diimbangi
dengan return dari investasi. Pada dunia investasi terdapat suatu risiko dan untuk
meminimalkannya investor akan mengestimasi tingkat pengembalian yang diharapkan
(expected return).Capital Asset Pricing Model (CAPM) adalah sebuah model hubungan
antara risiko dan expected return suatu sekuritas atau portofolio CAPM juga merupakan
model keseimbangan pasar. Dalam ekuilbrium, semua aktiva yang berisiko harus
berada di portofolio pasar (M), karena semua investor akan memegang portofolio
tersebut.

CAPM merupakan hasil utama dari ekonomi keuangan modern CAPM memberikan
prediksi yang tepat antara hubungan risiko sebuah aset dan tingkat harapan
pengembalian (expected return). Berdasarkan definisi para ahli diatas, dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwa CAPM adalah suatu model untuk mengestimasikan nilai
return suatu asset financial dengan membandingkan antara variabel risiko yang
ditanggung dan return yang diterima.

Tujuan utama dari CAPM adalah untuk menentukan tingkat expected return dan
meminimalisir investasi yang beresiko. Sedangkan fungsi utamanya adalah sebagai tolak
ukur dalam mengevaluasi tingkat pengembalian suatu investasi dan membantu dalam
memprediksi expected return suatu asset. Dalam Capital Asset Pricing Models (CAPM),
risiko dicerminkan dari beta investasi. Semakin besar beta, semakin tinggi resiko, maka
semakin tinggi tingkat pengembalian saham yang diharapkan.

Investasi yang semakin berkembang pesat di Indonesia tidak terlepas dari risiko,
karenanya investor maupun calon investor dituntut mampu memperdalam wawasan,
menggali informasi ataupun melihat peluang investasi yang nantinya akan memberikan
keuntungan yang besar di masa depan. Kejelian investor dalam menggali informasi dan
mengolah informasi dapat dijadikan sebagai alat pengambilan keputusan untuk
berinvestasi yang menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperolehnya pada
masa yang akan datang. Tujuan investor adalah memperoleh keuntungan baik yang
berasal dari dividen maupun capital gain maka dari itu seorang investor akan membeli
saham-saham yang mempunyai likuiditas yang baik, seperti saham-saham yang terdaftar
dalam indeks LQ-45. Perkembangan kinerja emiten-emiten yang masuk dalam
perhitungan indeks LQ-45 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang dibuktikan
dengan kapitalisasi pasar 50% dari keseluruhan saham-saham yang terdaftar di BEI.
Informasi tersebut akan membuat investor menjadikan indeks LQ-45 sebagai acuan untuk
melakukan investasi dipasar modal.

Metode yang biasa digunakan untuk mengestimasi expected return salah satunya
adalah Arbitrage Pricing Theory (APT). APT menyatakan tingkat pengembalian saham
berhubungan linear dengan n faktor. APT tidak menyebutkan factor-faktor tersebut namun
diasumsikan bahwa tingkat pengembalian saham dan faktor-faktor tersebut memiliki
hubungan yang linear. Faktor-faktor dalam APT dapat diartikan sebagai variabel-variabel
makroekonomi yang memengaruhi pergerakan harga saham. Untuk melihat pengaruh
dan hubungan kausalitas antara return saham dan variabel-variabel makroekonomi dapat
digunaka analisis Vector Autoregression (VAR). Salah satu keunggulan VAR adalah bahwa
model VAR ini sederhana, peneliti tidak perlu menentukan mana variabel endogen dan
mana variabel eksogen karena semua variabel dalam jumlah dari hasil setiap risisko
sistematis dan premi risisko diberikan oleh faktor pasar keuangan Dalam model
risiko dan pengembalian lain dijelaskan investor tidak memperoleh kompensasi atas risiko
tidak sistematis yang diterimanya

VAR adalah variable endogen. Selain itu VAR dapat dibuat model terpisah untuk
masing-masing variable endogen. Hasil peramalan (forecast) dengan model ini pada banyak
kasus lebih baik dibandingkan dengan hasil peramalan yang diperoleh dengan menggunakan
model persamaan simultan yang komplek.

Anda mungkin juga menyukai