Anda di halaman 1dari 3

Asumsi CAPM

CAPM adalah sebuah model yang berdasarkan pada prediksi atau perkiraan. Oleh karena itu,
model CAPM memiliki beberapa asumsi yang jadi ukuran atau dasar dari prediksi harga aset.
Asumsi dari CAPM digunakan sebagai rujukan untuk menghitung risiko sistematis atau market
risk sebagai tingkat risiko sebuah aset berharga.Tanpa ada biaya transaksi, pajak penghasilan dan
inflasi.

1). Investor dapat berinvestasi dalam jumlah berapapun.

2). Tidak ada pajak penghasilan baik untuk memperoleh capital gain maupun dividen dari
aset berharga.

3). Harga saham atau aset berharga tidak terpengaruh dengan aktivitas jual beli investor.

4). Semua aktiva dapat diperjualbelikan.

5). Diperbolehkan praktik short sales.

6). Investor dapat menyimpan dan meminjam aset dengan tingkat bunga yang sama
dengan menggunakan riskless lending dan borrowing rate.

7). Investor mengharap expected return, standar deviasi, dan koefisien korelasi antar
return.

8). Diversifikasi portofolio sesuai dengan garis portofolio efisien.

9). Memungkinkan investor dengan probabilitas tingkat return masa depan yang identik.

10). Semua investor adalah price taker.

11). Pasar dalam model CAPM adalah pasar dalam keadaan seimbang (equilibrium).

Risiko dan Return

Model CAPM adalah pendekatan teori aset berharga yang berfokus pada risiko dan return. Pada
praktiknya, model CAPM digunakan oleh para investor karena mereka ingin mengetahui
keuntungan maksimal yang bisa didapatkan dengan melihat angka return.

Namun, untuk dapat memperoleh hal tersebut, ada risiko yang ditimbulkan dari keadaan dalam
asset pricing. Risiko ini dikenal dengan risiko investasi yang akan selalu dihadapi oleh para
investor. Berikut adalah beberapa yang termasuk dalam risiko investasi yang jadi pertimbangan
CAPM.
Market Risk

Market risk adalah risiko yang ada pada pasar. Market risk juga sering diistilahkan
sebagai interest rate risk. Pada praktiknya, risiko pasar akan mempengaruhi nilai investasi dari
investor.

Default Risk

Default risk adalah risiko yang terjadi apabila penjual aset tidak bisa membayar bunga dan biaya
pokok aset. Investor akan sangat mungkin mengalami default risk.

Inflation Risk

Risiko inflasi disebabkan oleh inflasi yang menurunkan nilai aset berharga.

Currency Risk

Risiko mata uang atau currency risk mempengaruhi nilai aset karena terjadi penurunan nilai
tukar mata uang yang jadi acuan dari jual beli aset tersebut.

Manfaat CAPM

CAPM adalah salah satu metode atau model dari asset pricing yang banyak digunakan. CAPM
dapat menggambarkan berbagai hal yang berkaitan dengan aset berharga dan risiko serta
hubungannya. Berikut penjelasannya:

Melihat Hubungan Risiko Tiap Aset

CAPM digunakan untuk melihat gambaran risiko tiap aset. Lebih tepatnya, dengan CAPM, dapat
tergambar keadaan dimana hubungan dari risiko untuk tiap aset terlihat dalam keadaan
seimbang. Nantinya, dengan melihat hal tersebut, investor dapat mempertimbangkannya dalam
kepemilikan aset dan risiko.

Memperkirakan Hubungan Risiko dengan Return

CAPM adalah salah satu metode paling efisien untuk melihat risiko dan return. Maksudnya,
CAPM dapat menggambarkan secara jelas hubungan dan kaitan risiko dengan return yang
diharapkan. Dengan CAPM, kita dapat melihat risiko dihasilkan berupa risiko sistematis dari
saham atau surat berharga.

Istilah dalam CAPM

Saat menghitung return dan risk menggunakan metode CAPM, kita perlu mengetahui beberapa
istilah. Penting bagi kita untuk dapat mendefinisikan apa saja yang termasuk dalam CAPM.
Umumnya, CAPM terdiri dari persamaan risiko dan return. Berikut penjelasannya.
Risk Free Rate

Risk free rate adalah hasil atau return tanpa risiko. Pada praktiknya, instrumen dari risk free rate
berbentuk suatu surat berharga dari pemerintah seperti surat utang dan model investasi lain.
Notasi risk free rate dalam CAPM adalah Rf.

Expected Return

Expected return merupakan level hasil keuntungan yang diinginkan oleh investor pada aset
berharga yang dimiliki. Notasi expected return dalam CAPM adalah Re.

Return Market

Tingkat pengembalian pasar atau return market dalam CAPM adalah tingkat pengembalian yang
didasarkan pada fluktuasi indeks harga saham. Notasi return market dalam CAPM adalah Rm.

Beta

Karena model CAPM adalah salah satu pendekatan untuk memperkirakan return, maka dikenal
dengan istilah beta. Beta adalah cara pengukuran return dari aset berharga terhadap return
market. Apabila Beta bernilai 1, setiap satu persen perubahan return pasar maka besaran return
saham akan sama dengan return pasar.

Jika perhitungan beta menunjukkan saham dengan nilai beta > 1, maka saham memiliki risiko
lebih besar dibanding risiko rata-rata pasar. Alhasil, jika saham mempunyai nilai beta < 1, maka
saham memiliki risiko di bawah rata-rata pasar.

Kesimpulan

Melalui pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa CAPM atau Capital Asset Pricing Model
adalah model pendekatan dari harga aset atau asset pricing yang bisa memprediksi keuntungan
dari aset berharga. CAPM menjadi salah satu alat ukur bagi para bisnis memperkirakan bagi
hasil dan risiko dari aset berharga yang mereka miliki. CAPM dapat menentukan tingkat
pengembalian atau required return atau dari suatu aset berharga seperti saham.

CAPM adalah salah satu metode asset pricing yang banyak digunakan karena dapat
menggambarkan berbagai hal yang berkaitan dengan aset berharga dan risiko serta hubungannya.
CAPM dapat melihat hubungan risiko dari tiap aset yang ada dan memperkirakan hubungan
risiko dengan return.

Saat menghitung return dan risk menggunakan metode CAPM, kita perlu mengetahui beberapa
istilah, yaitu, risk free rate, expected return, return market, dan perhitungan beta.

Anda mungkin juga menyukai