Slide 2
Apa itu Capital Pricing Assets Model?
Model penetapan harga aset modal atau CAPM, adalah inti dari ekonomi
keuangan modern. Model ini memberi kita prediksi yang tepat tentang hubungan yang
harus kita amati antara risiko aset dan pengembalian yang diharapkan. Hubungan ini
mempunyai dua fungsi vital.
Pertama, ini memberikan tingkat pengembalian patokan untuk mengevaluasi
kemungkinan investasi. Misalnya, jika kita menganalisis sekuritas, kita mungkin
tertarik pada apakah pengembalian yang diharapkan yang kita ramalkan untuk suatu
saham lebih atau kurang dari pengembalian "adil" mengingat risikonya.
Kedua, model tersebut membantu kita untuk membuat perkiraan yang terdidik
mengenai pengembalian yang diharapkan atas aset yang belum diperdagangkan di
pasar. Misalnya, bagaimana kita menentukan harga penawaran umum saham perdana?
Bagaimana proyek investasi baru yang besar akan mempengaruhi pengembalian yang
dibutuhkan investor atas saham perusahaan?
Meskipun CAPM tidak sepenuhnya tahan uji empiris, namun banyak digunakan
karena wawasan yang ditawarkan dan karena akurasinya dianggap dapat diterima
untuk aplikasi penting.
Konsep CAPM ini pada umumnya berguna untuk mengkuantifikasikan hubungan
antara risiko dan return. Risiko yang dapat didiversifikasi dapat dieliminasikan
dengan diversifikasi sederhana.
Slide 3
Manfaat CAPM
Menggambarkan Hubungan Risiko Tiap Aset
CAPM akan menjelaskan keadaan dimana hubungan antar resiko setiap aset
ketika dalam keadaan seimbang. Modal ini harus banyak dipelajari karena modelnya
yang seimbang dan terus mengalami perkembangan.
Menggambarkan Hubungan Resiko dengan Return
Jenis model ini juga akan menggambarkan hubungan risiko dengan pengembalian
(return) yang diajukan. Nah, model ini cenderung mengembalikan surat berharga pada
tingkatan yang bebas. Adapun risiko yang ditimbulkan biasanya berupa risiko
sistematis dari surat berharga.
Slide 4
Model penetapan harga asset modal (CAPM) adalah sebuah alat untuk
memprediksi keseimbangan imbal hasil yang diharapkan dari suatu asset beresiko.
Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan Litner.
Model CAPM merupakan pengembangan teori portofolio yang dikemukan oleh
Markowitz. Resiko total dapat dipisahkan menjadi dua bagian yaitu:
Risiko sistematik (systematic risk)- sering disebut beta (B) risiko yang tidak dapat
dihindarkan merupakan bagian dari total risk yang munculnya disebabkan oleh
perubahan yang terjadi secara sistematis, dimana perubahan tersebut mempunyai
pengaruh yang sama terhadap semua surat berharga.
Risiko spesifik/risiko tidak sistematik (spesific risk /unsystematic risk)-
merupakan bagian dari total risk yang besarnya berbeda-beda antara satu surat
berharga dengan surat berharga yang lain. Risiko ini muncul dari perubahan yang
tidak sistematis.
Teori pembentukan harga aset keuangan yang kemudian disebut Capital Asset Pricing
Model (CAPM) atau ada juga yang menyebut Security Market Line (SML).
Slide 5
β > 1 ini menunjukkan harga saham lebih mudah berubah dibandingkan indeks pasar.
β < 1 ini menunjukkan harga saham tidak terjadinya kondisi yang mudah berubah
berdasarkan kondisi pasar.
β= 1 ini menunjukkan bahwa harga saham kondisinya sama dengan indeks pasar
Slide 6
Mengapa seluruh investor memegang portofolio pasar ?
Penjumlahan portofolio dari seluruh investor individu, maka pemberi pinjaman
(Lending) dan pinjaman (Borrowing) akan saling meniadakan, dan nilai agregat
portofolio sekuritas beresiko akan sama dengan total kekayaan di dalam
perekonomian. Proses penyesuaian harga akan menjamin bahwa seluruh saham akan
dimasukkan kedalam portofolio optimal.
Slide 7
Capital Market Line (Garis Pasar Modal)
Capital market line adalah garis yang menggambarkan suatu hubungan antara
expected return dengan total resiko pada portofolio efisien di kondisi pasar yang
seimbang.
CML digunakan untuk mengevaluasi performa portofolio setiap titik dibawah
titik lain pada garis akan memberikan return yang lebih rendah, tetapi dengan tingkat
resiko yang sama. Sehingga titik tersebut tidak ideal.
CML menggambarkan rates of returm untuk portofolio yang efisien yang
bergantung pada tingkat resiko dan tingkat risk free rate of return untuk portofolio
tertentu.
Slide 8
Investor yang realistis pasti memilih portofolio yang memberikan keuntungan
yang terbesar dengan resiko tertentu yang sama, dan karena titik yang paling
menguntungkan adalah titik Market Portofolio (M) maka kita asumsikan semua
investor akan berinvestasi di titik M, yaitu :
Suatu bentuk portofolio yang paling efisien, titik M kita sebut sebagai portofolio
pasar. Pada titik M portofolio yang terbentuk terdiri dari aktiva yang beresiko,
sedangkan investasi yang terletak diantara titik risk free sampai M adalah portofolio
yang terdri dari aktiva beresiko dan bebas resiko.
Slide 9
Slide 10
Security Market Line(Garis Pasar Sekuritas)
Security market line menunjukkan garis yang menghubungkan antara tingkat return
yang diharapkan dari suatu sekuritas dengan resiko sistematik. Resiko sistematik
dapat diukur dengan menggunakan beta (β). Jadi beta (β) dapat mengukur resiko
sekuritas. Beta sekuritas adalah ukuran risiko yang tepat karena beta sebanding
dengan risiko yang disumbangkan sekuritas ke portofolio berisiko optimal
Investor penghindar risiko mengukur risiko portofolio berisiko optimal dengan
variansnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan premi risiko pada aset individu
bergantung pada kontribusi aset dengan risiko portofolio. Beta saham mengukur
kontribusinya terhadap varians portofolio pasar dan oleh karena itu premi risiko yang
diperlukan adalah fungsi beta.
CAPM mengkonfirmasi intuisi ini, dengan menyatakan lebih lanjut bahwa premi
risiko sekuritas berbanding lurus dengan beta dan premi risiko dari portofolio pasar;
yaitu, premi risiko sama dengan
Slide 11
Hubungan pengembalian-beta yang diharapkan dapat digambarkan secara grafis
sebagai Security Market Line (SML)
Slide 12
CAPM dengan batasan pinjaman Model Beta Nol
CAPM diprediksi di atas asumsi bahwa investor menggunakan daftar input
yang identik yang mereka masukkan ke dalam model markowitz.
Ketika para investor tidal lagi dapat meminjam pada suku bunga bebas resiko,
mereka dapat memilih portofolio aset beresiko dari seluruh perangkat batas portofolio
yang efisien secara umum. Keseimbangan hubungan imbal hasil dan beta didalam
kasus investasi bebas resiko yang terbatas dikembangkan oleh fisher black.
Model CAPM Black dikembangkan dengan asumsi tidak terdapat aset bebas
resiko berdasarkan 3 karakter:
Setiap portofolio yang dibangun dengan menggabungkan portofolio efisien
dengan sendirinya akan berada pada batas efisien
Setiap portofolio pada batas efisien mempunyai portofolio “pengikut” pada
setengah bagian bawah dari batas vatians minimum yang tidak saling berkorelasi.
Imbal hasil yang diharapkan dari suatu aset dapat digambarkan sebagi fungsi
linier dari imbal hasil yang diharapkan pada dua batas portofolio.
Kesimpulan
Dengan adanya penjelasan lengkap diatas, bisa kita simpulkan bahwa Capital
Asset Pricing Model atau CAPM adalah suatu metode pendekatan dari harga aset
ataupun asset pricing yang mampu memprediksi nilai keuntungan dari aset berharga.
CAPM menjadi salah satu indikator pebisnis dalam memperkirakan bagi hasil
dan risiko terkait aset berharga miliknya. CAPM mampu menentukan tingkat
pengembalian ataupun required return atas suatu aset berharga.
CAPM adalah salah satu model asset pricing yang saat ini banyak digunakan oleh
para investor karena mampu memberikan gambaran seluruh hal yang berhubungan
dengan aset berharga, risiko dan kaitannya. CAPM mampu memberikan informasi
hubungan risiko dari setiap aset yang ada dan akan melakukan perkiraan hubungan
risiko dengan hasil keuntungan. Beberapa istilah yang terdapat di dalam CAPM
adalah risk free rate, expected return, return market, dan perhitungan beta.
Perhitungan nilai keuntungan ataupun resiko bisa dilakukan oleh siapapun, baik
itu oleh perusahaan ataupun investor. Namun, agar lebih mudah dalam menghitung
nilai tersebut dengan pendekatan CAPM, maka dibutuhkan software akuntansi yang
sangat mumpuni.