“ BETA”
Dosen pengampu :
Dr. Enni Savitri,SE., MM.,Ak
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................3
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dapat menjawab semua masalah yang ada pada rumusan masalah yang ada serta
mengetahui pembahasan yang dibahas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Beta
Beta ( β ) ialah “Pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return
portofolio terhadap return pasar”. Beta sekuritas ke-i mengukur volatilitas return sekuritas ke-i
dengan return pasar. Dengan kata lain Beta ( β ) merupakan bentuk perhitungan yang
menyatakan risiko khusus/ risiko sistematik (systematic risk) dari saham biasa suatu perusahaan
terhadap pasar saham secara keseluruhan (voltility). Sedangkan volatilitas (volaltility)
merupakan ”Fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode
waktu tertentu”. Dimana fluktuasi atau perubahan (naik atau turun) dari return sekuritas atau
return portofolio pada pasar saham (bursa efek) ini dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari
faktor internal emiten penerbit sekuritas (misal kebijakan dividen saham) maupun dari faktor
eksternal (misal huru-hara, perang, dll).
3) Nilai α dan β yang diperoleh dari hasil regresi tersebut tidak terlepas dari adanya
3
error, sehingga bisa jadi estimasi beta tidak akurat karena α dan β tidak
menunjukkan nilai yang sebenarnya.
Untuk mengestimasi besarnya koefisien beta, bisa digunakan market model. Market
model pada dasarnya hampir sama dengan single index model, hanya saja pada market model
tidak digunakan asumsi bahwa eror term untuk setiap sekuritas tidak berkorelasi satu dengan
yang lainnya. Oleh karena itu, persamaan market model bisa dituliskan juga seperti persamaan
single index model seperti dibawah ini:
Persamaan market model di atas bisa digunakan untuk mengestimasi return sekuritas.
Persamaan market model bisa diestimasi dengan melakukan regresi antarareturn sekuritas yang
akan dinilai dengan return indeks pasar. Regresi tersebut akan menghasilkan nilai αi
(merupakan ukuran return sekuritas i yang tidak terkait dengan return pasar) dan βi
(menunjukkan besarnya slope yang mengindikasikan peningkatan return harapan pada sekuritas
i untuk setiap kenaikan return pasar sebesar 1%). Persamaan regresi market model tersebut
selanjutnya juga bisa dipakai untuk membentuk garis karakteristik (characteristic line), yaitu
garis yang menghubungkan total return sekuritas dengan return pasar, dengan cara meletakan
(plotting) titik-titik return total suatu saham dalam suatu periode tertentu terhadap return total
indeks pasar.
Sebagai contoh, anggap investor mempunyai data return saham UUU dan return pasar
selama lima bulan terakhir berikut
Koefisien
Unstandardized Standardized
Model Coefficient Coefficient T Sig.
Dalam bentuk excess return, nilai α akan menunjukkan besarnya excess return sekuritas
pada saat excess return pasar nol. Sedangkan β, atau slope dari garis karakteristik, akan
menunjukkan sensitivitas excess return sekuritas terhadap portofolio pasar.
Meneruskan contoh saham UUU, anggap RF= 5%. Maka return saham UUU dan
return pasar dapat diubah menjadi seperti pada tabel berikut.
Return
Bulan
Saham UUU Pasar
Juni 0,35 0,25
Juli 0,05 0,05
Agustus -0,1 -0,15
September -0,05 -0,1
Oktober 0,35 0,15
6
2.3 Beta Pasar
Beta pasar dapat diestimasi dengan mengumpulkan nilai-nilai historis return dari
sekuritas dan return dari pasar selama periode tertentu, misalnya selama 60 bulan untuk return
bulanan atau 200 hari untuk return harian. Dengan asumsi bahwa hubungan antara return-return
sekuritas dan return-return pasar adalah linier, maka Beta dapat diestimasi secara manual
dengan memplotgaris di antara titik-titik return atau dengan teknik regresi.
Beta ini dapat dengan dua pendekatan, yaitu dengan teknik :
1. Teknik Manual (plotting)
Penghitungan beta dengan teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data pasar dari
nilai- nilai historis return suatu sekuritas selama periode tertentu, misal return bulanan
digunakan data historis selama 60 bulan (5 tahun) sedangkan untuk return bulanan
minimum digunakan data historis selama 180 hari ( 6 bulan)
Contoh Teknik penghitungan Beta (β) Manual (plotting) :
1. Contoh 10.1 ( Jogiyanto, 2003: 268 – 269)
Return-return sekuritas A (RA) dan return-return pasar (RM) selama 10 minggu tampak
ditabel berikut ini :
7
Scatter
15
Diagram
14 X
13
Ret urn
12 X X
Saham X
11 X
A X
10 X
8 X
X
7
3 4 6 7 8 9
Return Pasar
(RM)
c. Beta historis sekuritas A dapat dihitung berdasarkan slope dari garis lurus yang
ditarik paling mendekati semua titik diatas (garis merah). Besarnya beta A dapat
dihitung :
8
Beta merupakan koefisien parameter dari variabel RM, yaitu sebesar 1,434515.
Koefisien ini adalah signifikan dengan p-value sebesar 0,0001 (signifikasi lebih kecil
dari 1%). Beta yang diperoleh dari teknik regresi ini tidak menyimpang jauh dari
Beta yang dihitung dengan teknik manual (plotting) sebesar 1,50
Data akuntansi seperti misalnya laba akuntansi (accounting earnings) dapat juga digunakan
untuk mengestimasi Beta. Beta akuntansi ini dapat dihitung secara sama dengan Beta pasar (yang
menggunakan data return), yaitu dengan mengganti data return dengan data laba akuntansi. Beta
akuntansi dengan demikian dapat dihitung dengan rumus:
hi = σlaba,iM / σ2laba M
Notasi :
hi = Beta akuntansisekuritaske-i
σlaba,iM = Kovarian antara laba perusahaan ke-I dengan indeks laba pasar.
σ2laba,M = variandariindekslabapasar.
Indeks laba pasar dapat dihitung berdasarkan rata-rata laba akuntansi untuk portofolio pasar.
Contoh : 10.5
Misalnya suatu pasar modal hanya mempunyai tiga (3) macam sekuritas, yaitu sekuritas A,
B dan C. Dengan demikian indeks laba pasar dapat dihitung dengan cara aritmatika laba
perusahaan A, B, dan C. Laba akuntansi untuk perusahaan A, B, C dan indeks laba
pasarnya selama 10 periode tampakdi tabel berikut ini :
9
Untuk mencari kovarian antara laba sekuritas i dengan laba pasar [Cov (Ei, EM)] setiap
periode (t) menggunakan rumus :
1) Dividend Payout
Dividend payout diukur sebagai dividend yang dibayarkan dibagi dengan laba yang
tersedia untuk pemeegang saham umum.
2) Asset Growth
Asset growth didefinisikan sebagai perubahan ( tingkat pertumbuhan ) tahunan dariaktifa
total.
3) Leverage
Leverage adalah nilai buku total utang jangka panjang dibagi dengan total aktiva.
4) Liquidity
Liquidity dihitung sebagai current ratio yaitu aktiva lancer dibagi utang lancar.
5) Asset Size
Asset size diukur sebagai logaritma dari total aktiva
10
6) Earnings Variability
Diukur dengan nilai deviasi standar dari PER atau rasio P/E.
7) Accounting Beta
Diperoleh dari koefisien regresi dengan variable dependen perubahan laba akuntansi dan variable
independen adalah perubahan iindeks laba pasar akkuntansi portofolio pasar.
Beta return pasar dan Beta Fundamental masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan dari Beta return pasar adalah Beta ini mengukur respon dari masing-
masing sekuritas terhadap pergerakan pasar. Kelemahannya dari Beta return pasar adalah tidak
langsung mencerminkan perubahan dari karakteristik perusahaan karena Beta return pasar
dihitung berdasarkan hubungan data pasar (return perusahaan yang merupakan perubahan dari
harga saham dengan return pasar) dan tidak dihitung berdasarkan data karakteristik
(fundamental) perusahaan, seperti misalnya data fundamental pembayaran dividen. Beta pasar
mungkin mencerminkan pembayaran dividen secara langsung.
Di lain pihak, Beta fundamental mempunyai kebaikan bahwa Beta ini secara langsung
berhubungan dengan perubahan karakteristik perusahaan, karena Beta ini dihitung
menggunakan data karakteristik tersebut. Beta fundamental juga mempunyai kelemahan, yaitu
variabel-variabel karakteristik perusahaan mempunyai efek terhadap Beta fundamental yang
sama untuk semua perusahaan mempunyai efek terhadap Beta fundamental yang sama untuk
semua perusahaan.
Gabungan data return pasar dan data karekteristik perusahaan untuk menghitung Beta.
Dengan menggabungkan ini diharapkan kelemahan masing-masing perhitungan Beta tertutup
dan semua kebaikannya tergabung, sehingga diharapkan daya prediksinya untuk menghitung
Beta dimasa mendatang lebih akurat.Terdapat perbedaan yang kuat antara Beta untuk industri-
industri yang berbeda. Karena hasil menambahkan efek dari industry sebagai variabel- variabel
didalam perhitung Beta yang sudah dilakukan. Hasil akhir dari perhitungan Beta ini melibatkan
Beta ini melibatkan 101 variabel sebagai berikut: 14 variabel untuk variabilitas pasar (misalnya
volume perdagangan dan range dari harga saham), 7 buah variabel variabilitas laba, 8 buah
variabel untuk evaluasi kesuksesan (ratio dari nilai buku dengan nilai pasar, pertumbuhan laba
dan lain sebagainya), 9 buah variabel pengukur besranya perusahaan (misalnya logaritma dari
total aktiva), 9 variabel yang berhubungan dengan orientasi pertumbuhan (misalnya dividend
yield, P/E ratio), 9 variabel mengukur risiko keuangan (misalnya leverage dan likuiditas), 6
11
variabel karakteristik perusahaan (misalnya tipe dari bisnis) dan 39 variabel merupakan dummy
variables. Variabel-variabel dummy menunjukkan sebanyak 40 industri yang ada di dalam
sampel dan variabel ini bernilai 1 jika perusahaan yang diobseravasi masuk kedalam kategori
industrinya dan bernilai 0 jika sebaliknya.
Beta portofolio dapat dihitung dengan cara rata-rata tertimbang (berdasarkan porporsi) dari
masing-masing individual sekuritas yang membentuk portofolio sebagai berikut:
n
βP = ∑ wi . βi
i=1
Notasi
βP = Beta portofolio
wi = proporsisekuritaske-i
Beta portofolio umunya lebih akurat dibandingkan dengan beta tiap-tiap individual sekuritas.
Alasannya adalah sebagai berikut:
1) Beta individual sekuritas diasumsikan konstantan dari waktu kewaktu. Kenyataannya Beta
individual sekuritas dapat berubah dari waktu kewaktu. Perbedaan Beta individual
sekuritas dapat berupa perubahan naik atau perubahan turun. Beta portofolio akan
meniadakan perubahan Beta individual sekuritas denngan perubahan Beta individual
sekuritas yang lainnya. Dengan demikian jka Beta tidak konstan dari waktu kewaktu,
makaportofolio akan lebih tepat dibandingkan dengan Beta individual sekuritas.
2) Perhitungan Beta individual sekuritas juga tidak lepas dari kesalahan pengukuran
(meansurement error) atau kesalahan acak (random error). Pembentukan portofolio akan
mengurangi kesalahan acak ini, karena kesalahan acak ini, karena kesalahan acak satu
sekuritas mungkin akan ditiadakan oleh kesalahan acak sekuritas yang lainnya. Dengan
demikian, Beta portofolio juga diharapkan akan lebih tepat dibandingkan dengan Beta
individual sekuritas.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beta ( β ) merupakan bentuk perhitungan yang menyatakan risiko khusus/ risiko
sistematik (systematic risk) dari saham biasa suatu perusahaan terhadap pasar saham secara
keseluruhan (voltility). Beta dalam suatu sekuritas sangat penting untuk dianalilis, untuk
mengetahui tingkat kepekaan keuntungan sekuritas terhadap perubahan-perubahan pasar dan
dengan ini para calon investor mengetahui return yang akan diperoleh dengan risiko tertentu.
Mengestimasi besarnya koefisien beta, bisa digunakan market model. Market model
pada dasarnya hampir sama dengan single index model, hanya saja pada market model tidak
digunakan asumsi bahwa eror term untuk setiap sekuritas tidak berkorelasi satu dengan yang
lainnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Jogiyanto. (2017). Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kesebelas.
Yogyakarta: BPFE.
https://id.scribd.com/document/128782058/BAB-10-Beta-doc
14