Dosen Pengampu:
Ibu Risa Nurmala Dewi
Disusun Oleh:
1. Deana Aulia (023001700001)
2. Rasyidta Qurania R (023001700009)
3. Febrina Luisa (023001700014)
4. Stefanie Christin (023001700018)
5. Laila Mahardika P (023001700029)
.
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA 2020
I. Pembahasan CG soft structure
Keberadaan infrastuktur GCG tidak akan berarti apa-apa tanpa didukung oleh
ketersediaan soft-structure GCG yang memadai. Dengan demikian, penyusunan soft-
structure GCG merupakan bentuk lain dari internalisasi GCG dalam proses bisnis
perusahaan. Soft-structure GCG adalah pedoman-pedoman atau aturan tertulis yang
memuat tentang kebijakan tertentu, praktek dan pengaturan-pengaturan lainnya yang
mengatur perusahaan agar tetap sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, prinsip-prinsip korporasi yang sehat dan etika bisnis yang berlaku umum.
Soft structure gcg akan mengarahkan perusahaan dalam mengatur diri mereka sendiri
atas dasar kepentingan bersama antara pihak-pihak yang terlibat didalamnya.
1. Internalisasi GCG yang terus menerus dilakukan dengan penguatan struktur GCG
dan penyempurnaan soft-structure dapat menjadi strategi implementasi GCG yang
dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan yang diharapkan.
2. Mendukung kelancaran proses bisnis perusahaan, mendorong tingkat partisipasi
dan rasa kepemilikan terhadap implementasi GCG itu sendiri. Setiap orang
melakukan apa yang menjadi tugasnya tanpa rasa takut melakukan kesalahan
karena sudah ada kebijakan yang mengatur.
3. Pedoman-pedoman Kebijaan yang ada secara jelas dapat mengatur segala aspek
pengelolaan perusahaan, termasuk diantaranya memberikan definisi visi, misi dan
nilai-nilai Perusahaan; menjelaskan kebijakan penyusunan strategi, penyusunan
organisasi, kesekretariatan korporasi, manajemen risiko, sistem pengendalian
intern dan pengawasan, standar etika korporasi, keuangan, akuntansi, pengelolaan
SDM dan sebagainya.
4. Dengan adanya soft structure, hubungan yang wajar antar Organ Perusahaan
sangat berpengaruh positif terhadap keberhasilan pengelolaan Perusahaan dan
implementasi Good Corporate Governance.
5. Agar kebijakan GCG yang dilakukan sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur(SOP).
II. Hasil Evaluasi dan Diskusi CG Soft Structure PT. Semen Baturaja
a. Dari Soft Structure yang berlaku pada PT. Semen Baturaja maka dapat kami
simpulkan soft structure yang paling dibutuhkan di perusahaan adalah :
1) Pedoman GCG, diterapkannya GCG oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia
sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang
berkesinambungan. Penerapan GCG juga diharapkan dapat menunjang upaya
pemerintah dalam menegakkan good governance pada umumnya di Indonesia.
2) Board Manual, karena board manual merupakan salah satu wujud komitmen
perusahaan dalam menerapkan tata kelola perusahaan secara konsisten untuk
pengelolaan perusahaan agar dapat menjalankan visi dan misi yang telah
ditetapkan.
3) Pedoman Perilaku, (Code of Conduct), dengan adanya landasan perilaku
pegawai yang didasarkan pada nilai-nilai serta Pedoman Perilaku diharapkan
bisa mewujudkan aparat pemerintah yang bersih, berwibawa, dan bertanggung
jawab.
4) Pedoman Benturan Kepentingan, diperlukan oleh perusahaan karena
perusahaan menyadari pentingnya sikap yang tegas terhadap penanganan
Benturan Kepentingan yang terjadi di Perusahaan, sehingga dapat tercipta tata
kelola Perusahaan yang baik, serta hubungan yang harmonis dengan seluruh
Pemangku Kepentingan.
5) Pedoman Pengelolaan Informasi, perushaan memiliki komitmen untuk
melindungi segenap hak para pemangku kepentingan/stakeholder khususnya
dalam pengelolaan dan pengendalian informasi yang menyangkut aktivitas
dan performa perusahaan.
6) SOP Pelaporan Pelanggaran, SOP hadir dalam bentuk dokumen yang
berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk membantu
menyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh hasil kerja efektif dari pekerja
dengan biaya serendah-rendahnya.
7) Pedoman Manajemen Risiko, pedoman manajemen risiko dimaksudkan
sebagai pedoman bagi Komite Manajemen Risiko dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab secara efektif, efisien, transparan, independen,
berkeadilan dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. Setelah evaluasi dilakukan lalu rumuskan soft structure apa yang perlu ditambahkan
dan mana yg menurut kelompok Anda tingkat kebutuhannya paling rendah.
Menurut analisa yang sudah kami lakukan, soft structure yang ada pada PT Semen
Baturaja ini sudah cukup baik, tetapi masih ada beberapa soft structure yang perlu
ditambahkan pada PT Semen Baturaja ini, diantaranya ;
1) Pedoman Pengendalian Gratifikasi, tentu saja harus sesuai kesepakatan kerjasama
dengan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yg dimana pedoman ini
berguna untuk menjaga integritas pegawai dari praktik gratifikasi yang dilarang.
2) Piagam Komite Audit, suatu dokumen tertulis yang mengatur tugas, tanggung
jawab dan wewenang serta struktur Komite Audit yang disusun untuk
menciptakan pengawasan yang efisien dan efektif dalam PT Semen Baturaja.
3) Piagam Satuan Pengawasan Intern, dasar pelaksanaan tugas-
tugas pengawasan para auditor SPI, dan agar diketahui oleh para karyawan dan
pihak lain yang terkait, agar tercapai saling pengertian dan kerja sama yang baik
dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan PT Semen Baturaja.
4) Kebijakan Seleksi Pemasok/ Vendor seharusnya PT Semen Baturaja memiliki
syarat dan kriteria tertentu dalam memilih pemasok/vendor/supplier yang akan
menjadi rekan serta mitra strategis Perseroan dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya karena untuk memastikan agar proses seleksi serta evaluasi atas
pengadaan barang/jasa di Perseroan dilakukan secara efektif, efisien, kompetitif,
adil dan wajar, transparan serta dapat dipertanggungjawabkan.
Rank soft structure dari yang paling rendah ke soft structure yang paling
penting(setelah analisa penambahan soft structure pada PT Semen Baturaja);