Anda di halaman 1dari 4

ANALYSIS OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE SOFT STRUCTURE

OF PT TELKOM TBK
FOR 2011 2013




By:
Pramesti Baskoro Dewi 023110028
Annisa Amalia Julius 023111028

Faculty of Economics
Trisakti University
2014

Kerangka kerja dan kinerja GCG dari PT Telkom

Komitmen PT Telkom untuk menerapkan GCG diwujudkan dalam suatu kerangka kerja
kebijakan penerapan GCG yang diatur dalam Keputusan Direksi tentang Pedoman GCG No.29/2007
dan diperkuat dengan Pedoman GCG Group No.602/2011 yang dapat dilihat pada kerangka di atas.
Kerangka kerja tersebut memuat beberapa sistem yang terintegrasi sebagai prasyarat atau
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penerapan GCG untuk tujuan menjamin dan memastikan
penerapan GCG efektif sampai pada tingkat operasional yaitu memastikan bahwa setiap transaksi,
baik transaksi internal maupun eksternal, dijalankan secara beretika dan sesuai dengan praktik tata
kelola perusahaan yang baik dan benar.
I. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) baik RUPS Tahunan (RUPST) maupun RUPS Luar Biasa
(RUPSLB) bertindak sebagai lembaga yang memiliki wewenang tertinggi dalam organisasi
tata kelola perusahaan sekaligus merupakan forum utama bagi para pemegang saham untuk
menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen perusahaan.
RUPST wajib diselenggarakan setahun sekali sedangkan RUPSLB dapat dilaksanakan setiap
saat sesuai dengan kebutuhan.
1. Pemegang Saham Telkom Pemegang sahami dapat diklafikasikan dalam 2 (dua) jenis yaitu:
a. satu lembar saham Seri A Dwiwarna (sebagai pemegang saham pengendali).
Satu lembar saham Seri A Dwiwarna tersebut merupakan milik Pemerintah Republik
Indonesia (Pemerintah) sehingga Pemerintah memiliki hak suara istimewa dan hak
untuk memveto pengajuan, pengangkatan dan pemberhentian Direksi atau Dewan
Komisaris, penerbitan saham baru dan perubahan Anggaran Dasar
Perusahaan, termasuk perubahan untuk menggabungkan atau membubarkan PT
Telkom sebelum masa berlakunya berakhir, menambah atau mengurangi
modal dasar dan mengurangi saham yang dipesan (subscribed capital). Hak-hak dan
batasan-batasan material yang terdapat pada saham biasa, juga berlaku pada saham
Dwiwarna kecuali Pemerintah tidak dapat mengalihkan saham Dwiwarna. Saham
Dwiwarna yang dimiliki Pemerintah memberikan hak pengawasan yang efektif pada
Telkom bahkan jika terjadi penurunan pemilikan saham biasa dan hak-hak yang
terkait dengan saham Dwiwarna hanya dapat diubah melalui perubahan Anggaran
Dasar, yang mungkin akan diveto oleh Pemerintah
b. 97,100,853,599 Saham Seri B.
Pemegang saham telkom sampai dengan 31 Desember 2013:

2. Hak & Tanggung Jawab Pemegang Saham Dalam RUPST dan RUPSLB, pemegang saham
berhak memperoleh perlakuan yang sama dan kedudukan yang seimbang, terutama
dalam menyuarakan pendapatnya dan berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan
penting dan strategis terkait dengan:
o Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi Telkom;
o Penetapan jumlah remunerasi dan tunjangan Dewan Komisaris serta Direksi Telkom;
o Menilai kinerja Perusahaan untuk tahun buku yang ditelaah;
o Penentuan dan persetujuan terhadap penggunaan laba Perusahaan termasuk dividen;
dan
o Perubahan Anggaran Dasar.
RUPS juga berwenang untuk mengesahkan Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan
Perusahaan. Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang saham pengendali yang memiliki
saham Seri A Dwiwarna berkewajiban untuk memperhatikan tanggung jawabnya saat
menggunakan haknya untuk mempengaruhi keputusan manajemen perusahaan, baik saat
menggunakan hak suara maupun dalam hal lainnya. Pemerintah memiliki hak khusus yang dapat
digunakan ketika memberikan persetujuan terhadap rencana penggabungan usaha (merger),
akuisisi, divestasi atau likuidasi melalui forum RUPST dan RUPSLB.
Mekanisme penggunaan hak suara oleh para pemegang saham saat penyelenggaraan RUPST
maupun RUPSLB telah diatur sedemikian rupa sehingga pemegang saham dapat menggunakan hak
suaranya secara langsung maupun melalui kuasa hukumnya.
HAL-HAL TERKAIT DENGAN PELAKSANAAN RUPS PT TELKOM (2011-2013)
PT Telkom secara teratur melaksanan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada periode
2011 hingga 2013, mekanisme pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan adalah:
1. Sebelum Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dilaksanakan, Direksi PT
Telkom akan memberitahukan terlebih dahulu kepada para pemegang sahamnnya tentang
rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut, yang berupa surat yang akan
dibagikan kepada pemegang sahamnya yang dipublish sebagai bentuk press release di
website resmi PT Telkom yang berisi hari dan tanggal, waktu, serta tempat pelaksanaan
RUPS Tahunan tersebut. Selain itu Direksi PT Telkom akan menginformasikan dalam surat
tersebut bahwa bagi pemegang saham yang memiliki 10% dari keseluruhan jumlah saham
yang ada dapat mengusulkan agenda rapat yang akan diterima sampai waktu tertentu
sebelum RUPS tahunan tersebut dilaksanakan
2. Setelah pemberitahuan disebarkan, selanjutnya PT Telkom melalui Direksinya akan
menerbitkan undangan yang berupa Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
kepada para pemegang saham berupa press release di website resminya yang berisi tentang
waktu dan tempat penyelenggaraan RUPS tahunan dilangsungkan, agenda yang akan
dibahas pada rapat tersebut, dan hal-hal penting terkait dengan pelaksanaan RUPS tahunan
tersebut, seperti:
Siapa saja pihak yang berhak hadir pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tersebut, sebagai contoh pada tahun 2013, pemegang saham yang berhak hadir
pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan adalah Pemegang Saham (atau
kuasanya) yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada
tanggal 3 April 2013 pukul 16.00.
Teknis-teknis pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan seperti para
pemegang saham atau kuasanya wajib untuk menyerahkan fotocopy Surat Kolektif
Saham dan Kartu Tanda Penduduk sebelum memasuki ruangan rapat.
3.

Anda mungkin juga menyukai