Menurut OECD hak dasar pemegang saham harus termasuk hak untuk:
1. Metode yang aman untuk registrasi kepemilikan.
2. Transfer Saham.
3. Mendapatkan informasi yang relevan dan material mengenai perusahaan
tepat waktu dan secara regular.
4. Berpartisipasi dan memberikan suara di RUPS.
5. Memilih dan mengganti anggota dewan.
6. Memperoleh bagian atas laba perusahaan.
Pedoman GCG yang di keluarkan KNKG (2006) juga menyebutkan hak-hak dasar
pemegang yaitu:
1. Hak untuk menghadiri, menyampaikan pendapat, dan memberikan suara
dalam RUPS.
2. Hak untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan secara tepat waktu,
benar dan teratur kecuali hal-hal yang besifat rahasia.
3. Hak untuk menerima bagian dari keuntungan perusahaan yang di
peruntukkan bagi pemegang saham dalam bentuk deviden dan pembagian
keuntungan lainnya.
4. Hak untuk memperoleh penjelasan lengkap dan informasi yang akurat
mengenai prosedur yang harus diepnuhi berkenaan dengan penyelenggraan
RUPS.
5. Dalam hal terdapat lebih dari satu jenis dan klasifikasi saham dalam
perusahaan, maka:
- Setiap pemegang saham berhak mengeluarkan suara sesuai dengan jenis,
klasifikasi dan jumlah saham yang dimiliki.
- Setiap pemegang saham berhak untuk diperlakukan setara berdasarkan
jenis dan klasifikasi sham yang di milikinya.
sebagai
landasan
dalam
menciptakan
nilai
tambah
yang
2. Saham Seri B, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham
Saham yang beredar baik saham pengendali maupun saham non pengendali
telah di daftarkan ke institusi terkait. Untuk saham yang beredar di Indonesia, telah
di daftarkan ke badan pengawas pasa modal dan Lembaga keyangan (sekarang
OJK), dengan menerbitkan surat pemberitahuan efektif pernyataan pendaftaran
penawarn umum perdana saham ANTAM pda tanggal 3 November 1997 dan
sahamnya juga telah didaftarkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
(sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 27 November 1997.
ANTAM juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Australia (ASX) dengan status
Foreign Exempt Entity pada tanggal 9 Agustus 1999. Status ini kemudian
ditingkatkan menjadi ASX Listing pada tanggal 1 Juli 2002. Saham Perseroan di ASX
diperdagangkan dalam bentuk CHESS Depository Interest (CDI) atau sertifikat
penitipan efek ASX. Satu unit CDI ekuivalen dengan dan/atau dapat ditukar dengan
lima lembar saham Seri B Perseroan. Tujuan dari pencatatan saham ANTAM di ASX
adalah untuk menyempurnakan standar tata kelola dan pengungkapan Perseroan.
Selain
itu,
pencatatan
saham
di
ASX
mengharuskan
ANTAM
untuk
Dan juga di pertegas dalam hasil RUPS Tahunan PT. ANTAM, yang mana atas
hasil RUPS tersebut tidak disebutkan adanya pengalihan saham.
3. Mendapatkan informasi yang relevan dan material mengenai
perusahaan tepat waktu dan secara regular.
Sesuai dengan anggaran dasar PT. ANTAM, RUPS di bedakan menjadi 2
Jenis, yaitu RUPS Tahunan yang diselenggarakan setiap tahun dan di lakukan
selambat-lambatnya 6 bulan setelah tahun buku berakhir dan RUPS Luar
Biasa yang dapat diadakan setiap saat apabila di anggap perlu oleh direksi
atas permintaan tertulis dari dewan komisaris atau dari pemegang saham
seri A Dwiwarna dan atau 1 pemegang saham atau lebih yang memiliki
saham 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah
dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan
perundang undangan yang berlaku.
Dalam hal kondisi perkembangan, Perseroan mengalami kemunduran
pada tahun 2014 dan masih melanjut pada Triwulan I-2015. Untuk itu Dewan
Komisaris melakukan rapat kordinasi dengan organ pendukungnya sesuai
dengan Pasal 21 ayat (2) butir (d) Anggaran Dasar Perseroan.
Sebagai tindak lanjutnya Dewan Komisaris pada 25 Juni 2015 telah
melaporkan kepada RUPS (dalam hal ini dilaporkan oleh Pemegang saham
Seri A Dwiwarna/PengendaliKantor Kementerian BUMN) disertai dengan
Profesional
dalam
memfasilitasi
RUPS Tahunan dan RUPS Luar biasa wajib di hadiri oleh Akuntan Publik yang
ditunjuk atas keputusan RUPS tahun sebelumnya. Nomisi Akuntan public dilakukan
oleh komite independen internal perusahaan guna menjamin keindependensian
kinerja Akuntan Publik.
Penunjukan KAP tersebut, telah memenuhi ketentuan tentang pergantian Kantor
Akuntan Publik dan Partner Audit yang terdapat dalam Surat Keputusan Menteri
Keuangan nomor 423 tahun 2002 pasal 59 yang menyatakan bahwa Pemberian jasa
audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh KAP
paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan
Publik selaku Partner paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Pada
tanggal 6 April 2015, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2015
dimana dalam pasal 11 ayat (1) disebutkan bahwa seorang Akuntan Publik dibatasi
paling lama 5 (lima) tahun buku berturut-turut dapat memberikan jasa audit atas
informasi keuangan historis.