Anda di halaman 1dari 4

PERTEMUAN 12

AFTER TAX CASH FLOW

A. PENDAHULUAN

Pokok bahasan dalam materi ini, meliputi penyusunan cash flow setelah pajak dari alternatif-
alternatif investasi dengan mempertimbangkan perhitungan depresiasi dan bunga, yang
selanjutnya cash flow setelah pajak tersebut dianalisis tingkat kelayakannya.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu memahami dan menyusun proyeksi cash
flow setelah pajak dari alternatif-alternatif investasi serta mampu melakukan analisis
kelayakannya dengan baik.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


1. Mahasiswa mengetahui kaitan antara perhitungan bunga dengan pajak.
2. Mahasiswa memahami proyeksi cash flow sebelum dan sesudah pajak.
3. Mahasiswa dapat melakukan analisis cash flow sesudah pajak dari beberapa rencana
alternatif investasi.

D. SKENARIO PEMBELAJARAN
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Penjelasan tentang peta konsep (tunjukkan di peta konsep dimana posisi materi yang akan
di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan TIK).
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Evaluasi pencapaian.

E. URAIAN MATERI
12.1 Hubungan Depresiasi, Bunga, pajak, dan Cash Flow Setelah Pajak.

Cash flow setelah pajak = Cash Flow sebelum pajak – pajak.


• Besarnya Pajak = Pendapatan kena pajak x Tarif pajak(%)
Pendapatan kena pajak = Total pendapatan – Bunga – Depresiasi
Jika proyek investasi adalah aset baru, maka cash flow sesudah pajak ( ATCF) dapat dihitung
sebagai berikut:
1. Investasi dibiayai dengan modal sendiri
a. ATCF = EAT +D
b. ATCF = EBIT (1-T) + D
c. ATCF = EBDIT (1-T) + T(D)
dimana : ATCF : After Tax Cash Flow

EAT : Earning After Tax


EBIT : Earning Before Interest and Tax
EBDIT : Earning Before Depreciation, Interest and Tax
D : Depreciation
T : Tax

2. Investasi sebagian dibiayai dari pinjaman yang mengharuskan bayar bunga pinjaman (I=
interest)
a. ATCF = EAT + I(1-T) + D
b. ATCF = (EBT + I) (1-T) + D

Contoh 12-1
Berikut adalah laporan laba rugi ilustratif untuk perhitungan cash flow dalam usulan proyek
investasi pada aset baru (dalam ribu dollars):

Dari data dalam tabel diatas cash flownya dapat dihitung sebagai berikut:
Dengan bunga ATCF = 420 + (1-0,3)25 + 75 = $ 512.500
Tanpa bunga ATCF = 432,5 + 75 = $ 507.500

F. EVALUASI
1. Seorang pengusaha sedang mempertimbangkan untuk membuka usaha baru. Ada dua
usulan dalam hal penyediaan mesin untuk produksinya yaitu Merk-A dan Merk-B. Data
kedua merk tersebut seperti dalam tabel dibawah ini:
Hitung cash flow sesudah pajaknya bila diasumsikan metode penyusutan untuk kedua mesin
tersebut garis lurus (SLD), dan tingkat pajak 30% ?

2. Melihat maraknya pembangunan perumahan di kota, Seorang pengusaha muda


berkeinginan mendirikan usaha pembuatan bata di desanya. Untuk menganalisisnya
pengusaha muda tersebut meminta bantuan saudara. Berdasarkan hasil survey yang
dilakukan, diperoleh informasi sbb:
A. Kebutuhan investasi.
- Bangunan tempat kerja sederhana ukuran 20x10 m2 @ Rp 100 ribu,-
- Bangunan kantor sederhana ukuran 5x4 m2 @ Rp 300 ribu,-
- Bangunan dapur pembakar ukuran 10x10 m2 @Rp 50 ribu,-
- Alat Tulis Menulis kantor Rp 500 ribu,-
- Peralatan pencetak batu bata dari besi Rp 500 ribu,-
- Peralatan gerobak dorong dari kayu 2 unit @ Rp 750 ribu,-
- Tanah lokasi usaha 400 m2 @ Rp 100.000
- Kebutuhan modal kerja Rp 3,5 juta,-

B. Sumber dana direncanakan melalui kredit dari Bank sebesar Rp 30 juta,- dengan tingkat
bunga 15% per tahun selama 5 tahun. Sisanya dipenuhi dengan modal sendiri. Jadwal
pengembalian kredit yang dibuat Bank sbb:
C. Kapasitas produksi (full capacity) per tahun sebesar 300.000 unit yang dilakukan dalam 4
kali pembakaran. Rencana produksi tahun pertama dan kedua masing-masing 80%, tahun
ketiga sebesar 90%, tahun keempat dan kelima masingmasing sebesar 100%.

D. Biaya-biaya sebagai berikut:


Biaya variabel
- biaya bahan baku per unit produksi Rp 35,-
- biaya bahan pembantu per unit produksi Rp 25,-
- upah tenaga kerja langsung per unit produksi Rp 50,-
- biaya bahan baku dasar dll per unit produksi Rp 15,-
Biaya tetap
- gaji karyawan kantor untuk 1 orang per tahun Rp 6 juta,-
- biaya umum administrasi rata-rata per tahun Rp 750 ribu,-
- Bangunan disusutkan dengan metode garis lurus selama umur proyek
- Peralatan disusutkan dengan metode garis lurus selama umur proyek
- biaya pemeliharaan dan perbaikan rata-rata per tahun Rp 950 ribu,-

E. Harga jual Rp 300,- per unit.


F. Nilai jual tanah pada akhir tahun ke-5 adalah Rp 80 juta,-
Dengan asumsi tingkat pajak perusahaan 30% dan required rate of return 20% ;
Ditinjau dari aspek keuangan, dengan menggunakan metode Net Present Value
apakah proyek tersebut layak dibiayai?. (Langkah Penyelesaian: Hitung nilai
investasi; Hitung nilai Penyusutan bangunan dan peralatan; Hitung Proyeksi After
Tax Cash Flow; Hitung Net Present Value.)

G. REFERENSI
• Newnan, Donald G., “Engineering Economic Analysis”, Engineering Press,Inc., 1992,
California, USA Grant, Ireson, Leavenworth, “Principles of Engineering Economy”, John
Wiley&Sons, 1990, Singapore Chapter 10; 11.
• M. Giatman, ” Ekonomi Teknik”, Edisi pertama, PT Rajagrafindo Persada, 2006, Jakarta
Bab 7.

Anda mungkin juga menyukai