Anda di halaman 1dari 13

JURUSAN MANAJEMEN (S1) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

SESI 12 PENGANGGARAN MODAL LANJUTAN

Oleh: Mafizatun Nurhayati, SE., MM.

Daftar Pustaka : Manajemen Keuangan jilid 1 & 2 Edisi 8 Fred Weston, Thomas F. Copeland, Indeks. Manajemen Keuangan Jilid 2 Keown, Martin, Petty, & Scott, Indeks. Manajemen Keuangan, Teori dan penerapan buku 1 dan 2, Edisi 4 Suad Husnan, BPFE.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM.

MANAJEMEN KEUANGAN

PENGANGGARAN MODAL LANJUTAN Penganggaran modal atau capital budgeting ialah rencana kerja keuangan jangka panjang pada suatu proyek investasi. Misalnya penganggaran modal (investasi) pembelian kapal, mendirikan pabrik baru, mendirikan perusahaan baru, dan lain-lain. Karena waktunya panjang, maka risikonya tinggi. Oleh sebab itu, para perencana investasi jangka panjang harus mampu memprediksi pendapatan dan biaya di masa depan. Kerangka Berpikir Penganggaran Modal Para perencana penganggaran modal harus memprediksi lima aspek, yaitu : 1) 2) 3) 4) 5) Pangsa pasar Nilai investasi dan sumber pembiayaan Biaya modal rata-rata tertimbang Arus kas masuk bersih (net cash inflow) Kelayakan proyek investasi

Pangsa Pasar Pangsa pasar yang akan dikuasai, ini berkaitan dengan ramalan pendapatan di masa yang akan datang yang penuh ketidakpastian. Artinya berisiko besar karena ketidakpastian tersebut. Para perencana harus yakin bahwa di masa mendatang pendapatan dapat diperkirakan mendekati kenyataan. Meramal kondisi pasar adalah sulit sekali, karena pasar ditentukan oleh situasi bisnis, situasi ekonomi dan situasi politik. Jika kondisi politik buruk, berdampak kondisi ekonomi buruk, dan akibatnya kondisi bisnis buruk dan sebaliknya. Bidang pasar ini harus dianalisis oleh beberapa ahli politik, ahli ekonomi dan ahli bisnis. Di samping itu, kondisi pasar juga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Kondisi yang demikian itu di luar kontrol manajemen perusahaan. Para ahli perencana investasi hanya bisa meramal berdasar data internal dan eksternal yang tersedia.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM.

MANAJEMEN KEUANGAN

Nilai Investasi dan Sumber Pembiayaan Jika pangsa pasar yakin bisa diketahui dan bisa dikuasai, maka selanjutnya merencanakan investasi jangka panjang dalam bentuk unit bisnis atau penggantian peralatan, atau produk baru, yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, misalnya Rupiah atau Dollar (Rp 1.000 atau Rp 1.000 juta atau Rp 1.000 milyar). Setelah nilai investasi ditetapkan kemudian disusun sumber pembiayaan, dari modal sendiri atau dari utang. Menyusun aliran kas Proyek / investasi Untuk mempermudah analisis, aliran kas investasi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu aliran kas awal, aliran kas periode operasi produksi, dan aliran kas terminal. 1. aliran kas awal (Initial Cash Flow) adalah pengeluaran untuk merealisasi gagasan sampai menjadi kenyataan fisik, misalnya aliran kas langsung pengeluaran biaya membangun unit instalasi (produksi) baru sampai siap beroperasi, yang terdiri dari baya prakonstruksi, pembelian material dan peralatan, konstruksi, dan modal kerja. Untuk proyek ukuran besar aliran kas awal dapat berlangsusng sekama 2-3 tahun. 2. aliran kas periode operasi (Operational Cash Flow) Periode ini jumlah pendapatan dari hasil penjualan produk telah melampaui pengeluaran biaya operasi dan produksi. 3. Aliran kas terminal (terminal cash flow) terdiri atas nilai sisa dari aset dan pengembalian modal kerja. Ikhtisar penyusunan aliran kas penambahan aset baru: 1. ALIRAN KAS AWAL (INITIAL CASH FLOW) a. Pembelian aset baru (peralatan, material, dan lain-lain) b. Pengeluaran yang dikapitalisasikan (pengapalan, konstruksi,dll) c. Modal kerja d. Total aliran kas awal ( a + b + c)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM.

MANAJEMEN KEUANGAN

2. ALIRAN KAS OPERASI (OPERATIONAL CASH FLOW) e. pendapatan f. pengeluaran untuk operasi g. overhead h. depresiasi i. j. l. pendapatan sebelum pajak ( e f g h ) pajak pendapatan depresiasi

k. pemasukan setelah pajak ( i j ) m. total aliran kas operasi ( k + l ) 3. ALIRAN KAS TERMINAL (TERMINAL CASH FLOW) n. nilai sisa aset baru o. pajak penjualan aset baru (bila ada) p. recovery modal kerja q. total aliran kas terminal ( n o + p ) 4. ALIRAN KAS BERSIH ( NET CASH FLOW) = ( m ) ( d ) + ( q )

Kelayakan Proyek Investasi Setelah arus kas masuk bersih diketahui kemudian dihitung layak atau tidaknya proyek investasi, dengan cara : a. Nilai Tunai Bersih (Net Present Value atau NPV) Membandingkan nilai tunai arus kas masuk bersih dengan nilai tunai pengeluaran modal untuk investasi. Jika NPV positif, proyek layak, artinya bisa dilaksanakan. Negatif, usulan proyek ditolak Nol, berarti netral

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM.

MANAJEMEN KEUANGAN

Metode ini menekankan pada besarnya selisih nilai sekarang (present Value) dari cash inflow yang diharapkan akan diperoleh dimasa mendatang, berdasarkan discounte rate yang diharapkan, terhadap nilai cash outflow (nilai investasinya). n (C)t n (Co)t NPV = ---------- - ---------t=0 (1 + i)t t=0 (1 + i)t dimana: NPV = nilai tunai / sekarang bersih (C)t = aliran kas masuk tahun ke-t (Co)t = aliran kas keluar tahun ke-t n = umur unit usaha hasil investasi i = arus pengembalian (rate of return) t = waktu Kelebihan metode NPV : Memasukkan faktor nilai waktu dari uang Mempertimbangkan semua aliran kas proyek Mengukur besaran absolut dan bukan relatif sehingga mudah mengikuti kontribusinya terhadap usaha meningkatkan kekayaan perusahaan atau pemegang saham. b. Indek Profitabilitas (Profitability Index atau PI) IP menunjukkan kemampuan medatangkan laba per satuan nilai investasi. Membagi jumlah nilai tunai arus kas bersih proyek dengan nilai tunai pengeluaran modal untuk investasi. Jika indeknya di atas satu, proyek layak. Nilai sekarang aliran kas masuk Profitability Index (PI) = ---------------------------------------------Nilai sekarang aliran kas keluar

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM.

MANAJEMEN KEUANGAN

n (C)t ---------t=0 (1 + i)t IP = -------------------n (Co)t ---------t=0 (1 + i)t IP > 1, usulan diterima IP < 1, usulan ditolak c. Tingkat Hasil Akuntansi (Accounting Rate of Return atau ARR) Membagi rata-rata laba bersih dengan nilai tunai pengeluaran modal untuk investasi. Jika besarnya ARR lebih besar daripada biaya modal, maka proyek layak. Metode ini menekankan pada besarnya perolehan laba menurut Perhitungan Akuntansi (Laba bersih setelah Pajak). Kelebihan: * Perhitungan relatif sederhana / mudah * Data tersedia dari laporan Akuntansi, Kelemahan: * Menitik beratkan pada prosedur Akuntansi, mengabaikan Cashflow * Mengabaikan Time Value of Money Rumus: Laba bersih setelah pajak ARR = ---------------------------------- x 100% Nilai Investasi Syaratnya: nilai ARR harus lebih besar dari return minimumnya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM.

MANAJEMEN KEUANGAN

d. Lamanya Kembali Modal (Payback Periode atau PP) Lamanya kembali modal, yaitu nilai investasi sama dengan nilai tunai arus kas masuk bersih dalam beberapa tahun. Pada umumnya perencana investasi menentukan payback periode dalam tahun tertentu, misalnya 4 tahun. Metode ini menekankan pada lamanya waktu/masa pengembalian dana yang digunakan untuk investasi. Kelebihan: * Perhitungan relatif sederhana/mudah * Memberikan gambaran tentang risiko investasi Kelemahan: * Mengabaikan penerimaan setelah masa payback * Mengabaikan Time Value of Money Rumus: Nilai Investasi PP = -------------------Cash inflow Atau PP = Cf / A Dimana : Cf = biaya pertama A = aliran kas bersih (neto per tahun Apabila Cash inflow besarnya tidak sama selama umur investasi, maka PP, harus diperhitungkan (dikurangkan) secara periodik dari investasinya Syaratnya: nilai PP harus lebih kecil dari umur ekonomis-nya. apabila besarnya cash inflows sama selama umur investasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM.

MANAJEMEN KEUANGAN

Praktik Penganggaran Modal Untuk memudahkan memahami teknik berpikir dan praktik penganggaran modal di bawah ini disajikan contoh praktis. Misalnya PT ABC merencanakan investasi dengan nilai investasi Rp 1.000, umur proyek 5 tahun. Proyek dibiayai oleh modal sendiri Rp 200 dan sisanya (Rp 800) dibiayai oleh utang, dengan pembayaran kembali cicilan dan bunga secara anuitas. Biaya modal sendiri 24% dan biaya utang 20%, pajak perseroan 40%. Investasi tersebut dialokasikan ke modal kerja Rp 300 dan sisanya (700) dialokasikan ke harta tetap dengan penyusutan angka tahun yang makin menurun ( sum of year digit methode), dengan nilai sisa harta tetap Rp 150 dan modal kerja ditemukan kembali pada akhir umur proyek. Estimasi pendapatan dan biaya operasi tunai per kas adalah sebagai berikut : Tahun 1 2 3 4 5 Pendapatan Rp 1.200 Rp 1.400 Rp 1.250 Rp 1.400 Rp 1.200 Biaya Operasi Rp 800 Rp 950 Rp 1.100 Rp 1.100 Rp 900

Berdasarkan data di atas, dapat dihitung : Net Present Value, Internal Rate of Return, Accounting Rate of Return, Profitability Index, Payback Period dengan langkahlangkah sebagai berikut : 1. Langkah Pertama : Menghitung Beban Penyusutan (depresiasi)

Jenis depresiasi: Depresiasi yang merata sepanjang periode asset masih berfungsi. Metode ini disebut depresiasi garis lurus (stright line depreciation)

Nilai depresiasi awal Depresiasi = -------------------------------

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM.

MANAJEMEN KEUANGAN

Umur depresiasi (tahun) Biaya perolehan + biaya yang dikapitalisasi = ----------------------------------------------------------Umur depresiasi (tahun) Misalkan harga perolehan mesin baru Rp 100 juta, biaya mengangkut dan memasang Rp 20 juta. Diharapkan mesin tersebut dapat beroperasi selama 6 tahun. Maka nilai depresiasi per tahun sama dengan Rp 100 juta + Rp 20 juta : (6) = Rp 20 juta. Depresiasi yang tidak merata, dalam arti jumlahnya lebih besar di tahun-tahun awal. Metode ini disebut Sum of the year digit. Dari kasus di atas, maka langkah pertama adalah:
Menghitung beban penyusutan harta tetap, nilai Rp 700, sisa Rp 150, harta tetap yang disusut Rp 550, selama lima tahun dengan model sum of year digit method. Jumlah angka tahun = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15. Tahun 1 = Tahun 2 = Tahun 3 = Tahun 4 = Tahun 5 = 5/15 x 550 4/15 x 550 3/15 x 550 2/15 x 550 1/15 x 550 = = = = = 183 147 110 73 37

2. Langkah Kedua : Menghitung Beban Bunga Skedul Pembayaran Bunga dan Angsuran Besarnya anuitas, bunga 20% per tahun, pinjaman Rp 800.

PV A= (1 ( 1 + i ) i
Tahun 1 Pinjaman 800
n

= (Rp 800 / 2,990) = Rp 267,56 dibulatkan Rp 268.

Annuitas 268

Bunga 20% 160

Angsuran 108

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM.

MANAJEMEN KEUANGAN

2 692 268 3 562 268 4 406 268 5 219 268 Jumlah 1.340 * Pembulatan pembayaran bunga.

138 112 81 *49 540

130 456 187 219 800

3. Langkah Ketiga : Menghitung Arus Kas Masuk Bersih Proyeksi Arus Kas Masuk Bersih (Net Cash Inflow) Tahun 0 A. aliran kas awal Modal tetap Modal kerja (700) (300) (1.000) 1 2 3 4 5

subtotal B. aliran kas operasional Pendapatan 1.200 1.400 1.250 1.400 Biaya operasi per kas (800) (950) (1.100) (1.100) EBDIT 400 450 150 300 Depresiasi (183) (147) (110) (73) EBIT 217 303 40 227 Bunga (160) (138) (112) (81) EBT 57 165 (72) 146 Tax (40%) (23) (66) *+29 (58) EAT 34 99 (43) 88 depresiasi 183 147 110 73 subtotal 217 246 67 161 C. aliran kas terminal Nilai sisa Recovery modal kerja D. aliran kas bersih (A + B + C) (1.000) 217 246 67 161 * Catatan : Pada tahun ke 3, perusahaan rugi, maka pajaknya dihitung positif (+), artinya jumlah tersebut dapat dikurangkan pembayaran pajak tahun-tahun yang memperoleh laba. 4. Langkah Keempat : Menghitung Biaya Modal Cost of capital = Weight Average cost of capital

1.200 (900) 300 (37) 263 (49) 214 (86) 128 37 165 150 300 615

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM.

MANAJEMEN KEUANGAN

10

COC = WACC = Xi Wi Dimana Xi = biaya setiap komponen modal (setelah pajak) Wi = proporsi modal dalam struktur modal (%) biaya utang 20%, Biaya modal sendiri 24% pajak perseroan 40%. Utang Rp 800 0,8 modal sendiri Rp 200 0,2 Jadi: Biaya modal : 0,20 (1-0,4) (0,8) + 0,24 (0,2) = 0,1440 (14,40%), sebagai tingkat diskon atau discount rate (DR) untuk menghitung nilai sekarang dari hasil investasi (arus kas masuk bersih). 5. Langkah Kelima : Menghitung NPV Menghitung Net Present Value (NPV) n (C)t n (Co)t NPV = ---------- - ---------t=0 (1 + i)t t=0 (1 + i)t

Tahun 1

Arus Kas Masuk Bersih 217

Diskon Faktor (Biaya Modal 14,4%) *0,874

Nilai Tunai
248.28

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM.

MANAJEMEN KEUANGAN

11

2 3 4 5

246 67 161 615

0,764 0,668 0,584 0,510

Total nilai tunai arus kas masuk bersih

321.99 100.30 275.68 1205.88 2152.14

Total investasi awal periode (1.000) Nilai tunai bersih (Net Present Value) 1.152,145 * 1/(1+14,4)1 1/(1+14,4)2 1/(1+14,4)3 1/(1+14,4)4 1/(1+14,4)5 Kesimpulan : Proyek layak berdasarkan NPV, karena positif Rp 1.152,145. 6. Langkah Keenam : Menghitung Profitability Index Nilai sekarang aliran kas masuk Profitability Index (PI) = ---------------------------------------------Nilai sekarang aliran kas keluar n (C)t ---------t=0 (1 + i)t IP = -------------------n (Co)t ---------t=0 (1 + i)t IP > 1, usulan diterima IP < 1, usulan ditolak
2.152.14 /1,000=2,152X, layak karena diatas satu.

7. Langkah Ketujuh : Menghitung Accounting Rate of Return Accounting Rate of Return (ARR) adalah rata laba bersih dibagi nilai investasi. [(34+99+(-43)+88+128)/5] / 1.000 = 0,0612, kurang layak karena dibawah biaya modal 14,40%.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM.

MANAJEMEN KEUANGAN

12

8. Langkah Kedelapan : Menghitung PayBack Periode PayBack Period 1. 217+246+67+161+615 = 1.306, kira 4 tahun lebih , untuk mencapai Rp 1.000 2. jika manajemen menginginkan payback period 3tahun, maka peroyek tersebut tidak layak. KASUS: Suatu perusahaan komoditi maninan anak-anak ingin memperluas usahanya dengan memperkenalkan produk baru disamping produk lama yang telah berjalan. Investasi untuk membangun fasilitas produk baru adalah Rp 400 juta, dan modal kerja sebesar Rp 100 juta. Setelah dikurangi biaya operasi dan produksi serta biaya lainnya, perkiraan pendapatan bersih per tahun adalah Rp 120 juta. Fasilitas baru diperkirakan bisa beroperasi selama 5 tahun dengan nilai sisa Rp 32 juta. Dengan diperkenalkan produk baru tersebut kemungkinan besar akan mengurangi jumlah penjualan produk lama sebesar 20% atau Rp 20 juta per tahun. Buatlah aliran kas investasi tersebut. Dan tentukan apakah investasi ini layak?

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Mafizhatun Nurhayati, SE. MM.

MANAJEMEN KEUANGAN

13

Anda mungkin juga menyukai