Anda di halaman 1dari 21

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

NOMOR PER-12/KN/2014

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ALAT BERAT

DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,

Menimbang: a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 61 Peraturan Menteri


Keuangan Nomor 179/PMK.06/2009 tentang Penilaian
Barang Milik Negara dan Pasal 45 ayat (1) Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 185/PMK.06j2014 tentang
Penilaian Barang Jaminan dan/atau Harta Kekayaan Lain
Dalam Rangka Pengurusan Piutang Negara Oleh Panitia
Urusan Piutang Negara/Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara, pendekatan Penilaian dapat menggunakan alat
bantu Penilaian dan pedoman teknis Penilaian yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal;
b. bahwa Alat Berat merupakan objek penilaian dengan
karakteristik khusus dan belum terdapat keseragaman
dalam melakukan Penilaian Alat Berat;
c. bahwa saat ini belum ada alat bantu Penilaian dan
pedoman teknis Penilaian yang mengatur khusus
mengenai Penilaian Alat Berat, sehingga diperlukan
petunjuk teknis Penilaian Alat Berat untuk meningkatkan
kualitas hasil penilaian Alat Berat;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Alat Berat;

Mengingat l. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5533);
2. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, Dan Fungsi Kementerian Negara Serta
Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135
Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 273);
3. Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang
Penataan Tugas Dan Fungsi Kabinet Kerja (Lembaran
Negara Republik Tahun 2014 Nomor 339);
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK.06/2009
tentang Penilaian Barang Milik Negara;
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
-2-

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.06/2010


ten tang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Keuangan;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2/PMK.06/2014
tentang Penilai Internal di Lingkungan Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 185/PMK.06/2014
tentang Penilaian Barang Jaminan dan/atau Harta
Kekayaan Lain Dalam Rangka Pengurusan Piutang Negara
Oleh Panitia Urusan Piutang Negara/Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA


TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ALAT BERAT.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud


dengan:
1. Alat Berat adalah alat yang dirancang khusus untuk
membantu manusia dalam melakukan pekerjaan dan
kegiatan lainnya dengan skala yang besar seperti
proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan.
2. Penilaian adalah proses kegiatan untuk memberikan
suatu opini nilai atas suatu objek penilaian pada saat
tertentu.
3. Penilai Pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara, yang selanjutnya disebut Penilai
Direktorat Jenderal, adalah Penilai Pegawai Negeri
Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal yang diangkat
oleh kuasa Menteri Keuangan yang diberi tugas,
wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan
Penilaian, termasuk atas hasH penilaiannya secara
independen.
4. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara.

r
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
-3-

Bagian Kedua
Ruang Lingkup
Pasal2

(1) Peraturan Direktur Jenderal ini mengatur Penilaian


Alat Berat dengan menggunakan pendekatan data
pasar danj atau pendekatan biaya, yang dilakukan oleh
Penilai Direktorat J enderal.
(2) Alat Berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi excavator, dozer, dump truck, roller/compactor,
dan crane.

BAB II
PROSES PENILAIAN ALAT BERAT
Bagian Kesatu
Umum
Pasal3

Proses Penilaian Alat Berat meliputi:


a. mengidentifikasi permohonan Penilaian;
b. menentukan tujuan Penilaian;
c. mengumpulkan data awal;
d. melakukan survei lapangan;
e. melakukan analisis data;
f. menentukan pendekatan Penilaian;
g. menyimpulkan nilai; dan
h. menyusun laporan Penilaian.

Bagian Kedua
Proses Penilaian
Pasa14

Identifikasi permohonan Penilaian dilakukan dengan cara


melakukan verifikasi atas:
a. kelengkapan data dan informasi permohonan
Penilaian; dan
b. kelayakan data dan informasi permohonan Penilaian.

Pasa15

(1) Kelengkapan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal


4 huruf a terdiri atas:
a. kelengkapan dokumen; dan
b. deskripsi objek Penilaian.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
-4-

(2) Kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) huruf a, terdiri atas:
a. Untuk Alat Berat yang merupakan Barang Milik
Negara, meliputi:
1) surat pemesanan (purchasing order);
2) faktur pembelian (invoice);
3) dokumen terkait pajak dalam rangka impor; dan
4) Kartu Identitas Barang.
b. Untuk Alat Berat yang merupakan Barang Jaminan
danl atau Harta Kekayaan Lain, berupa surat sita
danl atau Berita Acara Penyitaan, danl at au
Putusan Pengadilan.
(3) Deskripsi objek Penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b, meliputi:
a. lokasi;
b. tahun pembuatan;
c. hour meter/ service meter;
d. kondisi;
e. spesifikasi;
f. harga perolehan/nilai perikatan; dan
g. foto.
(4) Dalam hal kelengkapan data sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a tidak dapat dipenuhi,
kelengkapan dokumen tersebut diganti dengan surat
pernyataan bermeterai dari Pejabat yang berwenang
pada Kementerian/Lembaga yang menyatakan bah"va
objek Penilaian berupa Alat Berat berada dalam
penguasaan dan kepemilikan pemohon Penilaian.

Pasal6

Penentuan tujuan Penilaian didasarkan pada permohonan


Penilaian.

Pasa17

(1) Pengumpulan data awal dilakukan untuk


mendapatkan informasi yang relevan dengan objek
penilaian sebagai informasi pendahuluan.
(2) Data awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berasal dari data dan informasi yang disampaikan
dalam permohonan Penilaian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5.

y
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
-5-

Pasal8

Survei lapangan dilakukan untuk mendapatkan


keyakinan yang memadai mengenai:
a. kondisi fisik danl atau fungsi objek Penilaian, untuk
Penilaian yang menggunakan Pendekatan Biaya.
b. kondisi fisik danl atau fungsi objek Penilaian dan objek
pembanding, untuk Penilaian yang menggunakan
Pendekatan Data Pasar.

Pasal9

(1) Data dan informasi yang diperoleh, baik dari berkas


permohonan maupun pada saat survei lapangan,
digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis
penilaian.
(2) Faktor yang dipertimbangkan dalam analisis data
objek Penilaian meliputi: jenis, faktur pembelian, batas
warranty, merek dan tipe unit Alat Berat, kapasitas,
tahun pembuatan, hour meter/service meter, harga
perolehanl nilai pengikatan, dan kondisi objek
Penilaian secara umum.

Pasal 10

(1) Tim Penilai Direktorat Jenderal dapat memilih


pendekatan yang dianggap paling mencerminkan nilai
objek Penilaian.
(2) Tim Penilai Direktorat Jenderal dapat menggunakan
lebih dari satu pendekatan Penilaian.
(3) Dalam hal digunakan 2 (dua) Pendekatan Penilaian,
Tim Penilai Direktorat Jenderal:
a. melakukan rekonsiliasi berdasarkan bobot atas
indikasi nilai dari pendekatan yang digunakan; atau
b. memilih pendekatan yang dianggap paling
mencerminkan nilai objek Penilaian.
(4) Bobot atas indikasi nilai dari masing-masing
pendekatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf a ditentukan berdasarkan pertimbangan
profesional Penilai Direktorat J enderal.

Pasal 11

Hasil perhitungan nilai dengan menggunakan satu


pendekatan Penilaian atau hasil rekonsiliasi se bagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 dituangkan dalam simpulan
nilai.

y
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
-6-

Pasal 12

(1) Simpulan nilai dicantumkan dalam satuan mata uang


Rupiah.
(2) Dalam hal perhitungan nilai menggunakan satuan
mata uang asing, dilakukan konversi dalam satuan
mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah
Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal Penilaian.

Pasal 13

(1) Hasil Penilaian dituangkan dalam laporan Penilaian.


(2) Laporan Penilaian paling sedikit memuat:
a. uraian objek Penilaian;
b. tujuan Penilaian;
c. tanggal survei lapangan;
d. tanggal Penilaian;
e. hasil analisis data;
f. pendekatan Penilaian; dan
g. simpulan nilai.

Pasal 14

Teknis pelaksanaan lebih lanjut dari Penilaian Alat Berat


menggunakan petunjuk teknis sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

BABIII
PROSES PENILAIAN ALAT BERAT YANG DIKATEGORlKAN
SEBAGAI BARANG MILIK DAERAH, KEKAYAAN NEGARA
LAIN-LAIN, KEKAYAAN NEGARA DIPISAHKAN, KEKAYAAN
DAERAH DIPISAHKAN, BARANG SITAAN, DAN BARANG
RAMPASAN
Pasal 15

(1) Proses penilaian alat be rat yang dikategorikan sebagai


barang milik daerah, kekayaan negara lain-lain,
kekayaan negara dipisahkan, kekayaan daerah
dipisahkan, mutatis mutandis berlaku ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5
kecuali ayat (2) huruf a angka 4 dan huruf b, Pasal6,
Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12,
Pasal 13, dan Pasal 14.
(2) Proses penilaian alat berat yang dikategorikan sebagai
barang sitaan dan barang rampasan, mutatis mutandis
berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3, Pasal 4, Pasal 5 kecuali ayat (2) huruf a, Pasal 6,
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
-7-

Pasal 7 , Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11 , Pasal 12,


Pasal 13, dan Pasal 14.

BABIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal16

Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku:


(1) pelaksanaan Penilaian Alat Berat yang dilakukan
sebelum Peraturan Direktur Jenderal ini ditetapkan,
dinyatakan tetap sah.
(2) pelaksanaan Penilaian Alat Berat yang masih belum
selesai, dilanjutkan dengan menggunakan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal
ill!.

BABIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada


tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal31 Desember 2014
DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,

ttd

HADIYANTO

Salinan sesuai dengan aslinya


Sekretaris Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara
u.b .

Ifj,\ ,'" .Ke~Bagian Umum,


/ - -:-; . .. -~
l' J8U~/'f '~'"
,;:;: ::;"---'~:~. ).
.~
is'
.?} .,\, ~
\1'"
i

"', .

~,,~,"Pjjl~323
;-':; .- - ~ - ,
~ <:,\:(. . ....-;l-,.. ~ '
+ O~. ·' I

19BB03 1004
'" " ._" ',..('0"
~~~..:.r
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK lNDONESIA

LAMPI RAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
NOMOR PER- 12/KNj2014
TE NTANG
PET UNJU K T EKN IS PENILAIAN ALAT BERAT

BAB I
UMUM

A. Definisi
Alat Berat adalah alat yang dirancang khusus untuk membantu manusia
dalam melakukan pekerjaan dan kegiatan lainnya dengan skala yang
besar seperti proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan.
B. Sistem dan Konstruksi Alat Berat
1. Excavator
Excavator adalah Alat Berat yang terdiri dari lengan (ann) , bahu
(boom) serta alat keruk (bucket) dan digerakkan oleh tenaga hidrolik
yang dimotori dengan mesin diesel dan berada di atas roda rantai
(trackshoe).
Alat Berat ini memiliki fungsi utama untuk pekerjaan penggalian ,
nam u n tidak terbatas pa da pekerjaan tersebut, excavator juga dapat
melakukan pekerjaan konstruksi seperti membua t kemiringan
(slop ing), memuat dumptruck (loading) , dan pemecah batu (breaker) .
Keselu r uhan operasional kerja excavator menggunakan sistem
hidrolik, meliputi travel, gerakan, dan swing. Pergerakan ann bucket
dan perputaran body cabin (swing) da pat dikontrol m elalui dua tuas
u tama yang ada di kanan dan kiri sheat operator dalam kabin yaitu:
a. Handle kiri memiliki 4 gerakan untuk menggerakkan swing
kiri, s wing kanan, ann depan dan ann belakang.
b . Handle kanan memiliki 4 gerakan untuk menggera kkan bucket
m embuka, buck et m enutup, boom naik, dan
boom turun.
Travelling dikontrol oleh dua tuas yang d ilengkapi dengan dua peda l
didepan sheat operator, t uas kanan dan kiri menggerakkan trek m aju
dan mundur. Penyetelan operasi mesin (RPM) dapat melalui display
panel di depan sheat operator untuk sebuah penyesuaian kerja a gar
da pat menghemat bahan bakar.
Tabel 1. Komponen utama yang berpengaruh terhadap nilai
Excavator
Besaran Pengaruh
Jenis Komponen Nama Komponen Terhadap Nilai
(% )

Hy d raulic System (cyl.


Hydraulic Pump 25
Valves, hose, pipings)
Engine Engine 25
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK IN DON ESIA

Tracie Group Tracie Frame, S hoe 25


Bod y, Frame, Arms & Arm, Bucket, Boom,
Boom Others, Bucket, Cab, Counterweight 25
etc.
Contoh Gambar
Hydrau lic Excavator

Pa rt s o f a
Hyd raulic Excava tor

Arm - - - -..
• --- - Boom

Engine/hydrau lic pu mp
Bucket - - -..

/ Co unterweight
. .,J----....,._:...._
Ca b - - - - - -e

Sho e - - - - -· Track fram e

2. Doze r
Bulldozer adalah Alat Berat bertipe traktor m e n ggun a ka n rantai
(tracle) serta dilengka pi dengan pisau (blade) yan g terletak di bagian
d epa n . Pisau (blad e) be rfungsi untuk mendorong d a n memotong
permukaan tana h. Sela in pisau (blad e) sebagai perlen gk apan standar
pad a sisi belakang bulldozer bisa dipasang perlengkapan tambahan
berupa :
a. Ripper, untuk membongkar m a terial yang tidak dapat digali
m e nggunakan p isau (blade), b iasan ya un tuk pekerjaan pembuatan
j a la n atau perta mba n gan .
b. Winch , untuk menarik material, sering digunakan pada pekerjaan
pe n ge luaran k ayu di hutan.
Oi bagian tengah uni t bulldozer terdapat frame temp a t kedudukan
track s hoe, kemudia n di a tas track frame te rd a p at komponen engine
seba gai penggera k utama unit dan radiator yan g digunakan untuk
m e ndinginkan engine . Kemudian di belaka ng e ngine, terdapat power
train s ystem yang berfungsi untuk mengatur p er ger akan unit saat
trave lling dan hydraulic system untuk m e n gatur pergerakan dari
attachment. Di atas power train te rdapa t cabin sebagai tempat
pengoperasian unit ole h operator, dan di atas cabin dipasang Roll
Over Protective Strcuture (ROPS) canopy yan g digunakan un tuk
melindungi operator pada saat unit mengalami in s iden terguling,
serta dipasan g Fall Object Protective Structure (FOPS) u ntuk
melindungi ope rator pa da saat ada material yang akan terlempar j
m e r u sa k cabin.
Alat be rat ini m empu n yai fungsi utama un tu k menggali, menggusur,
mera takan tanah, menarik m ateria l, dan dapat dioperasikan pada
KEMENTER IAN KEUANGAN REPUBLIK IN DON ESIA

m edan yang be rlumpur, berbatu, berbukit dan di d aera h yang


be rh u tan . Pada saat pembukaan lahan perta mba n gan yan g baru ,
m a k a unit bulldoze r ini lah yang p e rtama ka li diterjunkan untuk
proses land clearing.
Pada Alat S er at berupa bulldozer ter dapat dua istilah yaitu:
a. Pennisible Wate r Depth, yaitu k edalama n m a k s imum yang
diizin kan pada saat unit beroperasi di atas permuka a n air. Un tuk
u n it bulldoze r, sta nd a r maksimumnya sampai pa d a titik ten gah
carrie r rolle r.
b. Draw Bar Pull, yaitu ke mampuan u ni t u n tuk m e n a rik materia l
sesuai d e n gan kece patan / speed yang kita pi lih . Jadi, pada saat
speed 1, maka a k a n mampu m e narik mate rial yang le bih berat
di bandingkan d e n gan speed 3. Ka r e n a p a d a speed 3 leb ih besar di
speed trauelnya, n a mun torquenya lebi h re nd a h.
Tabel 2 . Komponen utama yang berpengaruh terhadap nilai
Bulldozer
Besaran
Pengaruh
J enis Kompon en Nama Kompon en
Terhad a p Nilai
(% )
Blade,Lift Silinde r, Rippe r,
Bod y and Chas is Sprocket, Main Frame, Straight 35
Frame, Unde r Carriage
Enqine Enqine 25
Differential Differential 11
Transmission Transmission 8
Carrier Roller, Cutting Edge,
Others End Bit, Hydraulic System 21

Conto h Gambar
Bulldozer

Ripper Lift B IOldc Tilt


Ripper T ip Cylinder Cylinder Blad o Lift

' '\ l~A ~l'"'" I

-'
Hydraul i c Contro l H yd raulic
v.,lv c PlllllP Eng ine
C ylinder
KEMENTER IAN KEUANGAN REPUBLIK INDONES IA

3. Dump Truck
Dump truck (atau di In ggris menyebutnya Dumpe r truck) adalah truk
yan g d igunakan untuk m e nga ngkut d a n /atau meminda hka n materi a l
d a ri satu tempat k e tempat lainnya. Materia l-m a teria l tersebut
dian taranya batu bara, tana h urug, pasir, batu spli t, nike l, biji besi
ba hkan sampai sampah.
Sebuah dump truck m e miliki ciri yang khas dilengkapi d e n gan piranti
pe m bantu hidrolik yan g terpasang di bawa h bak dump trude dalam
posi s i tidur dengan bagia n be lakang bere ngse l, bagia n d e pa n bak
yan g dapat di angkat m e mungkinka n is i yang d i ba wa d a la m bak
dump trude dengan mudah ditu runka n di be lakan g truk di lokas i
pe n gmma n.
Prin s ip kerja dump truck dapat dibagi m enjadi dua bagian, yaitu :
a. Ge ra kan Travelling atau gerakan j a lan
Ya n g dimaksud ge rakan travelling atau gerakan j a lan di s ini adalah
ge rakan dari Dump Trude untuk berjalan mengangk a t muatan dari
suatu tempat ke te mpat yang la in untuk memind a hka n muatan
a ta u menumpa hkan muatan terse but. Gerakan berja lan dari dump
trude tersebut dimu la i dari suatu s umber t e n aga ya n g dina maka n
m e s in penggerak yan g m a n a dari m es in pe n gge rak tersebut
m e mutar poros pe n gge ra k , d ari poros ini m e la lui k op lin g d a n
m e n gge rakan transmisi roda glgl yang di atur oleh handle
tra nsmisi, yang m e muta r roda-roda dump truck untuk b erjala n
m e m indahka n mu atan d ari suatu tempat ke tempat yan g la in yan g
di ke h endaki m e la lui poros propelle r d a n gigi deferensial.
b. Ge rakan Dumping atau m e numpa hkan muata n
Gerakan dumping atau m e numpahkan mua ta n dengan
m e miringkan bak muatan d e ngan kemiringa n tertentu m aka
m u atan akan m e lun c ur ke bawah. Untuk memiringk a n muata n
te rse but d igunaka n s istem hidroli s yaitu daya yan g d idapatkan
dari me sin p en gge ra k dite ruskan k e m e kani s m e rod a un tu k
m e n ggerakkan p ompa hidrolik. Pompa hidrolik ini a k a n m e ndoron g
ata u mengalirkan fluid a m e nuju k e katup pengon trol yan g
se la njutnya di d a lam katup pe n gontro l ini a liran fluid a a k an diatur
te ka nan m in yak o li yan g masuk k e d a lam s ilinde r hidrolik.
Te kanan minyak yan g telah diatur o leh k a tup pengontrol akan
m e ndorong silinder hidrolik untuk m e numpa hka n muatan yan g
ada di dalam ba k m ate ri a l.
Tabe l 3. Komponen utama yang berpengaruh t erhadap nilai Dump
Tn.Lck
Besaran Pengaruh
Terha dap Nilai
Jenis Komponen Nama Komponen (%J
6 Wheele r 10 Wheeler
Bod y and Chas is Dump Body, Canopy Spill 35 25
Guard
Engine Engine, Radiator 25 19
KEMENTER IAN KEUANGAN REP UBLlK INDONES IA

Diffe re ntial Diffe rential 11 14


Transmission Trans mission 8 9
Othe rs Hydraulic System, 21 33
Acessories, Tire
Contoh Gambar
Articulated Dump Tru ck
lI.u1 oU ll UIH.. '
UIl&.UU IfItS QOI'OIII"J,ICS m_,q ",l fllCil

......,

1..1 11 iIW'~

4. Roller/ Compactor
Rolle r/ Compactor ada la h a lat berat yang berfun gsi untu k
me m a d atkan ta nah atau materia l la in hingga mencapal tingka t
kepa datan yan g diing inkan . Pe m a d a ta n tanah akan membua t
stru k tur ta nah m e nj ad i rapat dan leb ih pa d at. Jen is roda yang
di gu n akan pada compactor machinery biasanya terbuat d ari besi
se lu ru hnya atau di tamba hka n pe mbe rat be rupa a ir atau pasir. Ada
pula yang terbuat d a ri ka r e t , berupa roda ban d e n gan bentuk kak i
ka mbing (sheep foot). SeIa in itu , ada yan g dita rik m e n ggunaka n
bulldozer atau m engguna kan mesin penarik khu s u s dengan ukuran
keci l yang dipakai m e n ggun akan tangan. Cam mengendalikannya
diarahkan ke a rea yang akan dipadatkan. Pada pemadatan
pen gaspa lan biasanya digunakan road roller, tire roller, atau drum
roller. Sedangk a n untuk pemadatan tanah digunakan sheep foot roller
atau drum roller.
Pada dasarnya a d a b ebe rapa jenis compactor, diantaranya:
Smooth s teel rolle rs, Pneumatic tired rolle rs, Sheep foot type
rollers, Vibratory rollers, dan VibratolY plate compactor.
J e ni s-jenis mesin pemadat terse but memiliki spesifikas i terse n d iri
d a la m pemakaia nnya, yaitu disesuaika n d e n gan berbagai j en is tanah.
Untuk ta nah plastis atau cohesive, a lat pemadat yang digunakan
adala h s heep foot roller. Ala t j e ni s ini m a mpu m e m aclatka n lapisan
bagian bawah . Sedangkan jenis m es in pneumatic rolle r yan g cukup
berat juga sangat efek tif untuk d igunakan. Pada material berupa
pasir atau keriki l berpasir a lat yang sesuai d igunakan adalah
vibrating roller dan pneumatic tired roller.
KEMENTER IAN KEUANGAN REPUBUK IN DONESIA

Pa d a pasir bercampur le mpung a ta u ta n a h liat, jeni s compactor yan g


ses u a i adalah segmented rollers.
Tabel 4. Komponen utama yang berpengaruh terhadap nilai
Roller/Compactor
Besaran Pengaruh
Te rh adap Nilai
J en is Komponen Nama Komponen
(% )
1 Drum 2 Drum
Body Chasis Body Chasis 15 15
Engine Engine, Radiator, 50 40
Hlddraulic Sldstem
Drum Drum 15 25
Tra ns mission Transmission 20 20
Contoh Ga mba r
Road Roller

Road Roller 1 D ll.l nl Road Ro ller 2 Dru m

Contoh Gambar
Road Rolle r

Co ntrol .3(",,3

5. Crane
Crane a dalah a lat pengan gkat da n pemind a h materi a l, ya n g beke rja
dengan prins ip ke rj a ta li . Crane di gun akan untuk m e ngangkat
mua tan secara vertika l dan m e n gge rakkan k e a ra h h orizontal,
be rgerak secara be rsam a d a n m enurunka n mua ta n ke tempat yang
dituju dengan m e ka n is me pe rge ra k a n crane secara du a deraj at
kebe basan .
KEMENTER IAN KEUANGAN REPUBLlK INDONESIA

Tabel 5. Komponen utama yang berpengaruh terhadap nilai Crane


Besaran
Pengaruh
Jenis Komponen Nama Komponen
Terhadap Nilai
(%1
Body' and Chasis Bodrl and Chasis 10
Engine Engine, Hydraulic Sustem 25
Upper Machinery Super Structure 30
Track Group Undercarriaqe 25
Others, Boom Bucket, Jib, Hoole Block 10
ace
Contoh Gambar
Crawler Crane

1 U nde rca rri a 9 e/C a r rief


1 .1 2-axle undercarriag e
1 .2 Wheel
1 .3 Diesel-engine
1.4 Crane Travelling Cab in
3 1.5 OLltri g ger beam
1.6 Outrigger plate
2 Superstructure
2. 1Control system
2.2 Crane Operating Cabin
2.1.. 2 .3Co untelWeight
2.2 2.4 Luffin g cylinder
2.5 H olst
3 Jib
4 Hook block

1S 1.6 1.1 1.2 13 1.~


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONES IA

BAB II
PENDEKATAN PENILAIAN ALAT BERAT
A. Penilaian Alat Be rat d engan Menggunakan Pendekatan Data Pasar
Pe nd e katan data pasa r un tuk Penilaian Alat Berat di la kukan dengan
m e mban d ingkan h a rga jua l/harga penawa ran Ala t Berat yang sejen is
da n sebanding dengan objek Penilaian . Da lam membandingkan harga
jua l/ h arga penawara n Alat Be rat yan g sej e nis dan sebanding dengan
objek Pe nilaian, Pe nila i Direktorat Jenderal m elakukan penyesuaian
terh adap karakteristik objek pembanding yang mendekati ka ra k teri stik
obje k Pe ni laian.
Pe ni la ia n dengan m e n gguna ka n data pasar di la kuka n d e n gan tahapan:
1. Mengumpulkan d ata dan informasi yang diperlukan te rkait objek
Pen ila ia n d a n obj ek pembanding yan g memiliki karakteristik sejenis
dan sebanding d e n gan objek Penilaian .
2. Me n ga nalisis data pe njua la n da n /atau pe n awaran yan g a k an
di gu n akan sebagai pe mba ndin g.
3. Memba n d in gkan d a n m ela kuka n penyesuaian a tas fa ktor perbedaan
objek Penila ian dengan objek pemba ndin g.
Pe nyesuaian-pe n yesuaia n dimaksud meliputi:
a. Kelengkapan dokumen;
b. Spesifikasi, misal: m e r ek, tipe, warranty, buku riwayat
pemeliharaan (log boo/c), dan tahun pembuatan;
c. H our meter/ service mete l~
d. Lo kasi;
e. Jenis transaksi/ penawaran;
f. Wa ktu transak s i/penawa ran; dan
g. Kondisi kompo n e n uta m a, mi sal ExcavatOl~ Hydraulic System,
Engine, Traclc Group, dan Body Frame and Others .

B. Pe ni la ia n Alat Berat d e n gan Mengguna k an Pendeka tan Biaya


Peni la ia n Alat Be r at m e n ggun a kan pendekatan biaya dilakukan dengan
cara m e n ghitung atau mengestimasi seluruh biaya yang d ikeluarkan
untuk membuat / m emperoleh objek Penilaian atau pengganti nya pad a
waktu Pe ni la ian dilakukan, kemud ian dikurangi dengan penyusutan
fisik/ pe nyusutan teknis, keusangan fungsional, dan/ atau keusangan
e ko nom is .
Da lam menggunakan pendekatan b iaya maka un su r-unsur yang
diperhat ika n adalah :
1. New Replacement Cost (NRC);
2. Penyusutan.

Rumus umum pendekatan biaya adalal1:


Nilai obj ek ~ NRC- Penyusutan
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Penjelasan mengenai unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam


menggunakan pendekatan biaya:

1. New Replacement Cost (NRC) adalah semua biaya yang diperlukan


untuk membangun/membuat/mengadakan suatu objek yang
sebanding dengan objek Penilaian baik biaya langsung dan tidak
langsung. Dalam Penilaian Alat Berat ini besaran NRC proporsional
sesuai besaran pengaruh komponen.
Cara menentukan NRC:
a. Metode koefisien harga
Perhitungan NRC dengan metode ini dilakukan dengan cara
mengalikan harga perolehan dengan tingkat koefisien harga selama
umur ekonomis, sesuai dengan rumus dibawah ini:
NRC = HP x (1 + i)n
Keterangan:
HP Harga perolehan
n Umur objek Penilaian dari tahun perolehan sampal
dengan tahun Penilaian, paling tinggi sarna dengan
umur ekonomis (dalam satuan tahun).
Koefisien harga
Umur ekonomis ditetapkan sebesar 8 (delapan) tahun.
Syarat utama penggunaan metode ini adalah adanya data harga
perolehan objek Penilaian dan tingkat koefisien harga yang bisa
diandalkan atau diprediksi dengan akurat.
Koefisien harga diperoleh dari:
1) Hasil pembagian nilai perhitungan rata-rata tingkat inflasi
dengan nilai perhitungan tingkat inflasi tiap tahun.
2) Memperhitungkan tingkat koefisien harga dengan formula
geometric mean (rata-rata geometrik) sebagai berikut:

)l/n
Geomean =( nai
n

i=l

al ... an = inflasi sam pai tah un ke n


n jumlah tahun inflasi yang
diperhitungkan
b. Metode Trend Factor/index
Metode Trend Factor digunakan untuk menghitung NRC dengan
mengubah harga perolehan objek Penilaian pada harga pasar saat
ini dengan menggunakan cost index factor. Faktor terse bu t
mengukur harga perolehan saat ini dengan menggunakan aset
pengganti yang memiliki fungsi setara (ekuivalen). Sumber yang
paling sering digunakan untuk mendapatkan cost index factor
diperoleh dari survei.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONES IA

10

2. Me n entukan Besa ran Pe n garuh Kompo n e n


Besaran p en garuh komponen menggunakan tabe l pengaruh
komponen uta m a untuk tiap-tiap j e ni s Alat Be rat sebagaimana
tereantum dalam Tabe l 1 sampai d e n gan Ta bel 5 .
3. Me n e n tukan b e saran Penyusu tan
Da la m mela kukan Pe n il a ia n Al at Be rat dengan m e nggun a ka n
pe nd ekatan biaya, penyusutan m erupa ka n suatu kompo n e n yang
h arus diperhitungka n , yan g besarann ya dipengaruhi ole h kondi s i
objek PeniIaian .
Besa ra n pe n yusutan fisik dan pengklasifikasian kondisi objek
Pe nil a ia n dala m m eIa kuka n Pe nila ia n Alat Berat , ditetapkan seperti
pa cl a Ta beI b e rikut ini:
Tabe l 6. Penyusutan Fisik
NO KONDISl PENYUSUTAN (%)
BAlK
Alat Be rat b a ru danl atau Alat Be rat yang
1 te lah dipergunakan, kondi s inya masih 0-30
dalam kea d aan pnma sesual
peruntukannya.
RUSAK RlNGAN
Alat Be rat yang telah dipe rgunakan d a n
pe rna h c1 ila kuka n pe rba ikan, m asi h
2 meme rlukan bebe ra pa pe rba ika n serta 31 - 60
pengga n tian s uku eada n g m1l1o r untuk
meneapa l kondisi pnma sesual
pe run tuka nnya.
RUSAK BERAT
Alat Be r at yan g telah c1ipergunakan dan
per n a h di lakukan perba ika n , m asih
meme rluka n beber a pa p erba ika n serta 6 1 - 90
3
pe nggan t ia n s uku eadan g penting sepe rti
me sIn uta ma clan sebagian besar body,
untuk m e n eapal konclisi prIma sesual
pe run tukannya.

Pe n e ntuan keu san gan fung s i c1an/atau keusangan ekon om is


c1itentukan oleh Pe nilai Direktorat Jenderal berdasa rka n pengamatan
clan analisis di lapangan.

r
KEMENTERJAN KEUANGAN REPUBUK INDONESIA

11

PERHITUNGAN PENDEKATAN DATA PASAR


BABIV
Objek ppnibi~n

l .ok~~i : Jakarta
Merek/ Tipe : Komatsu PC-2DD
Tahun Pembuatan : 2011
Hour AA, , ~,
Meter : 9000
Tahun : 2014
An~li<i< Obiek Penilaian Terh~, ,n Obiek 'nnina
Uraian Pembanding Pembpnnina II Objek
Jenis Transaksi / Penawaran Penawaran Pena\varan -

Waktu Transaksi / Penawaran : J a n-14 Jan-14 Jan-14


Merek / Tipe , K ()rn~t<ll Komatsu Komatsu
Lokasi ' )"k8Jta ,)"karta Jakarta
Tahun Pembuatan 20 10 2011 2011
Hour Meter/ Service Mete r 9000 10000 3000
Bu ku Riwayat Pemeliharaan Tidak Ada Ada Ada
Warranty : Bergaransi Bergaransi ,ansi
1{o'ldisi
CI, rI, d;, .<;,, <,pm "'pn~na
Ba.ik
Engine Sedang Baik
'f)'aclc Cmup : Sedang ~ ~,
0, ua"o Baik
Body 'wm~ etc : Sedang Sedan g Baik
I-Iarga (Rp) 650.000,000,00 650,000,000,00
rota

~1i"~~ ~~ ~.:, .0-'"


,~}11~
- -I ::=.!
~
:Y
, "'.'" _. r- .""!!J~. ,

, " ,,; ,ungan p", I~i"-n


,
Persentase '. Pen~p~lI~i~n

Jenis Transaksi /, lran : 0,0% 0,0%


Waktu Transaksi / Penawaran : 0,0% 0,00/0
rvre~</ Tip e : 0,0% 0,0 0/0
l.o b<i : 0,0% 0 ,0 %
Tahun Pembuatan : 1,0 % 0,0%
Hour Meter/ .:>"rvice Meter : 6,0% 7,0%
Buku I~iwayat Pemeliharaan : 2,0% 0,0%
Warranty : 0 ,0 0
/0 0 ,0 0/0
Kondisi
rI, : 5,0% 5,0%
u"y",e : 5,0% 5,0%
Traclc Croup : 5,00/0 5,0%
Body'" . etc : 5,0% 5,0%
J"ml~h Ppn uP<'l a ian : 29,0% 27,0%
Nilai Inrlihl"i (Rp) : 838,500.00000 825,500,000 00
Pembobotan : 50% 50%
Nilai Wajar (Rp) : 832,0.00,00000
Pembulatan (Rp) : 832,000.000,00

y
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLlK INDONES IA

12

PERHITUNGAN PENDEKATAN BIAYA


Objek Pen ila ian de nga n keterangan sebagai be riku t :
a . Jenis : Excavator
b . Merek/Ti pe : Komatsu PC 2 00
c . Tahun Pe mbuatan : 2 011
d . Dokum e n Kepemilikan : Ad a
e. Hour Meter/ Service Mete r : 3000
r. Buku Riwayat Pe m eli h araan : Ada
g. Harga Pe role h a n : Rpl.OOO.OOO .OOO,OO
h. Kond isi O bjek Penilaian (besaran penyusutan tiap kompon e n objek
penilaian berdasarkan pengamatan Penilai di lapangan , se hin gga pada
prakte knya se tiap kompo n e n belum tentu memiliki besaran penyusutan
yang sama)
1) Hydraulic System : Baik
2) Engine : Baik
3) Tracie Group : Ba ik
4) Body, Frame etc : Ba ik
I. Rata-rata in fl asi berdasarka n d a ta Badan Pusat Statistik : 5%

Perhitungan:
> NRC = Rp l.OOO .OOO.OOO,OO X (1+0,05)3
= Rpl.I57.625.000,OO
> Keusan gan Fungsi = 10%

> Pe nyu sutan Fisik tia p ko mpo n en utama = 2 0%


Ni lai Wajar Excavator
NRC per Ke mpenen
Utama PenYlIsli tan Kellsangan Nilai Wajar
Kempene n Utama (besarannya sesuai Fisik Fungsi = NRC per
ExcClvator Tabel 1) (PI) (KI) komponen utama
= NRC x besaI'an x (l - PI) x (I -KI)
pen garllh
a Hydraulic System Rp289.406.250,00 20% 10% Rp208.372.500,00

b Engine Rp289.406 .250,00 20% 10% Rp208.372.500 ,00


c Track Croup Rp289 .406. 25 0,00 20% 10% Rp208.372.500,00

d Body, Prame etc Rp289.406.250,00 20% 10% Rp208.372.500 ,00


Nilai Wajar Excavator (a+b+c+d) Rp833.490.000,00
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

13

BABV
CONTOH FORMULIR SURVEI LAPANGAN

No Uraian Keterangan
1. Tanggal Survei
2. J enis Alat Berat
3. Tahun Pembuatan
4. Harga Perolehan
5. MerekjTipe
6. Hour Meter/ Service Meter
7. Dokumen Kepemilikan
8. Buku Riwayat Pemeliharaan *) DAda [___ J Tidak Ada
9. Kondisi 0 bj ek Penilaian *) i~IBaik ORR ORB
10. Keterangan Lainnya

*) beri tanda Cv) atau (X)

..................... , ............... 20 ........ .


Tim Penilai Direktorat J enderal
Ketua
Anggota : 1 ........................ ..
2 ......................... .
3 ......................... .
4 ......................... .
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

14

BABVI
CONTOH SURAT PERNYATAAN PEJABAT YANG BERWENANG

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa


Barang Milik Negara berupa:
1. ... ....... ... .
2 . ........ ..... .
3 . ..... ... .. .. ..
4 . ... .. ...... .. .
berada dalam p enguasaan dan digunakan oleh
Kementerian/Lembaga ... .... .. .. .. .. sesuai d engan t ugas dan fungsi dan
benar m erupakan aset Kementerian/Lembaga ..... ........ ..

.. ... ... , .... , ..... ,20 ..


Jabatan

materai
Nama
NIP

Salinan sesua i dengan aslinya


Sekretaris Direktorat Jenderal DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,
Kekayaan Negara
u .b.
ttd

HADIYANTO

Anda mungkin juga menyukai