KOMPUTER PERPAJAKAN
MENGGUNAKAN EXCEL
Disusun Oleh :
Tim Konsorsium Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas BSI Bandung
2015
PERTEMUAN 1
KAS DAN BANK
Kas dan Bank menunjukkan informasi tentang uang kas dan tunai dari dana yang
dimiliki oleh perusahaan dan tersimpan di bank. Kas dalam akuntansi komersial
diartikan sebagai alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan kepada pihak lain.
PENCATATAN DANA KAS KECIL
Dana kas kecil adalah dana yang disisihkan oleh perusahaan untuk membiayai
pengeluaran dengan jumlah yang relatif lebih kecil. Ada dua metode pencatatan dana kas
kecil yaitu metode Imprest dan Fluktuasi.
Metode Imprest menetapkan jumlah atau saldo dana kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar
dana yang dibentuk. Satiap kalil terjaadi transaksi menggunakan dana kas kecil,
pemegang dana kas kecil hanya membuat pengeluaran, pencatatan pengeluaran hanya
dilakukan pada saat pengisian kembali dana kas kecil.
Metode Fluktuasi dalam hal ini terjadi transaksi berbeda dengan metode Imprest.
Dalam metode ini setiap transaksi yang mengakibatkan perubahan dana kas kecil harus
dicatat atau dibuat jurnal. Sedangkan pada saat pembentukaan dana kas kecil, pencatatan
pada kedua metode tersebut tidak berbeda. (semua ada jurnala)
KAS KECIL METODE IMPERST
Contoh : Sebuah perusahaan pada tanggal 2 Januari 2009 membentuk dana kas kecil
dengan dana dari Bank BCA sebesar 2.500.000. Dana kas kecil yang terpakai akan diisi
setiap tanggal 15 dan akhir bulan berjalan. Berikut transaksi yang terjadi selama 2
minggu :
Tanggal 7 Januari membeli BBM untuk kendaraan operasional sebesar Rp.
550.000, Tanggal 9 Januari mengeluarkan dana sebesar Rp. 25.000,- untuk adminitrasi
kantor.
Tanggal 12 Januari Membeli berbagai keperluan alat tulis kantor Rp. 375.000, Tanggal 14 Januari mengeluarkan dana sebesar Rp. 565.250,- untuk membayar
tagihan listrik dan telepon.
Penyelesaian :
Silahkan anda pilih bulan pada alamat sel E3 dan tahun pada sel G3. Isi informasi
tentang pembentukan dana kas kecil dalam alamat sel C5 dan range H6:H8. Data lain
yang diperlukan adalah transaksi seperti yang terlihat pada range C11:G14. Setelah
semua informasi diidikan, tabel data dibuat dengan menyusun :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Sel B17
Sel C20
Sel D21
Sel G20
Sel H21
Sel D28
Sel G28
Sel H32
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Sel C28
Sel C31
Sel C34
Sel G25
Sel G28
Sel G31
Sel G34
Sel H26
dan sel G35
10) Sel C39
11) Sel D39
12) Sel D40
13) Sel G39
14) Sel H40
Tabelnya :
REKONSILIASI BANK
Sebuah perusahaan memiliki data ringkasan laporan keuangan, sbb :
Tabel :
1 Januari 2009 dilakukan pengisian awal kas kecil sebesar Rp. 1.000.000,4 Januari 2009 dibeli perlengkapan sebesar Rp. 50.000
10 Januari 2009 dibayar biaya konsumsi untuk rapat karyawan sebesar Rp.
150.000
16 Januari 2009 dibeli kertas dan alat tulis kantor sebesar Rp. 170.000
18 Januari 2009 dibayar biaya berlangganan koran sebesar Rp. 70.000
19 Januari 2009, dilakukan pemgisian kembali dana kas kecil
25 Januari 2009 dibayar biaya telepon Rp. 350.000
PERTEMUAN 2
ASET TETAP BERWUJUD (Perolehan Asset Tetap)
Aset tetap atau dulu lebih dikenal dengan Aktiva tetap merupakan bagian dari neraca
yang dilaporkan dalam setiap periode akuntansi atau setiap tahun. Aset tetap ini
digunakan selama lebih dari satu periode akuntasni, dengan kata lain aset tetap memiliki
masa manfaat lebih drai satu tahun. Aset tetap berwujud dapat diperoleh dalam bentuk
siap pakai atau membangun lebih dulu dan tidak dijual dalam kegiatan normal
perusahaan. Contoh , kendaraan, mesin, dan gedung.
PENGAKUAN ASET TETAP
Suatu benda berwujud dapat diakui dan dikelompokan sebagai aset tetap sesuai
ketentuan akuntansi komersial jika :
a. Manfaat ekonomis masa yang akan datang yang berkaitan dengan aset tersebut akan
mengalir ke entitas atau perusahaan, dan
b. Biaya atau harga perolehan aset dapat diukur secara handal.
Contoh : Sebuah perusahaan membeli aset berupa kendaraan dengan harga beli Rp 450
juta belum termasuk pajak. Tarif Pajak Pertambahan Nillai (PPN) 10% dan PPnBM
sebesra 10%. Berapa biaya perolehan ?
Perhitungan biaya atau harga perolehan aset (aktiva) tetap dilakukan dengan mengisi
data harga beli dan tarif pajaksecara manual pada range D3:D5. Perhitungan biaya
perolehan aset dilakukan dengan menyusun referensi sel, rumus dan fungsi pada alamat
sel berikut :
1) Sel D8
= D3
2) Sel D9
=D4*D$8
3) Sel D10
= D5*D$8
4) Sel D11
= Sum ( D8:D10)
Sel D8
Sel D10
Sel E8
Sel C14
Sel D14
Sel C15
Sel E16
Soal latihan : Sebuah perusahaan membeli bangunan beserta tanah seharga Rp.800
juta (sudah termasuk biaya lain-lain). Harga atau nilai wajar tanah adalah Rp.500
juta dan bangunan sebesar Rp.300 juta. Hitung harga perolehannya?
2. PEROLEHAN ASET TETAP SECARA ANGSURAN
Contoh 1 : sebuah perusahaan membeli aset tetap berupa kendaraan secara
kredit. Harga tunai kendaraan sebesar Rp 360 juta, suku bunga pinjaman 15%
per tahun dengan bungan menurun ( berdasarkan saldo pokok pinjaman).
Angsuran pinjaman dalam kasus ini dapat dipilih 6x ( 6 bulan angsuran), 10x,
12x, 15x, 20x, dan 24x. Berdasarkan data tersebut dapat dihitung angsuran pokok
pinjaman, tabel angsuran , jurnal transaksi pembelian aset dan pembayaran
angsuran periode tertentu yang dapat dipilih.
Data perhitungan aset dengan pengisian secara manual :
1) Range D3:D4 = diisi manual berupa keterangan aset dan biaya (harga)
perolehan
2) Sel D5
= silahkan pilih periode angsuran (dibuat dengan fasilitas
validasi data)
3) Sel D6
= D4/D5 untuk menghitung angsuran pokok pinjaman
yaitu harga perolehan dibagi dengan periode angsuran
4) Sel D7
= diisi manual yang menunjukan bunga pinjaman per
tahun.
Gambar II.3 Perhitungan Aset Tetap Secara Angsuran Dengan Bunga Menurun
Sel I13
Sel I14
Sel J13
Sel K14
=IF(D3=;;D3(dalam angsuran))
disis manual yang menunjukan akun di kredit
=D4
=J13
5) Sel H17
=IF(J16>D5;silahkan ulangi lagi, angka yang dipilih
lebih beras dari jumlah angsuran; Jurnal angsuran ke-J16)
Fungsi ini digunakan untuk memeberikan penjelasan atau peringatan. Jika
pengisian alamat sel J16 lebih besar dari alamat sel D5(jumlah angsuran) jurnal
tidak akan ditampilkan.
6) Sel I19
=IF(J16>D5);;Hutang Angsuran)
7) Sel I20
=IF(I19=;;Beban bunga)
8) Sel I21
=IF(I20=;;Kas /Bank)
9) Sel J19
=IF(I19=;;D6)
10) Sel J20
=IF(I20=;;VLOOKUP(J16;JURNAL;3))
Untuk keperluan menampilkan data bunga pinjaman sesuai periode terpilih,
data angsuran telah diberi nama range JURNAL.
11) Sel K21
=IF(I21=;;SUM(J19:J20)
Gambar II.5 Perhitungan pembelian aset dengan uang muka dan Jurnal
transaksi pembelian dan pembayaran angsuran
3. PEROLEHAN ASET SECARA PERTUKARAN
Contoh : sebuah perusahaan menukar aset (aktiva) berupa kendaraan lama dengan
kendaraan sejenis yang baru. Harga atau biaya perolehan aset sebesar Rp. 160
jutadan telah disustkan sebesar Rp. 110 juta. Sesuai kesepakatan harga tukar tambah
aset lama (trade in allowance) sebesar Rp. 60 juta dan atas transaksi tersebut, nilai
kekurangan dibayar secara tunai. Berikut perhitungan laba rugi pertukaran aset.
Silahkan anda isi secara manual data aset yang dipertukarkan dalam range E3:E7.
Tabel data perhitungan tambahan uang tunnai dan laba atau rugi dilakukan dengan
menyusun referensi sel, rumus dan fungsi pada alamat sel berikut :
1) Sel E9
2) Sel E11
=E9-E10
3) Sel E12
=IF(E19=0;tidak
terdapat
laba
atau
rugi;IF(E17<E18;terdapat laba pertukaran ;terdapat rugi pertukaran))
Penyusunan fungsi dalam sel E12 untuk menegaskan adanya laba, rugi atau impas
atas pertukaran aset.
1) Sel E15
=E4, salin referensi sel dan ke alamat sel E16
2) Sel E17
=E15-E16
3) Sel E18
=E7
4) Sel E19
=IF(E18=E17;0;IF(E18>E17;E18-E17;E17-E18))
5) Sel D19
=If(E19=0;Tidak Laba atau Rugi;IF(E17<E18;Laba
Pertukaran;Rugi Pertukaran))
Gambar II.6 Perhitungan laba rugi pertukaran aset dan Jurnal pertukaran aset
(laba)
Jurnal tersebut dibuat dengan mengisi data :
1)
2)
3)
4)
Sel H5
Sel H6
Sel H7
Sel H8
5) Sel H9
6) Sel I5
7) Sel I6
8) Sel J7
9) Sel J8
10) Sel J9
Gambar II.7 Perhitungan laba rugi pertukaran aset tetap beserta jurnalnya
Tabel perhitungan laba rugi dapat dibuat dengan :
1)
2)
3)
4)
5)
Sel D9
=D4, salin dan hasil ditempatkan dalam sel D10 dan range F9:F10
Sel D11 =D9-D10
Sel D12 =D6
Sel D13 =D12-D11
Sel D14 =IF(D13=0;Tidak laba atau rugi;IF(D13>0;laba;Rugi))
Salin data dalam range D11:D14 ke range F11:F14
PERTEMUAN 3
ASET TETAP BERWUJUD (Penyusutan)
PENYUSUTAN
Penyusutan atau depresiasi merupakan proses pengalokasian harga perolehan aset
(aktiva) tetap menjadi biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional dan
sistematis. Aset tetap (salain tanah) yang diapaki dalam suatu perusahaan dari waktu
ke waktu kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa akan semakin menurun,
baik secara fisik maupun fungsinya.
Faktor yang mempengaruhi biaya penyusutan adalah biaya (harga) perolehan (cost),
nilai sisa atau residu(salvage) dan masa manfaat (life).
Beberapa metode pencatatan penyusutan yang dapat diteapkan dalam Aset
komersial dan Aset Fiskal adalah :
A. Beberapa metode yang digunakan dalam penyusutan Aset secara komersial, yaitu
garis lurus ((Straight-line method), Jumlah Angka Tahun (Sum of years digit
method), Saldo Menurun (Declining balance method), Metode Saldo Menurun
Ganda (Doulbe Declining balance method), Metode Satuan Hasil Produksi (
Productive output method), Metode Jam Jasa (Service hour method, Metode
gabungan.
Contoh :
1. Garis lurus (Straight-line method)
Beban depresiasi dengan metode Garis Lurus , suatu aset (aktiva) setiap
periode akuntansi selama masa manfaat jumlahnya sama besar (kecuali ada
penyesuaian). Dengan Rumus :
Beban penyusutan : (Harga perolehan Nilai sisa)/Umur ekonomis
Kelompok Harta
Berwujud
Masa
Manfaat
Tarif Penyusutan
berdasarkan
metode Garis
Lurus
I.Bukan Bangunan
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
II.Bgnan. Permanen
Tidak Permanen
4 tahun
8 tahun
16 tahun
20 tahun
20 tahun
10 tahun
25%
12,50%
6,25%
5%
5%
10%
Tarif Penyusutan
berdasarkan
metode Saldo
Menurun
50%
25%
12,5%
10%
-
Gambar III.4 Tabel penyusutan aset tetap metode garis lurus (1)
Gambar III.5 Tabel penyusutan aset tetap metode Garis Lurus (2)
Tabel penyusutan diatas dapat dibuat dengan menyusun fungsi dan referensi pada sel
berikut :
1) Sel I9
=IF(F6<=4;VLOOKUP(F6;KELOMPOK;2);IF(F6=5;C11;C12))
2) Sel I10 =IF(F6<=5;VLOOKUP(F6;KELOMPOK;3);IF(F6=5;D11;D12))
range B6:E9 diberi nama KELOMPOK.
Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)
19
Contoh kasus 3 : Sebuah perusahaan membeli aset bukan bangunan senilai Rp. 100 juta.
Bulan penempatan atau pemakaian aset tersebut adalah bulan September. Jika anda
perhatikan, perolehan aset untuk tahun yang bersangkutan hanya 4 tahun. Hal ini
diperbolehkan sesuaikan aturan perpajakan yaitu penyusutan dimulai pada bulan
dilakukannya pengeluaran. Kecuali untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan,
penyusutannya dimulai pada bulan selesainya pengerjaan harta tersebut .
Silahkan anda isi data harga perolehan pada sel U5, tahun perolehan pada alamat sel U6
dan bulan penempatan pada alamat U7. Pilih kelompok aset pada alamat sel U8 dan
metode penyusutan pada alamat sel U10. Tampilan tabel :
Dibagian kanan atas teks tebel penyusutan terdapat angka 9 dan angka 4, angka ini
digunakan sebagai pembantu. Angka sebelah kiri atau angka 9 menunjukkan data untuk
membuat masa manfaat atau umur ekonomis. Karena bulan penempatan tidak diawal
tahun (Januari), angka tersebut berasal dari masa manfaat di tambah 1. Sedangkan angka
4 menunjukkan jumlah bulan yang diperhitungakan untuk penyusutan dalam tahun
pertama.
Tabel tersebut dapat dibuat dengan menyusun fungsi pada alamat sel sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Sel V14
=IF(U7=Januari;U9;U9+1)
Sel W14 =VLOOKUP(U7;AU3:AV14;2)
Sel T18
=IF(S18=1;U6;)
Sel U18
=IF(W14<12;(U11*U5)*W14/12;U5*U11)
Sel T19
=IF(S19=;;T18+1)
Sel U19
=IF(S19=;;IF(S19=V$14;X18;IF(U$10=D$4;U$5*U$11;
U$11*X18)))
Fungsi yang terdapat pada range T19:U19 selanjutnya disalin dan hasil ditempatkan
ke range T20:U38. Berdasarkan data dalam tabel penyusunan yaitu range S17:X28.
Silahkan anda pilih tahun ke- pada alamat sel AC15, dan berikut tampilannya :
Sel AD15
Sel AA17
Sel AA18
Sel AD17
Sel AE18
=VLOOKUP(AC15;DEPRESIASI;2)
=IF(AC15=;;Biaya Penyusutan aset/Harta)
=IF(AA17=;;Akumulasi Penyusutan Aset)
=IF(AA17=;;VLOOKUP(AC15;DEPRESIASI;3)
=IF(AA18=;;AD17)
PERTEMUAN 4
ASET TIDAK BERWUJUD
Didalam laporan keuangan sering kita lihat disisi neraca ada aktiva tetap berwujud
seperti gedung, tanah, dan kendaraan. Selain memiliki aset tetap berwujud adanya
kalanya perusahaan juga memiliki aset tetap tidak berwujud (intangible assets) seperti
goodwill, hak paten, hak cipta, merek dagang, waralaba.
1. HAK PATEN
Contoh :Sebuah perusahaan memperoleh hak paten dengan biaya Rp. 150 juta
(diisikan pada alamat sel E3) dengan masa manfaat 10 tahun ( dapat diplih pada
alamat sel E4).
Sel E5
Sel F9
Sel G10
Sel F14
Sel G15
=E3/E4
=E3
=F9
=E5
=F14
Soal latihan : Sebuah perusahaan memperoleh hak paten dengan biaya Rp. 250
juta,dengan masa manfaat 10 tahun. Hitung dan buatlah jurnal untuk perhitungan hak
paten.
Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)
23
2. GOODWILL
Sebuah perusahaan memiliki data finansial sbb:
a. Nilai aset sebesar Rp. 2.5 milyar dan utang atau kewajiban sebesar Rp. 450
juta (diisikan pada range G4:G5).
b. Laba bersih rata-rata selama 5 tahun berturut-turut sebesar Rp. 234 juta
(dapat berubah sesuai isian dalam range G9:G13).
c. Berdasarkan laba bersih rata-rata, estimasi penghasilan per tahun ke depan
diperkirakan sebesar Rp. 250 juta (diisikan pada alamat sel G17).
d. Untuk keperluan perhitungan goodwill dengan metode kapitalisasi
penghasilan rata-rata, ditetapkan :
Hasil yang diharapkan dari investasi sebesar 10%(sel G6)
Kelebihan penghasilan yang akan dikapitalisasi sebesar 20%(sel G7)
8) Sel G26
=G21
9) Sel G27
=G25-G26
10) Sel G28
=G27*G6
11) Sel G29
=1/G7*G28
Soal Latihan : PT.Aisyah memiliki nilai aset sebesar Rp. 3 milyar dan atau
kewajiban sebesar Rp. 500 juta. Laba bersih rata-rata selama 5 tahun berturut-turut
sebesar Rp. 250 juta. Berdasarkan laba bersih rata-rata, estimasi penghasilan per
tahun ke depan diperkirakan sebesar Rp. 150 juta. Untuk keperluan perhitungan
goodwill dengan metode kapitalisasi penghasilan rata-rata, ditetapkan :
- Hasil yang diharapkan dari investasi sebesar 10%.
- Kelebihan penghasilan yang akan dikapitalisasi sebesar 15%.
3. DEPLESI
Perusahaan juga dapat memperoleh aset untuk mengelola sumber daya alam
berupa pemanfaatan sumberdaya alam atau penggalian. Contoh, hak penguasaan
hutan, hak untuk mengeksprolasi hasil tambang (mnyak dan gas bumi). Biaya
untuk memperoleh hak tersebut setiap periode,sebagai akibat pemanfaatan atau
penggalian sumber daya alam. Pembebanana biaya tersebut kemudian disebut
dengan deplesi.
KASUS 1 : Sebuah perusahaan tambang memeperoleh hak untuk
mengeksplorasi sumber daya alam sebesar Rp. 10 milyar dengan estimasi
kandungan tambang sebanyak 250.000 ton. Data tersebut diisikan ke dalam
range E4;E5. Selama tahun tertentu yang dapat dipilih pada alamat sel E7,
dihasilkan 40.000 ton (sel E8). Perhitungan tarif dan jurnal pembebanan deplesi
untuk tahun tertentu adalah :
1) Sel E10
=E8/E5
2) Sel E11
=E10*E4
3) Sel B13
=IF(B11=;;Jurnal pembebanan deplesi
tahunE7)
4) Sel E15
=E11
5) Sel F16
=E15
Tabel data dibuat dengan menyusun fungsi pada alamat sel berikut ini :
1) Sel D14 =VLOOKUP(D12;KELOMPOK;3)*D10
2) Sel D15 =VLOOKUP(D12;KELOMPOK;4)*D10
3) Sel D18 =VLOOKUP(D17;MASA;2)*D10
4) Sel D19 =VLOOKUP(D17;MASA;3)*D10
Soal Latihan : PT. TAQWA memperoleh hak paten dengan biaya sebesar Rp.
50 juta. Hitung amortisasi hat patennya?
5. AMORTISASI HPH BERDASAR TARIF PAJAK
Contoh : Sebuah perusahaan mengeluarkan dana sebesar Rp. 500 juta dengan
potensi kayu 1 juta ton. Amortisasi disesuaikan dengan persentase satuan
produksi yang direalisasikan. Sesuai ketentuan pajak setinggi-tingginya adalah
20% dalam setahun. Jumlah produksi dalam suatu tahun ternyata mencapai
300.000 ton. Perhitungan amortisasi :
PERTEMUAN 5
PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan
dipotong (objek yang dikenakan pajak) sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan
yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri.
Dalam menghitung PPh 21 atas pegawai atau karyawan tetap perusahaan akan
mendapatkan gaji (penghasilan) setiap bulan, dapat digambarkan dalam formula
perhitungan sebagai berikut:
Gaji sebulan
Tunjangan sebulan
Jumlah penghasilan bruto
Pengurangan
Biaya jabatan/biaya jabatan yang diperkenankan
Penghasilan netto sebulan
Penghasilan netto disetahunkan
Penghasilan yang tidak kena pajak (PTKP)
Penghasilan Kena Pajak
PPh 21 terutang setahun
PPh 21 terutang sebulan
Selain itu dalam menghitung pajak harus diperhatikan besarnya :
1)
2)
3) 1+2
4)
5) 3-4
6) 5x12
7)
8) 6-7
9) 8 x tariff
10) (8 x tarif)/12
Rp 24.300.000
3.
Tarif PPh
5%
15%
25%
Diatas Rp 500jt
30%
Keterangan:|
1)Ketik GUNAWAN H melalui sheet STATUS (sel E3),
2)Pilih status perkawinan di range B5:B6
3)Tabel dibuat dengan mengisikan kode dan arti status perkawinan yang tersimpan
dalam range I10:J20 ( STATUS I10:I20 dan STATUS 2 I10:J20)
4)Untuk membuat pilihan di Sel E4 dipilih menu STATUS yaitu:
-Sel B5 =IF (E3=;;Artinya wajib pajak atas nama &E3& adalah berstatus:)
- Sel B6 =VLOOKUP (E4;STATUS2;2)
B. PTKP (PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK)
Keterangan:
1) Ketik judul sesuai dengan Format yang dikehendaki
2) Lakukan pengisian data pada kolom:
- KET (keterangan) diisi kode status perkawinan yang harus diurutkan abjad
dari A s.d Z dst
- Kolom WAJIB PAJAK, diawali dari alamat sel C5 diisi PTKP dari 24.300.000
dst. Alamat sel C6 diisi referensi sel =C5. Salin referensi tersebut dan hasil
ditempatkan dalam range C7:C15 dan range D9:D11
- Kolom T. WP YANG KAWIN diawali dari Sel E5 diisi besaran tambahan
untuk WP kawin cth 2.025.000. Alamat Sel E6 diisi referensi sel =E5 , salin
dan tempatkan dalam range E7:E11
- Kolom
Tunj.
Kel
Lain
Mulai
dari
alamat
Sel
F6
diisi
fungsi
=RIGHT(B6;1)*E$5. Salin fungsi ini dan tempatkan dalam range F7:F11 dan
range F13:F15
- Kolom Total PTKP pada sel G6 diisi dengan fungsi =SUM(C5:F5). Salin
fungsi ini dan tempatkan dalam range G7:G15
3) Setelah table pajak selesai diisi, untuk keperluan perhitungan pajak dan
penjelasan dalam sheet lain, range B5:B15 diberi nama range PAJAK. Anda
dapat memberikan nama lain sepanjang informatif.
C. PTKP WAJIB PAJAK
Ket:
1) Simpan total PTKP dalam sheet PTKPWP
2) Isi Nama wajib pajak di sel E3 dan Status perkawinan di Sel E4
Contoh: Edward dan K/1
3) Tabel Data perhitungan PTKP dibuat dengan menyusun fungsi pada alamat
sel sebagai berikut:
- Sel G6
= VLOOKUP(E4;PAJAK;6)
- Sel F8
= VLOOKUP(E4;PAJAK;2)
- Sel F9
=IF(MID(E4;3;1)=1;VLOOKUP(E4;PAJAK;3);0)
-Sel F10
= VLOOKUP(E4;PAJAK;4)
4) Untuk keperluan rincian PTKP dalam hal tunjangan keluarga lainnya. Disalin
dari data dalam sel F6 pada sheet PTKP dan ditempatkan dalam sel E7.
Sehingga pada alamat sel E7 terdapat referensi sel =PTKP!F6. karena
sifatnya sebagai alat bantu, font pada sel tsb disamarkan sesuai warna latar
belakang sel.
- Sel F11 =IF(G$4=-;0;IF(VALUE(G$4)>=E11;E$7;0)) salin fungsi ini
dan tempatkan derange F11:F12
-Sel G14 =SUM(F8:F13)
-Sel B15 =IF(G6=;;Artinya, WP atas nama &E3& dengan status
perkawinan &E4&, PTKP sebesar:)
D. PEMBULATAN ANGKA UNTUK PERHITUNGAN PAJAK
Tabel dibuat dengan menyusun fungsi pada alamat sel sbb dan simpan dalam sheet
ANGKA:
1) Sel E4
=ROUNDOWN(E3;-3)
2) Sel B4 =IF(E3=E4;K3;K4)
3) Sel K4 =IF(E3="";"";"Walaupun PKP sebesar Rp "&TEXT(E3;"#.###,00")&"
tetapi sebagai dasar perhitungan pajak dibulatkan ke ribuan terbawah menjadi Rp
"&TEXT(E4;"#.###,00"))
E. LAPISAN KENA PAJAK DAN TARIF PAJAK
Keterangan:
Isi PKP pada alamat sel D11 dan perhatikan besaran pajak yang terutang beserta
penjelasannya. Tabel data tersebut dibuat dengan menyusun referensi sel dan fungsi
pada alamat sel berikut ini:
Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)
35
dari
perhitungan
PKP
PPh
Pasal
21adalah
sebesar
sebagai
berikut:)
9)Sel F16
F. CONTOH / LATIHAN
1. Windiartho adalah seorang karyawan tetap PT ABC dengan status perkawinan K/3.
Gaji yang diterima sebulan sebesar Rp 15juta terdiri dari gaji dan tunjangan.
Berapakah pajak pph 21 Tn. Widhiarto sebulan dan buatlah jurnalnya?(simpan
dalam sheet PAJAK 1)
Jawab:
a) Pajak PPh pasal 21
=SUM(G7:G8)
2) Sel F11
=5%*G9
3) Sel G12
=IF(F11<=$K6;F11;$K6)
Digunakan untuk biaya jabatan, silahkan lihat table biaya jabatan sebelah kanan
table data.
4) Sel G13
=G9-G12
5) Sel G15
=G13*12
6) Sel G16
=VLOOKUP(E5;PAJAK;6)
7) Sel G17
=ROUNDDOWN(G15-G16;-3)
8) Sel G18
=IF(G17<=$J11;G17*$K11;IF(G17<=$J12;$J11*$K11+(G17$J11)*$K12;IF(G17<=$J13;$G11*$K11+($J12$J11)*$K12+(G17-$J12)*$K13;$J11*$K11+($J12$J11)*$K12+($J13-$J12)*$K13+(G17-$J13)*$K14)))
9) Sel G17
=G18/12
=G17-G19
b) Jurnal
Table jurnal tersebut bisa dibuat dengan cara (Tampilan ini lanjutan dari perhitungan
pph 21 diatas):
1) Sel B34
2) Sel F36
=G9
3) Sel G37
=G31
4) Sel G38
=F36-G37
5) Sel B40
6) Sel F42
=G37
7) Sel G43
=F42
8) Sel B46
9) Sel F48
=G38
10)Sel F49
=G37
11)Sel G50
=F36
2. PT. Matahari Memiliki beberapa karyawan tetap dengan gaji bulanan sebagai
berikut:
No
Nama
Status pernikahan
Gaji sebulan
Dedi Junaedi
K/3
Rp 15.000.000
Hadi Pramono
K/1
Rp 9.250.000
Kristiana Yuwasrini
TK/-
Rp 15.000.000
Triada
K/2
Rp
Tirta yenti
TK/-
Rp 12.500.000
8.500.000
Berdasarkan data tersebut diatas hitunglah besarnya pajak dan jurnal pembayaran
gaji ( simpan dalam sheet PAJAK 3)
Jawab:
Cara membuat Tabel:
1) Sel D8
=5%*D6
2) Sel D9
=IF(D8<=$L5;D8;$L5)
3) Sel D10
=D6-D9
4) Sel D11
=D10*12
5) Sel D12
=VLOOKUP(D5;PAJAK;6)
6) Sel D13
=ROUNDDOWN(D11-D12;13)
7) Sel D14
=IF(D13<=$K10;D13*$L10;IF(D13<=$K11;$K10*$L10+(D13$K10)*$L11;IF(D13<=$K12;$SK10*$L10+($K11$K10)*$L11+(D13-$K11)*$L12;$K10*$L10+($K11$K10)$L11+($K12-$K11)*$L12+(D13-$K12)*$L13)))
8) Sel D15
=D14/12
9) Sel D16
= D13-D15
=SUM(D6:H6)
=SUM(D15:H15)
=F20-G21
=G21
=F26
3.
4.
Nama
Status
Gaji pokok
Tunjangan
perkawinan
perbulan
perbulan
Fredy ananta
K/1
Rp 10.000.000
Rp 2.000.000
Endah P
K/0
Rp 5.000.000
Rp 1.000.000
Hartono
K/3
Rp 8.000.000
Rp 1.500.000
Dari data tersebut diatas Hitunglah besarnya pajak PPh 21 dan buat pembayaran
gaji serta hutang PPh 21? (SIMPAN DIDALAM SHEET PAJAK 2)
PERTEMUAN 6
PAJAK PENGHASILAN PASAL 22
Pajak Penghasilan (PPh ) Pasal 22 merupakan pajak yang dipungut atas transaksi
pembelian yang dananya bersumber dari APBN/APBD. Selain itu juga dari transaksi
yang dilakukan oleh lembaga atau badan tertentu baik pemerintah maupun swasta
berkenaan dengan kegiatan impor atau kegiatan usaha dibidang lain.
Pihak yang memungut pajak antara lain Bank Devisa, Ditjen Bea dan cukai atas
impor barang; Direktorat jenderal Anggaran; BUMN/ BUMD; Badan usaha yang
bergerak dalam bidang industri semen, rokok, kertas,baja dsb; Pertamina; Badan usaha
industri dan eksportir yang bergerak dalam bidang pertanian dan perkebunan dll.
Sedangkan yang menjadi objek pajak PPh Pasal 22 adalah seperti impor barang;
pembayaran pembelian atas barang yang dilakukan oleh ditjen Anggaran, Bendaharawan
pemerintah daerah dan pusat; Penjualan hasil produksi dalam negeri seperti industri
rokok, semen, kertas, baja, otomotif dll; pembelian bahan-bahan untuk keperluan
industri perhutanan, perkebunan, pertanian dan perkebunan dan sebagainya.
Yang dikecualikan dari pemungutan PPH Pasal 22 atau bukan objek PPh 22
adalah impor barang atau penyerahan barng berdasarkan ketentuan peraturan perudangundangan yang tidak terutang PPh; pembayaran untuk pembelian gabah dan atau beras
oleh Bulog dsb
Tarif Pajak PPh Pasal 22 sesuaikan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku sekarang.
PEMBAHASAN DAN LATIHAN
1. PPh 22 atas impor Barang (1)
PT ABC adalah sebuah perusahaan importir barang elektronik , Perusahaan
mengimpor barang dari salah satu negara eropa. Nilai Faktur atas Transaksi impor
adalah US$150.000, biaya asuransi sebesar 2% dan biaya angkut 5%. Tarif bea
Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)
42
Masuk dan bea masuk tambahan masing-masing sebesar 20% dan 10% dari CIF.
Kurs yang berlaku dan ditetapkan oleh menteri keuangan saat itu adalah US$ 1,00=
Rp 9000,-.
Hitunglah besarnya PPh 22 atas impor dan jurnalnya jika(simpan di SHEET IMPOR
1):
a. Mempunyai API
b. Tidak mempunyai API
Jawab:
a. Mempunyai API
Keterangan:
Pembuatan Tabel diawali dengan mengisi tarif PPh 22 dalam range F4:F7 dan data
impor Range F10:F14. Berdasarkan data tersebut selanjutnya dapat dihitung nilai impor
dan jurnal transaksi. Tabel data dibuat dengan menyusun rumus, fungsi dan referensi sel
sebagai berikut:
1) Sel F18
=F11*F$14
2) Sel F19
=F$11*F12*F$14
3) Sel F20
=F$11*F13*F$14
4) Sel F21
=SUM(F18:F20)
5) Sel F22
=F6*F$21
6) SeL F23
=F7*F$21
7) Sel F24
=SUM(F21:F23)
8) Sel F27
=IF(D26=1;F4;F5)*F24
9) Sel F29
=F21
=SUM(F22:F23)
12)Sel G33
=F27
=SUM(F31:F32)-G33
menyusun rumus, fungsi dan referensi sel pada alamat sel hdala sbb:
1)Sel F13
=F5*F6/(1+F7)
2)Sel F14
=F7*F13
3)Sel F15
=IF(E8=;F9;F10)*SUM(F13:F14)
4)Sel B17
5)Sel F19
=F13
6)Sel F20
=F14
7)Sel G21
=F15
8)Sel G22
=SUM(F19:F20)-G21
Tabel dapat dibuat dengan rumus, Fungsi dan referensi sel pada alamt sel sebagai
berikut:
1) Sel C8
2) Sel F8
=F5*F6
3) Sel C11
4) Sel F13
=F5+F8
5) Sel G14
=F5
6) Sel G15
=F8
7) Sel C17
&F3)
8) Sel F19
=G15
9) Sel G20
=F19
=F5
=F8
=SUM(F24:F25)
PERTEMUAN 9
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23
Pajak Penghasilan (PPh) 23 adalah PPh yang dipotong oleh pihak ketiga atau
penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh wajib pajak dalam negeri dan bentuk
Usaha tetap (BUT) yang berasal dari modal, penyerahan jasa maupun penyelenggaraan
kegiatan yang belum dipotong PPh 21.
Pemungut /Pemotong PPh 23 seperti Badan pemerintah, subjek pajak dalam
negeri, penyelenggara kegiatan, BUT, Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya, orang
pribadi wajib pajak.
Subjek PPh 23 adalah orang ataupun badan yang memperoleh penghasilan
berupa bunga, sewa, deviden, Royalti, jasa manajemen, jasa konsultan dan jasa-jasa
lainnya.
Dasar pengenaan PPh 23 yaitu :
1. 15% dari penghasilan bruto atas dividen, bunga, royalti, hadiah
2. 2% dari penghasilan bruto tidak termasuk PPN atas sewa dan penghasilan lain
sehubungan dengan penggunaan harta dan imbalan sehubungan dengan jasa
teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa consultan dan jasa lain selain jasa
yang telah dipotong PPh sebagaimana dimaksud dalam pasal 21
Tarif ini berlaku bagi yang memiliki NPWP, bagi yang tidak memiliki NPWP
besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100%.
MF Alan Pratama hdala seorang penulis buku-buku komputer yang diterbitkan oleh
Penerbit Pustaka. Royalty yang diterima Alan selaku penulis pada bulan ini sebesar
Rp 15 juta. Hitunglah PPH 23 dan buatlah jurnal atas transaksi tersebut dan simpan
dalam sheet ROYALTI?
Cara membuat:
1) Isi nama penerbit, penerima royalty dan jumlah royalty pada range D3:D5
2) Sel D9
=D5
3) Sel D10
=D5*D6
4) Sel B12
5) Sel D14
=D5
6) Sel E15
=D10
7) Sel E16
=D9-D10
8) Sel B18
&D3)
9) Sel D20
=E15
=E15
menerima royalti)
12) Sel D25
=E16
=D10
=D5
=D6
3) Sel D12
=D6*D7
4) Sel B14
5) Sel D16
=D6
6) Sel E17
=D12
7) Sel E18
=D16-E17
8) Sel B20
9) Sel D22
=E17
=D22
=E18
=D12
=D11
PERTEMUAN 10
PAJAK PENGHASILAN PASAL 24
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 24 merupakan pajak yang dibayar diluar negeri
atas penghasilan dari luar negeri yang diterima wajib pajak dalam negeri.
Penggabungan penghasilan yang berasal dari luar negeri dilakukan sebagai
berikut:
1. Penggabungan penghasilan dari usaha dilakukan dalam tahun pajak diperolehnya
penghasilan tersebut (accrual basic)
2. Penggabungan penghasilan lainnya dilakukan dalam tahun pajak diterimanya
penghasilan tersebut (cash basic)
3. Penggabungan penghasilan yang berupa deviden (pasal 18 ayat 2 UU PPh) dilakukan
dalam tahun pajak pada saat perolehan deviden tersebut ditetapkan sesuai dengan
keputusan Menteri keuangan.
PEMBAHASAN DAN LATIHAN
1. Kredit Pajak Luar negeri
PT. ABC di Indonesia memperoleh penghasilan netto pada tahun 2009 seperti
berikut ini:
-
Penghasilan dari luar negeri sebesar Rp 750jt dengan tarif pajak yang berlaku
20%
Berdasarkan data tersebut diatas hitunglah besarnya PPh 24 (kredit pajak luar negeri
dan simpan di SHEET KASUS 1)
Cara membuatnya:
1) Ketik dulu Tahun pajak , Penghasilan dalam negeri, penghasilan luar negeri, tarif
pajak luar negeri dirange G4: G6.
2) Sel G10
=G4
3) Sel G11
=G5
4) Sel G12
=SUM(G10:G11)
5) Sel E16
=IF(G3<=2008;K6;IF(G3=2009;28%;25%))
6) Sel E17
=IF(AND(G3<=2008;G12>J6);K7;)
7) Sel E18
=IF(AND(G3<=2008;G12>=18);K8;)
8) Sel F16
=IF(AND(E16=K6;G12>J6);J6;G12)
9) Sel F17
=IF(E17=;;IF(G12<=J7;G12-J6;J7-J6))
=IF(E18=;;IF(G12<=J8;G12-J7;J8-J7))
=SUM(G16:G18)
=G5/G12*G19
=G6*G5
=IF(G21>G23;G23;G21)
=IF(G23=;;Rp&TEXT(G24;#.###,00)&atau
PPh
sebesar
Penghasilan dari luar negeri sebesar Rp 325juta dengan tarif pajak yang
berlaku 30%.
Hitunglah kredit pajak pph pasal 24 yang diperkenankan dan simpan dalam sheet
KASUS 2
1. Ketiklah dan isilah tahun, kerugian dalam negeri, pengjhasilan dari luar
negeri dan tarif pajak luar negeri di B2:B6 sampai G2:G6
2. Sel C10
=B4
3. Sel G12
=IF(C10=Kerugian
dari
dalam
negeri;G11-
G10;SUM(G10:G11))
4. Sel G24
=MIN(G19;G21;G23)
Untuk referensi rumus dan sel berikutnya sama dengan contoh KASUS 1
Menderita kerugian di negara B sebesar Rp250jt dan tarif pajak yang berlaku
di negara tersebut 25%
1. Ketiklah dan isilah tahun pajak dan penghasilan lainnya sesuai dengan soal
dari B2:B8 sampai G2:G8
2. Sel G12
=IF(D4=laba;G4;0)
3. Sel G13
=IF(D6=laba;G6;0)
4. Sel G14
=G8
5. Sel G15
=SUM(G12:G14)
6. Sel G24
= IF(G12=0;G13;G12)/G15*G22
7. Sel G25
=G6*G5
8. Sel G26
=MIN(G22;G24;G26)
Hitunglah Kredit pajak yang diperkenankan (PPh 24) simpan disheet Kasus 4?
Cara membuat table:
1. Ketik judul table dan sesuaikan dengan kasus
2. Sel C12
=B8
4. Sel G12
range G13:G14
5. Sel G15
=G8
6. Sel G16
=SUM(G12:G15)
7. Sel C27
8. Sel F27
9. Sel C33
=D5
=G$23
=F27
=F33
=MIN(E43:F43)
=SUM(G43:G45)
Hitunglah Kredit pajak yang diperkenankan (PPh 24) dan simpan dalam SHEET
KASUS 5
PERTEMUAN 11
PAJAK PENGHASILAN PASAL 25
Pajak Penghasilan Pasal 25 adalah angsuran pajak penghasilan yang harus
dibayar sendiri oleh wajib pajak setiap bulan dalam tahun berjalan.
Pembayaran pajak oleh wajib pajak dalam tahun berjalan dilakukan dengan cara:
1. Wajib pajak membayar sendiri pajaknya melalui angsuran setiap bulan atau,
2. Melalui pemotongan-pemotongan oleh pihak ketiga maupun dibayar atau terutang di
luar negeri yang boleh dikreditkan (PPh 21, 22, 23, dan 24)
Angsuran pajak yang dibayar setiap bulan digunakan sebagai kredit pajak terhadap
pajak yang terutang pada akhir tahun yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan.
Angsuran PPh Pasal 25 yang dibayar wajib pajak setiap bulan sama dengan PPh
terutang menurut SPT Tahunan PPh Tahunan pajak yang lalu dikurangi dengan:
1.
PPh yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan pasal 23 serta PPh
yang dipungut sebagaimana dimaksud dalam PPh pasal 22 dan
2.
1.
xx
Pengurangan/kredit pajak:
PPh pasal 21
xx
PPh pasal 22
xx
PPh pasal 23
xx
PPh Pasal 24
xx
(xx)
xx
DPA
12 (atau jumlah bulan dalam bagian tahun pajak)
2.
xx
Pengurangan/kredit pajak:
PPh pasal 22
xx
PPh pasal 23
xx
PPh Pasal 24
xx
(xx)
xx
DPA
12 (atau jumlah bulan dalam bagian tahun pajak)
Pajak Penghasilan yang dipotong pemberi kerja (pasal 21) sebesar Rp 15juta
Pajak Penghasilan yang dipungut oleh pihak lain (Pasal 23) sebesar 2,5juta
Berdasarkan data tersebut hitunglah angsuran pajak bulanan (PPh 25) dan buatlah
jurnal dan simpan di SHEET 1 dengan ketentuan:
a. jika penghasilan yang diterima atau diperoleh meliputi masa setahun penuh
b. jika penghasilan yang diterima atau diperoleh meliputi masa beberapa bulan
tertentu yang dapat dipilih dalam tahun 2009
jawab
1) ketik Tahun pajak, pph terutang berdasarkan SPT tahunan, PPh 21, PPh 22, PPh
23 dst sesuaikan dengan soal
2) Sel H9
=SUM(G5:G8)
3) Sel H10
=H4-H9
4) Sel H12
=H10/12
5) Sel F16
=H12
6) Sel G17
=F16
7) Sel B20
8) Sel B22
9) Sel F26
=H10/D21
10)Sel G27
=F26
1) Buatlah tabelnya terlebih dahulu dan susun rumus dan referensi pada sel dan
alamat sel
2) Sel J9
=J5-J7
3) Sel F10
=IF(J3>2009;25%;28%)
4) Sel H10
=J9
5) Sel J10
=F10*H10
6) Sel B14
Rp&TEXT(J10/12;#.###,00)&.)
7) Sel F18
=J10/12
8) Sel G19
=F18
peredaran bruto)
3) Sel H11
=IF(H8<=H3;H4*H5*H9;tidak dihitung)
4) Sel B13
sebanyak )
5) Sel G15
=H11-(G13*G14)
6) Sel F19
=H11
7) Sel G20
=G13*G14
8) Sel G21
=F19-G20
4. Seorang wajib pajak memiliki data untuk perhitungan angsuran pajak bulanan adalah
sebagai berikut ini:
-
Pajak Penghasilan yang dipotong pemberi kerja (pasal 21) sebesar Rp 20juta
Pajak Penghasilan yang dipungut oleh pihak lain (Pasal 23) sebesar 10juta
Berdasarkan data tersebut hitunglah angsuran pajak bulanan (PPh 25) dan buatlah
jurnal dan simpan di SHEET KASUS 4 dengan ketentuan:
a. jika penghasilan yang diterima atau diperoleh meliputi masa setahun penuh
b. jika penghasilan yang diterima atau diperoleh meliputi masa beberapa bulan
tertentu yang dapat dipilih dalam tahun 2009
5. Tahun 2009 PT ABC memperoleh penghasilan sebesar Rp200jt, Sisa kerugian tahun
sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan sebesar Rp125jt. Hitunglah PPh 25
dan jurnalnya serta simpan di SHEET KASUS 5
PERTEMUAN 12
PAJAK PENGHASILAN PASAL 26
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 26 mengatur pemotongan pajak atas penghasilan
yang bersumber dari Indonesia yang diterima atau diperoleh wajib pajak luar negeri
(baik orang pribadi maupun badan) selain bentuk usaha tetap (BUT).
Jenis penghasilan yang menjadi objek PPh Pasal 26 adalah sbb:
1. Dividen
2. Bunga, termasuk premium, diskonto, premi swap dan imbalan sehubungan dengan
jaminan pengembalian hutang
3. Royalty, sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
4. imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan
5. Hadiah dan penghargaan
6. Pensiun dan pembayaran berkala lanilla
7. Penghasilan dari penjualan harta di Indonesia
8. Premi asuransi & reasuransi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi luar negeri
9. Penghasilan Kena Pajak (PKP) sesudah dikurangi pajak dari statu bentuk usaha tetap
di Indonesia, kecuali jika penghasilan tersebut ditanamkan kembali di Indonesia.
Tarif Pajak PPh Pasal 26
1. Tarif 20% dari penghasilan bruto untuk penghasilan yang bersumber dari modal
dalam bentuk deviden; bunga; royalty; imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan
dan kegiatan;hadiah dan penghargaan dan pensiun dan pembayaran berkala lainnya.
2. Tarif 20% dari penghasilan netto, penghasilan netto dihitung berdasarkan perkiraan
penghasilan netto dikalikan dengan penghasilan bruto, dengan ketentuan sbb :
a. Untuk premi yang dibayar tertanggung kepada perusahaan asuransi di luar negeri
baik secara langsung maupun pialang, besarnya penghasilan netto adalah 50%
dari jumlah premi dibayar.
b. Untuk premi yang dibayar perusahaan asuransi yang berkedudukan di Indonesia
kepada perusahaan asuransi di luar negeri baik secara langsung maupun melalui
pialang, besarnya penghasilan netto adalah 10% dari jumlah premi yang dibayar
Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)
65
3. Sel G8
=E5*E6
4. Sel F12
=E5
5. Sel G13
=G8
6. Sel G14
=F12-G13
7. Sel G19
=F18
1.
2.
Sel B9
3.
Sel G9
=E5*E6*E7
4.
Sel F13
=E5*E6
5.
Sel G14
=G9
6.
Sel G15
=F13-G14
7.
Sel F19
=G9
8.
Sel G20
=F19
=F4
3. Sel F10
=F9*F5
4. Sel F11
=F9-F10
5. Sel F12
=F6*F11
6. Sel B16
=IF(F4=;;Atas
Penghasilan
sebesar
Rp
&TEXT(F11;#.###,00))
7. Sel B17
Rp &TEXT(F12;#.###,00))
4. Mike adalah karyawan asing pada perusahaan PT. Dira Consult. Mike bertempat
tinggal kurang dari 183 hari. Mike sudah beristri dan mempunyai seorang anak.
Dalam bulan April 2009, Mike memperoleh gaji US$5,000 sebulan. Kurs yang
berlaku adalah Rp 10.000,- per US$. Hitunglah pajak yang harus dikenakan
kepada Mike?
5. Tn. Lee pada Maret 2009 mendapatkan deviden dari PT. Artha Prima sebesar Rp
50 jt. Hitunglah besarnya pajak yang dikenakan kepada Tn. Lee?
PERTEMUAN 13
PPN DAN PPnBM
1. buatlah tabel dan isi tarif pajak pada range D3:D4 dan harga beli pada alamat
sel F6
2. Sel F8
=D3/(SUM(D$3:D$4)+100%)*F$6
3. Sel F9
=D4/(SUM(D$3:D$4)+100%)*F$6
4. Sel F10
=SUM(F8:F9)
=E5*E6*E10
3. Sel E16
=E7*E15
4. Sel E17
=SUM(E15:E16)
5. Sel E18
=E8*E17
6. Sel E19
=E9*E17
7. Sel E20
=SUM(E17:E19)
8. Sel E22
=E11
9. Sel E23
=E19/E5
=E22-E23
=E8*E24
=E22+E25
3. Transaksi Tunai
Harga BKP sebesar Rp 150jt, rabat 10%, dan potongan tunai 5%, hitunglah PPN
dan buatlah jurnal (Simpan di sheet KASUS 3)
Jawab:
1. buatlah tabelnya dan ketik sesuaikan dengan kasusnya
2. Sel E4
=E3*D4
3. Sel E5
=E3-E4
4. Sel E6
=E5*D6
5. Sel E7
=E5-E6
6. Sel E8
=E7*B8
7. Sel E9
=SUM(E7:E8)
8. Sel E13
=E7
9. Sel E14
=E8
=E9
=E9
=E7
=E8
4. PT. Prisma membayar jasa konsultan di negara x sebesar US$ 7500 dengan kurs
per US $1,00 =Rp 8.750,00 sedangkan kurs pajak saat itu per US$ 1,00 =Rp
8.600,00. Selain pemanfaatan JKP (Jasa Kena Pajak) tersebut dikenakan PPh 26
dengan tarif 20%. Hitunglah besar pajaknya dan buatlah jurnalnya? (Simpan di
SHEET KASUS 4)
5. PT Matahari melakukan pembelian BKP secara kredit sebesar Rp 100jt, terdapat
retur pembelian sebesar Rp 7 jt. Hitung PPN dan buatlah jurnal atas transaksi
tersebut? (Simpan di SHEET KASUS 5)
PERTEMUAN 14
REKONSILIASI FISKAL
tersebut tidak masuk dalam penghasilan kena pajak karena pengenaan pajak atas
deposito tersebut bersifat final.
PEMBAHASAN
Sebuah perusahaan pada tahun 2009 memiliki ringkasan data laporan laba rugi
komersial berikut ini:
1. Penjualan
Rp 3.000.000.000
2. HPP
Rp 1.750.000.000
3. Beban operasi:
Beban gaji
Rp
300.000.000
Tunjangan transportasi
Rp
75.000.000
Perawatan kantor
Rp
50.000.000
ATK
Rp
40.000.000
Sewa kantor
Rp
150.000.000
pemasaran
Rp
125.000.000
sumbangan
Rp
40.000.000
Penyusutan
Rp
35.000.000
penyisihan piutang
Rp
75.000.000
Rp
60.000.000
Rp
90.000.000
1. buatlah tabelnya
2. Sel B6
=D2
3. Sel E12
4. Sel E24
5. Sel E26
6. Sel E32
7. Sel E34
=E26+E32
8. Sel G10
=G34
=IF(D2<=2008;L40;IF(D2=2009;28%;25%))
=IF(AND(D2<=2008;E36>K40);L41;)
=IF(AND(D2<=2008;E36>=J42);L42;)
=IF(AND(C39=L40;E36>K40);K40;E36)
=IF(C40=;;IF(E36<=K41;E36-K40;K41-K40))
=IF(C41=;;IF(E36<=K42;E36-K41;K42-K41))
=SUM(E39:E41)
=SUM(E44:E45)
=F42-F46
=IF(G51=;;PPh
Pasal
25
tahun&D2+1&=&TEXT
(G51;#.###)&/12=)
23. Sel G49
=F42
=E44
=G49-G50
=G51/12
=IF(F54=1;ROUNDUP(G52;-3);ROUNDDOWN(G52;-3))
SOAL /LATIHAN
A. Berikut ini adalah data-data keuangan PT MAJU LANCAR tahun 2009:
Penjualan
Rp 2.000.000.000
Rp
900.000.000
Biaya:
Biaya Gaji
Rp 300.000.000
Premi Asuransi
Rp
15.000.000
Rp
10.000.000
Rp
35.000.000
Rp
20.000.000
Biaya Pinjaman
Rp
8.000.000
Biaya Penyusutan
Rp
50.000.000
Biaya pemeliharaan
Rp
7.000.000
Rp
100.000.000
Biaya Lain2
Rp
50.000.000