Anda di halaman 1dari 24

PENGANGGARAN

MODAL
INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL
Investasi modal merupakan suatu pengeluaran yg diharapkan dapat menghasilkan
manfaat lebih dari satu tahun di masa mendatang.
Investasi/pengeluaran modal ini berkaitan dg penggunaan dana (kas) utk
mendapatkan aktiva operasional yg akan membantu memperoleh penghasilan
atau mengurangi biaya-biaya di masa yg akan datang.
Penganggaran modal adalah suatu proses perencanaan yg mencakup
penganlisaan dan pemilihan berbagai investasi modal.

TUJUAN PERUSAHAAN DAN PENGANGGARAN MODAL


Agar tujuan tercapai mk perusahaan hrs bekerja secara efisien agar dapat
bersaing dg perusahaan-perusahaan lainnya.
Tujuan Perusahaan:
1. Memberi kesempatan kerja yang kontinu
2. Memberi kesejahteran pd karyawan dan pihak-pihak yg terlibat dlm
perusahaan (stakeholders).
3. Memberi service ke masyarakat.
4. Memaksimumkan kekayaan(nilai perusahaan bagi para stakeholders.
Kekayaan akan meningkat jika manfaat yg diperoleh dari suatu investasi melebihi
biayanya.
Unsur-unsur yang menentukan kekayaan perusahaan:
1. Besarnya arus kas bersih yg diharapkan di masa datang.
2. Kapan arus kas bersih diharapkan terjadi. Arus kas yg diterima satu tahun
lebih rendah nilainya dari arus kas yg diterima sekarang (time value of
money).
3. Tingkat ketidakpastian arus kas bersih dimana arus kas yg tdk pasti bernilai
lebih rendah dari arus kas yg pasti.
Tujuan penganggaran modal sejalan dg tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan
kekayaan. Shg kriteria yang diperhatikan dalam pemilihan suatu investasi modal
adalah apakah manfaat dari investasi tersebut lebih besar daripada biaya yang
dikeluarkan.

PENDEKATAN PENILAIAN INVESTASI MODAL


Ada 2 alternatif cara menilai keputusan pengeluaran modal(investasi):
4. Pendekatan Langsung ( Share Price Model)
Pendekatan ini Mencoba mengukur nilai suatu perusahaan (kekayaan) dg
mengamati serta menghitung harga saham perusahaan yg bersangkutan dipasar
saham.
Formula yg digunakan
VF = f (I,F,E)
Keterangan:
VF = Nilai dari suatu perusahaan (Value of the Firm).
I = Keputusan Pilihan Investasi
F = Sumber-sumber permodalan
E = Kebijakan tentang penggunaan keuntungan perusahaan.
Pendekatan ini meski secara teoritis benar tetapi jarang digunakan, krn
sulit dalam pengimplementasiannya, yaitu sulit membuat perkiraan
tentang seberapa jauh nilai dari suatu perusahaan akan berubah dg
adanya perubahan pd salah satu atau beberapa variabel penentunya.

2. Pendekatan tidak langsung (discounted cash flow model).


Pendekatan ini mencoba menilai setiap proyek investasi yang diajukan
dg cara menghitung keseluruhan penerimaan serta pengeluaran yang
diharapkan terjadi selama usia proyek investasi yang bersangkutan.
• PROSES INVESTASI MODAL
1. Penentuan tujuan
2. Pengembangan strategi
3. Pencarian dan penentuan berbagai kesempatan investasi.
4. Evaluasi atas kesempatan investasi yang ada.
5. Pemilihan Investasi.
6. Pelaksanaan dan pengendalian
7. Postaudit.
Langkah-Langkah dlm Pengambilan keputusan Investasi.
8. Mencari peluang investasi yg baik, yg berupa Diversifikasi usaha,
diversifikasi produk, perluasan usaha, perluasan keuanga, dan
program-program riset yg menghasilkan produk baru, cara proses yg
lebih baik, meningkatkan mutu hasil produksi ds.
9. Memilih alternatif investasi yg memiliki peluang paling baik dan layak
utk dilaksanakan.
10. Menyusun rancangan pelaksanaan dalam bentuk cetak biru dari
proyek investasi tsb.
Bentuk Investasi Pengeluaran Modal:
1. Mendirikan usaha baru (unit bisnis baru) seperti cabang baru, outlet
baru.
2. Melakukan perluasan usaha atau perluasan keuangan.
3. Merehabilitasi mesin yg telah menurun efisiensinya.
4. Membangun kembali mesin-mesin.
5. Merubah saluran distribusi dari distribusi lewat perantara menjadi
distribusi melalui agen/cabang milik perusahaan sendiri.
6. Melakukan riset untuk:
a.Pengembangan produk baru.
b. Menemukan proyek yg lebih efisien.
c. Menciptakan produk-produk baru.
d. Memperbaiki Sistem Informasi Manajemen.
7. Melakukan Ekspansi keuangan (menambah modal kerja dan aktiva
tetap).
8. Eksplorasi, eksploitasi baru untuk unit bisnis bidang pertambangan.
9. Menambah armad baru untuk unit jasa transportasi.
Alasan dilakukannya Pengeluaran Modal (penambahan aktiva tetap).
1.Terbukanya peluang bisnis baruatau yg lebih besar yg perlu
dimanfaatkan.
2. Adanya perubahan teknologi yg memunculkan pesaing-pesaing baru
dg kualitas produk yg lebih baik atu lebih murah.
Berlakunya Product Life Cycle yg menngeser produk yg ada dari
pasaran.

PROSEDUR PENILAIAN DALAM KEPUTUSAN INVESTASI


1. Memperkirakan pola arus kas dari investasi yg diusulkan.
2. Menilai arus kas yg diperkirakan dg cara tertentu.
3. Mengambil keputusan investasi atas dasar kriteria tertentu.
4. Melakukan pengawasan serta membuat perhitungan penyesuaian
yg diperlukan dalam hal terjadi penyimpangan penyimpanagn dari
perkiraan semula.
Langkah ke1. Memperkirakan pola arus kas dari investasi yg diusulkan.
Arus kas keluar: pengeluaran uang atau pengorbanan lain yg
mempunyai nilai uang tertentu.
Arus kas masuk: penerimaan uang ataupun bentuk penerimaan lain
yang mempunyai nilai uang tertentu.
Ada 2 jenis arus kas keluar:
1. Capital expenditure (pengeluaran modal):setiap pengeluaran yg
memberikan manfaat jk panjang.
2. Revenue expenditure : semua pengeluaran yg diperhitungkan
sebagai pengorbanan utk memperoleh penghasilan dari periode yg
sedang berjalan.
Penghasilan penjualan (sales revenue): penerimaan yg berasal dari
penjualan hasil produksi perusahaan .
Capital expenditure (disebut outlay): aktiva tetap ditambah modal kerja.
Proceeds: penerimaan bersih. Yang dpt diperoleh dg 2 rumus:
1.Bila pendanaan menggunakan 100% Modal sendiri.
Proceeds= EAT + depresiasi.
2. Bila pendanaan menggunakan kombinasi Modal Sendiri dan Modal
Asing
Proceeds= EAT + Depresiasi + bunga setelah pajak
Bunga setelah pajak= Bunga yg dibayar – penghematan pajak karena
membayar bunga.

Langkah ke 2. Menilai arus kas yg diperkirakan dg cara tertentu.


Contoh Kasus Investasi bidang industri.
Permodalan yg dibutuhkan Rp 300 juta terbagi menjadi Rp 100 juta aktiva
lancar dan Rp 200 juta aktiva tetap, dg usia investasi 10 tahun. Dari
investasi ini diperoleh data operasi sbb:
Omzet bersih Rp 500 juta
Biaya material TK dll Rp 380 juta
Depresiasi aktiva tetap Rp 20 juta Rp 400 juta
EBIT Rp 100 juta
Bunga Rp 25 juta
EBT Rp 75 juta
Pajak (33,3%) Rp 25 juta
EAT Rp 50 juta
Dari investasi itu dapat diketahui
Pengeluaran modal (capital expenditure = Rp 200 juta + Rp 100 juta
= Rp 300 juta
Penghasilan = Rp 500 juta
Biaya = Rp 400 juta
Proceed = EAT + Depresiasi + bunga setelah pajak
= Rp 50 juta + 20 juta + 25 juta ( 1-33,3%)
= Rp 50 juta + 20 juta + 16, 675 juta
= Rp 86,675 juta

Langkah ke 3 Mengambil Keputusan Investasi atas dasar kriteria


tertentu.
Perlu serangkaian pertimbangan utk menentukan keputusan investasi:
a. Keputusan pembelanjaan dan penganggaran modal.
b. Penentuan tahun dasar (t0) utk perhitungan nilai sekarang.
• Contoh.
Berikut diberi gambaran waktu investasi selama 13 tahun (2A04 s/d 2A16) yg terbagi menjadi (1)
tahap penelitian selama satu tahun (2A04), (2) tahap pelaksanaan selama 2 tahun ((2A05-2A06), (3)
tahap komersialisasi selama 10 tahun (2A07-2A16).
Jenis kegiatan yg dilakukan pd masing-masing tahap secara terinci sbb
T Tahun Kegiatan yang dilakukan
t-3 2A04 Dilakukan study kelayakan utk menjajagi layak tdk nya investasi itu
dilaksanakan, ternyata hasilnya positif/layak. Biaya studi sebesar Rp 30
juta.
t-2 2A05 Dilakukan pembelian tanah dan persiapan pemasangan dg investasi
sebesar Rp 100 juta.pemesanan mesin pd pabrik pembuatannya dg
uang muka sebesar Rp 500 juta(50% dr harga mesin).
t-1 2A06 Dilaksanakan pembangunan pabrik bernilai 100 juta. Ditandangani dan
diterima pinjaman dari bank senilai 500 juta dengan bunga 20% setahun
untuk jangka 5 tahun, pajak 33,3 %. Pelunasan harga mesin sebesar
500 juta pada tahun itu juga mesin diterima. Dilakukan pemasangan
mesin dan sekaligus produksi percobaan dengan biaya 20 juta.
t-0 Awal Peralihan dari tahun 2A06-2A07
2A07
t+1 2A07 Dilaksanakan proses produksikomersial yang pertama pada kapasitas
30% dari kapasitas mesin sebenarnya. Penjualan hasil produksi,
ternyata perusahaan menderita rugi sebesar 10 juta
t+2 2A08 Proses produksi pada kapasitas 60%, menghasilkan laba Rp 50 juta.
t+3 s/d 2A09- Proses produksi pada kapasitas 90% menghasi;kan laba Rp100 juta
t+10 2A16 setiap tahun.
Data keuangan yg relevan:
Pengeluaran modal berupa:
1. Biaya penelitian/studi kelayakan Rp 30 juta
2. Pembelian tanah Rp 100 juta
3. Pembelian dan pemasangan mesin Rp1.000juta
(2A05=500juta,2A06=500juta)
4. Biaya percobaan mesin Rp 20 juta
5. Bunga pinjaman bank 2A06 Rp 100 juta
6. Biaya pembangunan pabrik Rp 200 juta
Rp 1.450 juta
Amortisasi dan depresiasi aktiva tetap
7. Tanah: Rp 100 juta
8. Depresiasi: Pabrik= Rp 200 juta : 10 tahun = Rp 20 juta setahun
Mesin= Rp Rp 1.020 juta : 10 tahun =Rp 102 juta setahun
3. Amortisasi: Biaya penelitian dan bunga pinjaman selama 3 tahun sebesar:
Rp 130 juta : 3= Rp 43,33 juta setahun
Mk biaya depresiasi + amortisasi = Rp 20 juta + 102 juta + 43,3 juta = Rp165,3
juta.
4. Beban bunga per tahun= 20% x Rp 500 juta = Rp 100 juta
Bunga setelah pajak: 100 x ( 1-33,3%) = Rp 66,7 juta
Proceeds= EAT + depresiasi + bunga (1-pajak).
2A07= - 10juta +165,3juta +66,7 juta = Rp 222 juta
2A08= +50 juta + 165,3 juta + 66,7 juta = Rp 282 juta
2A09= 100 juta + 165,3 juta + 66,7 juta =Rp 332 juta
2A10= 100 juta + 122 juta +66,7 juta = Rp 288,7 juta
2A11= 100 juta + 122 juta +66,7 juta = Rp 288,7 juta
2A12= 100 juta + 122 = Rp 222 juta
2A16 = 100 juta + 122 = Rp 222 juta
Sehingga pola aliran kas investasi tersebut adalah
Tahun N Waktu Jenis arus kas Jumlah
2A07(awal) 0 t0 Outlay -1.450 juta
2A07(akhir) 1 t1 Proceed +222 juta
2 t2 Proceed +282 Juta
3 t3 Proceed +332 juta
4 t4 Proceed +288,7 juta
5 t5 Proceed +288,7 juta
6-9 t6-t9 Proceed +222 juta
10 t10 Proceed +222 Juta
c. Teknik yg digunakan dalam mengevaluasi investasi (proyek).
1.Payback
Teknik ini melihat waktu yg diperlukan utk dpt memperoleh kembali modal yang
diinvestasikan.
Atau teknik yg menunjukan lamanya waktu dimana aeus kas masuk kumulatif
sama dg arus kas keluar kumulatif.
Payback period = capital outlay
Net Cash Proceeds
Kriteria penerimaan:
Jika payback period lebih rendah dr patokan mk proyek diterima, dan
sebaliknya.

1 . payback dg arus kas masuk tahunan yg sama


Contoh Arus kas keluar pd awal proyek = Rp 100 juta
Arus kas masuk tahunan selama 10 tahun = Rp 20 juta
Mk Payback Period = arus kas keluar = 100 juta = 5 tahun
arus kas masuk tahunan 20 juta
Jika patokan ditetapkan 4 tahun mk proyek tsb ditolak.
2 .payback dg arus kas masuk tahunan yg berbeda beda.
Periode payback dihitung dg mengakumulasikan arus kas masuk shg besarnya sama dg
arus kas keluar, atau kas kumulatif sama dg nol.
Contoh. Arus kas keluar pada awal tahun adalah 100 juta

Tahun Arus kas masuk Kas Kumulatif


0 - -100
1 30 -70
2 30 -40
3 25 -15
4 25 10
5 25 35

Kolom kas kumulatif menunjukan bhw payback berada diantara tahun ketiga dan
keempat krn diantara ke 2 tahun tsb arus kas kumulatif sama dg arus kas nkeluar(kas
kumulatif sama dg nol).
Jika diasumsikan arus kas masuk terjadi merata sepanjang tahun mk kas kumulatif
mencapai nol pada:
Payback period = 3 + 0-(-150 ) = 3,6 tahun
10-(-15)
2. Return on Investmen (ROI)
Teknik ini membandingkan penghasilan setelah(sebelum) pajak dg investasi yg
dilakukan.
Contoh.
Investasi Rp 1.000.000
Perkiraan umur kegunaan 5 tahun
Penghasilan: Tahun 1 300.000
Tahun 2 300.000
Tahun 3 300.000
Tahun 4 300.000
Tahun 5 300.000 +
Total 1.500.000
Perhitungan ROI
Pendekatan 1: Annual return on investment
Penghasilan tahunan x 100 = 300.000 x 100 = 30 %
Investasi awal 1.000.000
• Pendekatan 2: Annual return on average investment.
Penghasilan tahunan x 100 = 300.000 x 100 = 60%
Investasi awal/2 500.000

Pendekatan 3: Average return on avearge investment


Total penghasilan –investasi awal x 100 = ( 1.500.000-1.000.000)x100 = 20%
( investasi awal/2)x tahun (1.000.000/2)x5 tahun

Pendekatan 4: Average book return on investment.


Total penghasilan – investasi awal x 100
Rata-rata tertimbang investasi x tahun
= (1.500.000 -1.000.000) x 100 = 16,67%
(1.000.000+800.000+600.000+400.000+200.000)/5 x 5 tahun
•c.  Net Present Value (NPV).
Dg teknik ini semua arus kas di masa yg akan datang didiskontokan
kembali menjadi nilai sekarang. Selisih dr jumlah nilai sekarang arus
kas masuk dn jumlah nilai sekarang arus kas keluar adalah NPV.
n
NPV =∑ = Cᵢ - C0o
t=0 ( 1+k)ᵗ
C0o = nilai sekarang dari investasi
Cᵢ = arus kas masuk sesudah pajak yg diterima pada periode t
T = periode t
N = umur kegunaan dari investasi
Contoh: PT ABC sedang mengevaluasi proyek X yg memerlukan
investasi sebesar Rp 10 juta dan menghasilkan arus kas sebesar Rp 4
juta selama 6 tahun. Investasi ini diperkirakan tidak mempunyai nilai
sisa pada akhir masa kegunaanya. Diketahui tk diskon 16%.
Diminta tentukan NPV proyek X tsb.
Jawab:
NPV = 4.000.000 -10.000.000
t=1 (1+0,16)⁶
NPV= (4.000.000 x 3,684736)- 10.000.000
NPV =Rp 4.739.000
Krn NPV proyek positif Rp 4.739.000 mk proyek X diterima

NPV Profile
Adalah suatu gambaran yg menunjukkan hubungan antara berbagai tk discount dg NPV
suatu proyek. Dg NPV profile dpt dilihat seberapa jauh tk discount dapat berubah
sebelum proyek tsb tdk menraik lg utk diambil.
Discount Discount Arus kas Present Value Investasi NPv
Rate factor n=6 masuk dari arus kas proyek
0 6,000 4.000.000 24.000.000 10.000.000 14.000.000
5% 5,075 4.000.000 20.300.000 10.000.000 10.300.000
10% 4,355 4.000.000 17.420.000 10.000.000 7.420.000
15% 3,785 4.000.000 15.140.000 10.000.000 5.140.000
20% 3,325 4.000.000 13.300.000 10.000.000 3.300.000
25% 2,951 4.000.000 11.804.000 10.000.000 1.804.000
30% 2,643 4.000.000 10.572.000 10.000.000 572.000
35% 2,385 4.000.000 9.540.000 10.000.000 -460.000
40% 2,167 4.000.000 8.668.000 10.000.000 -1.332.000
• Profitability Index (PI)
Menunjukkan rasio dari nilai sekarang arus kas masuk terhadap nilai sekarang
arus kas keluar. PI menunjukkan tk profitabilitas setiap rupiah investasi.

PI = Nilai sekarang arus kas masuk


Nilai sekarang arus kas keluar
Kriteria PI >1 maka proyek diterima
PI =1 maka tidak menjadi masalah apakah proyek diterima/ditolak.
PI<1 maka proyek ditolek.
Contoh sesuai kasus sebelumnya dlm metode NPV
Mk PI utk proyek X adalah
PI = 14.739.000/10.000.000 = 1,4739
Krn PI 1,4739> 1 mk proyek X diterima.
Internal
•  Rate of Return (IRR)
IRR atau yoeld sesuai investasi adalah tingkat discount rate yg dapat menjadikan
sama antara nilai sekarang dari arus kas masuk dg nilai sekarang dari arus kas
keluar, atau NPV=0
n n
IRR =∑ = ( Cᵢ ) = ∑ (Cot)
t=0 ( 1+r)t t=0 (1 +r)t
Atau
n
∑ (At) =0
t=0 (1+r)t
Contoh jika kasus dlm teknik NPV digunakan mk diperoleh persamaan sbb:
10.000.000 = 4.000.000+4.000.000+4.000.000+4.000.000+4.000.000+ 4.000.000
( 1+r)1 (1+r)2 (1+r)3 (1+r)4 (1+r)5 (1+r)6
Dg menggunakan tabel present value dpt diketahui nilai nilai sbb:
Discount Discount Arus kas Present value dari arus
rate factor Masuk kas
25% 2,951 4.000.000 11.806.000
30% 2,643 4.000.000 10.571.000
35% 2,385 4.000.000 9.541.000
40% 2,167 4.000.000 8.672.000

Nilai sekarang yg dicari adalah Rp 10.000.000 pada r=35% nilaisekarang dari


proceed lebih kecil dari 10 juta, sedang pada r=30% nilai sekarang diatas 10 juta
.oleh krn itu tk r yg kita cari terletak antara 30% dan 35%
Discount rate Present value
30% 10.571.000
35% 9.541.000
5% 1.030.000
Selisih

= 571.000 x 5% =2,7%
1.030.000
Sehingga diperoleh = 30% + 2,7 % = 32,7 %

Anda mungkin juga menyukai