Anda di halaman 1dari 14

No.Form: BBA.

41
UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL
ITL TRISAKTI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Matakuliah : MANAJEMEN KEUANGAN Telah diperiksa & disetujui


Dosen : ZAIN ZAINUDDIN, SE, MM Program Studi Dosen
Program Studi / Kelas : S1 MTU
Hari, tanggal :
Waktu : 120 Menit
Sifat Ujian : TAKE HOME

PERHATIAN : Agar setiap mahasiswa mematuhi Tata Tertib Ujian yang berlaku di ITL Trisakti
(lihat Buku Pedoman Akademik).
SOAL :

1. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang:


a. Tujuan dan fungsi Manajemen Keuangan
b. Tanggung jawab Manajer Keuangan
c. Explisit cost dan opportunity cost.
d. Laba/Rugi dan Neraca;
e. Tujuan perusahaan . Nilai 5%
2. a. Jelaskan dan sebutkan penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahan terhadap ……aktivitas/kegiatan/volume;
b….Jelaskan dan sebutkan penggolongan beban sesuai dengan fungsi pokok kegiatan
aktivitas perusahaan;
c. Jelaskan risiko dan manfaat dari penjualan kredit;
d. Sebutkan dan jelaskan penilaian terhadap calon pembeli kredit/debitur;
e. Apa yang saudara ketahui tentang Average Collection Period (ACP). Nilai 5%

3. PT Avitech NusaBhakti. Tbk bergerak di bidang penyalur komponen pesawat udara, memiliki kebijakan kredit yang cukup ketat.
Perusahaan ini memiliki piutang rata-rata sebesar US $100 juta dengan penjualan kredit sebesar US $ 1.50 miliar. Berapa harikah Average
Collection Period (ACP) pada perusahaan ini? Nilai 6%

4. Hari ini 21 Desember 2023 saudara dipercaya PT Garda Maintenance Teknique Facility, anak perusahaan Garuda Nusantara Tbk
mengelola gudang material, dengan transaksi sebagai berikut:
a. Tanggal 1 – Juli 2023 membeli skydrol sebanyak 10 kardus dengan harga Rp 20 ribu/Quartz;
b. Tanggal 5 – Agustus 2023 membeli skydrol sebanyak 7 kardus dengan harga Rp 25 ribu/Quartz;
c. Tanggal 20 – September 2023 membeli skydrol sebanyak 8 kardus dengan harga Rp 30 ribu/Quartz;
d. Tanggal 22 – Oktober 2023 membeli skydrol sebanyak 11 kardus dengan harga Rp 35 ribu/Quartz;
e. Tanggal 30 – November 2023 membeli skydrol sebanyak 15 kardus dengan harga Rp 28 ribu/Quartz. Keterangan: 1 kardus berisi
24 Quartz Skydrol.
Pada tanggal 22 Desember 2023 Bagian Lines Maintenance, minta skydrol untuk penggantian 20 pesawat udara yang sedang Remain
On Night (RON).
Malam hari anda sedang piket mendapat W.A dari manajer anda untuk mengeluarkan skydrol dari gudang sebanyak 25 kardus, sekaligus
menghitung berapa nilai skydrol tsb. Karena saudara baru dipercaya memimpin gudang penyimpanan, manajer saudara minta menghitung
nilai skydrol tersebut dengan methode: FIFO, LIFO dan AVERAGE. Berapa nilai skydrol dengan ketiga methode tsb. Beri saran untuk
manajer saudara! Nilai 12%
5. Dalam rangka mensejahterakan karyawan, PT Ghaniat Wasakhia, Tbk berjanji memberikan Tunjangan Hari Tua (THT) kepada 40
karyawan yang baru masuk kerja setelah mereka bekerja selama 10 tahun secara terus-menerus, dengan nilai Rp 2,0 milyar.
Saudara menjadi salah satu Manajer Keuangan untuk menyiapkan tugas tsb. Pada saat ini bunga deposito sebesar 8% pertahun, sedang
kalau dibelikan obligasi/sukuk dengan kupon 10% p.a.
Berapa dana yang harus disiapkan oleh PT PT Ghaniat Wasakhia, Tbk guna memenuhi kewajiban tersebut. Mana yang anda pilih,
membeli sukuk atau menempatkan dana pada deposito, atau membiarkan uang dalam giro (hitung dengan mengesampingkan pajak), dan
tolong jelaskan pilihan anda dan sarankan ke atasan saudara.
Nilai 12%
6. Perusahaan Air Handling Agencies – Ltd. Co mempunyai struktur beban dan harga jual sebagai berikut:
a. Harga jual per-Unit Rp20.000,-
b. Beban Variabel per-Unit Rp12.000,-
c. Beban Tetap per-tahun Rp200.000.000,-
Hitung:
a. BEP.
b. BEP jika harga jual per-unit naik menjadi Rp22.000,- Sementara beban lainnya tetap. .
c. Harap dijelaskan makna perhitungan tersebut. Nilai 12%
7. Dalam RKAP – Tahun 2024 Beta AirTech, Ltd merencanakan produksi Hidrolulic Accumulator (bagian penting sistem hidrolik di pesawat
udara) sebanyak 18.000 unit dengan harga per-unit US$5,000.00. Untuk membuat 1 (satu) unit membutuhkan bahan baku X sebesar
2,5 kg dengan harga per kg sebesar US1,200.00
Bahan baku tersebut harus dipesan selama 2 (dua) minggu sebelumnya dengan biaya pesan US$50,000.00 Biaya simpan terdiri dari
biaya sewa gudang 9% dan biaya asuransi 6% dari harga bahan baku.
Kebijakan manajemen Safety Stock 1.000 kg.
a. Hitung EOQ.
b. Biaya Persediaan.
c. Reorder Point. Nilai 13%
8. PT EasyTravel Air merencanakan membeli pesawat udara komersial. Ada dua macam penawaran yang berbeda, dengan data sbb:
Dalam USD
No Uraian Airbus A320 Neo B. 737NG Dari data diatas saudara
1. Harga Perolehan 55,000,000 50,000,000 diminta:
2. Nilai Sisa 0 1.500.000 a. Hitung Net Cash Flow
3. Umur Ekonomis 7 Tahun 7 Tahun
per-tahun dari masing-
4. Metode Penyusutan Garis Lurus Sum Year Digit Meth
5. Pajak 40% 40% masing pesawat udara;
6. Discount Rate 15% 15% b. Menghitung nilai
7. Pendapatan Bruto ekonomis dari setiap tipe
(EBIT)
pesawat.
Tahun 1 7.000.000 6.000.000
Tahun 2 7.500.000 7.500.000 Nilai 15%
Tahun 3 8.200.000 7.800.000
Tahun 4 9.000.000 8.500.000
Tahun 5 9.100.000 8.700.000
Tahun 6 9.500.000 9.100.000
Tahun 7 9.800.000 9.400.000

9. Silahkan mengunduh (down.load), melalui hp atau tab yang saudara/i miliki tentang Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk
(GIAA), tahun 2021. Selanjutnya saudara diminta menghitung tentang :
a. Rasio Likuiditas dan beri penjelasan hasil perhitungan tersebut;
b. Ratio Solvabilitas dan beri penjelasan hasil perhitungan tersebut;
c. Ratio Profitabilitas dan beri penjelasan hasil perhitungan tersebut;
d. Siapa auditornya dan jelaskan profil auditor tersebut. Nilai 20

Selamat Bekerja Dan Sukses


Nama : Amelia Shaffira Putri
Nim : 19B505011186
Kelas : S1 Manajemen Transportasi Udara
Mata Kuliah : UAS Manajemen Keuangan

1. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang:


a. Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan:
• Tujuan Manajemen Keuangan: Maximization wealth of stockholder.
Menggunakan atau mengalokasikan dana(use/allocation of funds) dalam
berbagai bentuk investasi secara efektif maupun pengumpulannya guna
pembiayaan atau pembelanjaan secara efisien.
• Fungsi Manajemen Keuangan: Keputusan alokasi dana, baik dari dalam
maupun luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi.
b.Tanggung Jawab Manajer Keuangan:
• Forcasting & planning, manajer keuangan harus mampu berinteraksi dengan
manajer yang lain
• Major investment and financing decision, perusahaan yang sukses mempunyai
tk pertumbuhan penjualan yang cepat (terutama untuk permintaan yang
elastis). Oleh karena itu dibutuhkan tambahan investasi, yang membutuhkan
dana yang tidak sedikit, dan darimana dana yang harus diperoleh.
• Coordination and control, harus dapat meyakinkan kepada manajer yang lain
bahwa perusahaan harus beroperasi secara efisien.
• Dealing with financial markets, manajer keuangan harus dapat berinteraksi
dengan pasar uang dan pasar modal.
Manajer keuangan adalah salah satu posisi di divisi keuangan yang bertugas untuk
mengatur dan membuat keputusan finansial serta mengaplikasikannya demi
tercapainya tujuan perusahaan. Dalam kata lain, seorang finance manager
bertugas untuk membantu perusahaan dalam menjalankan manajemen keuangan.

c. Explisit Cost dan Opportunity Cost:


Explicit cost atau biaya eksplisit merupakan biaya yang dikeluarkan secara nyata
untuk mendapatkan faktor produksi. biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan
selama proses produksi dan berbentuk kas, sehingga akan terlihat di dalam laporan
keuangan dan akuntansi. Selain itu, biaya eksplisit akan mempengaruhi besarnya dana
yang dikeluarkan perusahaan dan keuntungan yang akan didapatkan pihak
perusahaan.
Dari explicit cost dan implicit cost terbentuklah opportunity cost. Dengan kata lain,
opportunity cost merupakan penjumlahan dari explicit cost dan implicit cost. Biaya
peluang (opportunity cost) adalah manfaat yang hilang yang seharusnya diperoleh
dari suatu pilihan selain pilihan yang telah dipilih. Untuk mengevaluasi biaya peluang
dengan tepat, biaya dan manfaat dari setiap opsi yang tersedia harus dipertimbangkan
dan dibandingkan dengan opsi lainnya.
d. Laba/Rugi dan Neraca:
- Daftar Laba/Rugi: Daftar Laba Rugi (Income Statement atau Profit and Loss
Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
menggambarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga
menghasilkan suatu laba (atau rugi).
- Neraca: adalah salah satu bentuk laporan keuangan yang menggambarkan posisi
kekayaan yang dimiliki oleh suatu badan usaha yang tampak dalam posisi
AKTIVA dan sumber kekayaan nya yang di gambarkan dalam posisi PASIVA
dan MODAL.
e. Tujuan Perusahaan:
Tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya atau mencapai laba
maksimal mengandung konsep bahwa perusahaan harus melakukan kegiatannya
secara efektif dan efisien. Efektif berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai,
sedangkan efisien berkenaan dengan biaya yang seminimal mungkin untuk mencapai
tujuan tersebut.
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham, atau
dapat diartikan memaksimalkan harga saham biasa perusahaan. Tujuan laiannya
adalah kepuasan pribadi manajer perusahaan, kesejahteraan karyawan, lingkungan
dan masyarakat.
2. a. Biaya tetap (Fixed Cost):
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh
perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu. Biaya
tetap per unit besarnya berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan,
semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya per unit, semakin rendah
volume kegiatan semakin tinggi biaya tetap per unit.
Biaya variabel (Variable Cost)
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding
(proporsional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan
semakin rendah semakin tinggi biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan
semakin rendah jumlah total biaya variabel. Biaya variabel per unit tidak dipengaruhi
oleh perubahan volume kegiatan, jadi biaya varabel per unit konstan.
Biaya semi variabel (Semi Variable Cost)
Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan
perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin
tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah biaya total, semakin rendah volume
kegiatan semakin rendah biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding.
b. Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perusahaan:
a) Biaya Produksi (Production Cost): Akumulasi dari semua pengeluaran yang
dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu
produk atau barang. Ini meliputi bahan baku, tenaga kerja, beban operasional
barang atau pabrik, dan lain sebagainya.
b) Biaya Pemasaran (Market Expenses): Beban yang harus dikeluarkan untuk
memastikan semua produk terbeli oleh konsumen. Contohnya adalah untuk
kegiatan promosi dan iklan yang dilakukan perusahaan.
c) Biaya Administrasi & Umum (General Administration Expenses): Beban yang
digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk,
misalnya gaji karyawan, overhead kantor, dan lainnya
c. Penjualan kredit merupakan jenis penjualan yang pembayarannya dilakukan dengan
cara dicicil dalam rentan waktu tertentu. Jumlah cicilannya disesuaikan dengan
berapa lama kredit yang diambil. Biasanya, penjual akan menambahkan bunga untuk
setiap cicilan, meskipun ada juga yang tanpa bunga.
Penjualan kredit adalah penjualan yang dilakukan secara non-tunai. Dalam hal ini
laba yang diharapkan adalah lebih besar daripada penjualan tunai.
d. Penilaian terhadap calon pembeli kredit, atau sering disebut juga sebagai evaluasi
kredit atau analisis kredit adalah proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menilai kelayakan keuangan dan kemampuan pembayaran calon debitur sebelum
memberikan fasilitas kredit. Penilaian ini membantu perusahaan mengurangi risiko
kredit dan memastikan bahwa pemberian kredit dilakukan dengan bijak. Berikut
adalah beberapa aspek yang dievaluasi dalam penilaian kredit:
- Informasi pribadi dan identifikasi: mengumpulkan data identifikasi pribadi seperti
nama, alamat, nomor telepon, dan informasi pekerjaan dari calon debitur.
- Riwayat Kredit: Memeriksa riwayat kredit calon debitur melalui lembaga
penyedia laporan kredit. Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana calon
debitur telah menanggapi kewajiban kredit sebelumnya.
- Pendapatan dan Pekerjaan: Menilai pendapatan calon debitur dan stabilitas
pekerjaan. Ini membantu untuk menentukan kemampuan pembayaran dan
kestabilan keuangan.
- Aset dan kewajiban lainnya: Menilai nilai aset dan kewajiban lainnya yang
dimiliki oleh calon debitur: Ini membantu dalam memahami situasi keuangan
secara keseluruhan.
e. Average Collection Period (ACP) adalah sebuah rasio yang menunjukkan berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk mengonversi piutang menjadi uang kas. Dengan
menggunakan rasio ini, masalah yang dibahas tadi tidak akan terjadi. Hal ini
dikarenakan mampu mengidentifikasi kapan kas dari penjualannya akan masuk. Rasio
ini sangat berguna juga untuk mengidentifikasi ketersediaan kas dari penjualan.
Dengan begitu, dapat mengidentifikasi berapa lama kas tidak tersedia untuk kegiatan
produksi. Sebagai gantinya, Anda dapat mencari sumber kas sementara seperti
mengajukan pinjaman jangka pendek atau mungkin mengelola pembelian bahan
bakunya menggunakan utang.
3. ACP = piutang rata-rata/penjualan kredit per hari
Diketahui:
− Piutang rata-rata US $100 juta
− Penjualan kredit per hari = US $1.50 miliar/365 = US $4.109.589,04
ACP = US $100.000.000/US $4.109.589,04 = 24,33
Jadi, ACP perusahaan tersebut adalah 24,33 hari.
4. FIFO

Masuk Keluar Saldo


Tanggal Keterangan
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
1 Juli Dibeli 240 20,000 4,800,000 240 20,000 4,800,000
5 Agustus Dibeli 168 25,000 4,200,000 240 20,000 4,800,000
168 25,000 4,200,000
20
September Dibeli 192 30,000 5,760,000 240 20,000 4,800,000
168 25,000 4,200,000
192 30,000 5,760,000
22 Oktober Dibeli 264 35,000 9,240,000 240 20,000 4,800,000
168 25,000 4,200,000
192 30,000 5,760,000
30
November Dibeli 360 28,000 10,080,000 240 20,000 4,800,000
168 25,000 4,200,000
192 30,000 5,760,000
360 28,000 10,080,000
22
Desember Keluar 240 20,000 4,800,000 360 28,000 10,080,000
168 25,000 4,200,000
192 30,000 5,760,000
Total 600 - 14,760,000 360 28,000 10,080,000
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal Keterangan
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
1 Juli Dibeli 240 20,000 4,800,000 240 20,000 4,800,00
5
Agustus Dibeli 168 25,000 4,200,000 240 20,000 4,800,00
168 25,000 4,200,00
20 Sept Dibeli 192 30,000 5,760,000 240 20,000 4,800,00
168 25,000 4,200,00
192 30,000 5,760,00
22 Okt Dibeli 264 35,000 9,240,000 240 20,000 4,800,00
168 25,000 4,200,00
192 30,000 5,760,00
30 Nov Dibeli 360 28,000 10,080,000 240 20,000 4,800,00
168 25,000 4,200,00
192 30,000 5,760,00
360 28,000 10,080,00
22 Des Keluar 360 28,000 10,080,000 240 20,000 4,800,00
192 30,000 5,760,000 120 25,000 3,000,00
48 25,000 1,200,000
Total 600 - 17,040,000 360 7,800,00

AVERAGE
Masuk Keluar Saldo
Tanggal Keterangan
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
1 Juli Dibeli 240 20,000 4,800,000 240 20,000 4,800,00
5
Agustus Dibeli 168 25,000 4,200,000 408 22,059 9,000,00
20 Sept Dibeli 192 30,000 5,760,000 600 24,600 14,760,00
22 Okt Dibeli 264 35,000 9,240,000 864 27,778 24,000,00
30 Nov Dibeli 360 28,000 10,080,000 1224 27,843 34,080,00
22 Des Keluar 600 27,843 16,705,882 624 27,843 17,374,11

Berdasarkan perhitungan dari ketiga metode di atas, metode yang dipilih sebaiknya metode
FIFO, karena berdasarkan metode tersebut nilai persediaan yang dikeluarkan perusahaan
lebih rendah daripada metode yang lainnya.
5. Untuk menghitung dana yang harus disiapkan untuk membayar Tunjangan Hari Tua (THT)
sebesar Rp 2,0 miliar, kita perlu mempertimbangkan opsi investasi yang berbeda, yaitu
deposito dan sukuk. Opsi ketiga, membiarkan uang dalam giro, tidak dianggap sebagai opsi
investasi mengingat tidak memberikan pengembalian bunga yang signifikan.
− Deposito
Bunga deposito 8%
Dana yang harus disiapkan = nilai THT/(1+bunga deposito)8
Dana yang harus disiapkan = Rp 2 miliar/(1+0,08)8
Dana yang harus disiapkan = Rp 2 miliar/2,158924
Dana yang harus disiapkan = Rp 926.106.287
− Obligasi/sukuk
Kupon per tahun 10%
Dana yang harus disiapkan = ((nilai THT*kupon)/(kupon per tahun)) x (1-
(1/(1+kupon)10) + (nilai THT/(1+ kupon)10
Dana yang harus disiapkan = ((Rp 2 miliar x 0,10)/0,10) x (1-(1/(1+0,10) 10) + Rp
2 miliar/(1+0,10)10
Dana yang harus disiapkan = Rp 1.387.758.874
Dari perhitungan di atas, membeli sukuk akan memerlukan dana yang lebih besar
dibandingkan dengan menempatkan uang pada deposito. Oleh karena itu, jika
pertimbangan utama adalah efisiensi penggunaan dana, deposito mungkin menjadi pilihan
yang lebih baik.
Namun, keputusan juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti tingkat risiko,
likuiditas, dan kebijakan investasi perusahaan. Jika perusahaan cenderung menghindari
risiko dan menginginkan investasi yang lebih aman, deposito mungkin menjadi pilihan
yang lebih sesuai.
Saran kepada atasan dapat mencakup pertimbangan atas kebutuhan dana yang lebih rendah
dan risiko yang lebih rendah dengan deposito, tetapi juga memperhatikan faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi keputusan investasi, serta ketersediaan instrumen investasi yang
sesuai dengan kebijakan perusahaan.
6. BEP = FC/(P-VC)
a. 200.000.000/(20.000-12.000) = Rp 25.000
b. 200.000.000/(22.000-12.000) = Rp 20.000
c. Hasil dari perhitungan tersebut adalah nilai harga per unit di mana perusahaan
mencapai titik impas, yaitu pendapatan sama dengan total biaya (biaya tetap dan
biaya variabel). Dalam kasus ini, BEP menunjukkan harga per unit yang diperlukan
agar perusahaan dapat menutup semua biaya (tetap dan variabel) dan mencapai titik
impas. Dengan kata lain, jika harga per unit dijual setara dengan atau melebihi
BEP, perusahaan tidak akan mengalami kerugian, tetapi jika harga per unit kurang
dari BEP, perusahaan akan mengalami kerugian. Ini memberikan wawasan kepada
perusahaan untuk menentukan harga jual minimum yang diperlukan untuk
mencapai titik impas.
7. Kebijakan manajemen:
a. EOQ = !(2𝑥18.000𝑥50.000)/(0,15𝑥1.200)
EOQ = 3,162
b. Biaya persediaan
Biaya pesan = (demand/EOQ) x biaya pesan per pemesanan
Biaya pesan = (18.000/3,162) x 50.000
Biaya pesan = 284.080
Biaya simpan = (EOQ/2) x holding cost per unit
Biaya simpan = (3,162/2) x 0,15 x 1.200
Biaya simpan = 1.131.000
Biaya persediaan total = 284.080 + 1.131.000 = 1.415.080
c. ROP = demand per hari x lead time in days + safety stock
ROP = (18.000/365) x 14 + 1.000
ROP = 691
Jadi, Reorder Point sekitar 691 kg. Saat persediaan mencapai jumlah ini,
pemesanan harus dilakukan untuk menghindari kehabisan stok.
8. Perhitungan dari dua macam penawaran:
a. Net cash flow

Keterangan Airbus A320 Neo B. 737NG


Kas masuk (ebit)
Tahun 1 7,000,000 6,000,000
Tahun 2 7,500,000 7,500,000
Tahun 3 8,200,000 7,800,000
Tahun 4 9,000,000 8,500,000
Tahun 5 9,100,000 8,700,000
Tahun 6 9,500,000 9,100,000
Tahun 7 9,800,000 9,400,000
Total kas masuk 60,100,000 57,000,000
Kas keluar
Pajak 24,040,000 22,800,000
Discount rate 9,015,000 8,550,000
Total kas keluar 33,055,000 31,350,000
Net cash flow 27,045,000 25,650,000

b. Nilai ekonomis

Keterangan Airbus A320 Neo B. 737NG


Harga perolehan 55,000,000 50,000,000
Nilai sisa 0 1,500,000
Umur ekonomis 7 7
Metode Garis lurus Sum year digit meth
Akumulasi 1 7,857,143 1,732,143
Akumulasi 2 7,857,143 3,464,286
Akumulasi 3 7,857,143 5,196,429
Akumulasi 4 7,857,143 6,928,571
Akumulasi 5 7,857,143 8,660,714
Akumulasi 6 7,857,143 10,392,857
Akumulasi 7 7,857,143 12,125,000
Nilai ekonomis/th
Tahun 1 47,142,857 48,267,857
Tahun 2 39,285,714 44,803,571
Tahun 3 31,428,571 39,607,143
Tahun 4 23,571,429 32,678,571
Tahun 5 15,714,286 24,017,857
Tahun 6 7,857,143 13,625,000
Tahun 7 0 1,500,000

9. Perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas (poin a,b, dan c)

Jenis Rasio Rumus Perhitungan Hasil Analisis


Current Aset Lancar 305,725,029
Ratio Utang Lancar 5,771,313,185 0.05 kurang sehat
(Aset Lancar -
Quick
Ratio Persediaan) 232,691,038
Utang Lancar 5,771,313,185 0.04 kurang sehat
Likuiditas
(Kas + Surat Berharga) 54,442,439
Cash Ratio
Utang Lancar 5,771,313,185 0.01 kurang sehat
Cash Pendapatan Bersih 1,336,678,470
Turnover
Ratio Kas 54,442,439 24.55 sehat
Total Utang 13,302,805,075
Debt Ratio
Solvabilitas Total Aset 7,192,745,360 1.85 sehat
Total Utang 13,302,805,075 -2.18 tidak sehat
Debt to
Equity
Ratio Total Ekuitas -6,110,059,715 d.
Gross Laba Kotor -3,962,167,447
Profit
Margin Total Pendapatan 1,336,678,470 -2.96 tidak sehat
Net Profit Laba Bersih -4,532,553,816
Margin Pendapatan 1,336,678,470 -3.39 tidak sehat
ROA Laba Bersih -4,532,553,816
(Return on
Assets) Total Aset 7,192,745,360 -0.63 tidak sehat
ROE Laba Bersih -4,532,553,816
Profitabilitas
(Return on
Equity) Total Ekuitas -6,110,059,715 0.74 sehat
ROS EBIT -4,532,553,816
(Return on
Sales) Penjualan 1,336,678,470 -3.39 tidak sehat
ROCE EBIT -4,532,553,816
(Return on
Capital
Employed) Total Ekuitas -6,110,059,715 0.74 sehat
Auditor = KAP Heliantono & Rekan
Alamat = Plaza Amita lt. 7, Jl. Letjen TB Simatupang, Kav 10. Jakarta 12310,
Indonesia.
KAP Heliantono & Rekan adalah sebuah firma akuntan publik yang didirikan pada
tanggal 11 Juli 1996. Mereka terdiri dari para profesional terpilih yang bergerak
dalam bidang jasa akuntansi, perpajakan, jasa keuangan, dan jasa manajemen.
Firma ini memiliki lebih dari 100 karyawan yang bekerja melintasi batas
kompetensi, fungsi, dan geografi untuk memberikan solusi lengkap kepada klien.
Para mitra dari firma ini antara lain adalah Heliantono, Raimon, Rahmat Sukendar,
14

Yansyafrin, Mulya Purnama, Padri Achyarsyah, James


Pardomuan Sitorus, Charlie Thyawarta, dan Jansen.

Anda mungkin juga menyukai