Anda di halaman 1dari 47

PENGANGGARAN MODAL

?
? ?
PENILAIAN INVESTASI ASET TETAP
CAPITAL BUDGETING

Dosen Pengampuh: Enny Arita Taher


a) Penganggaran Modal Secara Umum

Penganggaran modal adalah proses perencanaan


pengeluaran modal untuk memperoleh aset yang
aliran kasnya diperkirakan di atas satu tahun
(Brigham and Houston; 2009 ; Rosyd
2009)

Penganggaran modal mencakup keseluruhan


proses menganalisis proyek-proyek dan
penetapan proyek mana yang akan dimasukkan
ke dalam penganggaran modal (Hansen dan
Mowen, 2012).
a) Penganggaran Modal Secara Umum
Keputusan Penganggaran modal penting karena :
1. Implikasi dan konsekuensinya dalam jangka
waktu yang panjang.
2. Menentukan bentuk bentuk aset yang dimiliki
oleh perusahaan.
3. Melibatkan pengeluaran yang besar
Hansen dan Mowen, 2012
“Proyek Dalam Penganggaran Modal”

PROYEK JIKA DITERIMA / DITOLAK,


TIDAK MEMPENGARUHI ARUS
INDEPENDEN KAS PROYEK LAINNYA

PROYEK PROYEK-PROYEK YANG


APABILA DITERIMA AKAN
MUTUALLY MENGHALANGI PENERIMAAN
PROYEK LAINNYA
EKSLUSIF
Belkaoui, 2001; Rosyd 2009
Proses penganalisaan dan penetapan
proyek dalam penganggaran modal

MANFAAT WAKTU RESIKO

Aliran kas masuk Jeda waktu antara Tingkat resiko yang


bagi perusahaan di investasi di awal dihadapi
masa depan periode dengan sehubungan dengan
realisasi kas masuk realisasi dari kas
masuk di masa
depan
Empat (4) dalam 3 Jenis Arus kas dalam
suatu proyek
mengestimasi arus kas:
Sunk Cost
Initial investment

Opportunity Cost
Free Cash Flow Arus kas
bersih
Side Effect
Terminal Value Arus kas
Net Working
Capital

Ross, 2008
b) Jenis-jenis biaya dalam Penganggaran
Modal
Beberapa hal penting dalam mengestimasi arus kas
dalam suatu proyek:
1. Sunk Cost
Merupakan biaya yang sudah terjadi dan tidak
berubah, sehingga sunk cost tidak diperhitungkan
dalam analisis arus kas proyek.
2. Opportunity Cost
Merupakan manfaat yang dikorbankan jika suatu
investasi dilakukan. Atau Biaya yang timbul karena
perusahaan kehilangan kesempatan menerima suatu
pendapatan karena aset perusahaan digunakan pada
proyek yang lain
b) Jenis-jenis biaya dalam Penganggaran
Modal (lanjutan)
3. Side Effects
Merupakan efek atau dampak (baik atau buruk)
terhadap arus kas perusahaan dimasa datang,
yang ditimbulkan oleh produk yang bersifat
komplementer atau substitusi terhadap produk
lama.
Side Effect dapat diklasifikan sebagai erosion
atau synergy. Erosion terjadi ketika produk
baru menurukan cash flow sedangkan synergy
terjadi sebaliknya
b) Jenis-jenis biaya dalam Penganggaran
Modal (lanjutan)
4. Net Working Capital
Di awal investasi, biasanya perusahaan akan
membutuhkan investasi dalam modal kerja
bersih (Aset lancar-kewajiban lancar).
c) Jenis-jenis arus kas (aliran kas/proced)
dalam Penganggaran Modal
1. Initial Cashflow/Capital Outlay/Initial
Outlay
Merupakan aliran kas yang berhubungan
dengan pengeluaran kas pertama kali untuk
keperluan suatu investasi.
Cont’
2. Operational Cashflow
Merupakan aliran kas yang terjadi selama umur
investasi. Operational cashflow diperoleh dari
pendapatan bersih perusahaan setelah dikurangi
biaya biaya yang dikeluarkan perusahaan.

Operational cashlow biasanya diterima setiap


tahun selama umur ekonomis investasi berupa
aliran kas masuk bersih (proceeds).
Proceeds = EAT + Depresiasi
Cont’
3. Terminal Cashflow
Merupakan aliran kas masuk yang diterima
perusahaan sebagai akibat habisnya umur
ekonomis suatu proyek investasi. Sehingga
terminal cashflow akan diperoleh dari nilai
residu (sisa) suatu proyek.
Kegiatan capital budgeting:
• Penggantian mesin baru
• Penambahan kapasitas produksi
• Penciptaan produk baru
• Riset dan pembangunan
d) Jenis-jenis Usulan Investasi
1) Penggantian
Investasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk
penggantian mesin dan equipment yang ada.
Dalam pemakaian mesin dan equipment, pada
suatu saat akan terjadi biaya operasi mesin dan
equipment menjadi lebih besar dibandingkan
dengan biaya operasi jika mesin tersebut diganti
dengan yang baru.
d) Jenis-jenis Usulan Investasi (lanjutan)
2. Perluasan
Investasi jenis ini merupakan pengeluaran
untuk menambah kapasitas produksi atau
operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Untuk memutuskan jenis investasi jenis ini,
yang perlu dipertimbangkan adalah apakah aset
yang diperlukan untuk perluasan usaha
diperkirakan akan menghasilkan keuntungan
yang jumlahnya memadai.
d) Jenis-jenis Usulan Investasi (lanjutan)
3. Pertumbuhan
Investasi jenis ini merupakan pengeluaran
untuk menghasilkan produk yang baru di
samping tetap menghasilkan produk yang telah
diproduksi pada waktu ini.
METODE
PENILAIAN
INVESTASI
a. METODE PENILAIAN
INVESTASI YANG TIDAK
MENGAPLIKASIKAN KONSEP
TIME VALUE OF MONEY
(Non Discounted Cash Flow Kriteria)
1) Accounting Rate of Return (ARR)
Merupakan metode yang mengukur besarnya tingkat
keuntungan dari investasi yang dilakukan. Hasil dari ARR ini
merupakan angka relatif atau persentase.

ARR = x 100

Rata rata investasi =

Kriteria Metode ini : ARR harus lebih besar dari biaya


Io = investasi awal
1) Accounting Rate of Return (ARR)
Contoh Soal :
Proyek “ABC” membutuhkan dana Rp 280 juta.
Umur ekonomis proyek tersebut adalah 3 tahun,
dengan nilai sisa Rp 40 juta. Laba setelah pajak
selama tiga tahun adalah Rp 40 juta, Rp 50 juta, dan
Rp 30 juta. Tingkat biaya Investasi adalah 20%.
Analisislah kelayakan proyek “ABC” dengan
menggunakan metode ARR !
1) Accounting Rate of Return (ARR)

ARR = x 100 = 25%

25 % > 20%

Kesimpulan : Investasi layak dijalankan !


2) Payback Period (Periode Pengembalian)

Periode “Payback” menunjukkan berapa lama


(dalam beberapa tahun) suatu investasi akan bisa
kembali.
Periode “Payback” menunjukkan perbandingan
antara “initial Outlay” dengan aliran kas tahunan,
dengan rumus umum sebagai berikut :

PBP = x 1 tahun

(Ini digunakan kalau Proceeds tetap setiap tahun)


2) Payback Period (Periode Pengembalian)
Contoh Soal :
Proyek ABC memiliki Initial Outlay Rp 100 juta. Umur
ekonomis proyek adalah 5 tahun. Arus kas bersih tiap tahun
adalah Rp 30 juta.
Analisislah kelayakan proyek dengan metode PBP !

Jawab :
PBP = x 1tahun
PBP = 3, 3 tahun
Maka investasi layak karena 3,3 tahun < 5 tahun

Bagaimana kalau arus kas masuk tiap


tahun tidak sama ???
CONTOH KASUS ARUS KAS TIDAK SAMA

• Proyek A membutuhkan investasi sebesar Rp


120.000.000, dengan umur ekonomis enam
tahun. Tingkat biaya modal 20 %. Data arus kas
masuk tiap tahun adalah :
Tahun Arus Kas
1 Rp 50.000.000
2 Rp 50.000.000
3 Rp 40.000.000
4 Rp 30.000.000
5 Rp 20.000.000
6 Rp 20.000.000
Dari soal Proyek A, hitunglah PBP !
Investasi awal 120.000.000
Arus kas thn 1 50.000.000 1 tahun
Sisa 70.000.000
Arus kas thn 2 50.000.000 2 tahun
Sisa 20.000.000
Arus kas thn 3 40.000.000
Maka PBP = 2 tahun + x1 tahun
= 2 tahun 6 bulan (2, 5 tahun)
2, 5 tahun < 6 tahun.
Maka Investasi layak.
2) Payback Period (Periode Pengembalian)
Kelemahan Metode PBP :
1. Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang.
2. Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi.
3. Tidak memperhatikan arus kas setelah periode
pengembalian tercapai.
b. METODE PENILAIAN
INVESTASI YANG
MENGAPLIKASIKAN KONSEP
TIME VALUE OF MONEY
(Discounted Cash Flow Kriteria)
Investasi Aset Tetap dapat bersumber dari:
• Berasal dari modal sendiri
Proceeds (aliran kas)= EAT + Depresiasi

• Berasal dari modal asing (hutang)


Proceed (aliran kas)= EAT + Depresiasi +
bunga (1-Pajak)
1) Discounted Payback Period

Kelemahan mengabaikan nilai waktu uang pada


metode PBP dapat diatasi dengan memodifikasi
metode PBP menjadi metode discounted payback
period.
Dengan metode ini, arus kas didiskonto (dicari
present value nya) kemudian baru dicari payback
period nya.
CONTOH
• Proyek A membutuhkan investasi sebesar Rp
120.000.000, dengan umur ekonomis enam
tahun. Tingkat biaya modal 20 %. Data arus kas
masuk tiap tahun adalah :
Tahun Arus Kas
1 Rp 50.000.000
2 Rp 50.000.000
3 Rp 40.000.000
4 Rp 30.000.000
5 Rp 20.000.000
6 Rp 20.000.000
KASUS
Tentukan Dicounted PBP dari proyek tersebut !
Maka terlebih dahulu harus dicari present value
dari arus kas tiap tahunnya, yaitu
Tahun DR ( 20 %) Arus kas PV Arus Kas
1 0, 833 Rp 50.000.000 Rp 41.650.000
2 0, 694 Rp 50.000.000 Rp 34.700.000
3 0, 579 Rp 40.000.000 Rp 23.160.000
4 0, 482 Rp 30.000.000 Rp 14.460.000
5 0, 402 Rp 20.000.000 Rp 8.040.000
6 0, 335 Rp 20.000.000 Rp 6.700.000
Maka Discounted PBP nya adalah :
Investasi awal 120.000.000
Arus kas thn 1 41.650.000 1 tahun
Sisa 78.350.000
Arus kas thn 2 34.700.000 2 tahun
Sisa 43.650.000
Arus kas thn 3 23.160.000 3 tahun
Sisa 20.490.000
Arus kas thn 4 14.460.000 4 tahun
Sisa 6.030.000
Arus kas thn 5 8.040.000
Maka PBP = 4 tahun + 6.030.000 x 12 bulan
8.040.000
= 4 tahun 9 bulan

4 tahun 9 bulan < 6 tahun.


Maka Investasi layak.
2) Net Present Value (NPV)

Merupakan metode untuk mencari selisih nilai


sekarang dari aliran kas netto (proceeds) dengan
Investasi awal (Initial Outlay/I0)

Kriteria Metode NPV :


-dapat diterima jika NPV lebih dari 0 (NPV > 0)
-ditolak jika NPV lebih kecil dari 0 (NPV < 0)
Ada 3 (tiga) sifat mendasar dari NPV

(2) menggunakan semua arus


kas dari proyek, pendekatan
(1) Menggunakan arus kas yang lain mengabaikan arus kas
diantara waktu tertentu.

(3) mendiskontokan arus kas


dengan pantas, pendekatan yang
lain mengabaikan nilai waktu uang
(time value of money) dari uang
2) Net Present Value (NPV)

NPV = PV Proceeds – I0

PV Proceeds = Nilai sekarang dari arus kas bersih


I0 = Investasi awal
KASUS
• Proyek A membutuhkan investasi sebesar Rp
120.000.000, dengan umur ekonomis 6 tahun.
Tingkat biaya modal 20 %. Data arus kas masuk
tiap tahun adalah :
Tahun Arus Kas
1 Rp 50.000.000
2 Rp 50.000.000
3 Rp 40.000.000
4 Rp 30.000.000
5 Rp 20.000.000
6 Rp 20.000.000
KASUS
Hitunglah NPV dari proyek tersebut !
Tahun DR ( 20 %) Arus kas PV Arus Kas
1 0, 833 Rp 50.000.000 Rp 41.650.000
2 0, 694 Rp 50.000.000 Rp 34.700.000
3 0, 579 Rp 40.000.000 Rp 23.160.000
4 0, 482 Rp 30.000.000 Rp 14.460.000
5 0, 402 Rp 20.000.000 Rp 8.040.000
6 0, 335 Rp 20.000.000 Rp 6.700.000
Total PV Arus Kas ( PV Proceeds) Rp 128.710.000
Investasi Awal Rp 120.000.000
NPV Rp 8.710.000

Jadi NPV = 8710.000 > 0, maka investasi diterima


3) Internal Rate Of Return (IRR)

IRR merupakan suku bunga yang akan menyamakan


jumlah nilai sekarang arus kas dengan Initial Outlay
IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi
dilaksanakan atau tidak.

Biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang


dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum acceptable
rate of return atau Minimum atractive rate of return.

Minimum acceptable rate of return adalah laju


pengembalian minimum dari suatu investasi yang
berani dilakukan oleh seorang investor.
IRR = rk + NPV rk x (rb-rk)
TPVrk - TPVrb
Perhitungan IRR

Dimana :
rk = tingkat bunga kecil
rb = tingkat bunga besar
NPVrk = Net Present Value tingkat bunga kecil
TPVrk = Total Present Value Proceeds tingkat
bunga kecil
TPVrb = Total Present Value Proceeds tingkat
bunga besar
KASUS
• Proyek A membutuhkan investasi sebesar Rp
120.000.000, dengan umur ekonomis 6 tahun.
Tingkat biaya modal 20 %. Data arus kas masuk
tiap tahun adalah :
Tahun Arus Kas
1 Rp 50.000.000
2 Rp 50.000.000
3 Rp 40.000.000
4 Rp 30.000.000
5 Rp 20.000.000
6 Rp 20.000.000
KASUS
Dari soal Proyek A, hitunglah IRR !
Jawab:
Tahun DR ( 20 %) Arus kas PV Arus Kas DF (30%) PV Arus Kas

1 0, 833 Rp 50.000.000 Rp 41.650.000 0, 770 Rp 38.500.000

2 0, 694 Rp 50.000.000 Rp 34.700.000 0, 592 Rp 29.600.000

3 0, 579 Rp 40.000.000 Rp 23.160.000 0, 455 Rp 18.200.000

4 0, 482 Rp 30.000.000 Rp 14.490.000 0, 350 Rp 10.500.000

5 0, 402 Rp 20.000.000 Rp 8.040.000 0, 269 Rp 5.380.000

6 0, 335 Rp 20.000.000 Rp 6.700.000 0, 207 Rp 4.140.000

Total PV Arus Kas ( PV Proceeds) Rp 128.710.000 Rp 106.320.000

Investasi Awal Rp 120.000.000 Rp 120.000.000

NPV Rp 8.710.000 Rp -13.680.000


KASUS

Jadi, IRR adalah :


IRR = rk + NPV rk x (rb-rk)
TPVrk - TPVrb
= 0, 2 + 8.710.000 x (0, 3 – 0,
2)
128.710.000 -106.320.000
= 23, 89 %

23, 89 % > 20 %, maka investasi layak.


4) Profitability Indeks (PI)

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai


sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di
masa datang dengan nilai sekarang investasi.

PI =

Kriteria:
-Jika PI < 1 maka usulan investasi tersebut tidak layak
-Jika PI > 1 maka usulan investasi tersebut layak
KASUS
• Proyek A membutuhkan investasi sebesar Rp
120.000.000, dengan umur ekonomis 6 tahun.
Tingkat biaya modal 20 %. Data arus kas masuk
tiap tahun adalah :
Tahun Arus Kas
1 Rp 50.000.000
2 Rp 50.000.000
3 Rp 40.000.000
4 Rp 30.000.000
5 Rp 20.000.000
6 Rp 20.000.000
KASUS

Dari soal Proyek A, hitunglah PI !


PI = Rp 128.710.000
Rp 120.000.000
= 1, 07
Jadi, PI > 1, maka investasi layak
Mutually Exclusive Project

Mutually exclusive Project adalah proyek –


proyek yang mempunyai fungsi yang sama,
sehingga salah-satu proyek atau kelompok
proyek dari mutually exclusive diterima dan
akan menghilangkan kesempatan kelompok
mutually exclusive yang lainnya.
segmen

==SELESAI==

Anda mungkin juga menyukai