Anda di halaman 1dari 28

ANALISA

KEPUTUSAN
INVESTASI
MODAL

KELOMPOK 3
• PENGERTIAN INVESTASI
POKOK • KLASIFIKASI INVESTASI
BAHASAN • ALIRAN KAS DALAM INVESTASI
• METODE PENILAIAN INVESTASI
Reilly & Brown
Investasi adalah kesediaan seseorang untuk mengalokasikan uang
dalam nilai tertentu di masa sekarang guna memperoleh penerimaan di hari
yang akan datang.
Bodie, Kane, & Marcus
PENGERTIAN
Investasi merupakan kesediaan seseorang mengalokasikan uang INVESTASI
atau sumber daya berharga nya saat ini dan menahannya hingga waktu
yang ditentukan agar menerima keuntungan (laba) di kemudian hari.
1. Investasi Penggantian
2. Investasi Penambahan Kapasitas KLASIFIKASI
3. Investasi Penambahan Jenis Produk INVESTASI
Baru
ALIRAN KAS
DALAM
INVESTASI
ALIRAN KAS DALAM INVESTASI

INITIAL CASH FLOW

OPERATIONAL CASH
FLOW

TERMINAL CASH
FLOW
ALIRAN KAS
DALAM INVESTASI

INITIAL CASH FLOW

Initial cash flow (capital outlays) merupakan aliran


kas yang berhubungan dengan pengeluaran kas
pertama kali untuk keperluan investasi.
Yang termasuk dalam capital outlays antara lain
harga pembelian mesin, biaya pasang, biaya percobaan,
biaya balik nama (jika ada) dan biaya-biaya lain yang
harus dikeluarkan sampai mesin tersebut siap
dioperasikan.
ALIRAN KAS
DALAM INVESTASI

OPERATIONAL CASH FLOW

Operational cashflow (cash inflow) merupakan aliran kas


yang terjadi selama umur investasi. Operational cashflow (cash
inflow) berasal dari pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. Aliran kas masuk bersih
disebut juga dengan Proceeds
Besarnya proceed terdiri dari 2 sumber yaitu laba setelah pajak
(earning after tax) dan depresiasi.
ALIRAN KAS
DALAM INVESTASI

TERMINAL CASH FLOW

Terminal cashflow merupakan aliran kas masuk yang


diterima perusahaan sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu
proyek investasi. Terminal cashflow dapat diperoleh dari nilai sisa
(residu) dari aktiva dan modal kerja yang digunakan untuk investasi.
Nilai residu suatu investasi merupakan nilai aktiva pada
akhir umur ekonomisnya yang dihitung dari nilai buku aktiva yang
bersangkutan.
CONTOH
PT. ABC akan mendirikan usaha dengan nilai investasi senilai
Rp.300.000.000, dengan dibiayai modal sendiri. Umur Ekonomis 3
tahun disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Perkiraan
pendapatan setiap tahun selama umur ekonomis Rp. 400.000.000,-
biaya tunai Rp. 200.000.000,- (belum termasuk penyusutan), pajak
20%. Hitung Operasional Cash Flow / Aliran Kas Bersih
CONTOH
300.000.000
Penyusutan = = 100.000.000
3

Estimasi laba/rugi
Pendapan 400.000.000
Biaya
By. Tunai 200.000.000
By. Penyusutan 100.000.000
Total Biaya 300.000.000
Laba Sebelum Pajak 100.000.000
Pajak 20% 20. 000.000
EAT 80.000.000
METODE
PENILAIAN
INVESTASI
PAYBACK PERIOD

NET PRESENT VALUE

PROBALITY INDEX

PROBALITY INDEX
METODE PENILAIAN
DALAM INVESTASI

PAYBACK PERIOD

Payback period adalah periode yang dibutuhkan untuk menutup kembali


pengeluaran investasi atau initial cash investment. Artinya, kurun waktu yang
dibutuhkan agar bisa menutup kembali pengeluaran saat investasi dengan memakai
proceeds atau aliran kas netto alias net cash flows. Secara singkat dan sederhana,
payback period adalah jangka waktu yang dibutuhkan supaya dana investasi yang
masuk ke dalam kegiatan investasi bisa didapatkan kembali secara utuh.

Ini berhubungan dengan investor yang biasanya tak ingin memiliki investasi
yang punya periode pengembalian terlalu lama. Dengan kata lain, menghitung periode
pengembalian digunakan para investor untuk menentukan sejumlah keputusan.
KELEBIHAN KEKURANGAN
Cara menghitung cukup sederhana, bisa Tak memperhitungkan penerimaan investasi atau
digunakan untuk memilih beberapa alternatif proceeds yang diperoleh setelah periode
investasi. pengembalian tercapai.

Analisis sederhana dan mudah, dapat dihitung Digunakan untuk mengukur kecepatan kembalinya
untuk menentukan lamanya waktu pengembalian dana, artinya tidak mengukur keuntungan proyek
dana yang diinvestasikan kembali. pembangunan yang telah direncanakan.

Memberi informasi mengenai lamanya Break Even


Point (BEP) sebuah proyek investasi.
CONTOH
1. Perusahaan XYZ sedang mempertimbangkan membeli alat produksi pada komponen
elektronika. Jika membeli mesin produksi tersebut seharga Rp250 juta, maka
keuntungan bersih yang bisa diperoleh perusahaan bisa bertambah Rp70 juta per
tahun. Berapa payback period time untuk mesin produksi tersebut?
Jawaban:
Investasi = Rp250 juta
Aliran kas bersih = Rp70 juta
PP = Investasi / Proceeds
PP = 250 juta / 70 juta
PP = 3,57 tahun
Jadi, dari perhitungan di atas bisa diketahui bahwa payback period untuk mesin produksi
tersebut adalah 3,57 tahun alias sekitar 3 tahun 6 bulan.
CONTOH
2. Ada sebuah usulan proyek investasi senilai Rp600 juta dengan umur ekonomis 5 tahun.
Syarat periode pengembalian 2 tahun, dan arus kas per tahun berubah, mulai tahun
pertama sebesar Rp300 juta, tahun kedua sebesar Rp250 juta, tahun ketiga Rp200juta,
tahun keempat Rp150 juta, dan tahun kelima Rp100 juta. Berapa lama payback
periodnya?
Dalam masalah tersebut, diketahui arus kas setiap tahun tidak sama, sehingga bisa
digunakan rumus yang aliran kas tiap tahunnya berbeda.
Tahun 1: Rp300 juta
Tahun 2: Rp250 juta jadi Rp550 juta
Tahun 3: Rp200 juta jadi Rp750 juta
Tahun 4: Rp150 juta jadi Rp900 juta
Tahun 5: Rp100 juta jadi Rp1 miliar
CONTOH
PP = n + (a:b) x 1
PP = 2 + ((Rp 600.000.000 – Rp 550.000.000) : (Rp 750.000.000 – Rp 550.000.000)) x 1
PP = 2 + 0,25 tahun
PP = 2,25 tahun
Dari perhitungan tersebut, diketahui bahwa payback period modal selama 2,25 tahun
atau bisa dibilang 2 tahun 3 bulan.

 PP = payback period
 n = syarat periode pengembalian modal investasi
 a = jumlah kumulatif arus kas pada tahun terakhir (n)
 b = arus kas pada tahun setelah tahun kumulatif arus kas berjalan (n + 1)

Anda mungkin juga menyukai