1
AVERAGE RATE OF RETURN
(ACCOUNTING RATE OF RETURN)
2
AVERAGE RATE OF RETURN
(ACCOUNTING RATE OF RETURN)
3
METODE PENILAIAN INVESTASI
Accounting Rate of Return (ARR)
• Setelah ARR dihitung kemudian dibandingkan
dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
• Jika angka ARR lebih besar (>) dari tingkat
keuntungan yang disyaratkan berarti investasi
layak dilakukan atau menguntungkan.
• Jika angka ARR lebih kecil (<) dari tingkat
keuntungan yang disyaratkan berarti investasi
tidak layak dilakukan.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Accounting Rate of Return (ARR)
Contoh:
Investasi aktiva riil membutuhkan dana
Rp.280.000.000,-. umur ekonomisnya 3 tahun
dengan nilai sisa Rp.40.000.000,-. Laba setelah
pajak (EAT) selama 3 tahun berturut-turut adalah:
tahun ke 1 = Rp.40.000.000,-
tahun ke 2 = Rp.50.000.000,-
tahun ke 3 = Rp.30.000.000,-
Dari informasi tersebut maka dapat dihitung
besarnya Accounting Rate of Return sebagai
berikut:
METODE PENILAIAN INVESTASI
Accounting Rate of Return (ARR)
Pembahasan:
( 40.000.000 + 50.000.000 + 30.000.000)
ARR = 3 ´ 100
(280.000.0 00 + 40.000.000 )
2
40.000.000
ARR = ´ 100 = 25%
160.000.000
METODE PENILAIAN INVESTASI
Accounting Rate of Return (ARR)
• Jika tingkat keuntungan yang disyaratkan atau
yang diharapkan sebesar 20 %, maka ARR = 25
% lebih besar (>) dari 20 % berarti investasi
layak dilaksanakan atau menguntungkan.
• Jika ARR lebih kecil (<) dari keuntungan yang
disyaratkan, maka investasi tidak layak
dilaksanakan.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Accounting Rate of Return (ARR)
• Kelebihan ARR
Metode ARR ini sangat sederhana, sehingga
mudah untuk pengambilan keputusan.
Apabila besarnya ARR lebih besar daripada
biaya investasi yang digunakan (biaya modal)
maka investasi tersebut layak untuk
dilaksanakan, dan sebaliknya.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Accounting Rate of Return (ARR)
• Kelemahan ARR
1)Mengabaikan nilai waktu dari uang,
2)Merupakan pendekatan jangka pendek
dengan menggunakan angka rata-rata yang
sederhana
3)Kurang memperhatikan lamanya investasi
atau panjangnya jangka waktu investasi
METODE PENILAIAN INVESTASI
Payback Period (PBP)
• Payback Period merupakan suatu periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
suatu investasi dengan menggunakan aliran kas
masuk neto (proceeds) yang diperoleh atau yang
diterima.
• Payback Period untuk mengukur lamanya dana
investasi yang ditanamkan kembali seperti
semula.
• Untuk mengetahui kelayakan suatu investasi
dengan metode ini yaitu: membandingkan masa
payback period dengan target lamanya
kembalian investasi.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Payback Period (PBP)
• Rumus untuk menghitung PBP, adalah:
Capital Outlays
PBP = ´ 1 tahun
Proceeds
METODE PENILAIAN INVESTASI
Payback Period (PBP)
Contoh
Proyek B membutuhkan investasi sebesar
Rp.120.000.000. Aliran kas masuk atau
Proceeds (EAT+ penyusutan) diperkirakan
Rp.40.000.000 per tahun selama 6 tahun,
maka besarnya Payback Period-nya adalah:
METODE PENILAIAN INVESTASI
Payback Period (PBP)
Pembahasan:
120.000.000
PBP = ´ 1 tahun = 3 tahun
40.000.000
METODE PENILAIAN INVESTASI
Payback Period (PBP)
• Apabila proceeds atau cashflow setiap tahun
tidak sama, maka harus dicari dari tahun ke
tahun:
1. Rp. 50.000.000
2. Rp. 50.000.000
Tahun 3. Rp. 40.000.000
4. Rp. 30.000.000
5. Rp. 20.000.000
6. Rp. 20.000.000
METODE PENILAIAN INVESTASI
Payback Period (PBP)
• Maka Payback Period-nya dapat dihitung
sebagai berikut:
Outlays (investasi) Rp. 120.000.000
Proceeds th ke-1 Rp. 50.000.000
Rp. 70.000.000
Proceeds th ke-2 Rp. 50.000.000
Rp. 20.000.000
20.000.000
PBP = 2 tahun + ´ 1 tahun = 2 tahun 6 bulan
40.000.000
METODE PENILAIAN INVESTASI
Payback Period (PBP)
• Kelemahan pada metode Payback Period,
antara lain:
1. Mengabaikan nilai waktu dari uang
2. Mengabaikan proceeds setelah PBP dicapai
3. Mengabaikan nilai sisa
METODE PENILAIAN INVESTASI
Discounted Payback Period (DBP)
• Untuk mengatasi kelemahan metode payback
period di mana metode ini mengabaikan nilai
waktu dari uang, maka beberapa perusahaan
melakukan modifikasi dengan pendekatan
discounted payback period (DPP).
• Metode ini seperti metode payback period
biasa, tetapi dalam perhitungannya
menggunakan aliran kas yang didiskontokan
dengan discount rate tertentu.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Discounted Payback Period (DBP)
Contoh
Ada 2 usulan proyek investasi A dan B. Initial cash
outflow kedua proyek tersebut sama besar yaitu
masing-masing Rp.10.000.000. Usia ekonomis
proyek A selama 5 tahun, dan proyek B hanya 2
tahun. Keuntungan yang disyaratkan kedua
proyek tersebut 16%. Aliran kas dari Proyek A dan
B, adalah:
METODE PENILAIAN INVESTASI
Discounted Payback Period (DBP)
Aliran Kas Proyek A Proyek B
Cash Outlay Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000
Aliran kas
masuk: Tahun 1 Rp. 5.000.000 Rp. 6.000.000
Tahun 2 Rp. 4.000.000 Rp. 5.000.000
Tahun 3 Rp. 3.000.000 -
Tahun 4 Rp. 2.000.000 -
Tahun 5 Rp. 1.000.000 -
• Proyek B .....................
METODE PENILAIAN INVESTASI
Discounted Payback Period (DBP)
• Untuk menentukan apakah proyek A diterima atau
ditolak, maka dibandingkan antara jangka waktu yang
disyaratkan dengan jangka waktu pengembalian proyek
A yaitu selama 3 tahun 8,6 bulan.
• Apabila jangka waktu yang disyaratkan adalah 5 tahun,
maka discounted payback period proyek A ini lebih
cepat daripada jangka waktu yang disyaratkan oleh
investor, sehingga proyek A layak dilaksanakan.
• Sebaliknya, discounted payback period proyek B tidak
ada karena aliran kas masuk proyek B tidak dapat
mencukupi untuk menutup pengeluaran proyek
tersebut.
• Dengan demikian proyek B jelas tidak diterima atau
tidak layak dilaksanakan.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Net Present Value (NPV)
• Metode penilaian investasi ARR dan PBP memiliki
kelemahan yang hampir sama, antara lain tidak
memperhatikan nilai waktu dari uang, padahal uang
memiliki nilai yang berbeda apabila waktu
memperolehnya berbeda.
• Cash flow yang digunakan untuk menutup investasi tsb,
diterima di masa yang akan datang, sedangkan dana
untuk investasi dikeluarkan pada saat sekarang.
• Oleh karena itu perlu metode yang memperhatikan
konsep time value of money à net present value
METODE PENILAIAN INVESTASI
Net Present Value (NPV)
• NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari
Cash flow dengan nilai sekarang dari investasi.
• Jika selisih antara PV dari cash flow lebih besar
(>) PV dari investasi atau terdapat NPV positif
berarti investasi layak dilaksanakan.
• Jika PV dari cash flow lebih kecil (<) PV dari
investasi atau terdapat NPV negatif berarti
investasi tidak layak dilaksanakan.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Net Present Value (NPV)
• Rumus NPV:
n
At
NPV = -I0 + å
t =0 (1 + r) t
Dimana:
I 0 = Nilai investasi atau Outlays
A t = Aliran kas neto pada periode t
r = Discount rate
t = Jangka waktu proyek investasi (umur proyek
investasi)
METODE PENILAIAN INVESTASI
Net Present Value (NPV)
• Proyek ABCD membutuhkan investasi sebesar
Rp.120.000.000. Aliran kas masuk atau
Proceeds (EAT + penyusutan) diperkirakan
Rp.40.000.000 per tahun selama 6 tahun. bila
diketahui discount rate-nya = 10% , maka
besarnya Net Present Value-nya adalah:
METODE PENILAIAN INVESTASI
Net Present Value (NPV)
1. Apabila aliran kas masuk bersih tiap tahun besarnya
sama, yaitu Rp.40.000.000
40.000.000 40.000.000 40.000.000
NPV = -120.000.0 00 + + + ... +
(1+ 0,10)1 (1+ 0,10) 2 (1+ 0,10) 6
NPV = - 120.000.00 0 + 174.200.00 0 = 54.200.000
atau:
NPV = - 120.000.000 + 40.000.000 (4,355)*
* Menggunakan tabel nilai sekarang dari suatu anuitas
= - 120.000.000 + 174.200.000
= 54.200.000 (LAYAK)
METODE PENILAIAN INVESTASI
Net Present Value (NPV)
2. Apabila aliran kas masuk bersih tiap tahun
besarnya tidak sama
50.000.000 50.000.000 40.000.000
NPV = -120.000.0 00 + + + +
(1+ 0,10) 1
(1+ 0,10) 2
(1+ 0,10) 3
NPV rk rb
IRR = rb
rk + x (rb – rk)
TPV rk - TPV rb
METODE PENILAIAN INVESTASI
Internal Rate of Return (IRR)
Dimana:
IRR = Internal Rate of Return
rk = tingkat bunga yang kecil (rendah)
rb = tingkat bunga yang besar (tinggi)
NPV rk = Net Present Value pada tingkat bunga
yang kecil
PV rk = Present Value of Proceeds pada tingkat
bunga yang kecil
PV rb = Present Value of Proceeds pada tingkat
bunga yang besar
METODE PENILAIAN INVESTASI
Internal Rate of Return (IRR)
Pembahasan:
NPV rk
IRR = rk + x (rb – rk)
TPV rk - TPV rb
8.710.000
IRR = 20% + ´ (30% - 20%)
128.710.00 0 - 106.320.00 0
IRR = 20% + 3,89% = 23,89%
- 13.680.000
IRR = 30% + ´ (30% - 20%)
128.710.00 0 - 106.320.00 0
IRR = 30% - 6,11% = 23,89%
METODE PENILAIAN INVESTASI
Internal Rate of Return (IRR)
• Setelah nilai IRR ditemukan, untuk menilai
apakah proyek investasi layak dilaksanakan atau
tidak layak, maka nilai IRR dibandingkan dengan
tingkat keuntungan yang disyaratkan atau
diharapkan (biaya modal).
• Jika IRR lebih besar dibanding keuntungan yang
diharapkan berarti investasi layak dilaksanakan.
• Jika IRR lebih kecil dibanding keuntungan yang
diharapkan berarti investasi tidak layak
dilaksanakan.
Latihan Soal
PT. Fresh Mandiri akan melakukan penilaian investasi yang bersifat
mutually exclusive yaitu investasi A dan B. Investasi A membutuhkan
investasi awal Rp. 75.000.000,- dan taksiran cash inflow selama 6
tahun dengan setiap tahunnya sama, yaitu sebesar Rp. 20.000.000,-.
Investasi B membutuhkan investasi awal Rp. 90.000.000,- dengan cash
inflow berturut-turut selama 6 tahun yaitu Rp. 25.000.000, Rp.
15.000.000, Rp. 15.000.000, Rp. 20.000.000, Rp. 10.000.000, Rp.
25.000.000. Jika diketahui tingkat pajak 40% dan biaya modal 12%.
Investasi mana yang akan diterima jika dihitung dengan masing-masing
metode berikut:
a. Discounted Payback period
b. NPV
c. IRR