Anda di halaman 1dari 65

PENGERTIAN

• Investasi merupakan penanaman dana yang


dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu
aset (aktiva) dengan harapan memperoleh
pendapatan di masa yang akan datang.
• Investasi dilihat dari jenis aktivanya, dibedakan
ke dalam:
1. Investasi pada aktiva riil à investasi dalam
tanah, gedung, mesin dan peralatan-peralatan.
2. Investasi pada aktiva non-riil (aktiva finansial)
à investasi ke dalam surat-surat berharga.
FOKUS PEMBAHASAN
• Investasi dilihat dari jangka waktunya,
dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1. Investasi jangka pendek
2. Investasi jangka menengah
3. Investasi jangka panjang
• Difokuskan pada investasi aktiva riil dan
berjangka panjang.
PENTINGNYA ANALISIS
KEPUTUSAN INVESTASI
• Keputusan investasi mempunyai dimensi
waktu jangka panjang à keputusan yang
diambil harus dipertimbangkan dengan baik
karena mempunyai konsekuensi berjangka
panjang pula.
PENTINGNYA ANALISIS
KEPUTUSAN INVESTASI
• Perencanaan terhadap keputusan investasi sangat
penting karena beberapa alasan sebagai berikut:
1. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan
investasi relatif sangat besar dan tidak dapat
diperoleh kembali dalam jangka pendek.
2. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam
jangka panjang, sehingga untuk bisa
memperoleh kembali dana yang telah
diinvestasikan memerlukan jangka waktu yang
lama.
PENTINGNYA ANALISIS
KEPUTUSAN INVESTASI
3. Keputusan investasi menyangkut harapan
terhadap hasil keuntungan di masa yang akan
datang. Keputusan investasi ini diharapkan
memperoleh penerimaan yang dihasilkan dari
investasi tersebut yang dapat menutup biaya-
biaya yang dikeluarkannya.
4. Keputusan investasi berjangka panjang,
sehingga kesalahan dalam pengambilan
keputusan akan mempunyai akibat yang
panjang dan berat serta tidak dapat diperbaiki
tanpa adanya kerugian yang besar.
ALIRAN KAS DALAM INVESTASI
• Keputusan investasi à diharapkan akan bisa
ditutup oleh penerimaan di masa yang akan
datang.
• Penerimaan investasi yang akan diterima berasal
dari proyeksi keuntungan atas investasi tersebut.
• Keuntungan atau laba yang akan digunakan untuk
menutup investasi bisa dalam dua pengertian
yakni:
1. Laba akuntansi à dilihat Laporan Rugi-Laba
2. Laba tunai à aliran kas (cash flow)
ALIRAN KAS DALAM INVESTASI
• Untuk menganalisis keputusan usulan
investasi à apakah suatu usulan investasi
tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan
à konsep yang digunakan adalah konsep
aliran kas bukan konsep laba, karena laba yang
dilaporkan dalam laporan keuangan belum
tentu dalam bentuk kas.
ALIRAN KAS DALAM INVESTASI
• Rumus menghitung menghitung aliran kas
(cash flow) adalah:
ALIRAN KAS DALAM INVESTASI
• Keputusan investasi yang dilakukan
perusahaan akan menentukan apakah suatu
investasi layak dilaksanakan oleh perusahaan
atau tidak à mempertimbangkan:
1. Aliran kas keluar (cash outflow) yang akan
dikeluarkan perusahaan
2. Aliran kas masuk (cash inflow) yang akan
diperolehnya berkaitan dengan investasi
yang diambil.
PENGGOLONGAN CASH FLOW
• Cash flow yang berhubungan dengan keputusan
investasi bisa dikelompokkan dalam 3 macam
aliran kas yaitu:
1. Initial cashflow
2. Operational cashflow
3. Terminal cashflow.
PENGGOLONGAN CASH FLOW
INITIAL CASHFLOW
• Initial Cashflow merupakan aliran kas yang
berhubungan dengan pengeluaran kas
pertama kali untuk keperluan suatu investasi.
• Misalnya: harga perolehan pembelian tanah,
pembangunan pabrik, pembelian mesin,
perbaikan mesin dan investasi aktiva tetap
lainnya.
PENGGOLONGAN CASH FLOW
OPERATIONAL CASHFLOW
• Operational Cashflow merupakan aliran kas yang
terjadi selama umur investasi atau merupakan
aliran kas yang akan dipergunakan untuk
menutup investasi.
• Operational cashflow biasanya diterima setiap
tahun selama usia investasi dan berupa aliran kas
masuk bersih atau berasal dari pendapatan yang
diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan perusahaan.
• Aliran kas operasi sering disebut cash inflow
(aliran kas masuk)
PENGGOLONGAN CASH FLOW
TERMINAL CASHFLOW
• Terminal cashflow merupakan aliran kas masuk
yang diterima oleh perusahaan sebagai akibat
habisnya umur ekonomis suatu investasi.
• Terminal cashflow akan diperoleh pada akhir
umur ekonomis suatu investasi.
• Terminal cashfolw ini dapat diperoleh dari nilai
sisa (residu) dari aktiva dan modal kerja yang
digunakan untuk investasi.
• Nilai residu suatu investasi merupakan nilai aktiva
pada akhir umur ekonomisnya yang dihitung dari
nilai buku aktiva yang bersangkutan.
METODE PENILAIAN INVESTASI
• Metode Accounting Rate of Return (ARR)
• Metode Payback Period (PBP)
• Metode Net Present Value (NPV)
• Metode Profitability Index (PI)
• Metode Internal Rate of Return (IRR)
METODE PENILAIAN INVESTASI
Accounting Rate of Return (ARR)
• Metode Accounting Rate of Return (ARR)
mengukur besarnya tingkat keuntungan dari
investasi yang digunakan untuk memperoleh
keuntungan tersebut.
AVERAGE RATE OF RETURN
(ACCOUNTING RATE OF RETURN)

ARR = rata-rata EAT


rata-rata investasi

Rata-rata EAT = ∑EAT : n


Rata-rata investasi = (inv awal + inv akhir) : 2

1
AVERAGE RATE OF RETURN
(ACCOUNTING RATE OF RETURN)

ARR = rata-rata Cash Inflow


rata-rata investasi

Cash Inflow = EAT + Depresiasi


Rata-rata Cash Inflow = ∑Cash Inflow : n
Rata-rata investasi = (inv awal + inv akhir) : 2

2
AVERAGE RATE OF RETURN
(ACCOUNTING RATE OF RETURN)

ARR = rata-rata EAT


Initial Investment

Rata-rata EAT = ∑EAT : n

3
METODE PENILAIAN INVESTASI
Accounting Rate of Return (ARR)
• Setelah ARR dihitung kemudian dibandingkan
dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
• Jika angka ARR lebih besar (>) dari tingkat
keuntungan yang disyaratkan berarti investasi
layak dilakukan atau menguntungkan.
• Jika angka ARR lebih kecil (<) dari tingkat
keuntungan yang disyaratkan berarti investasi
tidak layak dilakukan.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Accounting Rate of Return (ARR)
Contoh:
Investasi aktiva riil membutuhkan dana
Rp.280.000.000,-. umur ekonomisnya 3 tahun
dengan nilai sisa Rp.40.000.000,-. Laba setelah
pajak (EAT) selama 3 tahun berturut-turut adalah:
tahun ke 1 = Rp.40.000.000,-
tahun ke 2 = Rp.50.000.000,-
tahun ke 3 = Rp.30.000.000,-
Dari informasi tersebut maka dapat dihitung
besarnya Accounting Rate of Return sebagai
berikut:
METODE PENILAIAN INVESTASI
Accounting Rate of Return (ARR)
Pembahasan:
( 40.000.000 + 50.000.000 + 30.000.000)
ARR = 3 ´ 100
(280.000.0 00 + 40.000.000 )
2
40.000.000
ARR = ´ 100 = 25%
160.000.000
METODE PENILAIAN INVESTASI
Accounting Rate of Return (ARR)
• Jika tingkat keuntungan yang disyaratkan atau
yang diharapkan sebesar 20 %, maka ARR = 25
% lebih besar (>) dari 20 % berarti investasi
layak dilaksanakan atau menguntungkan.
• Jika ARR lebih kecil (<) dari keuntungan yang
disyaratkan, maka investasi tidak layak
dilaksanakan.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Accounting Rate of Return (ARR)
• Kelebihan ARR
Metode ARR ini sangat sederhana, sehingga
mudah untuk pengambilan keputusan.
Apabila besarnya ARR lebih besar daripada
biaya investasi yang digunakan (biaya modal)
maka investasi tersebut layak untuk
dilaksanakan, dan sebaliknya.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Accounting Rate of Return (ARR)
• Kelemahan ARR
1)Mengabaikan nilai waktu dari uang,
2)Merupakan pendekatan jangka pendek
dengan menggunakan angka rata-rata yang
sederhana
3)Kurang memperhatikan lamanya investasi
atau panjangnya jangka waktu investasi
METODE PENILAIAN INVESTASI
Payback Period (PBP)
• Payback Period merupakan suatu periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
suatu investasi dengan menggunakan aliran kas
masuk neto (proceeds) yang diperoleh atau yang
diterima.
• Payback Period untuk mengukur lamanya dana
investasi yang ditanamkan kembali seperti
semula.
• Untuk mengetahui kelayakan suatu investasi
dengan metode ini yaitu: membandingkan masa
payback period dengan target lamanya
kembalian investasi.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Payback Period (PBP)
• Rumus untuk menghitung PBP, adalah:
Capital Outlays
PBP = ´ 1 tahun
Proceeds
METODE PENILAIAN INVESTASI
Payback Period (PBP)
Contoh
Proyek B membutuhkan investasi sebesar
Rp.120.000.000. Aliran kas masuk atau
Proceeds (EAT+ penyusutan) diperkirakan
Rp.40.000.000 per tahun selama 6 tahun,
maka besarnya Payback Period-nya adalah:
METODE PENILAIAN INVESTASI
Payback Period (PBP)
Pembahasan:
120.000.000
PBP = ´ 1 tahun = 3 tahun
40.000.000
METODE PENILAIAN INVESTASI
Payback Period (PBP)
• Apabila proceeds atau cashflow setiap tahun
tidak sama, maka harus dicari dari tahun ke
tahun:
1. Rp. 50.000.000
2. Rp. 50.000.000
Tahun 3. Rp. 40.000.000
4. Rp. 30.000.000
5. Rp. 20.000.000
6. Rp. 20.000.000
METODE PENILAIAN INVESTASI
Payback Period (PBP)
• Maka Payback Period-nya dapat dihitung
sebagai berikut:
Outlays (investasi) Rp. 120.000.000
Proceeds th ke-1 Rp. 50.000.000
Rp. 70.000.000
Proceeds th ke-2 Rp. 50.000.000
Rp. 20.000.000

20.000.000
PBP = 2 tahun + ´ 1 tahun = 2 tahun 6 bulan
40.000.000
METODE PENILAIAN INVESTASI
Payback Period (PBP)
• Kelemahan pada metode Payback Period,
antara lain:
1. Mengabaikan nilai waktu dari uang
2. Mengabaikan proceeds setelah PBP dicapai
3. Mengabaikan nilai sisa
METODE PENILAIAN INVESTASI
Discounted Payback Period (DBP)
• Untuk mengatasi kelemahan metode payback
period di mana metode ini mengabaikan nilai
waktu dari uang, maka beberapa perusahaan
melakukan modifikasi dengan pendekatan
discounted payback period (DPP).
• Metode ini seperti metode payback period
biasa, tetapi dalam perhitungannya
menggunakan aliran kas yang didiskontokan
dengan discount rate tertentu.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Discounted Payback Period (DBP)
Contoh
Ada 2 usulan proyek investasi A dan B. Initial cash
outflow kedua proyek tersebut sama besar yaitu
masing-masing Rp.10.000.000. Usia ekonomis
proyek A selama 5 tahun, dan proyek B hanya 2
tahun. Keuntungan yang disyaratkan kedua
proyek tersebut 16%. Aliran kas dari Proyek A dan
B, adalah:
METODE PENILAIAN INVESTASI
Discounted Payback Period (DBP)
Aliran Kas Proyek A Proyek B
Cash Outlay Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000
Aliran kas
masuk: Tahun 1 Rp. 5.000.000 Rp. 6.000.000
Tahun 2 Rp. 4.000.000 Rp. 5.000.000
Tahun 3 Rp. 3.000.000 -
Tahun 4 Rp. 2.000.000 -
Tahun 5 Rp. 1.000.000 -

Perhitungan discounted payback period masing-


masing proyek sebagai berikut:
METODE PENILAIAN INVESTASI
Discounted Payback Period (DBP)
1.Discounted payback period proyek A:
Tahun Aliran kas PVIF16%,n Discounted Discounted
Cash Flow Cashflow
Cumulative
0 -10.000.000 1,000 -10.000.000 - 10.000.000
1 5.000.000 0,862 4.310.000 -5.690.000
2 4.000.000 0,743 2.972.000 -2.718.000
3 3.000.000 0,641 1.923.000 -795.000
4 2.000.000 0,552 1.104.000 309.000
5 1.000.000 0,476 476.000 785.000
METODE PENILAIAN INVESTASI
Discounted Payback Period (DBP)
2.Discounted payback period proyek B:
Tahun Aliran kas PVIF 16%,n Discounted Discounted
Cash Flow Cashflow
Cumulative
0 -10.000.000 1,000 -10.000.000 - 10.000.000
1 6.000.000 0,862 5.172.000 - 4.828.000
2 5.000.000 0,743 3.175.000 - 1.653.000
3 - - - 1.653.000
4 - - - 1.653.000
5 - - -1.653.000
METODE PENILAIAN INVESTASI
Discounted Payback Period (DBP)
• Discounted payback period proyek A
795.000
DPP A = 3 tahun + ´ 12 bulan = 3 tahun + 8, 6 bulan
1.104.000

• Proyek B .....................
METODE PENILAIAN INVESTASI
Discounted Payback Period (DBP)
• Untuk menentukan apakah proyek A diterima atau
ditolak, maka dibandingkan antara jangka waktu yang
disyaratkan dengan jangka waktu pengembalian proyek
A yaitu selama 3 tahun 8,6 bulan.
• Apabila jangka waktu yang disyaratkan adalah 5 tahun,
maka discounted payback period proyek A ini lebih
cepat daripada jangka waktu yang disyaratkan oleh
investor, sehingga proyek A layak dilaksanakan.
• Sebaliknya, discounted payback period proyek B tidak
ada karena aliran kas masuk proyek B tidak dapat
mencukupi untuk menutup pengeluaran proyek
tersebut.
• Dengan demikian proyek B jelas tidak diterima atau
tidak layak dilaksanakan.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Net Present Value (NPV)
• Metode penilaian investasi ARR dan PBP memiliki
kelemahan yang hampir sama, antara lain tidak
memperhatikan nilai waktu dari uang, padahal uang
memiliki nilai yang berbeda apabila waktu
memperolehnya berbeda.
• Cash flow yang digunakan untuk menutup investasi tsb,
diterima di masa yang akan datang, sedangkan dana
untuk investasi dikeluarkan pada saat sekarang.
• Oleh karena itu perlu metode yang memperhatikan
konsep time value of money à net present value
METODE PENILAIAN INVESTASI
Net Present Value (NPV)
• NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari
Cash flow dengan nilai sekarang dari investasi.
• Jika selisih antara PV dari cash flow lebih besar
(>) PV dari investasi atau terdapat NPV positif
berarti investasi layak dilaksanakan.
• Jika PV dari cash flow lebih kecil (<) PV dari
investasi atau terdapat NPV negatif berarti
investasi tidak layak dilaksanakan.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Net Present Value (NPV)
• Rumus NPV:
n
At
NPV = -I0 + å
t =0 (1 + r) t

Dimana:
I 0 = Nilai investasi atau Outlays
A t = Aliran kas neto pada periode t
r = Discount rate
t = Jangka waktu proyek investasi (umur proyek
investasi)
METODE PENILAIAN INVESTASI
Net Present Value (NPV)
• Proyek ABCD membutuhkan investasi sebesar
Rp.120.000.000. Aliran kas masuk atau
Proceeds (EAT + penyusutan) diperkirakan
Rp.40.000.000 per tahun selama 6 tahun. bila
diketahui discount rate-nya = 10% , maka
besarnya Net Present Value-nya adalah:
METODE PENILAIAN INVESTASI
Net Present Value (NPV)
1. Apabila aliran kas masuk bersih tiap tahun besarnya
sama, yaitu Rp.40.000.000
40.000.000 40.000.000 40.000.000
NPV = -120.000.0 00 + + + ... +
(1+ 0,10)1 (1+ 0,10) 2 (1+ 0,10) 6
NPV = - 120.000.00 0 + 174.200.00 0 = 54.200.000
atau:
NPV = - 120.000.000 + 40.000.000 (4,355)*
* Menggunakan tabel nilai sekarang dari suatu anuitas
= - 120.000.000 + 174.200.000
= 54.200.000 (LAYAK)
METODE PENILAIAN INVESTASI
Net Present Value (NPV)
2. Apabila aliran kas masuk bersih tiap tahun
besarnya tidak sama
50.000.000 50.000.000 40.000.000
NPV = -120.000.0 00 + + + +
(1+ 0,10) 1
(1+ 0,10) 2
(1+ 0,10) 3

30.000.000 20.000.000 20.000.000


+ +
(1+ 0,10) 4
(1+ 0,10) 5
(1+ 0,10) 6

NPV = - 120.000.00 0 + 160.980.00 0 = 40.980.000


(LAYAK)
METODE PENILAIAN INVESTASI
Net Present Value (NPV)
NPV yang Dihitung Menggunakan Tabel
Tahun df (10%) Proceeds PV dari
Proceeds
1 0,909 50.000.000 45.450.000
2 0,826 50.000.000 41.300.000
3 0,751 40.000.000 30.040.000
4 0,683 30.000.000 20.490.000
5 0,621 20.000.000 12.420.000
6 0,564 20.000.000 11.280.000
160.980.000
-120.000.000
40.980.000
METODE PENILAIAN INVESTASI
Net Present Value (NPV)
• Pengambilan keputusan apakah suatu usulan
proyek investasi diterima atau ditolak jika
menggunakan metode Net Presnt Value (NPV)
kita bandingkan nilai NPV tersebut dengan
nilai nol
• Apabila NPV > 0 atau positif, maka rencana
investasi layak dilaksanakan atau diterima
• Apabila NPV < 0 atau negatif, maka rencana
investasi tidak layak diterima atau ditolak
METODE PENILAIAN INVESTASI
Profitability Index (PI)
• Metode Profitability Index (Benefit Cost Ratio)
merupakan metode yang memiliki hasil
keputusan sama dengan metode NPV, berarti
apabila suatu investasi diterima dengan
menggunakan metode NPV maka akan
diterima pula jika dihitung menggunakan
metode Profitability Index .
• Metode PI menghitung perbandingan antara
PV dari penerimaan atau cash flow atau
proceeds dengan PV dari investasi.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Profitability Index (PI)
• Rumus Profitability Index (PI):
Total PV dari Proceeds
PI =
Investasi
PV dari Arus Kas
PI =
Investasi
METODE PENILAIAN INVESTASI
Profitability Index (PI)
• Pengambilan keputusan apakah suatu usulan
proyek investasi akan diterima (layak) atau
ditolak (tidak layak) kita bandingkan dengan
angka 1
• Apabila PI > 1, maka rencana investasi layak
diterima
• Apabila PI < 1, maka rencana investasi tidak
layak diterima atau ditolak
METODE PENILAIAN INVESTASI
Profitability Index (PI)
• Proyek ABCD membutuhkan investasi sebesar
Rp.120.000.000. Aliran kas masuk atau
Proceeds diperkirakan Rp.40.000.000 per
tahun selama 6 tahun. bila diketahui discount
rate-nya = 10% , maka besarnya Profitability
Index-nya adalah:
METODE PENILAIAN INVESTASI
Profitability Index (PI)
1. Untuk aliran kas masuk bersih (Proceeds) tiap
tahun yang besarnya sama
æ 1 ö
1- çç ÷
n ÷
è (1+ i) ø
PVA n = R ´
i
æ 1 ö
1 - çç ÷
6 ÷
è (1 + 0,1) ø
PVA 6 = 40 .000.000 ´
0,1
PVA 6 = 40.000.000 ´ 4,355 = 174.200.00 0
METODE PENILAIAN INVESTASI
Profitability Index (PI)
Total PV dari Proceeds
PI =
Investasi
174.200.000
PI = = 1,452
120.000.000

1,452 > 1 à maka proyek investasi layak


dilaksanakan atau diterima
METODE PENILAIAN INVESTASI
Profitability Index (PI)
2. Untuk contoh aliran kas masuk bersih (Proceeds)
tiap tahun yang besarnya tidak sama
Tahun df (10%) Proceeds PV dari
Proceeds
1 0,909 50.000.000 45.450.000
2 0,826 50.000.000 41.300.000
3 0,751 40.000.000 30.040.000
4 0,683 30.000.000 20.490.000
5 0,621 20.000.000 12.420.000
6 0,564 20.000.000 11.280.000
160.980.000
METODE PENILAIAN INVESTASI
Profitability Index (PI)
Total PV dari Proceeds
PI =
Investasi
160.980.00 0
PI = = 1,342
120.000.000

1,342 > 1 à maka proyek investasi layak


dilaksanakan atau diterima
METODE PENILAIAN INVESTASI
Internal Rate of Return (IRR)
• IRR adalah tingkat discount rate yang dapat
menyamakan PV of cash flow dengan PV of
investment.
• Pada saat IRR tercapai, maka besarnya NPV sama
dengan nol, oleh karena itu, untuk menghitung
IRR diperlukan data: NPV dari kutub (daerah)
positif dan kutub negatif kemudian dilakukan
interpolasi (pencarian nilai selisih), sehingga
diperoleh NPV sama dengan nol.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Internal Rate of Return (IRR)
• Pengambilan keputusan diterima atau
ditolaknya suatu usulan investasi dengan
menggunakan metode IRR ini akan selaras
dengan metode NPV.
• Penilaian investasi menggunakan metode IRR
ini lebih sulit dibanding metode NPV karena
menggunakan cara coba-coba (trial and error)
ketika akan menentukan besarnya discount
rate investasi.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Internal Rate of Return (IRR)
• Investasi akan diterima apabila besarnya IRR
lebih besar daripada tingkat bunga yang
digunakan sebagai biaya modal
• Investasi akan ditolak apabila besarnya IRR
lebih kecil daripada tingkat bunga yang
digunakan sebagai biaya modal
METODE PENILAIAN INVESTASI
Internal Rate of Return (IRR)
Contoh: Perhitungan NPV dengan Tingkat Bunga
20% dan 30%
Tahun Proceeds df PV df PV
(20%) (30%)
1 50.000.000 0,833 41.650.000 0,770 38.500.000
2 50.000.000 0,694 34.700.000 0,592 29.600.000
3 40.000.000 0,579 23.160.000 0,455 18.200.000
4 30.000.000 0,482 14.460.000 0,350 10.500.000
5 20.000.000 0,402 8.040.000 0,269 5.380.000
20.000.000 0,335 6.700.000 0,207 4.140.000
PV dari Proceeds 128.710.000 106.320.000
Investasi (Outlays) 120.000.000 120.000.000
NPV 8.710.000 -13.680.000
METODE PENILAIAN INVESTASI
Internal Rate of Return (IRR)
• Pada tingkat bunga 20% diperoleh NPV positif
dan pada tingkat bunga 30% diperoleh NPV
negatif.
• Dengan demikian, semakin tinggi tingkat
bunga maka NPV semakin kecil dan
sebaliknya.
• Untuk menghitung besarnya IRR, kita lakukan
proses interpolasi (analisis selisih), yaitu:
METODE PENILAIAN INVESTASI
Internal Rate of Return (IRR)
• IRR dapat juga dihitung dengan mudah tanpa
menggunakan cara interpolasi, yaitu dengan
rumus:
NPV rk
IRR = rk + x (rb – rk)
TPV rk - TPV rb

NPV rk rb
IRR = rb
rk + x (rb – rk)
TPV rk - TPV rb
METODE PENILAIAN INVESTASI
Internal Rate of Return (IRR)
Dimana:
IRR = Internal Rate of Return
rk = tingkat bunga yang kecil (rendah)
rb = tingkat bunga yang besar (tinggi)
NPV rk = Net Present Value pada tingkat bunga
yang kecil
PV rk = Present Value of Proceeds pada tingkat
bunga yang kecil
PV rb = Present Value of Proceeds pada tingkat
bunga yang besar
METODE PENILAIAN INVESTASI
Internal Rate of Return (IRR)
Pembahasan:
NPV rk
IRR = rk + x (rb – rk)
TPV rk - TPV rb
8.710.000
IRR = 20% + ´ (30% - 20%)
128.710.00 0 - 106.320.00 0
IRR = 20% + 3,89% = 23,89%

- 13.680.000
IRR = 30% + ´ (30% - 20%)
128.710.00 0 - 106.320.00 0
IRR = 30% - 6,11% = 23,89%
METODE PENILAIAN INVESTASI
Internal Rate of Return (IRR)
• Setelah nilai IRR ditemukan, untuk menilai
apakah proyek investasi layak dilaksanakan atau
tidak layak, maka nilai IRR dibandingkan dengan
tingkat keuntungan yang disyaratkan atau
diharapkan (biaya modal).
• Jika IRR lebih besar dibanding keuntungan yang
diharapkan berarti investasi layak dilaksanakan.
• Jika IRR lebih kecil dibanding keuntungan yang
diharapkan berarti investasi tidak layak
dilaksanakan.
Latihan Soal
PT. Fresh Mandiri akan melakukan penilaian investasi yang bersifat
mutually exclusive yaitu investasi A dan B. Investasi A membutuhkan
investasi awal Rp. 75.000.000,- dan taksiran cash inflow selama 6
tahun dengan setiap tahunnya sama, yaitu sebesar Rp. 20.000.000,-.
Investasi B membutuhkan investasi awal Rp. 90.000.000,- dengan cash
inflow berturut-turut selama 6 tahun yaitu Rp. 25.000.000, Rp.
15.000.000, Rp. 15.000.000, Rp. 20.000.000, Rp. 10.000.000, Rp.
25.000.000. Jika diketahui tingkat pajak 40% dan biaya modal 12%.
Investasi mana yang akan diterima jika dihitung dengan masing-masing
metode berikut:
a. Discounted Payback period
b. NPV
c. IRR

Anda mungkin juga menyukai