Anda di halaman 1dari 42

Matematika Ekonomi

KONTRAK PERKULIAHAN
FAKULTAS EKONOMI

MATA KULIAH : MATEMATIKA EKONOMI


KODE MATA KULIAH : EKO 109
SEMESTER : 1 (SATU)
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

 Manfaat Matakuliah
Dengan mengambil mata kuliah ini mahasiswa nantinya akan
mengetahui bagaimana manfaat yang didapat yaitu dapat memahami
berbagai rumus, metode, cara matematika yang akan diterapkan dan
diimplemenatasikan dalam persoalan persoalan yang berhubungan
dengan ekonomi untuk alat penyelesaiannya.
 Diskripsi Perkuliahan
Ruang lingkup perkuliahan matematika ekonomi adalah matematika
yang diambil dari teori dasar matematika yang berhubungan dengan
persoalan-persoalan ekonomi terdiri dari deret, fungsi, differensial,
diferensial fungsi majemuk dan matrik. Dengan teori dasar itu
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi.
 Tujuan Instruksional Umum
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester), saudara
akan dapat menganalisis dan memecahkan kasus-kasus pada masalah-
masalah ekonomi pada umumnya dan masalah-masalah perusahaan dan
proyek pada khususnya, dengan berbagai macam teori dan rumus
matematika yang diketahui sehingga mahasiswa diharapkan mampu

1
Matematika Ekonomi

memecahkan masalah berdasarkan analisis dan perhitungan


perhitungan secara matematis.
 Strategi Perkuliahan
Metode belajar mengajar yang dilakukan adalah ceramah, diskusi dan
menyelesaikan kasus-kasus yang dihadapi. Dilanjutkan dengan
penerapan penyelesaian kasus-kasus yang diselesaikan oleh mahasiswa.
Disamping itu juga akan diberikan tugas yang berkaitan dengan materi
yang bersangkutan baik secara kelompok maupun individu. Sehingga
diharapkan dengan metode yang diberikan akan dicapai pemahaman
optimal dan akhirnya pencapaian hasil belajar menjadi maksimal.
 Bacaan Perkuliahan
Dumairy, 1999, Matematika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi
Kedua, Cetaka Kesepuluh, BPFE, Yogyakarta.
 Penugasan
Tugas-tugas yang diberikan berupa tugas kelompok dan tugas individu
yang diberikan setiap selesai materi.
 Kriteria Penilaian
Untuk menentukan nilai akhir bagi mahasiswa akan diberlakukan
criteria dan pembobotannya sebagai berikut:
Ujian Tengah Semester = 25%
Ujian Akhir Semester = 25%
Tugas Indifidual = 10%
Tugas Kelompok = 10%
Diskusi Kelas = 10%
Kehadiran = 20%
Syarat minimal mengikuti ujian kehadiran minimal 75 %, kehadiran
kurang dari 75 % diberikan tugas tambahan (catatan minimal 4 kali
kehadiran).
Peraturan Kelas :

2
Matematika Ekonomi

 Mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti aktifitas perkuliahan


jika:
 Terlambat hadir lebih dari 30 menit
 Tidak memakai sepatu
 Tidak berpakaian sebagaimana ketentuan perkuliahan yang
berlaku di UNTAG Banyuwangi.
 Mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti UAS jika kehadirannya
kurang dari 75% pertemuan mata kuliah.
 Kecurangan dalam bentuk apapun ketika tes dan ujian
menyebabkan mahasiswa secara langsung memperoleh nilai E.
 Alokasi pokok bahasan per tatap muka
TATAP POKOK BAHASAN
SUMBER BACAAN
MUKA PERKULIAHAN
Deret
I - Deret Hitung
- Deret Ukur
Penggunaan deret dalam ekonomi
- Model perkembangan usaha
II
- Model bunga majemuk
- Model pertumbuhan penduduk
Fungsi
- Fungsi Linier
- Hubungan dua garis lurus
- Gradien
III
Pengukuran fungsi linier dalam
ekonomi
- Fungsi permintaan
- Fungsi penawaran
IV Keseimbangan pasar, pajak, dan

3
Matematika Ekonomi

subsidi
V Lanjutan
Fungsi konsumsi, tabungan, dan
VI
pendapatan nasional
Fungsi kuadrat, penggunaan fungsi
VII
kuadrat dalam ekonomi
VIII Ujian Tengah Semester (UTS)
Diferensial, kaidah-kaidah
IX
diferensial
Derivative dari derivative,
X penggunaan diferensial dalam
ekonomi
Diferensial fungsi majemuk,
XI diferensial parsial, derivative dari
derivative parsial
XII Optimasi bersyarat
Utilitas marginal parsial dan
XIII
keseimbangan konsumsi
XIV Matrik
XV Lanjutan
XVI Ujian Akhir Semester (UAS)

4
Matematika Ekonomi

BAB I
DERET
DERET adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan
memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan
unsur dan pembentuk sebuah deret dinamakan suku.
 Deret Hitung
Adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan
terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-
suku dari deret hitung dinamakan pembeda, yaitu selisih antara nilai-
nilai dua suku yang berurutan.
Ada dua rumus yang digunakan dalam deret hitung :
 Untuk mencari nilai suku ke n dari deret hitung
Sn = a + (n – 1) b
a = suku pertama
b = pembeda
n = indeks suku
Contoh:
Nilai suku ke 101 dari deret hitung 3, 5, 7, 9, 11, … adalah….
Diket : a = 3 | b = 2 | n = 101
Dita : Sn?
Jwb : S101 = a + (n – 1) b
S101 = 3 + (101 – 1) 2
S101 = 3 + 100 x 2
S101 = 3 + 200
S101 = 203

5
Matematika Ekonomi

 Untuk mencari jumlah nilai dari semua suku pada deret hitung
1
Dn = 2 n (2a + (n – 1) b)
a = suku pertama
b = pembeda
n = indeks suku
Contoh:
Berapa jumlah semua suku s/d suku yang ke 25 dari deret 3, 5, 7, 9,
11, …
Diket : a = 3 | b = 2 | n = 25
Dita : D25?
1
Jwb : Dn = 2 n (2a + (n – 1) b)
1
D25 = 2 25 (2.3 + (25 – 1) 2)
D25 = 12,5 (6 + (24) 2)
D25 = 12,5 (6 + 48)
D25 = 12,5 x 54
D25 = 675
 Deret Ukur
Adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan perkalian
terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-
suku deret ukur dinamakan pengganda, yaitu merupakan hasil bagi nilai
suku terhadap nilai suku didepannya.
Ada dua rumus yang digunakan dalam deret ukur:
 Mencari nilai suku ke n dari deret ukur
Sn = a. 𝑝𝑛 – 1
a = suku pertama
p = pengganda
n = indeks suku
Contoh:

6
Matematika Ekonomi

Berapa nilai suku yang ke 6 dari deret 2, 4, 8, 16, 32, …


Diket : a = 2 | p = 2 | n = 6
Dita : S6?
Jwb : S6 = a. 𝑝𝑛 – 1
S6 = 2. 26 – 1
S6 = 2. 25
S6 = 2. 32
S6 = 64
 Mencari jumlah sampai dengan n suku
𝑎 (1 – 𝑝𝑛 )
Dn = 1–𝑝
a = suku pertama
p = pembeda
n = indeks suku
Contoh:
Berapa jumlah semua suku yang ke 5 dari 2, 4, 8, 16, 32, …
Diket : a = 2 | p = 2 | n =5
Dita : D5?
𝑎 (1 – 𝑝𝑛 )
Jwb : D5 = 1–𝑝
2 (1 – 25 )
D5 = 1–2
2 (1 – 32)
D5 = −1
2 (−31)
D5 = −1
−62
D5 = −1
D5 = 62
 Penggunaan Deret dalam Ekonomi
Dalam bidang bisnis dan ekonomi, teori atau prinsip-prinsip deret
sering diterapkan dalam kasus-kasus yang menyangkut perkembangan

7
Matematika Ekonomi

dan pertumbuhan. Apabila perkembangan atau pertumbuhan suatu


gejala tertentu berpola seperti perubahan nilai-nilai suku sebuah deret
hitung atau deret ukur, maka teori deret yang bersangkutan relevan
ditetapkan untuk menganalisisnya.
 Model perkembangan usaha
Jika perkembangan variabel-variabel tertentu dalam kegiatan usaha,
actor, produksi, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga atau
penanaman modal, berpola seperti deret hitung maka prinsip-
prinsip deret hitung digunakan untuk menganalisis perkembangan
variabel tersebut. Berpola deret hitung maksudnya adalah variabel
bersangkutan bertambah secara konstan dari satu actoreke periode
berikutnya.
Contoh soal:
Besarnya penerimaan PT. YSSY dari hasil penjualan barangnya Rp
720 juta pada tahun ke lima dan Rp 980 juta pada tahun ketujuh.
Apabila perkembangan penerimaan penjualan tersebut berpola
seperti deret hitung, berapa perkembangan penrimaannya per
tahun? Berapa besar penerimaan pada tahun pertama dan pada
tahun keberapa penerimaannya sebesar Rp 460 juta?
Diket : S5 = 720.000.000 | S7 = 980.000.000
Dita : b, a, n dari Sn = 460.000.000?
Jwb : Sn = a + (n – 1) b
720 = a + (5-1) b
980 = a + (7-1) b

720 = a + 4b
980 = a + (6b) –
-260 = -2b
130 =b
720 = a + (5 – 1) b
8
Matematika Ekonomi

720 = a + 4 x 130
720 = a + 520
a = 720 – 520
a = 200
460 = 200 + (n – 1) 130
460 = 200 + 130n – 130
460 = 70 + 130n
n = (460-70): 130
n = 390:130
n =3
 Model bunga majemuk
Adalah penerapan deret ukur dalam kasus simpan pinjam dan
investasi. Dengan modal ini dapat dihitung misalnya, besarnya
pengembalian tingkat bunganya. Atau sebaliknya, untuk mengukur
nilai sekarang dari suatu jumlah hasil investasi yang akan diterima
dimana saja.
Jika misalnya modal pokok sebesar P dibungakan secara majemuk
dengan suku bunga pertahun setingkat I maka jumlah akimulatif
modal tersebut dimasa datang setelah n tahun (Fn) dapat dihitung
sebagai berikut:
Fn = P (1 + i) n
P = jumlah sekarang n = jumlah tahun
I = tingkat bunga pertahun
Rumus diatas mengandung anggapan tersirat bahwa bunga
diperhitungkan/ dibayarkan satu kali dalam satu tahun. Apabila
bunga diperhitungkan atau dibayarkan lebih dari satu kali (missal m
kali, masing-masing i/m pertermin) dalam satu tahun maka jumlah
dimasa depan menjadi:
𝑖
Fn = P (1 + ) m.n
𝑚

9
Matematika Ekonomi

m = frekuensi pembayaran bunga dalam satu tahun


𝑖
Suku (1 + i) dan (1 + ) dalam dunia bisnis dinamakan “actor
𝑚
bunga majemuk” (compounding interest factor) yaitu suatu
bilangan yang lebih besar dari satu bilangan yang dapat dipakai
untuk menghitung jumlah dimasa yang akan datang dari suatu
jumlah sekarang.
Dari rumus diatas dengan manipulasi matematis dapat dihitung nilai
sekarang apabila yang diketahui jumlahnya dimasa datang. Nilai
sekarang (Present Value) dari suatu jumlah uang tertentu dimasa
datang adalah:
1 1
P = (1+𝑖)𝑛 atau P = 𝑖
(1+ )𝑚.𝑛
𝑚
1 1
suku atau 𝑖 dinamakan “actor diskon to” (discount
(1+𝑖)𝑛 (1+ )𝑚.𝑛
𝑚
factor) yaitu suatu bilangan yang lebih kecil dari satu yang dapat
dipakai untuk menghitung nilai sekarang dari suatu jumlah dimasa
datang.

10
Matematika Ekonomi

Contoh Soal 1:
Seorang pengusaha meminjam uang di bank sebanyak Rp 250 juta,
untuk jangka waktu 4 tahun, tingkat bunga yang berlaku adalah
12% pertahun. Dari data tersebut berapa seluruh uang yang harus
dikembalikan pengusaha tersebut pada saat pelunasan? Apabila
perhitungan pembayaran bunga dibayar 4 bulanan, berapa jumlah
uang yang harus dikembalikan?
Diket : P=250.000.000 | n=4 | i=12%=0,12 |m=3
Dita : a. F4 jika dikembalikan pada saat pelunasan
b. F4 jika dibayar 4 bulanan
Jwb : a. F4=P(1+i)n
F4=250.000.000(1+0,12)4
F4=250.000.000(1,12)4
F4=250.000.000(1,57)
F4=393379840
𝑖
b. F4= P(1+ 𝑚)m.n
0,12 3.4
F4=250.000.000(1+ )
3
F4=250.000.000(1+0,04)12
F4=250.000.000(1,04)12
F4=250.000.000(1,601)
F4=400.258.054,64
Contoh 2:
Tabungan seorang nasabah akan menjadi Rp56.700.000 tiga tahun
yang akan datang. Jika tingkat bunga bank yang berlaku 6%
pertahun berapa tabungan nasabah tersebut pada saat sekarang?
Apabila pembayaran bunga tidak pertahun tetapi persemester
berapa tabungan nasabah tersebut pada saat sekarang?
Diket : F=56.700.000 | i=6%=0.06 | n=3 | m=2
Dita : a. P Jika tingkat bunga bank yang berlaku 6% pertahun
11
Matematika Ekonomi

b. P pembayaran bunga tidak pertahun tetapi persemester


1
Jwb: a. P=(1+𝑖)𝑛 F
1
P=(1+0,06)356.700.000
56.700.000
P= (1,06)3
56.700.000
P= 1,19
P=47.647.058,82
1
b. P= 𝑖
(1+ )𝑛.𝑚
𝑚
1
P= 0,06 3.2 F
(1+ )
2
56.700.000
P=
(1,03)6
56.700.000
P= 1,19
P=47.647.058,82

12
Matematika Ekonomi

BAB II
FUNGSI
Fungsi adalah Suatu bentuk matematis yang menyata kan hubungan
ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel dengan variabel
lainnya.
Contoh: Y = 0,8X + 5
Keterangan:
X = Variabel bebas (Independent variabel) adalah variabel yang nilainya
tidak tergantung pada variabel lain.
Y = Variabel terikat (Dependent variabel) adalah variabel yang nilainya
tergantung pada variabel lain.
0,8 = adalah koefisien variabel X
5 = adalah konstanta
 Fungsi Linier
Definisi: Dikatakan fungsi linier apabila variabel X dan Y dalam
persamaan tersebut mempunya pangkat satu.
Contoh:
y=2x+5
y=-3x+2
Didalam menyelesaikan persoalan fungsi linier ada dua cara yang perlu
diketahui, yaitu:
 Dengan suatu persamaan linier dapat diperoleh suatu grafik
Misal:
1
y= - 2x+4
Untuk menggambar grafiknya dicari dengan cara: mencari titik
potong terhadap sumbu X dan sumbu Y.
 Titik potong terhadap sumbu X, terjadi apabila Y = 0
1 1 4
0= - 2x+4  2x=4 | x= 1 | x=8
2

13
Matematika Ekonomi

 Titik potong terhadap sumbu Y, terjadi apabila X = 0


1
y=- 2.0+4  y=4
Setelah ditemukan koordinat pada masing-masing titik potong ,
kemudian digambar grafik garis lurusnya.

Fungsi linier gambar kurvanya adalah garis lurus


Jika ada gambar kurva jika ingin diketahui fungsingya harus ada 2
titik yang dilewati oleh garis
Rumusnya
𝑦−𝑦1 𝑥−𝑥
= 𝑥 −𝑥1
𝑦 −𝑦
2 1 2 1
 Dengan suatu grafik linier (garis lurus) didapat persamaan
fungsinya.

Maka persamaan fungsi liniernya dapat dicari sebagai berikut:


𝑦−𝑦1 𝑥−𝑥
= 𝑥 −𝑥1 4𝑦 − 12 = 2𝑥 − 4
𝑦2 −𝑦1 2 1
4𝑦 = 2𝑥 + 8
𝑦−3 𝑥−2 :4
= 𝟏
5−3 6−2 𝒚 = 𝟐𝒙+𝟐
𝑦−3 𝑥−2
=
2 4
(𝑦 − 3)4 = 2(𝑥 − 2)
14
Matematika Ekonomi

 Hubungan dua garis lurus


 Dua garis lurus yang sejajar

 Dua garis lurus yang berhimpit

 Dua garis lurus yang berpotongan

 Gradien
Adalah koefisien yang menentukan arah garis fungsi linier,
biasanya koefisien ini melekat pada variabel X
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙
𝑠𝑖𝑠𝑖 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙
Tanda positive dan negativenya jika gambar kurva bergerak dari
kiri atas ke kanan bawah maka nilai gradiennya negative dan juga
sebaliknya
Contoh:
15
Matematika Ekonomi

𝑦 = −𝑥 + 3
Jika 𝑥 = 0  𝑦 = 3, koordinat (0,3)
Jika 𝑦 = 0  𝑥 = 3, koordinat (3,0)

16
Matematika Ekonomi

BAB III
PENGGUNAAN FUNGSI LINIER DALAM EKONOMI
 Fungsi Permintaan (Demand Function)
Definisi: Fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga dengan
jumlah barang yang diminta oleh konsumen dengan anggapan bahwa
faktor-faktor lain tetap (ceteris paribus), yaitu selera tetap, pendapatan
tetap dan harga barang-barang lain tetap, maka ini menandakan bahwa
apabila harga turun jumlah barang yang diminta oleh konsumen naik,
demikian pula sebaliknya.

1. Pada saat harga turun P1 ke P2, maka permintaan naik dari Q1 ke


Q2
2. Pada saat harga naik P1 ke P3, maka per mintaan turun dari Q1 ke
Q3
Hal –hal yang perlu diperhatikan
1. P = harga per unit
Q = Quantitas barang
2. Kurva permintaan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah
3. P dan Q positif
4. Pada suatu tingkatan harga (P) hanya terkandung nilai kuantitas (Q)
dan sebaliknya
5. Skala P dan Q tidak perlu sama, karena harga tidak sama dengan
kuantitas.

17
Matematika Ekonomi

 Fungsi Penawaran (Supply Function)


Definisi: Fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga dengan
jumlah barang yang ditawarkan kepada konsumen, dengan anggapan
faktor-faktor lain tetap (ceteris paribus).
Maka apabila tingkat harga meningkat, jumlah barang yang ditawarkan
bertambah, demikian pula sebaliknya.

1. P1  P2 : Jumlah barang yang ditawarkan naik Q1  Q2


2. P1  P3 : Jumlah barang yang ditawarkan turun Q1  Q3
 Market Equilibrium (Keseimbangan Pasar)
Definisi: Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam
keseimbangan apabila jumlah barang yang diminta dipasar tersebut
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematik dan
grafik hal ini ditunjukkan oleh persamaan :
𝐹𝑆 = 𝐹𝐷
( Fungsi Penawaran = Fungsi Permintaan)
Yaitu pada perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran.
Pada posisi keseimbangan pasar ini tercipta harga keseimbangan
(equilibrium price) dan Jumlah keseimbangan (equilibrium quantity).

18
Matematika Ekonomi

 Pajak dan Subsidi


 Pajak
Definisi: Jenis pungutan yang dilakukan pemerintah terhadap
produsen/penjual sehingga beban pajak akan menambah besarnya
biaya yang harus dipikul oleh produsen/penjual. Akibatnya harga
yang ditawarkan akan naik, kenaikannya sebesar pajak yang
dibebankan
Pajak ada 2 macam
 Pajak Per unit
Definisi: Pajak yang dikenakan terhadap suatu barang yang
besarnya tetap untuk setiap unit barang
Sebelum pajak :
FS  𝑃 = 𝑎𝑄 + 𝑏
Setelah pajak:
FSt  𝑃 = (𝑎𝑄 + 𝑏) + 𝑡

Khusus Pajak Per unit


Pajak yang ditanggung konsumen:(𝑃𝑡 – 𝑃) 𝑄𝑡
Pajak yang ditanggung produsen: (𝑄𝑡 . 𝑡) − (𝑃𝑡 – 𝑃) 𝑄𝑡

19
Matematika Ekonomi

Pajak yang diterima pemerintah: 𝑄𝑡. 𝑡


 Pajak Persentase
Definisi: Pajak yang dipungut pemerintah dengan persentase
yang tetap terhadap penjualan. Pajak persentase (r)
Sebelum pajak : FS  𝑃 = 𝑎𝑄 + 𝑏
Setelah Pajak : FSr  𝑃 = (𝑎𝑄 + 𝑏)( 1 + 𝑟 )

 Subsidi
Definisi: Subsidi merupakan kebalikan dari pajak, pengaruhnya
terhadap keseimbangan pasar berbalikan dengan pengaruh pajak.
Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan suatu barang
menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi rendah. Dengan
adanya subsidi, produsen merasa ongkos produksinya menjadi
lebih kecil sehingga bersedia menjual lebih murah.
Sebelum subsidi : FS 𝑃 = 𝑎𝑄 + 𝑏
Setelah Subsidi : FSs 𝑃 = 𝑎𝑄 + 𝑏 – 𝑆

20
Matematika Ekonomi

Contoh Soal:
Permintaan terhadap suatu barang yang terjadi di pasar adalah bila diminta
20 unit barang, harga per unit barang Rp 80 dan bila diminta 60 unit
barang, harga menjadi Rp 40, sedangkan penawaran yang terjadi adalah
jika yang ditawarkan 90 unit barang harga per unit Rp 40, tetapi jika
ditawarkan 120 unit barang harga akan naik menjadi Rp 60 per unit. Dari
data tersebut diminta:
a. Carilah fungsi penawaran dan fungsi permintaan?
b. Harga dan kuantitas barang pada market equilibrium?
c. Apabila atas barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp 5 per unitnya,
tentukan harga dan kuantitas barang yang baru.
d. Gambar kurvanya.
Jawaban:
𝑃−𝑃1 𝑄−𝑄1
a. =
𝑃−𝑃1 𝑄−𝑄1
Fungsi Permintaan FD  𝑄1 = 20 𝑃1 = 80
𝑄2 = 60 𝑃2 = 40
𝑃 − 80 𝑄 − 20
=
40 − 80 60 − 20
𝑃 − 80 𝑄 − 20
=
−40 40
(𝑃 − 40)40 = −40(𝑄 − 20)
40𝑃 − 3200 = −40𝑄 + 800
40𝑃 = −40𝑄 + 800 + 3600
40𝑃 = −40𝑄 + 4000
: 40
𝑷 = −𝑸 + 𝟏𝟎𝟎
Fungsi Penawaran FS  𝑄1 = 90 𝑃1 = 40
𝑄2 = 120 𝑃2 = 60
𝑃 − 40 𝑄 − 90
=
60 − 40 120 − 90
21
Matematika Ekonomi

𝑃 − 40 𝑄 − 90
=
20 30
(𝑃 − 40)30 = 20(𝑄 − 20)
30𝑃 − 1200 = 20𝑄 − 40
30𝑃 = 20𝑄 − 40 + 120
30𝑃 = 20𝑄 + 1160
: 30
𝟐
𝑷 = 𝟑 𝑸 + 𝟐𝟎
b. 𝐹𝑆 = 𝐹𝐷
2 120
𝑄 − 20 = −𝑄 + 100 𝑄=
3 5
2 3
𝑄 + 𝑄 = 100 + 20 360
3 𝑄=
2 3 5
𝑄 + 𝑄 = 120 𝑸 = 𝟕𝟐
3 3
5 𝑃 = −𝑄 + 100
𝑄 = 120
3 𝑃 = −72 + 100
𝑷 = 𝟐𝟖
c. FD 𝑃 = −𝑄 + 100
2
FS 𝑃 = 3 𝑄 + 20
E(72,28)
2
FSt 𝑃 = 3 𝑄 + 20 + 5
𝟐
𝑷 = 𝟑 𝑸 − 𝟏𝟓
EFSt=FD
2
𝑄 − 15 = −𝑄 + 100 𝑸 = 𝟔𝟗
3
5 𝑃 = −𝑄 + 100
𝑄 = 115
3 𝑃 = −69 + 100
345
𝑄= 𝑷 = 𝟑𝟏
4
Et(69,31)
22
Matematika Ekonomi

FD  𝑃 = −𝑄 + 100 𝑃 = 0 → 𝑄 = 30
2
𝑄 = 0 → 𝑃 = 1𝑂𝑂 FSt  𝑃 = 3 𝑄 − 15
𝑃 = 0 → 𝑄 = 100
2
𝑄 = 0 → 𝑃 = −15
FS  𝑃 = 3 𝑄 − 20 𝑃 = 0 → 𝑄 = 22,5
𝑄 = 0 → 𝑃 = −20

𝑄 = 0 𝑃 = 100
d. FD  𝑃 = −𝑄 + 100 →
𝑃 = 0 𝑄 = 100
2 𝑄 = 0 𝑃 = −20
FS  𝑃 = 3 𝑄 − 20 →
𝑃 = 0 𝑄 = 30

23
Matematika Ekonomi

24
Matematika Ekonomi

BAB IV
ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP)
 Fungsi Biaya
Fungsi biaya menunjukkan hubungan antara biaya total dengan tingkat
outputnya (produksi yang dihasilkan).
Fungsi biaya terdiri dari :
 Total Cost (TC)
adalah biaya yang dikeluarkan produsen secara keseluruhan dalam
memproduksi suatu barang.
 Variabel Cost (VC)
adalah biaya yang dikeluarkan produsen secara berubah-ubah sesuai
dengan besar kecilnya produksi yang dihasilkan.
 Fixed Cost (FC)
adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan secara tetap (tanah,
gedung, mesin).
Secara Grafis hubungan ketiga fungsi biaya tersebut adalah sebagai
berikut:

Keterangan:
 TC,VC,FC adalah pengganti sumbu Y.
 Q adalah pengganti sumbu X.
 FC garis sejajar dengan Q, karena FC tidak dipengaruhi oleh besar
kecilnya produksi.

25
Matematika Ekonomi

 VC adalah garis yang berpusat pada titik 0, karena jumlah


pengeluarannya tergantung dari kuantitas yang dihasilkan, jadi
apabila tidak berproduksi, maka VC = 0
Bentuk umum fungsi biaya linier:
𝑇𝐶 = 𝑎𝑄 + 𝑏
Dimana: TC = Total Cost
Q = Kuantitas yang dihasilkan
a, b = Konstanta
 Fungsi Penerimaan (Revenue)
Adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara penerimaan total
dengan hasil penjualan produksinya. Secara grafis dapat digambarkan
sebagai berikut:

Keterangan:
Grafik TR dimulai dari titik 0, karena pada saat produsen tidak menjual
barang hasil produksinya adalah 0, maka TR nya juga 0.
 Analisis Break Even Point (BEP).
BEP terjadi apabila garis Total Cost (TC) bertemu dengan garis Total
Revenue (TR) dalam satu titik, yaitu titik yang menunjukkan keadaan
tingkat penerimaan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Secara grafis
dapat digambarkan sebagai berikut:

26
Matematika Ekonomi

TR laba
TC
rugi
BEP

BAB V
FUNGSI KONSUMSI, FUNGSI TABUNGAN DAN PENDAPATAN
NASIONAL
Seorang ahli dalam bidang ekonomi bernama Keyness, mempunyai
pendapat bahwa pengeluaran seseorang untuk konsumsi dipengaruhi oleh
pendapatannya. Semakin tinggi tingkat pendapatan maka tingkat
konsumsinya juga semakin tinggi. Sejalan dengan pemikiran tersebut
dapat dimengerti bahwa seorang yang tingkat pendapatannya semakin
tinggi, semakin besar pula tabungannya karena tabungan merupakan bagian
dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan.
 Fungsi Konsumsi
Secara matematis, hubungan fungsional antara konsumsi dan
pendapatan dapat ditulis sebagai berikut:
𝐶 = 𝑎 + 𝑏𝑌 (𝑎 > 0, 𝑏 > 0)
Keterangan : Y = Pendapatan
C = Pengeluaran untuk konsumsi
A = Besarnya konsumsi pada saat pendapatan sama dengan nol.
B = MPC (Marginal Propensity to Consume) Besarnya tambahan
konsumsi karena adanya tambahan pendapatan.

27
Matematika Ekonomi

 Fungsi Tabungan (Saving)


Adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara pendapatan dengan
tabungan (saving), secara matematis fungsi tabungan dapat ditulis
sebagai berikut:
Keterangan:
𝑌 = 𝐶 + 𝑆
Y = Pendapatan
𝑆 = 𝑌– 𝐶 C = Konsumsi
𝑆 = 𝑌 – ( 𝑎 + 𝑏𝑌 ) S = Tabungan
𝑆 = 𝑌 – 𝑎 – 𝑏𝑌 ( 1 – b ) = MPS (Marginal Propensity to
𝑆 = − 𝑎 + 𝑌 – 𝑏𝑌 Save)
𝑆 = − 𝑎 + (1 – 𝑏 ) 𝑌 Besarnya tambahan tabungan akibat
bertambahnya pendapatan
Secara Grafis hubungan pendapatan, konsumsi dan tabungan
digambarkan sebagai berikut:
C/S Y=C

E 𝐶 = 𝑎 + 𝑏𝑌
a
𝑆 = −𝑎 + (1 − 𝑏)𝑦
Y
0 YE

Keterangan :
 C dan S adalah konsumsi dan tabungan sebagai pengganti sumbu
Y
Y adalah pendapatan sebagai pengganti sumbu X
 a adalah besarnya konsumsi pada saat pendapatan sama dengan 0
 Y sama dengan C adalah garis impas karena semua titik pada garis
tersebut menunjukkan bahwa semua pendapatan habis
dikonsumsikan.
28
Matematika Ekonomi

 E adalah titik impas yaitu titik perpotongan antara garis konsumsi


dengan garis impas. Pada titik tersebut semua pendapatan habis
dikonsumsikan atau tabungan sama dengan nol.
 C = a + bY adalah garis konsumsi
 S = -a + ( 1 - b ) Y adalah garis fungsi tabungan
 YE = adalah besarnya pendapatan yang hanya cukup untuk
konsumsi
 Skala konsumsi (C), Skala Saving (S) = Skala Pendapatan (Y)
 Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional pada dasarnya merupakan penjumlahan total dari
pendapatan semua sektor di dalam satu negara, meliputi sektor rumah
tangga(orang-perseorangan), sektor badan usaha dan sektor pemerintah
 Pendapatan Disposabel (Yd)
Adalah pendapatan nasional yang secara nyata dapat dibelanjakan
oleh masyarakat, tidak termasuk didalamnya pendapatan yang
mempengaruhi besarnya Yd yaitu pajak dan transfer payment. Ada
4 keadaan yang mempengaruhi pendapatan :
 Pengeluaran perdangan dengan luar negeri tercermin dari
selisih antara ekspor dan impor negara yang bersangkutan
dilambangkan oleh (X – M).

29
Matematika Ekonomi

Dengan demikian persamaan pendapatan nasional menurut


pendekatan pengeluaran adalah sebagai berikut:
 Untuk perekonomian 2 sektor (model perekonomian sederhana),
𝑌 = 𝐶 + 𝐼
 Untuk perekonomian 3 sektor (model perekonomian tertutup),
𝑌 = 𝐶 + 𝐼 + 𝐺
 Untuk perekonomian 4 sektor (model perekonomian terbuka)
𝑌 = 𝐶 + 𝐼 + 𝐺 + (𝑋– 𝑀)
 Persamaan Pendapatan Nasional
Adalah persamaan yang menggambarkan jumlah seluruhkeluaran
(barang dan jasa)yang dihasilkan oleh suatu negara dalam jangka
waktu tertentu. Pengeluaran tersebut terdiri dari:
 Pengeluaran sektor rumah tangga dicerminkan oleh konsumsi
masyarakat dilambangkan oleh C.
 Pengeluaran sektor badan usaha dicerminkan oleh investasi
yang dilakukan oleh perusahaan dilambangkan oleh I.
 Pengeluaran dari sektor pemerintah dicerminkan oleh
pengeluaran pemerintah dilambangkan oleh G.
Tidak ada pajak maupun transfer payment
𝑌𝑑 = 𝑌
Hanya ada pajak
𝑌𝑑 = 𝑌 – 𝑇
Hanya ada transfer payment
𝑌𝑑 = 𝑌 + 𝑅

30
Matematika Ekonomi

Ada pajak dan Transfer payment


𝑌𝑑 = 𝑌 – 𝑇 + 𝑅

31
Matematika Ekonomi

32
Matematika Ekonomi

BAB VI
FUNGSI KUADRAT (PARABOLA)

Definisi: Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama


terhadap sebuah titik fokus dan sebuah garis lurus yang disebut direktriks.
Setiap parabola mempunyai sebuah sumbu simetri dan sebuah titik ekstrim.
Sumbu simetri parabola dapat berupa garis yang sejajar dengan sumbu
vertikal Y atau berupa garis yang sejajar dengan sumbu horizontal X. Titik
Ekstrim parabola adalah titik potong antara sumbu simetri dan para bola
yang bersangkutan.

𝑌 = 𝑎𝑋 2 + 𝑏𝑋 + 𝐶 Sumbu simetris // sumbu Y (vertical)

𝑋 = 𝑎𝑌 2 + 𝑏𝑌 + 𝐶 Sumbu simetris // sumbu X (horizontal)

33
Matematika Ekonomi

Titik Ekstrim Parabola

−𝑏 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
,
2𝑎 −4𝑎𝑐
 Penggunaan Fungsi Kuadrat dalam Ekonomi
Selain berbentuk fungsi linier, fungsi permintaan dan fungsi penawaran
dapat pula berbentuk fungsi non linier. Fungsi permintaan dan fungsi
penawaran yang kuadratik cara menganalisis keseimbangan pasarnya
sama halnya dalam kasus linier yaitu FD = FS. Demikian juga analisis
pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar sama halnya
pada kondisi linier.
 Differensial
Kaidah (Rumus) Differensial
 Differensial Konstanta
Jika Y = K dimana K adalah konstanta, maka
𝑑𝑌
=0
𝑑𝑋
Contoh :
𝑌=5
𝑑𝑌
=0
𝑑𝑋
 Differensial Fungsi Pangkat
Jika 𝑌 = 𝑋 𝑛 , dimana n adalah konstanta maka :
𝑑𝑌
= 𝑛𝑋 𝑛−1
𝑑𝑋
Contoh :
𝑌 = 𝑋 5 = 5𝑋 5−1 = 5𝑋 4
𝑌 = 𝑋 −3 → = −3𝑋 −3−1 = −3𝑋 −4
 Differensial perkalian konstanta dengan fungsi
Jika 𝑌 = 𝐾. 𝑉, dimana 𝑉 = ℎ(𝑋)
34
Matematika Ekonomi

𝑑𝑌 𝑑𝑌
Maka, 𝑑𝑋 = 𝐾. 𝑑𝑋
Contoh :
𝑑𝑌
𝑌 = 5𝑋 3 ,
= 5(3𝑋 2 ) = 15𝑋 2
𝑑𝑋
 Differensial pembagian konstanta dengan fungsi
𝐾 𝑑𝑌 𝐾 𝑑𝑉 /𝑑𝑋
Jika 𝑌 = , dimana 𝑉 = ℎ(𝑋), maka =
𝑉 𝑑𝑋 𝑉2
Contoh :
5 𝑑𝑌 5(3𝑋 2 ) 15𝑋 2
𝑌= 3 , = =
𝑋 𝑑𝑋 (𝑋 3 )2 𝑋6

35
Matematika Ekonomi

36
Matematika Ekonomi

BANK SOAL
 Soal-Soal Deret
1. PT. Jaya Abadi perkembangan produksinya mengikuti pola deret
hitung, pada tahun kesepuluh total produksinya mencapai 27.000
unit, kemudian akibat kesalahan manajemen pada tahun ke
sembilan belas tidak berproduksi lagi. Dari data tersebut diminta :
a. Berapa perkembangan produksinya?
b. Berapa produksi tahun pertama?
c. Berapa total produksi sampai tahun ke lima belas?
d. Berapa produksi tahun ke lima belas?
e. Pada tahun keberapa produksi mencapai 1200 unit?
2. Besarnya penerimaan PT. YSSY dari hasil penjualan barangnya Rp
720 juta pada tahun ke lima dan Rp 980 juta pada tahun ketujuh.
Apabila perkembangan penerimaan penjualan tersebut berpola
seperti deret hitung, berapa perkembangan penrimaannya per
tahun? Berapa besar penerimaan pada tahun pertama dan pada
tahun keberapa penerimaannyasebesar Rp 460 juta
3. Perolehan keuntungan kapital (capital gain) seorang pialang berpola
deret hitung, pada bulan ke 5 aktivitasnya di bursa saham , dia
memperoleh keuntungan Rp 700.000, selama tujuh bulan pertama,
dia meraih keuntungan total sebesar Rp 4.620.000,
Diminta:
a. Berapa besar keuntungan pada bulan pertama aktivitasnya?
b. Berapa keuntungan yang dia peroleh pada bulan ke 10?
c. Hitung keuntungan kapital total pialang tadi selama setahun
aktivitasnya di bursa saham?
4. Data penjualan perusahaan keramik PT Pasti Kuat untuk bulan ke
lima Rp 900 juta dan pada bulan ke sembilan Rp 1.300 juta.
Diminta:
a. Berapa besar hasil penjualan pada bulan pertama?
37
Matematika Ekonomi

b. Berapa perkembangan penjualan tiap bulannya?


c. Berapa besar penerimaan pada bulan ke sepuluh?
d. Berapa total penerimaan selama 1 tahun?
5. Dari hasil penjualan barangnya pada tahun kesepuluh, PT Langsung
Jaya memperoleh penerimaan Rp 200 juta sedangkan tahun ke lima
belas memperoleh penerimaan sebesar Rp 250 juta. Jika pola
perkembangan penerimaan perusahaan tersebut mengikuti deret
hitung.
Diminta:
a. Berapa perkembangan penerimaan pertahunnya?
b. Berapa besar penerimaan pada tahun pertama?
c. Pada tahun keberapa besarnya penerimaan mencapai Rp 310
juta
6. Seorang pengusaha meminjam uang di bank sebanyak Rp 250 juta,
untuk jangka waktu 4 tahun, tingkat bunga yang berlaku adalah
12% pertahun. Dari data tersebut berapa seluruh uang yang harus
dikembalikan pengusaha tersebut pada saat pelunasan? Apabila
perhitungan pembayaran bunga dibayar 4 bulanan, berapa jumlah
uang yang harus dikembalikan?
7. Tabungan seorang nasabah akan menjadi Rp56.700.000 tiga tahun
yang akan datang. Jika tingkat bunga bank yang berlaku 6%
pertahun berapa tabungan nasabah tersebut pada saat sekarang?
Apabila pembayaran bunga tidak pertahun tetapi persemester
berapa tabungan nasabah tersebut pada saat sekarang?
8. Seorang nasabah meminjam uang di bank sebanyak Rp 300 juta,
untuk jangka waktu 3 tahun, tingkat bunga yang berlaku adalah
15% pertahun. Dari data tersebut berapa seluruh uang yang harus
dikembalikan pengusaha tersebut pada saat pelunasan? Apabila
perhitungan pembayaran bunga dibayar 3 bulanan, berapa jumlah
uang yang harus dikembalikan?
38
Matematika Ekonomi

9. Tabungan seorang mahasiswa akan menjadi Rp10.600.000 empat


tahun yang akan datang. Jika tingkat bunga bank yang berlaku 4%
pertahun , Hitung Present value? Apabila pembayaran bunga tidak
pertahun tetapi empat bulanan berapa tabungan nasabah tersebut
pada saat sekarang?
 Soal-Soal Fungsi Permintaan,Fungsi Penawaran, Market Equlibrium,
Pajak Dan Subsidi
1. Permintaan terhadap suatu barang yang terjadi di pasar adalah bila
diminta 20 unit barang, harga per unit barang Rp 80 dan bila
diminta 60 unit barang, harga menjadi Rp 40, sedangkan penawaran
yang terjadi adalah jika yang ditawarkan 90 unit barang harga per
unit Rp 40, tetapi jika ditawarkan 120 unit barang harga akan naik
menjadi Rp 60 per unit. Dari data tersebut diminta:
a. Carilah fungsi penawaran dan fungsi permintaan?
b. Harga dan kuantitas barang pada market equilibrium?
c. Ababila atas barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp 5 per
unitnya, tentukan harga dan kuantitas barang yang baru.
d. Gambar kurvanya.
2. Kejadian yang berhasil diamati dipasar terhadap suatu barang
adalah sebagai berikut:
Bila barang tersebut tidak ada di pasar (Q = 0) maka harga per unit
yang diminta dapat mencapai Rp 120, tetapi bila barang ada
sebanyak 20 unit harga yang ditawarkan sebesar Rp 60 per unit.
Market Equilibrium terjadi pada harga Rp 80 dan kuantitas 40 unit.
Diminta:
a. Carilah fungsi permintaan dan fungsi penawarannya.
b. Gambar kurvanya.
3. Diketahui:
Fungsi Penawaran : P = ¼ Q + 10
Fungsi Permintaan: P = -1/4 Q + 25
39
Matematika Ekonomi

Pajak Rp 2 per unit


Diminta:
a. Keseimbangan pasar sebelum pajak
b. Keseimbangan pasar setelah pajak
c. Gambar kurvanya
4. Garis fungsi penawaran melewati titik (0,3) sedang garis fungsi
permintaan melewati titik (0,10), apabila titik equilibriumnya E
(6,6).
5. Tentukan: Persamaan fungsi permintaan dan penawarannya
Diketahui : Fungsi Penawaran Q = 2P - 20
Fungsi Permintaan P = -1/2 Q + 40
Pajak Rp 5, pe unit
Diminta:
a. Harga & kuantitas pada market equibrium sebelum pajak
b. Harga & kuantitas pada market equibrium setelah pajak
c. Gambar kurvanya.
6. Diketahui: Fungsi Permintaan P= -1/2 Q + 30
Fungsi Penawaran P = ¼ Q + 10
Pajak 20%
Diminta :
a. Harga dan kuantitas keseimbangan pasar sebelum pajak
b. Harga dan kuantitas keseimbangan pasar setelah pajak
c. Gambar kurvanya.
7. Diketahui: FD : P = - 0,5Q + 10
FS : P = Q + 4
Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 2, untuk setiap unit
barang yang dijual, berapa P dan Q sebelum subsidi dan P dan Q
setelah subsidi? Dan Gambarkan kurvanya?

40
Matematika Ekonomi

8. Sebuah perusahaan menjual hasil produksinya dengan harga Rp


2000, per unit, biaya variabelnya 40% dari pendapatannya sedang
biaya tetapnya Rp 6000.000
Tentukan:
a. BEP (pada saat Q berapa)
b. Bila perusahaan menjual hasil produksinya 6000 unit , apa yang
terjadi (laba/rugi)
c. Gambar kurvanya
9. Bila diketahui fungsi konsumsi ditunjukkan oleh persamaan C = 10
+ 0,75Y
Carilah:
a. Fungsi tabungannya, berapakah besarnya konsumsi pada saat
tabungan sama dengan nol (S = 0)
b. Gambar kurva fungsi konsumsi dan tabungannya.
10. Pak Santoso mengatakan bahwa pada saat menganggur dia harus
mengeluarkan Rp 30.000, untuk kebutuhannya sebulan, setelah
bekerja dengan penghasilan Rp 100.000, Pak Santoso bisa
menabung Rp 10.000 / bulan. Berapakah tabungan Pak Santoso bila
penghasilannya mencapai Rp 120.000 / bulan
 Fungsi Konsumsi, Fungsi Tabungan dan Pendapatan Nasional
1. Bila diketahui fungsi konsumsi ditunjukkan oleh persamaan C = 10
+ 0,75Y
Carilah persamaan fungsi tabungannya
a. Berapakah besar konsumsi pada saat tabungan sama dengan 0 (
S=0)
b. Gambar kurva fungsi konsumsi dan tabungannya.
2. Konsumsi masyarakat suatu negara ditunjukkan oleh persamaan C
= 1500 + 0,75Yd Investasi dan pengeluaran pemerintah masing-
masing sebesar 2000 dan 1000. Pajak yang diterima dan transfer
payment yang dilakukan pemerintah masing-masing dicerminkan
41
Matematika Ekonomi

oleh T = 500 + 0,25Y dan R = 100 + 0,05Y. Jika nilai ekspornya


1250 dan impornya dicerminkan oleh M = 700 + 0,1Y. Hitung
Pendapatan Nasional Negara tersebut

42

Anda mungkin juga menyukai