KONTRAK PERKULIAHAN
FAKULTAS EKONOMI
Manfaat Matakuliah
Dengan mengambil mata kuliah ini mahasiswa nantinya akan
mengetahui bagaimana manfaat yang didapat yaitu dapat memahami
berbagai rumus, metode, cara matematika yang akan diterapkan dan
diimplemenatasikan dalam persoalan persoalan yang berhubungan
dengan ekonomi untuk alat penyelesaiannya.
Diskripsi Perkuliahan
Ruang lingkup perkuliahan matematika ekonomi adalah matematika
yang diambil dari teori dasar matematika yang berhubungan dengan
persoalan-persoalan ekonomi terdiri dari deret, fungsi, differensial,
diferensial fungsi majemuk dan matrik. Dengan teori dasar itu
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester), saudara
akan dapat menganalisis dan memecahkan kasus-kasus pada masalah-
masalah ekonomi pada umumnya dan masalah-masalah perusahaan dan
proyek pada khususnya, dengan berbagai macam teori dan rumus
matematika yang diketahui sehingga mahasiswa diharapkan mampu
1
Matematika Ekonomi
2
Matematika Ekonomi
3
Matematika Ekonomi
subsidi
V Lanjutan
Fungsi konsumsi, tabungan, dan
VI
pendapatan nasional
Fungsi kuadrat, penggunaan fungsi
VII
kuadrat dalam ekonomi
VIII Ujian Tengah Semester (UTS)
Diferensial, kaidah-kaidah
IX
diferensial
Derivative dari derivative,
X penggunaan diferensial dalam
ekonomi
Diferensial fungsi majemuk,
XI diferensial parsial, derivative dari
derivative parsial
XII Optimasi bersyarat
Utilitas marginal parsial dan
XIII
keseimbangan konsumsi
XIV Matrik
XV Lanjutan
XVI Ujian Akhir Semester (UAS)
4
Matematika Ekonomi
BAB I
DERET
DERET adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan
memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan
unsur dan pembentuk sebuah deret dinamakan suku.
Deret Hitung
Adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan
terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-
suku dari deret hitung dinamakan pembeda, yaitu selisih antara nilai-
nilai dua suku yang berurutan.
Ada dua rumus yang digunakan dalam deret hitung :
Untuk mencari nilai suku ke n dari deret hitung
Sn = a + (n – 1) b
a = suku pertama
b = pembeda
n = indeks suku
Contoh:
Nilai suku ke 101 dari deret hitung 3, 5, 7, 9, 11, … adalah….
Diket : a = 3 | b = 2 | n = 101
Dita : Sn?
Jwb : S101 = a + (n – 1) b
S101 = 3 + (101 – 1) 2
S101 = 3 + 100 x 2
S101 = 3 + 200
S101 = 203
5
Matematika Ekonomi
Untuk mencari jumlah nilai dari semua suku pada deret hitung
1
Dn = 2 n (2a + (n – 1) b)
a = suku pertama
b = pembeda
n = indeks suku
Contoh:
Berapa jumlah semua suku s/d suku yang ke 25 dari deret 3, 5, 7, 9,
11, …
Diket : a = 3 | b = 2 | n = 25
Dita : D25?
1
Jwb : Dn = 2 n (2a + (n – 1) b)
1
D25 = 2 25 (2.3 + (25 – 1) 2)
D25 = 12,5 (6 + (24) 2)
D25 = 12,5 (6 + 48)
D25 = 12,5 x 54
D25 = 675
Deret Ukur
Adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan perkalian
terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-
suku deret ukur dinamakan pengganda, yaitu merupakan hasil bagi nilai
suku terhadap nilai suku didepannya.
Ada dua rumus yang digunakan dalam deret ukur:
Mencari nilai suku ke n dari deret ukur
Sn = a. 𝑝𝑛 – 1
a = suku pertama
p = pengganda
n = indeks suku
Contoh:
6
Matematika Ekonomi
7
Matematika Ekonomi
720 = a + 4b
980 = a + (6b) –
-260 = -2b
130 =b
720 = a + (5 – 1) b
8
Matematika Ekonomi
720 = a + 4 x 130
720 = a + 520
a = 720 – 520
a = 200
460 = 200 + (n – 1) 130
460 = 200 + 130n – 130
460 = 70 + 130n
n = (460-70): 130
n = 390:130
n =3
Model bunga majemuk
Adalah penerapan deret ukur dalam kasus simpan pinjam dan
investasi. Dengan modal ini dapat dihitung misalnya, besarnya
pengembalian tingkat bunganya. Atau sebaliknya, untuk mengukur
nilai sekarang dari suatu jumlah hasil investasi yang akan diterima
dimana saja.
Jika misalnya modal pokok sebesar P dibungakan secara majemuk
dengan suku bunga pertahun setingkat I maka jumlah akimulatif
modal tersebut dimasa datang setelah n tahun (Fn) dapat dihitung
sebagai berikut:
Fn = P (1 + i) n
P = jumlah sekarang n = jumlah tahun
I = tingkat bunga pertahun
Rumus diatas mengandung anggapan tersirat bahwa bunga
diperhitungkan/ dibayarkan satu kali dalam satu tahun. Apabila
bunga diperhitungkan atau dibayarkan lebih dari satu kali (missal m
kali, masing-masing i/m pertermin) dalam satu tahun maka jumlah
dimasa depan menjadi:
𝑖
Fn = P (1 + ) m.n
𝑚
9
Matematika Ekonomi
10
Matematika Ekonomi
Contoh Soal 1:
Seorang pengusaha meminjam uang di bank sebanyak Rp 250 juta,
untuk jangka waktu 4 tahun, tingkat bunga yang berlaku adalah
12% pertahun. Dari data tersebut berapa seluruh uang yang harus
dikembalikan pengusaha tersebut pada saat pelunasan? Apabila
perhitungan pembayaran bunga dibayar 4 bulanan, berapa jumlah
uang yang harus dikembalikan?
Diket : P=250.000.000 | n=4 | i=12%=0,12 |m=3
Dita : a. F4 jika dikembalikan pada saat pelunasan
b. F4 jika dibayar 4 bulanan
Jwb : a. F4=P(1+i)n
F4=250.000.000(1+0,12)4
F4=250.000.000(1,12)4
F4=250.000.000(1,57)
F4=393379840
𝑖
b. F4= P(1+ 𝑚)m.n
0,12 3.4
F4=250.000.000(1+ )
3
F4=250.000.000(1+0,04)12
F4=250.000.000(1,04)12
F4=250.000.000(1,601)
F4=400.258.054,64
Contoh 2:
Tabungan seorang nasabah akan menjadi Rp56.700.000 tiga tahun
yang akan datang. Jika tingkat bunga bank yang berlaku 6%
pertahun berapa tabungan nasabah tersebut pada saat sekarang?
Apabila pembayaran bunga tidak pertahun tetapi persemester
berapa tabungan nasabah tersebut pada saat sekarang?
Diket : F=56.700.000 | i=6%=0.06 | n=3 | m=2
Dita : a. P Jika tingkat bunga bank yang berlaku 6% pertahun
11
Matematika Ekonomi
12
Matematika Ekonomi
BAB II
FUNGSI
Fungsi adalah Suatu bentuk matematis yang menyata kan hubungan
ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel dengan variabel
lainnya.
Contoh: Y = 0,8X + 5
Keterangan:
X = Variabel bebas (Independent variabel) adalah variabel yang nilainya
tidak tergantung pada variabel lain.
Y = Variabel terikat (Dependent variabel) adalah variabel yang nilainya
tergantung pada variabel lain.
0,8 = adalah koefisien variabel X
5 = adalah konstanta
Fungsi Linier
Definisi: Dikatakan fungsi linier apabila variabel X dan Y dalam
persamaan tersebut mempunya pangkat satu.
Contoh:
y=2x+5
y=-3x+2
Didalam menyelesaikan persoalan fungsi linier ada dua cara yang perlu
diketahui, yaitu:
Dengan suatu persamaan linier dapat diperoleh suatu grafik
Misal:
1
y= - 2x+4
Untuk menggambar grafiknya dicari dengan cara: mencari titik
potong terhadap sumbu X dan sumbu Y.
Titik potong terhadap sumbu X, terjadi apabila Y = 0
1 1 4
0= - 2x+4 2x=4 | x= 1 | x=8
2
13
Matematika Ekonomi
Gradien
Adalah koefisien yang menentukan arah garis fungsi linier,
biasanya koefisien ini melekat pada variabel X
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙
𝑠𝑖𝑠𝑖 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙
Tanda positive dan negativenya jika gambar kurva bergerak dari
kiri atas ke kanan bawah maka nilai gradiennya negative dan juga
sebaliknya
Contoh:
15
Matematika Ekonomi
𝑦 = −𝑥 + 3
Jika 𝑥 = 0 𝑦 = 3, koordinat (0,3)
Jika 𝑦 = 0 𝑥 = 3, koordinat (3,0)
16
Matematika Ekonomi
BAB III
PENGGUNAAN FUNGSI LINIER DALAM EKONOMI
Fungsi Permintaan (Demand Function)
Definisi: Fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga dengan
jumlah barang yang diminta oleh konsumen dengan anggapan bahwa
faktor-faktor lain tetap (ceteris paribus), yaitu selera tetap, pendapatan
tetap dan harga barang-barang lain tetap, maka ini menandakan bahwa
apabila harga turun jumlah barang yang diminta oleh konsumen naik,
demikian pula sebaliknya.
17
Matematika Ekonomi
18
Matematika Ekonomi
19
Matematika Ekonomi
Subsidi
Definisi: Subsidi merupakan kebalikan dari pajak, pengaruhnya
terhadap keseimbangan pasar berbalikan dengan pengaruh pajak.
Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan suatu barang
menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi rendah. Dengan
adanya subsidi, produsen merasa ongkos produksinya menjadi
lebih kecil sehingga bersedia menjual lebih murah.
Sebelum subsidi : FS 𝑃 = 𝑎𝑄 + 𝑏
Setelah Subsidi : FSs 𝑃 = 𝑎𝑄 + 𝑏 – 𝑆
20
Matematika Ekonomi
Contoh Soal:
Permintaan terhadap suatu barang yang terjadi di pasar adalah bila diminta
20 unit barang, harga per unit barang Rp 80 dan bila diminta 60 unit
barang, harga menjadi Rp 40, sedangkan penawaran yang terjadi adalah
jika yang ditawarkan 90 unit barang harga per unit Rp 40, tetapi jika
ditawarkan 120 unit barang harga akan naik menjadi Rp 60 per unit. Dari
data tersebut diminta:
a. Carilah fungsi penawaran dan fungsi permintaan?
b. Harga dan kuantitas barang pada market equilibrium?
c. Apabila atas barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp 5 per unitnya,
tentukan harga dan kuantitas barang yang baru.
d. Gambar kurvanya.
Jawaban:
𝑃−𝑃1 𝑄−𝑄1
a. =
𝑃−𝑃1 𝑄−𝑄1
Fungsi Permintaan FD 𝑄1 = 20 𝑃1 = 80
𝑄2 = 60 𝑃2 = 40
𝑃 − 80 𝑄 − 20
=
40 − 80 60 − 20
𝑃 − 80 𝑄 − 20
=
−40 40
(𝑃 − 40)40 = −40(𝑄 − 20)
40𝑃 − 3200 = −40𝑄 + 800
40𝑃 = −40𝑄 + 800 + 3600
40𝑃 = −40𝑄 + 4000
: 40
𝑷 = −𝑸 + 𝟏𝟎𝟎
Fungsi Penawaran FS 𝑄1 = 90 𝑃1 = 40
𝑄2 = 120 𝑃2 = 60
𝑃 − 40 𝑄 − 90
=
60 − 40 120 − 90
21
Matematika Ekonomi
𝑃 − 40 𝑄 − 90
=
20 30
(𝑃 − 40)30 = 20(𝑄 − 20)
30𝑃 − 1200 = 20𝑄 − 40
30𝑃 = 20𝑄 − 40 + 120
30𝑃 = 20𝑄 + 1160
: 30
𝟐
𝑷 = 𝟑 𝑸 + 𝟐𝟎
b. 𝐹𝑆 = 𝐹𝐷
2 120
𝑄 − 20 = −𝑄 + 100 𝑄=
3 5
2 3
𝑄 + 𝑄 = 100 + 20 360
3 𝑄=
2 3 5
𝑄 + 𝑄 = 120 𝑸 = 𝟕𝟐
3 3
5 𝑃 = −𝑄 + 100
𝑄 = 120
3 𝑃 = −72 + 100
𝑷 = 𝟐𝟖
c. FD 𝑃 = −𝑄 + 100
2
FS 𝑃 = 3 𝑄 + 20
E(72,28)
2
FSt 𝑃 = 3 𝑄 + 20 + 5
𝟐
𝑷 = 𝟑 𝑸 − 𝟏𝟓
EFSt=FD
2
𝑄 − 15 = −𝑄 + 100 𝑸 = 𝟔𝟗
3
5 𝑃 = −𝑄 + 100
𝑄 = 115
3 𝑃 = −69 + 100
345
𝑄= 𝑷 = 𝟑𝟏
4
Et(69,31)
22
Matematika Ekonomi
FD 𝑃 = −𝑄 + 100 𝑃 = 0 → 𝑄 = 30
2
𝑄 = 0 → 𝑃 = 1𝑂𝑂 FSt 𝑃 = 3 𝑄 − 15
𝑃 = 0 → 𝑄 = 100
2
𝑄 = 0 → 𝑃 = −15
FS 𝑃 = 3 𝑄 − 20 𝑃 = 0 → 𝑄 = 22,5
𝑄 = 0 → 𝑃 = −20
𝑄 = 0 𝑃 = 100
d. FD 𝑃 = −𝑄 + 100 →
𝑃 = 0 𝑄 = 100
2 𝑄 = 0 𝑃 = −20
FS 𝑃 = 3 𝑄 − 20 →
𝑃 = 0 𝑄 = 30
23
Matematika Ekonomi
24
Matematika Ekonomi
BAB IV
ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP)
Fungsi Biaya
Fungsi biaya menunjukkan hubungan antara biaya total dengan tingkat
outputnya (produksi yang dihasilkan).
Fungsi biaya terdiri dari :
Total Cost (TC)
adalah biaya yang dikeluarkan produsen secara keseluruhan dalam
memproduksi suatu barang.
Variabel Cost (VC)
adalah biaya yang dikeluarkan produsen secara berubah-ubah sesuai
dengan besar kecilnya produksi yang dihasilkan.
Fixed Cost (FC)
adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan secara tetap (tanah,
gedung, mesin).
Secara Grafis hubungan ketiga fungsi biaya tersebut adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
TC,VC,FC adalah pengganti sumbu Y.
Q adalah pengganti sumbu X.
FC garis sejajar dengan Q, karena FC tidak dipengaruhi oleh besar
kecilnya produksi.
25
Matematika Ekonomi
Keterangan:
Grafik TR dimulai dari titik 0, karena pada saat produsen tidak menjual
barang hasil produksinya adalah 0, maka TR nya juga 0.
Analisis Break Even Point (BEP).
BEP terjadi apabila garis Total Cost (TC) bertemu dengan garis Total
Revenue (TR) dalam satu titik, yaitu titik yang menunjukkan keadaan
tingkat penerimaan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Secara grafis
dapat digambarkan sebagai berikut:
26
Matematika Ekonomi
TR laba
TC
rugi
BEP
BAB V
FUNGSI KONSUMSI, FUNGSI TABUNGAN DAN PENDAPATAN
NASIONAL
Seorang ahli dalam bidang ekonomi bernama Keyness, mempunyai
pendapat bahwa pengeluaran seseorang untuk konsumsi dipengaruhi oleh
pendapatannya. Semakin tinggi tingkat pendapatan maka tingkat
konsumsinya juga semakin tinggi. Sejalan dengan pemikiran tersebut
dapat dimengerti bahwa seorang yang tingkat pendapatannya semakin
tinggi, semakin besar pula tabungannya karena tabungan merupakan bagian
dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan.
Fungsi Konsumsi
Secara matematis, hubungan fungsional antara konsumsi dan
pendapatan dapat ditulis sebagai berikut:
𝐶 = 𝑎 + 𝑏𝑌 (𝑎 > 0, 𝑏 > 0)
Keterangan : Y = Pendapatan
C = Pengeluaran untuk konsumsi
A = Besarnya konsumsi pada saat pendapatan sama dengan nol.
B = MPC (Marginal Propensity to Consume) Besarnya tambahan
konsumsi karena adanya tambahan pendapatan.
27
Matematika Ekonomi
E 𝐶 = 𝑎 + 𝑏𝑌
a
𝑆 = −𝑎 + (1 − 𝑏)𝑦
Y
0 YE
Keterangan :
C dan S adalah konsumsi dan tabungan sebagai pengganti sumbu
Y
Y adalah pendapatan sebagai pengganti sumbu X
a adalah besarnya konsumsi pada saat pendapatan sama dengan 0
Y sama dengan C adalah garis impas karena semua titik pada garis
tersebut menunjukkan bahwa semua pendapatan habis
dikonsumsikan.
28
Matematika Ekonomi
29
Matematika Ekonomi
30
Matematika Ekonomi
31
Matematika Ekonomi
32
Matematika Ekonomi
BAB VI
FUNGSI KUADRAT (PARABOLA)
33
Matematika Ekonomi
−𝑏 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
,
2𝑎 −4𝑎𝑐
Penggunaan Fungsi Kuadrat dalam Ekonomi
Selain berbentuk fungsi linier, fungsi permintaan dan fungsi penawaran
dapat pula berbentuk fungsi non linier. Fungsi permintaan dan fungsi
penawaran yang kuadratik cara menganalisis keseimbangan pasarnya
sama halnya dalam kasus linier yaitu FD = FS. Demikian juga analisis
pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar sama halnya
pada kondisi linier.
Differensial
Kaidah (Rumus) Differensial
Differensial Konstanta
Jika Y = K dimana K adalah konstanta, maka
𝑑𝑌
=0
𝑑𝑋
Contoh :
𝑌=5
𝑑𝑌
=0
𝑑𝑋
Differensial Fungsi Pangkat
Jika 𝑌 = 𝑋 𝑛 , dimana n adalah konstanta maka :
𝑑𝑌
= 𝑛𝑋 𝑛−1
𝑑𝑋
Contoh :
𝑌 = 𝑋 5 = 5𝑋 5−1 = 5𝑋 4
𝑌 = 𝑋 −3 → = −3𝑋 −3−1 = −3𝑋 −4
Differensial perkalian konstanta dengan fungsi
Jika 𝑌 = 𝐾. 𝑉, dimana 𝑉 = ℎ(𝑋)
34
Matematika Ekonomi
𝑑𝑌 𝑑𝑌
Maka, 𝑑𝑋 = 𝐾. 𝑑𝑋
Contoh :
𝑑𝑌
𝑌 = 5𝑋 3 ,
= 5(3𝑋 2 ) = 15𝑋 2
𝑑𝑋
Differensial pembagian konstanta dengan fungsi
𝐾 𝑑𝑌 𝐾 𝑑𝑉 /𝑑𝑋
Jika 𝑌 = , dimana 𝑉 = ℎ(𝑋), maka =
𝑉 𝑑𝑋 𝑉2
Contoh :
5 𝑑𝑌 5(3𝑋 2 ) 15𝑋 2
𝑌= 3 , = =
𝑋 𝑑𝑋 (𝑋 3 )2 𝑋6
35
Matematika Ekonomi
36
Matematika Ekonomi
BANK SOAL
Soal-Soal Deret
1. PT. Jaya Abadi perkembangan produksinya mengikuti pola deret
hitung, pada tahun kesepuluh total produksinya mencapai 27.000
unit, kemudian akibat kesalahan manajemen pada tahun ke
sembilan belas tidak berproduksi lagi. Dari data tersebut diminta :
a. Berapa perkembangan produksinya?
b. Berapa produksi tahun pertama?
c. Berapa total produksi sampai tahun ke lima belas?
d. Berapa produksi tahun ke lima belas?
e. Pada tahun keberapa produksi mencapai 1200 unit?
2. Besarnya penerimaan PT. YSSY dari hasil penjualan barangnya Rp
720 juta pada tahun ke lima dan Rp 980 juta pada tahun ketujuh.
Apabila perkembangan penerimaan penjualan tersebut berpola
seperti deret hitung, berapa perkembangan penrimaannya per
tahun? Berapa besar penerimaan pada tahun pertama dan pada
tahun keberapa penerimaannyasebesar Rp 460 juta
3. Perolehan keuntungan kapital (capital gain) seorang pialang berpola
deret hitung, pada bulan ke 5 aktivitasnya di bursa saham , dia
memperoleh keuntungan Rp 700.000, selama tujuh bulan pertama,
dia meraih keuntungan total sebesar Rp 4.620.000,
Diminta:
a. Berapa besar keuntungan pada bulan pertama aktivitasnya?
b. Berapa keuntungan yang dia peroleh pada bulan ke 10?
c. Hitung keuntungan kapital total pialang tadi selama setahun
aktivitasnya di bursa saham?
4. Data penjualan perusahaan keramik PT Pasti Kuat untuk bulan ke
lima Rp 900 juta dan pada bulan ke sembilan Rp 1.300 juta.
Diminta:
a. Berapa besar hasil penjualan pada bulan pertama?
37
Matematika Ekonomi
40
Matematika Ekonomi
42