Anda di halaman 1dari 3

Wildan Eka Andaya

101216033
Teknik Geologi
Shift senin ( 12.00-14.00 )

MODUL 3 : BATUAN BEKU INTERMEDIET-ASAM

1. Batuan beku intermediet


Andesit
Batuan andesit merupakan
batuan volkanik yang memiliki
warna abu-abu dan porphiri
karena memiliki fenokris dan
masa dasar. Mineral plagioklas,
piroksen, hornblende, dan
biotite hadir sebagai
fenokrisnya dan juga
membentuk masa dasarnya
dengan butir yang lebih halus.
Batuan ini terbentuk dari aliran
lava blocky atau columnar joint
yang membeku dan bisa juga
terjadi karena intrusive atau
ekstrusif magma yang memiliki
komposisi intermediet. Batuan
andesit terbentuk dari magma
berkomposisi intermediate dan
biasanya terbentuk dari proses
subduksi dimana lempeng
Samudra menunjam lempeng benua sehingga memiliki komposisi SiO2
sebanyak 50% sampai 60% di temperatur sekitar 800oC sampai 900oC dan
memiliki viskositas yang rendah dan biasanya berasoiasi dengan gunung yang
memiliki bentuk stratovolcano. Batuan andesit juga didominasi oleh kristal atau
yang biasa disebut sebagai holokristalin pada derajat holokristalin.
2. Batuan beku asam
Granit
Batuan granit merupakan
batuann plutonik intrusif
yang memiliki warna putih
atau terang. Tekstur batuan
granit adalah kasar karena
mineralnya bisa dilihat
dengan menggunakan mata
telanjang dan dengan lup.
Mineral kuarsa yang terdapat
didalamnya berbentuk bulat
dan menyerupai gelas dan
merupakan mineral dominan
berkisar 15% sampai 45%,
sedangkan pada mineral
feldspar akan berbentuk
persegi panjang. Selain itu, pada mineral plagioklas biasanya berwarna putih
dan alkali feldsaprnya berwarna pink. Pada mineral gelapnya akan ditemui
mineral hornblende dana tau biotit. Pada batuan granit porfiri beberapa feldspar
akan jadi fenokrisnya karena memiliki ukuran butir yang lebih besar. Batuan
granit terbentuk dari pembekuan magma yang berkomposisi felsic dibawah
permukaan sehingga tidak langsung mendingin karena pengaruh suhu
permukaan sehingga mineral-mineral akan mempunyai waktu untuk
membentuk kristalnya dengan sempurna dan akan memberikan tekstur kasar
pada batuan granit. Batuan granit juga di asosiasi dengan aktifitas pembentukan
gunung. Batuan ini terjadi sebagai batholith besar dan stock. Karena batuan ini
didominasi oleh kristal maka batuan ini disebut sebagai holokristalin pada
derajat kristalisasi.
Referensi
 Price Monica , Walsh Kevin , 2005 , Pocket Nature Minerals and
Minerals , London , Dorling Kindersley
 Tyrrell G. W. 1979 , The Principles of Petrologi , London , Chapman
and Hall

Anda mungkin juga menyukai