Anda di halaman 1dari 18

BADAN

BSN STANDARDISASI
NASIONAL

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

NOMOR 793/KEP/BSN/12/2023
TENTANG

PENETAPAN SNI 7569:2023 PROSEDUR PELEDAKAN TIDUR

SEBAGAI REVISI DARI SNI 7569:2010 PROSEDUR PENANGANAN

PELEDAKAN TIDUR

KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

Menimbang a. bahwa untuk menjaga kesesuaian Standar


Nasional Indonesia terhadap kebutuhan pasar,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pemeliharaan dan penilaian kelayakan dan
kekinian, perlu dilakukan kaji ulang;
b. bahwa berdasarkan hasil kaji ulang, perlu
dilakukan revisi Standar Nasional Indonesia;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Badan
Standardisasi Nasional tentang Penetapan SNI
7569:2023 Prosedur peledakan tidur sebagai
revisi dari SNI 7569:2010 Prosedur penanganan
peledakan tidur;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang


Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun


2014 Nomor 216, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5584);
BADAN

BSN STANDARDISASI
NASIONAL

-'
2

2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2018

tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian


Kesesuaian Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 110
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6225);
3. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2018

tentang Badan Standardisasi Nasional


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 10);
4. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor

12 Tahun 2018 tentang Perubahan atas


Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor

1 Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Cara


Penomoran Standar Nasional Indonesia (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
1762);

Memperhatikan: Surat Direktur Teknik dan Lingkungan,


Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara,
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,
Nomor: B-6804/MB.07/DBT.SU/2023 tanggal
8 November 2023 Hal Penyampaian Hasil
Konsensus;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI

NASIONAL TENTANG PENETAPAN SNI 7569:2023

PROSEDUR PELEDAKAN TIDUR SEBAGAI REVISI

DARI SNI 7569:2010 PROSEDUR PENANGANAN

PELEDAKAN TIDUR.
BADAN

fiSN STANDARDISASI
NASIONAL

- 3-

KESATU
Menetapkan SNI 7569:2023 Prosedur peledakan
tidur sebagai revisi dari SNI 7569:2010 Prosedur
penanganan peledakan tidur.

KEDUA
SNI yang direvisi masih tetap berlaku sepanjang
belum dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KETIGA Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2023
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

KUKUH S. AdHMAD
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 7569:2023

Prosedur peledakan tidur


Standar Nasional Indonesia

ICS 13.230
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
dan tidak untuk dikomersialkan”
© BSN 2023

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN

BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id

Diterbitkan di Jakarta
SNI 7569:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Daftar isi

Daftar isi ................................................................................................................................. i


Prakata .................................................................................................................................. ii
Pendahuluan ......................................................................................................................... iii
1 Ruang lingkup ................................................................................................................. 1
2 Istilah dan definisi ........................................................................................................... 1
3 Prinsip ........................................................................................................................... 2
4 Tanggung jawab ............................................................................................................. 2
5 Prosedur peledakan tidur ................................................................................................ 3
Bibliogafi ................................................................................................................................ 8

Gambar 1 – Contoh jarak aman peledakan tidur terhadap kaki jenjang ................................. 3

dan tidak untuk dikomersialkan”


Gambar 2 – Contoh pita pengaman dan bendera segitiga merah yang dilengkapi retro
reflektif ................................................................................................................................... 4
Gambar 3 – Contoh rambu area peledakan tidur ................................................................... 5
Gambar 4 – Desain contoh ukuran daun peledakan tidur ...................................................... 5
Gambar 5 – Contoh sketsa demarkasi dan pengamanan lokasi peledakan tidur ................... 6

Tabel 1 – Ukuran daun rambu peledakan tidur ...................................................................... 5

© BSN 2023 i
SNI 7569:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) 7569:2023 dengan judul Prosedur peledakan tidur, yang
dalam Bahasa Inggris berjudul Sleep blasting procedure, merupakan revisi dari SNI
7569:2010, Prosedur penanganan peledakan tidur. Standar ini disusun dengan jalur
pengembangan sendiri dan ditetapkan oleh BSN tahun 2023.

Perubahan dalam standar ini meliputi substansi untuk memperjelas ruang lingkup dari
prosedur peledakan tidur, penambahan prinsip, istilah dan definisi dan prosedur peledakan
tidur. Perubahan tersebut sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan pertambangan.

Standar ini dirumuskan oleh Komite Teknis 13-06, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pertambangan Mineral dan Batubara melalui dibahas rapat teknis dan disepakati dalam rapat
konsensus pada tanggal 26 Oktober 2023 di Depok, yang dihadiri oleh para pemangku
kepentingan (stakeholders) terkait, yaitu perwakilan dari pemerintah, pelaku usaha,
konsumen, dan pakar.

Standar ini telah melalui tahapan jajak pendapat pada periode tanggal 15 November 2023
sampai dengan 15 Desember 2023 dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI.

dan tidak untuk dikomersialkan”


Untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan dokumen dimaksud, disarankan bagi
pengguna standar untuk menggunakan dokumen SNI yang dicetak dengan tinta berwarna.

Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.

© BSN 2023 ii
SNI 7569:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Pendahuluan

Peledakan tidur merupakan salah satu kegiatan peledakan yang dilakukan pada hari yang
berbeda dengan saat pengisian bahan peledak dan penyumbatan lubang ledak. Pelaksanaan
peledakan tidur harus dipastikan untuk keselamatan semua personel atau peralatan yang
berada di sekitar lokasi peledakan tidur. Oleh karena itu, prosedur peledakan tidur pada
kegiatan pertambangan mineral dan batubara perlu distandarkan.

dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2023 iii


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Prosedur peledakan tidur

1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan prosedur peledakan tidur pada kegiatan usaha pertambangan.

2 Istilah dan definisi

Untuk tujuan penggunaan dokumen ini, istilah dan definisi berikut ini berlaku.

2.1
bahan peledak
bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, gas atau campurannya
yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan, gesekan, atau ledakan awal akan mengalami
suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya
berbentuk gas dan disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil

2.2

dan tidak untuk dikomersialkan”


juru ledak
seseorang yang diangkat oleh perusahaan pertambangan atau KTT yang bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan peledakan dan/atau melakukan inisiasi peledakan serta memiliki Kartu
Ijin Meledakan (KIM)

2.3
Kepala Inspektur Tambang (KaIT)
pejabat yang secara ex officio menduduki jabatan direktur yang mempunyai tugas pokok dan
fungsi di bidang keteknikan dan lingkungan pertambangan mineral dan batubara pada
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertambangan mineral
dan batubara

2.4
Kepala Teknik Tambang (KTT)
seseorang yang memiliki posisi tertinggi dalam struktur organisasi lapangan pertambangan
yang memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya operasional pertambangan sesuai
dengan kaidah teknik pertambangan yang baik

2.5
koordinator peledakan
personel yang ditugaskan untuk bertanggungjawab seluruhnya atas pelaksanaan aktivitas
peledakan di area tertentu

2.6
peledakan tidur
rangkaian kegiatan peledakan yang kegiatan pengisian bahan peledak dan penyumbatan
lubang ledak dilakukan berlainan hari dengan kegiatan perangkaian dan penyambungan
lubang ledak dan peledakan dilaksanakan (disesuaikan kemampuan stabilitas kimia bahan
peledak) serta sebelumnya telah memperoleh persetujuan KaIT

© BSN 2023 1 dari 8


SNI 7569:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
2.7
penyumbatan lubang ledak (stemming)
penempatan material sisa pengeboran/kerikil/penyumbat, di atas lubang peledakan, bertujuan
untuk memaksimalkan energi ledakan untuk langsung menghancurkan batuan, dan
mengurangi terjadinya lontaran batu/batuan terbang dan ledakan udara

2.8
perangkaian lubang ledak
kegiatan untuk menghubungkan antarlubang ledak untuk inisiasi menggunakan detonator
tunda di permukaan (surface delay detonator)

2.9
rambu-rambu peledakan tidur
bagian dari perlengkapan area peledakan tidur yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat,
dan/atau perpaduan di antaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi
personel yang berada di area peledakan tidur

2.10
retro reflektif
sistem pemantulan cahaya saat sinar yang datang dipantulkan kembali sejajar ke arah sinar
datang, terutama pada malam hari atau dalam kondisi cuaca gelap

dan tidak untuk dikomersialkan”


3 Prinsip

3.1 Mengurangi potensi risiko

1. Juru ledak melakukan persiapan peledakan sesuai prosedur.


2. Harus tidak menggunakan detonator di permukaan (surface delay detonator).
3. Harus tidak menggunakan detonator listrik konvensional.
4. Harus tidak melaksanakan perangkaian lubang ledak dan penyambungan sirkuit
peledakan.
5. Personel yang berkemampuan melaksanakan pekerjaan peledakan dan diberi izin.
6. Menjadi solusi apabila terjadi kerusakan unit yang harus dievakuasi/diperbaiki berdekatan
dengan rencana lokasi peledakan.
7. Mengurangi risiko personel terpapar bahaya peledakan.

3.2 Meningkatkan utilitas peralatan penambangan

3.3 Meningkatkan kualitas kerja peledakan

3.4 Meningkatkan produktivitas penambangan

4 Tanggung jawab

Kepala Teknik Tambang (KTT) bertanggung jawab atas seluruh keselamatan dalam
kegiatan peledakan tidur.

© BSN 2023 2 dari 8


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
5 Prosedur peledakan tidur

5.1 Persiapan

1. Rencana peledakan tidur


a. KTT menetapkan rencana peledakan tidur.
b. Rencana peledakan tidur sekurang kurangnya mencakup:
1) peta lokasi;
2) identitas lokasi (nama pit dan elevasi);
3) tanggal/periode peledakan tidur;
4) jumlah lubang ledak;
5) desain peledakan;
6) bahan peledak yang digunakan, antara lain, jenis, tipe, dan jumlah;

2. Lokasi rencana peledakan tidur


a. Identifikasi bahaya pada rencana lokasi peledakan tidur dilakukan oleh koordinator

dan tidak untuk dikomersialkan”


peledakan atau pengawas yang memiliki kompetensi sebagai pekerja peledakan
tingkat madya yang ditunjuk KTT.
b. Lokasi peledakan tidur harus bebas dari peralatan termasuk di dalamnya dan tidak
terbatas pada unit produksi dan benda-benda yang dapat menimbulkan percikan dan
nyala api serta menimbulkan gelombang elektromagnetik.
c. Peledakan tidur tidak boleh dilakukan pada lokasi yang berdekatan dengan daerah
potensi longsor, potensi jatuhan batuan lepas dan potensi terendam air.
d. Jarak aman lokasi peledakan tidur dengan area gundukan material dari alat gali pada
dinding jenjang (windrow) dengan lokasi peledakan tidur minimal 10 m (contoh dapat
dilihat pada Gambar 1)

Gambar 1 – Contoh jarak aman peledakan tidur terhadap kaki jenjang

© BSN 2023 3 dari 8


SNI 7569:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
e. Jarak aman lokasi peledakan tidur dengan aktivitas kegiatan penambangan minimum
5 kali burden dari tanggul pengaman atau sesuai hasil kajian teknis.
f. Apabila terdapat aktivitas peledakan harian pada aktivitas peledakan tidur, jarak
aman antarlokasi peledakan minimum 300 m atau sesuai hasil kajian teknis.

3. Pemilihan bahan peledak


a. KTT menetapkan jenis bahan peledak yang digunakan untuk peledakan tidur.
b. Lubang ledak harus diukur temperaturnya untuk memastikan temperatur lubang ledak
tidak melebihi spesifikasi bahan peledak yang akan diisikan.

5.2 Pelaksanaan

1. Bahan peledak ditidurkan tidak boleh melebihi durasi waktu berdasarkan izin yang
diberikan oleh KaIT.
2. Setiap lubang ledak pada peledakan tidur yang telah diisi harus dilakukan penyumbatan
lubang ledak.
3. Apabila peledakan mangkir tidak dapat ditangani pada hari yang sama, peledakan
mangkir tersebut dikategorikan sebagai peledakan tidur dan penanganannya sesuai

dan tidak untuk dikomersialkan”


prosedur.

5.3 Demarkasi lokasi peledakan tidur

1. Lokasi peledakan tidur harus diberi pembatas keliling berupa tanggul dengan tinggi
sekurang-kurangnya 1/3 (satu pertiga) roda alat angkut terbesar pada jarak minimal 1 kali
burden dari lubang ledak terluar dan hanya diberi satu pintu masuk.
2. Di atas tanggul pengaman lokasi peledakan tidur diberi tonggak atau safety cone serta
diberi barikade pita pengaman dengan tinggi minimum 1 m di sepanjang tanggul
pengaman, kecuali ada pembatas alami di antaranya kaki lereng (toe), dinding tambang,
kolam, tebing (crest) yang tidak memungkinkan dilalui oleh manusia dan peralatan
bergerak. Jika diperlukan jalan menuju atas tanggul pengaman diberi tangga.
3. Apabila lokasi peledakan tidur dekat dengan kegiatan operasional penambangan, maka
di atas tanggul dilengkapi bendera segitiga merah yang dilengkapi retro reflektif dengan
tinggi minimum 1 m (contoh dapat dilihat pada Gambar 2)

Gambar 2 – Contoh pita pengaman dan bendera segitiga merah yang


dilengkapi retro reflektif

© BSN 2023 4 dari 8


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
5.4 Rambu-rambu peledakan tidur

1. Terpasang papan informasi peledakan tidur pada jalan masuk area kegiatan
penambangan
2. Terpasang rambu larangan memasuki lokasi peledakan tidur tanpa izin pada akses masuk
lokasi (contoh dapat dilihat pada Gambar 3)

Gambar 3 – Contoh rambu area peledakan tidur

dan tidak untuk dikomersialkan”


3. Terpasang rambu larangan merokok di lokasi peledakan tidur.
4. Contoh desain daun rambu peledakan tidur dapat dilihat pada Gambar 4.
5. Ukuran daun rambu peledakan tidur sebagaimana Tabel 1.
C D E

AREA HURUF DAN SIMBOL H

B
F G
AREA HURUF DAN SIMBOL

AREA HURUF DAN SIMBOL


A
Gambar 4 – Desain contoh ukuran daun peledakan tidur

Tabel 1 – Ukuran daun rambu peledakan tidur

Jenis ukuran Satuan A B C D E F G H


Kecil mm 600 400 10 8 8 10 154 544
Sedang mm 750 500 15 10 10 15 185 670
Besar mm 900 600 20 12 12 20 216 796

© BSN 2023 5 dari 8


SNI 7569:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
5.5 Pengamanan lokasi peledakan tidur

1. Tersedia pos penjagaan pada akses masuk lokasi peledakan tidur dan ditempatkan pada
jarak minimal 10 m dari luar tanggul pengaman (contoh sketsa dapat dilihat pada
Gambar 5).
2. Harus ada personel yang ditugaskan secara khusus minimal 2 personel (1 sekuriti dan
1 personel yang minimal mempunyai kompetensi sebagai pekerja peledakan tingkat
pertama yang ditunjuk oleh KTT) untuk mengawasi dan mengamankan lokasi peledakan
tidur.
3. Segala aktivitas lain di luar kegiatan pengawasan dan pengamanan peledakan tidur harus
dilakukan pada jarak minimal 10 m di luar tanggul pengaman.
4. Dilarang merokok atau membuat nyala api pada jarak minimal 10 m di luar tanggul
pengaman.

dan tidak untuk dikomersialkan”


c
b

f e
a

Keterangan gambar :
a : tinggi tanggul pengaman
b : jarak lubang ledak terluar dengan tanggul pengaman
c : tinggi pita pengaman
d : tinggi bendera segitiga merah dilengkapi retro reflektif
e : jarak pos penjagaan dengan tanggul pengaman
f : jarak lampu penerangan dengan tanggul pengaman

Gambar 5 – Contoh sketsa demarkasi dan pengamanan lokasi peledakan tidur

5.6 Penerangan

1. Lokasi peledakan tidur harus diberikan penerangan dengan intensitas cahaya minimal
10 lux pada seluruh lokasi untuk memudahkan pengamanan dan pengawasan.
2. Lampu penerangan ditempatkan pada jarak minimal 5 (lima) meter di luar tanggul
pengaman.
3. Dipasang lampu strobe/rotary lamp/flip-flop/flashing berwarna merah di atas tanggul
pengaman pada setiap sudut lokasi peledakan tidur.

© BSN 2023 6 dari 8


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
5.7 Pemberitahuan kepada personel
Personel yang bertanggung jawab terhadap peledakan tidur harus menginformasikan adanya
peledakan tidur kepada semua personel yang berada dan/atau bekerja di sekitar lokasi
peledakan tidur selama periode peledakan tidur

dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2023 7 dari 8


SNI 7569:2023

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Bibliogafi

[1] Keputusan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral Nomor 309.K/30/DJB/2018 Tentang Petunjuk Teknis Keselamatan Bahan
Peledak Dan Peledakan Serta Keselamatan Fasilitas Penimbunan Bahan Bakar Cair
Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
[2] Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1827.K/30/MEM/2018
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik.
[3] Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 tahun 2018 Tentang
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral
dan Batubara.
[4] Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.

dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2023 8 dari 8


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 13-06 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara,
Informasi pendukung terkait perumus standar

[1] Komite Teknis perumus SNI

Komite Teknis 13–06, Keselamatan dan Kesehatan Pertambangan Mineral dan


Batubara

[2] Susunan keanggotaan Komite Teknis perumus SNI

Ketua : Eko Gunarto


Wakil Ketua : Dwihandoyo Marmer
Sekretaris : Wulan Andayani
Anggota : Ade Kurdiman
Adetya Bayu Nasution
Alwahono
Cambra Eryantoko
Fransiscus Fendy
Gunawan

dan tidak untuk dikomersialkan”


Gunawan Muhammad
M. Febiyanto
Nuhindro Priagung W.
Richard Kawilarang
Sudirjo Heru K
Taqwa Logika Utama

[3] Konseptor rancangan SNI

Cambra Eryantoko
Sudirjo Heru K

[4] Sekretariat pengelola Komite Teknis perumus SNI

Direktorat Teknik dan Lingkungan


Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Anda mungkin juga menyukai