Anda di halaman 1dari 23

BADAN

BSN STANDARDISASI
NASIONAL

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

NOMOR 90/KEP/BSN/4/2023

TENTANG

PENETAPAN SNI 9157:2023 SPESIFIKASI TURAP BETON PRATEGANG

BERGELOMBANG UNTUK SISTEM PENAHAN TANAH

KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

a. bahwa untuk memenuhi kepentingain perlindungan


terhadap konsumen, pelaku usaha, tenaga keija,
masyarakat lainnya, mengembangkan tumbuhnya
persaingan yang sehat, keselamatan, keamanan,
kesehatan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup,
Rancangan Akhir Standar Nasional Indonesia yang
disusun oleh Komite Teknis perlu ditetapkan menjadi
Standar Nasional Indonesia;

b. bahwa Rancangan Akhir Standar Nasional Indonesia


sebagaimana dimaksud dalam huruf a, telah
dikonsensuskan dan dinyatakan memenuhi persyaratan
untuk ditetapkan menjadi Standar Nasional Indonesia;
0. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional
tentang Penetapan SNI 9157:2023 Spesifikasi turap
beton prategang bergelombang untuk sistem penahan
tanah;

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang


Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216,
BADAN

BSN STANDARDISASI
NASIONAL

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor


5584);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2018 tentang
j

Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018


Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6225);
3. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2018 tentang Badan
Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 10);
4. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 12

Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Badan


Standardisasi Nasional Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Pedoman Tata Cara Penomoran Standar Nasional

Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun


2018 Nomor 1762);

Memperhatikan : Surat Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan,


Direktorat Jenderal Cipta Kaiya, Kementerian Pekeijaan
Umum dan Perumahan Rakyat, Nomor: PA 0104 - CT/1692
tanggal 24 November 2022 Hal Penyampaian Hasil Rapat
Konsensus dan Rapat Kaji Ulang Lingkup Direktorat
Jenderal Cipta Karya;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL


TENTANG PENETAPAN SNI 9157:2023 SPESIFIKASI TURAP
BETON PRATEGANG BERGELOMBANG UNTUK SISTEM
PENAHAN TANAH.

KESATU Menetapkan SNI 9157:2023 Spesifikasi turap beton


prategang bergelombang untuk sistem penahan tanah.
BADAN

BSN STANDARDISASI
NASIONAL

- 3-

KEDUA Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 April 2023
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

S. ACHMAD
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

RSNI0

Spesifikasi turap beton prategang bergelombang


untuk sistem penahan tanah
Standar Nasional Indonesia

ICS 91.080.40
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
© BSN 2023

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian


atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang
mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis BSN

BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id

Diterbitkan di Jakarta
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

Daftar isi

Daftar isi ................................................................................................................................. i


Prakata .................................................................................................................................. ii
Pendahuluan ......................................................................................................................... iii
1 Ruang lingkup ................................................................................................................ 1
2 Acuan normatif ............................................................................................................... 1
3 Istilah, definisi, dan notasi............................................................................................... 1
3.1 Istilah dan definisi ........................................................................................................... 1
3.2 Notasi ............................................................................................................................. 3
4 Klasifikasi ....................................................................................................................... 3
5 Kinerja ............................................................................................................................ 5
6 Bentuk, dimensi, dan toleransi dimensi........................................................................... 5
6.1 Bentuk turap beton ......................................................................................................... 5
6.2 Dimensi dan toleransi dimensi ........................................................................................ 6
7 Kualitas beton ................................................................................................................. 7
7.1 Material dan metode produksi......................................................................................... 7
7.2 Kekuatan tekan yang disyaratkan ................................................................................... 7
8 Pengaturan tulangan (posisi tulangan prategang dan baja tulangan).............................. 7
9 Metode pengujian ........................................................................................................... 8
9.1 Uji kekuatan tekan beton ................................................................................................ 8
9.2 Uji kekuatan lentur .......................................................................................................... 8
10 Pemeriksaan .................................................................................................................. 9
10.1 Pemeriksaan akhir ......................................................................................................... 9
10.2 Pemeriksaan untuk pengiriman………………………………………………………………10
10.3 Kelompok sampel untuk pemeriksaan ......................................................................... 10
11 Penandaan produk ...................................................................................................... 10
Bibliografi ............................................................................................................................. 14

Gambar 1 – Bentuk turap beton tipe bergelombang ............................................................... 6


Gambar 2 – Arah ujung bawah (tip) ....................................................................................... 6
Gambar 3 – Uji Kekuatan lentur produk (tipe bergelombang)[1] .............................................. 9
Gambar 4 – Hubungan turap beton ke capping.................................................................... 12
Gambar 5 – Hubungan turap beton ke walling ..................................................................... 13

Tabel 1 – Klasifikasi turap beton tipe bergelombang (lebar nominal 1.000 mm) ..................... 4
Tabel 2 – Kinerja dari sistem penahan ................................................................................... 5
Tabel 3 – Dimensi dan toleransi dimensi turap beton[1] ......................................................... 7
Tabel 4 – Toleransi lengkungan ke atas[1] .............................................................................. 7

© BSN 2023 i
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan nomor 9157:2023, Spesifikasi turap beton
prategang bergelombang untuk sistem penahan tanah, merupakan standar baru yang
disusun dengan jalur metode pengembangan sendiri dan ditetapkan oleh Badan
Standardisasi Nasional Tahun 2023.

Standar Nasional Indonesia (SNI) ini dipersiapkan oleh Komite Teknis 91-06 Pekerjaan
Teknik Sipil dan Bangunan Gedung melalui proses perumusan standar melalui rapat teknis
dan terakhir dibahas dalam rapat konsensus tanggal 8 Oktober 2021 di Bandung yang
dihadiri oleh para pemangku kepentingan (stakeholders), yaitu perwakilan dari pemerintah,
produsen, konsumen, dan pakar, serta instansi teknis terkait lainnya.

Standar ini juga telah melalui jajak pendapat pada tanggal 25 Januari 2023 sampai dengan
23 Februari 2023 dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI.

Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.

© BSN 2023 ii
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

Pendahuluan

Standar ini menetapkan spesifikasi dan metode pengujian turap beton prategang
bergelombang yang diproduksi menggunakan sistem pracetak dan digunakan sebagai
sistem penahan tanah. Beberapa persyaratan dari standar ini mengacu pada SNI 2847
sebagai acuan utama.

Standar ini dirumuskan dengan tujuan sebagai berikut.


a. Penyeragaman spesifikasi dan kualitas produk tiang pancang penampang bulat
berongga pratarik bagi seluruh pelaku usaha beton pracetak guna mewujudkan
persaingan yang sehat,
b. Memberikan perlindungan kepada pengguna/pemilik proyek bahwa produk yang
dihasilkan telah memenuhi persyaratan teknis,
c. Memudahkan pengguna untuk pemilihan produk yang tepat sesuai kebutuhan.

© BSN 2023 iii


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

Spesifikasi turap beton prategang bergelombang untuk sistem penahan tanah

1 Ruang lingkup

Ruang lingkup standar ini menetapkan klasifikasi, spesifikasi, bentuk, dimensi, toleransi
dimensi, metode pengujian, kriteria penerimaan, dan penandaan turap beton tipe gelombang
dengan sistem prategang (selanjutnya disebut sebagai turap beton) dan digunakan terutama
untuk sistem penahan tanah atau pengaman tebing sungai.

2 Acuan normatif

Dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penerapan dokumen ini. Untuk acuan
bertanggal, hanya edisi yang disebutkan yang berlaku. Untuk acuan tidak bertanggal,
berlaku edisi terakhir dari dokumen acuan tersebut (termasuk seluruh perubahan atau
amendemennya).
SNI 03-2495, Bahan tambahan untuk beton, Sepsifikasi
SNI 07-0053, Batang kawat baja karbon rendah
SNI 1154, Tujuh kawat tanpa lapisan dipilin untuk konstruksi beton pratekan (PC
strand/KBjP-P7)
SNI 1974, Cara uji Kekuatan tekan beton dengan benda uji silinder yang dicetak
SNI 2049, Semen Portland
SNI 2052, Baja tulangan beton
SNI 2460, Spesifikasi abu terbang batubara dan pozolan alam mentah atau yang telah
dikalsinasi untuk digunakan dalam beton
SNI 2493, Tata cara pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium
SNI 2834, Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal
SNI 2847, Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan penjelasan
SNI 7064, Semen portland komposit
SNI 7974, Spesifikasi air pencampuran yang digunakan dalam produksi beton semen
hidraulis
SNI 8321, Spesifikasi agregat beton
ASTM C494M, Standard specification for chemical admixtures for concrete

3 Istilah, definisi, dan notasi

3.1 Istilah dan definisi

Untuk tujuan penggunaan dalam dokumen ini, istilah dan definisi di bawah ini digunakan.

3.1.1
turap beton
produk beton berbentuk lembaran berfungsi sebagai sistem penahan tanah yang
menggunakan sistem prategang pratarik

© BSN 2023 1 dari 14


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

3.1.2
prategang efektif
tegangan yang masih bekerja pada tulangan setelah semua kehilangan tegangan terjadi, di
luar pengaruh beban mati dan beban tambahan

3.1.3
uji kekuatan tekan
pengujian untuk mengetahui besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji
silinder beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh
mesin tekan

3.1.4
uji kekuatan lentur
pengujian turap beton dengan beban uji pada dua titik untuk mengetahui kapasitas lenturnya

3.1.5
beban layan atau beban kerja
beban yang direncanakan akan bekerja pada komponen struktur selama umur layan
bangunan

3.1.6
durabilitas
kemampuan turap beton dalam menahan pengaruh lingkungan tanpa mengalami kerusakan
selama jangka waktu layannya

3.1.7
kinerja tahap akhir
kemampuan turap beton untuk menerima beban maksimum sebelum patah

3.1.8
pratarik
pemberian gaya prategang dengan menarik tulangan prategang sebelum beton dicor

3.1.9
momen retak
momen pada turap beton yang mengakibatkan retak lentur pada penampang akibat beban
terapan luar, kN.m

3.1.10
momen hancur/patah
momen lentur turap beton yang menyebabkan tiang mengalami hancur dimana tiang
tersebut sudah melampaui momen nominal.

3.1.11
momen nominal
kapasitas momen lentur suatu penampang turap dimana tulangan tarik mengalami leleh dan
beton mengalami regangan maksimum 0,003 dengan tegangan beton tidak berubah dengan
tegangan beton konstan 0,85 f’c pada kedalaman tetap.

3.1.12
momen ultimit
momen nominal dikalikan faktor reduksi kekuatan.

© BSN 2023 2 dari 14


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

3.2 Notasi

F = beban pengujian (kN)


𝑔 = percepatan gravitasi (9,81 m/detik2)
H = tinggi turap beton (mm)
T = tebal beton (mm)
B = lebar turap beton (mm)
L = panjang total turap beton (m)
l = panjang bentang (span) lentur (m)
M = momen retak (nilai yang disebutkan pada Tabel 1) (kN.m)
W = berat massa tambahan untuk aksesoris pengujian (ton)

4 Klasifikasi

Klasifikasi turap beton sesuai Tabel 1.

© BSN 2023 3 dari 14


SNI 9157:2023

Tabel 1 – Klasifikasi turap beton tipe bergelombang (lebar nominal 1.000 mm)

Lebar
Tinggi Ketebalan Momen Panjang L (m)
Produk
Klasifikasi Retak
H T B
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
(mm) (mm) (mm) (kN m)
W-325A 120
325 110
W-325B 130
W-350A 160
350 120
W-350B 170
W-400A 200
400 120
W-400B 230
996
W-450A 270
450 120
W-450B 310
W-500A 350
500 120
W-500B 400
W-600A 500
600 120
W-600B 590

CATATAN:
- Tidak ada perbedaan properties penampang (sectional properties)
- Dimensi diluar tabel harus berdasarkan kesepakatan antar pihak yang berkepentingan

© BSN 2023 4 dari 14


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

5 Kinerja

Kinerja dari turap beton harus sesuai dengan ketentuan pada Tabel 2.

Tabel 2 – Kinerja dari sistem penahan

Bagian kinerja Kinerja Metode pemeriksaan


kinerja
Kinerja pada saat Harus aman terhadap beban layan yang Lihat Pasal 9 dan Pasal 10.
layan diasumsikan bekerja pada saat
penggunaan, dan lebar retak harus
kurang dari nilai yang diizinkan.
Kinerja saat Tidak boleh hancur akibat beban yang Lihat Pasal 9 dan Pasal 10.
hancur diasumsikan bekerja pada waktu tahap
akhir.
Durabilitasa) Daya tahan harus dijamin terhadap Lihat ketentuan pada SNI
kerusakan yang diperkirakan. 2847 berdasarkan data
kelas paparan dari pemberi
kerja
Kemungkinan Kemungkinan dapat dilaksanakan pada
dapat saat transportasi, instalasi,
dilaksanakan pemasangan, dan lainnya harus dijamin.
Keterangan:
a) Durabilitas dapat dilihat pada ketentuan SNI 2847 berdasarkan kelas paparan, tipe semen, rasio air-

semen, selimut beton yang menutupi tulangan dan sebagainya.

6 Bentuk, dimensi, dan toleransi dimensi

Bentuk, dimensi, dan toleransi dimensi turap beton harus sesuai ketentuan berikut.

6.1 Bentuk turap beton

Bentuk turap beton ditunjukkan pada Gambar 1.

© BSN 2023 5 dari 14


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

Gambar 1 – Bentuk turap beton tipe bergelombang

Gambar 2 – Arah ujung bawah (tip)

6.2 Dimensi dan toleransi dimensi

Dimensi dan toleransi dari produk harus seperti yang ditentukan dalam Tabel 3.

© BSN 2023 6 dari 14


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

Tabel 3 – Dimensi dan toleransi dimensi turap beton

Satuan: mm
Klasifikasi Lebar Tinggi Tebal Panjang
Turap Tipe Dimensi 996 325 - 600 110 – 120 8.000 – 27.000
gelombang Toleransi +7 +7 +7 30
-2 -2 -2
Catatan 1 Permukaan tepi penampang beton dipotong miring (chamfer).
Catatan 2 Bentuk kepala, ujung bawah dan sambungan dan keberadaan maupun posisi
lubang titik angkat dapat diubah berdasarkan kesepakatan antara pihak-pihak yang
berkepentingan dalam pemesanan.
Catatan 3 Kelengkapan tambahan yang harus dipasang dan atau proses yang harus
dilakukan bisa disiapkan selama tidak mempengaruhi kinerja dari turap beton
berdasarkan kesepakatan antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam
pemesanan.

Toleransi lengkungan ke atas harus sesuai dengan yang disebutkan pada Tabel 4.

Tabel 4 – Toleransi lengkungan ke atas

Satuan: mm
Panjang (L) Toleransi
Lengkungan ke atas L ≤ 7.000 10
L > 7.000 15

Jika dimensi diubah dari nilai yang sudah ditentukan, pabrikan wajib menyampaikan data
yang menyebutkan bahwa turap beton memenuhi Pasal 5 melalui dokumen desain atau
pengujian kinerja ketika diminta oleh pembeli.

7 Kualitas beton

7.1 Material dan metode produksi

Material beton untuk turap beton terdiri dari semen, agregat, air, dan material tambahan
yang ditetapkan dalam SNI 2049/SNI 7064, SNI 8321, SNI 03-2495, ASTM C 494M, SNI
7974. Metode pemadatan turap beton adalah menggunakan sistem penggetaran. Komposisi
beton yang digunakan harus menyesuaikan terhadap sistem ini sehingga dihasilkan produk
yang mempunyai tingkat kepadatan beton baik

7.2 Kekuatan tekan yang disyaratkan

Kekuatan tekan beton yang disyaratkan untuk produksi turap beton tidak boleh kurang dari
62 MPa. Selain itu, kekuatan tekan pada saat prategang awal harus mencapai 31 MPa atau
lebih.

8 Pengaturan tulangan (posisi tulangan prategang dan baja tulangan)

Tulangan baja prategang yang digunakan sebagai tulangan longitudinal turap beton harus
seperti ditentukan dalam, SNI 1154 maupun pada dokumen perencanaan serta tulangan
sengkang maupun tulangan tambahan memenuhi ketentuan dari SNI 2052, SNI 07-0053.

Pengaturan batang tulangan pada turap beton didasarkan pada hal berikut:
a) Selimut beton untuk baja tulangan harus sebesar 20 mm atau lebih.

© BSN 2023 7 dari 14


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

b) Selimut beton untuk baja prategang harus sebesar 20 mm atau lebih.

9 Metode pengujian

9.1 Uji kekuatan tekan beton

Kekuatan tekan beton yang disyaratkan adalah berdasarkan benda uji silinder yang dibuat
dengan perawatan yang sama dengan produk sebagaimana ditetapkan dalam SNI 2834,
SNI 1974, dan SNI 2493. Jumlah pengambilan sampel silinder untuk uji kekuatan mengacu
pada SNI 2847 harus memenuhi ketentuan 1) hingga 3):

1) minimal satu kali dalam sehari,


2) setiap pengecoran beton dengan volume 110 m3,
3) setidaknya sekali untuk setiap 460 m2 luas permukaan turap beton.

9.2 Uji kekuatan lentur

Pengujian kekuatan lentur harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Uji kekuatan lentur
turap beton harus dilakukan dengan metode pembebanan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 3. Ketika turap beton menerima beban yang setara dengan momen retak yang
disebutkan pada Tabel 1, turap beton tersebut tidak boleh menghasilkan lebar retak lebih
dari 0,05 mm.

© BSN 2023 8 dari 14


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

Gambar 3 – Uji Kekuatan lentur produk (tipe bergelombang


Beban dihitung dengan rumus berikut:

(1)

Keterangan:
= L/2, tetapi jika lebih kecil dari 10H, maka panjang bentang lentur ( ) = 10H

10 Pemeriksaan

Pemeriksaan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan berikut:

10.1 Pemeriksaan akhir

1) Kondisi visual, bentuk, dan dimensi


Untuk kondisi visual, bentuk dan dimensi pemeriksaan harus dilakukan pada semua
produk atau diambil secara acak minimal satu kali dalam sehari berdasarkan karakteristik
produk, metode pengerjaan, jumlah produksi, dan lainnya. Permukaan beton harus
terbebas dari cacat, retak, keropos, lengkungan maupun puntir yang dapat
mempengaruhi kinerja turap beton saat digunakan. Bentuk dan dimensi produk harus

© BSN 2023 9 dari 14


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

memenuhi toleransi sebagaimana yang dipersyaratkan pada Pasal 6.1 dan Pasal 6.2.
Pemeriksaan dapat dibantu dengan menggunakan alat uji non destruktif (NDT) untuk
mengetahui kondisi produk. Bila dalam pemeriksaan secara acak ditemukan
ketidaksesuaian, maka dilakukan pemeriksaan pada semua produk dan mengeliminasi
produk yang tidak memenuhi persyaratan.

2) Kinerja
Untuk pemeriksaan kinerja, diambil secara acak. Ketika kinerja diperiksa harus ada
korelasi antara sampel dan produk yang dibuat. Pada pemeriksaan kinerja, sampel
diambil sebanyak paling tidak satu kali dari setiap produksi 1.000 batang atau sesuai
permintaan pelanggan.

3) Kriteria penerimaan kinerja


Untuk pemeriksaan kekuatan lentur retak badan, dua turap beton secara acak diambil
dalam satu kelompok dan diperiksa seperti ditentukan dalam Pasal 9.2. Dan dengan
ketentuan:

a. Jika keduanya sesuai dengan Pasal 5, kelompok tersebut harus diterima.


b. Jika salah satu atau kedua turap beton tidak sesuai, kelompok tersebut harus
diperiksa ulang dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Dalam pemeriksaan kembali, empat atau lebih turap beton diambil dari kelompok
tersebut, dan jika semuanya sesuai dengan ketentuan, kelompok tersebut dapat
diterima setelah produk sebelumnya yang tidak memenuhi persyaratan
dieliminasi.
2. Jika satu atau lebih dari keempatnya tidak sesuai dalam pemeriksaan ulang ini,
kelompok tersebut diuji ulang dengan jumlah sampel kelipatan dua dari
pengujian sebelumnya.
3. Jika seluruh turap beton memenuhi Pasal 5, maka kelompok tersebut dapat
diterima, dan jika salah satu atau lebih tidak memenuhi Pasal 5, maka kelompok
tersebut harus ditolak

10.2 Pemeriksaan untuk pengiriman

Pemeriksaan untuk pengiriman turap beton dilakukan berdasarkan kondisi visual, bentuk dan
dimensi. Pemeriksaan untuk pengiriman boleh diabaikan berdasarkan kesepakatan antara
pihak-pihak yang berkepentingan.

10.3 Kelompok sampel untuk pemeriksaan

Jumlah sampel untuk pemeriksaan ditentukan berdasarkan kesepakatan antar pihak yang
berkepentingan. Sampel untuk pemeriksaan akhir ditentukan oleh pabrik dengan
mempertimbangkan karakteristik produk, metode pengerjaan, jumlah produksi, waktu
produksi, jalur produksi, jumlah pesanan, dan lainnya. Untuk pemeriksaan pengiriman,
sampel ditentukan oleh pembeli yang berdasarkan kesepakatan antara pihak-pihak yang
berkepentingan.

11 Penandaan produk

Penandaan produk turap beton harus mencantumkan informasi mengenai:

© BSN 2023 10 dari 14


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

a. Klasifikasi atau singkatannya


b. Nama produsen atau singkatannya
c. Tanggal pembuatan atau singkatannya
d. Jika ada perbedaan sisi tekanan dan sisi tarikan, maka harus diberi simbol atau
singkatan yang menunjukkan sisi tekanan atau sisi tarikan.

© BSN 2023 11 dari 14


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
Contoh hubungan turap beton dengan capping dan walling

Gambar A.1 – Hubungan turap beton ke capping


Lampiran A
(Informatif)

12 dari 14
SNI 9157:2023

© BSN 2023
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

Gambar A.2 – Hubungan turap beton ke walling


Potongan I-I

13 dari 14
© BSN 2023
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023

Bibliografi

[1] ACI 423.10R-16, Guide to Estimating Prestress Loss, American Concrete Institute,
August 2016.
[2] JIS A5373:2010, Precast prestressed concrete product
[3] PCI Industry Handbook Committee, Precast and Prestressed Concrete, PCI Design
Handbook 7th Edition, 2010.

© BSN 2023 14 dari 14


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
Informasi pendukung terkait perumus standar

[1] Komite Teknis perumus SNI


Komite Teknis 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil dan Bangunan Gedung.

[2] Susunan keanggotaan Komite Teknis perumus SNI


Ketua : Ir. Ridwan Marpaung, MT
Wakil Ketua : Ferri Eka Putra, ST, MDM
Sekretaris : Rudi Setiadji A., ST, M.Eng
Anggota : Erwin Lim, ST, MS, Ph.D
Prof. Bambang Suryoatmono, Ph.D
Prof. Tavio, ST, MT, Ph.D
Dr . Ir. Nathan Madutujuh, M.Sc
Ir. Grace Indriani Sandika, MT
Dr. Ir. Hari Nugraha Nurjaman
Ir. Suradjin Sutjipto, MS
Dr. Ir. Djoni Simanta, MT

[3] Konseptor Rancangan SNI


Ketua : Ir. Gambiro, M.T. PT Wijaya Karya Beton Tbk.
Sekretaris : Ir. IGB. Hari Agus Aditia, S.T. PT Wijaya Karya Beton Tbk.
Anggota : Yudi Yudistira, S.T., M.B.A. PT Waskita Beton Precast Tbk.
Ricky Imanda, S.T. PT Waskita Beton Precast Tbk.
Panji Ginaya Taufik, S.T., PT Adhi Persada Beton
M.Eng. PT Adhi Persada Beton
Fauzan Arif Kinantoko, S.T., PT Adhimix PCI Indonesia
IPP Novi Palupi, S.T. PT Adhimix PCI Indonesia
Fiza Marta Medianda, S.T. PT Jaya Beton Indonesia
Supriyadi, S.T. PT PP Urban
Rendi Nugraha Ardianto, S.T. PT Saeti Concretindo Wahana
Ir. H. Trias Setiawan IPM PT Brantas Abipraya
Ir. Yano Aristo PT Hakaaston
Diki Nurpsik Mayadi, S.T. PT Rekagunatek Persada
Ir. Rinanto Adi Hardana PT Dantosan Precon Perkasa
Murti Sri Hartoko, S.T.

[4] Sekretariat pengelola Komite Teknis perumus SNI

Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai