BSN STANDARDISASI
NASIONAL
NOMOR 90/KEP/BSN/4/2023
TENTANG
BSN STANDARDISASI
NASIONAL
MEMUTUSKAN:
BSN STANDARDISASI
NASIONAL
- 3-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 April 2023
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,
S. ACHMAD
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023
RSNI0
ICS 91.080.40
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
© BSN 2023
BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023
Daftar isi
Tabel 1 – Klasifikasi turap beton tipe bergelombang (lebar nominal 1.000 mm) ..................... 4
Tabel 2 – Kinerja dari sistem penahan ................................................................................... 5
Tabel 3 – Dimensi dan toleransi dimensi turap beton[1] ......................................................... 7
Tabel 4 – Toleransi lengkungan ke atas[1] .............................................................................. 7
© BSN 2023 i
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan nomor 9157:2023, Spesifikasi turap beton
prategang bergelombang untuk sistem penahan tanah, merupakan standar baru yang
disusun dengan jalur metode pengembangan sendiri dan ditetapkan oleh Badan
Standardisasi Nasional Tahun 2023.
Standar Nasional Indonesia (SNI) ini dipersiapkan oleh Komite Teknis 91-06 Pekerjaan
Teknik Sipil dan Bangunan Gedung melalui proses perumusan standar melalui rapat teknis
dan terakhir dibahas dalam rapat konsensus tanggal 8 Oktober 2021 di Bandung yang
dihadiri oleh para pemangku kepentingan (stakeholders), yaitu perwakilan dari pemerintah,
produsen, konsumen, dan pakar, serta instansi teknis terkait lainnya.
Standar ini juga telah melalui jajak pendapat pada tanggal 25 Januari 2023 sampai dengan
23 Februari 2023 dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI.
Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.
© BSN 2023 ii
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023
Pendahuluan
Standar ini menetapkan spesifikasi dan metode pengujian turap beton prategang
bergelombang yang diproduksi menggunakan sistem pracetak dan digunakan sebagai
sistem penahan tanah. Beberapa persyaratan dari standar ini mengacu pada SNI 2847
sebagai acuan utama.
1 Ruang lingkup
Ruang lingkup standar ini menetapkan klasifikasi, spesifikasi, bentuk, dimensi, toleransi
dimensi, metode pengujian, kriteria penerimaan, dan penandaan turap beton tipe gelombang
dengan sistem prategang (selanjutnya disebut sebagai turap beton) dan digunakan terutama
untuk sistem penahan tanah atau pengaman tebing sungai.
2 Acuan normatif
Dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penerapan dokumen ini. Untuk acuan
bertanggal, hanya edisi yang disebutkan yang berlaku. Untuk acuan tidak bertanggal,
berlaku edisi terakhir dari dokumen acuan tersebut (termasuk seluruh perubahan atau
amendemennya).
SNI 03-2495, Bahan tambahan untuk beton, Sepsifikasi
SNI 07-0053, Batang kawat baja karbon rendah
SNI 1154, Tujuh kawat tanpa lapisan dipilin untuk konstruksi beton pratekan (PC
strand/KBjP-P7)
SNI 1974, Cara uji Kekuatan tekan beton dengan benda uji silinder yang dicetak
SNI 2049, Semen Portland
SNI 2052, Baja tulangan beton
SNI 2460, Spesifikasi abu terbang batubara dan pozolan alam mentah atau yang telah
dikalsinasi untuk digunakan dalam beton
SNI 2493, Tata cara pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium
SNI 2834, Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal
SNI 2847, Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan penjelasan
SNI 7064, Semen portland komposit
SNI 7974, Spesifikasi air pencampuran yang digunakan dalam produksi beton semen
hidraulis
SNI 8321, Spesifikasi agregat beton
ASTM C494M, Standard specification for chemical admixtures for concrete
Untuk tujuan penggunaan dalam dokumen ini, istilah dan definisi di bawah ini digunakan.
3.1.1
turap beton
produk beton berbentuk lembaran berfungsi sebagai sistem penahan tanah yang
menggunakan sistem prategang pratarik
3.1.2
prategang efektif
tegangan yang masih bekerja pada tulangan setelah semua kehilangan tegangan terjadi, di
luar pengaruh beban mati dan beban tambahan
3.1.3
uji kekuatan tekan
pengujian untuk mengetahui besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji
silinder beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh
mesin tekan
3.1.4
uji kekuatan lentur
pengujian turap beton dengan beban uji pada dua titik untuk mengetahui kapasitas lenturnya
3.1.5
beban layan atau beban kerja
beban yang direncanakan akan bekerja pada komponen struktur selama umur layan
bangunan
3.1.6
durabilitas
kemampuan turap beton dalam menahan pengaruh lingkungan tanpa mengalami kerusakan
selama jangka waktu layannya
3.1.7
kinerja tahap akhir
kemampuan turap beton untuk menerima beban maksimum sebelum patah
3.1.8
pratarik
pemberian gaya prategang dengan menarik tulangan prategang sebelum beton dicor
3.1.9
momen retak
momen pada turap beton yang mengakibatkan retak lentur pada penampang akibat beban
terapan luar, kN.m
3.1.10
momen hancur/patah
momen lentur turap beton yang menyebabkan tiang mengalami hancur dimana tiang
tersebut sudah melampaui momen nominal.
3.1.11
momen nominal
kapasitas momen lentur suatu penampang turap dimana tulangan tarik mengalami leleh dan
beton mengalami regangan maksimum 0,003 dengan tegangan beton tidak berubah dengan
tegangan beton konstan 0,85 f’c pada kedalaman tetap.
3.1.12
momen ultimit
momen nominal dikalikan faktor reduksi kekuatan.
3.2 Notasi
4 Klasifikasi
Tabel 1 – Klasifikasi turap beton tipe bergelombang (lebar nominal 1.000 mm)
Lebar
Tinggi Ketebalan Momen Panjang L (m)
Produk
Klasifikasi Retak
H T B
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
(mm) (mm) (mm) (kN m)
W-325A 120
325 110
W-325B 130
W-350A 160
350 120
W-350B 170
W-400A 200
400 120
W-400B 230
996
W-450A 270
450 120
W-450B 310
W-500A 350
500 120
W-500B 400
W-600A 500
600 120
W-600B 590
CATATAN:
- Tidak ada perbedaan properties penampang (sectional properties)
- Dimensi diluar tabel harus berdasarkan kesepakatan antar pihak yang berkepentingan
5 Kinerja
Kinerja dari turap beton harus sesuai dengan ketentuan pada Tabel 2.
Bentuk, dimensi, dan toleransi dimensi turap beton harus sesuai ketentuan berikut.
Dimensi dan toleransi dari produk harus seperti yang ditentukan dalam Tabel 3.
Satuan: mm
Klasifikasi Lebar Tinggi Tebal Panjang
Turap Tipe Dimensi 996 325 - 600 110 – 120 8.000 – 27.000
gelombang Toleransi +7 +7 +7 30
-2 -2 -2
Catatan 1 Permukaan tepi penampang beton dipotong miring (chamfer).
Catatan 2 Bentuk kepala, ujung bawah dan sambungan dan keberadaan maupun posisi
lubang titik angkat dapat diubah berdasarkan kesepakatan antara pihak-pihak yang
berkepentingan dalam pemesanan.
Catatan 3 Kelengkapan tambahan yang harus dipasang dan atau proses yang harus
dilakukan bisa disiapkan selama tidak mempengaruhi kinerja dari turap beton
berdasarkan kesepakatan antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam
pemesanan.
Toleransi lengkungan ke atas harus sesuai dengan yang disebutkan pada Tabel 4.
Satuan: mm
Panjang (L) Toleransi
Lengkungan ke atas L ≤ 7.000 10
L > 7.000 15
Jika dimensi diubah dari nilai yang sudah ditentukan, pabrikan wajib menyampaikan data
yang menyebutkan bahwa turap beton memenuhi Pasal 5 melalui dokumen desain atau
pengujian kinerja ketika diminta oleh pembeli.
7 Kualitas beton
Material beton untuk turap beton terdiri dari semen, agregat, air, dan material tambahan
yang ditetapkan dalam SNI 2049/SNI 7064, SNI 8321, SNI 03-2495, ASTM C 494M, SNI
7974. Metode pemadatan turap beton adalah menggunakan sistem penggetaran. Komposisi
beton yang digunakan harus menyesuaikan terhadap sistem ini sehingga dihasilkan produk
yang mempunyai tingkat kepadatan beton baik
Kekuatan tekan beton yang disyaratkan untuk produksi turap beton tidak boleh kurang dari
62 MPa. Selain itu, kekuatan tekan pada saat prategang awal harus mencapai 31 MPa atau
lebih.
Tulangan baja prategang yang digunakan sebagai tulangan longitudinal turap beton harus
seperti ditentukan dalam, SNI 1154 maupun pada dokumen perencanaan serta tulangan
sengkang maupun tulangan tambahan memenuhi ketentuan dari SNI 2052, SNI 07-0053.
Pengaturan batang tulangan pada turap beton didasarkan pada hal berikut:
a) Selimut beton untuk baja tulangan harus sebesar 20 mm atau lebih.
9 Metode pengujian
Kekuatan tekan beton yang disyaratkan adalah berdasarkan benda uji silinder yang dibuat
dengan perawatan yang sama dengan produk sebagaimana ditetapkan dalam SNI 2834,
SNI 1974, dan SNI 2493. Jumlah pengambilan sampel silinder untuk uji kekuatan mengacu
pada SNI 2847 harus memenuhi ketentuan 1) hingga 3):
Pengujian kekuatan lentur harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Uji kekuatan lentur
turap beton harus dilakukan dengan metode pembebanan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 3. Ketika turap beton menerima beban yang setara dengan momen retak yang
disebutkan pada Tabel 1, turap beton tersebut tidak boleh menghasilkan lebar retak lebih
dari 0,05 mm.
(1)
Keterangan:
= L/2, tetapi jika lebih kecil dari 10H, maka panjang bentang lentur ( ) = 10H
10 Pemeriksaan
memenuhi toleransi sebagaimana yang dipersyaratkan pada Pasal 6.1 dan Pasal 6.2.
Pemeriksaan dapat dibantu dengan menggunakan alat uji non destruktif (NDT) untuk
mengetahui kondisi produk. Bila dalam pemeriksaan secara acak ditemukan
ketidaksesuaian, maka dilakukan pemeriksaan pada semua produk dan mengeliminasi
produk yang tidak memenuhi persyaratan.
2) Kinerja
Untuk pemeriksaan kinerja, diambil secara acak. Ketika kinerja diperiksa harus ada
korelasi antara sampel dan produk yang dibuat. Pada pemeriksaan kinerja, sampel
diambil sebanyak paling tidak satu kali dari setiap produksi 1.000 batang atau sesuai
permintaan pelanggan.
Pemeriksaan untuk pengiriman turap beton dilakukan berdasarkan kondisi visual, bentuk dan
dimensi. Pemeriksaan untuk pengiriman boleh diabaikan berdasarkan kesepakatan antara
pihak-pihak yang berkepentingan.
Jumlah sampel untuk pemeriksaan ditentukan berdasarkan kesepakatan antar pihak yang
berkepentingan. Sampel untuk pemeriksaan akhir ditentukan oleh pabrik dengan
mempertimbangkan karakteristik produk, metode pengerjaan, jumlah produksi, waktu
produksi, jalur produksi, jumlah pesanan, dan lainnya. Untuk pemeriksaan pengiriman,
sampel ditentukan oleh pembeli yang berdasarkan kesepakatan antara pihak-pihak yang
berkepentingan.
11 Penandaan produk
12 dari 14
SNI 9157:2023
© BSN 2023
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023
13 dari 14
© BSN 2023
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9157:2023
Bibliografi
[1] ACI 423.10R-16, Guide to Estimating Prestress Loss, American Concrete Institute,
August 2016.
[2] JIS A5373:2010, Precast prestressed concrete product
[3] PCI Industry Handbook Committee, Precast and Prestressed Concrete, PCI Design
Handbook 7th Edition, 2010.
Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.