NOMOR 388/KEP/BSN/9/2021
TENTANG
PENETAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA
8974:2021 SPESIFIKASI PELAKSANAAN PENGGUNAAN BATANG
TULANGAN DENGAN SERAT BERPOLIMER
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI
NASIONAL TENTANG PENETAPAN STANDAR
NASIONAL INDONESIA 8974:2021 SPESIFIKASI
PELAKSANAAN PENGGUNAAN BATANG TULANGAN
DENGAN SERAT BERPOLIMER.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 September 2021
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,
KUKUH S. ACHMAD
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8974:2021
ICS 91.120.25;91.080.01
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
© ACI 2008 – All rights reserved
© BSN 2021 untuk kepentingan adopsi standar © ACI menjadi SNI – Semua hak dilindungi
BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8974:2021
Daftar isi
Daftar tabel
© BSN 2021 i
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8974:2021
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) ini dipersiapkan oleh Komite Teknis 91-01 Bahan dan
Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil melalui Gugus Kerja Struktur Bangunan pada
Subkomite Teknis 91-01-S4 Bahan, Sains, Struktur dan Konstruksi Bangunan. Selanjutnya,
Sub Komite Teknis ini mengalami perubahan menjadi Komite Teknis 91-06 Pekerjaan Teknik
Sipil Dan Bangunan Gedung sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Komite Teknis Perumusan
Standar Nasional Indonesia. Standar ini telah dibahas dan disepakati dalam Rapat Konsensus
pada tanggal 10 Desember 2019 di Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan
Permukiman yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) terkait yaitu
perwakilan dari pemerintah, pelaku usaha, konsumen dan pakar. Standar ini telah melalui
tahap jajak pendapat pada tanggal 29 Maret 2021 dampai dengan tanggal 17 April 2021
dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI.
Terdapat Standar Internasional yang diacu di acuan normatif dalam Standar ini telah diadopsi
menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI), yaitu:
1. ACI 301M-10, Specifications for Structural Concrete telah diadopsi secara identik menjadi
SNI 6880:2016, Sepsifikasi beton structural.
2. ACI 440.6M-08, Specification for Carbon and Glass Fiber-Reinforced Polymer Bar Materials
for Concrete Reinforcement telah diadopsi secara identik menjadi SNI 8975:2021,
Spesifikasi material batang serat karbon dan serat gelas berpolimer untuk penulangan
beton.
Apabila pengguna menemukan keraguan dalam Standar ini, maka disarankan untuk melihat
standar aslinya yaitu ACI 440.5M-08 dan/atau dokumen terkait lain yang menyertainya.
Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.
© BSN 2021 ii
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 91-06 Pekerjaan Teknik Sipil Dan Bangunan Gedung, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8974:2021
Pendahuluan
P1. Spesifikasi ACI 440.5M-08 dimaksudkan untuk digunakan sebagai rujukan atau
digabungkan secara keseluruhan dalam Spesifikasi Proyek. Jangan menyalin sendiri-sendiri
Bagian, Subbagian, Artikel, atau Paragrap ke dalam Spesifikasi Proyek, karena mengambil
Bagian, Subbagian, Artikel, atau Paragrap keluar konteks dapat merubah arti mereka.
P2. Bila Bagian atau Subbagian dari Spesifikasi ACI 440.5M-08 disalin ke dalam Spesifikasi
Proyek atau dokumen lain, jangan merujuknya sebagai Spesifikasi ACI, karena spesifikasi
tersebut telah diubah.
P3. Pernyataan sebagai berikut akan membuat Spesifikasi ACI 440.5M-08 menjadi bagian
Spesifikasi Proyek. “Pekerjaan pada (Nama Proyek) harus sesuai dengan semua ketentuan
ACI 440.5M-08, “Spesifikasi untuk Pelaksanaan dengan Perkuatan Tulangan Fiber-
Reinforced Polymer,“ diterbitkan oleh Institut Beton Amerika, Farmington Hills, Michigan,
kecuali telah diubah oleh Dokumen Kontrak ini.”
P4. Setiap Bagian teknis dari Spesifikasi ACI 440.5M-08 ditulis dalam format Bagian dengan
tiga-subbagian dari Construction Specification Institute, seperti yang diadopsi untuk
ketentuan-ketentuan ACI. Bahasa yang digunakan merupakan keharusan dan ringkas.
P5. Spesifikasi ini ditulis untuk Kontraktor. Saat ketentuan dari Spesifikasi ini memerlukan
tindakan dari Kontraktor, kata kerja “harus” digunakan. Bila Kontraktor diijinkan untuk mencoba
suatu opsi saat alternatif terbatas tersedia, kata-kata “salah satu…atau…” digunakan.
Pernyataan yang ada dalam Spesifikasi sebagai informasi ke Kontraktor memakai kata kerja
“boleh” atau “hendak”. Pernyataan informasional umumnya menunjukkan aktivitas atau opsi
yang “hendak diambil” atau “boleh diambil” oleh Pemilik atau Arsitek/Insinyur.
1 Umum
Spesifikasi ini mencakup beton struktur yang dicetak ditempat dengan batang FRP (Fiber-
Reinforced Polymer) = serat berpolimer kecuali bila ketentuan lain disyaratkan dalam
Dokumen Kontrak.
Subjek-subjek dicakup oleh ACI 301M tidak dalam ruang lingkup Standar ini.
1.2 Definisi
Acceptance (Persetujuan)
Pengakuan oleh Arsitek/Insinyur bahwa penyerahan atau pekerjaan yang telah selesai dan
dapat disetujui.
Architect/Engineer (Arsitek/Insinyur)
Arsitek, insinyur, firma arsitektural atau firma teknik yang menerbitkan Dokumen Kontrak atau
administrasi Pekerjaan dalam Dokumen Kontrak, atau keduanya.
Dielectric (Dielektrik)
Suatu bahan seperti porselen, gelas, dan plastik pada umumnya, yang bukan penghantar
listrik yang baik dan bersifat menurunkan medan elektrostatik.
Standar-standar ACI yang dijadikan acuan dalam Spesifikasi ini terdaftar dalam daftar
peruntukan termasuk tahun pemakaian atau tahun revisi, dan merupakan bagian dari
Spesifikasi ini.
1.4 Penyerahan
Kecuali diharuskan dalam Dokumen Kontrak, penyerahan data dan gambar-gambar yang
ditentukan dalam 1.4.1 sampai dengan 1.4.3 adalah untuk pemeriksaan dan penerimaan
sebelum fabrikasi dan eksekusi:
1.4.1 Serahkan data yang ditentukan dalam 1.4.1.1 sampai dengan 1.4.1.4 kecuali
ditentukan berbeda:
Serahkan daftar lap splais dan permintaan memakai lap splais yang tidak ditunjukkan oleh
Dokumen Kontrak.
1.4.1.4 Tumpuan
Serahkan deskripsi penulangan tumpuan dan material untuk mengikat penulangan yang tidak
dijelaskan dalam 2.1.3.
Bila ada usulan alternatif, serahkan permintaan untuk setiap relokasi penulangan FRP yang
melewati toleransi penempatan yang ditentukan. Termasuk rancangan penulangan baru dan
justifikasi rancangan baru tersebut.
Serahkan jaminan kualitas/program kontrol kualitas dari pabrik manufaktur penulangan FRP
kecuali bila ditentukan berbeda.
1.5.1 Pencegahan lentur, lapisan kotoran tanah, minyak atau material lain, ataupun hal lain
yang dapat merusak perkuatan FRP.
1.5.2 Saat menangani penulangan FRP, pakailah peralatan yang dapat mencegah
kerusakan atau pengelupasan pada batang FRP. Angkat bundel penulangan FRP pada
beberapa titik angkat. Jangan menjatuhkan atau menyeret penulangan FRP.
1.5.3 Batang penulangan FRP harus disimpan di atas permukaan tanah pada suatu platform
dengan tumpuan-tumpuan vertikal dan sedekat mungkin dengan titik penempatan. Bila
disimpan diudara terbuka selama lebih dari 4 bulan, batang-batang perkuatan FRP harus
ditutup dengan plastik tidak transparan atau tipe penutup lain yang dapat memberi
perlindungan batang terhadap sinar ultraviolet.
1.5.4 Cegah paparan batang penulangan FRP terhadap temperatur di atas 50oC selama
penyimpanan.
2 Produk
2.1 Material
Penulangan FRP harus berulir, dilapis pasir atau keduanya untuk dapat memberikan ikatan
dengan beton, kecuali dinyatakan berbeda dalam Dokumen Kontrak. Tipe dan ukuran
penulangan FRP harus sesuai ketentuan dalam Dokumen Kontrak dan harus sesuai ketentuan
ACI 440.6M-08.
Kerusakan total maksimum yang kasatmata dan tidak dapat diperbaiki dari tiap meter linier
setiap batang FRP tidak melebihi 2% luas permukaan pada linier meter batang tersebut.
Kedalaman kerusakan yang diizinkan tidak melebihi 1 mm.
Grid dan grating adalah pola garis-garis horizontal dan vertikal yang saling berpotongan dan
membentuk segi empat berulang. Grid dan grating hasil produksi pabrik tidak dicakup dalam
Spesifikasi ini. Penulangan dengan batang FRP yang telah dirakit sebelumnya dalam bentuk
jaring persegi(mat) dicakup dalam Spesifikasi ini.
Pakai tumpuan penulangan dari material dielektrik atau, bila mengandung besi, dilapisi dengan
material dielektrik, termasuk epoksi atau polimer lain.
Pakai tumpuan beton yang mempunyai luas permukaan tidak kurang dari 2500 mm2 dan kuat
tekan dan sifat durabilitas sama atau lebih besar dari kuat tekan yang ditentukan dari beton
yang dipakai.
2.2 Fabrikasi
Tidak ada fabrikasi di lapangan yang diizinkan kecuali pengikatan batang penulangan FRP,
pemotongan di lapangan sesuai dengan rencana atau gambar penempatan, atau keduanya.
Pemotongan di lapangan harus dilakukan berdasarkan 3.4.
3 Eksekusi
3.1 Persiapan
3.1.1 Ketika beton di tempatkan, penulangan FRP harus bebas dari material yang dapat
merusak lekatan mekanis.
3.2.1 Toleransi
Penempatan, tumpuan dan pengencangan penulangan FRP seperti ditunjukkan oleh Gambar
Proyek. Jangan melebihi toleransi penempatan yang ditentukan dalam ACI 117 sebelum beton
di tempatkan. Toleransi penempatan harus tidak mengurangi ketentuan selimut beton kecuali
ditentukan dalam ACI 117.
Bila perlu memindah penulangan FRP diluar toleransi penempatan yang ditentukan untuk
menghindari gangguan dari penulangan lain, pipa-pipa atau barang lain yang tertanam,
menyerahkan pengaturan penulangan untuk mendapat persetujuan.
Kecuali ditentukan, selimut beton untuk penulangan FRP harus mengikuti ketentuan yang
ditunjukkan dalam Tabel 3.1. Tabel 3.1 memuat ketentuan kebutuhan selimut beton untuk
penulangan FRP pada semua kondisi paparan kecuali untuk kondisi yang memerlukan
tambahan perlindungan kebakaran. Untuk batang FRP yang dibundel, ketentuan selimut beton
harus sama dengan diameter ekuivalen bundel, namun tidak perlu lebih besar dari 50 mm,
kecuali selimut beton yang ditentukan tidak kurang dari yang ditunjukkan oleh Tabel 3.1.
Diameter ekuivalen bundel harus dihitung berdasar luasan total bundel. Toleransi terhadap
selimut beton yang ditentukan harus mengikuti ketentuan ACI 117.
Kecuali diizinkan, gunakan penulangan tumpuan seperti yang diberikan dalam 3.2.4.1 sampai
dengan 3.2.4.7.
Selimut beton, mm
Pelat dan balok ringan
Batang atas dan bawah
Batang no 32 atau lebih kecil 20
Permukaan beton yang dicetak terpapar tanah dan untuk bagian bawah yang menumpu
pada lantai kerja, atau pelat yang dengan selimut tanah
Batang no 16 atau lebih kecil 40
Batang no 19 sampai no 32 50
Balok, dicetak
Sengkang, spiral dan sengkang pengikat 40
Perkuatan utama 50
Terpapar tanah
Sengkang, spiral dan sengkang pengikat 50
Perkuatan utama 65
Dinding
Batang no 32 atau lebih kecil 20
Permukaan beton dicetak terpapar tanah atau kontak dengan 50
tanah
Footing dan pelat dasar
Permukaan dicetak dan bagian bawah menumpu pada lantai 50
kerja beton
Selimut beton, mm
Permukaan tidak dicetak dan bagian bawah menumpu pada 75
tanah
Bagian atas footing Sama dengan pelat
Diatas bagian atas tiang 50
3.2.4.1 Gunakan tumpuan beton pracetak diperkuat untuk mendukung penulangan dari jaring
tanah atau lumpur (the ground or mud mat)
3.2.4.2 Gunakan tumpuan penulangan kawat yang digalvanisasi atau dilapisi dengan material
dielektrik, atau terbuat dari material dielektrik (termasuk FRP) untuk penulangan tumpuan
FRP.
3.2.4.3 Penulangan dan bagian baja tertanam yang dipakai bersama penulangan FRP harus
dilapis seng (digalvanisasi) atau dilapis dengan material non metal, atau lapisan baja tahan
karat. Dalam kasus batang karbon FRP (CFRP), lapis seng, baja tahan karat, atau lapis baja
tahan karat tidak boleh digunakan pada kontak langsung dengan batang CFRP.
3.2.4.4 Gunakan kawat baja atau dowel yang dilapisi dengan material dielektrik atau baja
tahan karat bila tumpuan beton pracetak diperkuat dengan kawat baja pengikat dan dowel
tertanam yang digunakan bersama penulangan FRP.
3.2.4.5 Perkuatan yang digunakan sebagai pendukung penulangan FRP harus dilapis epoksi
atau terbuat dari FRP.
3.2.4.6 Pada dinding, gunakanlah pengangkat balok penyebar (spreader bar) dari baja yang
dilapis epoksi atau terbuat dari FRP. Pada dinding dengan penulangan FRP, kombinasi batang
penjepit khusus dan balok penyebar harus dibuat dari material tahan korosi atau dilapis
dengan material dielektrik.
3.2.4.7 Kawat pengikat harus kawat plastik atau kawat yang dibungkus polimer. Untuk aplikasi
yang memerlukan netralitas elektromagnetik total, batang FRP gelas (GFRP) harus diikat pada
tempatnya memakai kawat pengikat dari nilon atau plastik. Sebagai alternatif, klip cetakan
injeksi termoplastik diizinkan.
3.2.5 Penulangan Mat—Untuk plat di atas tanah, perpanjang perkuatan mat FRP sampai 50
mm dari tepi beton. Pinggir-pinggir lap splais dan ujung-ujung lapisan penulangan mat FRP
mengikuti Gambar Proyek. Kecuali ditentukan berbeda atau diizinkan, jangan memperpanjang
penulangan mat FRP melalui sambungan kontraksi (contraction joint). Dukung penulangan
mat FRP selama penempatan beton untuk menjaga elevasi pada plat. Jangan menempatkan
penulangan mat FRP pada posisi datar untuk kemudian dinaikkan ke posisi pada beton.
Buat lap splais seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Proyek. Sambungan mekanik untuk
penulangan FRP tidak diizinkan.
Jari-jari bengkokan dalam minimum harus mengikuti ketentuan dalam Tabel 3.2. Sebagai
tambahan, awal dari bengkokan tidak lebih dekat ke permukaan beton dari diameter minimum
bengkokan.
Jangan meneruskan penulangan FRP atau bagian FRP yang tertanam melekat dengan beton
melewati celah pemuaian. Dowel FRP yang melewati sambungan atau pencegat air harus
tidak melekat atau melekat hanya pada satu sisi sambungan atau pencegat air.
3.3.1 Kerusakan pada suatu batang FRP yang membuat serat terlihat (selain potongan pada
ujung-ujung) atau suatu potongan atau cacat dengan kedalaman lebih dari 1 mm harus
menjadi sebab penolakan batang. Kerusakan kasatmata pada batang FRP yang melebihi 2%
luas permukaan per meter dari batang dan tidak menyebabkan penolakan oleh
Arsitek/Insinyur harus diperbaiki. Perbaikan terhadap batang FRP yang rusak harus dilakukan
dengan penempatkan batang FRP baru disamping bagian batang FRP yang rusak dengan
panjang splais yang cukup pada masing-masing sisi bagian yang rusak.
3.4.1 Pemotongan di lapangan pada penulangan FRP hanya bila diizinkan secara spesifik
menggunakan metode pemotongan yang ditentukan atau diterima oleh Arsitek/Insinyur. Bila
batang FRP dipotong di lapangan, pemotongan geser tidak diizinkan.
3.4.2 Ujung-ujung potongan harus ditutup bila diharuskan oleh pabrik batang FRP atau oleh
Arsitek/Insinyur, dan semua permukaan yang rusak akibat pemotongan harus diperiksa oleh
Arsitek/Insinyur dan diperbaiki.
Bila penulangan FRP tidak cukup didukung dan diikat untuk menahan penurunan,
pengambangan ke atas, atau pergerakan ke sembarang arah saat penempatan beton,
penempatan beton harus dihentikan sampai tindakan koreksi dilakukan.
F1. Kata pengantar dimasukkan hanya untuk tujuan penjelasan, dan bukan merupakan bagian
Spesifikasi ACI 440.5M-08.
F2. Spesifikasi ACI 440.5M-08 boleh dirujuk oleh Konsultan dalam Spesifikasi Proyek untuk
sembarang proyek bangunan, bersama dengan persyaratan tambahan untuk proyek khusus.
Tanggung jawab partisipan-partisipan proyek harus ditentukan dalam Spesifikasi Proyek.
Spesifikasi ACI tidak dapat dan tidak mengatur tanggung jawab partisipan proyek selain
Kontraktor.
F3. Daftar Periksa bukan merupakan bagian Spesifikasi ACI 440.5M-08. Daftar periksa
membantu Konsultan dalam memilih dan menentukan persyaratan proyek di dalam Spesifikasi
Proyek.
F6. Daftar Periksa Persyaratan Pilihan menunjukkan pilihan Konsultan dan alternatifnya.
Daftar Periksa menentukan Bagian, Subbagian, Artikel dari Spesifikasi Rujukan dan tindakan
yang diperlukan atau tersedia bagi Konsultan.
F7. Daftar Periksa Penyerahan menunjukkan pilihan Konsultan untuk informasi atau data yang
harus disediakan oleh Kontraktor sebelum, sepanjang, atau setelah pelaksanaan.
Pada saat perumusan SNI, susunan keanggotaan Sub Komite Teknis 91-01-S4 Bahan,
Sains, Struktur dan Konstruksi Bangunan. adalah sebagai berikut:
Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.