Anda di halaman 1dari 23
SNI 03-2855-1992 Shi Standar Nasional Indonesia SPESIFIKASI SATUAN RUMAH SUSUN MODULAR Ics Badan Standardisasi Nasional BSH DAFTAR RUJUKAN SNI 1990 Tata Cara Dasar Koordinasi Modular untuk Bangunan Rumah dan Gedung ‘SNI-1963-1990-F SNI 1990 Spesifikasi Koordinasi Modular untuk Bangunan Rumah dan Gedung SNI-1977-1990-F SNI 1989 Spesifikasi Ukuran Terpilin untuk Banguran Rumah dan Gedung SNI-1978-1990-F SNI 1990 Spesifikasi Matra Ruang untuk Rumah Tinggat 'SNI-1979-1990-F Hak Cipta Dilindungi Undang-nndang Diterbitkan oleh Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan Jalan Turangga No. 5 - 7, Bandung Cetakan Pertama - 1992 REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM, KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 125/KPTS/1991 ‘TENTANG PENEGESAHAN 21 STANDAR KONSEP SNI BIDANG PEKERJAAN UMUM ‘MENTERI PEKERJAAN UMUM Menimbang : a. bahwa dalans rangka pengadaan Standar Bidang Pekerjzan Umum, yang diperlukan untuk menunjang pembangunan nasional dan kebijaksanaan pemerintah dalam meningkatkan pendaya gunaan sumber days alum dan sumber daya manusia, telah disusun dan dipersiapkan 21 Standar Konsep SNI Bidang Pekerjaan Umum, sebagai- ‘mana tercantuin dalam Daftar Lampiran Keputusan; b. —bahwa Standar Konsep SNI tersebut huruf a, telah disusun sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan syarat-syaral yang diperlukan, sehingga dapat digunakan dan faatkan bagi kepentingan umum dan pembangunan bidang Pekerjaan Umum; & —_bahwa untuk itu, sambil menunggu proses pengukuhan menjadi Standar Nasional Indonesia Bidang Pekerjaan Umum oleh Dewan Standardisasi Nasional, dianggap perlu untuk mengesahkan (erlebih dahulu sebagai Standar Konsep SNI Bidang Pekerjaan ‘Umum dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum; Mengingat : 1, Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahuin 1974 tentang Pokok-pokok Organisasi Departemen; 2. Keputusis Presiden Republik Indonesid Nomor 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departmen; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 64/M Tahun 1988 tentang Pemben- tukan Kabinet Pembangunan V; 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1989 tentang Dewan Standard n 5. n Menteri Pekerjaan Umum Nomor 211/KPTS/1984 tentang Susunan ddan Tata Kerja Departemen Pekerjtan Umum; 6. Keputus: Menteri Pekerjan Umum Nomor 211/KPTS/1986 tentang Panitia Tetap dan Panitia Kerja serta Tata Kerja Penyusunan Standar Konstruksi Bangunan Indonesies Menetapkea : MEMUTUSKAN KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG PENGESAHAN 21 STANDAR. KONSEP SNI BIDANG PEKERJAAN UMUM. PERTAMA : KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA ‘Mengesahkan 21 (Dua Puluh Satu) Standar Konsep Bidang Pekerjaan Umum, dengan nomor dan judul yang masing- masing disebut dalam Lampiran Kepu- tusan ini, yang merupakaa bagian yang tak terpisahkan dari ketetapan in Standar Konsep SNI Bidang Pekerjaan Umum, yang dimaksud pada amar (diktum) PERTAMA. diberlakukan bagi unsur aparatur Pemerintah bidang Pekerjaan Umumserta dapat digunakan sebagai acuan dan persyaratan dalam perjanjian kerja antara pihak-pihak yang bersangkutan dalam bidang konstruk- si bangunan di lingkungan Pekerjaan Umum, Menegaskan kepada Kepala Badan Penel ‘Umum untuk : in dan Pengembangan Pekerjaan a. menyebarluaskan Standar Konsep SNI Bidang Pekerjaan Umu b, memberikan bimbingan (eknis kepada unsur Pemerintah masyarakat bidang Pekcrjaan Umum; mengusahakan agar Standar Konsep SNI Bidang Pekerjaan Umum dapat secara cepat dikukuhkan menjadi Standar Nasional Indonesia Bidang Pekerjaan Umum. 8 unsur Menugaskan kepada para Dircktur Jenderal di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum untuk : 4 memantaupenggunaan dan pencrapan Standar Konsep SNI Bidang Pekerjaan Unum; b, memberikan masukan atau umpan balik sebagai akibat penggunaan, Penerapan Standar Konsep SNI Bidang Pekerjaan Umum terscbut kepada Menteri Pekerjaan Umum melalui Kepala Badan Penclitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum. Keputusan’ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dikukubkannya asing-masing Standar Konsep SNI tersebut menjadi Standar Nasional Indo- nesia Bidang Pekerjaan Umum. DITETAPKAN DI : JAKARTA PADA TANGGAL: 18 MARET 1991 NO} LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM JUDULSTANDAR NOMOR 125/KPTS/1991 TANGGAL : 18 MARET 1991 STANDAR KONSEP SNI BIDANG PEKERJAAN UMUM NOMOR STANDAR 9. 10. u. 12, ‘Tata Cara Pengerjaan Lembaran Asbes Semen Untuk Langit-langit Pada Bangunan Rumah dan Gedung Tata Cara Pengerjaan Lembaran Asbes Semen ‘Untuk Penutup Atap Pada Bangunan Rumah dan Gedung, ‘Tata Cara Pengerjaan Lembaran Asbes Semen Untuk Dinding Pada Bangunan Rumah dan Gedung. Tate Cara Pelaksanaan Survai Data Titik Referensi Jalan. Tata Cara Pelukssnaan Survai Kondisi Jalan Tanah/Kerikil urvai Konulisi Jalan Tala Cara Pelaksanaa Beraspal. Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan’Akhie Sampah. Tata Cara Pengelolaan Sampah di Pemukiman Tata Cara Perencanaan Rumah Susun Modular Tata Cara Perencanaan Kepadatan Bangunan Lingkengan Rumah Susun Hunian, Tata Cara Peng! Bangunan Gedung. ingan Struktur Beton untuk Tata Cara Pembuatan Benda Uji untuk Pengyjian Laboratorium Mckanika Batuan, Tata Carii Pemetaan Geologi Teknik Lapangan Metode Potensint erhitungan Evapoteanspirasi Dengan Panci Penguapan Kelas A. Metode Pembuatan Lengkung Debit ‘Tabel Sungai/Saluran Terbuka Dengan Axnalisa Gratis, SK SNI T-05-1991-03 ‘SK SNIT-06-1991-03 ‘SK SNIT-07-1991-03 SK SNIT-08-1991-03 ‘SK SNIT-09-1991-03 8K SNIT-10-1991-03 SK SNIT-11-1991-03 SK SNIT-12-1991-03 ‘SK SNIT-13-1991-03 SK SNIT-14-1991-03 SK SNIT-15-1991-03 SK SNIT-16-1991-03 ‘SK SNIT-17-1991-03 ‘SK SNI M-06-1991-03, SK SNI-M-07-1991-03 Motode Pengujian Kuat Lentur Batu Memakai Gelagar Sederhana Dengan Sistem Beban Titik di Tengah, Metode Pengujian Geser Langsung Batu ‘Metode Pengujian Kuat Tekan Uniaxial Natu Metode Pengujian Modulus Elastisitas Batu Pada Tekanan Sumbu Tunggal. Metode Pengujian Lapangan Dengan Alat Sondir. Spesifikasi Satuan Rumah Susun Modular SK SNL M-(8-1991-03 SK SNI M-09-1991-03 ‘SK SNI M-10-1991-03 SK SNI M-11-1991-03 ‘SK SNI M-12-1991-03 SK SNI'S01-1991-03 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 125/KPTS/1991.. DAFTAR ISL 12 13 BAB II SPESIFIKASI SATUAN RUMAH SUSUN .. 24 22 24 LAMPIRAN B : Lain - lain ... LAMPIRAN C:: Daftar Nama dan Lembaga Maksud dan Tujuan LLL Maksud 112 Tyjuan ... Ruang Lingkup Pengertian . Fangs Bentuk Ukuran 23.1 Modul Dasar .. 232 Modul Disain .. Elemen / Komponen / Bahan .. 241 Blemen BABI DESKRIPSI 1.1 Maksud dan Tyjuan 11.1 Maksud Spesifikasi Satuan Rumah Susun (SRS) Modular dimaksudkan sebagai pegangan ddan acuan bagi perencana dalam merencanakan rumah susun modular. 112 Tujuan Tujuan spesifikasi ini adalah memberikan landasan ukuran dan batasan dalam usaha menentukan kebutuhan minimum dalam pembangunan rumah susun. 12 Ruang Lingkup Spesifikasi ini meliputi persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan ukuran- vukuran ruang yang mengikuti ukuran terpilib. 13. Pengertian Yang dimaksud dengan 2) satuan rumab susun adalah rumah susun yang tujuan peruntukkan utamanys digunakan secara ierpisah sebagai tempat hunian yang mempunyai sar penghubung ke akses yang sifatnya unum; 2) rumah susua adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fung- sional dalam arah vertikal maupun horisontal dan merupakan satuan-satuan, yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian-bersama, benda bersama dan tanah-bersama j 3) koordinasi modular adalah suatu sistem koordinasi dimensional dari berbagai Produk bahan, Komponen dan elemen bangunan dalam suatu bangunan yang didasarkan atas Modul Dasar, Multimodul dan Submodul ; 4) modul dasar adalah ukuran terkecil bagi penentuan luasan ruang unit hunian ; 5) modul disain adalah merupakan modul yang ditentukan berdasarkan kelipatan bilaugan bulat dari Modul Dasar;—” ©) bahan bangunan adalah semua olahan yang mempunyai bentuk beraturan dan ukuran tertentu yang digunakan sebagai bahan untuk membuat komponen atau celemen bangunan ; 7) komponen bangunan adalah suatu unit tersendiri yang terbuat dari bahan bangunan mempunyai ukuran tertentu yang dapat merupakan bagian dari clemen bangunan, seperti kusen pintu dan daun pintu, kusen jendela dan daun Jendela, tanga, kuda-kuda, panel dinding, panel lantai dan tiang ; 1 Dinan meena 8) elemen bangunan adalah suatu bagian fungsional dari suatu bangunan yang i bahan bangunan dan atau komponen bangunan yang merupakan tu bangunan, seperti lant 1g dan atap ; 9) ukuran terpilih adalah ukuran moduler yang merupakan kelipatan bilangan bulat dari Multimodul baik arah horisontal maupun arah vertikal 2 Disses mergansnan sebagai ata tla nan 24 22 BABII SPESIFIKASI SATUAN RUMAH SUSUN Fungsi Satuan Rumah Susun dapat merupakan ruang dan atau ruang-ruang lain yang harus memenuhi kebutuhan sehari-hari sesuai dengan fungsi dan penggunaannya. Ruang yang memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagaimana dimaksud di alas bagi Satuan Rumah Susun Hunian berfungsi ganda sekurang-kurangnya hrs mempun- yai fungsi utama sebagai ruang tidur. Ruang-ruang lain yang harus memenuhi kebutuhan sehari-hari yang diperlukan sebagai penunjang dapat berupa kamar mandi dan dapur yang letsknya dapat disesuaikan dengan Iuasan Satuan Rumah Susun, Untuk Satuan Rumah Susun yang mempunyai ukuran minimum, KM/WC dan Dapur dapat berada di luar Satuan Rumah Susun sebagai hak bersama. Bentuk Bentuk dasar dari Satuan Rumah Susun ini adalah persegi emp. al seaman le GAMBAR 1 BENTUK DASAR 23° Ukiran 23.1 Modul Dasar Modul Dasar adalah M= 100 mm (lihat Gambar 2) 233 Ukuran Unit. 1) ukuran unit dilihat dari luas ukuran Iuas dan tinggi ruangan sebagai berikut : Ukuran Iuas denah/lantai Satuan Rumah Susun ditentukan melalui 2 sisi yaitu X dan Y dengan ketentuan kelayakan luas SRS minimum 12 m2 dan panjang mii ‘mum salah satu sisinya 8GM, Ukeran tersebut akan berdasarkan interval seperti pada Gambar 4; GAMBAR 4 INTERVAL LUAS SRS 2) tinggi minimum dari lantai ke langit-langit adalah 24M. Tinggi ini diukur dari ‘muka lantai terpasang sampai permukaan langit-langit, 5 Darang nena sag aa clay ea ae 24 244 GAMBAR 5 TINGGI RUANG Ukuran Ruang. ‘Ukuran dan pembagian rang harus memperhatikan aspek-aspek berikut : 1) kondisi ukuran unit; 2) ficksibilitas ruang; 3) kebutuhan penghawaan; 4) Kebutuhan pencahayaan; 3) koordinasi modular; 6) mengikuti kefentuan yang tercantum dalam standar-standar mengenai matra rang, Elemen / Komponen / Bahan Elemen 1) dinding , ‘sur padi modul vertikal yang merupakan--kelipatan dari 1M dan modul onal Yong_merupakan kelipatin dri 3M Fara; panjang;Iebar dinding tersebut diukur dari jurak bersihnyes; 2 tan beta ue ' lebar dinding nx 3M penyela GAMBAR 6 PENGGUNAAN MODULAR DINDING Ketentuan dinding sebagai berikut : Q) @ @ @ ©) Tantai, ukuran harus modular berdasar, pada grid kelipatan dari 3M, terbuat dari Komponen yang modular; sebagai pemikul beban harus terbuat dari bahan yang mampu menahan beban maksimal; sebagai penyekat terbuat dari bahan yang fleksibel dax mudah bongkar pasang; yang berhubungan langsung dengan bagian Iuar atau yang berhubungan ‘dengan air harus kedap air; dilapisi dengan bahan yang tidak menimbulkan debu/kotoran. bersihnya, B Dirane erst 3 axsM GAMBAR 7 PENGGUNAAN MODULAR LANTAL Ketentuan lantai sebagai berikut : (2) tidak ke (2) tidak licin; (G) yong berhubungan dengan air harus kedap; (4) mudah perawatannya, bab; Jangit-langit yang dimaksud berupa ambang bawah lantai berikutnya/diatasnya. Ukuraa langit-langit harus modular berdasar pada grid kelipatan 3M, diukur dari jarak bersihnya, kolom incing Tv ax3M 4H GAMBAR 8 PENGGUNAAN MODULAR LANGIT-LANGIT. Ketentuan langit‘langit sebagai : (2) tidak lembab; (2) permukaan halus; ()_ dilapisi oleh cat yang tidak memantulkan cahaya,serta tidak menimbulkan debu; 8 Spon ps nah Dans Ung PU fon Fees 2.42 Bukaan, 2) bukaan: berupa jendela pada komponen vertikal ataupun horizontal harus modular dengan luas bidang bukaan disesuaikan dengan kebutuhan akan penghawaan alami dan pencahayaan alami sekurang-kurangnya 1/10 dari Juas lantai dan sckurang- kkurangaya 1/20 dari luas lantai dapat dibuka. ‘Tinggi ambang atas jendela sekurang-kurangnya 20M. ‘Tinggi ambang bawah jendela sekurang-kurangnya 2M. BIDANG BUKAAN 10% LUAS LANTAL GAMBAR 9 BIDANG BUKAAN Kusen maupun daun jendela yang berhubungan langsung dengan Iuar harus ter- buat dari bahan yang tahan terhadap air. 2) pinta : dengan tinggi ambang atas pintu sckurang-kurangnya 20M. 9 Divan eatin eps ebags dngen 25 GAMBAR 10 ‘TINGGI AMBANG ATAS PINTU Pintu yang berhubungan langsung dengan Iuar diharuskaa terbuat dari bahan yang kedap air serta mudah perawatannya. Kamar mandi/WC dengan dimensi sekurang- kurangnya mampu menampung aktivitas mengikuti ketentuan yang tercantum dalam standar-standar mengenai matra ruang. Kelengkapan kamar mandi mengikuti ukuran modular baik vertikal maupun horizon- tal. an Dlnrang meazndan eas esl ene LAMPIRAN A DAFTAR ISTILAH Koordinasi Modular: Coordinatian Modular ‘Modul Dasar : Basic Module Multimodul 2 Multimodule ‘Submodul : Submodule Dimensi : Dimension ‘Sumbu ke sumbu 1 Centre to centre Grid 2 Grid Bahan Bangunan + Building Material 12 LAMPIRAN B LAIN- LAIN LU .dinding Oe, YAN Se CY RA HY -———-kolom GAMBAR CONTOH IDE KOMPONEN BANGUNAN MODULAR YANG DIPASANG SECARA TEPAT PADA POSISINYA 12 y 2 3) Pemrakarsa LAMPIRAN C DAFTAR NAMA, DAN LEMBAGA, Pusat Peneltian dan Pengembangan Pemukiman Penyusun NAMA LEMBAGA Ir, Hartinisari Ir. Arvi Argyantoro Ir. Gundhi Marwati ‘Suwandojo Siddig Dip.E.E. Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman ‘Susunan Panitia Tetap Standardisasi ae Pemukiman JABATAN EX-OFFICIO Ketua merangkap| Kepala Badan Litbang PU I. Suryatin Sastromi | Anggota Sekretaris Sekretaris Badan Ir, Sunaryo Soemadji merangkap Litbang PU anggota Anggota Sekretaris Direktorat | t.M. Hardjono eee | | Anggota Sekretaris Direktorat Ir. Satrio I Jenderal Bina Marga | Anggota Sekretaris Direktorat Ir, Socratmo | Jenderal Cipta Karya Notodipoero | Anggot Kepala Biro Hukum Ali Muhammad, SH i Departemen PU ! Anggota Kepala Biro Bina Sarana Ir, Nuzwar Nurdin Anggots Kepala Pusat Litbang Dr. Ir. Badruddin Mahbub Pengairan. Anggota Kepala Pusat Litbang Ir. Soedarmanto Jalan Darmonegoro Anggota Kepala Pusat Litbang Ir. SM.Ritonga i i nl 13 4) Susunan Panitia Kerja Standardisasi JABATAN NAMA, INSTANSI Ketua Ir, Alibasah Sembudi Direktorat Perumahan Anggota Ir. Poerwono Direktorat Perumahan Anggota Ir. Sri Hardiati Direktorat Perumahan Anggota Ir. Supardi Direktorat Perumahan Anggota Sofiati Panarto, SH Direktorat Perumahan Anggota Ir. A. Hariman Perguruan Tinggi Anggot M, Saleh A. ME.Dip.DP Direktorat Perumahan Anggota ir. Hakim Natakusuma Perum Perumnas Pusat Anggota Ir. Dachyar Mulia Perum Perumnas Pusat Anggota Ir AC Sumuyup Perum Perumnas Pusu Anggota Ir. Dedi Suwandi P. Puslitbang Pemukiman ‘Anggota Ir. Guadhi Marwati Puslitbang Pemukiman Anggota Suwandojo Siddiq Dip. EE. | Puslitbang Pemukiman Anggota Roostam Martowidjojo, BeAK | Direktorat Tata Kota Anggota Ir, Mustandar dan Tata Daerah Direktorat Tata Bangunan 6) Peserta Pemutakhiran Konsep NAMA "INSTANSI Ir. Suryatin Sastromidjojo Badan Litbang PU Ir. Sunaryo Soemadji ‘Sekretariat Badan Litbang PU Ir, Sahat Mulia Ritonga Pusat Litbang Pemukiman Djoko Sulistyo, SH Direktorat Hukum Ir. Hartinisari Pusat Litbang Pemukiman Ir. Arvi Argyantoro Pusat Litbang Pemukiman Ir. Rachim Siahaan Pusat Litbang Pemukiman Ir. Lya MS, Ir. P. Hutagalung Ir, Eddy Suhartono Ir, Eddy Sumerdi Ir, Nandang Syamsudin Ir. Soedarmanto Darmonegoro Ir, Agus Suprapto K. Dr. Ir. Badruddin Ir, Agus Suprapto K. Dr. Ir. Badruddin Machbub I. Carlina Soetjiono, Dip HE. Ir, Rumiati Tobing Ir. Gundhi Marwati Ir. Soesmaryanto Soesmoko ir. Felisia Simarmata Ir, Lolly Martina Dra. Enny KL Budiono Pusat Litbang Pemukiman Balai PKBP Sekretaris Ditjen Cipta Karya Pusat Litbang Jalan Pusat Litbang Jalan Pusat Litbang Jalan Sckretariat Ditjen Air Pusat Litbang Jalan Sekretariat Ditjen Air Pusat Litbang Pengairan Pusat Litbang Pengairan Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Sekretariat Badan Litbang PU Pusat Litbang Pemukima Sekretariat Badan Litbang PU Sekretariat Badan Litbang PU Sckretariat Badan Litbang PU 1s 5) Peserta Konsensus NAMA INSTANSI al Ir, Hakim Natakusuma Perum Perumnas Pusat Ir. Machdar Mulia Perum Perumnas Pusat ' Ir, Agus Hardjanta CES Perum Perumnas Pusat i Ir, Achmad Mustandar M. Direktorat Tata Bangunan i Poerwanto, SH. Sckretaris Direktorat Jenderal | Cipta Karya I. Setia Budhy Algamar Direktorat Bina Program I. Made Bagus Budihardjo Direktorat Bina Program Drs, Yayat Ruchiyat, BE Pemda Kodya Bandung Tr. Sugiarto Sargo, MS Kanwil BPN BPN Jawa Barat Ir, Herdadi Pagih DPU Cipta Karya Jawa Barat Ir. R. Panggabean Bappeda DT I Kodya Bandung Ir. eke Kartika Karsaman Dinas Tata Kota Kodya Bandung Ir, Lukman Hakim AS INKINDO DPD Jawa Barat I. A. Hariman TRISAKTI i Ir. Suluh Kumoro ITENAS Ir. Bambang Subekti ITENAS ITENAS Ir. Nandang Syamsudin Pusltbang Jalan Ir. Dirdjgja Puslitbang Pengairan 1, Dedi Suwandi P. Pusat Litbang Pemukiman Tarmizi Moerad, SH Pusat Litbang Pemskiman R. Saleh BMuE Pusat Litbang Pemukiman | Bambang Utojo SH Pusat Litbang Pemukiman I. Gundhi Marwati Pusat Litbang Pemukiman Ir. Rumiati Tobing Pusat Litbang Pemsukiman Ir. Felisia Simarmata Pusat Lithang Pemukiman WS. Witarso, BE Pusat Lithang Pemukiman Dra. Yusilianna Pusat Litbang Pemukiman Suwandojo Siddig Dipl. EE. Pusat Litbang Pemukiman Ir. Riana Suwardi Pusat Litbang Pemukiman Ir. Arvi Argyantoro Pusat Litbang Pemukiman 16

Anda mungkin juga menyukai