Anda di halaman 1dari 19

BADAN

BSN STANDARD!SASI
NASIONAL

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

NOMOR 662/KEP/BSN/l 2/2022


TENTANG

PENETAPAN SNI 9103:2022 CAULERPA UNTUK KONSUMSI SEGAR

KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

: a. bahwa untuk memenuhi kepentingan


perlindungan terhadap konsumen, pelaku usaha,
tenaga keija, masyarakat lainnya,
mengembangkan tumbuhnya persaingan yang
sehat, keselamatan, keamanan, kesehatan, dan
kelestarian fungsi lingkungan hidup, Rancangan
Akhir Standar Nasional Indonesia yang disusun
oleh Komite Teknis perlu ditetapkan menjadi
Standar Nasional Indonesia;
b. bahwa Rancangan Akhir Standar Nasional
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
telah dikonsensuskan dan dinyatakan memenuhi
persyaratan untuk ditetapkan menjadi Standar
Nasional Indonesia;
0. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
1

menetapkan Keputusan Kepala Badan


Standardisasi Nasional tentang Penetapan
SNI 9103:2022 Caulerpauntuk konsumsi segar;

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang


Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun


BADAN

BSN STANDARDISASI
NASIONAL

2014 Nomor 216, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 5584);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2018

tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian


Kesesuaian Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 110, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6225);
3. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Badan Standardisasi Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 10);
4. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor

3 T^un 2018 tentang Pedoman Pengembangan


Standar Nasional Indonesia (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 578);
5. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor

12 Tahun 2018 tentang Perubahan -atas


Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor

1 Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Cara


Penomoran Standar Nasional Indonesia (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
1762);

Memperhatikan : Surat Direktur Pengolahan dan Bina Mutu a.n. Pit.


Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk
Kelautap dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan selaku Ketua Komite Teknis 65-05 Produk

Perikanan; Nomor: B.4180/DJPDSPKP/IX/2022


tanggal 8 September 2022 Hal Penyampaian RSNI3
Produk Perikanan;
BADAN

BSN STANDARDISASI
NASIONAL

- 3-

iMEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI

NASIONAL TENTANG PENETAPAN SNI 9103:2022

CAULERPA UNTUK KONSUMSI SEGAR.

KESATU Menetapkan SNI 9103:2022 Caulerpa untuk


konsumsi segar.
KEDUA Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Desember 2022
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

S. A( MAD
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9103:2022

Caulerpa untuk konsumsi segar


Standar Nasional Indonesia

ICS 67.120.30
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
© BSN 2022

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN

BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id

Diterbitkan di Jakarta
SNI 9103:2022

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar isi

Daftar isi ........................................................................................................................ii


Prakata ......................................................................................................................... iii
Pendahuluan ................................................................................................................iv
1 Ruang lingkup ......................................................................................................... 5
2 Acuan normatif ........................................................................................................ 5
4 Deskripsi ................................................................................................................. 6
5 Syarat bahan baku dan bahan penolong................................................................. 7
6 Syarat mutu dan keamanan produk ........................................................................ 7
7 Pengambilan contoh ............................................................................................... 8
8 Cara uji ................................................................................................................... 8
9 Higiene dan penanganan ........................................................................................ 8
10 Syarat pengemasan .............................................................................................. 9
11 Pelabelan .............................................................................................................. 9
Lampiran A (normatif) Lembar penilaian sensori Caulerpa untuk konsumsi segar ..... 10
Lampiran B (informatif) Alur proses Caulerpa untuk konsumsi segar .......................... 11
Lampiran C (informatif) Contoh gambar ramuli Caulerpa ........................................... 12
Bibliografi .................................................................................................................... 13

Tabel 1 - Persyaratan mutu dan keamanan Caulerpa segar dan Caulerpa Semi Basah7
Tabel A.1 - Lembar penilaian sensori Caulerpa untuk konsumsi segar ....................... 10

Gambar B.1 – Diagram alur proses Caulerpa segar ................................................... 11


Gambar B.2 – Diagram alur proses Caulerpa semi basah .......................................... 11
Gambar C.1 – Ramuli Caulerpa .................................................................................. 12

© BSN 2022 ii
SNI 9103:2022

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Prakata

SNI 9103:2022 Caulerpa untuk konsumsi segar yang dalam Bahasa Inggris berjudul
Caulerpa for fresh consumption merupakan standar yang disusun dengan metode
pengembangan sendiri dan ditetapkan oleh BSN Tahun 2022.

Standar ini disusun oleh Komite Teknis 65-05 Produk Perikanan. Standar ini telah
dibahas dan disepakati dalam rapat konsensus pada tanggal 1 September 2022 melalui
metode telekonferensi yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan (stakeholders)
terkait, yaitu perwakilan dari pemerintah, pelaku usaha, konsumen, dan pakar. Standar
ini telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 3 Oktober 2022 sampai dengan 2
Desember 2022 dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI.

Untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan Standar ini, disarankan bagi


pengguna standar untuk menggunakan dokumen SNI yang dicetak dengan tinta
berwarna.

Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen Standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.

© BSN 2022 iii


SNI 9103:2022

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Pendahuluan

Rumput laut Caulerpa atau lebih dikenal sebagai anggur laut/latoh/latuh/lawi-


lawi/bulung-boni yang dimaksud adalah rumput laut tidak beracun dari jenis Caulerpa
racemosa, Caulerpa lentillifera, Caulerpa sertularoides dan sejenisnya, yang
dipasarkan baik untuk pasar lokal maupun ekspor. Namun demikian, belum ada standar
mutu produk Caulerpa untuk konsumsi segar.

Rumput laut Caulerpa untuk konsumsi dalam bentuk segar, rentan terhadap penurunan
mutu sebelum dikonsumsi maupun kemungkinan terjadinya pencemaran sehingga
membahayakan dari segi keamanan pangan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
budidaya Caulerpa dilakukan di tambak, sehingga memiliki risiko tercemar logam berat
atau bakteri patogen yang berasal dari limbah rumah tangga. SNI yang diusulkan ini
menjadi pedoman dalam penanganan pascapanen Caulerpa serta spesifikasi produk
Caulerpa untuk konsumsi segar yang terjamin mutu dan keamanannya.

Standar ini disusun dengan memperhatikan peraturan perundangan sebagai berikut:


1. Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
2. Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 45 Tahun 2009.
3. Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
4. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian.
5. Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 57 Tahun 2015 tentang Sistem Jaminan Mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan serta Peningkatan Nilai Tambah Produk Hasil
Perikanan.
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan.
8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko.
9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
Kelautan dan Perikanan.
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 17/PERMEN-KP/2019 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Kelayakan Pengolahan.
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Standar Kegiatan Usaha dan Produk Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Kelautan dan Perikanan.
12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 24 Tahun 2021 tentang
Penyusunan Neraca Komoditas Perikanan dan Distribusi Alokasi Impor Komoditas
Perikanan.
13. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 13 Tahun 2019 tentang
Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan.
14. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 34 Tahun 2019 tentang
Kategori Pangan.
15. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 9 Tahun 2022 tentang
Persyaratan Cemaran Logam Berat Dalam Pangan Olahan.
16. Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 42B/KEP/BSN/2/2020
tentang Panduan Telekonferensi dalam Perumusan Standar Nasional Indonesia.

© BSN 2022 iv
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9103:2022

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Caulerpa untuk konsumsi segar

1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan persyaratan mutu dan keamanan pangan Caulerpa segar, yaitu
Caulerpa segar dari jenis Caulerpa racemosa dan Caulerpa lentillifera dan jenis lainnya yang
tidak beracun, dan Caulerpa semi basah (Dehydrated Caulerpa) dari jenis Caulerpa racemosa,
Caulerpa lentillifera dan Caulerpa sertularoides dan tidak berlaku untuk jenis Caulerpa lain.

2 Acuan normatif

Dokumen acuan berikut diperlukan untuk penerapan dokumen ini. Untuk acuan bertanggal,
hanya edisi yang disebutkan yang berlaku. Untuk acuan tidak bertanggal, berlaku edisi
terakhir dari dokumen acuan tersebut (termasuk seluruh perubahan/amandemennya).

SNI 2326, Metode pengambilan contoh produk perikanan

SNI 2332.1, Cara uji mikrobiologi - Bagian 1: Penentuan koliform dan Eschericia coli pada
produk perikanan

SNI 2332.2, Cara uji mikrobiologi - Bagian 2: Penentuan Salmonella pada produk perikanan

SNI 2332.3, Cara uji mikrobiologi - Bagian 3: Penentuan Angka Lempeng Total (ALT) pada
produk perikanan

SNI 2332.7, Cara uji mikrobiologi - Bagian 7: Perhitungan kapang dan khamir pada produk
perikanan

SNI 2346, Pedoman pengujian sensori pada produk perikanan

SNI 2354.5, Cara uji kimia - Bagian 5: Penentuan kadar logam berat Timbal (Pb) dan Kadmium
(Cd) pada produk perikanan

SNI 2354.6, Cara uji kimia - Bagian 6: Penentuan kadar logam merkuri (Hg) pada produk
perikanan

SNI 2354.15, Cara uji kimia - Bagian 15: Penentuan Arsen (As) total pada produk perikanan

SNI 2354.23, Cara uji kimia - Bagian 23: Penentuan logam berat: merkuri (Hg), timbal (Pb),
kadmium (Cd), arsen (As) dan timah putih (Sn) pada hasil perikanan dengan Inductively
Couple Plasma Mass Spectrometer (ICP-MS) secara simultan

SNI 3556, Garam konsumsi beriodium

SNI CXC – 1, Prinsip umum higiene pangan

SNI ISO 4833-1:2013, Mikrobiologi rantai pangan - Metode horizontal untuk enumerasi
mikroorganisme - Bagian 1: Penghitungan koloni pada suhu 30 °C dengan teknik cawan tuang
(ISO 4833-1:2013, IDT)

© BSN 2022 5 dari 13


SNI 9103:2022

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI ISO 6579:2015, Mikrobiologi bahan pangan dan pakan - Metode horizontal untuk deteksi
Salmonella spp. (ISO 6579:2002, Corr1:2004, dan Amd 1:2007, IDT)

CXC – 52, Code of practice for fish and fishery products

CXG – 21, Principles and guidelines for the establishment and application of microbiological
criteria related to foods

3 Istilah dan definisi

Untuk tujuan penggunaan dalam dokumen ini, istilah dan definisi berikut ini berlaku.

3.1
caulerpa
genus alga hijau yang bentuk ramulinya (ujung ranting/ujung cabang/tandan) menyerupai
buah anggur, daun kelapa, bulu ayam, terompet atau kotak

3.2
dehydrated caulerpa
caulerpa semi basah melalui proses perendaman dalam larutan garam, dengan atau tanpa
pemanasan (blanching)

3.3
rehidrasi
proses perendaman caulerpa semi basah dalam air tawar untuk mengembalikan
kesegarannya dan siap dikonsumsi

4 Deskripsi

4.1 Definisi produk

Caulerpa untuk konsumsi segar dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Caulerpa segar dan semi
basah. Caulerpa segar, bersih dan bisa langsung dikonsumsi. Caulerpa semi basah
merupakan produk olahan Caulerpa yang sudah direndam dalam larutan garam dengan atau
tanpa pemanasan (blanching) sehingga memiliki umur simpan lebih lama dari Caulerpa segar.

4.2 Definisi proses

Produk Caulerpa segar diproses melalui sebagian atau seluruh tahapan yaitu pencucian,
perendaman dalam air laut/payau mengalir yang telah mendapat perlakuan sinar UV,
ozonisasi, pengemasan dan pengiriman ke konsumen.

Produk Caulerpa semi basah diproses melalui sebagian atau seluruh tahapan yaitu pencucian,
perendaman dalam larutan garam, dengan atau tanpa pemanasan (blanching), penirisan,
pengemasan, penyimpanan dan pengiriman ke konsumen.

© BSN 2022 6 dari 13


SNI 9103:2022

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
5 Syarat bahan baku dan bahan penolong

5.1 Bahan baku

5.1.1 Jenis

Jenis rumput laut Caulerpa racemosa, Caulerpa lentillifera dan Caulerpa sertularoides dengan
nama lokal/umum anggur laut, latoh, latuh, atau bulung-bali.

5.1.2 Bentuk

Segar

5.1.3 Asal

Bahan baku merupakan hasil panen anggur laut alami atau budidaya di laut atau di tambak
maupun budidaya di dalam bak-bak

5.1.4 Mutu

Caulerpa dalam kondisi segar, bulir masih utuh dan kompak, bersih dari lumpur, kotoran
maupun rumput laut jenis lain.

5.2 Bahan penolong

5.2.1 Air

Air yang dipakai sebagai bahan penolong untuk kegiatan di unit pengolahan menggunakan air
laut/air payau bersih.

5.2.2 Garam

Garam yang dipakai sesuai dengan SNI 3556.

6 Syarat mutu dan keamanan produk

Persyaratan mutu dan keamanan Caulerpa Segar dan Caulerpa Semi Basah sesuai Tabel 1.

Tabel 1 - Persyaratan mutu dan keamanan Caulerpa segar dan Caulerpa Semi Basah

Parameter uji Satuan Persyaratan


a. Sensori - Minimum 71)
b. Cemaran mikroba n c m M
- Angka Lempeng Total (ALT) 2) koloni/g 5 2 104 105
- Escherichia coli 2) APM/g 5 1 3 Td 4)
- Salmonella 3) per 25 g 5 0 negatif Td 4)
c. Cemaran logam 5)
- Merkuri (Hg) mg/kg Maksimum 0,03
- Timbal (Pb) mg/kg Maksimum 0,20
- Kadmium (Cd) mg/kg Maksimum 0,05
- Arsen (As) 6) mg/kg Maksimum 1,0

© BSN 2022 7 dari 13


SNI 9103:2022

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel 1 – Lanjutan (2 dari 2)

1) Setiap parameter sensori


2) Untuk pengujian kuantitatif yang persyaratannya jumlah koloni atau nilai APM menggunakan 3 kelas
sampling. Persyaratan cemaran mikroba diperbolehkan sejumlah contoh tertentu berada pada nilai
marginal (antara m dan M) tetapi tidak diperbolehkan satu contoh pun melebihi nilai hasil uji
maksimal (M) dengan keterangan:
n adalah jumlah contoh yang diuji
c adalah jumlah contoh yang diperbolehkan berada pada nilai marginal (antara m dan M)
m adalah nilai hasil uji minimal pada nilai marginal
M adalah nilai hasil uji maksimal pada nilai marginal
3) Untuk pengujian kualitatif yang persyaratannya positif atau negatif menggunakan 2 kelas sampling.
Persyaratan cemaran mikroba tidak diperbolehkan ada contoh yang positif, dengan keterangan:
n adalah jumlah contoh yang diuji
c adalah jumlah contoh yang tidak boleh positif
m adalah persyaratan yang harus dipenuhi
4) Td: Tidak diberlakukan
5) Jika diperlukan
6) Sebagai arsen anorganik

7 Pengambilan contoh

Tata cara pengambilan contoh sesuai SNI 2326. Rencana sampling untuk uji mikrobiologi
mengacu pada CXG-21.

8 Cara uji

8.1 Sensori

Pengujian sensori sesuai SNI 2346. Penilaian sensori sesuai Lampiran A. Persyaratan mutu
nilai sensori merupakan penilaian dari setiap parameter (minimum 7,0 untuk setiap parameter
sensori), bukan merupakan nilai rata-rata dari seluruh parameter.

8.2 Cemaran mikroba

a) Pengujian ALT sesuai SNI 2332.3 atau SNI ISO 4833-1:2013;


b) Pengujian Escherichia coli sesuai SNI 2332.1;
c) Pengujian Salmonella sesuai SNI 2332.2 atau SNI ISO 6579:2015.

8.3 Cemaran logam

a) Pengujian merkuri (Hg) sesuai SNI 2354.6 atau 2354.23;


b) Pengujian timbal (Pb) dan kadmium (Cd) sesuai SNI 2354.5 atau 2354.23;
c) Pengujian arsen (As) sesuai SNI 2354.15 atau 2354.23.

9 Higiene dan penanganan

Penanganan dan pengolahan produk ini mengacu pada SNI CXC – 1 Prinsip umum higiene
pangan dan CXC – 52 Code of practice for fish and fishery products.

© BSN 2022 8 dari 13


SNI 9103:2022

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
10 Syarat pengemasan

10.1 Bahan kemasan

Kemasan untuk Caulerpa segar maupun Caulerpa semi basah menggunakan bahan kontak
pangan, zat kontak pangan dan persyaratan keamanan kemasan pangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

10.2 Teknik pengemasan

Produk Caulerpa segar maupun Caulerpa semi basah dikemas dengan cermat dan saniter.
Pengemasan dilakukan agar dapat mencegah terjadinya kontaminasi dan penurunan mutu.

11 Pelabelan

Pelabelan produk sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

© BSN 2022 9 dari 13


SNI 9103:2022

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Lampiran A
(normatif)
Lembar penilaian sensori Caulerpa untuk konsumsi segar

Tabel A.1 - Lembar penilaian sensori Caulerpa untuk konsumsi segar

Nama panelis: ………………………….. Tanggal: …………………………..

• Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian.
• Berilah tanda pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji.

SPESIFIKASI NILAI KODE SAMPEL


1 2 3 dst
1. KENAMPAKAN
- Bulir utuh dan permukaan rata 9
- Bulir berkerut dan permukaan kurang rata 7
- Bulir berkerut, permukaan tidak rata 5

2. WARNA
- Hijau, mengkilap 9
- Hijau, kurang mengkilap 7
- Hijau sedikit coklat kekuningan, tidak mengkilap, 5
kusam

3. BAU
- Spesifik rumput laut, segar 9
- Spesifik rumput laut, sedikit amis 7
- Spesifik rumput laut berkurang, amis 5

4. RASA
- Gurih, dan sedikit asin 9
- Sedikit gurih, sedikit asin 7
- Tidak gurih, sedikit asin 5

5. TEKSTUR
- Bulir jika digigit meletup (crunchy), lunak, dan juicy 9
sesuai spesifikasi produk
- Bulir kurang crunchy dan lembek, dan juicy kurang 7
sesuai spesifikasi produk
- Bulir agak liat namun lembek, jika digigit tidak 5
meletup dan tidak juicy

© BSN 2022 10 dari 13


SNI 9103:2022

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Lampiran B
(informatif)
Alur proses Caulerpa untuk konsumsi segar

Penerimaan bahan
baku Caulerpa segar Penerimaan bahan
kemasan dan label

pencucian
Penyimpanan

Penirisan

Pengemasan dan pelabelan

Penyimpanan

Gambar B.1 – Diagram alur proses Caulerpa segar

Penerimaan bahan
baku Caulerpa segar Penerimaan bahan
kemasan dan label

Pencucian
Penyimpanan

Perendaman dalam larutan garam


(dengan atau tanpa Blanching)

Penirisan

Pengemasan dan pelabelan

Penyimpanan

Gambar B.2 – Diagram alur proses Caulerpa semi basah

© BSN 2022 11 dari 13


SNI 9103:2022

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Lampiran C
(informatif)
Contoh gambar ramuli Caulerpa

Sumber: Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar, 2022

Sumber: Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar, 2022

Keterangan:
A adalah ramuli (dari pangkal sampai ujung)

Gambar C.1 – Ramuli Caulerpa

© BSN 2022 12 dari 13


SNI 9103:2022

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Bibliografi

[1] AOAC. 2000. Determination of Metals in Foods by Atomic Absorption


Spectrophotometry after Dry Ashing: NMKL Collaborative study. Journal of AOAC
International 2000, Vol. 83, no. 5, pp 1204-1211.

[2] Perkin Elmer Technical Summary. Recommended analytical condition and general
information for graphite furnace atomic absorption spectrometry using the Perkin Elmer
HGA/THGA.

[3] Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor 20 Tahun 2019 tentang
Kemasan Pangan.

[4] Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang


Persyaratan Kualitas Air Minum.

© BSN 2022 13 dari 13


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Informasi Perumus SNI 9103:2022

[1] Komite Teknis Perumusan SNI


Komite Teknis 65-05 Produk Perikanan

[2] Susunan keanggotaan Komite Teknis Perumusan SNI


Ketua : Widya Rusyanto Pemerintah
Sekretaris : Catur Wicaksono Pemerintah
Anggota : Lily Devi Z Pemerintah
Sudiarso Pelaku UsahaPemerintah
Kuncoro Catur Nugroho Pelaku Usaha
Budhi Wibowo Pelaku Usaha
TAR Hanafiah Konsumen
Tri Winarni Agustini Konsumen
Nurjanah Konsumen
Bagus Sediadi Bandol Utomo Pakar
Harsi Dewantari Kusumaningsrum Pakar
Murtiningsih Pakar Mikrobiologi Pangan
Simson Masengi Pakar Teknologi Pengolahan Hasil
Perikanan
Achmad Poernomo Pakar Teknologi Pangan

[3] Konseptor Rancangan SNI


- Lideman - Badan Riset dan Inovasi Nasional
- Arofah Lyla Nurhayati - Badan Riset dan Inovasi Nasional
- Khairil Jamal - Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar, KKP

[4] Sekretariat pengelola Komite Teknis Perumusan SNI


Direktorat Pengolahan dan Bina Mutu, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Anda mungkin juga menyukai