STANDARDISASI
NASIONAL
NOMOR! 663/KEP/BSN/12/2022
TENTANG
MEMUTUSKAN:
BSN STANDARDISASt
NASIONAL
-4-
SOTONG KERING.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Desember 2022
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,
UH S. HMAD
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9104:2022
ICS 67.120.30
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
© BSN 2022
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
SNI 9104:2022
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar isi
Tabel 1 - Persyaratan mutu dan keamanan b ikan, moluska, krustasea atau echinodermata
kering ..................................................................................................................................... 4
Tabel A.1 - Lembar penilaian sensori ikan, moluska, krustasea atau echinodermata kering .. 6
Gambar B.1 – Diagram alur proses pengolahan ikan, moluska, krustasea atau
echinodermata kering ............................................................................................................ 7
i
SNI 9104:2022
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Prakata
SNI 9104:2022, Ikan, moluska, krustasea dan ekinodermata kering tawar yang dalam Bahasa
Inggris berjudul Dried fish, mollusk, crustacean and echinoderm merupakan standar revisi
dengan menggabungkan 8 (delapan) SNI yaitu:
- SNI 01-4109-1996, Daging kerang abalon kering;
- SNI 2732.1:2009, Teripang kering – Bagian 1: Spesifikasi;
- SNI 2732.2:2009, Teripang kering – Bagian 2: Persyaratan bahan baku;
- SNI 2732.3:2009, Teripang kering – Bagian 3: Penanganan dan pengolahan;
- SNI 2709.1:2010, Udang kering tanpa kulit – Bagian 1: Spesifikasi;
- SNI 2709.2:2010, Udang kering tanpa kulit – Bagian 2: Persyaratan bahan baku;
- SNI 2709.3:2010, Udang kering tanpa kulit – Bagian 3: Penanganan dan pengolahan;
- SNI 2719:2017, Cumi-cumi dan sotong kering.
Standar ini disusun dengan metode pengembangan sendiri dan ditetapkan oleh BSN Tahun
2022.
Standar ini disusun oleh Komite Teknis 65-05 Produk Perikanan. Standar ini telah dibahas
dan disepakati dalam rapat konsensus pada tanggal 26 Agustus 2022 melalui metode
telekonferensi yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) terkait, yaitu
perwakilan dari pemerintah, pelaku usaha, konsumen, dan pakar. Standar ini telah melalui
tahap jajak pendapat pada tanggal 3 Oktober 2022 sampai dengan 2 Desember 2022 dengan
hasil akhir disetujui menjadi SNI.
Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen Standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.
ii
SNI 9104:2022
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Pendahuluan
Dalam rangka memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan ikan, moluska, krustasea
dan ekinodermata kering tawar yang akan dipasarkan di dalam dan luar negeri, maka perlu
disusun suatu Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai upaya untuk meningkatkan jaminan
mutu dan keamanan pangan. Revisi SNI ini bertujuan untuk menggabungkan SNI produk
dalam kelompok ikan, moluska, krustasea dan ekinodermata kering tawar.
iii
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 9104:2022
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Ikan, moluska, krustasea dan ekinodermata kering tawar
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan persyaratan mutu dan keamanan pangan untuk produk ikan, moluska,
krustasea dan ekinodermata kering tawar dan tidak berlaku untuk produk tersebut yang
mengalami pengolahan lebih lanjut.
2 Acuan normatif
Dokumen acuan berikut diperlukan untuk penerapan standar ini. Untuk acuan bertanggal,
hanya edisi yang disebutkan yang berlaku. Untuk acuan tidak bertanggal, berlaku edisi terakhir
dari dokumen acuan tersebut (termasuk seluruh perubahan/amandemennya).
SNI 2332.2, Cara uji mikrobiologi – Bagian 2: Penentuan Salmonella pada produk perikanan
SNI 2332.3, Cara uji mikrobiologi – Bagian 3: Penentuan Angka Lempeng Total (ALT) pada
produk perikanan
SNI 2354.1, Cara uji kimia – Bagian 1: Penentuan kadar abu dan abu tak larut dalam asam
pada produk perikanan
SNI 2354.2, Cara uji kimia – Bagian 2: Pengujian kadar air pada produk perikanan
SNI 2354.5, Cara uji kimia – Bagian 5: Penentuan kadar logam berat Timbal (Pb) dan
Kadmium (Cd) pada produk perikanan
SNI 2354.6, Cara uji kimia – Bagian 6: Penentuan kadar logam berat merkuri (Hg) pada produk
perikanan
SNI 2354.23, Cara uji kimia – Bagian 23: Penentuan logam berat: merkuri (Hg), timbal (Pb),
kadmium (Cd), arsen (As) dan timah putih (Sn) pada hasil perikanan dengan Inductively
Couple Plasma Mass Spectrometer (ICP-MS) secara simultan
SNI 2359, Cara uji kimia – Penentuan kadar garam pada produk perikanan
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI CXC-1, Prinsip umum higiene pangan
SNI ISO 4833-1:2013, Mikrobiologi rantai pangan – Metode horizontal untuk enumerasi
mikroorganisme – Bagian 1: Penghitungan koloni pada suhu 30 °C dengan teknik cawan tuang
(ISO 4833-1:2013, IDT)
SNI ISO 6579:2015, Mikrobiologi bahan pangan dan pakan – Metode horizontal untuk deteksi
Salmonella spp. (ISO 6579:2002, Corr1:2004, dan Amd 1:2007, IDT)
CXG-21, Principles and guidelines for the establishment and application of microbiological
criteria related to foods
3.1
ikan
ikan adalah vertebrata yang hidup dalam air, berdarah dingin, umumnya bernapas dengan
insang, tubuhnya biasanya bersisik, bergerak dan menjaga keseimbangan dengan
menggunakan sirip.
3.2
moluska
moluska adalah biota perairan bertubuh lunak dengan atau tanpa cangkang, dan tidak memiliki
tulang, antara lain cumi-cumi, sotong, gurita dan kekerangan.
3.3
krustasea
krustasea adalah biota perairan yang berkulit keras dan tubuh beruas, diantaranya udang,
kepiting, dan rajungan.
3.4
ekinodermata
ekinodermata adalah invertebrata laut dengan tubuh simetris radial, diantaranya teripang,
bintang laut, bulu babi.
4 Deskripsi
Ikan, moluska, krustasea dan ekinodermata kering tawar adalah produk perikanan kering
dengan bahan baku ikan, moluska, krustasea dan ekinodermata segar dan atau beku
berbentuk utuh atau potongan dan tidak digarami terlebih dahulu.
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
4.2 Definisi proses
Ikan, moluska, krustasea dam ekinodermata kering tawar diproses melalui sebagian atau
seluruh tahapan penerimaan bahan baku, pelelehan (untuk bahan baku beku), penyiangan,
pemotongan, pencucian, perebusan, penirisan, pengeringan dengan sinar matahari atau
mekanis, sortasi, penimbangan, pengemasan dan pelabelan, dan penyimpanan.
5.1.1 Jenis
5.1.2 Bentuk
5.1.3 Asal
5.1.4 Mutu
Bahan baku harus mempunyai karakteristik kesegaran sensori sesuai SNI 2729 Ikan segar;
SNI 4110 Ikan beku; SNI 2728 Udang segar; SNI 2705 Udang beku; SNI 2731 Cumi-cumi
beku; atau SNI 3460 Daging kerang beku.
Jika jenis bahan baku belum terdapat SNI yang diacu maka, secara sensori bahan baku
mempunyai karakteristik kesegaran sebagai berikut:
- Kenampakan : bersih, tidak kusam, dan sesuai spesifik jenis
- Bau : segar spesifik jenis
- Tekstur : kompak dan kenyal.
5.2.1 Air
Air yang dipakai sebagai bahan penolong untuk kegiatan di unit pengolahan memenuhi
ketentuan yang berlaku.
5.2.2 Es
Persyaratan mutu dan keamanan ikan, moluska, krustasea dan ekinodermata kering tawar
sesuai Tabel 1.
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel 1 - Persyaratan mutu dan keamanan ikan, moluska, krustasea dan ekinodermata
kering tawar
7 Pengambilan contoh
Tata cara pengambilan contoh sesuai SNI 2326. Rencana sampling untuk uji mikrobiologi
mengacu pada CXG-21.
8 Cara pengujian
8.1 Sensori
Pengujian sensori sesuai SNI 2346. Penilaian sensori sesuai Lampiran A. Persyaratan mutu
nilai sensori merupakan penilaian dari setiap parameter (minimum 7 untuk setiap parameter
sensori), bukan merupakan nilai rata-rata dari seluruh parameter.
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
8.2 Kimia
1) sesuai
dengan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 13 Tahun 2019 tentang
Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan
a) Pengujian timbal (Pb) dan kadmium (Cd) sesuai SNI 2354.5 atau SNI 2354.23;
b) Pengujian merkuri (Hg) sesuai SNI 2354.6 atau 2354.23.
Penanganan dan pengolahan produk ini mengacu pada SNI CXC-1 Prinsip umum higiene
pangan dan CXC-52 Code of practice for fish and fishery products.
10 Syarat pengemasan
Kemasan untuk ikan, moluska, krustasea dam ekinodermata kering tawar menggunakan
bahan kontak, zat kontak pangan dan persyaratan keamanan kemasan pangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Produk ikan, moluska, krustasea dan ekinodermata kering tawar dikemas dengan cermat
dalam kondisi saniter. Pengemasan dilakukan agar dapat mencegah terjadinya kontaminasi
dan penurunan mutu.
11 Pelabelan
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Lampiran A
(normatif)
Lembar penilaian sensori ikan, moluska, krustasea dan ekinodermata kering
tawar
Tabel A.1 - Lembar penilaian sensori ikan, moluska, krustasea dan ekinodermata
kering tawar
• Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian.
• Berilah tanda √ pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji.
Kode contoh
Spesifikasi Nilai
1 2 3 4 5
1. Kenampakan
- Bersih, sangat cerah spesifik jenis 9
- Bersih, cerah spesifik jenis 7
- Kusam, terdapat benda asing, terdapat jamur 5
2. Aroma
- Spesifik jenis kuat 9
- Spesifik jenis kurang kuat 7
- Tengik, apak, bau asing yang mengganggu 5
3. Tekstur
- Padat, kering 9
- Padat, kurang kering 7
- Kurang padat, mulai rapuh 5
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Lampiran B
(informatif)
Alur proses pengolahan ikan, moluska, krustasea dan ekinodermata kering
tawar
Segar Kering
Penyimpanan
Penyortiran
bahan baku
Pencucian
Perebusan
Pengeringan Penimbangan
Pengemasan
Pelabelan
Penyimpanan
Gambar B.1 – Diagram alur proses pengolahan ikan, moluska, krustasea atau
ekinodermata kering tawar
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-05: Produk Perikanan, dan tidak untuk dikomersialkan”
Bibliografi
[1] Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label
Pangan Olahan.
[2] Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 20 Tahun 2019 tentang
Kemasan Pangan.
[3] Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 tentang
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk
Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum.
[5] Peraturan Pemerintah RI Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan.