Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia Aquascape terus berkembang belakangan ini. Berbagai
tanaman hias air tawar mulai banyak dikembangkan dan di budidaya oleh para
petani dan penghobi. Karena pada aquascape tidak hanya memelihara ikan,
melainkan memperindah aquarium dengan tanaman hidup seperti pada
alamnya. Indonesia adalah negara tropis dengan kekayaan akan flora dan
fauna yang berlimpah. Hal ini yang menyebabkan terus berkembangnya hobi
ini setiap tahunnya. Akan tetapi, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh
para penghobi yaitu suhu panas di beberapa daerah di Indonesia. Suhu sangat
berpengaruh pada kesehatan aquascape, selain berdampak pada tanaman, suhu
juga memegang peran pada ekosistem di aquarium (Sutyadi,2014) “Aquarium
Design“).
Suhu pada aquascape bisanya dipengaruhi oleh suhu ruangan tersebut dan
dari lampu yang digunakan. Suhu yang tinggi menyebabkan tanaman
cenderung berwarna hijau tua atau agak kecoklatan, berdaun tipis dan akar
tidak tumbuh sempurna walau tetap tumbuh. Selain itu suhu panas
menyebabkan kandungan CO2 menjadi kurang 6 terlarut. Hal ini
menyebabkan ketidakseimbangan antara CO2, nutrisi, dan cahaya sehingga
akan berdampak pada pertumbuhan alga. Pertumbuhan alga yang tidak
terkendali akan menyebabkan dampak yang tidak baik untuk ekosistem di
Aquascape.
Lampu dalam Aquascape berfungsi sebagai pengganti sinar matahari. Hal
ini disebabkan karena tanaman membutuhkan cahaya untuk fotosintesis agar
dapat tumbuh dan berkembang. Pencahayaan adalah faktor utama pada
pembuatan Aquascape. Setiap tanaman memiliki tingkat rangsangan cahaya
yang berbedabeda untuk tumbuh. Biasanya para scapermenggunakan lampu
pabrikan seperti lampu pijar, Fluorescent atau lampu TL, LED dan lainya.
Type dan merk lampu sangat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman.
Akan tetapi kebanyakan penghobi hanya menggunakan lampu berwarna putih,
warm dan kebiruan ataupun grow light. Selain untuk pertumbuhan mata faktor
keindahan dan pandangan perlu diperhatikan dalam hal ini, seperti
memanjakan mata agar sejuk memandang dan tidak silau saat melihat
aquarium. Selain itu penggunaan lampu pijar dan TL akan menghasilkan suhu
yang panas sehingga akan berdampak pada pertumbuhan tanaman yang tidak
maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana jika akuarium ditumbuhi banyak lumut?
2. Bagaimana mengatasi kematian pada tanaman?
3. Bagaimana pemberian pupuk yang baik?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perlakuan ketika akuarium ditumbuhi banyak lumut.
2. Untuk mengetahui cara mengatasi kematian pada tanaman.
3. Untuk mengetahui ppemberian pupuk yang baik.
BAB II
TINJAUAN PUTAKA
2.1 Perawatan Aquascape
Bahwa perawatan aquascape sangan penting untuk menjaga
keindahannya ,lumut yang tumbuh di dinding kaca sangat mengganggu penikmat
aquascapeuntuk melihat keindahan style di dalamnya, alternatif untuk
menghilangkan lumut tersebut dengan cara pemberian udang pemakan
lumut.Sering di jumpai hal serupa di setiap aquascape, selain lumut adanya keong
hama pemakan tanaman juga sangat mengganggu karena keong tersebut memakan
tanaman yang ada di dalam aquascape kita untuk menghilangkan keong tersebut
kita dapat memeberi keong pembunuh/keong assasin yang dapat memakan keong
pemakan tanaman tersebut.Mengecek kebersihan Filter apabila filter Sudah kotor
supaya penyarigan air dari kotoran dapat menyaring dengan maksimal ( Dewi.
2012)
2.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Air Aquascape
Kesadahan adalah kandungan-kandungan yang terdapat di dalam air
seperti ion Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) yang terbentuk dalam garam
karbonat. Kesadahan juga dapat dipengaruhi oleh ion logam lain, garam
bikarbonat, dan sulfat. Lebih sederhanya kesadahan merupakan kemampuan air
untuk membentuk busa apabila dicampur oleh sabun. Air yang sadah / air keras
memiliki kadar mineral yang tinggi sedangkan air lunak memiliki kadar mineral
yang rendah. Air dengan kesadahan tinggi akan sulit untuk membentuk busa.
Sebaliknya, air dengan kesadahan yang rendah mudah sekali membentuk
busa. Tidak semua jenis ikan dapat hidup pada tingkat kesadahan yang sama.
Kesadahan air juga berpengaruh penting dalam pembentukan pH air. Kesadahan
dibagi menjadi dua jenis, yaitu Kesadahan Umum (GH) dan Kesadahan Karbonat
(KH) (Gradner,1991).
2.3 Macam Macam Pupuk Aquascape
1. Pupuk Dasar
Pupuk dasar aquascape adalah pupuk yang digunakan di dasar tank yang
nantinya akan dilapisi oleh substrat aquascape. Pupuk ini digunakan satu
kali di awal pembuatan tank saja. Fungsinya untuk memperkaya nutrisi
pada substrat agar pertumbuhan tanaman carpet aquascape semakin subu.
(Darmawan, 2017).

2. Pupuk Cair
Pupuk cair aquascape adalah pupuk yang berbentuk cair yang digunakan
langsung pada air dalam tank. Pupuk cair ini mengandung unsur hara dan
nutrisi yang dibutuhkan tanaman sebagai nutrisi rutin. Pupuk cair bisa
diberikan setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulang tergantung pola
perawatan kita dan merk pupuk cairnya. (Darmawan, 2017).
3. Pupuk Tancap
Pupuk tancap aquascape berbentuk padat biasanya menyerupai pil, tablet,
atau pelet. Pupuk tancap sesuai dengan namanya, cara pemberiannya yaitu
dengan di tancapkan pada substrat aquascape yang nantinya pupuk hancur
menyebar dan menjadi nutrisi untuk tanaman (Darmawan, 2017).
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Tekik Manajamen Ikan Hias dan Aquascape tentang Perawatan
Aquascape dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2019 pada pukul 07.00 WIB –
selesai di Laboratorium Perikanan Universias Muhammadiyah Malang.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
1. Selang
2. Gunting
3. Pinset
4. Lampu
5. Gayung
1.2.2 Bahan
1. Air Tawar
2. Pupuk Cair
1.3 Cara Kerja
GAMBAR KETERANGAN
Mengganti air sebanyak ¼ atau ½ volume aquarium

Doc. Pribadi
Memotong dan membuang daun atau batang tanaman
yang mulai membusuk agar tidak mencemari
lingkungan media air

Doc. Pribadi
Menyedot kotoran dan sisa-sisa tanaman yang busuk
dengan selang

Doc. Pribadi
Membersihkan kaca aquarium dan filter

Doc. Pribadi
Memberi tanaman unsur hara dengan pupuk cair agar
sumber makanan dapat diserap melalui daun

Doc. Pribadi
Memberikan penyinaran lampu maksimal 8-9
jam/hari

Doc. Google
Melakukan uji kualitas air

Doc. Pribadi
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Cara Perawatan Aquascape
Berdasarkan hasil praktikum teknik manajemen ikan hias dan
aquascape tentang perawatan aquascape dapat disimpulkan bahwa aquascape
memerlukan perawatan yang ekstra agar keindahan dan kebersihan serta
tanaman yang berada dalam aquascape tetap terjaga dengan baik. Perawatan
aquascape dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan melakukan
pembersihan kaca akuarium dan melakukan peenggantian air pembersihan ini
dilakukan agar kaca akuarim tetap bersih dan penggantian air dilakukan
ketika air sudah kotor atau keruh. Menambahkan air yang baru ketika terjadi
hilangnya air karena proses penguapan, proses penguapan dapat terjadi ketika
akuarium sering terkena cahaya matahari atau ketika suhu tinggi, penguapan
ini dapat menyebabkan perubahan warna air menjadi pekat karena sisa
metabolisme ikan atau zat garam kalsium dan bahan kimia yang terlarut
dalam air. Melakukan pemupukan secara teratur, mengecek dan
membersihkan filter, membersihkan gravel dengan melakukan sipon agar
kotoran ikan atau sisa pakan yang terendap tidak menumpuk dan menjadi
racun bagi ikan. Merawat tanaman dengan baik yaitu dengan melakukan
pemotongan pada tanaman-tanaman yang sudah tumbuh tinggi agar tanaman
tetap terlihat bagus dan rapi di dalam aquarium dan juga membuang daun-
daun yang sudah mati dan lepas dari rantingnya agar tidak menyebabkan
perubahan warna pada air ketika sudah lama dibiarkan. Perawatan yang
terakhir yaitu melakukan pengecekan kualitas air seperti pH, DO, suhu dan
CO2, penegcekan dilakukan agar kualitas air dapat terjaga dengan baik. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Adi (2015) yang menyatakan bahwa dalam
merawat aquascape ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar
aquascape tetap terjaga dengan baik. Adapun langkah-langkah perawatan
aquascape yang baik yaitu dengan melakukan pengecekan kuliatas air,
menyipon pada bagian gravel untuk membuang sisa-sisa kotoran, melakukan
perawatan tanaman dengan melakukan pemotongan ketika tanaman sudah
mulai tumbuh, membersihkan filter dengan melakukan penggantian kapasnya,
melakukan penambahan air ketika terjadi penguapan, membersihkan kaca
akuarium dan mengganti air ketika warna air sudah keruh dan melakukan
pemupukan pada tumbuhan agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal.
4.2 Manfaat Lampu
Berdasarkan hasil praktikum teknik manajemen ikan hias dan
aquascape tentang perawatan aquascape dapat disimpulkan bahwa Lampu
berguna sebagai pengganti cahaya maahari oleh tumbuhan yang digunakan
untuk proses fotosintesis pada tumbuhan. Durasi pencahayaan harus
menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Durasi lama penyinaran
maksimum yaitu 12 jam per hari dan minimum 5 jam per hari. Penyinaran
dilakukan pada tenggang waktu tertentu, lama penyinaran tidak boleh selama
24 jam hal itu dikarenakan akan menyebabkan tumbuhan menjadi seperti
terbakar/kekeringan dan juga akan menyebabkan air di dalam akuarium akan
mengalami perubahan warna menjadi kehijauan. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Putra (2016) yang menyatakan bahwa agar penampilannya
optimal, durasi penyinaran maksimum 12 jam per hari dan minimum 5 jam
per hari yang dibagi ke dalam dua waktu penyinaran. 6 jam pertama lampu
dinyalakan, 3 jam berikutnya lampu dimatikan, dan 6 jam berikutnya lampu
dinyalakan kembali. Durasi waktu dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
tanaman dan besarnya sinar. Apabila menggunakan lampu selama 24 jam
penuh, maka air di dalam akuarium akan berubah menjadi kehijauan serta
mempercepat tumbuhnya lumut atau jamur pada kaca akuarium.
4.3 Kendala Saat Perawatan Aquascape
Berdasarkan hasil praktikum teknik manajemen ikan hias dan
aquascape tentang perawatan aquascape di dapakan bahwa kendala saat
perawatan aquascape yaiu sulitnya mengontrol kesehatan ikan sehingga ikan
pada saat peneliian terserang white spot. Sulitnya mengontrol lama
pencahayaan sehingga tanaman terlalu lama tersinari sehingga menyebabkan
tanaman menjadi kering,dan sulitnya memilih ikan yang cocok untuk
aquascape. Hal ini sesuai dengan pernyataan Dewi (2012) yang menyatakan
bahwa aquascape tidak hanya menawarkan keindahan namun adapula kendala
dalam perawatan aquascape. Kendala yang sering terjadi dalam aquascape
yaitu kematian pada tumbuhan akibat kurangnya pemupukan dan asupan
nutrisi serta akibat dari panasnya penyinaran. Kematian pada ikan yang
diakibatkan oleh parameter air yang tidak cocok, jamur, parasit dan lainnya.
Serangan hama yang mengakibatkan kematian pada tumbuhan dan merusak
penampilan aquascape. Terjadinya blooming alga akibat parameter air yang
tidak sesuai dan suhu yang terlalu panas.
4.4 Penggantian Air
Berdasarkan hasil praktikum teknik manajemen ikan hias dan
aquascape tentang perawatan aquascape dapat disimpulkan bahwa pergantian
air dapat dilakukan dengan jangka waktu minimal satu minggu sekali. Pada
umumnya penggantian air idealnya 50% agar kadar NH4 dikarenakan nanti
akan menyebabkan aquarium menjadi berlumut.Pergantian air yang di
alakukan bertujuan untuk menjaga kualitas air yang berhubungan dengan
parameter kualitas air, pergantian air bedampak pada kesehaan ikan dan juga
kesuburan dari tanaman yang ada di dalam aquascape. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Nanda (2016) yang menyatakan bahwa penggantian air dapat
dilakukan ketika iar pada akurium keruh/kotor agar tidak mengganggu
kehidupan ikan dan tumbuhan yang ada di dalamnya. Idealnya pergantian
dilakukan seminggu dua kali atau minimal satu minggi sekali dengan
pembuangan air sekitar 50%.
4.5 Cara Perawatan Alat Alat Aquascape
Berdasarkan hasil praktikum teknik manajemen ikan hias dan
aquascape tentang perawatan aquascape dapat disimpulkan bahwa perawatan
alat-alat aquascape dapat dilakukan dengan cara pembersihan pada alat-alat
tersebut. Filter dapat dibesihkan dengan cara membersihkan busa/spon yang
ada di dalam filter. Akuarium yang digunakan aquascape dapat di bersihkan
dengan cara menggosok bagian dinding-dinding akuarium agar tidak ada
lumut yang menempel. Hal ini sesuai dengan pernyataan Berlian (2014), yang
menyatakan bahwa perawatan alat aquascape seperti filter dapat dilakukan
pembersihan dengan cara mengganti kapas filter jika sudah terlalu kotor
sehingga tetap akan menjaga efektifitas penyaringan air. Melakukan
pembersihan akuarium dengan melakukan sipon dan membersihkan dinding-
dinding akuarium.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Ketika dalam akuarium ditumbuhi/ditempeli banyak lumut maka perlu
dilakukan pembersihan pada akuarium dengan cara menggosok bagian
dinding akuarium hingga lumut-lumut yag menempel terlepas.
2. Mengatasi kematian pada tanaman yaitu dapat dilakukan dengan memberikan
pupuk secara teratur, pencahayaan yang sesuai dengan kondisi tanaman.
Diharapkan penggunaan lampu tidak dilakukan selam 24 jam sehingga dapat
menyebabkan kematian pada tanaman karena panas dari pencahayaan.
3. Pemberian pupuk yang baik dapat diberikan secara teratur agar tanaman dapat
terjaga dengan baik. Tidak termakan oleh hama, dapat tumbuh dengan subur.
5.2 SARAN
1. Untuk laboratorium sudah cukup baik

2. Untuk asisten laboratorium sebaiknya lebih jelas lagi menjelaskan format


laporan dan tidak mendadak
3. Untuk praktikan semoga lebih semangat lagi dalam mengerjakan laporan
praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Adi. 2015. Manajemen Aquascape.Yogyakarta:Gubuk Media


Berlian. 2014. Teknik Aquascape. Semarang :Prawira Press
Dewi. 2012. Aquascape. Makassar : Sultan Press
Darmawan. 2017. Pengembangan Tutorial Pembuatan Media Aquascape Berbasis
Project Based Learning. (PjBL) Jurnal Aquascape. No. 1. Vol. 2 : 12-
19
Nanda. 2016. Aquascape Jilid II. Surabaya: JanMari Press
Putra. 2016. Membaca Peluang Merakit “Uang” Dari Hobi Aquascape
Jurnal Binus. No.1.Vol.4:42-51.
Setyadi, Arya. 2014. Perancangan Video Tutorial Cara Pembuatan Aquascape.
Bandung : Universitas Komputer Indonesia.
Gardner, F.P. et al. 1991. Fisiologi tanaman budidaya. Terjemahan H. Susilo.
Penerbit Universitas Indonesia
Sa’id,E.G,1987. Bioindustri Penerapan Teknologi Fermentasi. Pusat antar
Bogor : Universitas Biologi IPB.

Anda mungkin juga menyukai